Anda di halaman 1dari 15

NOTULEN

Kegiatan : Sosialisasi Komite PPRA


Hari / Tgl : Jumát, 05 Oktober 2018
Waktu : 08.00 - Selesai
Tempat : Ruang Rapat RSPCL

NO SUMBER POKOK BAHASAN USULAN/PEMBAHASAN KETERANGAN


1 dr Suwarto, Sp.PD Peningkatan pemahaman kepada seluruh • Akan diadakan sosialisasi penggunaan antibiotic Leaflet sedang dibuat
staf, pasien, dan keluarga pasien tentang kepada seluruh staf, pasien dan keluarga pasien
masalah resistensi antimikroba • Akan dibuat leaflet tentang antibiotik

2 dr Suwarto, Sp.PD Kaitan pokja Pokja Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Koordinasi dengan PPI
(PPRA) terkait dengan Program Pengendalian Infeksi
(PPI)

3 dr Suwarto, Sp.PD Akan diadakan forum kajian terintegrasi Forum kajian terintegrasi akan dilaksanakan tiap2 Harus ada dokumen
untuk kasus resistensi antibiotik bulan sekali pendukung (UMAN)

4 Agung Kusuma Bukti dukungan anggaran operasional • Anggaran operasional komite PPRA diajukan ke Pembuatan anggaran sedang
Komite PPRA direktur dalam proses pembuatan
• Bukti anggaran sudah masuk dalam cost elemen
keuangan rumah sakit

5 dr Suwarto, Sp.PD Ruang komite PPRA harus ada yang stand Ruang komite PPRA diusulkan dilaborat, sehingga ada
by satu anggota PPRA yang memang standby disitu

6 dr Dede Tardiana, Sosialisasi panduan penggunaan antibiotic Untuk dokter spesialis, panduan penggunaan antibiotic
MPH profilaksis dan terapi pada seluruh dokter di profilaksis akan diedarkan kemasing-masing dokter
Rumah Sakit Pertamina Cilacap. dan diberikan form mohon koreksi apabila obat yang
ada dalam panduan tersebut tidak sesuai dengan
disiplin ilmu yang bersangkutan danjuga formularium
yang digunakan di RS. Pertamina Cilacap.

Program Kerja PPRA Program Kerja Komite PPRA terutama Monitoring


dan Evaluasi secara berkala terhadap:
a. Laporan pola mikroba dan kepekaannya
b. Pola penggunaan antibiotik secara kuantitas dan
kualitas
c. Kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap
kebijakan dan panduan di Rumah Sakit
Pertamina Cilacap
d. Surveilans kasus infeksi yang disebabkan
mikroba multiresisten

7 dr Suwarto, Sp.PD Monitoring dan evaluasi Semua pasien yang mendapat antibiotic akan
dievaluasi, melalui laporan analisis kualitatif dan
kuantitatif penggunaan antibiotic yang di buat setiap
bulan.

Sasaran Program PPRA Sasaran kegiatan program pengendalian resistensi


antimikroba Rumah Sakit Pertamina Cilacap,meliputi:
1. Seluruh Anggota tim PPRA Rumah Sakit
Pertamina Cilacap
2. Seluruh pihak manajemen yang terkait, di
Rumah Sakit Pertamina Cilacap
3. Seluruh pelaksana pelayanan kesehatan yang
terkait (klinisi, perawat, farmasi, laboratorium)

Penyusunan pedoman, panduan dan SPO Penyusunan pedoman / panduan ,SPO dan kebijakan
yang berkaitan dengan pengendalian resistensi
antimikroba antara lain:
a. Panduan penggunaan antibiotik profilaksis dan
terapi
b. Panduan multi drug resistance organism
Akan diadakan presentasi lanjutan dari tiap – tiap
Self assesment
pokja untuk menilai seberapa banyak dokumen
MATERI PROGRAM KERJA KOMITE PPRA

