OLEH:
Kelompok 5
Rafael Komang Eric Junaristo (1807531156)
Ni Putu Kristin Santika Dewi (1807531168)
Ni Putu Intan Aryanti (1807531170)
Made Asri Millifanny Aryastuti (1807531179)
Ni Nyoman Ayu Juniari Purnama Sadani (1807531184)
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
I. BIAYA DENGAN FUNGSI MANAJEMEN..............................................................................2
II. POLA PERILAKU BIAYA.........................................................................................................3
III. BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN................................................4
IV. SISTEM BIAYA STANDAR DIBANDINGKAN TRADISIONAL..........................................5
V. PERHITUNGAN BIAYA LANGSUNG ATAU BIAYA VARIABEL......................................8
VI. PENENTUAN BIAYA................................................................................................................10
VII. ASPEK KEPERILAKUAN DARI LANGKAH AKUNTANSI BIAYA YANG DIPILIH....10
VIII. KEGUNAAN EVALUASI KINERJA.......................................................................................13
IX. MOTIVASI SEBAGAI PENDORONG EFISIENSI................................................................13
X. ASPEK PERILAKU DARI LANGKAH EVALUASI KINERJA...........................................13
KESIMPULAN........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................16
PEMBAHASAN
Informasi biaya dapat digunakan oleh manajemen untuk berbagai tujuan, yang mana
dalam menggolongkan biaya harus disesuaikan dengan tujuan dari informasi biaya yang
akan disajikan. Jika tujuan manajemen berbeda, maka diperlukan penggolongan biaya yang
berbeda pula. Kebutuhan informasi ini mendorong timbulnya berbagai cara penggolongan
biaya, sehingga dikenal konsep penggolongan biaya yang berbeda sesuai dengan tujuan
yang berbeda. Dalam perusahaan manufaktur, biaya dibagi ke dalam dua kategori utama
berdasarkan aktivitas fungsionalnya, yakni biaya manufaktur dan biaya non manufaktur
1. Biaya Manufaktur
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang menjadi satu bagian integral
dari produk jadi.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dilibatkan secara langsung dalam
pembuatan produk.
2
Tenaga kerja tidak langsung, seperti gaji dari penyelia dan penjaga bangunan
yang digolongkan sebagai bagian dari biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik dapat didefinisikan sebagai seluruh biaya manufaktur,
kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung
2. Biaya Nonmanufaktur
Biaya nonmanufaktur juga sering kali disebut sebagai biaya operasi. Biaya
nonmanufaktur (atau biaya operasi) dikelompokkan lagi menjadi biaya penjualan,
serta biaya administrasi dan umum.
Biaya penjualan adalah semua biaya yang dihubungkan dengan aktivitas
penjualan dan pengiriman produk. Contohnya adalah biaya iklan dan komisi
penjualan.
Biaya administrasi dan umum mencakup semua biaya yang terjadi dalam
kaitannya dengan pelaksanaan aktivitas administrasi dan umum, Contohnya
adalah biaya gaji eksekutif dan biaya legal.
3
3. Biaya Semi Variabel ( Semi-Variable Cost )
Biaya semivariabel adalah biaya – biaya yang totalnya selalu berubah secara proporsional
dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Biaya ini mengandung unusr biaya tetap
dan biaya variabel. Biaya ini mengungkapkan bahwa adanya biaya minimum yang harus
dikorbankan, baik ada maupun tidak adanya aktivitas produksi. Contohnya adalah
sebagian biaya overhead pabrik seperti penyusutan aset tetap pabrik yang diperhitungkan
berdasarkan jumlah unit yang diproduksi.
4
1. Biaya masa yang akan datang, yaitu biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi
dalam periode yang akan datang.
