KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

AMANAT
PADA ACARA HARI ULANG TAHUN SATPAM KE – 30
TANGGAL 12 JANUARI 2011

ASSALAMU’ALAIKUM Wr.Wb
SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN

YANG SAYA HORMATI :

- PIMPINAN INSTANSI PEMERINTAH DAN SWASTA

- PARA PIMPINAN DN PENGELOLA BADAN USAHA JASA

PENGAMANAN

- HADIRIN DAN UNDANGAN SERTA SELURUH ANGGOTA SATUAN

PENGAMANAN DIMANAPUN SAUDARA BERADA DAN BERTUGAS

PERTAMA – TAMA MARILAH KITA PANJATKAN PUJI

SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SWT, ATAS LIMPAHAN RAHMAT
DAN KARUNIANYA SEHINGGA PADA HARI INI KITA DAPAT
HADIR DI TEMPAT INI DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI
ULANG TAHUN SATUAN PENGAMANAN KE – 30 SECARA
SERENTAK DI SELURUH INDONESIA.
/_SEBAGAIMANA . . . .
 2

SEBAGAIMANA KITA MAKLUMI BERSAMA, BAHWA

PELAKSANAAN UPACARA HARI ULANG TAHUN SATPAM INI
SEYOGYANYA DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 30
DESEMBER 2010, TETAPI DIKARENAKAN PADATNYA
KEGIATAN DARI JAJARAN POLRI DARI TINGKAT PUSAT
SAMPAI DENGAN DAERAH DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
PENGAMANAN TAHUN BARU 2011, SERTA KESIBUKAN DARI
SEMUA PIHAK YANG TERGABUNG DALAM KOMUNITAS
INDUSTRIAL SECURITY , SEHINGGA UPACARA PERINGATAN
BARU DAPAT DILAKSANAKAN PADA HARI INI TANGGAL 12
JANUARI 2011. KIRANYA HAL TERSEBUT TIDAK
MENGURANGI ESENS SERTA NILAI – NILAI YANG
TERKANDUNG DIDALAM TANGGAL 30 DESEMBER SEBAGAI
SEBUAH TONGGAK AWAL YANG BERSEJARAH DARI
SELURUH ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN DIMANAPUN
BERTUGAS

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN SATUAN

PENGAMANAN YANG SETIAP TAHUN KITA LAKSANAKAN,
TENTUNYA TIDAK SEBATAS PADA UPACARA YANG
BERSIFAT SEREMONIAL BELAKA, TETAPI HENDAKNYA
DIJADIKAN
/_MOMENTUM . . . .
 3

MOMENTUM UNTUK MELAKUKAN INTROSPEKSI DAN

EVALUASI TERHADAP BERBAGAI ASPEK YANG BERKAITAN
DENGAN EKSISTENSI SATUAN PENGAMANAN SEBAGAI
MITRA POLRI DALAM PENYELENGGARAAN FUNGSI
PENGAMANAN SWAKARSA. HAL TESEBUT SESUAI DENGAN
TEMA YANG DIUSUNG PADA PERINGATAN KALI INI, YAITU : “
MELALUI KEMITRAAN YANG SEJAJAR KITA WUJUDKAN
BENTUK PENGAMANAN SWAKARSA / SATPAM SEBAGAI
PROFESI YANG TERUKUR DALAM PENYELENGARAAN
INDUSTRIAL SECURITY “ .
DIMANA TEMA TERSEBUT MENUNJUKKAN SEBUAH
SEMANGAT PERUBAHAN YANG HARUS DIREALISASIKAN
DENGAN MENGEDEPANKAN KOMITMEN, KERJASAMA SERTA
KONSISTENSI DARI SEGENAP ANGGOTA SATUAN
PENGAMANAN DI INDONESIA SERTA SELURUH STAKE
HOLDER DALAM RANGKA MERAIH PENGAKUAN SERTA
PROFESIONALITAS DI BIDANG INDUSTRIAL SECURITY.

