Disusun oleh:
Riska Rosdiannur
2005160230
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1. Profil Perusahaan/Unit Usaha
PT Mitra Adiperkasa Tbk (disingkat MAP) (IDX: MAPI, go public 10 November
2004) adalah sebuah perusahaan ritel yang berpusat di Jakarta, Indonesia. Berdiri pada tahun
1995, MAP mengalami pertumbuhan pesat selama bertahun-tahun ditandai dengan
peluncuran saham perdana perusahaan pada bulan November 2004. Kini, MAP adalah peritel
gaya hidup terkemuka di Indonesia dengan lebih dari 2.000 gerai ritel dan beragam portofolio
yang mencakup olahraga, mode, toserba, anak-anak, makanan dan minuman serta produk-
produk gaya hidup. Beberapa merek terkemuka yang dikelola oleh MAP termasuk Starbucks,
Zara, Marks & Spencer, Sogo, Seibu, Oshkosh B’ Gosh, Reebok, Burger King, Domino's
Pizza, Subway, Foot Locker di antara lainnya.
Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, memiliki lebih dari 22.000 karyawan, MAP
memenangkan penghargaan Most Admired Companies (Top 20) dari Fortune Indonesia pada
tahun 2012 dan Top 40 Companies dari Forbes Indonesia pada tahun 2011. Selain dari LAB
bidang usaha ritel, MAP juga merupakan distributor terkemuka untuk merek-merek olahraga,
anak-anak dan gaya hidup. Tercatat di bursa efek sebagai MAPI, PT. Mitra Adiperkasa Tbk
sebagai perusahaan induk (holding company) melakukan penawaran perdana (IPO) unit
usahanya antara lain PT. MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) pada 21 Juni 2017 dan PT.
MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) pada tanggal 5 Juli 2018. MAPB melingkupi brand
internasional seperti Domino's Pizza, Burger King, Starbucks, Krispy Kreme, Pizza Express
(Pizza Marzano), Cold Stone, Godiva dan Subway. MAPA melingkupi brand internasional
seperti Speedo, Spalding, Wilson, Reebok, Puma, Nike, Adidas, Sketchers, Converse, Aasics,
Mizuno, New Balance, Diadora, Travelogue, Rockport, Airwalk, Osh Kosh, Payless, Bandai,
dan Hasbro. Pada tanggal 5 September 2019, MAP masuk ke bisnis gawai dengan
meluncurkan gerai Digimap (singkatan dari Digital Mitra Adiperkasa, sebelumnya bernama
Infinite sebelum diakuisisi oleh MAP), pengecer resmi produk Apple di Indonesia.
Mitra Adi Perkasa biasanya selalu menyisihkan anggaran yang sangat besar untuk
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Yang paling penting dari pengembangan
SDM internal adalah pembekalan di bidang/wilayah tertentu, di mana Mitra Adi Perkasa
pernah mendatangkan seorang coach/pelatih untuk berbicara mengenai kepemimpinan. Saran
dari seorang coach/pelatih menjadi penting, terutama supaya para karyawan/pimpinan tahu
apa yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan supaya ia bisa maju. Pelatihan dan pembekalan
menjadi sebuah metode penting yang bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk
meningkatkan kualitas karyawannya. Bila dirinci lebih jauh lagi, keberhasilan Mitra Adi
Perkasa dalam mendidik karyawannya, sehingga tercipta SDM yang unggul dan berkualitas,
bukan hanya pada soal pemberian pelatihan dan pembekalan, melainkan bisa ditelisik melalui
beberapa hal, yakni:
1. Metode perekrutan karyawan. Dikatakan bahwa saat ini Mitra Adi Perkasa berfokus
pada soal pengembangan tenaga kerja dengan menyasar fresh graduate dari univesitas
tertentu. Para fresh graduate disasar untuk kemudian dididik menjadi tenaga ahli yang
diperbantukan di cabang ritel.
