Anda di halaman 1dari 70

BAHAN PERSIAPAN USBN SD/MI TAHUN 2018/2019 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

A.    Ruang Lingkup Materi Membaca Nonsastra


1. menentukan makna kata/istilah pada teks 

MENENTUKAN MAKNA KATA/ISTILAH PADA TEKS


Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu
(https://kbbi.web.id/istilah)
Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal USBN adalah makna kata leksikal. Makna kata leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata
dasarnya tanpa bergabung dengan bentuk lain. Makna leksikal dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Paragraf disusun menggunakan kalimat-kalimat yang saling berkaitan. Kalimat dalam setiap paragraf disusun dari beberapa kata. Setiap kata tersebut
memiliki makna atau arti. Oleh karena itu, dalam membentuk kalimat atau paragraf sebuah kata harus benar-benar dipilih agar mampu menyampaikan
maksud penulis.
Kesalahan penggunaan kata-kata atai istilah akan menimbulkan penafsiran berbeda. Kata-kata atau istilah yang digunakan dapat berupa kata baku, kata
bersinonim, kata berantonim, kata yang bermakna konotasi dan denotasi, dan kata yang mengalami perubahan makna. Istilah berhubungan dengan
pengungkapan makna konsep, proses, serta keadaan, atau sifat di bidang tertentu.

Contoh soal dan kunci jawaban materi menentukan makna kata/istilah pada teks.
1. SD Program Khusus akan berulang tahun. Kepala Sekolah meminta seluruh siswa untuk membersihkan lingkungan sekolah. Siswa diharap membawa
alat kebersihan seperti sapu lidi, sapu ijuk, kemoceng, dan kain pel. Setiap siswa harus berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. 
Makna kata bergaris bawah di dalam paragraf tersebut yaitu ....
A. merencanakan jadwal kegiatan
B. ikut serta dalam kegiatan
C. mengawasi jalannya kegiatan
D. menilai jalannya kegiatan

2. Tidur merupakan kebutuhan manusia. Saat tidur, seluruh anggota tubuh beristirahat. Mengistirahatkan tubuh dari berbagai macam aktivitas idealnya
memerlukan waktu sebanyak delapan jam. Tidur yang baik dilakukan pada pukul 21.00–22.00. Keesokan harinya, kita juga sebaiknya bangun tidur
pada pagi hari sekitar pukul 05.00. Kebiasaan tidur secara teratur dapat menyehatkan dan menyegarkan badan. Hal itu disebabkan saat malam kita
segeramengistirahatkan tubuh dan saat bangun pagi kita dapat menghirup udara segar dan bersih yang baik untuk pernapasan.
Makna kata aktivitas dalam paragraf tersebut adalah
A. rutinitas yang dilakukan secara terus-menerus setiap waktu
B. mudah beraksi dan bereaksi
C. giat melaksanakan tugas
D. kegiatan yang dilakukan
3.      Bank BRI  memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang kaki lima (PKL) .Hal ini disambut baik oleh para PKL .
Adapun alasan Bank BRI meminjamkan modal tersebut adalah agar PKL mampu mengembangkan  usahanya sekaligus memiliki warung tetap.
Istilah bunga rendah dalam paragrap di atas memiliki arti… .
A.   Keuntungan yang diperoleh orang yang meminjam
B.    Jumlah keseluruhan peminjam  yang harus dibayarkan
C.    Kerugian yang diperoleh oleh pihak yang meminjamkan
D.   Biaya tambahan ringan pada peminjam yang harus dibayarkan

2. Menentukan antonim/sinonim

MENENTUKAN ANTONIM/SINONIM
Antonim adalah kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain

Contoh Sinonim dan Antonim


Berikut kumpulan sinonim dan antonim kosa kata Bahasa Indonesia, (tanda = berarti sinonim kata, tanda >< berarti antonim kata) :
1. abadi =  awet, baka, daim, infinit, kekal, langgeng; >< sementara. Contoh kalimat: Akhirat dipercaya sebagai kehidupan abadi, sedangkan dunia itu
kehidupan sementara
2. abang = akang, kakak, kakanda, kakang, kanda, kangmas, mas, raka, uda; >< adik. Contoh kalimat : Adik dan abang sama-sama ramah
3. abdi 1 aku, ana (cak), awak, beta, ego, hamba, kami, saya; >< kamu, juragan. Contoh kalimat : Aku tidak seperti kamu yang menyukai bola.
4. cantik = adiwarna, adun, anggun, apas, ayu, bagus, bahari, baik, bergaya, berupa, cakap, cendayam, elok, ganteng, geulis, gombang, hasan, indah, jambu,
jangak, janguk, jelita, jombang, juita, kacak, kirana, laksmi, majelis, manis, memesonakan, menarik hati, menawan, mentereng, molek, mongel, pantas,
rancak, ranggi, rupawan, sajak, segak, sekak, songgak, syahdu, tampan, tampan, tumandang; >< jelek. Contoh kalimat : Baik jelek atau cantik aku akan
selalu berada di sampingnya.
5. dahulu = awal, berlalu, di depan, di muka, dulu, lalu, lampau, lepas, lewat, mulamula, purba, silam, sudah-sudah, tempo hari, waktu lalu;
>< sekarang. Contoh kalimat : Dari dahulu sampai sekarang penampilannya tetap sama.
6. daif = cacat, hina, kecil, keji, laif, lata, leceh, lemah, leta, miskin, nista, papa, remeh, rendah, sukar; >< mulia. Contoh kalimat : Penggunaan dalil daif,
akan menodai kemuliaan dalil sesungguhnya.
7. ejek, mengejek = jajat, meledek, mempermainkan, mencebik, mencela, mencemeeh, mencemek, mencemooh, mencemuh (cak), mencibir, mengajuk,
mengata-ngatai, mengecimus, mengeji, menggiat, menggonjak, menggonyakkan, menghinakan, mengolok-olok, mengumpat, mengusik, menistakan,
menyendakan, menyepelekan, menyindir, meremehkan, merendahkan; >< memuji. Contoh kalimat : Jadikanlah ejekan sebagai tantangan,
dan pujian sebagai cobaan.
8. ekonomis = cermat, hati-hati, hemat, irit; >< boros. Contoh kalimat : belilah barang – barang ekonomis sehingga pengeluaran tidak akan boros.
9. ekor = akhir, belakang, buntut, burit, hujung, kotek, punggung, sudut, ujung; >< kepala.Contoh kalimat : bulu kucing itu sangat halus
dari kepala hingga ekor.
10. eksak = akurat, cermat, korek, pasti, persis, saksama, tepat, tentu; >< non-eksak.
11. eksklusif = idiosinkretis, individual, istimewa, khas, khusus, privat, tunggal, unik; diskriminatif, parokial, sektarian, terbatas, terpilih; >< inklusif.Contoh
kalimat : Pribadi inklusif lebih disukai dibanding eksklusif.
12. eksplisit = akurat, definitif, gamblang, jelas, kentara, positif, spesifik, tegas, terang, terperinci,tersurat. >< Implisit. Contoh kalimat : Beritanya seharusnya
disajikan secara eksplisit, bukan implisit.
13. fana = sementara, temporer; >< baka. Contoh kalimat : kita tidak mampu memilih hidup dalam kefanaan atau alam baka.
14. fasih = bacar, bijak, calak, cepat, galir, lancar, lincir, lincir lidah, pantas, petah, petah lidah, petes; >< gagap; Contoh kalimat : Salah satu kriteria yang
dibutuhkan saat penerimaan penyiar yaitu berbicara tidak gagap, namun fasih.
15. gadai  mempertanggungkan, mempertaruhkan, mengagunkan, menjaminkan, menyandarkan, merungguhkan; >< menebus. Contoh kalimat : mobilnya
memang ia gadaikan, sekarang ia telah menebusnya.
16. gadis n anak dara, anak perempuan, cewek (cak), dara, dayang, inong, kenya, kuntum, lajang, nona, pemudi, perawan, putri, teruna, upik;
>< (je)jaka. Contoh kalimat : Gadis sekarang lebih memilih duda ketimbang jejaka.
17. hiruk = berisik, bising, damat, gaduh, gegap, gempar, gempita, heboh, hingar-bingar, ramai, ribut, riuh-rendah; >< sunyi
18. homogen = sama, seragam, tunggal, unik; >< heterogen. Contoh kalimat: Pandangan masyarakat heterogen dapat menjadi homogen melalui pancasila.
19. identik = analog, ekuivalen, sama, sebangun, serupa; >< berbeda. Contoh kalimat : Bunga – bunga itu identik meskipun berasal dari induk yang berbeda.
20. ilegal = bawah tangan, gelap (ki), haram, liar, palsu, terlarang; ><  legal. Contoh kalimat : Jangan memilih kosmetik ilegal, yang aman untuk kesehatan
itu legal.
21. ilmiah a keilmuan, objektif, rasional, saintifik; >< khayal. Contoh kalimat : Karya ilmiahtidak akan berasal dari cerita khayal.
22. imitasi = artifisial, bikinan, buatan, lancung, lip-lap, palsu, selungkang, sintetis, tiruan;><asli. Contoh kalimat : Wanita menegah kebawah lebih memilih
produk imitasi dibanding asli, karena harganya lebih miring.
23. jahat = bandel, bangor, bangpak, bengal, bengis, biadab (cak), buas, busuk, curang, dengki, durjana, hina, jahanam, jahil, jalang, jelek, kejam, keji, khianat,
kotor (ki), kurang ajar, lacur, licik, nakal, pasik, rusak, sadis, sundal, tambung, tebal hati, terkutuk; >< baik. Contoh kalimat : Sebuah drama sengaja
menghadirkan kedua karakter tokoh yaitu tokoh jahat dan tokoh baik.
24. jalang a beringas, binal, buas, galak, ganas, garang, geladak, jahat, lacur, liar, nakal, panjang mata, sundal; >< jinak. Binatang jalang telah berhasil
dijinakkan.
25. janda = balu, bujang, randa; duda. Contoh kalimat : Tetangga sebelah rumahku yang janda besok menikah dengan seorang duda.
26. jawab = balas, balasan, elakan, jawaban, perlawanan, reaksi, respons, sahutan, sambutan, tanggapan, tangkisan; >< tanya. Contoh kalimat :
Sesi tanya dan jawab jumpa pers Syahrini akan segera berakhir.
27. kawan n bendu, dongan, kenalan, sahabat, sejawat, sobat (cak), teman; >< musuh. Contoh kalimat : dalam politik, yang awalnya kawan dapat
menjadi lawan.
28. pendahuluan = alas kata, haluan kata, introduksi, kata pengantar, mukadimah, pembukaan, pengantar kata, pengenalan, permulaan, pimpinan, prakata,
prawacana, prolog; >< penutup. Contoh kalimat : Pendahuluan sebuah artikel itu di buat semenarik mungkin, sedangkan penutupannya biasa saja.
29. tergabung = tercampur, terhimpun, terpadu, terkumpul, terpumpun; >< terpisah. Contoh kalimat : Salah satu sekolah tergabung ke dalam sekolah
berbasis Internasional, terpisah dari kurikulum yang ditetapkan pemerintah.
30. terikat v 1 terbalut, terbebat, terbelenggu, terbelit, terberkas, terjalin, terkait, terkebat, terkongkong, terkujut, terkurung, terlilit, terpaut, terpikat, tersaur,
tersekat, tersimpai, tersimpul, tertambat, tertawan; tergabung, tergolong, terlibat, tersangkut; tertakluk; >< terbebas. Contoh kalimat : Hewan terikat itu
ingin terbebas dari tali temali pengikatnya.
31. kontroversi = perbalahan, perbantahan, perdebatan, polemik, silang pendapat; percederaan, percekcokan, perselisihan, pertengkaran, pertikaian; prahara
>< selaras.Contoh kalimat : Ahmad Dani memang pribadi yang penuh kontroversi, selaras dengan ide – ide musik yang dihasilkannya.
32. konsisten = konstan, malar, persisten, stabil, taat asas, tetap; harmonis, koheren, selaras, sesuai; >< inkonsisten. Contoh kalimat : Remaja biasanya
belum konsisten dalam hal perasaan, mereka masih inkonsisten terhadap perubahan kehidupannya.
33. konotatif = alegoris, asosiatif, figuratif, metaforis, simbolis; >< denotatif. Contoh kalimat : Pakai kata denotatif saja, karena kata konotatif kerap
membuatku kebingungan.
34. kualitas n 1 bobot, derajat, jenis, kadar,kaliber (cak), kelas, kapasitas, karakter, status, peringkat, mutu, nilai, taraf, tingkat; atribut, ciri, karakteristik,
keunikan, sifat, tanda; >< kuantitas. Contoh kalimat : Baik kuantitas maupun kualitas produk baru ini harus unggul dibanding produk-produk lama.
35. laba = keuntungan, kelebihan, margin, profit, surplus; arti, faedah, guna, manfaat; >< rugi.Contoh kalimat : Bukannya mendapat laba, tetapi merugi.
36. labil = goyah, goyang, temperamental; fluktuatif; >< stabil. Contoh kalimat : Tunggulah ketika ia telah stabil, bukan sekarang saat ia labil.
37. lahir = jebol, ada, berdiri, hadir, jadi, keluar, muncul, terbentuk, timbul, tumbuh, jasmani, keduniaan;>< meninggal, mati. Kelahiran disambut dengan
tawa, kematian disambut dengan tangis.
38. lahiriah = badaniah, fisis, jasmaniah, ragawi, zahir; >< batiniah. Contoh kalimat : Kemuliaan itu terbentuk dari kebersihan lahiriah dan kesucian batiniah.
39. laki = adam, laki-laki, lanang, lelaki, maskulin, pria; bujang, cowok (cak), jaka, jejaka, pemuda, perjaka; jantan; junjungan, suami; >< perempuan. Contoh
kalimat : Sekat laki – laki dan perempuan masa kini telah berangsur – angsur menghilang.
40. monolog = ceramah, lektur, orasi, pidato; >< dialog.
41. mortalitas = kematian; >< natalitas. Contoh kalimat : Tahun ini angka natalitas lebih tinggi dibandingkan angka mortalitas.
42. muda = anak muda, anom, baru, belia, bujang, enom, jejaka, kecil, lembut, mengunjung, mentah, orang muda, pentil, peria, perjaka, rawan, remaja, teruna,
yuana, yunior, yuvenil, yuwana; >< tua. Contoh kalimat : Pertunjukan ini cocok bagi semua kalangan, baik muda maupun tua.
43. mudah = encer, enteng, gampang, gembur,lancar, lasuh, lekeh, lun-tur, murah, ringan, sederhana, senang, sepele, suang; >< susah, sulit. Contoh kalimat :
Ali mengerjakan pertanyaan yang mudah dahulu dan mengabaikan yang sulit.
44. mujur = asian, berbahagia, berbintang terang, berkat, bernasib baik, beruntung, membujur, mendapat habuan, mendapat laba, mendingan, menyaruk,
warisan; >< sial, apes. Contoh kalimat : Pejudi hanya mengandalkan kemujuran belaka, ketika apes bangkrut keuangannya.
45. mumpuni = ahli, cakap, lihai, mahir, >< bodoh. Contoh kalimat : Pekerjaan ini membutuhkan keahlian yang mumpuni, tidak akan bisa dikerjakan oleh
orang bodoh.
46. munafik = bermuka dua, hipokrit, inkonsisten, kepalsuan, kepura-puraan, nifak; >< jujur.Contoh kalimat : Bersikap itu pilihan, ingin jadi orang jujur atau
munafik.
47. muncul =  bertambah, bertunas, hidup, kelihatan, keluar, lahir, membuntang, mencagun, mencongol, mencuat, mengembol, menjedul, menjelma,
menjengul, menjungkar, menongol, menonjol, menyembu, menyempal, pegari, tampak, tepercul, terangkat, terbit, tersembul, timbul, tumbuh; ada, datang,
hadir, masuk, pegari, tampak, terlihat; berbentuk, berdiri, jadi, lahir, mengemuka, menjelma, tampil, tumbuh; keluar, terbit;  >< tenggelam. Contoh
kalimat : Ikan koi itu kadang muncul kadang tenggelam.
48. mundur = berkurang, hanyut, hengkang, kembali, kolot, meleset, menarik langkah, mengundurkan diri, menyusut, merosot, surut, terkebelakang,
tertinggal, undur; >< maju.Contoh kalimat : Maju mundur cantik menjadi lagu andalan Syahrini saat manggung.
49. murah = banyak, berlebih-lebih, ekonomis, gampang, limpah, melimpah, mudah; >< mahal.Contoh kalimat : pasar tidak selalu menjual barang murah,
terkadang barang mahal pun dijual disana.
50. muram = benguk, buram, guram, kabur, kecut, kelam, kucam, kusam, kusut muka, kuyu, layu, masygul, menderita, mendung, menipu, murung, pucat,
pudar, redup, sabak, sayu, sedih, sedu, suram, teduh, udam;>< ceria; cerah; berseri. Contoh kalimat : Jangan selalu muram, nikmatilah hari ini dengan
ceria.(https://dosenbahasa.com/contoh-kalimat-sinonim-dan-antonim)
Contoh soal dan pembahasan materi antonim/sinonim
1.      Saat malam kita segera mengistirahatkan tubuh dan saat bangun pagi kita dapat menghirup udara segar dan bersih yang baik untuk pernapasan
Sinonim kata yang bercetak miring pada paragraf tersebut adalah . . . .
A. membiarkan 
B. mendiamkan
C. memberikan 
D. memanaskan
2.   Siang itu sampah berserakan di halaman sekolah.
Persamaan kata bergaris bawah di dalam kalimat tersebut yaitu ....
A. beterbangan
B. mengonggok
C. berhamburan
D. bertebaran
3.   Bank BRI  memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang kaki  lima (PKL) .Hal ini disambut baik oleh para PKL . Adapun alasan
Bank BRI meminjamkan modal tersebut adalah agar PKL mampu mengembangkan  usahanya sekaligus memiliki warung tetap.
     Antonim kata mengembangkan dalam paragraf di atas adalah..
A. Menyempitkan                                 
B. Meluaskan
C. Merosot                                                   
D. Menambahkan

3. Menggali Informasi Tersurat Teks

MENGGALI INFORMASI TERSURAT TEKS


Bacaan atau paragraf memuat informasi tersurat dan tersirat. Informasi tersurat adalah informasi yang tertulis secara jelas dalam bacaan. Informasi tersirat
adalah informasi yang tidak tertulis secara jelas/tersembunyi. 
Pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokok-pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA
(Apa, DI mana, SIapa, Mengapa, BAgaimana) .
Langkah-langkah menentukan pertanyaan/jawaban sesuai isi teks.
1.      Bacalah dengan cermat kutipan teks.
2.      Pahamilah isi teks dengan benar.
3.      Tentukan pertanyaan/jawaban sesuai dengan isi teks.

