Standar Praktek Klinik Pelayanan Fisioterapi
Standar Praktek Klinik Pelayanan Fisioterapi
Standar Praktek Klinik Pelayanan Fisioterapi
PELAYANAN FISIOTERAPI
STANDAR PRAKTEK KLINIK PELAYANAN FISIOTERAPI
DISUSUN OLEH
KELAS IV-A
berdasar pada ilmu pengetahuan dan teknologi maju, dituntun oleh moral etis,
peraturan
manusia sebagai makhluk individu dan sebagai titik sentral pembangunan menuju
masyarakat adil makmur, profesi fisioterapi memandang kapasitas gerak dan fungsi
tubuh adalah hak asasi manusia sebagai esensi dasar untuk hidup sehat dan sejahtera.
Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera secara mental dan fisik, bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat dan berhak untuk
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
sumber daya baik pemerintah maupun masyarakat, oleh pemerintah pusat maupun
dan terjangkau. Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab
menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Setiap orang
kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan
suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
kuratif dan rehabilitatif. Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di rumah sakit wajib
pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik vertikal dan horisontal,
maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit. dan atau masalah penyakit
penyakit; dan rujukan kesehatan untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan berupa
Terapis dan Terapis Wicara. (Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1996). Fisioterapis
terdiri dari jabatan fungsional ahli dan terampil (Peraturan Presiden No. 34/2008).
diperlukan sebagai dasar intervensi, rehabilitasi dan pemulihan dari pasien/klien dan
populasi. Prinsip etika diperlukan untuk mengenali otonomi praktik, guna melindungi
yang terdiri dari : Falsafah, kompetensi, peran dan fungsi serta tanggung jawab
merata dan terjangkau oleh masyarakat. (UU.36/2009, Ps. 14) Pimpinan rumah sakit
termasuk pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan menetapkan kebijakan seperti dan
d. akses masuk,
e. pemeriksaan penunjang,
f. sistem dokumentasi
g. sistem pelaporan.
1. Manfaat
2. Tujuan Pembelajaran
3. Petunjuk Belajar
B. Penyajian
Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan
berkaitan misalnya : orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang
tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan
Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang
berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu
untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang (Ismail
Masya 1994).
dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap
melakukan pelayanan harus. memenuhi kode etik, standar profesi, hak pengguna
standar pelayanan rumah sakit. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah
sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit,
standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien
KONAS IX IFI Tahun 2004, Referensi WCPT, 1996) Pengendalian mutu suatu
pekerjaan dirumuskan siklus kegiatan : kerjakan yang kau tulis, tulis yang kau
kerjakan, tinjau dan tingkatkan ; suatu kegiatan jasa dan/atau produk akan
pendokumentasian seperti :
kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. Mencakup hal-hal operasional yang
keefektifannya.
Setiap sistem manajemen kualitas yang baik selalu didasari oleh standar
pekerjaan dengan aman, tanpa efek buruk pada kesehatan pribadi atau
lingkungan, dan dalam cara yang memaksimalkan efisiensi operasional dan
produksi.
yang dibakukan, yang kisi-kisi : yang benar dan terbaik, konsensus bersama
c. Ketetapan organisasi,
g. Ketetapan dokumentasi
Tulang Punggung.
Kepala/PJ
Yan. Fisioterapi
Fisioterapi
Kelompok Peminatan Kelompok Peminatan Kelompok Peminatan
berikut :
1) Assesment
a) Diagnosa
b) Perencanaan
c) Intervensi
d) Evaluasi
e) Dokumentasi.
3) Dokumen terkait:
Association 2001.
Kesimpulan
KONAS IX IFI Tahun 2004, Referensi WCPT, 1996) Pengendalian mutu suatu
pekerjaan dirumuskan siklus kegiatan : kerjakan yang kau tulis, tulis yang kau
kerjakan, tinjau dan tingkatkan ; suatu kegiatan jasa dan/atau produk akan
C. Penutup
Pertanyaan
1. Fisioterapis terdiri dari jabatan fungsional ahli dan terampil diatur dalam...
standar, kecuali...
b. Administrasi
d. Terapi
b. KEPMENKES No.778/2008
c. KEPMENKES No.776/2008
dalam...
a. Suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau
dan dokumentasi/komunikasi/koordinasi
e. Tata urutan kegiatan fisioterapi yang diterapkan pada pasien / klien secara
a. Suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau
dan dokumentasi/komunikasi/koordinasi
e. Tata urutan kegiatan fisioterapi yang diterapkan pada pasien / klien secara
operasional
operasional
DAFTAR PUSTAKA