Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

SKANDIUM

Nama :
1. An Nur Rani Suksesi (14.60.07711)
2. Annisa Rizkiana Sari (14.60.07725)
3. Khalid Muhammad Ibrahim (14.60.07882)
Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik dengan lambang Sc
dan nomor atom yaitu 21. Skandium merupakan logam transisi yang lunak dengan
warna putih keperakan. Skandium termasuk mineral yang langka dari Skandinavia dan
sering diklasifikasikan bersama yttrium dan lantanida sebagai elemen mineral langka.

A. Sejarah Skandium

Pada tahun 1869, seorang ahli kimia dari Rusia yaitu Dmitri Mendeleev membuat
salah satu penemuan terhebat sepanjang sejarah kimia, yaitu hukum periodik. Hukum
periodic menunjukkan bagaimana unsur-unsur kimia berhubungan antara satu dengan
yang lain. Salah satu cara yang paling umum dalam menunjukkan hukum kimia yaitu
dengan tabel yang disebut tabel periodik.

Tabel periodik yang dibuat oleh Mendeleev hanya berisi sekitar 60 unsur dimana
unsur-unsur tersebut adalah unsur yang telah diketahui pada tahun 1869. Ketika
Mendeleev menggambarkan tabel periodiknya yang pertama, Mendeleev menemukan
beberapa tempat yang kosong. Oleh karena itu, Mendeleev memprediksi bahwa tempat
kosong dalam tabel periodik tersebut adalah tempat untuk beberapa unsur yang belum
ditemukan. Menurut Mendeleev, seseorang dapat tahu unsur seperti apa itu dengan
menguji atau memeriksa posisi unsur tersebut dalam tabel periodik. Sebagai contoh,
unsur nomer 21 akan seperti boron seperti prediksi Mendeleev. Boron adalah unsur di
atas nomer 21. Mendeleev menyebutnya sebagai unsur yang hilang (nomer 21)
ekaboron, atau “mirip seperti boron”.

Pada tahun 1879 seorang ahli kimia dari Swedia yaitu Lars Fredrik Nilson dengan
timnya mencari unsur bumi yang jarang. Dengan menggunakan analisis spectral,
mereka menemukan unsur baru dalam mineral euxenite dan gadolinite. Mereka
menamakannya scandium, dari bahasa latin yaitu Scandia yang berarti “Scandinavia”
untuk menghormati tempat dimana mereka menemukannya. Mereka berusaha untuk
mengisolasi scandium dengan memproses 10 kilogram euxenite dan memproduksi
sekitar 2 gram skandium oksida (Sc2O3).

Per Teodore Cleve seorang ahli kimia yang berasal dari Swedia menyimpulkan
bahwa skandium yang ditemukan Nilson sangat sesuai dengan ekaboron. Penemuan
Nilson sangat penting dalam ilmu kimia. Penemuan tersebut membuktikkan bahwa
hukum periodik Mendeleev benar dimana unsur-unsur tersebut saling berhubungan.
Adanya hukum tersebut dapat digunakan untuk mendeskripsikan atau untuk
memprediksi unsur-unsur yang belum ditemukan.

B. Keberadaan Skandium

Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang


lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50). Elemen ini tersebar
banyak di bumi, terkandung dalam jumlah yang sedikit di dalam banyak mineral (sekitar
800an spesies mineral). Warna biru pada beryl (satu jenis makhluk hidup laut)
disebutkan karena mengandung skandium. Ia juga terkandung sebagai komponen
utama mineral thortveitite yang terdapat di Skandinavia dan Malagasi. Unsur ini juga
ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald wolframite dan
di dalam wiikite dan bazzite.

C. Sifat Fisika

1. Memiliki massa atom 44,9599 g/mol


2. Memiliki kepadatan 3,0 g/cm3 pada 20 °C
3. Memiliki titik lebur 15410 C dan titik didih 28360 C
4. Skandium ringan dan memiliki titik didih yang lebih tinggi dari aluminium
sehingga menjadikannya bahan yang sangat diminati oleh perancang pesawat
antariksa.
5. Skandium adalah logam transisi lunak dengan warna putih keperakan.

