BAB I - 3 Page
BAB I - 3 Page
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
berpotensi, kreatif dan memiliki ide yang cemerlang sebagai bekal untuk masa
Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, bahwa “Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif dan mengembangkan potensi dirinya untuk
institusi yang dirancang untuk membawa siswa pada proses belajar, dibawah
agar dapat belajar dengan baik. Setiap proses pembelajaran yang diselenggarakan
dengan tujuan agar siswa mencapai pemahaman yang optimal terkait materi yang
diajarkan.
guru sebagai pengajar, kegiatan utama proses pendidikan disekolah adalah belajar
1
2
nilai dan sikap.Perubahan tersebut dapat tercapai apabila ditunjang dari berbagai
meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan alat untuk mengukur sejauh
mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan guru. Oleh karena itu, hasil
belajar merupakan faktor yang paling penting dalam proses belajar mengajar.
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan dan misi pendidikan nasional.
pada setiap materi yang diajarkan, agar hasil belajar siswa semakin baik dengan
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
berinteraksi secara positif antar siswa dengan siswa, maupun antara siswa dengan
Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah khususnya pada jenjang
sekolah dasar (SD) adalah mata pelajaran IPA. Ilmu Pengetahuan Alam
makhluk hidup dan non makhluk hidup tentang bumi dan alam sekitarnya. Karena
IPA merupakan ilmu yang membahas tentang gejala-gejala alam yang dapat di
teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta
yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya
dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat
dasar para siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan yang baik
lingkungan sekitarnya.
4
pada kelas IV SD Swasta Budi Mulia Pematang Siantar masih banyak siswa yang
dimulai dari penjelasan materi, memberikan contoh soal, dan dilanjutkan dengan
latihan soal, sehingga pembelajaran cenderung berpusat kepada guru dan siswa
Hal ini menyebabkan konsep yang telah dipelajari siswa tidak lama dan mudah
hilang dari ingatan siswa tersebut.Maka pada saat diadakannya ulangan harian
siswa tidak dapat menjawab soal yang diberikan guru dengan maksimal, hal inilah
belajar IPA dan menganggap IPA adalah pelajaran yang sulit.Selain itu, model
sehingga pembelajaran menunjukkan guru yang aktif dan siswa menjadi pasif.
Berdasarkan observasi serta informasi yang peniliti peroleh dari wali kelas
Tahun Ajaran 2016/2017 bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
masih sangat rendah.Hal ini terlihat jelas dari 30 jumlah siswa dikelas IV rata-rata
5
nilai siswa belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah yaitu 65.Untuk lebih
(%) (%)
30 65 11 19 36 64
(Sumber : Data Kepala Sekolah dan Guru Kelas IV SD Swasta Budi Mulia
Pematang Siantar)
Dari tabel 1.1 tampak bahwa hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan
klasikal yakni ≥ 85% siswa tuntas secara individual maupun mencapai (KKM)
yang telah ditetapkan sekolah yakni 65. Hasil ulangan mata pelajaran IPA pada
Tahun ajaran 2016/2017 siswa yang tuntas sebanyak 64% dan yang tidak tuntas
sebanyak 36%.
guru sehingga membosankan bagi siswa, dan akan berpengaruh pada pencapaian
hasil belajar siswa tersebut. Sejalan dengan persoalan di atas dalam proses
pembelajaran IPA di perlukan metode atau model yang inovatif yang dapat
6
memotivasi siswa kearah belajar yang lebih baik. Banyak usaha yang dapat
Swasta Budi Mulia Pematang Siantar, maka penulis tertarik melakukan penelitian
sebuah tongkat sebagai alat petunjuk giliran dan dapat diiringi dengan musik,
siswa yang mendapatkan tongkat akan diberikan sebuah pertanyaan dan harus
alternatif yang dipilih peneliti sebagai cara untuk mengatasi kesulitan belajar
variasi model pembelajaran ini akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
memungkinkan siswa dapat menguasai pelajaran dengan cepat karena siswa telah
7
Talking Stick Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SD Swasta Budi Mulia
B. Identifikasi Masalah
4. Pola berpikir siswa kurang berkembang hanya terpaku pada materi dan
C. Batasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini perlu dibatasi agar cakupannya
tidak terlalu luas.Apabila pembahasannya yang terlalu luas, maka hasilnya kurang
baik dan waktunya terlalu lama serta biaya yang besar. Sehubungan dengan itu,
8
Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
D. Rumusan Masalah
rumusan masalah yang di buat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA pada materi
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
guru.
hari.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Belajar
Belajar tidak akan pernah lepas dari manusia, karena belajar itu merupakan
atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam bertingkah laku,
pengalaman dan latihan. Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia
sekrang ini.