PENDAHULUAN

Resistensi mikroba terhadap antimikroba (disingkat :resistensi antimikroba,antimicrobial


resistence, AMR) telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia, dengan berbagai dampak
merugikan dapat menurunkan mutu pelayanan kesehatan. Muncul dan berkembangnya resistensi
antimikroba terjadi karena tekanan seleksi (selection pressure) yang sangat berhubungan dengan
penggunaan, sedangkan proses penyebaran dapat dihambat dengan cara mengendalikan infeksi
secara optimal.
Resistensi antimikroba yang dimaksud adalah resistensi terhadap antimikroba yang efektif untuk
terapiinfeksi yang disebabkan oleh bakteri,jamur,virus, dan parasit.Bakteri adalah penyebab
infeksiter banyak maka penggunaan antibakteri yang dimaksud adalah penggunaan
antibiotik.Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai
permasalahan global bagi kesehatan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik.Selain
berdampak pada morbiditas dan mortalitas, juga memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan
sosial yang sangat tinggi.Pada awalnya resistensi terjadi di tingkat , tetapi lambat laun juga
berkembang di lingkungan masyarakat,khususnya Streptococus pneumoniae (SP),
Staphylococcus aureus, danEscherichia coli.
Melalui penggunaan antibiotik yang rasional dan bijak merupakan salah satu upaya peningkatan
mutu pelayanan dalam program pencegahan pengendalian infeksi dan program pengendalian
resistensi antimikroba.

LATAR BELAKANG

Beberapa kuman resisten antibiotik sudah banyak ditemukan di seluruh dunia, yaitu
Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA), Vancomycin-Resistant Enterococci (VRE),
Penicillin-ResistantPneumococci, Klabsiella pneumoniae yang menghasilkan Extended-Spectrum
Beta-Laktamase (ESBL), Carbapenem-Resistant Acinetobacterbaumannii dan Multiresistant
Mycobacterium tuberculosis (Guzman-Blanco et al.2000; Stevenson et al. 2005). Kuman resisten
antibiotik tersebut terjadi akibat penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan penerapan
kewaspadaan standar (standard precaution) yang tidak benar di fasilitas pelayanan kesehatan.
Hasil penelitihan Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study)terbukti dari 2494 individu
di masyarakat, 43% Escherechia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik atara lain:
ampisilin (34%), kotrimoksazol (29%) dan klorampenikol (25%).Hasil penelitihan 781 pasien
yang di rawat di di dapatkan 81% Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik,
yaitu ampisilin (73%), kotrimoksazol (56%), klorampenikol (43%), siproploksasin (22%), dan
gentamisin (18%).
Hasil dari pemantauan uji kultur di RS PERTAMINA CILACAP ditemukan beberapa
jenis kuman yang menyebabkan resisten antara lain Escherichia coli, Klebsiellapneumonia,

1
stapilococcusaureus, Acinetobacterbaumanii, Pseudomonasaeroginosa, dll. Dari data tersebut
dapatlah sebagai gambaran bahwa keja di anresistensi antimikroba di RS PERTAMINA
CILACAP mulai muncul sehingga saat ini sangatlah dituntut dalam pengendalian penggunaan
anti biotika secara bijak.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Idonesia No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional, pada bagian kedua perihal Jaminan kesehatan maka di butuhkan suatu pedoman
pengobatan Antibotik sebagai pedoman pendukung Formularium Nasional yang dapat di
gunakan sebagai acuan pada dan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman berupa
formularium nasional untuk menjamin ketersediaan dan akses terhadap obat serta menjamin
kerasionalan penggunaan obat yang aman, bermanfaat dan bermutu bagi masyarakat.
Maka dari itu untuk penggunaaan antibiotika secara bijak dan peningkatan mutu
seoptimal mungkin perlu adanya program pengendalian resistensi antimikroba di RSPCl secara
kontinyu oleh Komite PPRA dan Komite PPI

TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. TUJUAN
Menurunkan/ meminimalkan/ mencegah kejadian resistensi terhadap antimikroba dan
meningkatkan penggunaan antibiotik yang bijak pada pasien di Rumah Sakit Pertamina
Cilacap.

B. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data dasar penggunaan antibiotik pada pasien di Rumah Sakit Pertamina
Cilacap
b. Menurunkan terjadinya resistensi antimikroba di Rumah Sakit Pertamina Cilacap
c. Mengidentifikasi secara dini kejadian luar biasa (KLB) kuman infeksi di Rumah Sakit
Pertamina Cilacap
d. Terwujudnya penggunaan antibiotik secara bijak di Rumah Sakit Pertamina Cilacap
e. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program pengendalian resistensi antimikroba
dan program pencegahan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Pertamina Cilacap.

2
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Program pengendalian resistensi antimikroba di Rumah Sakit Pertamina Cilacap meliputi:


1. Penyusunan program pengendalian resistensi antimikroba tahun 2018 - 2019 oleh Tim PPRA
2. Inventarisasi kebutuhan sarana prasarana yang di butuhkan di tahun 2018 untuk PPRA
3. Persiapan SDM dengan mengirim pelatihan / workshop / seminar / inhouse training tentang
PPRA
4. Menetapkan pilot project pelaksanaan PPRA dan penanggung jawab tim pelaksana pilot
project
5. Menentukan batasan atau kriteria pasien yang akan dilakukan pemeriksaan kultur (kebijakan)
6. Pengumpulan data penggunaan antibiotika tiap bulan
7. Mengumpulkan hasil kultur pasien pada tahun 2018 dan pemeriksaan swab peralatan di
ruangan untuk mengetahui kuman yang ada di ruangan tersebut
8. Sosialisasi program pengendalian resistensi antimikroba Rumah Sakit Pertamina Cilacap.
9. Melakukan evaluasi hasil pengumpulan peta kuman dan penggunaan antibiotika secara
berkala setiap bulan
10. Penyusunan pedoman / panduan ,SPO dan kebijakan yang berkaitan dengan pengendalian
resistensi antimikroba antara lain:
c. Panduan penggunaan antibiotik profilaksis dan terapi
d. Panduan multi drug resistance organism
11. Membuat indikator mutu program pengendalian resistensi antimikroba
12. Sosialisasi dan pemberlakuan pedoman/panduan / SPO penggunaan antibiotik
13. Melakukan monitoring dan Evaluasi secara berkala terhadap:
a. Laporan pola mikroba dan kepekaannya
b. Pola penggunaan antibiotik secara kuantitas dan kualitas
c. Kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap kebijakan dan panduan di Rumah Sakit
Pertamina Cilacap
d. Surveilans kasus infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten
14. Mengajukan rencana kegiatan dan anggaran tahunan PPRA kepada Direktur
15. Melakukan evaluasi program pengendalian resistensi anti mikroba ( PPRA )

3
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Melakukan rapat Tim PPRA Rumah Sakit Pertamina Cilacap


2. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam pelaksanankan program pengendalian
resistensi antimikroba
3. Mengirim pelatihan / workshop / seminar PPRA bagi semua anggota komite PPRA/ minimal
ketua komite PPRA
4. Melakukan sosialisasi program pengendalian resistensi antimikroba dan pemberlakuan
pedoman / panduan, kebijakan, SPO, penggunaan antibiotika
5. Selama penerapan pilot project jika ditemukan kasus infeksi sulit / kompleks maka
dilaksanakan forum kajian kasus terintegrasi
6. Melakukan monitoring untuk kepatuhan pelaksanaan program pengendalian resistensi
antimikroba
7. Melakukan pengolahan dan menganalisis data yang meliputi: data pola penggunaan
antibiotik, kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik, pola mikroba, dan pola resistensi
8. Melakukan pembaharuan panduan pengguaan antibiotik berdasarkan hasil penerapan PPRA
9. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi program pengendalian resistensi antimikroba
kepada Direktur
10. Mengajukan rencana kegitan dan anggaran tahunan PPRA kepada Direktur.

