Anda di halaman 1dari 10

Tugas Kelompok ke-4

(Week 10, Sesi 15)


JREA Class
Team 3 Members :
Amalia Wibowo NIM 2201861875
Andreas Bayu Anggara NIM 2201862152
Maman Riyanto NIM 2201861004
Muhammad Arief Anshori NIM 2201862436
Windriani Budi Rahayu NIM 2201861282

Tedy Agustiansjah, CEO dan Owner MIS Group Membangun Bisnis


dengan Gaya Kepemimpinan Transformasional

Multi Inti Sarana Group (MIS Group) adalah korporasi yang bergerak di bidang utama
transportasi premium di bawah PT Multi Inti Transport dan penambangan timah di bawah PT
Multi Inti Resources Sejahtera (MIRS). Beroperasi sejak 1997, hingga sekarang MIS Group
terus mengembangkan bisnis-bisnis baru yang di bawah anak-anak usaha.

Di antaranya, MIRS kini juga mengoperasikan kapal isap produksi untuk aktivitas
penambangan timah lepas pantai melalui kerjasama kemitraan dengan PT Timah Tbk.
Kemudian, mengembangkan bisnis digital di bawah PT Multi Inti Digital Bisnis yang
menaungi lima anak perusahaan, dan bisnis berbasis syariah (sharia-based business) di bawah
PT Multi Usaha Syariah yang menaungi empat anak perusahaan.

Didirikan Tedy Agustiansjah, MIS Group terus menggeliat dan memainkan peran penting
dalam laju pembangunan di berbagai wilayah Tanah Air. Transformasi bisnis menuju grup
usaha berbasis teknologi informasi dan inovasi mengukuhkan kehadiran MIS Group sebagai
entitas bisnis terkemuka dengan gaya kepemimpinan transformasional.

Tedy membangun bisnis MIS Group dari bawah. Awalnya, pria kelahiran Bangka, 8 Agustus
1965, ini mulai mendirikan perusahaan pembiayaan. Lalu berkembang dan mulai masuk ke
bisnis transportasi, angkutan sampah, kapal isap produksi, dan bermacam bisnis yang ia
kendalikan secara pribadi. Contohnya, saat awal membangun bisnis (1997), ia
mengoperasikan bisnis secara individual dan mandiri lewat bisnis pengelolaan sampah,
bekerjasama dengan Pemerintah DKI Jakarta, dan pengadaan bus untuk Transjakarta.

Setelah bisnisnya makin berkembang, pada 2017 mantan direktur di Bank Dewa Rutji ini
mulai mempertimbangkan untuk membangun perusahaan yang lebih tersistem dan
profesional. “Dengan berjalan selama 21 tahun, saya melihat jika saya menjalankan bisnis

MGMT6162 – Change Management


dengan cara seperti ini, sepertinya akan tergantung pada saya atau one man show. Saya merasa
ini merupakan satu kelemahan untuk bisa berkembang lebih pesat lagi,” kata Chairman MIS
Group ini mengungkap tantangan yang dihadapinya sebelum mentransformasi bisnis.

Pada 2017, ia bertemu dengan KPMG, konsultan finansial yang berbasis di Singapura. KPMG
bersedia membantunya dalam memformulasikan usaha MIS Group menjadi korporasi yang
memiliki fondasi yang kuat dan dikendalikan oleh orang-orang yang profesional. Di 2017
tersebut, pihaknya melakukan audit forensik dan timbullah satu platform untuk lima tahun ke
depan.

Kemudian, Tedy juga disarankan meng-hire headhunter untuk mencari tenaga profesional


yang sudah sesuai kelasnya. “Dalam waktu singkat, saya bisa merestrukturisasi MIS Group
dengan branding yang baru dan lebih bersifat korporasi dibanding individualistis,” katanya
menceritakan.

