Rekayasa Pondasi - Pertemuan 2 & 3
Rekayasa Pondasi - Pertemuan 2 & 3
FASE KERUNTUHAN I
FASE KERUNTUHAN II
• Penambahan beban selanjutnya, baji tanah terbentuk tepat
dan deformasi plastis tanah semakin nampak.
• Dengan penambahan beban, fondasi gerakan tanah pada
mengalami perubahan kedudukan dari elastis menjadi plastis
dari tepi fondasi.
• Gerakan tanah arah lateral menjadi semakin nyata diikuti oleh
retakan lokal dan geseran tanah disekeliling tepi fondasi.
• Dalam zona plastis, kuat geser tanah sepenuhnya
berkembang untuk menahan beban yang bekerja.
FASE-FASE KERUNTUHAN PONDASI
• Baji tanah terbentuk tepat pada dasar pondasi (zona A) yang menekan
tanah ke bawah hingga menyebabkan aliran tanah secara plastis pada
zona B.
• Gerakan ke arah luar kedua zona tersebut ditahan oleh tahanan tanah
pasif dibagian C.
• Saat tahanan tanah pasif bagian C terlampaui, terjadi gerakan tanah
yang mengakibatkan penggembungan tanah disekitar pondasi.
• Bidang longsor yang terbentuk berupa lengkungan dan garis lurus
yang menembus hingga mencapai permukaan tanah.
• Saat keruntuhannya terjadi gerakan massa tanah kearah luar dan
keatas
• Keruntuhan Geser Umum terjadi dalam waktu yang relatif mendadak,
diikuti oleh penggulingan pondasinya.
KERUNTUHAN GESER LOKAL (LOCAL SHEAR FAILURE)
Persamaan umum daya dukung ultimit pada pondasi memanjang untuk kondisi
keruntuhan geser umum, menurut Terzaghi dinyatakan dalam persamaan :
qu = c Nc + Df γ Nq + ½ γ B Nγ
keterangan :
qu = daya dukung ultimit untuk pondasi memanjang
c = kohesi
Df = kedalaman pondasi
𝛾 = berat volume tanah
Df γ = tekanan overburden pada dasar pondasi
Nc, Nq,Nγ = faktor daya dukung Terzaghi yang tergantung dari nilai sudut geser
dalam (ɸ)
PERSAMAAN DAYA DUKUNG TERZAGHI
Persamaan umum daya dukung ultimit pada pondasi memanjang untuk kondisi
keruntuhan geser lokal, menurut Terzaghi dinyatakan dalam persamaan :
keterangan :
qu = daya dukung ultimit untuk pondasi memanjang
c = kohesi
Df = kedalaman pondasi
γ = berat volume tanah
Df γ= tekanan overburden pada dasar pondasi
Nc’, Nq’,Nγ’ = faktor daya dukung Terzaghi yang tergantung dari nilai sudut geser
dalam (ɸ)
FAKTOR DAYA DUKUNG TERZAGHI
Nilai-nilai faktor daya dukung Terzaghi
Untuk tanah non kohesif digunakan pedoman:
qu = c Nc + Df γ Nq + ½ γ B Nγ
Suku persamaan c Nc, nilai kohesi yang digunakan adalah kohesi rata-rata tanah dibawah dasar pondasi
Suku persamaan Df γ Nq, merupakan tekanan overburden atau tekanan vertikal tanah pada dasar pondasi yaitu
tekanan akibat berat tanah disekitar pondasi. Oleh karena itu berat volume tanah yang digunakan dalam
perhitungan Df γ adalah berat volume tanah diatas dasar pondasi.
Suku persamaan ½ γ B Nγ, pada suku persamaan ini diperlukan nilai berat volume tanah rata-rata (g) yang terletak
dibawah dasar pondasi.