HADIRIN DAN PESERTA UPACARA SEKALIAN YANG

BERBAHAGIA

/_SEIRING . . . . .
 4

SEIRING PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN NASIONAL,

JAMINAN KEAMANAN MENJADI SALAH SATU HAL YANG
DOMINAN DALAM MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI DI
NEGARA KITA. HAL ITU SEBAGAI KONSEKUENSI LOGIS DARI
KEBIJAKAN EKONOMI PEMERINTAH YANG MEMBUKA
KESEMPATAN SELUAS- LUASNYA KEPADA PARA INVESTOR
BAIK DARI DALAM MAUPUN LUAR NEGERI UNTUK
MENANAMKAN MODALNYA DALAM BERBAGAI DUNIA USAHA
SERTA INDUSTRI DI INDONESIA. KONDISI TERSEBUT
MERUPAKAN TANTANGAN YANG HARUS DIJAWAB
KHUSUSNYA OLEH KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA SEBAGAI PENGEMBAN AMANAH UNDANG –
UNDANG DALAM MEMELIHARA KEAMANAN DAN KETERTIBAN
MASYARAKAT, MENEGAKKAN HUKUM SERTA MELINDUNGI,
MENGAYOMI DAN MELAYANI MASYARAKAT.

DALAM MENGEMBAN AMANAT TERSEBUT, POLRI

TENTUNYA TIDAK DAPAT BERJALAN SENDIRI. HAL INI
MENYANGKUT DINAMIKA LINGKUNGAN STRATEGIS YANG
SEMAKIN BERKEMBANG SEIRING DENGAN PERKEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKHNOLOGI, BEGITU JUGA
DENGAN TINGKAT KRIMINALITAS YANG SEMAKIN
/_MARAK . . . .
 5

MARAK DENGAN BERBAGAI MODUS OPERANDINYA, SERTA

TIMBULNYA PERMASALAHAN SOSIAL YANG MEMICU
KONFLIK BAIK VERTIKAL MAUPUN HORIZONTAL . PADA SISI
LAIN POLRI JUGA MASIH DIHADAPKAN PADA MASALAH
KETERBATASAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG SECARA
KUANTITAS BELUM SEBANDING DENGAN RASIO JUMLAH
PENDUDUK INDONESIA. OLEH KARENA ITU, PERLU
DIBUTUHKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM BENTUK
PENGAMANAN SWAKARSA SEPERTI HALNYA SATUAN
PENGAMANAN UNTUK MEMBANTU POLRI DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS KEPOLISIAN. HAL INI SECARA
TEGAS TERTUANG DALAM UNDANG – UNDANG NO. 2 TAHUN
2002 PASAL 3 AYAT (1) SEBAGAI DASAR LEGALITAS
PENGAMANAN SWAKARSA ATAU SATUAN PENGAMANAN
YANG MENYEBUTKAN BAHWA “ PENGEMBAN FUNGSI
KEPOLISIAN ADALAH KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA YANG DIBANTU OLEH :
a. KEPOLISIAN KHUSUS
b. PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL ; DAN ATAU
c. BENTUK BENTUK PENGAMANAN SWAKARSA

BEGITU JUGA DALAM PENJELASAN UNDANG – UNDANG

/_TERSEBUT . . . .
 6

TERSEBUT YANG MENYEBUTKAN BAHWA “ BENTUK –

BENTUK PENGAMANAN SWAKARSA ADALAH SUATU BENTUK
PENGAMANAN YANG DIADAKAN ATAS KEMAUAN,
KESADARAN, DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT SENDIRI
YANG KEMUDIAN MEMPEROLEH PENGUKUHAN DARI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, SEPERTI
SATUAN PENGAMANAN LINGKUNGAN DAN BADAN USAHA DI
BIDANG JASA PENGAMANAN.