Saat itu, MIS Group sudah memiliki program lima tahunan dan di 2018 telah
merekstrukturisasi semua bisnisnya. Tidak mengherankan, di awal 2020 ini, semuanya sudah
“berlari” dengan format yang tidak berpatokan pada Tedy saja, tetapi berpatokan pada sistem,
punya visi dan misi yang jelas, serta ada talenta yang masuk ke level yang cukup bagus. Maka,
MIS Group bisa berkembang secara simultan dan brand-nya bisa terangkat dengan baik.

Selain itu, Tedy pun bisa mengendalikan organisasi ini dengan lebih baik, lebih jelas, lebih
terarah, dan terukur. Beban yang ia tanggung juga tidak berat, karena sudah didistribusikan ke
orang lain (karyawan). Mereka juga independen dalam bergerak. “Saya tidak banyak
memberikan pengarahan, karena mereka memang sudah profesional dan ahli di bidangnya,”
ucap lulusan California State University Bakersfield Amerika Serikat ini.

Tedy menjelaskan, transformasi yang dilakukannya adalah pertama, mengubah bisnis yang
awalnya bersifat individualistis atau family-based oriented menjadi profesional korporasi.
Kedua, melakukan transformasi berbasis digital. “Kami masih banyak belajar, ide inovasinya
sudah ada. Hanya saja, masih kami diskusikan dengan tim untuk
melihat handicap (rintangan), berapa lama korporasi ini dapat bertahan, bagaimana ke
depannya, inovasi apa yang bisa kami lakukan, dan bagaimana sistem manajemennya,”
katanya. Penggunaan teknologi juga harus dilakukan untuk membantu manajemen puncak dan
kehidupan economic system di korporasi ini.

Ia mencontohkan transformasi digital yang sudah dilakukan MIS Group, seperti sistem data
keuangan yang sudah real-time dan sudah melakukan sistem integrasi data keuangan di
seluruh perusahaan ini. Lalu, viewer resources yang dapat dikontrol dengan teknologi. “Kami
akan merapikan infrastruktur, profiling masing-masing orang. Baru kemudian kami akan

MGMT6162 – Change Management


menggunakan teknologi biometrik, dll, untuk mengetahui behaviour setiap orang dan
bagaimana dia melakukan suatu pekerjaan, bagaimana hubungan dia dengan diri sendiri dan
tim. Kami akan mencari teknologi untuk membaca perilaku ini,” ungkap Tedy. Data yang
dikumpulkan setiap hari akan mendapatkan data dan benang merah yang jelas tentang
bagaimana kinerjanya. Artificial intelligence (AI) pun diperlukan untuk memberikan
rekomendasi.

Dalam memberdayakan 470 karyawannya, Tedy sangat menekankan agar mereka menjadi
Insan MIS dengan menganggap perusahaan ini sebagai rumah mereka sendiri. Itu sebabnya,
setiap tahun perusahaan ini rutin mengadakan pertemuan di Jakarta bagi seluruh karyawannya
yang tersebar di Indonesia untuk bersilaturahmi. “Itu termasuk peran saya menjadi seorang
penyelaras. Saya harap, ke depan hal itu dapat selaras dengan sendirinya,” ujarnya.

Tedy juga menekankan, sebagai pemimpin harus memiliki peran yang seimbang, yaitu sebagai
perintis, penyelaras, pemberdaya, dan panutan. “Semuanya harus seimbang dan melakukan
semuanya. Tidak bisa kita memperkuat salah satunya dan melupakan yang lain,” katanya
menegaskan. Hal tersebut juga ia tekankan pada para CEO di lingkungan MIS Group yang
memiliki berbagai macam karakter, seperti ada yang agresif atau taktis. Ia juga menekankan
perlunya penerapan Good Corporate Governance (GCG) agar grup perusahaan ini bisa
berjalan dengan baik.

Soal terobosan yang sudah dilakukan, Tedy menjelaskan, pertama, perubahan drastis dari
perusahaan tanpa sistem menjadi perusahaan tersistem. Kedua, transformasi. Dengan
transformasi ini, tanggungjawab dari yang hanya terpaku pada Tedy sendiri, menjadi tersebar
kepada para CEO di MIS Group dan mereka dapat bekerja secara independen.