2. Biaya yang memiliki perbedaan di an tara berbagai al ternatif pengambilan keputusan.
5
Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi masukan
(input) pada biaya historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan
variabel oleh unit produk atau jasa. Sistem biaya tradisional atau historis terutama fokus
pada identifikasi dan akumulasi biaya per unit produk atau jasa. Sistem tersebut
digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan data beban pokok penjualan atau jasa
yang diberikan bagi pelaporan keuangan eksternal. Namun, sistem biaya tradisional tidak
sesuai untuk pengendalian manajemen yang efektif karena akumulasi data biaya historis
semata-mata tanpa perbandingan dengan sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya
tidak sesuai dengan konsep pengendalian kontemporer.
Salah satu kelemahan utama sistem biaya tradisional ini adalah bahwa persyaratan
akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit produk atau jasa memperhitungkan
semua biaya, baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang terjadi
untuk satu periode waktu tertentu atau untuk lebih darisatu objek biaya. Biaya periode atau
kapasitas dan biaya yang terjadi untuk lebih dari satu produk atau segmen tidak dapat
ditelusuri langsung ke unit jasa, produk, atau departemen tertentu. Biaya tersebut
dibebankan ke produk atau jasa melalui alokasiyang kurang lebih bersifat arbitrer. Alokasi
ini dapat menyesatkan manajemen dan memengaruhi kualitas keputusan manajerial secara
negatif, seperti penetapan hargaatau keputusan buat atau beli dalam jangka pendek yang
memerlukan informasi biaya inkremental. Ketika menggunakan biaya tradisional untuk
mengevaluasi kinerja dari manajer segmen, ada kemungkinan manajer dibebani sebagian
biaya yang mana manajer tidak memiliki kendali atas hal itu. Laporan kinerja yang
menggabungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung yang dialokasikan seringkali
menghasilkan perdebatan dan tekanan terkait validitas dan jumlah dari alokasi tersebut.
6
setiap akun laporan posisi keuangan(neraca) dari standar ke aktual (atau yang mendekati
uraian tersebut). Komponen dari ayat jurnal penyesuaian ini memberikan informasi
mengenai kinerja periode perusahaan, terutama sekali terkait efisiensi produksi dan
pengendalian biaya.
Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan
sebelumnya secara ilmiah yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi. Biaya
standar mencerminkan estimasi terperinci dan canggih terkait besarnya biaya untuk
melaksanakan suatu tugas tertentu atau menghasilkan suatu produk tertentu. Sistem biaya
standar dapat digunakan dalam perhitungan biaya proses maupun berdasarkan biaya
pesanan.
Salah satu aliran besar dalam teori organisasi adalah teori modern yang sering kali
disebut juga analisistem. Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari
berbagai pengetahuan. Teori modern melihat semua unsur organisasi sekesatuan dan
saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukan
suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan, tetapi organisasi merupakan
sistem terbuka. Interaksi dinamis antar proses bagian dan fungsi dalam suatu
7
organisasi maupun dengan organisasi lainlingkungan. Suatu organisasi merupakan
proses yang melibatkan para individu yang saling memengaruhi untuk berbagai
tujuan. Dalam pendekatan modern dinyatakan bahwa yang dimiliki saat ini bukan
teori mengenai organisasi, tetapi cara berpikir (way of thinking) mengenai organisasi,
cara melihat dan menganalisis secara lebih tepat dan mendalam yang dilakukan
melalui keteraturan atau regularitas perilakuorganisasi yang hanya berlaku untuk
suatu lingkungan atau kondisi tertentu. Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk
sistem biaya standar yang sesuai dengan konsep teori organisasi modern, terdapat
beberapa langkah pengendalian:
8
kuantitas dari unit yang dihasilkan atau jasa yang diserahkan, sementara biaya overhead
lainnya berfluktuasi terhadap volume. Untuk mengatasi kekurangan ini, alat seperti
penyusunan anggaran fleksibel dan analisis biaya-volume-laba diperkenalkan, Untuk
memfasilitasi pengambilan keputusan dan pengendalian biaya tanpa perlu untuk menyusun
laporan pelengkap yang menghabiskan banyak waktu, suatu filosofi perhitungan biaya baru
diperkenalkan pada tahun 1930. Metode yang disebut dengan perhitungan biaya langsung
atau biaya variabel ini dianggap memberikan hasil yang lebih berarti bagi manajemen dan
bagi mereka yang berhadapan dengan pengambilan keputusan sehari-hari berdasarkan hasil
perhitungan akuntansi biaya. Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel membedakan
antara biaya produksi (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan variabel overhead)
dengan biaya untuk menghasilkan (overhead tetap atau biaya periode). Hanya biaya yang
ditimbulkan oleh produksi atau penyerahan jasa saat ini saja (biaya variabel) yang
diklasifikasikan sebagai biaya per unit produk atau jasa dan dikapitalisasi sampai barang-
barang tersebut terjual atau jasanya diserahkan. Menurut para ahli; biaya yang "ditimbulkan
dari pemeliharaan dan ketersediaan potensi produktif jangka panjang disebut sebagai biaya
periode."