Berikut kalimat pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan berkaitan isi teks.
a. Apa (what) peristiwanya?
Jawaban sesuatu/perihal peristiwa dalam bacaan

b. Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?


Jawaban: Pihak (subjek) yang diinformasikan

c. Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?


Jawaban: tempat terjadinya peristiwa

d. Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?


Jawaban: Waktu terjadinya peristiwa

e. Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?


Jawaban: alasan/penyebab terjadinya peristiwa

f. Bagaimana (how) proses peristiwanya?


Jawaban: kondisi atau proses terjadinya peristiwa

Contoh soal dan pembahasan


1.       Bersepeda merupakan olahraga yang menyehatkan tubuh. Olahraga ini dapat dilakukan oleh siapa saja. Dengan mengayuh sepeda, otot perut,   kaki, tangan,
dan jantung akan bergerak. Otot organ tubuh yang bergerak akan merangsang keluarnya keringat. Semakin banyak keringat yang keluar semakin banyak pula
lemak yang keluar dari dalam tubuh. Semakin sedikit tumpukan lemak semakin lancar peredaran darah kita.
Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraf di atas adalah ....
A. Bagaimanakah cara bersepeda yang baik?
B. Mengapa bersepeda dapat menyehatkan tubuh?
C. Sepeda apa yang baik digunakan untuk berolahraga?
D. Siapa saja yang dapat melakukan olahraga bersepeda?
2. Humus si Penyubur Tanah
Apakah humus itu? Humus adalah bunga tanah. Bunga tanah merupakan bahan makartan untuk tanaman. Humus berasal dari tumbuhan dan hewan yang
membusuk.
Jika ingin tanahmu subur, kamu dapat membuat hurnus sendiri. Caranya kumpulkan sampah daun-daunan. Kernudian, timbun sampah-ssunpah itu dalam
lubang. Sebaiknya. lubang dibuat di dawah pohon yang rindang. Alasannya, karena udara lembab akan mempercepat pembusukan.
Setelah beberapa lama, daun-daun itu akan membusuk. Bentuknya berupa gumpalan-gumpalan hitam yang bercampur dengan tanah. Itulah yang disebut
humus. Tanah yang berhumus ini terasa berminyak jika kita pegang.
Jika humus tadi dicampur dengan tanah padat, tanah padat tersebut akan menjadi gembur. Tanah gembur sangat subur. Di dalamnya tersedia banyak makanan
untuk tanaman. Tanah gembur juga memudahkan akar mencari makanan untuk pertumbuhannya.        

Bagaimana cara membuat humus?


A. Masukkan sampah ke datam lubung lalu bakar sampai jadi abu.
B. Campur sampah dengan tanah padat kemudian diaduk.
C. Sampah daun-daunan ditimbun di dalam lubang hingga membusuk.
D. Sampah dari tumbuhan dicampur dengan tanah gembur.

4. Menentukan Unsur Teks (Kalimat Utama/Penjelas)

MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DAN KALIMAT PENJELAS (UNSUR TEKS)


Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama juga sering disebut sebagai kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat
lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang isinya  memperjelas,
menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama

Kalimat utama dapat ditemukan di awal, di tengah, di akhir, di  awal dan akhir, atau di seluruh paragraf
Ciri kalimat utama di antaranya:
1.    mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut;
2.    biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
3.    mempunyai arti jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain;
4.    dapat dibentuk tanpa kata sambung transisi; dan
5.    dalam paragraf induktif, kalimat utama sering ditandai kata-kata kunci, seperti jadi ataudengan demikian.

Sedangkan kalimat penjelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
2. Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi
4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik
BANGUN PARAGRAF BAHASA INDONESIA
Oleh : Drs. Suladi, M.Pd.
Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta

Kalimat Topik
   memberitahu pembaca tentang apa yang diperbincangkan dalam paragraf itu
   memberi arah/pengendali terhadap permasalahan yangg akan dibicarakan
   sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat pengembang

Berdasarkan posisi kalimat topic 


1.      Deduktif : gagasan utama diletakkan pada bagian awal paragraph.
2.      Induktif: gagasan utama diletakkan pada bagian akhir paragraph.
3.      Deduktif-Induktif: gagasan utama terletak pada bagian awal dan diulang lagi pada bagian akhir.
4.      Ineratif: gagasan utama terdapat di tengah paragraf
5.      Menyebar: gagasan utama berupa simpulan dari setiap kalimat yang membangun paragraf itu.

1. Contoh paragraf deduktif:


Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai,
terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu
tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh
hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

2. Contoh paragraf induktif


Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik
dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dingginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini.  Inilah musim dingin
yang terjadi di negeri matahari terbit.

3. Contoh paragraf deduktif-induktif


Pencemaran udara, air, dan tanah saling berhubungan. Asap pabrik dan asap kendaraan mencemari udara. Polusi udara tertiup ke berbagai tempat.
Hujan membawa polusi ke dalam air dan tanah. Saluran air dan sungai sering tercemar oleh sampah. Pupuk buatan untuk pertanian dapat merusak tanah. Tanaman
disemprot dengan pestisida untuk membunuh hama. Namun, pestisida meracuni binatang dan manusia. Hujan mengalirkan pestisida dan pupuk dari tanah ke
sungai. Akibatnya, air juga terkena polusi. Jadi, semua polusi saling berkaitan.

4. Contoh paragraf ineratif


Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi
yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering mengalami kekeringan juga
dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di
sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanaman dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di
pasar menjadi melambung.
5. Contoh menyebar
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan
berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Contoh soal dan kunci jawaban

1.     Perhatikan bacaan berikut!


Cairan daun pepaya dapat meredakan perut kembung. Cairan itu juga dapa melancarkan peredaran darah. Daun pepaya memang memiliki banyak manfaat.
Bahkan enak juga dimakan sebagai sayuran. 

Kalimat utama paragraf di atas adalah ....


A. Cairan daun pepaya dapat meredakan perut kembung.
B. Cairan itu juga dapat melancarkan peredaran darah.
C. Daun pepaya memang memiliki banyak manfaat.
D. Bahkan enak juga dimakan sebagai sayuran

2.  Bacalah teks berikut.

Nasib elang jawa sungguh memprihatinkan. Burung endemis Jawa ini tergolong hewan terancam punah dengan status genting. Menurut data BirdLife
International, saat ini populasi elang jawa di alam diperkirakan hanya tersisa sekitar 300–500 individu dewasa. Salah satu penyebab elang jawa terancam
punah, yaitu semakin menyusutnya luas hutan alami di Jawa. Sebagai pulau dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia, kebutuhan lahan untuk
permukiman dan pertanian di Jawa semakin meningkat dari tahun ke tahun. Akibatnya, banyak hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian maupun
permukiman. Saat ini, hutan alami yang tersisa di Jawa diperkirakan hanya sepuluh persen.

Kalimat utama pada paragraf tersebut adalah . . .


A. Nasib elang jawa sungguh memprihatinkan.
B. Saat ini, hutan alami yang tersisa di Jawa diperkirakan hanya sepuluh persen.
C. Banyak hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian maupun permukiman.
D. Semakin menyusutnya luas hutan alami di Jawa merupakan salah satu penyebab kepunahan elang jawa terancam punah. 

5. Menentukan Ide Pokok Teks

MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF 

Ide pokok atau gagasan pokok adalah gagasan utama atau gagasan yang paling penting dalam paragraf. ide pokok terdapat dalam kalimat utama. Ide pokok dan
kalimat utama berfungsi memberitahu pembaca tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu dan menjadi sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf
itu. 
Langkah-langkah menentukan ide pokok adalah sebagai berikut.
1.      Menentukan kalimat utama dalam paragraf
Cara menentukan kalimat utama dalam paragraf, yaitu dengan membandingkan kalimat-kalimat dalam paragraf. 
Ciri kalimat utama dalam paragraf sebagai berikut.
a.       memberitahu pembaca tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu;
b.      memberi arah/pengendali terhadap permasalahan yang akan dibicarakan;
c.       sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat pengembang

2.      Menentukan inti kalimat dari kalimat utama


Untuk menemukan ide pokok paragraf kita harus memahami inti kalimat utama. Inti kalimat adalah satuan proporsi singkat yang terbentuk di dalam sebuah
kalimat yang kompleks. Umumnya inti kalimat dibentuk oleh pasangan fungsi gramatik minimal yaitu subjek dan predikat; atau subjek, predikat, dan objek
pada kalimat dengan verba transitif.
Contoh
Kalimat utama: Sikap kritis masyarakat terhadap layanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga medis masih sangat diperlukan
Inti kalimat:
a.              Sikap kritis terhadap layanan kesehatan diperlukan. atau
b.             Sikap kritis diperlukan terhadap layanan kesehatan.

3.     Mengubah inti kalimat yang ditemukan menjadi frasa


Contoh
Inti kalimat: sikap kritis diperlukan terhadap layanan kesehatan
Ide pokok : perlunya sikap kritis terhadap layanan kesehatan
Contoh soal dan kunci jawaban 

1.   Bacalah teks berikut.

Tak hanya habitatnya yang dirusak, elang jawa juga kerap ditangkap dan diperjualbelikan sebagai satwa peliharaan. Padahal, elang jawa merupakan burung
yang dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta
diperkuat lewat Kepres No. 4/1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional. Elang jawa juga termasuk salah satu dari 14 satwa prioritas untuk diselamatkan
berdasarkan SK Dirjen PHKA No. 132/2011. Jika perdagangan dan alih fungsi hutan tidak dihentikan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti elang jawa
hanya dapat dilihat dalam bentuk foto atau hanya dikenang sebagai burung yang identik dengan simbol negara, yaitu garuda.

Ide pokok paragraf kedua pada teks tersebut adalah . . .


A. Perlindungan elang jawa diatur dalam Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
B. Penyebab kepunahan elang jawa adalah alih fungsi hutan menjadi permukiman dan lahan pertanian.
C. Keberadaan elang jawa dapat dilestarikan dengan menghentikan perdagangan dan alih fungsi hutan.
D. Elang jawa identik dengan simbol negara, yaitu garuda.
2.    Bacalah teks berikut

Air laut pasang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya kawasan Jakarta Utara. Naiknya air laut di kawasan tersebut sudah berlangsung
selama sepekan. Tingginya kenaikan permukaan air dikhawatirkan akan membuat kawasan tersebut tergenang.

Ide pokok paragraf tersebut adalah


A.    Air laut pasang terjadi di kawasan Jakarta Utara
B.     Naiknya air laut sudah berlangsung selama sepekan
C.     Pasangnya air laut dikhawatirkan membuat Jakarta Utara tergenang
D.    Pasangnya air laut di beberapa wilayah di Indonesia sangat mengkhawatirkan

6. Menggali Informasi Tersirat Teks

MENGGALI INFORMASI TERSIRAT TEKS NONSASTRA

Bacaan atau paragraf memuat informasi tersurat dan tersirat. Informasi tersurat adalah informasi yang tertulis secara jelas dalam bacaan. Informasi tersirat
adalah informasi yang tidak tertulis secara jelas/tersembunyi.

Menggali informasi tersirat artinya upaya mencari dan menemukan informasi yang tidak tertulis secara jelas/tersembunyi. Untuk menemukan informasi tersirat
dapat dilakukan dengan menghubung-hubungkan data atau informasi dalam teks yang dikenal dengan istilah menyimpulkan isi teks atau membuat simpulan
teks.
Kalimat simpulan adalah kalimat yang berisi opini atau pendapat akhir atas data-data yang ada dalam teks. Rumusan kalimat simpulan bukan berupa salah satu
kalimat dalam teks.

Langkah-langkah menyusun kalimat simpulan paragraf


1.      Identifikasilah hal-hal penting dalam teks.
2.      Buatlah opini atau pendapat yang mencakupi keseluruhan hal penting tersebut.

Mengidentifikasi kalimat simpulan paragraf


1.      Perhatikan ciri khusus kalimat simpulan dalam paragraf misalnya kata jadi, oleh karena itu, dengan demikian, dan sebagainya
2.      Perhatikan isi kalimat/pernyataan. Kalimat simpulan berisi opini atau pendapat akhir yang meliputi keseluruhan isi paragraph. 

Contoh soal dan kunci jawaban

Nasib elang jawa sungguh memprihatinkan. Burung endemis Jawa ini tergolong hewan terancam punah dengan status genting. Menurut data
BirdLife International, saat ini populasi elang jawa di  alam diperkirakan hanya tersisa sekitar 300–500 individu dewasa. Salah satu penyebab elang jawa
terancam punah, yaitu semakin menyusutnya luas hutan alami di Jawa. Sebagai pulau dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia, kebutuhan lahan
untuk permukiman dan pertanian di Jawa semakin meningkat dari tahun ke tahun. Akibatnya, banyak hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian
maupun permukiman. Saat ini, hutan alami yang tersisa di Jawa diperkirakan hanya sepuluh persen.
Tak hanya habitatnya yang dirusak, elang jawa juga kerap ditangkap dan diperjualbelikan sebagai satwa peliharaan. Padahal, elang jawa
merupakan burung yang dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, serta diperkuat lewat Kepres No. 4/1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional. Elang jawa juga termasuk salah satu dari 14 satwa prioritas
untuk diselamatkan berdasarkan SK Dirjen PHKA No. 132/2011. Jika perdagangan dan alih fungsi hutan tidak dihentikan, bukan tidak mungkin suatu saat
nanti elang jawa hanya dapat dilihat dalam bentuk foto atau hanya dikenang sebagai burung yang identik dengan simbol negara, yaitu garuda.
Simpulan paragraf pertama adalah . . .
A. Salah satu penyebab elang jawa terancam punah adalah pengalihan fungsi hutan menjadi permukiman dan lahan pertanian.
B. Perluasan lahan permukiman dan lahan pertanian dilakukan karena Jawa memiliki populasi penduduk terpadat di Indonesia.
C. Elang jawa terancam punah disebabkan oleh pengalihan fungsi hutan dan perdagangan elang jawa sebagai hewan peliharaan.
D. Elang jawa merupakan salah satu satwa prioritas untuk diselamatkan berdasarkan SK Dirjen PHKA No. 132/2011.

7. Menentukan Pernyataan Sesuai Isi Teks

MENENTUKAN PERNYATAAN SESUAI ISI TEKS

Bacaan atau paragraf memuat informasi tersurat dan tersirat. Informasi tersurat adalah informasi yang tertulis secara jelas dalam bacaan. Informasi tersirat
adalah informasi yang tidak tertulis secara jelas/tersembunyi. 
Pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokok-pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA
(Apa, DI mana, SIapa, Mengapa, Bagaimana)

a.    Apa (what) peristiwanya?


Jawaban sesuatu/perihal peristiwa dalam bacaan
b.    Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?
Jawaban: Pihak (subjek) yang diinformasikan
c.    Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?
Jawaban: tempat terjadinya peristiwa
d.   Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?
Jawaban: Waktu terjadinya peristiwa
e.    Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?
Jawaban: alasan/penyebab terjadinya peristiwa
f.     Bagaimana (how) proses peristiwanya?
Jawaban: proses terjadinya peristiwa

Tips menentukan pernyataan yang sesuai isi teks


Untuk menentukan pernyataan yang isi teks kita harus memahami isi teks secara keseluruhan. Setelah itu, kita membandingkan pernyataan pada
pilihan jawaban dengan isi teks.
Contoh soal dan kunci jawaban
1.      Ada cara memasak mie instan agar kandungan vitamin tetap terjaga. Pertama masukkan mie ke dalam air mendidih. Kedua, angkat mie sebelum
lembek. Selanjutnya, buat air rebusan baru dan taruhlah di dalam mangkok. Terakhir, masukkan bumbu dan mie ke dalam mangkok. Mie instan siap
dihidangkan.

Pernyataan yang sesuai dengan teks di atas adalah


A. Mie harus segera diangkat dari air rebusan setelah lembek.
B. Mie semakin lernbek scmakin baik kandungan vitaminnya.
C. Langkah kedua masukkan mie ke dalam rebusan air mcndidih.
D. Mie jangan terlalu lembek agar kandungan vitaminnya terjaga.