Ketiga, inovasi. Contohnya di bidang digital, MIS Group telah membuat berbagai inovasi.
Bahkan, perusahaan ini pun telah membuat lima startup dengan mengembangkan empat
aplikasi yang sudah diluncurkannya. Pertama, Loyalti Apps yang diberi nama Privilege ID (di
bawah PT Sistim Digital Loyalti Indonesia), yang diluncurkan lebih dari satu tahun. Loyalti
Apps telah digunakan oleh berbagai koperasi binaan/mitra perusahaan ini. Keuntungan
aplikasi ini, member bisa masuk ke executive lounge, hotel, dll.

Pengembangannya di 2020, aplikasi ini bisa digunakan di luar MIS Group atau oleh
perusahaan/institusi lain untuk menjaga relasi dengan konsumennya. “Inovasi ini belum
pernah ada di Indonesia. Ini pertama kali, sehingga kami optimistis aplikasi ini bisa
berkembang dengan baik,” kata Tedy yakin.

Kedua, capsule bus di bawah PT Multi Inti Digital Transportasi. Ini merupakan perusahaan
digital angkutan kota. Kendaraan ini merupakan yang pertama diizinkan oleh Pemerintah Kota

MGMT6162 – Change Management


Jambi untuk beroperasi di kota itu. Konsepnya, ini adalah angkutan kota berbasis aplikasi.
Masyarakat yang telah melek digital bisa memantau pergerakan busnya dan bisa memesan
busnya di mana saja. Saat ini, perusahaan ini telah meluncurkan 28 bus dan akan bertambah
sebanyak 100 bus di Mei 2020, sesuai dengan kebutuhan kota tersebut.

“Saat ini, kami telah menawarkan ke kota-kota lain,” kata Tedy. Rencananya, perusahaan ini
akan berekspansi ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Palembang
karena kota-kota tersebut memiliki problem kemacetan dan tingkat pemakaian kendaraan
pribadinya juga tinggi.

Ketiga, di bidang eRecycle di bawah PT Multi Inti Digital Lestari. MIS Group memiliki latar
belakang membantu Pemerintah DKI Jakarta dalam mengelola sampah pada 1997. Saat ini ada
masalah besar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, yaitu masalah sampah plastik.
Kemudian, orang juga malu kalau menjual sampah, terutama kalangan menengah-atas.
Padahal, di luar negeri sudah biasa. Itu sebabnya, perusahaan ini membuat aplikasi bernama
eRecycle dan telah diuji coba di wilayah Jakarta Timur.

Masyarakat bisa mengunduh aplikasi tersebut, dan kemudian bisa menjual sampahnya dengan
menggunakan QR Code. “Mereka memiliki mekanisme dalam menjual sampahnya kepada
perusahaan. Ketika sudah ada perkiraan harga, mereka bisa memanggil mobil kami (armada
khusus) untuk menjemput langsung ke rumahnya sehingga mereka tidak malu lagi menjual
sampah,” tuturnya. Sampah plastik oleh MIS Group didaur ulang menjadi biji plastik,
kemudian dijual ke industri yang membutuhkannya dengan harga yang lebih murah.

Keempat, e-logistic. Ini platform B2B bagi perusahaan untuk kebutuhan logistiknya seperti
pada proses delivery produk, dan platform ini sudah beroperasi.

Kelima, coopRASI. Aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan. Intinya, koperasi simpan-
pinjam ini bisa berada di satu platform sehingga antar-anggota atau koperasinya bisa
berinteraksi. “Inovasi ini mengantarkan kami menjadi juara 1 dalam acara Harkopnas Expo di
Purwokerto yang diinisasi Kementerian Koperasi dan UKM,” kata Tedy bangga. Semua
aplikasi dibuat sendiri karena MIS Group memiliki perusahaan digital dan memiliki 100
lebih programmer.