D. Sifat Kimia

1. Jika berinteraksi dengan udara akan berubah menjadi kekuningan atau kemerah
jambuan.
2. Skandium mudah teroksidasi oleh udara dan mudah terbakar.
3. Unsur ini akan bereaksi dengan air untuk membentuk gas hidrogen. Ketika
dipanaskan, scandium larut dalam air membentuk ion Sc (III) dan gas hidrogen.
2Sc + 6H2O → 2Sc3+ + 6OH-+ 3H2
4. Dapat bereaksi dengan oksigen.
4Sc + 3O2 → 2Sc2O3
5. Dapat bereaksi dengan halogen. Skandium sangat reaktif ketika bereaksi
dengan halogen dan menghasilkan trihalida
2Sc + 3F2 → 2ScF3
2Sc + 3Cl2 → 2ScCl3
2Sc + 3Br2 → 2ScBr3
2Sc + 3I2 → 2ScI3
6. Dapat berekasi dengan asam. Skandium mudah larut dalam larutan asam klorida
untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hidrogen
2Sc + 6HCl → 2Sc3++ 6Cl- +3H2

E. Persenyawaan

1. Sc2O3 (Skandium (III) Oksida)


Skandium (III) Oksida adalah oksida tahan api ringan, berbentuk padatan
lebur putih. Berasal dari beberapa sumber termasuk mineral, tailing
uranium tertentu dan beberapa bijih fosfat.
2. Na3ScF6
Senyawa ini dapat terbentuk dari hidrolisis [Sc(H 2O)6]3+. Senyawa ini
mempunyai sifat yang sama seperti klorit (Na3AlF6) karena Sc (III)
mempunyai sifat yang sama dengan Al3+.
3. Sc(OH)3
Senyawa ini bersifat amfoter
Sc(OH)3 + 3OH- → Sc(OH)3-
Sc(OH)3 + 3H+ + 3H2O → [Sc(H2O)6]3+ dapat dilihat bahwa Sc3+ dalam air bersifat
asam karena terhidrolisis.

F. Pembuatan Skandium

Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai
hasil produksi pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali diproses pada tahun
1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium,
litium dan skandium klorida pata suhu 7000 dan 8000 Celcius. Kabel tungsten dan
genangan seng cair digunakan sebagai elektroda dalam graphite crucible. Akan tetapi,
Skandium murni sekarang ini diproduksi dengan cara mereduksi skandium florida
dengan kalsium metal. Produksi pertama 99% skandium metal murni diumumkan pada
tahun 1960.

G. Kegunaan

1. Skandium dapat digunakan sebagai sumber energi yang efektif memproduksi


panas yang terus-menerus. Skandium diolah menjadi SOFC (Solid Oxide Fuel
Cells) yang dapat ditenagai dengan gas alam yang murah dan setiap kWH hasil
listriknya hanya bermodalkan ratusan rupiah.
2. Skandium dapat diolah menjadi campuran skandium-alumunium yang juga
banyak digunakan di pesawat dan banyak diminta dalam bentuk kualitas yang
tinggi.
3. Campuran skandium-alumunium juga dapat digunakan dalan “3D printing” yang
menghasilkan model dari 3d printing yang berbentuk logam.
4. Campuran skandium-aluminium digunakan pada industri kedirgantaraan dan
peralatan untuk olahraga (sepeda, tongkat bisbol, senjata api, dll) yang
mengandalkan bahan kinerja tinggi
5. Skandium sebagai salah satu bahan kimia langka, digunakan pada berbagai
perkakas seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat energi dan kaca mata.
6. Skandium digunakan dalam lampu intensitas tinggi (Skandium iodide
ditambahkan ke lampu uap merkuri menghasilkan sumber cahaya buatan yang
sangat efisien. Lampu ini menyerupai sinar lampu matahari dan memungkinkan
untuk menghasilkan reproduksi warna yang baik dengan kamera TV).

H. Dampak Skandium

1. Dampak Terhadap Kesehatan


Skandium tidak memiliki peran biologis. Sehingga hanya sedikit skandium yang
mencapai rantai makanan dan menyebabkan asupan harian rata-rata per orang kurang
dari 0,1 mikrogram.
Skandium tidak beracun, meskipun terdapat dugaan bahwa beberapa senyawanya
mungkin bersifat karsinogenik. Paparan gas dan uap skandium di tempat kerja bisa
menjadi berbahaya. Menghirup skandium dapat menyebabkan emboli paru-paru,
terutama akibat paparan jangka panjang. Skandium bisa menjadi ancaman bagi hati
ketika terakumulasi dalam tubuh manusia.

2. Dampak Terhadap Lingkungan

Umumnya skandium dibuang ke lingkungan terutama oleh industri pengolahan


minyak. Unsur ini juga dapat memasuki lingkungan dari berbagai perkakas rumah
tangga (misalnya TV) yang dibuang. Skandium akan secara bertahap terakumulasi
dalam tanah dan air hingga berpotensi meningkatkan konsentrasinya pada manusia,
hewan, dan partikel tanah. Pada hewan air, skandium menyebabkan kerusakan
membran sel serta memiliki pengaruh negatif pada sistem reproduksi dan sistem saraf.