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
adalah suatu proses di mana satu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
kebiasaan, dan tingkah laku”. Selanjutnya menurut Asep Jihad dan Abdul Haris
(2013:1), “Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
Dari pendapat di atas, tujuan belajar yaitu suatu proses yang dapat
mempengaruhi perubahan tingkah laku individu menjadi pola yang baru secara
keseluruhan, perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik
11
12
dan bisa juga lebih buruk. Perubahan tingkah laku tersebut dapat berupa hal
dalam, kecakapan, sikap, serta kebiasaan dan dengan belajar juga seseorang dapat
2. Pengertian Pembelajaran
penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan
kemampuan apa yang harus dimiliki siswa, maka pada saat itu juga kita
semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu tercapai
proses yang kompleks (rumit), namun dengan maksud yang sama, yaitu memberi
subjek didik”.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu
proses yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan siswa dalam proses
belajar mencari dan menemukan pengetahuan atas dasar hubungan timbal balik
13
3. Pengertian Mengajar
pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru dan berusaha membawa perubahan
tingkah laku yang baik atau cenderung langsung untuk mengubah tingkah laku
siswanya.
penerus”.
Menurut pendapat Sumiati dan Asra (2013: 23) “Mengajar merupakan suatu
proses yang komples. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru
Dari pengertian menurut para ahli diatas bahwa mengajar adalah suatu
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui proses belajar yang
berasal dari pengalaman dan praktek pembelajaran yang dilakukan oleh individu.
keterampilan dan sikap”. Menurut Ahmad Susanto (2013:5), “ Hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
perubahan perilaku yang terjadi pada siswa akibat belajar untuk mencapai suatu
Hasil belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh belajar yang sangat erat
yang membuat seseorang untuk belajar (1) faktor internal (2) faktor eksternal.
a. Faktor Internal
i. Faktor Jasmani
1) Faktor Kesehatan
tubuhnya.
2) Cacat Tubuh
1) Intelegensi
16
pendidikan khusus.
2) Perhatian
sekumpulan objek.
3) Minat
4) Bakat
5) Motif
siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif
17
6) Kematangan
baru.
7) Kesiapan
Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan
dengan kematangan.
b. Faktor Eksternal
Faktor ekstern terdiri dari tiga macam, yakni faktor keluarga, faktor
1) Faktor Keluarga
2) Faktor Sekolah
3) Faktor Masyarakat
kehidupan masyarakat.
meliputi segala aspek sebelumnya, sedang dan susah pembelajaran dilakukan guru
serta segala fasilitas yang terkait digunakan secara langsung atau tidak langsung
untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya
beriteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan
sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang
digunakan secara langsung dan tidak langsung dalam proses belajar mengajar”.
belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
Dari pendapat dia atas dapat disimpulkan bahwa model itu adalah suatu
Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang guru agar
guru harus teliti dan cermat, harus menyesuaikan model dengan beberapa hal yang
model example non example, model picture and picture, model mind mapping,
model role playing, model Talking stick, model demonstarsi, model word squre,
model scrembel,…”
Sehingga model pembelajaran yang mempunyai makna yang lebih luas dari pada,
Tongkat dijadikan sebagai jatah atau giliran untuk berpendapat atau menjawab
guru menyiapkan tongkat, sajian materi pokok, siswa membaca materi lengkap
pada wacana, guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan
siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari gru, tongkat diberikan
kepada siswa lain dan guru memberikan pertanyaan lagi dan seterusnya, guru
dengan model Talking stick diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok
yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari
materi tersebut. Selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya dan
Dari uraian diatas bahwa dengan penggunaan Model Talking Stick maka
proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan semakin lebih berkesan secara
juga dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan guru
6. Evaluasi
7. Penutup
seorang guru
23
tersedia
3. Daya ingat siswa lebih baik sebab ia akan ditanyai kembali tentang
4. Siswa tidak jenuh karena ada tongkat sebagai pengikat daya tarik
mengajar
Pada umumnya, pelajaran IPA dianggap sulit oleh para siswa karena
cakupan dalam pelajaran IPA yang meliputi alam semesta keseluruhan, benda-
benda yang ada dipermukaan bumi, dan diluar angkasa baik yang dapat diamati
indera maupun yang tidak dapat diamati indera. Oleh karena itu siswa selalu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan, kumpulan
dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu
alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah
lingkungan fisik yang sesuai dengan kehidupan makhluk hidup. Bumi memiliki
air, tanah, udara yang diperlukan makhluk hidup, sedangkan planet lain tidak
tahun. Bumi dilindungi oleh lapisan udara yang dinamakan atmosfer. Atmosfer
inilah yang melindungi makhluk hidup dari jatuhnya meteor, dan sinar ultraviolet
bergesekan dulu dengan atmosfer dan akhirnya meteor pecah, sehingga meteor
( Sumber:https://www.google.co.id/search?q=gambar+bumi+diselimuti+atmosfer)
Bumi kita tidak pernah diam. Bumi bergerak terus sepanjang waktu.