Inovasi juga akan dilakukan anak perusahaan MIS Group lainnya, yaitu PT Multi Usaha
Syariah yang membidangi halal food melalui toko halal. Toko halal ini akan dikembangkan ke
seluruh Indonesia dengan target tahun ini sebanyak 200 toko. Toko halal pertama dan training
center-nya akan diluncurkan dekat dengan Masjid Kubah Emas, Depok. Target pasar awal
toko halal ini adalah anggota koperasi mitra MIS Group. Grup usaha ini berafiliasi dengan
beberapa koperasi di Indonesia; anggotanya hampir 1.400 dari kelompok menengah-atas.

MGMT6162 – Change Management


“Perkiraan investasi satu toko halal berkisar Rp 500 juta-1 miliar,” ucap Tedy. Selain toko
halal, perusahaan ini juga akan membuka lab halal dan food court halal.

Mengenai target pertumbuhan tahun ini, Tedy menjelaskan, di bidang multitransport, saat ini
ada 550 armada, Targetnya, tahun ini bisa mencapai 1.000 armada. Untuk kapasitas produksi
di industri pertambangan timah, pihaknya akan menambah kapal isap produksi sebanyak tiga
unit sehingga total kapal yang dimiliki perusahaan ini menjadi lima unit.

Untuk capsule bus, saat ini pihaknya masih beroperasi di satu kota. “Tahun ini bisa tambah
empat kota lagi,” ujar Tedy optimstis. Kemudian untuk Privilage ID, ia berharap bukan hanya
perusahaannya yang menggunakan, tetapi bisa digunakan oleh tiga perusahaan lain lagi yang
memiliki 10 ribu anggota.

Beralih ke eRecycle, Tedy berharap bisa ekspansi ke lima  kota lainnya tahun ini, bukan hanya
Jakarta. Adapun untuk e-logistics, ia berharap ada penambahan korporasi yang bergabung,
tidak hanya lima. Tahun ini ada 20 korporasi yang bergabung. Untuk CoopRASI, saat ini
perusahaannya sedang melakukan uji coba dengan beberapa koperasi di Kalimantan Barat.
Targetnya, tahun ini bisa mencapai 100 koperasi yang menggunakan aplikasi tersebut.

Untuk bisnis Multi Usaha Syariah, Tedy berharap bisa membangun sekitar 300 toko halal
dan food court-nya bisa berada di lima wilayah di kota-kota besar. Sementara lab halalnya bisa
disesuaikan dengan kebutuhan. 

Untuk investasi, pihaknya akan banyak mengeluarkan dana untuk bisnis transportasinya. Hal
ini untuk membeli mobil sendiri. Rencana penambahannya 450 unit dengan rata-rata Rp 500
juta harga per unit kendaraan. Adapun capsule bus harganya lebih mahal, satu bus mencapai
Rp 2 miliar. Namun, sebenarnya di bisnis capsule bus ini konsepnya adalah mitra. “Jadi,
ekspansi ini tidak kami biayai sendiri. Tetapi, bermitra dengan koperasi yang ada. Mereka
boleh memiliki capsule bus sehingga kami bisa melakukan ekspansi tanpa capital
expenditure (capex) yang besar,” ungkap Tedy.

Sementara untuk eRecycle, investasinya relatif tidak terlalu besar karena pihaknya hanya
membutuhkan sewa gudang dan truk kecil. Mesin pengolahan plastik menjadi biji plastik pun
relatif tidak mahal, yaitu sekitar Rp 1 miliar. “Kalau target kami ada di lima kota lannya, kami
hanya menghabiskan Rp 5 miliar,” ucapnya.

Lalu, untuk kapal isap produk, tidak terlalu banyak. Investasi untuk satu kapal isap Rp 20
miliar sehingga kalau ditambah tiga kapal lagi pihaknya akan mengeluarkan dana Rp 60
miliar. Dengan berbagai rencana tersebut, bisnis MIS Group akan semakin menggurita ke
depan. (*)

MGMT6162 – Change Management


Author : Dede Suryadi dan Anastasia Anggoro (Dikutip 5 februari 2020)

https://swa.co.id/swa/business-update/mis-group/tedy-agustiansjah-ceo-dan-owner-mis-group-
membangun-bisnis-dengan-gaya-kepemimpinan-transformasional

1. Gambarkan kesuksesan perubahan MIS Group dalam hubungan The Choice Management–
Change Management Model dengan kerangka untuk perubahan (framework for change).
Jawab :

A. The Trajectory Process (Proses Lintasan)


The trajectory proses adalah proses yang berhubungan dengan organisasi masa lalu dan
masa depan. Trajectory process memiliki 3 elemen yaitu :

Vision (Visi),  MIS group memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang kokoh
berbasis teknologi, profesional, dan beretika sebagai mitra terbaik pemerintah dalam
pembangunan bangsa.