SASARAN

A. SASARAN
Sasaran kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba Rumah Sakit Pertamina
Cilacap,meliputi:
4. Seluruh Anggota tim PPRA Rumah Sakit Pertamina Cilacap
5. Seluruh pihak manajemen yang terkait, di Rumah Sakit Pertamina Cilacap
6. Seluruh pelaksana pelayanan kesehatan yang terkait (klinisi, perawat, farmasi,
laboratorium)
Target program terlaksana adalah 60% dalam waktu 3 bulan

B. ANGGARAN
Untuk kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba Rumah Sakit Pertamina Cilacap
ini di bebankan kepada anggaran belanja.

4
SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahun 2018 Tahun 2019


NO. Kegiatan BULAN BULAN PIC Keterangan
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Rapat pembentukan Tim PPRA RS Tim
PERTAMINA CILACAP PPRA

2 Menyusun program kerja Tim


pengendalian resistensi PPRA
antimikroba

3 koordinasi dengan pihak terkait Tim


dalam melaksanankan program PPRA
pengendalian resistens
iantimikroba

4 Inventarisasi dan pemenuhan Tim


kebutuhan sarana prasarana untuk PPRA
pengendalian antimikroba

5 Persiapan SDM terkait program Tim Bila ada


PPRA melalui pendidikan dan PPRA
pelatihan / workshop PPRA untuk
seluruh anggota komite PPRA

5
Tahun 2018 Tahun 2019
NO. Kegiatan BULAN BULAN PIC Keterangan
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 Menentukan batasan atau kriteria Tim
pasien yang akan dilakukan PPRA
pemeriksaan kultur

7 Pengumpulan data penggunaan Tim


antibiotika PPRA

8 Pengumpulan hasil kultur pasien Tim


tahun PPRA

9 Penyusunan Tim
pedoman,panduan,kebijakan,SPO PPRA
terkait pengendalian resistensi
antimikroba

10 Membuat indikator mutu program Tim


pengendalian resistensi PPRA
antimikroba

11 Sosialisasi program pengendalian Tim Dilakukan bila


antimikroba dan pemberlakuan PPRA waktu dan
kebijakan, panduan,pedoman,SPO kesempatan
mendukung

6
Tahun 2018 Tahun 2019
NO. Kegiatan BULAN BULAN PIC Keterangan
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
12 Melakukan forum kajian kasus Tim Dilakukan
terintergrasi untuk kasus infeksi PPRA incidental,
yang sulit apabila
menemukan
kasus infeksi
yang sulit

13 Melakukan pengumpulan data Tim


dasar kasus yang di ikuti selama PPRA
penerapan dan dicatat dalam form
lembar pengumpul data

14 Melakukan monitoring untuk Tim


kepatuhan pelaksanaan program PPRA
pengendalian resistensi
antimikroba

15 Melakukan pengolahan dan Tim


menganalisis data yang meliputi: PPRA
data pola penggunaan antibiotic
propilaksis, depinitif,

7
Tahun 2018 Tahun 2019
NO. Kegiatan BULAN BULAN PIC Keterangan
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
empiriksecara kuantitas dan
kualitas, pola mikroba, dan pola
resistensi

16 Melaporkan hasil monitoring dan Tim


evaluasi program pengendalian PPRA
resistensi antimikroba kepada
Direktur

17 Mengajukan rencana kegiatan dan Tim


anggaran tahunan PPRA kepada PPRA
Direktur.

8
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan program pengendalian resistensi anti mikroba dilakukan oleh Komite
PPRA dan komite PPI Rumah Sakit Pertamina Cilacap ,dan mengkoordinasikan kepada wadir
medis dan keperawatan kemudian membuat laporan kepada direktur.

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Semua hasil kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba dicatat pada catatan
harian dan catatan bulanan.
2. Pelaporan dan hasil evaluasi dilakukan tiap bulan, dan triwulan kepada Komite PMKP di
koordinasikan kepada wadir medis dan keperawatan kemudian dilaporkan kepada direktur
Rumah Sakit Pertamina Cilacap.
3. Pelaporan dan hasil evaluasi dilakukan tiap tahun kepada KPPRA, KPPI dan di
koordinasikan kepada wedir medis dan keperawatan kemudian dilaporkan kepada direktur
Rumah Sakit Pertamina Cilacap.

Anda mungkin juga menyukai