Anda di halaman 1dari 20

REKAYASA PONDASI

DAYA DUKUNG TANAH

SHIFA FAUZIYAH, ST, MT


FASE-FASE KERUNTUHAN PONDASI

FASE KERUNTUHAN I

• Saat awal penerapan beban, tanah dibawah fondasi


turun yang diikuti oleh deformasi tanah arah lateral
dan vertikal.
• Beban yang diterapkan relatif kecil sehingga
penurunan sebanding dgn beban yang diterapkan
• Tanah dalam kondisi keseimbangan elastis
• Massa tanah mengalami kompresi mengakibatkan
kenaikan kuat geser tanah dan menambah kapasitas
dukungnya
FASE-FASE KERUNTUHAN PONDASI

FASE KERUNTUHAN II
• Penambahan beban selanjutnya, baji tanah terbentuk tepat
dan deformasi plastis tanah semakin nampak.
• Dengan penambahan beban, fondasi gerakan tanah pada
mengalami perubahan kedudukan dari elastis menjadi plastis
dari tepi fondasi.
• Gerakan tanah arah lateral menjadi semakin nyata diikuti oleh
retakan lokal dan geseran tanah disekeliling tepi fondasi.
• Dalam zona plastis, kuat geser tanah sepenuhnya
berkembang untuk menahan beban yang bekerja.
FASE-FASE KERUNTUHAN PONDASI

FASE KERUNTUHAN III


• Kecepatan deformasi bertambah dengan penambahan beban.
• Deformasi diikuti oleh gerakan tanah keluar disertai
penggelembungan tanah permukaan.
• Tanah pendukung fondasi mengalami keruntuhan yang
berbentuk lengkungan dan garis disebut bidang geser radial
dan bidang geser linier.
JENIS-JENIS KERUNTUHAN PONDASI

Berdasarkan pengujian model Vesic (1963) membagi mekanisme keruntuhan pondasi


menjadi 3 macam yaitu :
a.Keruntuhan geser umum (general shear failure)
b.Keruntuhan geser lokal (local shear failure)
c.Keruntuhan penetrasi (penetration failure)
KERUNTUHAN GESER UMUM (GENERAL SHEAR FAILURE)

• Baji tanah terbentuk tepat pada dasar pondasi (zona A) yang menekan
tanah ke bawah hingga menyebabkan aliran tanah secara plastis pada
zona B.
• Gerakan ke arah luar kedua zona tersebut ditahan oleh tahanan tanah
pasif dibagian C.
• Saat tahanan tanah pasif bagian C terlampaui, terjadi gerakan tanah
yang mengakibatkan penggembungan tanah disekitar pondasi.
• Bidang longsor yang terbentuk berupa lengkungan dan garis lurus
yang menembus hingga mencapai permukaan tanah.
• Saat keruntuhannya terjadi gerakan massa tanah kearah luar dan
keatas
• Keruntuhan Geser Umum terjadi dalam waktu yang relatif mendadak,
diikuti oleh penggulingan pondasinya.
KERUNTUHAN GESER LOKAL (LOCAL SHEAR FAILURE)

• Tipe keruntuhannya hampir sama dengan keruntuhan geser umum,


namun bidang runtuh yang terbentuk tidak sampai mencapai
permukaan tanah. Bidang runtuh yang kontinu tidak berkembang.
• Pondasi tenggelam akibat bertambahnya beban pada kedalaman yang
relative dalam, menyebabkan tanah didekatnya mampat. Tetapi
mampatnya tanah tidak sampai mengakibatkan kedudukan kritis
keruntuhan tanahnya, sehingga zona plastis tidak berkembang seperti
pada keruntuhan geser umum.
• Dalam tipe keruntuhan geser local, terdapat sedikit penggembungan
tanah disekitar pondasi, namun tidak terjadi penggulingan pondasi.
KERUNTUHAN PENETRASI (PENETRATION FAILURE)

• Tidak terjadi keruntuhan geser tanah.


• Akibat bebannya, pondasi hanya menembus dan menekan tanah ke samping
yang menyebabkan pemampatan tanah di dekat pondasi.
• Penurunan pondasi bertambah hampir secara linier dengan penambahan
bebannya.
• Pemampatan tanah akibat penetrasi pondasi, berkembang hanya pada zona
terbatas, tepat di dasar dan disekitar tepi pondasi.
• Penurunan yang terjadi tidak menimbulkan cukup gerakan arah lateral yang
menuju kedudukan kritis keruntuhan tanahnya, sehingga kuat geser ultimit
tanah tidak dapat berkembang.
• Pondasi menembus tanah ke bawah dan baji tanah yang terbentuk dibawah
dasar pondasi hanya menyebabkan tanah menyisih. Saat keruntuhan, bidang
runtuh tidak terlihat sama sekali.
MACAM- MACAM TEORI DAYA DUKUNG

Teori daya dukung telah dikembangkan oleh :