Strategy (Strategi), MIS Group dalam mewujudkan visinya akan menyediakan


beragam produk dan layanan premium di bidang premium transportation, tin
mining, digital business, dan sharia-based business yang mengedepankan inovasi dan
penerapan teknologi informasi. Memberikan solusi bagi ketersediaan infrastruktur
transportasi massal dan transportasi bisnis yang berkualitas dan Memberikan
kontribusi yang berarti bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan
secara berkelanjutan.
MIS Group juga ingin menjadi wadah terbentuknya sumber daya manusia yang
memiliki integritas, kompetensi, dan berbudi luhur serta memberikan nilai yang
optimal kepada seluruh pemangku kepentingan.
Change (Perubahan), Tedy menjelaskan, transformasi yang dilakukannya
adalah pertama, mengubah bisnis yang awalnya bersifat individualistis atau family-
based oriented menjadi profesional korporasi. 
Kedua, melakukan transformasi berbasis digital. Penggunaan teknologi juga
harus dilakukan untuk membantu manajemen puncak dan kehidupan economic system
di korporasi ini. Teddy mencontohkan transformasi digital yang sudah dilakukan MIS
Group, seperti sistem data keuangan yang sudah real-time dan sudah melakukan sistem
integrasi data keuangan di seluruh perusahaan ini. 

MGMT6162 – Change Management


Ketiga, inovasi. Contohnya di bidang digital, MIS Group telah membuat
berbagai inovasi. Bahkan, perusahaan ini pun telah membuat lima startup dengan
mengembangkan empat aplikasi yang sudah diluncurkannya. Pertama, Loyalti Apps
yang diberi nama PrivilegeID (di bawah PT Sistim Digital Loyalti Indonesia), yang
diluncurkan lebih dari satu tahun. Loyalti Apps telah digunakan oleh berbagai koperasi
binaan/mitra perusahaan ini. Keuntungan aplikasi ini, member bisa masuk ke executive
lounge, hotel. Pengembangan aplikasi ini bisa digunakan di luar MIS Group atau oleh
perusahaan/institusi lain untuk menjaga relasi dengan konsumennya. “Inovasi ini
belum pernah ada di Indonesia. Ini pertama kali, sehingga kami optimistis aplikasi ini
bisa berkembang dengan baik,” kata Tedy yakin.

B. The Choice Process (Proses Pilihan)


Proses pilihan adalah proses yang berkaitan dengan sifat, ruang lingkup, dan
fokus atas pengambilan keputusan organisasi. The choice process terdiri dari tiga
elemen yaitu Organizational context (konteks organisasi), Focus of choice (fokus
pilihan), Organizational Trajectory (Lintasan organisasional). Multi Inti Sarana
Group (MIS Group) adalah korporasi yang bergerak di bidang utama transportasi
premium di bawah PT Multi Inti Transport dan penambangan timah di bawah PT Multi
Inti Resources Sejahtera (MIRS). Didirikan Tedy Agustiansjah, MIS Group terus
menggeliat dan memainkan peran penting dalam laju pembangunan di berbagai
wilayah Tanah Air.