2. Dalam upaya membangun sumber daya manusia yang berkualitas, Mitra Adi Perkasa
selalu berkiblat pada pembentukan budaya TIPCE, yakni:
a) Trust, atau membangun keyakinan dan prasangka baik di antara pada
pengambil kebijakan. Dalam memelihara hubungan, Mitra Adi Perkasa
percaya bahwa keandalan karyawan adalah kunci pertamanya
b) Integrity, atau selalu berperilaku, berkata, serta berpikir terpuji. Para karyawan
Mitra Adi Perkasa selalu dituntut untuk menjunjung kode etik serta menjaga
martabat perusahaan.
c) Professionalism, yakni berkomitmen untuk menuntaskan pekerjaan dengan
cara seakurat mungkin. Dengan kata lain, para karyawan Mitra Adi Perkasa
didik untuk memiliki kompetensi terbaik, serta melakukan segala jenis
pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.
d) Costumer focus, yakni mindset di mana pelanggan diperlakukan sebagai mitra
utama yang akan saling memberi keuntungan di masa depan. Dengan
demikian, perusahaan bisa tumbuh dalam kesinambungan yang ajek.
e) Excellence, yakni para karyawan dituntut untuk melakukan dan
mengembangkan diri di segala bidang, dengan tujuan supaya hasil dan nilai
tambah yang optimal bisa diraih terus menerus.
3. Menambah karyawan sesuai dengan tingkat kebutuhan Mitra Adi Perkasa. Dalam hal
ini, perekrutan karyawan haruslah tepat sasaran dan sesuai dengan kebijakan
perekrutan karyawan di Mitra Adi Perkasa. Dalam hal ini, Mitra Adi Perkasa tidak
hanya berusaha menggelontorkan dana besar untuk mendidik karyawannya,
melainkan juga mendorong terobosan di bidang IT (Information & Technology).
Perkembangan karyawan dan divisi IT akan mendorong pertumbuhan ritel menjadi
lebih pesat lagi. Performa IT yang baik pada gilirannya adalah usaha untuk
menaikkan nilai tawar Mitra Adi Perkasa di bidang inovasi layanan, di mana ada
banyak hal yang bisa dikembangkan termasuk layanan electronic banking. Dengan
berbasis pada pengembangan teknologi serta peningkatan kualitas SDM, setidaknya
sudah tergambar pola SDM Mitra Adi Perkasa di masa depan, yang pada dasarnya
bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan ritel.
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam manajemen sumber daya manusia (SDM)
adalah analisis jabatan. Analisis jabatan merupakan studi tentang jabatan yang akan
menghasilkan deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Analisis jabatan ini bersama-sama
dengan perencanaan SDM akan menjadi dasar program rekrutmen dan seleksi. Menurut
Ivancevich (1992), analisis jabatan adalah proses pengumpulan, penganalisisan, dan
pensintesisan informasi mengenai jabatan. Sedangkan menurut Byars dan Rue (1997),
analisis jabatan adalah proses penentuan dan pelaporan sehubungan dengan informasi yang
berkaitan dengan sifat dasar suatu jabatan tertentu. Dari kedua definisi tersebut dapat
dipahami bahwa proses penentuan dan pelaporan pada dasarnya baru dapat dilakukan setelah
dilakukan proses pengumpulan, penganalisisan, dan pensintesisan informasi mengenai
jabatan, baik melalui observasi maupun kajian-kajian. Proses ini akan menentukan tugas dan
kewajiban dari pemegang jabatan yang terdiri dari pekerjaan, keahlian, pengetahuan,
kemampuan, dan tanggung jawab yang harus dipenuhi agar dapat melaksanakan jabatan
secara sukses. Dengan kata lain, analisis jabatan adalah prosedur menentukan tugas dan
kewajiban suatu posisi serta karakteristik orang yang dapat memegang posisi tersebut. Dari
kegiatan analisis ini akan menghasilkan informasi mengenai tuntutan suatu jabatan. Informasi
tersebut selanjutnya digunakan untuk mengembangkan deskripsi jabatan (job description),
yaitu suatu daftar mengenai apa yang harus dilakukan oleh suatu jabatan dan spesifikasi
jabatan (job specification), yaitu orang seperti apa yang dapat memegang jabatan tersebut.