Perhatikan keadaan bumi kita, ada pergantian waktu, ada siang dan ada juga
malam. Ada musim hujan, ada musim kemarau. Mengapa hal tersebut bisa
bumi dan apa pengaruhnya terhadap kehidupan kita, untuk lebih jelasnya
1. Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah gerak bumi yang berputar pada porosnya. Bumi berputar
dari arah timur ke barat. Gerakan bumi ini mengakibatkan adanya pergantian
siang dan malam. Ketika bumi menghadap matahari berarti sebagian belahan
mengalami siang hari. Ketika bumi membelakangi matahari berarti sebagian bumi
belahan mengalami malam hari. Selain pergantian siang dan malam pengaruh
( Sumber : https://www.google.co.id/search?q=gambar+rotasi+bumi)
2. Revolusi Bumi
Selain rotasi bumi, gerakan bumi yang lain disebut revolusi bumi. Apakah
revolusi bumi itu ? Semua planet bergerak mengelilingi matahari, termasuk bumi.
( sumber : https://www.google.co.id/search?q=gambar+revolusi+bumi&biw)
Di Indonesia hanya ada dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Di belahan bumi yang lain terutama bagian barat dikenal ada empat musim, yaitu
musim dingin, musim panas, musim semi, musim salju. Pengaruh revolusi bumi
Perubahan kenampakan permukaan bumi yang lain adalah pasang surut air
Terkadang ombaknya tinggi sekali, terkadang surut. Ketika air laut naik dan
( Sumber: leonandabharata.blogspot.com )
Kemudian, ketika air laut rendah dan ombaknya kecil maka air laut sedang
surut.
( Sumber : kfk.compas.com )
upaya yang dilakukan secara terencana dan sistematis dengan melakukan refleksi
saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses
kelas yang dilakukan oleh guru didalam kelas untuk memperbaiki proses belajar
A. Manfaat PTK
/siswa, dan sekolah. Manfaat PTK bagi guru adalah sebagai berikut :
B. Tujuan PTK
B. Kerangka Berfikir
32
Belajar merupakan suatu usaha dan tindakan yang dilakukan individu dalam
perubahan tingkah laku melalui latihan dan pengalaman. Dalam belajar diperlukan
pelajaran IPA. Selain itu perangkat pembelajaran yang kurang mendukung seperti
halnya buku paket yang berisi tentang materi yang sulit untuk dipahami oleh
pelajaran. Pembelajaran di sekolah dilakukan oleh guru dan siswa dengan saling
interaksi pembelajaran tersebut guru harus memilih model pembelajaran yang bisa
khususnya bagi peserta didik. Model pembelajaran Talking Stik merupakan salah
satu model yang dapat digunakan untuk memotivasi siswa dalam belajar sehingga
aktif.
Agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien serta dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, maka salah satu model yang dapat dilakukan
masalah yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV SD
Swasta Budi Mulia Pematang Siantar Tahun Ajaran 2016/2017. Dengan demikian
hasil belajar siswa karena pembelajaran ditekankan pada keterlibatan siswa dalam
proses Tanya jawab yang dilakukan oleh guru dalam menguasai materi pelajaran.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian pada kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka
Model Pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
2016/2017”.
D. Defenisi Operasional
2. Hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses
belajar, dimana hasil belajar itu dapat diketahui setelah melakukan tes yang
5. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata
dalam disiplin, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang
perubahan.