Setelah bisnisnya makin berkembang, pada 2017 mantan direktur di Bank


Dewa Rutji ini mulai mempertimbangkan untuk membangun perusahaan yang lebih
tersistem dan profesiona. MIS Group awal berdirinya menggunakan sistem manajemen
atau sistem bisnis yang bersifat individualistis, menempatkan Pemimpin suatu
perusahaan menjadi pusat dari segala keputusan manajemen dan juga segala hal yang
berkaitan perusahaan, hal-hal terkait manajemen perusahaan, serta semua hal yang
berkaitan dengan manajemen, karyawan ataupun keputusan lainnya secara stabil dan
lambat. Dalam memberdayakan 470 karyawannya, Tedy sangat menekankan agar
mereka menjadi Insan MIS dengan menganggap perusahaan ini sebagai rumah mereka
sendiri. Itu sebabnya, setiap tahun perusahaan ini rutin mengadakan pertemuan di
Jakarta bagi seluruh karyawannya yang tersebar di Indonesia untuk bersilaturahmi.
Tedy juga menekankan, sebagai pemimpin harus memiliki peran yang seimbang, yaitu
sebagai perintis, penyelaras, pemberdaya, dan panutan. Hal tersebut juga ia tekankan

MGMT6162 – Change Management


pada para CEO di lingkungan MIS Group yang memiliki berbagai macam karakter,
seperti ada yang agresif atau taktis.

Ia juga menekankan perlunya penerapan Good Corporate Governance (GCG)


agar grup perusahaan ini bisa berjalan dengan baik.

C. The Change Process (Proses Perubahan) 


Dalam melakukan proses perubahan Organisasi harus hanya menginvestigasikan
perubahan untuk salah satu alasan yaitu visi dan strategi perubahan menyoroti
kebutuhan untuk perubahan, kinerja saat ini mengindikasi bahwa seberapa masalah
atau kepentingan muncul, dan peluang yang timbul secara potensial menawarkan
manfaat yang penting bagi organisasi. MIS group melakukan inovasi didalam
perusahaannya dalam hal teknologi dan transportasi, inovasi yang dilakukan oleh MIS
group adalah membuat capsule bus yang di handle oleh PT Multi Inti Digital
Transportasi. Ini merupakan perusahaan digital angkutan kota. Kendaraan ini
merupakan yang pertama diizinkan oleh Pemerintah Kota Jambi untuk beroperasi di
kota itu. Konsepnya, ini adalah angkutan kota berbasis aplikasi.

Inovasi di bidang eRecycle juga dilakukan oleh MIS group, MIS Group memiliki
latar belakang membantu Pemerintah DKI Jakarta dalam mengelola sampah pada
1997. Saat ini ada masalah besar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, yaitu
masalah sampah plastik. Itu sebabnya, perusahaan ini membuat aplikasi bernama
eRecycle dan telah diuji coba di wilayah Jakarta Timur. Masyarakat bisa mengunduh
aplikasi tersebut, dan kemudian bisa menjual sampahnya dengan menggunakan QR
Code.

Inovasi di bidang digital logistik (RASI SCM). Ini platform B2B bagi perusahaan
untuk kebutuhan logistiknya seperti pada proses delivery produk, dan platform ini
sudah beroperasi. 

Melalui inovasi tersebut MIS Group terus menggeliat dan memainkan peran
penting dalam laju pembangunan di berbagai wilayah Tanah Air. Transformasi bisnis
menuju grup usaha berbasis teknologi informasi dan inovasi mengukuhkan kehadiran
MIS Group sebagai entitas bisnis terkemuka dengan gaya kepemimpinan
transformasional.

MGMT6162 – Change Management


Jika melihat kaitannya dengan The Choice Management – Change
Management Model melalui kerangka Frame Work for Change case perubahan MIS
Group ada di Kuadran 1 dan Kuadran 2, berikut adalah penjelasannya :