a) Menentukan tugas, aktivitas, perilaku atau kewajiban utama yang harus dilaksanakan
pada jabatan tertentu.
b) Mengidentifikasi pengetahuan, kemampuan, keahlian, dan karakteristik lainnya yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas.
c) Pengetahuan mengacu pada suatu kelompok informasi y
Menurut Fisher dkk. (1990), perencanaan SDM merupakan proses dimana organisasi
mengantisipasi kebutuhan karyawan di masa mendatang dan program-program untuk
menjamin ketersediaan karyawan secara tepat, baik jumlah maupun jenisnya ketika
diperlukan. Sedangkan menurut Ivancevich (1992), perencanaan SDM adalah proses yang
digunakan untuk menentukan jumlah dan tipe karyawan yang akan direkrut oleh organisasi
atau yang akan dihapus dari organisasi. Kedua definisi tersebut mengisyaratkan bahwa
perencanaan sumber daya manusia yang efektif akan memberikan mekanisme yang dapat
digunakan untuk mengurangi kesenjangan yang mungkin ada antara pasokan dan permintaan
karyawan.
2.3.2. Analisis Jabatan dan Perencanaan SDM PT Mitra Adi Perkasa
Menurut (Luis R., Gomez & Meija, Balkin, D., & Candy, Robert L, 2007)
“ Analisa Jabatan adalah prosedur pengumpulan data yang sistematis tentang suatu jabatan
dalam sebuah organisasi, khususnya mengenai tugas-tugas dan tanggung jawab dari jabatan
tersebut”. Dapat kita tarik kesimpulan dari R., Gomez & Meija, Balkin, D., & Candy, Robert
L bahwa analisis jabatan (job Analysis) sendiri prosedur-prosedur yang mengumpulkan data
yang sistematis yang berada pada sebuah perusahaan yang terkhusus untuk mengenai segala
tugas dan tanggung jawab atas jabatan itu sendiri. Analisis jabatan biasanya di lakukan
dengan menyocokkan tingkat pendidikan dengan jobdesk yang akan diberikan. Beberapa
indicator yang digunakan untuk melihat kesesuaian bidang pekerjaan ,pengalaman kerja serta
pendidikan adalah sebagai berikut.
Kesesuaian bidang pekerjaan dengan latar belakang pendidikan yang cukup baik.
terbukti dari indicator diatas bahwa ada perbedaan atas persepsi para karyawan atas
kesesuaian bidang pekerjaan dengan latar belakang pendidikan. Hal itu dikarenakan para
karyawan yang memiliki latar belakang disiplin ilmu yang beragam. Itu dapat di sebabkan
oleh karena kesulitan dalam mencari pekerjaan di lapangan pekerjaan yang sesuai. yang
menjadi salah satu faktor penyebab fenomena ini. Atas kesesuaian bidang pekerjaan dengan
pengalaman kerja
Dewasa ini dapat disaksikan surplus karyawan yang demikian banyak pada pegawai
negeri sipil Republik Indonesia, yang sesungguhnya hanya membutuhkan karyawan sekitar
dua atau tiga juta orang saja. Namun, dalam kenyataannya jumlah karyawan telah melampaui
jumlah empat juta orang sehingga menimbulkan surplus lebih dari satu juta orang yang
berakibat tekanan yang sangat berat pada anggaran belanja negara. Meskipun secara umum
telah terjadi surplus karyawan, setiap tahun selalu saja terjadi rekrutmen dan seleksi yang
akibatnya semakin memberikan beban anggaran yang tinggi pada negara dan mengurangi
potensi pembangunan pada sektor yang lain. Tapi tidaklah berarti bahwa dalam suasana
surplus karyawan secara integral, tidak dirasakan kekurangan pegawai negeri pada sektor-
sektor tertentu, seperti tenaga penyuluhan, penelitian, guru-guru, tenaga medis, kepolisian
dan lain-lainnya. Oleh karena itu, sangat diperlukan penataan rekrutmen dan seleksi di
lingkungan pegawai negeri dengan lebih nasional, integratif dan koordinatif.