BAB III
METODE PENELITIAN
tanggal 14 April sampai dengan 20 April 2016 pada semester genap Tahun Ajaran
tersebut ditemukan data yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Swasta Budi
Mulia Pematang Siantar Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 30 orang, yang
C. Objek Penelitian
Stick pada mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan permukaan bumi di
D. Jenis Penelitian
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi Perubahan
35
36
E. Desain Penelitian
berikut:
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto (2014:16)
F. Prosedur Penelitian
37
kelas yang disusun oleh Arikunto (2014:6), yang terdiri dari empat tahap yaitu:
SIKLUS I
1. Tahap Perencanaan
dengan kesulitan yang dialami siswa yang membuat kegiatan belajar dengan
belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada materi Perubahan Kenampakan
Permukaan Bumi pada siswa kelas IV SD Swasta Budi Mulia Pematang Siantar
Tahun Ajaran 2016/2017. Kegiatan yang lain dilakukan adalah membuat lembar
observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar dikelas dan membuat
2. Tahap Pelaksanaan
pembelajaran Talking Stick sesuai dengan skenario yang sudah disusun pada tahap
a) Kegiatan awal
1. Salam pembuka
2. Mengkondisikan kelas
3. Melaksanakan Apersepsi
b) Kegiatan Inti
dilakukan secara acak dan dapat diiringi dengan musik atau nyanyian
yang telah diajarkan kepada peserta didik yang memegang tongkat dan
c) Kegiatan akhir
2. Salam penutup
3. Tahap Observasi
guru dan anak didik dalam pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui
kesesuaian tindakan dengan rencana yang disusun dan mengetahui sejauh mana
39
diharapkan.
4. Refleksi
dilakukan serta melihat kesesuaian yang dicapai dengan harapan yang diinginkan
berdasarkan analisis data serta tes yang dilakukan. Selanjutnya data yang
observasi.
1. Observasi
rencana yang telah disusun dan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan
ditujukan untuk guru bertujuan untuk mengungkap kegiatan atau aktivitas yang
40
dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Adapun tabel kisi-kisi
pembelajaran
4 Keterampilan guru menggunakan alokasi 3
Adapun tabel kisi-kisi lembar observasi untuk aktivitas siswa adalah sebagai
beriku:
baik
3 Keaktifan siswa dalam kegiatan 2
pembelajaran
4 Partisipasi siswa dalam memberikan 2
pendapat
5 Disiplin dalam mengikuti pembelajaran 2
Jumlah 10
1. Tes
Tes merupakan cara atau prosedur dalam pengukuran dan penilaian dalam
pertanyaan yang harus dijawab, atau perintah-perintah berupa tes sehingga hasil
data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat menghasilkan nilai. Tes
yang akan digunakan berbentuk pilihan berganda dengan 10 butir soal pada
sesuai dengan indikator yang hendak dicapai dan instrumen dalam penelitian ini
adalah evaluasi hasil belajar secara kognitif yaitu aspek (C1) pengetahuan, (C2)
pemahaman, penerapan untuk tes yang digunakan sebagai alat pengumpulan data
Bumi
Jumlah 8 2 10
Keterangan : C1 : PengetahuanC2 : Pemahaman
Teknik analisis data pada penelitian lembar observasi guru adalah seperti
berikut :
Skor Perolehan
Nilai Siswa= x 100
Skor Maxsimal
No Nilai Kriteria
Sangat kurang
1 10 – 29
Kurang
2 30 – 49
Cukup
3 50 – 69
Baik
4 70 – 89
5 Sangat Baik
90 – 100
(Sumber :Asep Jihad dan Abdul Haris ( 2013 : 130-131)
T
KB = x 100%
Tt
Keterangan :
KB : Ketuntasan Belajar
proporsi jawaban benar siswa telah mencapai nilai KKM yang ditetapkan
Sedangkan, Ketuntasan klasikal yaitu jika suatu kelas dalam kelas tersebut
terdapat ≥85% siswa yang telah tuntas belajarnya mencapai nilai KKM yang
¿
∑ siswa yang tuntas x 100 % (Zainal Aqib,dkk, 2010:41)
∑ siswa
Keterangan :
x́ =
∑ f i x i (Sudjana, 2012:70)
∑ fi
Keterangan :
x́ : rata-rata x
Σ
f i x : Nilai
i
ΣfI : frekuensi