Pendukung perhitungan biaya langsung mempertimbangkan pembagian overhead
berdasarkan struktur biayanya sebagai kebutuhan dasar untuk pengendalian biaya yang
efektif, serta pengambilan keputusan yang berarti. Dengan mengeluarkan biaya kapasitas
atau biaya tetap dalam menilai persediaan dan beban pokok penjualan, metode ini
menempatkan perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang pada dasar yang sama sejauh
hal tersebut berkaitan dengan biaya produk. Mereka berargumentasi bahwa volume produksi
tidak memengaruhi biaya pembelian di kedua jenis perusahaan itu. Perusahaan yang satu
menghasilkan sendiri produknya dengan biaya variabel yang diketahui sedangkan perusahaan
yang lain membeli barang dagangannya dengan harga pembelian yang pasti. Satu-satunya
perbedaan adalah bahwa perusahaan manufaktur saat menentukan margin kontribusi
bulanannya atau selisih antara biaya variabel dengan harga jual harus memperhitungkan
overhead manufaktur tetap sebagai salah satu biaya dalam melakukan bisnis bersamaan
dengan beban administrasi, pergudangan, dan penjualan.
Dorongan Keperilakuan
9
Konsep, prinsip, dan praktik akuntansi memengaruhi pengukuran kinerja manajerial dan
keputusan manajemen. Hal ini tidak selalu mengarah pada hasil yang diharapkan karena
banyak ukuran kinerja memiliki bias yang termuat di dalamnya yang memotivasi manajer
untuk memilih alternatif tindakan yang tidak sesuai dengan kepentingan operasi dan atau
keuangan perusahaan. Melalui badan yang berwenang, profesi akun sedang menguji ulang
konsep-konsep dasar, prinsip, dan praktik akuntansi dengan pertimbangkan implikasi
keperilakuan yang dianggap mungkin.
10
1. Penetapan Standar
Elemen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan sistem
biaya adalah standar yang digunakan sebagai kriteria kinerja. Standar yang memiliki
fungsi yaitu sebagai tujuan untuk memotivasi pengendalian biaya dan sebagai alat
evaluasi kinerja. Standar akan menghasilkan perilaku kinerja pekerja yang efisien hanya
jika standar tersebut diterima sebagai aspirasi oleh individu terkait untuk siapa standar
tersebut dirancang.
4. Penyerapan Overhead
Bidang lain yang penuh dengan dorongan difungsional adalah penyerapan overhead.
Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variabel ke produk
pada tarif estimasi yang didasarkan pada tingkat kapasitas yang telah ditentukan
sebelumnya. Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dari yang telah
11
ditentukan sebelumnya, maka varians yang dibebankan sebelumnya terlalu tinggi atau
terlalu rendah akan terjadi. Ukuran dari variansi ini dipengaruhi oleh tingkat kapasitas
yang dipilih sebagai penyebut dalam penentuan tarif estimasi.
a) Biaya jasa korporat, yaitu biaya jasa yang dilakukan secara sentral untuk manfaat
korporat dan pusat pertanggungjawaban.
b) Biaya administratif korporat, yaitu biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan
kantor korporat.