DARI URAIAN TERSEBUT MENYATAKAN SECARA TEGAS

BAHWA PENGAMANAN SWAKARSA ATAU SATUAN
PENGAMANAN MERUPAKAN MITRA SEJAJAR POLRI YANG
MENGEMBAN FUNGSI KEPOLISIAN TERBATAS DALAM
MEMBANTU POLRI MELAKSANAKAN TUGAS POKOKNYA DI
LINGKUNGAN TEMPAT TUGAS MASING – MASING.
KEMITRAAN YANG TERJALIN ANTARA POLRI DAN SATUAN
PENGAMANAN SERTA KOMPONEN PENDUKUNG LAINNYA
YANG TERWUJUD DALAM FORUM KEMITRAAN KOMUNITAS
SEKURITI INDONESIA, HENDAKNYA MENGARAH KEPADA
HUBUNGAN YANG KONSTRUKTIF DARI SEGALA ASPEK,
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALITAS,

/_TERUTAMA . . .
 7

TERUTAMA DI BIDANG INDUSTRIAL SECURITY YANG DI

DALAMNYA MEMUAT TIGA KOMPONEN YANG MERUPAKAN
PILAR UTAMA PENYANGGA YAITU SISTEM PENGAMANAN,
PERALATAN PENGAMANAN DAN PERSONIL PENGAMANAN.

DALAM RANGKA PEMBINAAN KEAMANAN SWAKARSA,

KHUSUSNYA INDUSTRIAL SECURITY DI INDONESIA, MAKA
PROGRAM SISTEM PENGAMANAN SWAKARSA TELAH
DISELARASKAN DENGAN GRAND STRATEGI POLRI TAHAP II
TAHUN 2011 – 2015 YAITU “ PARTNERSHIP BUILDING “. HAL
INI SEJALAN DENGAN POINT KE – 6 DARI 10 PROGRAM
PRIORITAS REVITALISASI POLRI YAITU “ MEMBANGUN
KERJASAMA DENGAN SELURUH STAKE HOLDER DALAM
BERBAGAI BIDANG YANG TERKAIT DENGAN TUGAS
POKOK, FUNGSI DAN PERANAN POLRI, TERMASUK
KERJASAMA DALAM BIDANG KEAMANAN, PELAYANAN,
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN SERTA PENGAWASAN “.

HADIRIN DAN PESERTA UPACARA SEKALIAN YANG

BERBAHAGIA

/_PERLU . . . . .
 8

PERLU KITA SADARI BAHWA TUNTUTAN

PROFESIONALITAS DI BIDANG INDUSTRIAL SECURITY DI
NEGARA KITA SAAT INI BEGITU TINGGI. HAL INI TERJADI
KARENA INDUSTRIAL SECURITY TIDAK HANYA
MENGHASILKAN JASA PERLINDUNGAN FISIK ATAU
KEGIATAN SUATU INSTALASI ( PLANT ATAU EVENT ) DALAM
MENEKAN KERUGIAN SEBAGAI AKIBAT GANGGUAN
KEAMANAN ( CRIME PROTECTION DUE LOST PREVENTION ),
TETAPI JUGA SEBAGAI PENJAMIN DALAM PENGENDALIAN
RESIKO DARI ANCAMAN ATAU GANGGUAN DARI SUATU
PROSES BISNIS ( BUSINES CONTINUITY ). INILAH
PERUBAHAN – PERUBAHAN PARADIGMA YANG TELAH
TERJADI DI NEGARA – NEGARA YANG TERGABUNG DALAM
INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION
( ISO ) YANG MENGISYARATKAN BAHWA PADA SETIAP
INVESTASI, PENYELENGGARAAN PENGAMANAN TIDAK LAGI
DIPOSISIKAN SEBAGAI BIAYA ( COST – CENTRE ), TETAPI
MERUPAKAN BAGIAN UTUH DARI INVESTASI ( PROVIT –
CENTRE )

OLEH KARENA ITU DIPERLUKAN UPAYA – UPAYA RIIL

YANG BERSIFAT SINERGIS,
/_SIMULTAN . . . . . .
 9

SIMULTAN DAN BERKESINAMBUNGAN DARI SELURUH STAKE

HOLDER INDUSTRIAL SECURITY DI INDONESIA, DALAM
MEMPERKUAT BAIK PADA TATANAN STRATEGIS MAUPUN
TAKTIS OPERASIONAL TIGA KOMPONEN YANG MERUPAKAN
PILAR UTAMA PENYANGGA DARI INDUSTRIAL SECURITY
DALAM RANGKA MEWUJUDKAN SATUAN PENGAMANAN
MENJADI PROFESI YANG TERUKUR SETIAP ASPEKNYA.