2.    Bank BRI  memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang kaki lima (PKL) .Hal ini disambut baik oleh para PKL . Adapun
alasan Bank BRI meminjamkan modal tersebut adalah agar PKL mampu mengembangkan  usahanya sekaligus memiliki warung tetap.

Pernyataan yang sesuai dengan paragraf tersebut adalah..


A.    Bank BRI memimjamkan modal usaha kepada para PKL agar memiliki warung
B.   Bank BRI meminjamkan modal usaha dengan tujuan usaha PKL mampu berkembang
C.   Bank BRI meminjamkan modal usaha kepada para PKL dengan  bunga tinggi
D.   Rencana Bank BRI  meminjamkan modal usaha disambut baik oleh PKL

8. Mengidentifikasi Jenis Teks

MENGIDENTIFIKASI JENIS TEKS NONSASTRA

Teks adalah naskah yang ditulis dengan tata organisasi tertentu (struktur/pola penyajian tertentu). Teks nonsastra adalah naskah yang berisi permasalahan
nonsastra.
Berikut disajikan penjelasan dan contoh-contoh jenis teks.
NO DEFINISI JENIS TEKS
1 Karangan yang bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan penyuluhan/informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu Eksposisi
tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima dan mengikutinya
2 Karangan yang bertujuan memberikan gambaran atau kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan Deskripsi
semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Dengan karangan ini,  pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan,
atau terlibat dalam peristiwa yang diuraikan penulis baik secara indera, logika, maupun emosi.
3 Karangan yang bertujuan mengisahkan atau bercerita. Dalam karangan ini peristiwa biasanya disusun menurut urutan waktu Narasi
( kronologis), memiliki tokoh, dan terdapat konflik.
4 Karangan yang bertujuan menyampaikan suatu gagasan, ide, pendapat, konsepsi, atau opini penulis disertai data sebagai bukti dan Argumentasi
alasan untuk meyakinkan pembaca atas kebenaran gagasan itu.
5 Karangan yang bertujuan membujuk atau menyarankan. Dalam karangan ini mula-mula dipaparkan gagasan dengan alasan untuk Persuasi
meyakinkan pembaca, kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca.
NO. TUJUAN PENULISAN JENIS KARANGAN
1. Memberikan penjelasan kepada pembaca eksposisi
2. Memberikan gambaran yang jelas tentang suatu keadaan deskripsi
3. Menceritakan rangkaian peristiwa dengan tokoh-tokohnya narasi
4. Mengemukakan pendapat yang disertai alasan yang kuat argumentasi
5. Mempengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu persuasi

JENIS KARANGAN

NO CONTOH KARANGAN/PARAGRAF JENIS KARANGAN


1 Setiap detik penduduk di bumi bertambah lima jiwa. Bisa dipastikan bahwa pertumbuhan penduduk yang demikian pesat akan persuasi
menjadi masalah global.Oleh karena itu, kita perlu mengendalikan pertambahan penduduk dan di sisi lain kita harus berusaha keras
mencari penemuan-penemuan baru untuk memenuhi tuntutan kehidupan yang tak terelakkan tersebut.
2 Masih ada solusi yang baik untuk mengatasi polemik kapal ikan di perairan kita. Penambahan jumlah kapal besar diperairan argumentasi
Sulawesi, Maluku, dan Irian tidak perlu diikuti dengan pemindahan kapal kecil ke wilayah lain. Yang terpenting adalah rasionalisasi
jumlah dan ukuran kapal sesuai dengan pemberlakuan wilayah fishing ground dan fishing base.
3 Ia terlentang seharian di atas trotoar panas itu. Tubuhnya yang tinggal tulang terbalut kulit itu tertutup oleh pakaian kotor dan dekil deskripsi
yang telah robek di sana sini, sehingga perutnya yang kempis itu menyeringai dari sela-sela baju. Bau anyir menyeruak dari borok di
borok di kedua kakinya yang melebar dengan warna merah
4 Olahraga jalan cepat bukanlah olahraga lari. Olahraga ini hampir sama dengan olahraga lari. Namun, yang membedakan adalah eksposisi
olahraga ini selalu memungkinkan telapak kaki untuk meneyentuh tanah. Sedangkan pada olahraga lari ada kalanya kedua kaki tidak
menyentuh tanah.
5 Tahun 1977 Dr. Alvarez dan rekan-rekannya dari Universitas California, Berkeley mendapati sesuatu yang aneh. Ketika sedang narasi
meneliti lapisan lumpur menemukan kandungan tridium berkadar tinggi di antara pembatas dua lapisan lumpur itu. Pada tahun
berikutnya kapal peneliti AS Glomar Challenger Two juga menmukan tridium berkadar tinggi di perairan New Mexico bagian utara.
6 Pasar Blaura merupakan pasar perbelanjaan yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di bagian terdepan berderet toko sepatu deskripsi
dalam dan luar negeri. Di lantai satu terdapat toko pakaian yang lengkap berderet-deret. Di sampaing kanan pasar terdapat stan-stan
kecil penjual perkakas dapur. Di samping kiri ada pula jenis buah-buahan.
7 Hujan adalah akibat dari pemanasan yang dilakukan oleh matahari pada permukaan air di bumi seperti laut, sungai, dan lain – lain. eksposisi
Pemanasan ini menyebabakan penguapan sehingga partikel – partikel air menjadi gas yang terbang dan berkumpul di atmosphere.
Kumpulan partikel – partikel ini kemudian menjadi awan dan akan tertiup oleh angin menuju tempat lainnya. Jika konsentrasi awan
tersebut menjadi jenuh, partikel – partikel gas tersebut mengalami kondensasi sehingga berubah bentuk kembali menjadi air dan
jatuh ke bumi.
8 Musim semi telah tiba dan salju mencair di ladang-ladang dan lembah-lembah. Salju di atas puncak-puncak gunung secara deskripsi
berangsur-angsur mencair dan menggenangi jalan-jalan setapak yang berliku-liku menuju ke dalam lembah ngarai, bergabung
dengan sebuah aliran air yang deras dan berdebur memperlihatkan kesadaran alam
9 Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami memasuki gang kecil. Beberapa waktu narasi
kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya.
10 Kedisiplinan lalu lintas masayarakat di Jakarta cenderung menurun. Hal ini terbukti pada bertambahnya jumlah pelanggarannya argumentasi
yang tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah korban yang meninggal akibat kecelakaan pun juga semakin meningkat.

Contoh soal dan kunci jawaban


1.      Perhatikan teks berikut. 
Bunga mawar ini benar-benar indah. Warna kelopaknya merah menawan. Bentuknya bulat sempuma. Semakin  memukau karena mawar itu menebarkan bau
semerbak.
Paragraf tersebut termasuk jenis ....
A. deskripsi
B. eksposisi
C. persuasi
D. narasi

2.      Perhatikan teks berikut.


Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di
sebuah rumah yang sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya.
Paragraf tersebut termasuk jenis ....
A. deskripsi
B. eksposisi
C. persuasi
D. narasi

9. Memprediksi Kejadian Berdasarkan Isi Teks

MEMPREDIKSI KEJADIAN BERDASARKAN ISI TEKS

Memprediksi artinya memperkirakan. Kejadian adalah suatu peristiwa. Dengan demikian, memprediksi kejadian adalah memperkirakan suatu peristiwa yang
akan terjadi.
Peristiwa atau kejadian dapat memiliki hubungan sebab akibat. Artinya peristiwa satu dapat menjadi sebab bagi peristiwa yang lain. Sebaliknya, peristiwa satu
merupakan akibat dari peristiwa yang lain. 
Hubungan sebab akibat peristiwa atau kejadian dapat menjadi dasar penyusunan paragraf sebab akibat. 

Paragraf sebab akibat adalah salah satu paragraf yang merupakan pengembangan dari pola pikir paragraf induktif dimana kalimat utama diletakkan di akhir
paragraf dan sering disebut juga dengan kesimpulan. Berdasarkan pola pemikiran tersebut, paragraf sebab akibat atau yang disebut dengan paragraf kausatif
merupakan paragraf yang dimulai dengan fakta-fakta khusus sebagai sebab kemudian disimpulkan menjadi fakta umum pada bagian akhir kalimat yang
disebut dengan akibat.

Ciri-Ciri Paragraf Sebab Akibat


Karena mengikuti pola pikir paragraf induktif, kalimat pertama pada paragraf sebab akibat berupa kalimat-kalimat khusus.
1. Paragraf ini memaparkan banyak contoh, masalah atau peristiwa khusus yang disebut dengan sebab lalu di simpulkan menjadi satu contoh, masalah atau
peristiwa umum yang timbul akibat sebab-sebab tersebut yang disebut juga dengan kalimat akibat.
2. Gagasan utamanya terletak pada bagian akhir kalimat atau kalimat yang menjadi akibat di dalam suatu paragraf.
3. Adanya keterkaitan yang logis antara kalimat yang menjadi sebab dan kalimat akibat.

Contoh Paragraf Sebab Akibat 

Saat ini marak terjadi penebangan pohon secara liar. Hal ini dilakukan oleh cukong-cukong yang tak bertanggung jawab dengan seenaknya saja membabat
hutan tanpa menanaminya kembali. Tak hanya maraknya penebangan pohon, tanah-tanah telah kehilangan fungsinya sebagai sumber resapan air dikarenakan
pembangunan yang terjadi secara luas dan massif tanpa mengindahkan lingkungan. Di tambah lagi dengan kebiasaan buruk para manusia yang tinggal di
sekitar sungai. Mereka dengan sengaja membuang sampah mereka di sungai sehingga membuat sungai menjadi dangkal karena sampah yang menumpuk di
permukaan sungai. Bahkan mereka juga membangun rumah-rumah di pinggiran sungai yang menambah ke semerautan wilayah sungai. Oleh kerena itu
tidaklah heran mengapa bencana banjir sering terjadi pada musim
penghujan ini.

Paragraf di atas menyajikan sebuah bahasan tentang akibat terjadinya banjir pada musim kemarau. Berikut adalah pola dari paragraf sebab akibat di atas:

Penebangan hutan (Sebab khusus)


Hilangnya fungsi tanah serapan (Sebab  khusus)
Pendangkalan sungai (Sebab  khusus)
Pembangunan rumah di sekitar sungai (Sebab khusus)
Banjir selalu datang pada musim kemarau. (Akibat umum) (http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-dan-contoh-paragraf-sebab-akibat-beserta-
ciri-cirinya.html)

Contoh soal dan kunci jawaban.

Tanah di lereng perbukitan itu sudah kritis. Beberapa bagian tampak retak-retak. Di samping itu di sana sudah tidak ada tumbuhan. Padahal hujan terus
mengguyur bukit itu. Wajar kalau penduduk mulai was-was. 
Peristiwa yang mungkin terjadi berkaitan dengan isi cerita tersebut adalah ....
A. bukit gundul
B. air menggenang
C. hujan deras
D. tanah longsor

10. Membandingkan Isi Teks


MEMBANDINGKAN ISI TEKS
Membandingkan isi teks adalah upaya mencari persamaan dan/atau perbedaan isi dua teks.
Sebuah teks memuat informasi atau masalah. Penyajian informasi atau masalah dalam teks dapat sama atau berbeda. Persamaan atau perbedaan tersebut dapat
diketahui dengan mengajukan pertanyaan berikut
1.    Apa  untuk menanyakan masalah, peristiwa, atau kejadian yang dibahas dalam teks.
2.    Siapa untuk menanyakan orang yang dibahas dalam teks.
3.    Di mana untuk menanyakan tempat peristiwa yang dibahas dalam teks.
4.    Kapan untuk menanyakan waktu peristiwa yang dibahas dalam teks.
5.    Mengapa untuk menanyakan sebab atau alasan, masalah, peristiwa, atau kejadian dalam teks.
6.    Bagaimana untuk menanyakan proses terjadinya masalah, peristiwa, atau kejadian dalam teks.
Contoh soal dan kunci jawaban
1.     Perhatikan dua teks berikut!
Teks 1
Rafa mempersiapkan diri menghadapi ujian sekolah. Ia belajar secara rutin. Setiap hari ia memulai belajar pukul 19.00 WIB. la baru berhenti belajar saat jam
menunjukkan pukul 21.30 WIB. Biasanya ia belajar bersama ibunya. Rafa sangat berharap dalam ujian nanti, ia lulus dengan nilai memuaskan sehingga bisa
diterima di SMP favorit di kotanya.
Teks 2
Ridho, siswa kelas V. Dia termasuk anak yang tidak pandai. Meskipun begitu, ia tidak pernah merasa rendah diri. Ia selalu bertanya jika ada materi pelajaran
yang belum dipahami. Setiap kali ada ulangan. ia berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai terbaik. Demikian juga pada kenaikan kelas nanti, ia
berharap mendapatkan nilai memuaskan. Ridho juga ingin agar ibunya merasa bangga.  
Persamaan kedua teks tersebut adalah ....
A. Ketekunan dalam belajar agar lulus ujian.
B. Kasih sayang seorang anak tahadap ibunya.
C. Semangat belajar untuk meraih nilai tinggi.
D. Kerja keras dalam belajar agar naik kelas.

2.      Bacalah kedua teks berikut dengan saksama!


Teks 1 Gunung Rinjani yang berlokasi di Lombok Utara tentu sudah tidak asing lagi bagi warga Indonesia. Gunung Rinjani yang mempunyai tinggi lebih dari
3.700 meter di atas permukaan laut (mdpl) adalah gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia dan merupakan primadona wisata di Pulau Lombok.
Teks 2 Setiap tahunnya, jumlah pendaki Gunung Rinjani semakin banyak. Sebagian besar pendaki ini merupakan mahasiswa pencinta alam yang berasal dari
berbagai daerah di Indonesia. Hal yang paling sering mereka lakukan adalah memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di puncak Gunung Rinjani
pada bulan Agustus.
Perbedaan isi dari kedua teks tersebut adalah . . .
A. Teks 1 menjelaskan persiapan mendaki Gunung Rinjani, sedangkan teks 2 menjelaskan pendaki Gunung Rinjani.
B. Teks 1 menceritakan pendaki Gunung Rinjani, sedangkan teks 1 menceritakan ketinggian dan letak Gunung Rinjani.
C. Teks 1 menceritakan ketinggian dan letak Gunung Rinjani, sedangkan teks 2 menceritakan pendaki Gunung Rinjani.
D. Teks 1 menjelaskan bahwa Gunung Rinjani adalah gunung yang paling banyak dikunjungi oleh pendaki, sedangkan teks 2 menjelaskan kegiatan di Gunung
Rinjani.
11. Melengkapi Tabel Dengan Pokok-Pokok Pikiran Berdasarkan Isi Teks
MELENGKAPI TABEL DENGAN POKOK-POKOK PIKIRAN BERDASARKAN ISI TEKS

Pokok-pokok pikiran adalah hal-hal penting atau gagasan utama yang terdapat pada teks.
Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam
lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.
Kegiatan melengkapi tabel dengan pokok-pokok pikiran berdasarkan isi teks dimulai dengan kegiatan membaca teks, menemukan pokok-pokok pikiran dan
mengisi/melengkapi tabel yang rumpang dengan informasi/data yang diperoleh dari kegiatan membaca.

Contoh soal dan kunci jawaban

Bacalah teks berikut!


Museum Angkut yang terletak di Kota Wisata Batu, Malang, Jawa Timur masih menjadi tujuan utama para wisatawan yang datang ke Kota Batu atau Kota Malang.
Museum Angkut dibagi menjadi beberapa zona. Ada zona edukasi yang berisi informasi mengenai sejarah perkembangan alat transportasi. Zona Sunda Kelapa atau
Batavia yang terdapat replika Pelabuhan Sunda Kelapa lengkap dengan miniatur kapal. Zona Jepang berisi koleksi transportasi pabrikan Jepang mulai dari Honda,
Suzuki, Kawasaki, dan masih banyak lagi. Zona Uni Eropa berisi koleksi mobil produksi Inggris dan mobil kuno yang digunakan oleh Ratu Elizabeth II, serta
koleksi mobil dari berbagai merek andalan Jerman, Italia, dan Perancis. Ada zona Hollywood yang berisi berbagai transportasi yang ada di flm-flm Hollywood
seperti Batmobile dan mobil Scooby Doo. Terakhir zona Gangster dan Broadway, menciptakan suasana kota dengan gangster dan broadway yang hit di tahun
1970-an di Amerika.
Berikut ini disediakan tabel yang memuat informasi penting dalam teks tersebut.