I. Aplikasi di Industri
Skandium sebenarnya bukanlah logam yang umum digunakan, sehingga tidak
terlalu banyak digunakan. Jika logam tersebut keberadaannya banyak, mungkin akan
digunakan sebagai bahan baku dari pembuatan pesawat ataupun untuk material
pesawat ruang angkasa, yang mungkin di campurkan dengan logam lainnya.
Salah satu aplikasi logam scandium adalah radioisotopnya dapat digunakan
sebagai agen pelacak. Biasanya digunakan dalam bidang perairan dan pertambangan
untuk menentukan gerakan sedimen di pelabuhan dan daerah pantai, melacak zat
pencemar, tanah, dan studi geothermal.
Sementara untuk tambang minyak, radioisotope scandium (Skandium-46)
digunakan untuk melacak sumber minyak itu sendiri untuk kemudian bisa ditentukan
daerah yang paling cocok untuk dilakukan penambangan.

J. Identifikasi
Identifikasi scandium sulit dilakukan dengan cara yang sederhana. Karena
scandium bukanlah logam yang umum atau karena keberadaannya yang jarang di alam
sehingga pereaksinya sulit untuk mengidentifikasi logam tersebut.
Tetapi, ada salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi scandium,
yaitu dengan menggunakan alat instrument yaitu X Ray Fluoresence (XRF).
Tekhnik analisis X-Ray Fluoresence (XRF) merupakan tekhnik analisis suatu bahan
dengan menggunakan peralatan spektrometer yang dipancarkan oleh sampel dari
penyinaran sinar-X. Sinar-X yang dianalisis berupa sinar-X karakteristik yang dihasilkan
dari tabung sinar-X, sedangkan sampel yang dianalisis dapat berupa sampel padat pejal
dan serbuk.
Fluoresence (XRF)adalah pencacahan sinar-X yang dipancarkan oleh suatu unsur
akibat pengisian kembali kekosongan elektron pada orbital yang lebih dekat dengan inti
atom (kulit K) oleh elektron yang terletak pada orbital yang lebih luar. Kekosongan
elektron ini terjadi karena eksitasi elektron. Pengisian elektron pada orbital K akan
menghasilkan spektrum sinar-X deret K, pengisian elektron pada orbital berikutnya
menghasilkan spektrum sinar-X deret L, deret M, deret N dan seterusnya (Sumantry,
2002).
Daftar Pustaka
Tanpa Nama. 2017. Skandium (Sc): Fakta, Sifat, Kegunaan & Efek Kesehatannya.
https://www.amazine.co/27097/skandium-sc-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/. Diakses pada
31 Juli 2017.

Tanpa Nama. 2017. Scandium. http://www.scandiummining.com/s/scandium.asp?ReportID=685770.


Diakses pada 31 Juli 2017.

Tanpa Nama. Scandium. http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Scandium. Diakses pada 31 Juli


2017.

Tanpa Nama. Scandium. http://www.chemistryexplained.com/elements/P-T/Scandium.html. Diakses


pada 31 Juli 2017.

Ross, Rachel. 2016. Facts About Scandium. https://www.livescience.com/29071-scandium.html. Diakses


pada 31 Juli 2017.

Tanpa Nama. 2014. Golongan III B. https://rizkisuciasih.wordpress.com/2014/05/10/golongan-iii-b/.


Diakses pada 31 Juli 2017.

Sarifuddin, Amir. 2014. Pengertian Skandium dan Penjelasannya.


http://amirsarifuddin.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-skandium-dan-penjelasannya.html. Diakses
pada 31 Juli 2017.

Tanpa Nama. 2014. Sejarah Penemuan Germanium, Gallium, dan Scandium.


https://aisyamandaku.wordpress.com/2014/08/07/sejarah-penemuan-germanium-gallium-dan-
scandium/. Diakses pada 31 Juli 2017.

Khotob, Ainul Ibnu. 2011. Skandium ( Sejarah, Ciri dan Sifat, Manfaat, Keberadaan di Alam,
Penanganan, Pembuatan). http://blogibnuseru.blogspot.co.id/2011/12/skandium-sejarah-ciri-dan-sifat-
manfaat.html. Diakses pada 31 Juli 2017.

Anda mungkin juga menyukai