Penataan seleksi dan rekrutmen yang lebih baik juga mempunyai dampak yang besar
terhadap pelaksanaan fungsi-fungsi SDM lainnya, seperti orientasi dan penempatan, latihan
dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karier, evaluasi kinerja, kompensasi.
Pelaksanaan fungsi rekrutmen dan seleksi sepenuhnya adalah tanggung jawab dari
departemen SDM dalam suatu perusahaan secara manajerial. Artinya tidaklah semua kegiatan
rekrutmen dan seleksi dilaksanakan oleh setiap karyawan baik secara sendiri maupun yang
tergabung dalam perusahaan seperti recruiter, pelaksanaan berbagai tes yang belum tentu
dimiliki oleh suatu perusahaan.
Contoh Proses Seleksi Karyawan
MAP adalah peritel terkemuka di Indonesia untuk merek Inditex di sektor gaya
busana. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat beberapa referensi tentang produk-produk
buatan MAP.
Berikut tahapan seleksi yang akan Anda hadapi untuk MT dari PT Mitra Adiperkasa (MAP):
1. Pemilihan berkas
Sama seperti tes di perusahaan lain, untuk pertama kalinya ada tes seleksi file. Prioritaskan
pengiriman foto pribadi terbaru dan foto lengkap dari atas ke bawah dengan cara yang
menarik, karena ingat ini adalah perusahaan fashion. Jangan lupa untuk melengkapi file
lainnya.
2. Tes Psikologi
Tes psikologi di MAP juga masih standar seperti di kebanyakan perusahaan lain seperti tes
matematika dasar, tes gambar, psikotes, tes numerik, tes verbal hingga tes Kraeplin dan
penentunya adalah Business Case. Kasus bisnis ini adalah masalah cerita dimana nantinya
Anda akan diberikan contoh kasus dan bagaimana Anda menyelesaikan kasus tersebut.
Untuk tahap ini sedikit lebih menarik dibandingkan tes di perusahaan lain Bahasa yang
digunakan adalah bahasa Inggris. 4-5 kandidat akan dipilih secara bersamaan untuk tes
wawancara HRD. Ada 4-5 pewawancara. Tidak ada yang menentukan siapa yang akan lebih
dulu menjawab pertanyaan dari panelis. Anda bisa menjawab terlebih dahulu jika menurut
Anda bisa menjawabnya dan tentunya poin Anda akan lebih tinggi dari yang lain.
Focus Group Discussion atau FGD ini juga menjadi momok menakutkan bagi banyak pencari
kerja. Sebelum tahap tes ini, kandidat yang berhasil akan dipresentasikan kembali tentang apa
itu program MT dari MAP dan keuntungan mengikuti program ini. Selama sesi ini, gunakan
untuk mengajukan pertanyaan yang belum Anda ketahui tentang produk atau perusahaan ini,
sehingga selama sesi wawancara pengguna Anda akan lebih siap. Untuk tes FGD, semua
calon akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diberikan kasus yang berbeda.
Anda diharuskan untuk menyelesaikan kasus ini dengan musyawarah sesuai dengan
kelompok yang dipilih. Hasil FGD ini nantinya akan dipresentasikan di depan kelompok lain
dan tim penguji Tim penguji dan kelompok lain dapat mengajukan pertanyaan. Pertanyaan
kasus seperti urutan pertanyaan tes mana yang menurut Anda lebih diutamakan. FGD ini juga
menggunakan bahasa Inggris
5. Wawancara User
Dalam tes wawancara user, Anda akan dipanggil satu per satu. Pewawancara adalah manajer
terkait di bidangnya. Ada 2 pewawancara yang akan mewawancarai Anda dan semuanya
adalah manajer di perusahaan ini.Pertanyaannya adalah tentang visi dan misi Anda bekerja di
sini. Target untuk lima tahun ke depan, apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini, apa
pengalaman Anda, kekuatan dan kelemahan Anda. Pertanyaan terakhir adalah Anda akan
diberikan contoh kasus lagi dan Anda diminta untuk menjawabnya dengan benar dan cepat.