Nama Zona Koleksi/Isi


Edukasi memberi informasi mengenai sejarah perkembangan alat transportasi
Sunda Kelapa atau Batavia (a)
Jepang koleksi transportasi pabrikan Jepang mulai dari Honda, Suzuki, Kawasaki, dan masih banyak lagi
Uni Eropa (b)
(c) berbagai transportasi yang ada di flm-flm Hollywood seperti Batmobile dan mobil Scooby Doo
Gangster dan Broadway menciptakan suasana kota dengan gangster dan broadwayyang hit di tahun 1970-an di Amerika
Informasi penting yang tepat untuk melengkapi tabel yang kosong adalah . . . .
A. (a) koleksi mobil produksi Inggris dan mobil kuno yang digunakan oleh Ratu Elizabeth II, serta koleksi mobil dari berbagai merek andalan Jerman, Italia, dan
Perancis; (b) memberi informasi mengenai sejarah perkembangan alat transportasi; dan (c) Gangster dan Broadway.
B. (a) replika Pelabuhan Sunda Kelapa lengkap dengan miniatur kapal; (b) koleksi mobil produksi Inggris dan mobil kuno yang digunakan oleh Ratu
Elizabeth II, serta koleksi mobil dari berbagai merek andalan Jerman, Italia, dan Perancis; dan (c) Hollywood
C. (a) koleksi transportasi pabrikan Jepang mulai dari Honda, Suzuki, Kawasaki, dan masih banyak lagi; (b) menciptakan suasana kota
dengan gangster dan broadway yang hit di tahun 1970-an di Amerika; dan (c) Hollywood
D. (a) replika Pelabuhan Sunda Kelapa lengkap dengan miniatur kapal; (b) berbagai transportasi yang ada di flm-flm Hollywood seperti Batmobile dan mobil
Scooby Doo; dan (c) Uni Eropa

B. RUANG LINGKUP MATERI MEMBACA SASTRA

12. Menentukan Informasi Tersurat Pada Karya Sastra Puisi


MENENTUKAN INFORMASI TERSURAT PADA KARYA SASTRA
A.  Menentukan Isi Pantun
1.   Pengertian Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang terdiri atas empat larik. Dua larik pertama merupakan sampiran dan dua larik berikutnya merupakan isi.
Pantun memiliki pola rima akhir a-b-a-b.

2.  Ciri-Ciri Pantun
a. Terdiri atas empat larik dalam satu bait.
b. Terdiri empat sampai dengan enam kata dalam satu larik.
c. Terdiri atas delapan sampai dengan dua belas suku kata.
d. Larik pertama dan kedua merupakan sampiran dan larik ketiga dan keempat merupakan isi.
e. Larik pertama dan ketiga mempunyai akhir yang sama. Larik kedua dan keempat juga mempunyai akhir yang sama. Dengan kata lain, rima akhir larik
bersajak a-b-a-b atau bersajak silang.

Contoh pantun
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Isi pantun terdapat pada baris ketiga dan keempat. Isi pantun tersebut adalah penyesalan orang yang sudah meninggal karena saat hidup di dunia tidak
sembahyang.
3.   Jenis Pantun Dilihat dari Isinya
a.  Pantun Anak-Anak
        `Contoh :
Elok rupanya si kumbang jati
 Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah dating

      b. Pantun Orang Muda/Berkasih-Kasihan


          Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua      
      c. Pantun Orang Tua/Pantun Nasihat
          Contoh :
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
 Menangis mayat di pintu kubur
 Teringat badan tidak sembahyang

      d. Pantun Jenaka


          Contoh :
 Elok rupanya pohon belimbing
 Tumbuh dekat pohon mangga
 Elok rupanya berbini sumbing
 Biar marah tertawa juga

      e. Pantun Teka-Teki


              Contoh :
              Kalau puan, puan cemara
              Ambil gelas di dalam peti
              Kalau tuan bijak laksana
              Binatang apa tanduk di kaki

f.  Pantun Agama
       Contoh
        Kalau Menegakkan Benang Basah
   Aib Malu Orang Sekampung
    Kalau Menegakkan Agama yang Salah
    Hidup Mengerang Mati Menanggung

B.     Menentukan Isi Syair

Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab. 

CIRI - CIRI SYAIR :

a.       Setiap bait terdiri dari 4 baris


b.      Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c.       Bersajak a – a – a – a
d.      Isi semua tidak ada sampiran
e.       Berasal dari Arab

Contoh  : 
Pada zaman dahulu kala                    (a)
Tersebutlah sebuah cerita                   (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa      (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana      (a)

Negeri bernama Pasir Luhur              (a)


Tanahnya luas lagi subur                    (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur       (a)
Rukun raharja tiada terukur               (a)

Raja bernama Darmalaksana             (a)


Tampan rupawan elok parasnya         (a)
Adil dan jujur penuh wibawa              (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya        (a)

Isi syair tersebut adalah mengisahkan sebuah kerajaan yang dipimpin raja yang bijaksana sehingga rakyatnya hidup sejahtera.

C.     Menentukan isi puisi baru


Puisi baru adalah puisi yang tidak lagi terikat oleh jumlah baris dan persajakan dalam setiap baitnya. Dengan kata lain, jumlah baris dalam setiap baitnya tidak
memiliki jumlah tertentu dan persajakannya tidak memiliki rumus pasti.

Contoh puisi baru

Lingkungan Desa
Lingkungan desa
Kau sangat indah
Bersih tanpa sampah
Penuh rasa damai
Pada waktu matahari terbit
Orang-orang berombongan
Pergi ke pasar
Anak-anak ke sekolah

Isi puisi tersebut adalah tentang lingkungan desa memiliki pemandangan yang indah. Lingkungannya bersih tanpa sampah. Keadaan seperti itu menciptakan
rasa damai bagi hati dan pikiran.

Contoh soal dan kunci jawaban

1.    Perhatikau syair berikut!


Ingat selalu kepada Tuhan
Jernihkan hati kuatkan iman
Supaya hidup menjadi ringan
Tetap berserah tanpa beban

Maksud syair di atas adalah ....


A. hidup akan damai jika kita bisa menjadi beban
B. badan kita akan kuat jika hati ringan beriman
C. hidup akan damai jika berserah kepada Tuhan
D. hidup akan tenteram jika hati kita memiliki beban                        

2.     Perhatikan puisi berikut

Tanyaku 
Tuhan...
Ke mana udara bersih itu?
Semua telah bercampur asap dan polusi
Hanya menyesakkan dada
Tuhan...
Ke mana kesejukan pepohonan?
Semua berganti bangunan kokoh
Merusakkan bumi kami
Tuhan...
Maafkanlah kami...
Beri kami kesempatan
Untuk memelihara bumi kami
                           Oleh: Dessy Fitriani Putri
  (Sumber: Bobo Tahun XL Nomor 30, 1 November 2012)
Isi puisi di atas adalah ... .

A.    Pertanyaan kepada Tuhan tentang keindahan alam yang ada di bumi


B.     Pertanyaan dan permohonan maaf  kepada Tuhan atas kerusakan di bumi
C.     Pernyataan terima kasih karena telah menciptakan dunia yang indah
D.    Permintaan maaf  kepada Tuhan  karena selama di bumi telah berbuat dosa

13. Menentukan informasi tersurat pada karya sastra prosa

MENENTUKAN INFORMASI TERSURAT PADA KARYA SASTRA


A.  Pengertian Prosa
 Istilah prosa berasal dari bahasa latin oratio provorsa yang berarti ucapan langsung bahasa percakapan sehingga prosa berarti bahasa bebas, bercerita, dan
ucapan langsung. Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose yang berarti bahasa tertulis atau tulisan. 
Aminuddin ( 2002) menyatakan bahawa prosa Fiksi adalah kisahan atau ceritera yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta
tahapan dan rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu ceritera.

B.  Macam-macam Prosa
Secara umum prosa terbagi atas prosa lama dan prosa baru.
1.    Prosa Lama
a.    Ciri-ciri Prosa Lama
Adapun circiri prosa lama adalah sebagai berikut.
1)   Di pengaruhi oleh sastra hindu atau arab.
2)   Ceritanya anonim “tanpa nama”
3)   Milik bersama.
4)   Bersifat statis, sesuai dengan kondisi masyarakat waktu itu.
5)   Berbentuk hikayat, tambo, dongeng”pembaca di bawa ke alam imajinasi”

b.    Jenis-Jenis Prosa lama


1)      Mite
Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani, mythos  yang berarti cerita tentang dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan yang dipuja-puja. Mitos adalah
cerita tentang dewa-dewa suci yang mendukung sistem kepercayaan atau agama (religi), contohnya adalah cerita-cerita yang menerangkan asal usul
dunia, kehidupan manusia dan kegiatan-kegiatan hidup seperti bercocok tanam, misalnya tentang kepercayaan Dewi Sri atau adat istiadat yang lain
(Suripan Sadi Hutomo, 1991 : 63).
2)      Legenda
Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul satu tempat atau peristiwa zaman silam. Hutomo (1991) menyatakan bahwa legenda merupakan
cerita-cerita yang dianggap masyarakat pemiliknya sebagai peristiwa-peristiwa sejarah. Sebagian besar masyarakat  menganggap bahwa legenda adalah
sejarah rakyat. Legenda merupakan cerita yang mencerminkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat setempat.
Contoh legenda adalah Candi Roro Jonggrang, Tangkuban Perahu, Danau Toba, dan sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa legenda merupakan suatu cerita yang dianggap terjadi dan pelakunya adalah orang yang terkemuka atau manusia yang memiliki kesaktian dan
betul-betul pernah hidup di masa lampau.
3)   Dongeng
Dongeng Menurut Sudjiman (1986:15) adalah cerita tentang makhluk khayalan. Makhluk khayalan yang menjadi tokoh-tokoh cerita semacam itu
biasanya ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kebijaksanaan untuk mengatur masalah manusia dengan segala macam cara.  Bascom dalam
Danandjaja ( 2007: 50) menyatakan bahwa  dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita,
dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi terutama pada zaman dahulu.

2. Prosa Baru
a. Ciri-ciri Prosa Baru
Adapun ciri-ciri prosa baru adalah sebagai berikut.
1)        Tertulis.
2)        Masyarakat sentris”cerita diambil dari kehidupan masyarakat sekitar”.
3)        Dipengaruhi pengarangnya.
4)        Dipengaruhi sastra barat.
5)        Bentuk novel,cerpen,drama.

b. Jenis-Jenis Prosa Baru


1) Cerita pendek
Cerita pendek atau sering disingkat cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Berapa ukuran panjang atau pendek yang dimaksud memang tidak ada
aturan baku yang dianut maupun kesepakatan diantara pengarang dan para ahli.  Edgar Allan Poe dalam Nurgiantoro (1995: 11) menyatakan bahwa cerita
pendek adalah sebuah cerita yang selesai dibaca sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah jam sampai dua jam. 
2)   Novel
Novel sebenarnya merupakan salah satu jenis fiksi. Novel dan cerita pendek merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan
dalam perkembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Dengan demikian, pengertian fiksi juga berlaku untuk novel (Burhan
Nurgiantoro, 1995: 9).
Herman J. Waluyo (2002: 37) mengemukakan bahwa novel mempunyai ciri: (1) ada perubahan nasib dari tokoh cerita; (2) ada beberapa episode dalam
kehidupan tokoh utamanya; (3) biasanya tokoh utama tidak sampai meninggal.

Sumber: 
Ratnasari, Ririk dkk, 2017. Genre dan Apresiasi Sastra. Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Contoh soal dan pembahasan

1. Suatu hari di sebuah lembah, Monyet bertemu dengan Burung Pipit yang sedang mencari biji- ijian. “Hai Burung Pipit, kau sedang mencari biji-bijian
lagi, ya? Pantas saja kau tidak bertambah besar, yang kau makan bijinya, bukan buahnya“, ejek Monyet. Burung Pipit hanya diam dan terus
mengumpulkan biji-biji apel yang dibuang oleh Monyet.

Suatu hari, hujan turun dengan deras selama berhari-hari. Lembah itu pun tertutup oleh air. Semua hewan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di atas
bukit. Mereka kedinginan dan kelaparan. Ketika hujan berhenti, mereka turun kembali ke lembah untuk mencari makanan. Tetapi, semua pohon telah
tumbang tersapu air hujan. Tidak ada lagi buah-buahan untuk dimakan. Saat berjalan menyusuri lembah untuk mencari makan, Monyet bertemu lagi
dengan Burung Pipit.

Burung Pipit iba dengan kondisi Monyet. Burung Pipit mengajak Monyet ke atas bukit. Betapa terkejutnya Monyet, melihat bukit yang penuh buah-
buahan. Ternyata, Burung Pipitlah yang menanam pohon buah-buahan itu. Itulah sebabnya kenapa Burung Pipit selalu mengumpulkan biji buah-buahan
yang dibuang.

Mengapa Burung Pipit mengumpulkan biji-bijian?


A. Burung Pipit tahu akan turun hujan deras dan banjir yang menumbangkan pepohonan.
B. Monyet kehabisan makanan karena pepohonan di lembah tersapu banjir.
C. Burung Pipit menanam biji-bijian tersebut di atas bukit.
D. Burung Pipit adalah burung pemakan biji-bijian.

2.  Perhatikan teks di bawah ini


Pada suatu malam Kek Jamali sembahyang Isya di Masjid, selepas sembahyang ia sempatkan untuk membaca Al-Qur’an, hingga pukul sembilan malam.
Dia pulang dengan berjalan kaki di tengah hujan rintik-rintik kecil. Saat dalam perjalanan pulang ia melihat seorang pengemis yang meminta-minta dari
rumah orang yang miskin dan yang membuat Kek Jamali terketuk hatinya ialah ketika dia tahu bahwa orang miskin tersebut mau memberikan sesuatu
untuk si pengemis.

Apa yang membuat Kakek Jumali terketuk hatinya?


A.    Ia membaca al-Quran hingga pukul sembilan malam
B.     Ia pulang dengan berjalan kaki di tengah hujan rintik-rintik kecil.
C.     Ia melihat seorang pengemis yang meminta-minta
D.    Ia tahu bahwa orang miskin akan memberikan sesuatu untuk si pengemis.

14. Menentukan Informasi Tersurat Pada Karya Sastra Drama

MENENTUKAN INFORMASI TERSURAT PADA KARYA SASTRA  

Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku, bertindak’. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari
drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (acting), dan ketegangan pada para
pendengar.
Menurut  Krauss (1999: 249) dalam bukunya Verstehen und Gestalten, drama adalah suatu bentuk gambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian adat
Yunani kuno, yang di dalamnya dengan jelas terorganisasi dialog dramatis, sebuah konflik dan penyelesaiannya digambarkan di atas panggung.
Dalam perkembangan selanjutnya yang dimaksud drama adalah bentuk karya sastra yang berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak
percakapan di atas panggung ataupun suatu karangan yang disusun dalam bentuk percakapan dan dapat yang dipentaskan. 
Namun, yang dapat digolongkan karya sastra adalah naskah drama atau teks drama. Teks drama yang ditulis menggambarkan kehidupan dengan menampilkan
tikaian atau konflik dan emosi melalui lakuan dan dialog. Naskah ini ditulis untuk pementasan. Drama dapat juga diartikan sebagai ragam sastra dalam bentuk
dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan atau dipentaskan.
Oleh karena itu, dalam naskah drama selain percakapan pelaku berisi pula petunjuk gerak atau penjelasan mengenai gerak-gerik dan tindakan pelaku, peralatan
yang dibutuhkan, penataan pentas atau panggung, musik pengiring, dan sebagainya. 
Ciri khas dari drama adalah, naskahnya berbentuk percakapan atau dialog. Dalam menyusun dialog, pengarang harus memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh
dalam kehidupan sehari-hari dan pantas untuk diucapkan di atas panggung. Ragam bahasa dalam dialog tokoh-tokoh drama adalah bahasa lisan yang
komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis, melainkan bahasa tutur. Pilihan kata (diksi) pun dipilih sesuai dengan  dramatic action dari plat out. Diksi
berhubungan dengan irama lakon, artinya panjang pendeknya kata-kata dalam dialog berpengaruh terhadap konflik yang dibawakan lakon. Dialog dalam sebuah
drama pun harus bersifat estetis atau memiliki keindahan bahasa. Namun, nilai estetis tersebut tidak boleh mengganggu makna yang terkandung dalam naskah.
Selain itu, dialog harus hidup. Artinya, dapat mewakili tokoh yang dibawakan.

1.      Perhatikan teks drama berikut.


Candra :"Andaikata keadaan rumahku tidak seperti ini, tentu aku tidak akan mendapat masalah."
Rusdi :"Ada apa Can? Katakanlah, mungkin aku dapat membantumu! Ayolah, bicara saja!"
Candra : "Begini Rus! Aku belum membayar buku karena orang tuaku belum mempunyai uang untuk melunasi. Padahal, aku sudah
berjanji hari ini akan melunasi."
Rusdi : "Begini ... kita harus berani! Nanti kita berdua menghadap kepala sekolah setelah pelajaran selesai, kemudian kita mengatakan
sejujurnya tentang keadaanmu. Bagaimana?"
Candra : "Ya itu ide baik sekali. Terima kasih, Rus." 
1. Bagaimana kondisi Candra sebelum mendapat saran dari Rusdi?
A. Kacau.
B. Risau.
C. Bimbang,
D. Marah.

2. Mengapa Candra mengatakan "Ya. itu ide yang baik sekali." pada akhir teks?
A. Rusdi meminta Candra untuk berkata jujur.
B. Rusdi berjanji akan membantu Candra untuk melunasi buku.
C. Kepala Sekolah membebaskan uang buku Candra.
D. Rusdi menemukan jalan keluar yang baik.

13. Menentukan Unsur Intrinsik Karya Sastra (Tokoh, Latar, Watak Tokoh)

MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK KARYA SASTRA (KONFLIK, AMANAT, TEMA)


A.  Unsur Intrinsik Prosa
Unsur intrinsik (intrinsik) adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya
sastra, unsur-unsur yang yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur yang dimaksud misalnya peristiwa, cerita, plot, penokohan,
tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain (Burhan Nurgiantoro, 2007). 