SOAL 1
1. Jika muka air tanah sangat dalam jika dibandingkan lebar pondasi (z >B), dengan z adalah jarak
muka air tanah dari dasar pondasi, maka:
qult = c Nc + Df 𝛄b Nq + ½ 𝜸𝒃 B N𝜸
2. Jika muka air tanah terletak di atas atau sama dengan dasar pondasi:
γ’ = γsat – γair
keterangan:
qult = daya dukung ultimit tanah
c = nilai kohesi tanah
Nc, Nq, Nf = faktor – faktor daya dukung tanah
Df = kedalaman pondasi
B = lebar pondasi
γb = berat volume tanah basah
γ’ = berat volume tanah efektif
= γsat – γair
γair = 1 t/m 3
dw = kedalaman muka air tanah dari permukaan
γrata-rata = berat volume tanah rata – rata
= γ’ + (z/B)(γb – γ’)
Pengaruh Muka Air Tanah terhadap Daya Dukung Tanah
qult = c Nc + 𝜸’ Df Nq + ½ 𝜸‘ B N𝜸
γ’ = γsat – γair
4. Jika muka air tanahnya terletak pada kedalaman z dibawah dasar pondasi (z < B), maka:
qult = c Nc + Df 𝜸b Nq + ½ 𝜸rata-rata B N𝜸
qult = c Nc + Df 𝛾 Nq + ½ 𝛾 B N𝛾
= 1,2 ×2/3× 14,8 + 0,4 × 0,6 × 5,6 + 0,5 × 0,6 × 0,6 × 3,2
= 11,84 + 1,344 + 0,576
= 13,76 t/m2
Daya dukung tanah yang diijinkan:
qall = (1/SF) qult
= (1/2,5) × 13,76 = 5,504 t/m 2
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA TANAH DASAR
σ = ( P/A)
2. Beban terbagi rata q
Beban lantai = q1
Beban tanah dasar pondasi = q2
Beban pelat pondasi = q3
Reaksi tekanan tanah pada pondasi = σ
σ = qtotal = q1 +q2 + q3
3. Beban Momen (M)
Tanda momen:
Arah sumbu x : + searah jarum jam
- berlawanan arah jarum jam
Arah sumbu x : + searah jarum jam
- berlawanan arah jarum jam
Statika 𝑀=0
Momen kopel reaksi tekanan tanah :
My = R . Lengan = R. 2/3 bx
= 1/4 bx by σeks 2/3 bx
= 1/6 bx2 by σeks
𝐌
σ= 𝟏 𝟐
𝟔
𝐛𝐱 𝐛𝐲
4. Kombinasi Beban Sentris (P) dan beban terbagi rata (q)
𝑷
σ𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = + 𝒒 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑨
𝑷 𝑴
σ𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = ±
𝑨 𝟏 𝒃𝒙𝟐 𝒃𝒚
𝟔
Soal :
Diketahui suatu konstruksi pondasi telapak persegi
dengan pembebanan dan data tanah sebagai berikut:
ϕ = 20°
c = 1,2 t/m2
Df = 120 cm = 1,2 m
Tebal pelat pondasi = 0,40 m
γ tanah = 1.7 t/m3
γ beton = 2,4 t/m3
P=5t
Faktor keamanan (SF) = 2,5
Rencanakan denah pondasi!
Penyelesaian Soal :
1. Menghitung daya dukung tanah di bawah pondasi
q all = 8,554 t/m2 > σ maksimum = 7,32 t/m2 ( OK) → ukuran pondasi telah memenuhi syarat.
Latihan Soal 1 :
Pondasi berbentuk lingkaran dengan diameter 3 m terletak pada kedalaman
2 m. Kondisi tanah seperti pada gambar.
ϕ = 10°
c = 3 t/m2
γb = 1.75 t/m3
γsat = 1,95 t/m3
Hitung besarnya kapasitas dukung ultimit pada kondisi keruntuhan geser
umum, jika :
a.Muka air tanah sama dengan muka tanah
b.Muka air tanah terletak 1 m dibawah permukaan tanah
c.Muka air tanah pada dasar pondasi
d.Muka air tanah pada kedalaman 3 m dari permukaan
e.Muka air tanah terletak pada kedalaman 15 m dari permukaan
Latihan Soal 2 : Diketahui suatu konstruksi pondasi telapak persegi dengan
pembebanan dan data tanah sebagai berikut:
ϕ = 15°
c = 1,2 t/m2
Df = 130 cm = 1,3 m
γ tanah = 1.6 t/m3
γ beton = 2,4 t/m3
P = 3460 kg = 3,46 t
M = 1244 kg m = 1,244 t m
Tebal pelat pondasi = 0,3 m
Faktor keamanan (SF) = 3
Rencanakan denah pondasi!