6. Menawarkan Benefit dan Menandatangani Kontrak
Pada tahap ini Anda akan diberikan secara detail tentang program ini baik dari segi manfaat,
batasan dan apa saja yang akan Anda terima selama masa pelatihan nanti. Tim HRD akan
menjelaskan satu per satu tentang kontrak yang akan Anda terima.
Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru
yang memberikan mereka informasi mengenai perusahaan, jabatan, dan kelompok kerja
(Mondy, 2008). Sedangkan menururt Goldthrope (1968) orientasi adalah sebuah pekerjaan
terhadap seorang indivudu, berdasarkan harapanya yang diwujudkan dalam pekerjaanya.
Sedangkan menurut Merly Louis (1980), orientasi berarti penyediaan informasi dasar
berkenaan dengan perusahaan bagi pegawai baru, yaitu informasi yang mereka perlukan
untuk melaksanakan pekerjaan secara memuaskan. Informasi dasar ini mencakup fakta-fakta
seperti jam kerja, cara memperoleh kartu pengenal, cara membayar gaji dan orang-orang
yang akan bekerja sama denganya.orientasi pada dasarnya merupakan salah satu komponen
proses sosialisasi pegawai baru, yaitu suatu proses penanaman sikap, standar nilai, dan pola
perilaku yang berlaku dalam perusahaan kepada pegawai baru.Dengan demikian menjadi
jelas bahwa kegiatan orientasi merupakan persiapan atau pembekalan kepada seorang
karyawan yang baru dengan menyediakan informasi dasar mengenai segala sesuatu berkaitan
dengan tempatnya bekerja supaya dapat memahami pekerjaanya dan melaksanakan
pekerjaanya secara memuaskan.
Jalur rekrutmen Program yang dapat memilih lokasi penempatan yaitu ritel yang
sedang membutuhkan karyawan. Tetapi, kandidat harus bersedia ditempatkan di seluruh
cabang unit kerja Mitra Adi Perkasa di seluruh Indonesia. MAP Fashion Careers atau yang
adalah salah satu program dari Mitra Adi Perkasa dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber
daya manusia (SDM) sebagai calon pimpinan Mitra Adi Perkasa masa depan. Program ini
mendidik dan membekali para pesertanya pengetahuan di bidang ritel untuk menjadi
karyawan professional. Sebagai salah satu ritel dengan asset terbesar di Indonesia, Mitra Adi
Perkasa tentu saja melakukan proses seleksi bertahap dalam “menjaring” kandidat untuk
menjalani program ini. Saya termasuk ke dalam kategori yang “beruntung” karena bisa lolos
dalam proses rekrutmen ini dan menjadi peserta MAP Fashion Careers.
Sebagai gambaran, untuk program MAP Fashion Careers ini biasanya terbagi menjadi banyak
sub spesialis. Perbedaaanya tentu saja berpengaruh dengan penempatan serta pekerjaan yang
akan diterima nanti. Berikut penjelasan singkat yang dapat saya berikan tentang kedua
program diatas:
PHK adalah keputusan yang tidak mudah. Akan ada banyak pertimbangan sebelum
perusahaan memutuskan untuk melakukan PHK. Pasti ada alasan dan penyebab kenapa
perusahaan sampai harus melakukan PHK. Ketentuan tentang PHK juga telah diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Disebutkan bahwa jika terjadi PHK, maka perusahaan wajib membayarkan uang pesangon
atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian yang seharusnya diterima oleh
karyawan. Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK adalah pengakhiran hubungan kerja yang
dilakukan oleh perusahaan pada pekerjanya karena alasan tertentu. Keputusan ini juga
menjadi tanda berakhirnya hak dan kewajiban kerja antara perusahaan dengan pekerjanya.