ADAPUN LANGKAH – LANGKAH YANG BERSIFAT

PRIORITAS UNTUK DILAKUKAN SEBAGAI WUJUD UPAYA
MEMPERKUAT PILAR – PILAR INDUSTRIAL SECURITY
MELIPUTI :

PERTAMA : PENYEMPURNAAN TERHADAP ASPEK

LEGALITAS DAN PEDOMAN DALAM BENTUK
PERATURAN KAPOLRI YANG MERUPAKAN
PEDOMAN STANDAR DALAM PENGELOLAAN
DAN PENYELENGGARAAN PENGAMANAN
SWAKARSA, DENGAN CARA MELAKUKAN
HARMONISASI ANTARA STANDAR GLOBAL
SISTEM INDUSTRIAL SECURITY DENGAN
INSTRUMEN PENGAMANAN SWAKARSA
/_YANG.....
 10

YANG AKAN DI IMPLEMENTASIKAN DI

INDONESIA. ADAPUN HARMONISASI
TERHADAP SISTEM INDUSTRIAL SECURITY
TERSEBUT MENCAKUP STANDAR
MANAJEMAN, STANDAR KOMPETENSI,
STANDAR PERANGKAT ( HARD WARE ),
STANDAR AUDIT, EFISIENSI PENERAPAN, DAN
TENTUNYA DISERTAI STANDARISASI
TERHADAP BADAN PELATIHAN PROFESI,
ASOSIASI PROFESI SERTA LEMBAGA
SERTIFIKASI PROFESI BIDANG SEKURITI.
KEDUA : MELAKUKAN UPAYA LEGITIMASI PROFESI
ANGGOTA PENGAMANAN SWAKARSA ATAU
SATUAN PENGAMANAN, DENGAN CARA
MELAKUKAN PENERTIBAN SERAGAM DAN
ATRIBUT ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN,
SERTA MEREGISTRASI ULANG ANGGOTA
SATUAN PENGAMANAN MINIMAL
BERKUALIFIKASI “ GADA PRATAMA “. OLEH
KARENA ITU SAYA PERINTAHKAN KEPADA
SELURUH KAPOLDA DAN JAJARANNYA UNTUK
SECARA SIMULTAN TETAP
/_MELAKUKAN . . . . .
 11

MELAKUKAN PENERTIBAN INI SEHINGGA

DIHARAPKAN TERHITUNG SETELAH
PELAKSANAAN UPACARA ULANG TAHUN
SATUAN PENGAMANAN KE – 30 INI TIDAK ADA
LAGI SERAGAM DAN ATRIBUT ANGGOTA
SATUAN PENGAMANAN YANG TIDAK SESUAI
DENGAN KETENTUAN YANG BELAKU. HAL INI
PENTING UNTUK DILAKUKAN SEBAGAI UPAYA
PEMANTAPAN WUJUD FISIK DI LAPANGAN
YANG MENUNJUKAN ADANYA PERLINDUNGAN
PROFESIONAL DI LINGKUNGAN TEMPAT
TUGASNYA.