Pembahasan terhadap unsur-unsur intrinsik pembangun cerita pendek/novel diuraikan sebagai berikut. 
1.      Tema
Tema merupakan makna yang dikandung oleh sebuah cerita Senada dengan pengertian tersebut, Hartoko dan Rahmanto (dalam Burhan Nurgiyantoro  (2007)
menyatakan bahwa tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya. Tema menjadi pengembangan seluruh cerita sehingga bersifat menjiwai
keseluruhan cerita. Senada dengan pengertian tersebut, Tarigan (1983) menyatakan bahwa tema adalah gagasan utama atau pikiran pokok. 
Tema suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya. Pengarang karya sastra tidak semata-mata mengatakan apa yang menjadi
inti permasalahan hasil karyanya walaupun kadang-kadang ada atau terdapat kata-kata, kalimat kunci dalam salah satu bagian karya sastra, dari kalimat kunci
pengarang seolah-olah merumuskan apa yang sebenarnya menjadi pokok permasalahan. 
Ada beberapa cara untuk menafsirkan tema menurut Stanton dalam Nurgiayantoro (2007) yakni (1) harus memperhatikan detil yang menonjol dalam cerita rekaan,
(2) tidak terpengaruh oleh detil cerita yang kontradiktif, (3) tidak sepenuhnya tergantung oleh bukti-bukti implisit, tetapi harus yang eksplisit, (4) tema itu
dianjurkan secara jelas oleh cerita yang bersangkutan. 
2.    Penokohan
Penokohan merupakan salah satu unsur dalam cerita yang menggambarkan keadaan lahir maupun batin seseorang atau pelaku. Setiap manusia mempunyai karakter
yang berbeda-beda. Karena cerpen/novel pada dasarnya adalah menceritakan manusia dalam berhubungan dengan dengan lingkungannya, maka setiap tokoh dalam
cerita akan memiliki watak yang berbeda-beda antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya. Melalui karakter tokoh cerita pembaca mengikuti jalannya cerita,
sehingga maksud cerita akan menjadi lebih jelas.
Istilah tokoh merujuk pada orang atau pelaku cerita. Watak, perwatakan, dan karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh. Penokohan dan karakterisasi
sering disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan. Penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah
cerita.
Senada dengan pendapat di atas Panuti Sudjiman (1988: 16-23) berpendapat tokoh ialah individu yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai
peristiwa dalam cerita. Watak berarti tabiat, sifat kepribadian. Sedangkan penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. 
Jadi yang dimaksud penokohan atau karakteristik adalah ciri-ciri jiwa seseorang tokoh dalam suatu cerita. Seluruh pengalaman yang dituturkan dalam cerita kita
ikuti berdasarkan tingkah laku dan pengalaman yang dipelajari melalui pelakunya. Melalui perilaku ilmiah pembaca mengikuti jalannya seluruh cerita dan
berdasarkan karakter, situasi cerita dapat dikembangkan.
3.         Plot atau Alur
Plot atau alur adalah urutan peristiwa yang merupakan dasar terciptanya sebuah cerita. Alur bisa tampak apabila pengarang dalam menyusun cerita antara tema
pesan dan amanat saling berhubungan.
Cerita bergarak dari peristiwa yang lain, masing-masing peristiwa  itu disusun secara runtut, utuh dan saling berhubungan. Plot merupakan unsure fiksi yang
penting, bahkan banyak orang menganggap sebagai unsur yang terpenting. Plot dapat mempermudah dalam memahami suatu cerita. Tanpa adanya plot pembaca
akan kesulitan dalam memahami suatu cerita.
Plot karya fiksi yang kompleks sulit dipahami hubungan sebab akibat antarperistiwanya, menyebabkan ceritanya sulit dipahami. Dalam suatu cerita biasanya
dituliskan berbagai peristiwa dalam urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan itulah yang disebut alur atau plot. Adapun pengertiannya menurut Panuti Sudjiman
(1998: 30) adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu, lalu ia juga memberikan batasan bahwa alur adalah rangkaian peristiwa yang
dijalin dan direka secara seksama yang menggerakkan jalan cerita melalui rumusan ke arah klimaks dan penyelesaian. 
Penahapan plot dapat diuraikan sebagai berikut.
Tahapan plot: Awal-tengah-akhir. Tahap awal sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Tahap ini berisi informasi-informasi penting yang berhubungan dengan
berbagai hal yang akan dikisahkan berikutnya. Tahap tengah atau tahap pertikaian menampilkan konflik atau pertentangan yang sudah mulai dimunculkan pada
tahap sebelumnya. Adapun tahap akhir atau tahap peleraian menampilkan adagan tertentu akibat klimaks. Pada bagian ini, dimunculkan akhir dari cerita. (b)
Tahapan plot menurut Richard Summers.Richard Summers membagi plot menjadi lima tahapan yaitu tahap situation (tahap penyituasian) yaitu tahap yang berisi
pengenalan tokoh serta situasi yang ada dalam cerita, tahap generating circumstances (tahap pemunculan konflik), tahap rising action (tahap peningkatan konflik),
tahap climax (klimaks) yaitu titik intensitas puncak konflik yang dialami tokoh, tahap denouement (tahap penyelesaian). 
Dari uraian pendapat yang telah dikemukakan, dapat dinyatakan bahwa plot mengandung indikator-indikator berikut: (a) plot adalah kerangka atau struktur cerita
yang merupakan jalin-menjalinnya cerita dari awal sampai akhir, (b) dalam plot terdapat hubungan kausalitas (sebab akibat) dari peristiwa-peristiwa, baik dari
tokoh, ruang, maupun waktu. Jalinan sebab akibat itu bersifat logis (masuk akal/dapat diterima akal sehat/mungkin terjadi), (c) jalinan cerita dalam plot erat
kaitannya dengan perjalanan cerita tokoh-tokohnya, (d) konflik batin pelaku adalah sumber terjadinya plot dan berkaitan dengan tempat, dan waktu kejadian cerita,
dan (e) plot berkaitan dengan perkembangan konflik antara tokoh antagonis dengan tokoh protagonist.
4.         Latar (setting)
Latar atau biasa disebut dengan setting merujuk pada pengertian tempat¸ hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar
memberikan kesan realistis kepada pembaca. Latar dibedakan dalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu dan sosial. Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya
peristiwa, latar waktu berhubungan dengan masalah kapan peristiwa terjadi dan latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan
sosial masyarakat dalam cerita.
Latar adalah lingkungan fisik tempat kegiatan berlangsung yang mencakup tempat dan dalam waktu serta kondisi psikologis dari semua yang terlibat dalam
kegiatan (Henry Guntur Tarigan, 1984: 187). Sesuai pendapat tersebut, Sudjiman (1988: 44) mengatakan bahwa segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang
berkaitan dengan waktu, ruang, suasana terjadinya peristiwa dalam karya sastra membangun latar cerita. Sedangkan menurut Kenney (1966: 40) latar meliputi
penggambaran lokasi geografis, termasuk topografi, pemandangan, sampai kepada perincian sebuah ruangan, pekerjaan atau kesibukan sehari-hari tokoh, waktu
berlakunya kejadian, masa sejarahnya, musim terjadinya, lingkungan agama, moral, intelektual, sosial dan emosional para tokoh.  
5.         Sudut Pandang  (point of view)
Sudut pandang atau point of view adalah cara dan atau pandang yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai
peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca (Abrams, dalam Burhan Nurgiantoro, 1995: 248). Dengan demikian, sudut pandang
pada hakikatnya merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu yang
dikemukakan dalam karya fiksi, memang milik pengarang, pandangan hidup dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun, kesemuanya itu dalam karya fiksi
disalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kaca mata tokoh cerita (Burhan Nurgiantoro, 1995: 248).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pada hakikatnya pembagian jenis point of view mempunyai kesamaan yakni: (1) pengarang sebagai aku (gaya akuan),
dalam hal ini ia dapat bertindak sebagai omnicient (serba tahu) dan dapat juga sebagai limited (terbatas), (2) pengarang sebagai orang ketiga (gaya diaan), dalam
hal ini ia dapat bertindak sebagai omniscient (serba tahu) dan dapat juga dapat bertindak limited (terbatas), (3) point of view gabungan, artinya pengarang
menggunakan gabungan dari gaya bercerita pertama dan kedua.
6.         Gaya
Gaya dapat diartikan sebagai gaya pengarang dalam bercerita atau gaya bahasa yang digunakan pengarang dalam karyanya. Keduanya saling berhubungan, yaitu
gaya seorang pengarang dalam bercerita akan terlihat juga dalam bahasa yang digunakannya (Jabrohim, 1986: 528).
Gaya bahasa adalah ekspresi personal keseluruhan respon pengarang terhadap persitiwa-peristiwa melalui media bahasa seperti: jenis bahasa yang digunakan, kata-
katanya, sifat atau ciri khas imajinasi, struktur, dan irama kalimat-kalimatnya.
Menurut Waluyo dan Nugraheni (2008) gaya pengarang satu dengan yang lainnya berbeda. Oleh karena itu, bahasa karya sastra bersifat ideocyncratic artinya
sangat individual. Perbedaan gaya itu disebabkan karena perbedaan pemikiran dan kepribadian. Gaya bercerita juga berfungsi untuk membentuk kesatuan (unity)
dari karya sastra.
Gaya adalah cara khas pengungkapan seseorang. Hal ini tercermin dalam cara pengarang menyusun dan memilih kata-kata, tema, memandang tema, atau meninjau
persoalan, pendeknya gaya mencerminkan pribadi pengarang. Hal ini sesuai dengan pendapat yakob Sumardjo (1984: 37) yang menyatakan bahwa hasil karya
sastra adalah potret pengarangnya. Gaya pengarangnya adalah kaca bening jiwanya. Pengarang yang religious akan tampak pada karya sastranya. Pengarang yang
matang pengalaman akan menampakkan pandangannya yang matang tentang kehidupan ini. Dengan mempelajari gaya pengarang akan dapat memahami pribadi
pengarang daripada membaca biografi yang ditulis orang lain. 
Gaya pengarang termasuk di dalamnya pilihan kata, majas, sarana retorik, bentuk kalimat, bentuk paragraf, panjang pendeknya, serta setiap pemakaian aspek
bahasa oleh pengarang. Namun, gaya bahasa (majas) dapat diartikan penggunaan kata-kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk melukiskan suatu maksud
guna membentuk plastik bahasa. Gaya bahasa dapat dibagi menjadi bahasa perbandingan, penegas, pertentangan, dan pertautan/sindiran. Jadi, gaya bahasa itu
merupakan cara seseorang untuk mengungkapkan suatu pengertian dalam kata, kelompok kata, dan kalimat.
7.         Amanat
Amanat adalah suatu ajaran moral yang ingin disampaikan pengarang. Panuti Sujiman (1988: 51) menyatakan bahwa amanat adalah gagasan yang mendasari karya
sastra, pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Menurut Suharianto (1982: 71) amanat dapat disampaikan secara tersurat dan tersirat. Tersurat,
artinya pengarang menyampaikan langsung kepada pembaca melalui kalimat, baik itu berupa keterangan pengarang atau pun berbentuk dialog pelaku. Seorang
pengarang dalam karyanya tidak hanya sekedar ingin memgungkapkan gagasannya tetapi juga mempunyai maksud tertentu atau pesan tertentu yang ingin
disampaikan kepada pembaca. Pesan tertentu itulah yang disebut amanat. 
Amanat dalam sebuah karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan, pandangan tentang nilai-nilai kebenaran dan berbagai
hal yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat dalam cerita biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan hal tertentu
yang bersifat praktis, yang dapat diambil dan ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. 
Berdasarkan uraian mengenai amanat di atas, jelas bahwa amanat adalah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca yang terdapat dalam karya fiksi baik
secara tersurat maupun tersirat.

B.     Unsur Intrinsik Drama 


Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku, bertindak’. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari drama
adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (acting), dan ketegangan pada para pendengar. 
Menurut  Krauss (1999: 249) dalam bukunya Verstehen und Gestalten, drama adalah suatu bentuk gambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian adat Yunani
kuno, yang di dalamnya dengan jelas terorganisasi dialog dramatis, sebuah konflik dan penyelesaiannya digambarkan di atas panggung.
Dalam perkembangan selanjutnya yang dimaksud drama adalah bentuk karya sastra yang berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak
percakapan di atas panggung ataupun suatu karangan yang disusun dalam bentuk percakapan dan dapat yang dipentaskan. 

Unsur-unsur intrinsik drama adalah berbagai unsur yang secara langsung terdapat dalam karya sastra yang berwujud teks drama, seperti: plot, tokoh, karakter, latar,
tema, dan amanat, serta unsur bahasa yang berbentuk dialog.
1.      Tema
Tema merupakan dasar atau inti cerita. Suatu cerita harus mempunyai tema atau dasar, dan dasar inilah yang paling penting dari seluruh cerita. Cerita yang tidak
memiliki dasar tidak ada artinya sama sekali atau tidak berguna (Lubis, 1981: 15). Tema sebagai central idea and sentral purpose merupakan ide dan tujuan sentral
(Stanton, 1965: 16). Tema dapat timbul dari keseluruhan cerita, sehingga pemahaman antara seorang penikmat dengan penikmat lain tidak sama (Jones, 12968: 31).
Ada pula yang berpendapat bahwa tema merupakan arti dan tujuan cerita (Kenny, 1966: 88). 
Menurut Nurgiyantoro (1995: 70), tema dapat dipandang sebagai gagasan dasar umum sebuah karya novel. Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah
ditentukan sebelumnya oleh pengarang dan dipergunakan untuk mengembangkan cerita. Dengan kata lain cerita harus mengikuti gagasan utama dari suatu karya
sastra.
Pendapat di atas dapat menggambarkan simpulan bahwa: (1) tema merupakan dasar suatu cerita rekaan; (2) tema harus ada sebelum pengarang mulai dengan
ceritanya; (3) tema dalam cerita atau novel tidak ditampilkan secara eksplisit, tetapi tersirat di dalam seluruh cerita; dan (4) dalam satu cerita atau novel terdapat
tema dominan atau tema sentral dan tema-tema kecil lainnya.

2.    Plot 
Plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk dalam tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang utuh. Plot disusun tidak lepas dari tema. Jalan
cerita yang disusun atau dijalin tidak boleh meloncat ke lain tema. Tiap-tiap kejadian akan berhubungan sehingga seluruh cerita merupakan suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.
Lubis (1981: 18) menyampaikan cara memulai dan menyusun cerita yang disampaikan oleh Tasrif yang dibagi menjadi lima tahapan, yakni penggambaran situasi
awal (exposition), peristiwa mulai bergerak menuju krisis diwarnai dengan konflik-konflik (complication), keadaan mulai memuncak (rising action), keadaan
mencapai puncak penggawatan (klimaks), kemudian pengarang memberikan pemecahan atau jalan keluar permasalahan sehingga cerita berakhir (denouement).
Cara memulai dan menyusun cerita seperti di atas dinamakan plot atau dramatic conflict.

3.    Penokohan dan perwatakan


Esten (dalam Kelan, 2005: 14) menyatakan bahwa penokohan adalah permasalahan bagaimana cara menampilkan tokoh: bagaimana membangun dan
mengembangkan watak tokoh-tokoh tersebut dalam sebuah karya fiksi? Jadi antara pengertian tokoh dan penokohan memiliki makna yang berbeda. Tokoh
berbentuk suatu individu, sedangkan penokohan adalah proses menampilkan individu tersebut dalam cerita.
Dalam proses penciptaan pemeranan, sang aktor atau aktris harus memunyai daya cipta yang tinggi untuk mencoba semaksimal mungkin menjadi tokoh yang
diperankan. Ia harus sanggup menjiwai peran yang dipegangnya, sehingga ia (seperti) benar-benar merupakan sang tokoh dengan apa adanya dalam pementasan
lakon tersebut. Pada penampilan imajinasinya, tokoh juga dibantu oleh laku, pakaian yang dikenakan, dan rias. Semua unsur tidak bisa dipisah-pisahkan, bahkan
harus saling mendukung, sehingga mampu mewujudkan karakter dari tokoh seperti yang dikehendaki dalam lakon yang bersangkutan.
Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh, pengarang dapat menggunakan teknik sebagai berikut. (1) Teknik analitik: karakter tokoh diceritakan secara
langsung oleh pengarang; (2) Teknik dramatik, yaitu teknik karakter tokoh dikemukakan melalui: (a) penggambaran fisik dan perilaku tokoh; (b) penggambaran
lingkungan kehidupan tokoh; (c) penggambaran ketatabahasaan tokoh; (d) pengungkapan jalan pikiran tokoh; dan (e) penggambaran oleh tokoh lain. Pendapat
tersebut dikuatkan oleh Waluyo (2009: 30) yang menuliskan bahwa penggambaran watak tokoh mempertimbangkan tiga dimensi watak, yaitu dimensi psikis
(kejiwaan), dimensi fisik (jasmaniah), dimensi sosiologis (latar belakang kekayaan, pangkat, dan jabatan)

4.      Amanat
Amanat merupakan unsur cerita yang berhubungan erat dengan tema. Amanat akan berarti apabila ada dalam tema, sedangkan tema akan sempurna apabila di
dalamnya ada amanat sebagai pemecah jalan keluar bagi tema tersebut. Sudjiman (dalam Alwi, 1998: 08) manyatakan bahwa amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang. Amanat terdapat pada sebuah karya sastra secara implisit atau eksplisit. Amanat dinyatakan secara implisit jika jalan keluar atau
ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku menjelang cerita berakhir. Sementara itu, amanat dilukiskan secara eksplisit apabila pengarang pada tengah atau
akhir cerita menyampaikan seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan sebagainya.  
Pengertian amanat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa amanat merupakan pesan yang disampaikan pengarang, baik secara implisit atau
eksplisit kepada pembaca. Di dalam drama, ada amanat yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya sengaja disembunyikan secara tersirat dalam naskah drama
yang bersangkutan. Hanya penonton yang profesional yang mampu menemukan amanat implisit tersebut. 