Tujuan alokasi biaya tidak langsung adalah adanya pelaporan keuangan eksternal,
evaluasi kinerja internal, penentuan harga berbasis biaya, dan pengambilan keputusan.
6. Analisis Varians
Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara biaya
aktual dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk
anggaran maupun standar. Perbandingan ini akan menghasilkan sejumlah varians.
Varians tersebut dapat berupa hasil dari berbagai penyebab, beberapa diantaranya dapat
dijelaskan dan dikendalikan.
8. Aspek Keperilakuan
Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat mempengaruhi respon
manusia adalah faktor-faktor seperti batas yang ditetapkan oleh manajemen, jenis hasil
12
umpan balik, keketatan pemaksaan, serta penghargaan dan sanksi yang terkait dengan
kebijakan pengendalian
Tujuan dari adanya evaluasi kinerja adalah untuk memotivasi para karyawan perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan dan agar para karyawan mematuhi standar perilaku yang
telah ditentukan sehingga tindakan dan hasil pekerjaan lebih baik. Kegunaan dari penilaian
kinerja adalah:
1. Mengelola operasi perusahaan secara efektif dan efisien melalui pemberian motivasi pada
sumber daya manusia secara maksimal.
2. Membantu pengambilan keputusan yang beruhubungan dengan sumber daya (promosi,
transfer, dan pemberhentian)
3. Identifikasi kebutuhan latihan dan pengembangan dan menyediakan kriteria seleksi dan
evaluasi program pelatihan pegawai.
4. Umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan melakukan penilaian
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan
13
Langkah-langkah yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja, setiap langkah
ini memiliki implikasi prilaku, yaitu:
a) Langkah Awal
1. Menentukan segmen-segmen dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikan oleh individu
yang terkait dengan mereka.
2. Menentukan kriteria kinerja untuk setiap segmen atau aktivitas organisasi
3. Mengukur kinerja sesungguhnya
b) Langkah Evaluasi Kinerja
1. Membandingkan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang ditentukan sebelumnya.
2. Menentukan penyebab operasional dan keperilakuan selisih-selisih.
3. Mendorong perilaku yang diinginkan dan bertindak untuk mencegah perilaku
kambuhan yang tidak diinginkan
c) Menentukan Segmen-Segmen dan Aktivitas-Aktivitas yang Dikendalikan
Jika seseorang dapat akuntabel terhadap kinerja maka seharusnya bisa tanggungjawab
yang jelas terhadap pekerjaannya, sedangkan jika organisasi tidak hati-hati dalam
menyenting pemetaan tanggungjawab sehingga tujuan yang telah ditentukan dapat lebih
mudah dicapai. Untuk menghasilkan motivasi karyawan yang efektif, ada beberapa
kriteria yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1. Tanggungjawab harus konsisten terhadap masing-masing weweng manager.
2. Definisi tanggungjawab harus akurat dan adil.
3. Untuk meningkatkan kendali operasional.
4. Kriteria evaluasi kinerja harus sesuai dengan lingkup dari tanggungjawab yang telah
ditetapkan.
14
KESIMPULAN
Biaya dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan aktivitas fungsionalnya menjadi
biaya manufaktur dan biaya non-manufaktur yang juga scring disebut biaya beroperasi. Biaya
manufaktur merupakan seluruh biaya yang berhubungan dengan aktivitas pabrikasi perusahaan.
Biaya manufaktur dibagi lagi menjadi tiga kategori, yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ebest, Hesyandi. 2015. Aspek Keperilakuan pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya.
Dari:
https://www.scribd.com/doc/257022062/Aspek-Keperilakuan-pada-Pengakumulasian-dan-
Pengendalian-Biaya (Diakses pada 23 Oktober 2020)
16