PHK adalah keputusan yang telah dipertimbangkan secara matang oleh perusahaan, bukan
keputusan yang sederhana. Penyebab perusahaan melakukan PHK adalah karena efisiensi,
penutupan bisnis, kepailitan, perusahaan melakukan merger, kemajuan teknologi, pekerja
melakukan kesalahan berat, atau pekerja yang bersangkutan meninggal dunia atau pensiun.
Dilansir dari liputan6.com, PHK sendiri berbeda dengan resign atau pengunduran diri. PHK
adalah pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga perusahaan
harus menyediakan uang kompensasi sesuai aturan yang berlaku. Sedangkan, pengunduran
diri atau resign, perusahaan tidak perlu membayarkan uang kompensasi terhadap pekerja
yang keluar.
Dikutip dari laman hukumonline.com, pasal 151 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) disebutkan bahwa pengusaha, pekerja/buruh,
serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar
jangan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Kemudian dalam pasal 151 ayat (2)
menjelaskan bahwa jika pemutusan hubungan kerja tidak bisa dihindari, wajib dirundingkan
oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh atau dengan pekerja/buruh apabila
pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.
Selanjutnya, dikutip dari gajimu.com, PP 35/2021 pada Bab V, yang khusus mengatur
pemutusan hubungan kerja, dengan rincian:
Pasal 36 mengenai berbagai alasan yang mendasari terjadinya PHK. Alasan PHK
mendasari ditentukannya penghitungan hak akibat PHK yang bisa didapatkan oleh
pekerja.
Pasal 37 sampai dengan Pasal 39 mengenai Tata Cara Pemutusan Hubungan Kerja
sejak tahap pemberitahuan PHK disampaikan hingga proses PHK di dalam
perusahaan dijalankan. Lebih lanjut bila PHK tidak mencapai kesepakatan tahap
berikutnya dilakukan melalui mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 40 sampai dengan Pasal 59 mengenai Hak Akibat Pemutusan Hubungan Kerja
yakni berupa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak,
dan uang pisah. Penghitungannya berdasarkan alasan/dasar dijatuhkannya PHK.
Mitra Adi Perkasa sebelum melakukan pemutusan hubungan kerja dengan seorang
atau beberapa,biasanya Manajer selalu mengawasi kinerja karyawan apakah baik atau
tidak,sering membuat kesalahan atau tidak,disiplin atau tidak,dapat mencapai target atau
tidak.Sebelum melakukan PHK,Manajer Mitra Adi Perkasa biasanya memberikan surat
peringatan kepada karyawan yang berbuat kesalahan,tidak disiplin,tidak bekerja dengan
sungguh-sungguh.Setelah memberikan surat peringatan kepada karyawan tersebut,Manajer
akan tetap mengawasi karyawan tersebut apakah karyawan tersebut masih melakukan
kesalahan yang sama atau tidak.Jika karyawan tersebut mash melakukan kesalahan yang
sama berulang-ulang,maka Manajer akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan
karyawan tersebut dengan tetap memberikan kompensasi yang harus dipenuhi kepada
karyawan tersebut.
1. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan dijatuhkan,
diakui atau dinyatakan palsu;
2. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang ebrsifat menentukan, yang
disembunyikan oleh pihak lawan;
3. Putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam
pemeriksaan perselisihan;
4. Putusan melampaui kekuasaan arbiter hubungan industrial; atau Putusan bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan ketentuan pasal 126 UNDANG-UNDANG No. 2 Tahun 2004, masa berlakunya
adalah satu tahun sejak diundangkan. Ketentuan ini diundangkan pada tanggal 14 Januari
2004. Jadi lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial ini akan menggantiikan
kedudukan P4D atau P4P sejak tanggal 14 Januari 2005. Perselisihan Hubungan Industrial
adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau
gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya
perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja
dan 63 perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan. Sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1 Angka 1 UU PPHI. Adapun penjelasan mengenai jenisjenis
perselisihan tersebut telah disebutkan dalam Pasal 1 Angka 2, 3, 4, dan 5. Perselisihan hak
adalah perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan
pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, perjanjian
kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama, Perselisihan kepentingan adalah
perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya kesesuaian pendapat
mengenai pembuatan, dan atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam
perjanjian kerja, atau peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama, Perselisihan
pemutusan hubungan kerja adalah perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian
pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak,
Perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh adalah perselisihan antara serikat
pekerja/serikat buruh dengan serikat pekerja/serikat buruh lain hanya dalam satu perusahaan,
karena tidak adanya persesuaian paham mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak, dan
kewajiban keserikatpekerjaan. Tahap pertama dilakukan dengan cara melakukan perundingan
Bipartit yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pengusaha/pemberi kerja dengan
pekerja/buruh atau serikat pekerja/buruh secara musyawarah untuk mencapai mufakat dan
harus diselesaikan paling lama 30 hari sejak tanggal dimulainya perundingan. Apabila dalam
jangka waktu 30 hari dan salah satu pihak menolak untuk berunding atau telah dilakukan
perundingan tetapi tidak mencapai kesepakatan maka 64 perundingan bipartit dianggap gagal.
Pernyataan ini sesuai dengan Pasal 3 Ayat (1), (2), dan (3) UU PPHI. Setelah perundingan
Bipartit dinyatakan gagal, maka tahap kedua atau langkah selanjutnya yang perlu dilakukan
adalah dengan melakukan perundingan Tripartit yaitu melakukan perundingan dengan
bantuan pihak ketiga untuk menyelesaikan masalah. Langkah yang diambil adalah salah satu
atau kedua belah pihak mencatatkan perselisihannya kepada instansi yang bertanggung jawab
di bidang ketenagakerjaan setempat dengan melampirkan bukti bahwa upaya-upaya
penyelesaian melalui perundingan bipartit telah dilakukan. Sebagaimana disebutkan dalam
Pasal 4 Ayat (1) UU PPHI.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
MAP adalah peritel gaya hidup terkemuka di Indonesia dengan lebih dari 2.000 gerai
ritel dan beragam portofolio yang mencakup olahraga, mode, toserba, anak-anak, makanan
dan minuman serta produk-produk gaya hidup. Beberapa merek terkemuka yang dikelola
oleh MAP termasuk Starbucks, Zara, Marks & Spencer, Sogo, Seibu, Oshkosh B’ Gosh,
Reebok, Burger King, Domino's Pizza, Subway, Foot Locker di antara lainnya.
3.2 Saran
1. Disarankan pada pimpinan PT Mitra Adi Perkasa Tbk untuk selalu mempertahankan
proses rekrutmen yang sudah baik dan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
sehingga hasil kerja karyawan baik dan pada gilirannya semua target dan perencanaan
dapat direalisasikan dengan baik.
2. Disarankan pada pimpinan PT Mitra Adi Perkasa Tbk agar selalu melakukan analisis
jabatan karyawan sebelum menempatkan karyawan pada suatu bagian tertentu,
sehingga hasil kerja dapat dilakukan lebih baik.
3. Disarankan pada pihak pimpinan PT Mitra Adi Perkasa Tbk agar selalu melakukan
seleksi karyawan sebelum memutuskan untuk menempatkan karyawan pada suatu
bagian, sehingga pimpinan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam penempatan
karyawan.
4. Sebaiknya pimpinan perusahaan selalu melakukan deskripsi jabatan agar karyawan
memiliki pandangan pedoman yang baik dalam bekerja, sehingga hasil kerjanya dapat
sesuai dengan target dan rencana perusahaan.
Daftar Pustaka
https://www.merdeka.com/jabar/phk-adalah-pengakhiran-hubungan-kerja-oleh-perusahaan-
begini-menurut-undang-undang-kln.html
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan),
Jakarta: Penerbit Erlangga
Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human Resource management, International
perspective, Mason: Thomson South-Western
Simamora, Henry (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan 3, STIE, YKPN,
Yogyakarta.
https://www.jobstreet.co.id/id/job-search/jobs-at-pt-mitra-adiperkasa-tbk-map-fashion1/