HADIRIN DAN PESERTA UPACARA SEKALIAN YANG

BERBAHAGIA

PADA KESEMPATAN YANG BERBAHAGIA INI SAYA INGIN

MENYAMPAIKAN BEBERAPA PENEKANAN KHUSUSNYA
KEPADA KOMUNITAS SEKURITI, PARA STAKE HOLDER DAN
SELURUH ANGGOTA SATPAM DIMANAPUN SAUDARA
BERADA :

/_PERTAMA: . . . .
 12
PERTAMA : MENGAWALI TAHUN 2011 INI, DIHARAPKAN
SELURUH KOMPONEN INDUSTRIAL SECURITY
DAPAT BEKERJASAMA UNTUK MEMPERCEPAT
PROSES PENGAKUAN TERHADAP PROFESI
SEKURITI DI INDONESIA, SEHINGGA
EKSISTENSI SATPAM SEMAKIN DIAKUI
SEBAGAI PENYELENGGARA PENGAMANAN DI
LINGKUNGAN KERJANYA.

KEDUA : TINGKATKAN PEMBINAAN KEAMANAN DI

LINGKUNGAN KERJA SECARA RIIL,
KONSISTEN DAN BERKELANJUTAN SEBAGAI
SUATU PROSES DALAM MEMBERIKAN
JAMINAN INVESTASI BAGI PELAKU USAHA
DAN INDUSTRI.

KETIGA : TINGKATKAN HUBUNGAN KEMITRAAN

SATPAM DENGAN POLRI SECARA
PROFESIONAL DAN PROPORSIONAL, DALAM
BENTUK FORUM KEMITRAAN GUNA
MENINGKATKAN KINERJA DALAM RANGKA
MEMELIHARA STABILITAS KAMTIBMAS YANG
KONDUSIF.
/_KEEMPAT : . . . .
 13

KEEMPAT : TINGKATKAN DAN TAMPILKAN PERILAKU

YANG CORRECT, PEKA DAN WASPADA
TERHADAP SETIAP PERISTIWA / KEJADIAN
DENGAN MENGUTAMAKAN PELAYANAN DAN
PERLINDUNGAN BAGI PELAKU USAHA DAN
MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KERJA.

KELIMA : MANTAPKAN DAN KEMBANGKAN TERUS

KOMITMEN MORAL DAN DISIPLIN SEBAGAI
GARDA TERDEPAN DALAM MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN DAN PENGAYOMAN
DILINGKUNGAN KERJA SEBAGAI PENGEMBAN
FUNGSI KEPOLISIAN TERBATAS.

HADIRIN DAN PESERTA UPACARA SEKALIAN YANG

BERBAHAGIA

SEBELUM MENGAKHIRI AMANAT INI, SELAKU PIMPINAN

POLRI, SAYA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH DAN
PENGHARGAAN KEPADA SELURUH KOMUNITAS SEKURITI,
ANGGOTA SATPAM, PIMPINAN BADAN USAHA JASA
PENGAMANAN , ASOSIASI SEKURITI,
/_SERTA . . . . .
 14
SERTA SELURUH STAKE HOLDER ATAS DEDIKASI DAN
KERJASAMANYA DALAM MENUMBUH KEMBANGKAN SATUAN
PENGAMANAN DI INDONESIA. SELAIN ITU, TERIMA KASIH
JUGA SAYA SAMPAIKAN KEPADA SEMUA PIHAK YANG
BERPARTISIPASI DALAM PENYELENGGARAAN ULANG
TAHUN SATPAM INI, SEMOGA PENGABDIAN YANG SAUDARA
LAKUKAN MENDAPATKAN BALASAN DARI TUHAN YANG
MAHA KUASA.

DEMIKIAN AMANAT SAYA, SEMOGA ALLAH SWT

SENANTIASA MEMBERIKAN BIMBINGAN DAN PETUNJUKNYA
KEPADA KITA SEKALIAN, DALAM MELANJUTKAN
PENGABDIAN KITA KEPADA MASYARAKAT, BANGSA DAN
NEGARA.
DIRGAHAYU SATUAN PENGAMANAN,
SELAMAT BERTUGAS.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH,
WASSALAMU’ALAIKUM Wr.Wb

JAKARTA, 12 JANUARI 2011

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Drs. TIMUR PRADOPO

JENDRAL POLISI