Sumber
Wibowo, Hari. dkk. 2017. Teori dan Genre Sastra Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Bahasa

C.  Unsur Intrinsik Puisi


Puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irima dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata yang kias. Puisi dibentuk oleh dua unsur,
yaitu unsur bentuk dan unsur isi.
Unsur bentuk puisi sebagai berikut
1. Diksi (pilihan kata)
2. Unsur wujud, yaitu unsur puisi di bentuk dari susunan kata, baris, bait hingga membentuk  puisi.
3. Unsur pertautan antar baris, atau antar bait yang bersifat logis imajinatif.
4. Unsur musikalitas yang berwujud irama dan rima. Rima merupakan persamaan bunyi. Irama berhubungan berhubungan dengan pengulangan bunyi,kata, frasa
dan kalimat.
5. Unsur gaya dan bahasa.
Unsur isi puisi sebagai berikut.
1.   Tema, yaitu gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisi. Tema bersifat khusus, objektif dan lugas.
2.   Amanat yaitu kesan yang ditangkap pembaca setelah  membaca puisi. Cara menyimpulkan amanat puisi berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu
hal.
3.   Nada dan Suasana puisi. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Suasana menyangkut pengungkapan sikap penyair
4.   Perasaan menyangkut hal yang diungkapkan penyair.

Contoh soal dan pembahasan


1. Bacalah kutipan teks drama berikut untuk menjawab soal nomor
Berani Jujur 
Candra : "Andaikata keadaan rumahku tidak seperti ini, tentu aku tidak akan mendapat masalah."
Rusdi : "Ada apa Can? Katakanlah, mungkin aku dapat membantumu! Ayolah, bicara saja!"
Candra : "Begini Rus! Aku belum membayar buku karena orang tuaku belum mempunyai uang untuk melunasi. Padahal, aku sudah berjanji hari ini akan
melunasi."
Rusdi : "Begini ... kita harus berani! Nanti kita berdua menghadap kepala sekolah setelah pelajaran selesai, kemudian kita mengatakan sejujurnya tentang
keadaanmu. Bagaimana?"
Candra : "Ya itu ide baik sekali. Terima kasih, Rus." 

Amanat yang terkandung dalam teks drama tersebut adalah ....


A. Hendaknya kita peduli terhadap teman yang sedang kesulitan.
B. Agar tidak menyerah dalam menghadapi kesusahan.
C. Agar saling membantu antara anggota keluarga.
D. Bantulah teman tetapi tidak melampaui kemampuan diri.
2. Bacalah teks berikut.

Pak Badu seorang petani yang rajin. Setiap hari dia pergi ke sawah. Jarak sawah yang jauh tak menghalangi langkah kaki Pak Badu untuk bekerja. Matahari pagi
membuat dia bersemangat. Panas matahari siang juga membuat dia semakin giat bergelut dengan lumpur sawah. Saat Sinar matahari mulai meredup, Pak Badu
baru duduk beristirahat di pematang sawah.

Tema bacaan di atas adalah


A. mencari kerja
D. mendapatkan pekerjaan
C. rajin bekerja
D. sawah pertanian
3.    Bacalah pantun berikut !

Kemumu di dalam semak,


Jatuh melayang selarahnya.
Meski ilmu setinggi tagak,
Tidak sembahyang apa gunanya. 

Pesan yang terkandung dalam pantun tersebut adalah ...


A. Kita harus rajin sembahyang agar memiliki ilmu yang tinggi.
B. Ilmu yang tinggi tidak akan berguna jika kita tidak pernah bersembahyang.
C. Raihlah ilmu setinggi-tingginya untuk bekal hidupmu.
D. Seseorang yang memiliki ilmu yang tinggi tidak perlu melakukan sembahyang..

14. Menentukan makna kata/simbol/kias

MENENTUKAN MAKNA KATA/SIMBOL/KIAS

Kata berlambang/simbol/kias adalah kata-kata tertentu yang mewakili suatu hal yang ingin disampaikan.
Macam-Macam Kata Berlambang
Kata berlambang dalam karya sastra, khususnya puisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Lambang benda
Perhatikan contoh berikut.
Burung dara jantan
Yang dulu kau pelihara
Kini telah terbang menemui jodohnya
(WS Rendra)
Baris burung dara jantan merupakan lambang/simbol yang berarti anak laki-laki.
b. Lambang warna
Pada contoh di bawah ini lambang warna hitam digunakan untuk mengungkapkan perasaan duka.
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
Salemba
(Karangan Bunga karya Taufik Ismail)
c. Lambang bunyi
Lambang bunyi berarti makna khusus bunyi alat musik atau perpaduan bunyi-bunyi tertentu.
Seruling di pasir ipis, merdu
Antara gundukan pohonan pina
Tembang menggema di dua kaki
Burangrang-Tangkubanperahu
(Priangan Si Jelita karya Ramadhan K.H.)

d. Lambang suasana
Lambang suasana berarti menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan dengan hal lain. Perhatikan contoh berikut.
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
(Doa karya Chairil Anwar)
Pada baris yang ditandai dengan garis bawah, penyair mencoba mengungkapkan suasana kegelisahan karena jauh dari Tuhan. Kegelisahan itu dilambangkan
dengan mengembara di negeri yang asing  (http://bahasapedia.com/kata-konotasi-dan-lambang-dalam-puisi/).
Contoh soal dan pembahasan
1. Perhatikan puisi berikut.

Sepuluh November

Saat itu
Api yang membakar dadamu
Mengukuhkan semangat juangmu
Saat ini
Meskipun jasmanimu cacat
Jiwamu, pahlawan
Memihak yang benar
Semangat yang benar
Semangat itu bergemuruh di dada
Di hati para pemuda
Makna kata yang dicetak tebal dalam
puisi di atas adalah . . . .
A. semangat
B. zat yang panas
C. suara
D. perjuangan

2.    Perhatikan puisi berikut

                        Sahabat

            Saat aku mulai mengerti hidup


            Aku butuh seorang sahabat
            Yang selalu ada di dekatku
            Saat jantung berdetak
            Sampai mata tertutup
            Aku akan tertawa dan menangis bersama
            Tak ada kata putus
            Meski masa akan terhapus
            Yakinlah hati kita tetap menyatu

                              Sumber : Bravo, vol. 4/no. 54/Juli 2011

Kata mata tertutup dalam puisi di atas bermakna …


A. Tidur 
B. Mengantuk
C. Meninggal
D. Pergi  

15. Menggali Informasi Tersirat Dalam Karya Sastra (Menyimpulkan/ Memaknai Bagian Teks )

MENGGALI INFORMASI TERSIRAT DALAM KARYA SASTRA (MENYIMPULKAN/ MEMAKNAI BAGIAN TEKS )
Informasi tersirat adalah informasi yang tersembunyi. Menggali informasi tersirat dalam karya sastra artinya mencari dan menentukan informasi yang tidak tertulis
dengan jelas atau tersembunyi dalam teks sastra.
Contoh soal dan pembahasan 
1.      Perhatikan teks cerita berikut.

Fahima murid kelas VI SD Mutiara. Ia tergolong anak rajin. Sepulang sekolah, ia membantu ibu membersihkan rumah. Sekalipun banyak pekerjaan di rumah,
ia tidak pemah lupa menyelesaikan tugas sekolah. Prestasi Fahima di sekolah juga tetap memuaskan. Itu sebabnya, Fahima sering mendapatkan pujian dari
guru dan disukai  oleh teman-teman.  

Simpulan cerita tersebut adalah ....


A. Semua pekerjaan berat dapat diselesaikan oleh Fahima.
B. Anak yang suka membantu orang tua akan berprestasi di sekolah.
C. Fahima dipuji karena ia rajin dan berbakti kepada orung tua.
D. Anak yang memiliki banyak tugas akan mendapat pujian.

2.      Perhatikan teks cerita berikut.

Raden Abimanyu terkepung prajurit Korawa. Kesatria Pandawa itu bertempur tanpa bala bantuan. Raden Abimanyu terdesak dan gugur di medan Kurusetra. Dewi
Subadra terdiam dengan tatap matu sendu saat mendengar kabar anak semata wayangnya itu.

Maksud kalimat bercetak miring adalah ....


A. Dewi Subadra bergembira karena kematian bala tentara Korawa.
B. Dewi Subadra hendak maju berperang melawan Korawa.
C. Dewi Subadra bersedih karena kematian anak tunggalnya.
D. Dewi Subadra menatap prajurit Korawa yang berjumlah ribuan.

3.      Perhatikan teks cerita berikut.

Seorang pengemis datang ke rumah kepala desa untuk meminta makan dan sedikit uang. Bukannya memberi makan, sang kepala desa justru mengusir pengemis
itu. Keesokan harinya, saat bangun tidur, kepala desa yang kikir itu merasakan tangannya lumpuh dan tidak dapat digerakkan. Ia pun membuat sayembara. Siapa
pun yang dapat menyembuhkannya, akan diberi setengah dari kekayaannya. Pengemis yang kemarin diusirnya datang, “Hai, orang kaya! Ini adalah akibat dari sifat
sombong dan kikirmu! Hanya ada tiga hal yang dapat menyembuhkanmu! Pertama, kau harus mengubah sifat sombong dan kikirmu. Kedua, bertapalah di sebuah
batu cekung di Gunung Karang selama tujuh hari tujuh malam. Ketiga, jika kau sembuh, penuhilah janjimu. Bagikan setengah harta kekayaanmu kepada orang-
orang tidak mampu!”
Kepala desa yang kaya itu pun melakukan hal-hal yang disebutkan oleh pengemis. Ia pergi ke Gunung Karang dan melewati perjalanan yang melelahkan. Ia
bertapa dan berdoa selama tujuh hari tujuh malam melewati berbagai cobaan. Pada hari ketujuh, tiba-tiba batu cekung itu menyemburkan sumber mata air panas.
Sang kepala desa itu segera mandi. Secara ajaib, ia pun sembuh dari kelumpuhannya. Ia kembali ke desa dan memenuhi janjinya, mendermakan hartanya kepada
orang-orang tidak mampu. Akhirnya, kepala desa yang kaya raya itu dikenal sebagai orang yang dermawan. Warga pun sangat menyayanginya.
Maksud pernyataan yang bercetak miring dalam cerita tersebut adalah . . .
A. Kepala desa memberikan setengah dari harta kekayaannya kepada pengemis yang diusirnya waktu itu.
B. Kepala desa segera kembali ke desa dan merayakan kesembuhannya dengan mengundang orang-orang ke rumahnya.
C. Setelah sembuh, kepala desa mengingkari janjinya untuk memberikan setengah hartanya kepada orang-orang tidak mampu.
D. Setelah kepala desa sembuh, ia menepati janjinya dengan memberikan setengah dari harta kekayaannya kepada orang-orang tidak mampu.

4.      Bacalah cerita berikut dengan saksama!


Ciung Wanara tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat tampan. Suatu hari, ia ingin sekali pergi ke Kerajaan Galuh untuk mengembara. Awalnya, aki dan nini
tidak menginjinkan. Tetapi, Ciung Wanara terus memaksa. Sebelum ia berangkat ke Kerajaan Galuh, ia bertanya kepada aki dan nini siapa ayah dan ibu
kandungnya. Awalnya, aki dan nini tidak mau menceritakan kebenarannya. Namun, Ciung Wanara terus bertanya. Aki menjelaskan bahwa ayah kandungnya
adalah seorang raja dari Kerajaan Galuh. Ibunya diasingkan di dalam hutan belantara. Mendengar penjelasan tersebut. Akhirnya, Ciung Wanara berangkat ke
Kerajaan Galuh dengan membawa ayam jantan kesayangannya.
Kesimpulan cerita tersebut adalah . . .
A. Ayah dan ibu kandung Ciung Wanara berasal dari Kerajaan Galuh.
B. Ciung Wanara memaksa aki dan nini untuk menceritakan tentang ayah dan ibunya.
C. Ciung Wanara tidak ingin berangkat ke Kerajaan Galuh sebelum mengetahui asal-usul ayah dan ibu kandungnya.
D. Ciung Wanara mengetahui jati diri ayah dan ibunya, kemudian berangkat ke Kerajaan Galuh membawa ayam jantan kesayangannya.

17. Memprediksi Kejadian Berdasarkan Isi Cerita

MEMPREDIKSI KEJADIAN BERDASARKAN ISI CERITA

Memprediksi kejadian berdasarkan isi cerita artinya memperkirakan peristiwa yang akan terjadi berdasarkan isi cerita. 
Kejadian-kejadian dalam cerita tidaklah berdiri sendiri. Dengan kata lain, kejadian-kejadian itu saling berkaitan yang kemudian membentuk alur/plot. Kejadian-
kejadian itu biasanya memiliki hubungan sebab akibat. Kejadian satu dapat menjadi sebab bagi peristiwa berikutnya. 

Soal dan kunci jawaban

1.    Setiap hari Akbar terlambat datang ke sekolah. Ia tidak suka memakai seragam dengan rapi.
Berulang-ulang Akbar mendapat peringatan. Akbar pun sering mendapat bimbingan dari guru
konseling. Akan tetapi, Akbar belum bisa mengubah kebiasaan buruknya. Hingga suatu hari orang tua Akbar dipanggil ke sekolah. Setelah mengetahui perbuatan
Akbar,…

Peristiwa yang mungkin terjadi adalah…


A.    orang tua Akbar naik emosinya.
B.     orang tua Akbar minta maaf pada guru.
C.     orang tua Akbar sangat malu.
D.    orang tua Akbar mengajak pulang Akbar.
2.    Endah murid kelas VI SD Mutiara. Ia tergolong anak rajin. Sepulang sekolah, ia membantu ibu membersihkan rumah. Sekalipun banyak pekerjaan di rumah, ia
tidak pemah lupa menyelesaikan tugas sekolah. Prestasi Endah di sekolah juga tetap memuaskan. Itu sebabnya, ….

Peristiwa yang mungkin terjadi adalah….


A.    Teman-temannya sering mengganggu Endah.
B.     Endah disukai  oleh guru dan teman-temannya.  
C.     Teman-temannya tidak menyukai Endah.
D.    Endah dijauhi oleh teman-temannya.

18. Menentukan Nilai-Nilai Cerita

NILAI-NILAI DALAM KARYA SASTRA


Karya sastra (yang baik) senantiasa mengandung nilai (value). Nilai adalah "sesuatu" yang dapat memperkaya wawasan dan/atau meningkatkan harkat hidup. Nilai
dalam karya sastra ada yang bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan, atau dapat memanusiakan manusia sehingga berguna bagi manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, dalam karya sastra ada sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan.
Nilai dalam karya sastra dikemas dalam wujud struktur karya sastra, yang secara implisit terdapat dalam alur, latar, tokoh, tema, dan amanat atau di dalam larik,
rima, dan irama.
Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra , antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau baik buruk tingkah laku.
2. Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang berada di dalam masyarakat.
3. Nilai religius/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntutan beragama.
4. Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari tidak baik ke baik   (pengajaran).
5. Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang enarik/menyenangkan (rasa seni).
6. Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam kehidupan.
7. Nilai politis, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.
8. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
9. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat manusia. Nilai-nilai ini ada yang bersifat  ideologis, politis, ekonomis, sosiologis, budaya,
edukatif, humoris, dan sebagainya.

Nilai cerita yang sering ditanyakan dalam soal antara lain nilai moral.
Contoh soal dan kunci jawaban
1.      Bacalah teks berikut.
Anggi baru pulang sekolah siang itu. la bergegas ke kamar, berganti baju lalu makan siang. Setelah makan, ia harus segera mencuci kedelai untuk dibuat tempe.
Barulah kemudian dia bisa beristirahat. Pukul 15.00 W1B dia melaksanakan kegiatan yang lain yaitu belajar kelompok bersama Sabrina, Nayla, dan Winda.
Sekalipun lelah, ia melakukannya dengan bersemangat.  Ia tidak pernah melalaikan tugas, baik tugas sekolah maupun tugas membantu orang tua.
Nilai moral positif pada cerita tersebut adalah ....
A. bertanggung jawab
B. berdemokrasi
C. kepedulian
D. tenggang rasa

2.  Raja Kahuripan mempunyai dua orang putra, yaitu Raden Panji dan Raden Anom.  Raden  Anom lebih cerdas daripada Raden Panji. Selain cerdas, Raden Anom
juga dikenal ramah. Raden Panji merasa iri hati melihat kecerdasan Raden Anom. Karena itu ia ingin mencelakakan saudaranya. Dia menyuruh pembantunya agar
membubuhkan racun ke dalam makanan Raden Anom.