 Terzaghi
 Skempton
 Vesic
 Meyerhof
 Hansen
ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH TEORI TERZAGHI

Persamaan umum daya dukung ultimit pada pondasi memanjang untuk kondisi
keruntuhan geser umum, menurut Terzaghi dinyatakan dalam persamaan :

qu = c Nc + Df γ Nq + ½ γ B Nγ
keterangan :
qu = daya dukung ultimit untuk pondasi memanjang
c = kohesi
Df = kedalaman pondasi
𝛾 = berat volume tanah
Df γ = tekanan overburden pada dasar pondasi
Nc, Nq,Nγ = faktor daya dukung Terzaghi yang tergantung dari nilai sudut geser
dalam (ɸ)
PERSAMAAN DAYA DUKUNG TERZAGHI
Persamaan umum daya dukung ultimit pada pondasi memanjang untuk kondisi
keruntuhan geser lokal, menurut Terzaghi dinyatakan dalam persamaan :

qu = 2/3 c Nc’ + Df γ Nq’ + ½ γ B Nγ’

keterangan :
qu = daya dukung ultimit untuk pondasi memanjang
c = kohesi
Df = kedalaman pondasi
γ = berat volume tanah
Df γ= tekanan overburden pada dasar pondasi
Nc’, Nq’,Nγ’ = faktor daya dukung Terzaghi yang tergantung dari nilai sudut geser
dalam (ɸ)
FAKTOR DAYA DUKUNG TERZAGHI
Nilai-nilai faktor daya dukung Terzaghi
Untuk tanah non kohesif digunakan pedoman:

1. Local shear failure terjadi bila ɸ ≤ 28°


2. General shear failure terjadi bila ɸ > 28°
PENGGUNAAN PARAMETER TANAH DALAM
ANALISIS DAYA DUKUNG TERZAGHI

qu = c Nc + Df γ Nq + ½ γ B Nγ

 Suku persamaan c Nc, nilai kohesi yang digunakan adalah kohesi rata-rata tanah dibawah dasar pondasi
 Suku persamaan Df γ Nq, merupakan tekanan overburden atau tekanan vertikal tanah pada dasar pondasi yaitu
tekanan akibat berat tanah disekitar pondasi. Oleh karena itu berat volume tanah yang digunakan dalam
perhitungan Df γ adalah berat volume tanah diatas dasar pondasi.
 Suku persamaan ½ γ B Nγ, pada suku persamaan ini diperlukan nilai berat volume tanah rata-rata (g) yang terletak
dibawah dasar pondasi.
SOAL 1
Pada suatu bangunan direncanakan dengan pondasi menerus
seperti pada gambar.
Jika diketahui:
ϕ = 25°
c = 1.2 t/m2
Df = 40 cm = 0,4 m
B = 60 cm = 0,6 m
γ = 1.6 t/m3

Hitunglah daya dukung tanah!


PENGARUH BENTUK PONDASI

Pondasi bujur sangkar → qu = 1.3 c Nc + Df γ Nq + 0.4 γ B Nγ


Pondasi lingkaran → qu = 1.3 c Nc + Df γ Nq + 0.3 γ B Nγ
keterangan :
qu = daya dukung ultimit
c = kohesi
Df = kedalaman pondasi
γ = berat volume tanah
Df γ = tekanan overburden pada dasar pondasi
B = lebar atau diameter pondasi
L = panjang pondasi
Nc, Nq,Nγ = faktor daya dukung Terzaghi yang tergantung dari nilai sudut geser dalam (ɸ)
LATIHAN SOAL
SOAL 1
Pada suatu rencana bangunan tidak bertingkat, direncanakan
menggunakan pondasi menerus seperti tergambar.
Jika diketahui:
ϕ = 25°
c = 1.2 t/m2
Df = 60 cm = 0,6 m
B = 70 cm = 0,7 m
γ = 1.6 t/m3
Hitunglah daya dukung tanah yang diijinkan, bila angka
keamanan (safety faktor)
= 2,5
SOAL 2

Pondasi kolom berbentuk persegi dengan ukuran 1,40 x 1,40


m dengan kedalaman 2 m.
Jika hasil penyelidikan tanah diketahui:
ϕ = 35°
c = 1,4 t/m2
γ = 1.7 t/m3

Hitunglah daya dukung tanah, bila angka keamanan (safety


faktor)
=2
SOAL 3

Pada suatu pondasi berbentuk lingkaran dengan diameter 3 m


terletak pada kedalaman 2 m.
Jika hasil penyelidikan tanah diketahui:
ϕ = 10°
c = 3 t/m2
γ = 1.2 t/m3
Hitunglah daya dukung tanah yang diijinkan pada kondisi
keruntuhan geser umum, bila angka keamanan (safety
faktor) = 2
Thank you very much

TO BE CONTINUED, NEXT TOPIC

Anda mungkin juga menyukai