 Kuadran I, Transformasi yang dilakukan MIS Group oleh Bapak Tedy


adalah pertama, mengubah bisnis yang awalnya bersifat individualistis atau
family-based oriented menjadi profesional korporasi. Kedua, melakukan
transformasi berbasis digital. transformasi digital yang sudah dilakukan
MIS Group, seperti sistem data keuangan yang sudah real-time dan sudah
melakukan system integrasi data keuangan di seluruh perusahaan ini. Lalu,
viewer resources yang dapat dikontrol dengan teknologi. Dimana
pemanfaatan artificial intelligence disini mulai dilakukan untuk
memudahkan bisnis melakukan perubahan yang lebih baik.
 Kuadran II, Perubahan drastis MIS Group yaitu dari perusahaan tanpa
sistem menjadi perusahaan tersistem. Dengan transformasi ini,
tanggungjawab dari yang hanya terpaku pada Bapak Tedy sendiri, menjadi
tersebar kepada para CEO di MIS Group dan mereka dapat bekerja secara
independen. Dalam konteks kuadran ini MIS Group juga menargetkan
perubahan skala besar dari segi pencapaian, untuk itu MIS Group
melakukan ekspansi di berbagai unit usahanya, sebagai contoh: di bidang
multitransport, saat ini ada 550 armada, Targetnya, tahun ini bisa mencapai
1000 armada. Untuk kapasitas produksi di industri pertambangan timah,
pihaknya akan menambah kapal isap produksi sebanyak tiga unit sehingga
total kapal yang dimiliki perusahaan ini menjadi lima unit.

2. Jabarkan aplikasi hubungan Manajemen, Kepemimpinan dan Perubahan dalam PT MIS


Group secara rinci.
Jawab :
Pada awalnya MIS Group hanya mengandalkan Bapak Tedy sebagai CEO, namun
seiring berkembangnya zaman dan dalam proses transformasinya MIS Group menyadari
bahwa gaya manajemen yang dulu tidak lagi dapat bekerja dengan baiknya, akhirnya MIS
Group hadir dengan branding yang baru dan lebih bersifat korporasi dibanding
individualistis.
Refleksi tersebut disadari oleh Teddy sendiri sebagai CEO yang melihat bahwa
pemimpin harus memiliki peran yang seimbang, yaitu sebagai perintis, penyelaras,
pemberdaya, dan panutan. Sebagai CEO Teddy yakin bahwa semuanya harus seimbang dan

MGMT6162 – Change Management


melakukan semuanya. Tidak bisa kita memperkuat salah satunya dan melupakan yang lain.
Hal tersebut juga ia tekankan pada para CEO di lingkungan.
MIS Group yang memiliki berbagai macam karakter, seperti ada yang agresif atau
taktis. Ia juga menekankan perlunya penerapan Good Corporate Governance (GCG) agar
grup perusahaan ini bisa berjalan dengan baik. Jika dikaitkan dengan teori gaya
kepemimpinan Blake Mouton yang diterapkan MIS Group saat ini adalah Team
Management dan terbukti efektif.
Gaya kepemimpinan ini menekankan kepada pencapaian tugas namun tidak melalaikan
kebutuhan dari orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin merasa bahwa pemberdayaan,
komitmen, kepercayaan dan rasa hormat merupakan elemen kunci dalam menciptakan
suasana tim yang secara otomatis akan menghasilkan kepuasan karyawan dan produksi
yang tinggi. Anggota tim yang memahami tujuan organisasi, bekomitmen, dan mau ambil
bagian dalam keberhasilan organisasi dengan sendirinya akan peduli terhadap pencapaian
tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya.
Dalam memberdayakan 470 karyawannya, CEO Tedy sangat menekankan agar mereka
menjadi Insan MIS dengan menganggap perusahaan ini sebagai rumah mereka sendiri.
Sejak melakukan kerja secara kolektif inilah, perubahan besar terjadi di semua unit usaha
MIS Group. Ide inovasi yang sudah ada didiskusikan dengan tim untuk memitigasi
rintangan dan bagaimana transformasi diwujudkan. Penggunaan teknologi juga
dimaksimalkan untuk membantu manajemen puncak dan kehidupan economic system di
korporasi ini.

Referensi :

LN 6 Change Management – Frameworks, Organisational Change and Managerial Choice

LN 7 Change Management – Management, Leadership and Change

Bernard Burnes. (2017). Managing change. 07. Pearson. ISBN: 9781292156040. chapter 11,
12, 13

https://www.pmis-consulting.com/articles/change-management/

MGMT6162 – Change Management

Anda mungkin juga menyukai