Nilai moral positif yang bisa kita ambil dari cerita di atas adalah....
A.  Ramah 
B.  Suka menolong
C.  Menghormati orang lain
D.  Penurut

19. Menentukan Keteladanan Tokoh Cerita

MENENTUKAN KETELADANAN TOKOH CERITA


Keteladanan seorang tokoh merupakan sifat/perilaku baik yang layak ditiru. Misalnya sifat jujur, tanggung jawab, adil, perilaku suka menolong, bekerja keras, dan
sebagainya.    
Contoh teks cerita dan keteladanan tokoh
Nama asli Pangeran Diponegoro adalah Raden Mas Ontowiryo. Beliau termasuk garis keturunan Sultan Hamengku Buwono III. Ketika sultan ingin
mengangkatnya menjadi raja, beliau menolak dan memilih meninggalkan keraton. Hal ini disebabkan beliau merasa tidak berhak sebagai anak dari seorang selir,
bukan permaisuri. Hal ini berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya yang menginginkan menjadi raja walaupun bukan haknya.
    Diponegoro juga lebih tertarik pada kehidupan religius dan merakyat sehingga lebih suka tinggal di Tegalrejo, kediaman nenek buyutnya, Ratu Ageng Tegalrejo,
permaisuri HB I. Lebih dari itu, Pangeran Diponegoro juga tidak suka akan campur tangan Belanda yang terlalu besar dalam keratin.
Sikap yang patut diteladani dari tokoh tersebut adalah … kehidupannya yang merakyat
Contoh soal dan pembahasan
1. Bambang Pamungkas adalah sosok striker nomor satu di timnas. Ia menekuni profesi sebagai pesepakbola memang sedari kecil. Ia bukan dari keluarga
yang berkecukupan, namun karena kegigihannya berlatih, sekarang ia menjadi tulang punggung di garis depan tim sepakbola Indonesia.
Hal yang patut diteladani dari tokoh dalam kutipan biografi tersebut adalah . . . .
A. Menekuni profesi dengan giat berlatih
B. Menekuni profesi sebagi pesepakbola
C. Menjadi striker utama di timnas
D. Mengorbankan keluarga untuk meniti karir
2. Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan
dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia.
Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara bersama dengan rekan-rekan seperjuangannya mendirikan perguruan yang bercorak nasional, yaitu Nationaal
Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa). Melalui perguruan Taman Siswa dan tulisan-tulisannya yang berjumlah ratusan, Ki
Hajar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama. Ki Hajar Dewantara tidak hanya dianggap sebagai tokoh dan pahlawan pendidikan yang tanggal
kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI
No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959.
Hal yang patut diteladani dari tokoh dalam kutipan biografi tersebut adalah . . . .
A. aktif berorganisasi
B. pendiri Taman Siswa
C. pernah menjadi menteri
D. pahlawan pendidikan
C. RUANG LINGKUP MATERI MENULIS TERBATAS

20. Melengkapi Kalimat/Teks Dengan Istilah/Kata/Ungkapan/Peribahasa 


MELENGKAPI KALIMAT/TEKS DENGAN ISTILAH/KATA/UNGKAPAN/PERIBAHASA
Melengkapi kalimat/teks dengan istilah/kata/ungkapan/peribahasa adalah mengisi bagian yang rumpang kalimat/teks dengan istilah/kata/ungkapan/peribahasa yang
tepat.

A.      Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu
(https://kbbi.web.id/istilah)

Contoh

Setiap siswa harus … dalam kegiatan tersebut.  


Kata/istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah berpartisipasi.
Berpartisipasi: ikut serta dalam kegiatan

B.     Ungkapan
Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur);

Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.

Contoh:
-tinggi hati : 'sombong'
-ringan kepala : 'mudah belajar'
-darah daging : 'anak kandung'
-dingin hati : 'tidak bersemangat
-uang panas : 'uang tidak halal'
-panas rezeki : 'sukar mencari rezeki'

Contoh
Memang tidak tahu diri anak itu. Sudah disoraki penonton masih tertawa juga. Bahkan, ia tampak sangat percaya diri. Padahal penampilannya jauh dari kata
menarik. Ah, benar-benar … anak itu.

Ungkapan yang tepat melengkapi teks tersebut adalah …


Tebal muka: tidak punya rasa malu.
C.     Peribahasa
Peribahasa adalah 1 kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan,
perumpamaan); 2 ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku

Contoh
Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua. ( Budi baik itu tidak akan dilupakan orang).
Seperti air dengan tebing.(persahabatan yang kokoh dan tolong-menolong).

Contoh

Peter seorang pelajar yang pandai, bahkan ia pernah meraih medali emas tingkat internasional di Bali dalam lomba fisika. Namun, ia tidak sombong dengan
kepandaiannya itu. Ia selalu sopan dan baik kepada siapa saja. Ia memiliki prinsip hidup…

Peribahasa yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah…


Seperti ilmu padi kian berisi kian runduk.
Contoh soal dan pembahasan
1.      Perhatikan teks berikut.
Udara di lingkungan kami sangat kotor terkena polusi. Polusi udara itu disebabkan oleh asap pabrik dan asap kendaraan bermotor. Masyarakat berusaha
mengurangi polusi dengan ... . Hal itu diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan memperindah pekarangan rumah.  

Istilah yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah ....


A. pembibitan
B. penghijauan
C. pembenihan
D. penanaman

2.    Perhatikan teks berikut.


Santosa murid kelas VI. Ia selalu ingin membeli aneka mainan di sekolahnya. Karena uangnya tidak cukup, ia sering meminjam uang kepada teman- temannya.
Padahal setiap hari ia diberi saku Rp 5.000,00 oleh ayahnya, sedangkan harga mainan yang ia beli seharga Rp 9.000,00. Sikap Santosa bagaikan ….

Peribahasa yang tepat untuk melengkapi teks tersebut atas adalah . . . .

A. Besar pasak dari pada tiang.


B. Tong kosong berbunyi nyaring.
C. Air tenang menghanyutkan.
D. Air beriak tanda tak dalam.
3. Perhatikan teks berikut.
Budi anak dari keluarga yang kaya. Ia pandai di sekolahnya. Namun, ia tidak sombong dan mau berteman dengan siapa saja. Sikap Budi tersebut membuat teman-
temannya suka kepadanya. Budi memang anak yang ….

Ungkapan yang sesuai untuk melengkapi teks tersebut adalah . . . .

A. besar hati.
B. rendah hati.
C. besar kepala.
D. hati emas.

21. Menyusun berbagai petunjuk (menggunakan/membuat sesuatu)

MENYUSUN BERBAGAI PETUNJUK (MENGGUNAKAN/MEMBUAT SESUATU)


Teks yang berisi petunjuk menggunakan atau membuat sesuatu disebut dengan teks prosedur.
A.  Pengertian Teks Prosedur
Teks prosedur adalah teks yang berisikan tujuan dan langkah melakukan atau membuat sesuatu dengan urutan-urutan tertentu.
B.  Ciri-Ciri Teks Prosedur
Ciri-ciri teks prosedur antara lain sebagai berikut.
1. Umumnya menggunakan kalimat perintah atau imperatif.
2. Memakai kata kerja aktif.
3. Adanya penggunaan konjungsi guna mengurutkan kegiatan, seperti kemudian, setelah itu, kemudian, dan selanjutnya.
4. Ada istilah tentang waktu, tempat, dan cara secara akurat.
5. Teks prosedur terdiri dari 3 bagian yaitu bagian tujuan teks prosedur / mekanisme, material, dan langkah-langkah

C.    Struktur Teks Prosedur Kompleks

 Teks prosedur memiliki tiga struktur sebagai berikut.


1. Bagian tujuan, berisikan tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan dicapai jika kita melakukan tahapan pada teks prosedur
tersebut.
2. Bagian bahan dan alat/material, berisikan bahan-bahan, alat-alat, atau material yang diperlukan. Bagian ini bersifat opsional.
3. Bagian langkah-langkah, bagian ini berisikan langkah-langkah yang urut dan harus ditempuh untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur.
D.    Langkah-Langkah Melengkapi Teks Prosedur
1. Cermati jenis teks dan tujuan teks. Teks prosedur teks yang berisikan tujuan dan langkah melakukan atau membuat sesuatu dengan urutan-urutan tertentu.
2. Cermati isi kalimat sebelum dan sesudah bagian yang rumpang. Isi kalimat pada teks prosedur adalah urutan langkah-langkah melakukan atau membuat
sesuatu.
3. Pilihlah kalimat yang berhubungan dengan kalimat sebelum dan sesudah bagian yang rumpang. Kalimat-kalimat tersebut pada umumnya menunjukkan
urutan logika berpikir.

E.     Mengurutkan Kalimat Acak Menjadi Teks Prosedur.


Kalimat acak adalah kalimat lepas yang dapat dijadikan paragraf yang padu dengan cara kalimat utama kemudian diikuti kalimat penjelas yang diurutkan secara
logis dan berhubungan satu dengan yang lain. 
Dalam teks prosedur langkah yang paling mendasar diletakkan pada urutan pertama kemudian diikuti langkah berikutnya yang berhubungan dengan langkah
sebelumnya. 
Langkah-langkah mengurutkan kalimat acak menjadi paragraf padu adalah sebagai berikut.
1.      Bacalah dengan cermat.
2.      Pilihlah data yang bersifat umum dan memuat gagasan utama. Gunakan data tersebut sebagai kalimat utama kemudian diikuti kalimat penjelas.
3.      Perhatikan penanda wacana atau kata penghubung seperti pertama, lalu, setelah itu, kemudian, dan akhirnya. Kata pertama biasanya berada di awal teks,
sedangkan kata akhirnya berada di akhir teks.
4.      Susun data atau kalimat yang disajikan menjadi paragraf padu

Contoh soal dan pembahasan

1.      Perhatikan kalimat-kalimat berikut.


Petunjuk Menyalakan Televisi
(1)Tekan tombol on/off pada remote. 
(2) Tekan tombol power pada monitor. 
(3) Hubungkan kabel TV dengan stop kontak. 
(4) Pilih stasiun TV yang diinginkan. 

Urutan petunjuk tersebut yang benar yaitu ....


A. (1), (3), (4), (2)
B. (2). (3), (1), (4)
C. (3), (2), (1), (4)
D. (3), (1), (2), (4)
2.      Perhatikan teks berikut.
Cara Menyemir Sepatu
1) Bersihkan sepatu menggunakan kain lap! 
2) Sikatlah secara perlahan, jangan terlalu keras!
3) Poleskan semir secukupnya! 
4) ...
5) Setelah mengkilap berhentilah menggosok sepatu. 

Kalimat yang tepat untuk melengkapi petunjuk nomor 4 adalah ....


A. Percikkan air secukupnya pada sepatu yang akan disemir!
B. Jemurlah sepatu itu di tempat panas hingga benar-benar kering.
C. Bersihkan sepatu dengan menggunakan air dan deterjen secukupnya!
D. Gosoklah sepatu yang telah dipoles semir menggunakan sikat halus!

3.Bacalah petunjuk penggunaan barang di bawah ini

Petunjuk Penggunaan Auto Teller Machine


1.      Ambil uang yang keluar dari mesin
2.      Masukkan kartu Auto Teller Machine ke dalam mesin
3.      Pilih menu penarikan tunai tabungan
4.      Masukkan PIN kartu Auto Teller Machine
5.      Ambil kembali kartu Auto Teller Machine yang keluar dari mesin 

Urutan petunjuk penggunaan Auto Teller Machine yang benar adalah . . . .


A.    2-4-3-5-1                                                                                                    
B.     2-4-3-1-5
C.     4-2-3-1-5                                                    
D.     4-2-3-5-1

4.      Pahami urutan petunjuk berikut ! 

Cara Membuat Agar-Agar


1)                  Masak agar-agar tersebut di atas kompor hingga mendidih.
2)                  Masukkan air 3 gelas ke dalam panci, 1 bungkus agar-agar, dan 100 gram gula pasir.
3)                  Agar-agar siap disantap.
4)                  Angkat dan tuangkan agar-agar ke dalam cetakan.
5)                  Tunggu agar-agar hingga dingin dan mengeras.
Urutan petunjuk membuat agar-agar yang tepat adalah . . . . .
A.    2)-1)-4)-5)-3)                                                       
B.     2)-4)-1)-5)-3)       
C.     4)-1)-5)-2)-3)                                           
D.    4)-2)-1)-5)-3)

22. Menyusun Berbagai Teks (Deskripsi, Narasi)

MENYUSUN BERBAGAI TEKS (DESKRIPSI, NARASI)

A.  Teks Deskripsi

Deskripsi adalah teks yang bertujuan memberikan gambaran atau kesan kepada pembaca/pendengar terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya
yang ingin disampaikan penulis. Dengan teks ini,  pembaca/pendengar dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang
diuraikan penulis/pembicara baik secara indera, logika, maupun emosi.
Contoh

Ia terlentang seharian di atas trotoar panas itu. Tubuhnya yang tinggal tulang terbalut kulit itu tertutup oleh pakaian kotor dan dekil yang telah robek di sana sini,
sehingga perutnya yang kempis itu menyeringai dari sela-sela baju. Bau anyir menyeruak dari borok di borok di kedua kakinya yang melebar dengan warna merah

B.     Teks Narasi

Narasi adalah teks yang bertujuan mengisahkan atau bercerita. Dalam teks ini peristiwa biasanya disusun menurut urutan waktu ( kronologis), memiliki tokoh, dan
terdapat konflik.

Contoh
Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di sebuah
rumah yangh sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya.
Contoh soal dan kunci jawaban
1.      Perhatikan ilustrasi berikut.

Deskripsi yang sesuai dengan gambar binatang tersebut adalah ....


A. Punggungnya memiliki penutup tubuh berupa cangkang agar tidak mudah tenggelam dan dapat menarik kepala untuk menangkap mangsa.
B. Punggungnya memiliki penutup tubuh berupa cangkang agar memudahkan berenang di air dan memiliki tulang yang kuat di mulutnya.
C. Punggungnya memiliki penutup tubuh berupa cangkang yang keras sebagai pelindung dari ancaman pemangsa.
D. Punggungnya memiliki penutup tubuh berupa cangkang untuk melindungi dirinya dan memiliki leher panjang untuk menangkap mangsa.

2.  Perhatikan gambar berikut!

Paragraf yang sesuai dengan gambar tersebut adalah . . . .


A. Pak Khoirudin sedang memberikan pelajaran Bahasa Indonesia tentang cerita anak. Para siswa mendengarkan cerita yang disampaikan oleh Pak
Khoirudin dengan saksama. Hal itu disebabkan Pak Khoirudin bercerita dengan menarik dan menjiwai apa yang diceritakan.
B. Minggu yang lalu, Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional di sekolahan. Mereka berhasil meraih yang terbaik tingkat Semarang. Oleh karenanya, Pak Rifa’i
memberi hadiah buku yang sangat tebal. Buku itu berisi cara-cara meraih kesuksesan pada masa yang akan datang.
C. Seorang direktur sedang memberikan pengarahan kepada para karyawan tentang pentingnya keselamatan dalam bekerja. Supaya pekerjaan bisa terlaksana
dengan baik, seluruh karyawan harus bekerja dengan maksimal.
D. Para siswa bersedih setelah menyimak pengumuman hasil try out UN yang tidak memuaskan. Mereka berjanji akan beruasah lebih baik bahkan mejadi yang
terbaik di tingkat kecamatan.
23. Melengkapi Berbagai Jenis Teks (Laporan, Iklan, Pidato)
MELENGKAPI BERBAGAI JENIS TEKS (LAPORAN, IKLAN, PIDATO)

A.    Pengertian Laporan, Iklan, dan Pidato


Laporan adalah  segala sesuatu yang dilaporkan; berita;
Sesuatu yang dilaporkan dapat merupakan bentuk hasil dari sebuah pengamatan yang dilakukan.. Berdasarkan pengertian tersebut, teks laporan adalah sebuah
bentuk tulisan yang memaparkan suatu fenomena hasil dari pengamatan kepada para pembacanya.

Iklan adalah  1 berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan; 2 pemberitahuan kepada khalayak
mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum;

Pidato adalah 1 pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; 2 wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak;

B.  Contoh Soal dan Kunci jawaban Melengkapi Teks Pidato, Iklan, dan Pidato

1. Bacalah teks laporan berikut.

Laporan Hasil Kunjungan


1. Objek : Mengenal dunia penerbangan dan profesi pilot
2. Waktu : Minggu, 15 April 2012
3. Tempat : Skadron 31 Bandara Ahmad Yani Semarang
4. Pengamat : Farrah Kharisma Putri
5. Hasil :

Untuk menunjang proses pembelajaran, TK Nasima Jalan Pusponjolo Tengah Raya 69 Semarang menggelar kunjungan profesi ke Skadron 31 Bandara Ahmad
Yani Semarang. Anak-anak diajak menonton film macam-macam helikopter di aula . . . Mereka merasa kegirangan berada di dalam helicopter.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi laporan tersebut adalah . . . .
A. Setelah itu, mereka diajak langsung masuk helikopter dan diperkenalkan beberapa perlengkapan beserta fungsinya.
B. Mereka sangat senang meskipun hanya diberikan kesempatan menonton gambar helicopter.
C. Salah seorang pilot yang juga wali siswa, Joko Budiyanto mengaku senang teman-teman anaknya dapat juga mengamati langsung bandara helicopter.
D. Bandara Ahmad Yani Semarang selalu ramai dikunjungi oleh sekolah-sekolah terutama berasal dari Taman Kanak-kanak.

2. Bacalah kutipan pidato berikut.


……..
Untuk menghadapi situasi saat ini, kita harus selalu waspada. Sehubungan dengan isu penculikkan dan pembunuhan di daerah kita ini, diharapkan orang tua
khususnya para wali murid serta para anak-anak tidak perlu merasa cemas. Bukankah belum ada bukti yang nyata ? Namun, kita harus tetap waspada.
Kalimat pembuka yang tepat untuk melengkapi pidato di atas adalah. …
A.    Bapak-bapak, Ibu-ibu wali murid, serta anak-anak
B.     Mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa
C.     Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf
D.    Assalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita semua

3. Perhatikan gambar berikut.

Kalimat iklan yang tepat untuk menyertai gambar tersebut adalah ….


A. Berguna untuk membuat jus.
B. Harga murah, terbuat dari plastic.
C. Perlengkapan dapur yang canggih.
D. Harga hemat, aneka jus tersaji cepat.

24. Melengkapi kalimat/teks dengan kata bentukan

MELENGKAPI KALIMAT/TEKS DENGAN KATA BENTUKAN


A.    Kata Dasar dan Kata Bentukan 
Dalam bahasa Indonesia secara umum bentuk kata itu terdiri atas dua macam, yaitu kata dasar dan kata bentukan. Kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan
belum mendapat imbuhan apa pun. Kata bentukan merupakan kata yang sudah dibentuk dari kata dasar dengan menambahkan imbuhan tertentu.
Pembentukan kata adalah proses membentuk kata dengan menambahkan imbuhan atau unsur lain pada kata dasar. Dalam bahasa Indonesia, pembentukan kata
dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai cara. Cara yang dimaksud adalah sebagai berikut.
(1) Pengimbuhan
(2) Penggabungan kata dasar dan kata dasar
(3) Penggabungan unsur terikat dan kata dasar
(4) Pengulangan
(5) Pengakroniman
Pada bagian ini akan dibahas pembentukan kata dengan cara pengimbuhan dan kata berimbuhan.
B.      Pengimbuhan
Pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan pada kata dasar.
Sehubungan dengan itu, imbuhan yang lazim digunakan sebagai unsur pembentuk kata dalam bahasa Indonesia, paling tidak, terdiri atas empat macam, dan
masing-masing diberi nama sesuai dengan posisinya pada suatu kata. Pertama, imbuhan yang terletak pada awal kata lazim disebut awalan (prefiks). Kedua,
imbuhan yang terletak pada akhir kata lazim disebut akhiran (sufiks). Ketiga, imbuhan yang terletak pada tengah kata lazim disebut sisipan (infiks). Keempat,
imbuhan yang terletak pada awal kata dan akhir kata sekaligus lazim disebut gabungan imbuhan (konfiks). Beberapa contoh imbuhan itu dapat diperhatikan di
bawah ini.
a. Awalan
meng- menulis, melamar, memantau
di- ditulis, dilamar, dipantau
peng- penulis, penyanyi, peramal
ber- berkebun, bermain, bermimpi
ter- terpaksa, terpadu, tersenyum
se- serupa, senada, seiring
b. Akhiran
-an tulisan, tatapan, tantangan
-i temui, sukai, pandangi
-kan tumbuhkan, sampaikan, umumkan
c. Sisipan
-el- geletar, geligi, gelantung
-em- gemuruh, gemetar
-er- gerigi
d. Gabungan Imbuhan
meng-...-kan menemukan, meratakan
meng-...-i memandangi,
mengunjungi
peng-...-an pendidikan, pemandian
ke-...-an kehujanan, kemajuan
se-...-nya seandainya, sebaiknya
per-...-an peraturan, persimpangan

C.    Kata Berimbuhan


Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah mendapatkan imbuhan baik awalan, sisipan, akhiran, maupun gabungan imbuhan. 
Dalam bahasa Indonesia secara umum bentuk kata itu terdiri atas dua macam, yaitu kata dasar dan kata bentukan. Kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan
belum mendapat imbuhan apa pun. Dalam proses pembentukan kata, kata dasar dapat diartikan sebagai kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih
luas. Dalam pengertian ini, kata dasar lazim pula disebut sebagai bentuk dasar, kata asal, dan ada pula yang menyebutnya sebagai dasar kata. Terkait dengan itu,
untuk menghindari penyebutan yang berbeda -beda, dalam buku ini kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas disebut kata dasar.
Berbeda dengan itu, kata bentukan merupakan kata yang sudah dibentuk dari kata dasar dengan menambahkan imbuhan tertentu. Kata bentukan seperti ini lazim
pula disebut dengan beberapa istilah yang berbeda-beda, misalnya ada yang menyebutnya sebagai kata turunan, kata berimbuhan, dan ada pula yang menyebutnya
kata jadian. 
Sumber
Mustakim. 2014. Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 

D.    Contoh Soal dan Kunci Jawaban

1.      Buku itu … ayahku sebelum ia meninggal dunia.


Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ….
A. ditulis 
B. tulisan
C. menulis 
D. tertulis

2.      Hampir seluruh rakyat...kepada pejabat itu.


Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ….
A. dukungan 
B. pendukung
C. mendukung 
D. dukungannya

25. Memperbaiki penulisan/penggunaan istilah/kata


MEMPERBAIKI PENULISAN/PENGGUNAAN ISTILAH/KATA

Memperbaiki penggunaan istilah/kata adalah mengganti penggunaan istilah/kata yang tidak tepat pada kalimat/teks dengan istilah/kata yang tepat. Sedangkan
memperbaiki penulisan istilah/kata adalah memperbaiki penulisan kata/istilah sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Dengan kata lain, mengubah
kata tidak baku menjadi kata baku.

A.      Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu

Contoh
Setiap siswa harus berintropeksi dalam kegiatan tersebut. 
Kata/istilah berintropeksi tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut.
Agar menjadi kalimat yang baik, kata/istilah berintropeksi diganti dengan berpartisipasi.
B.     Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa
Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, kamus bahasa Indonesia juga menjadi salah satu
rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu kata.

Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata
tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata tidak baku dapat dikenali salah satunya dari
penulisannya.

C.  Ciri ciri Kata Baku dan Tidak Baku

Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri kata baku antara lain:
1.      Kata baku tidak dapat berubah setiap saat
2.      Tidak terpengaruh bahasa daerah
3.      Bukan bahasa percakapan sehari-hari
4.      Tidak terpengaruh bahasa asing
5.      Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
6.      Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu
7.      Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
8.      Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit

Ciri-ciri kata tidak baku antara lain:


1.      Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing
2.      Terpengaruh oleh perkembangan zaman
3.      Digunakan pada percakapan santai
4.      Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya

D.    Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

No. Kata Baku Kata Tidak Baku


1 abjad abjat
2 advokat adpokat
3 afdal afdol
4 akhlak ahlak
5 aktif aktip

Contoh Soal dan Kunci Jawaban


1.      Bacalah kalimat berikut.
Lima siswa lulusan terbaik langsung mengerjakan di perusahaan besar.
Perbaikan kata bergaris bawah di dalam kalimat tersebut adalah ....
A. pekerja
B. pekerjaan
C. dikerjakan
D. dipekerjakan

2.      Bacalah kalimat berikut!


Solusi untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh hutan yang gundul adalah dengan eksploitasi atau penanaman kembali pohon.
Perbaikan kata yang bercetak miring dalam kalimat tersebut adalah . . . .
A. reaksi
B. regresi
C. reboisasi
D. reaktualisasi

3.      Bacalah kalimat berikut.

Kami juga mensampaikan permintaan maaf atas semua kesalahan yang pernah
kami perbuat selama ini.

Perbaikan kata yang bergaris bawah pada bagian kalimat tersebut adalah . . . .
A. mesampaikan
B. mengsampaikan
C. menyampaikan
D. mengesampaikan

26.   Memperbaiki tata kalimat dalam paragraf

MEMPERBAIKI TATA KALIMAT DALAM PARAGRAF


Memperbaiki tata kalimat dalam paragraf artinya mengubah tata letak/posisi kata-kata dalam suatu kalimat sesuai dengan letak/posisi yang benar berdasarkan
fungsi/jabatan kata-kata dalam kalimat. Kata-kata dalam kalimat dapat menduduki fungsi sebagai subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel.), atau
keterangan (K).

Contoh-contoh pola kalimat dalam bahasa Indonesia.


1. Para karyawan // sedang bekerja.
                S                  P

2. Mereka // sering berdiskusi.


            S                        P

3. Para karyawan // sedang mengerjakan // sesuatu.


         S                           P                                O        

4. Mereka // sering mendiskusikan // masalah itu.


       S                   P                                  O

5. Negara kita // berdasarkan // Pancasila.


        S                       P                        Pel.

6. Beliau//menjadi//kepala sekolah.                    


       S          P            Pel.

7. Kepala sekolah // memberi // saya // tugas baru.


            S                        P             O             Pel.

8. Beliau // mencarikan // dia // pekerjaan yang layak.


         S              P               O                 Pel.

9. Sejumlah pejabat // sedang menghadiri // sidang // di DPR RI. 


                S                              P            O              K 

10. Menteri // memberikan // keterangan pers // kemarin


            S                P                        O       K

Contoh soal dan pembahasan

Bacalah kutipan paragraf berikut!


Setiap hari Selasa, Kang Emil menerapkan hari tanpa rokok. Rokok yang merusak terhadap polusi udara dan menyebabkan kesehatan bertujuan mengajak
masyarakat Bandung agar waspada bahaya hal ini. Selain program Selasa Tanpa Rokok, Kang Emil juga tidak menghendaki adanya iklan rokok di sepanjang jalan
Kota Bandung. Untuk itu beliau meminta kepada jajaran pemerintah Kota Bandung untuk menertibkan, serta membongkar segala bentuk iklan rokok yang masih
menghias di sepanjang jalan Kota Bandung.
Perbaikan tata kalimat yang tepat untuk kalimat yang bercetak miring adalah . . .
A. Bahaya rokok yang merusak kesehatan masyarakat Bandung menyebabkan polusi udara.
B. Waspada bahaya terhadap rokok bertujuan mengajak masyarakat Bandung agar merusak kesehatan dan menyebabkan polusi udara.
C. Masyarakat Bandung diminta waspada akan bahaya rokok, sehingga mengajak untuk merusak kesehatan dan meningkatkan polusi udara.
D. Hal ini bertujuan mengajak masyarakat Bandung agar waspada terhadap bahaya rokok yang merusak kesehatan dan menyebabkan polusi udara.
D. RUANG LINGKUP MATERI MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACA

Menyunting dapat diartikan memperbaiki karangan berdasarkan kaidah-kaidah yang benar, yang meliputi ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat,
paragraf, sistematika penyajian, keterbacaan, dan kebenaran konsep. Kalimat, ejaan, pilihan kata, dan tanda baca harus sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan.
Tujuan menyunting adalah memperhalus dan memperbaiki tulisan agar enak dibaca, mudah dipahami, dan sesuai dengan kaidah bahasa.

Menyunting adalah suatu kegiatan mengedit, mengubah, atau merapikan susunan letak atau penggunaan bahasa sebuah naskah tanpa mengubah
makna.
Menyunting tulisan juga dapat diartikan memperbaiki tulisan. Perbaikan itu dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan berkaitan dengan kaidah
penulisan. Perbaikan dapat bersifat menyeluruh atau sebagian.

MENUNJUKKAN KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN


Menujukkan artinya memperlihatkan; menyatakan; menerangkan (dengan bukti dan sebagainya)
Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca;
Menujukkan kesalahan penggunaan ejaan artinya menyatakan atau menerangkan kata, kalimat, dan sebagainya yang tidak sesuai dengan kaidah atau pedoman.
Aturan atau kaidah mengenai ejaan terdapat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) sesuai dengan permendikbud nomor 50 tahun 2015 tentang
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Contoh soal dan kunci jawaban

1.    Penulisan kata depan yang tidak tepat terdapat dalam kalimat …
A. Kemarin Aira Aftani bertamasya ke Pulau Buton.
B. Ia pulang dari Jakarta.
C. Ayah berangkat keluar negeri.
D. Tikus itu bersembunyi di bawah meja.

Pembahasan: keluar negeri seharusnya ditulis ke luar negeri (kata depan ditulis terpisah dengan kata lain)

2.      Bacalah teks berikut.

(1)          Kegiatan pramuka diadakan pada hari sabtu pukul 13.00. (2) Kegiatan pramuka ini dimulai dengan upacara pembukaan. (3) Upacara dilakukan di halaman
sekolah. (4) Setelah upacara, anggota pramuka kembali ke kelas untuk mendapat pengarahan dari pembina pramuka.

Kalimat yang terdapat kesalahan penulisan ejaan adalah kalimat bernomor…


A.    1
B.     2
C.     3
D.    4
Pembahasan: kata sabtu seharusnya ditulis Sabtu (nama hari ditulis dengan huruf kapital pada awal kata)

RINGKASAN MATERI

A. Penulisan Kata Depan


Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
Ia berasal dari Pulau Penyengat.
Cincin itu terbuat dari emas.

B. Pemakaian Huruf Kapital 

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.


Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
Catatan:

(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt

(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna “anak dari”, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
Mutiara dari Selatan

3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.


Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
"Besok pagi," kata dia, "mereka akan berangkat."

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.

5.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai
sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gubernur Papua Barat

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan

8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.


Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun

Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.

Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.

Contoh berikut bukan nama jenis.


Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau
dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat
Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama
majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
Mgr. monseigneur
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
St. sutan
Tb. tubagus
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain
yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”

Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
(Permendikbud nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
28.  Menunjukkan Kesalahan Penggunaan Tanda Baca

MENUNJUKKAN KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA


Menujukkan artinya memperlihatkan; menyatakan; menerangkan (dengan bukti dan sebagainya). Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti
titik, koma, titik dua).
Menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca artinya memperlihatkan, menyatakan, atau menerangkan tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik,
koma, titik dua).

Contoh soal dan kunci jawaban


1.      Cermatilah kutipan berikut

Yth:  Bapak Joko Sarwono,  S. H.


Di tempat
Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan diadakannya perpisahan kelas VI, kami mengundang Bapak/Ibu dalam  rapat persiapan acara tersebut.

Tanda baca yang tidak tepat dalam kutipan tersebut adalah…


A.    titik dua (:) setelah singkatan Yth
B.     koma (,) setelah kata Joko Sarwono
C.     titik (.) pada singkatan S.H.
D.    koma (,) setelah kata kelas VI

Pembahasan: tanda baca yang tepat setelah singkatan Yth adalah titik (.)

29. Menggunakan Ejaan 

MENGGUNAKAN EJAAN: SERI PERSIAPAN USBN SD 

Menggunakan artinya memakai atau melakukan sesuatu dengan. Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya)
dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca; 
Menggunakan ejaan artinya memakai kaidah-kaidah kebahasaan (ejaan) dalam kegiatan berbahasa (menyusun kata, kalimat, paragraf, dan sebagainya.

Contoh soal dan kunci jawaban


1. Penggunaan ejaan yang tepat terdapat pada kalimat ....
A. Dika membeli obat sesak napas di apotek.
B. Dika membeli obat sesak nafas di apotek.
C. Dika membeli obat sesak napas di apotik.
D. Dika membeli obat sesak nafas di apotik.
2. Bacalah paragraf rumpang berikut!

Ketahuilah, bahwa kebiasaan ramah lingkungan dapat dilakukan di rumah. Misalnya, saat memasak sayuran. Potong bahan makanan menjadi bagian-bagian kecil,
gunakan panci kecil dengan air secukupnya, dan gunakan penutup panci saat mendidihkan air. Ini akan membantu mempersingkat waktu memasak, sehingga gas
yang digunakan juga lebih sedikit. Hal ini menjadi cara yang . . . . untuk mengatasi pemborosan energi di rumah.

Kata baku yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah . . . .

A. higienis
B. efektif
C. kreatif
D. aman

RINGKASAN MATERI

A.  Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku

Kata baku adalah kata yang sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa
Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, kamus bahasa Indonesia juga menjadi salah satu
rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu kata.

Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata
tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata tidak baku dapat dikenali salah satunya dari
penulisannya.

B.  Ciri-Ciri Kata Baku dan Tidak Baku


Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya.

Ciri ciri kata baku antara lain:

Kata baku tidak dapat berubah setiap saat


Tidak terpengaruh bahasa daerah
Bukan bahasa percakapan sehari-hari
Tidak terpengaruh bahasa asing
Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu
Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit
Ciri-ciri kata tidak baku antara lain:
Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing
Terpengaruh oleh perkembangan zaman
Digunakan pada percakapan santai
Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya

C.       Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

No. Kata Baku Kata Tidak Baku


1 abjad abjat
2 advokat adpokat
3 afdal afdol
4 akhlak ahlak
5 aktif aktip

30. Menggunaan Tanda Baca

MENGGUNAKAN TANDA BACA

Menggunakan artinya memakai atau melakukan sesuatu dengan. Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua)
Menggunakan tanda baca artinya memakai tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua) dalam kegiatan berbahasa. Misalnya dalam
menyusun kalimat, paragraf, dan sebagainya.

Contoh soal dan pembahasan

1.    Lengkapilah tanda kurung di bawah ini dengan tanda baca yang tepat!

Kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri acara penamatan yang Insya Allah akan
dilaksanakan pada:
hari / tanggal (…) Senin/12 Juni 2012
pukul (…) 08.30 – selesai
tempat (…) Aula Sekolah

Tanda baca yang tepat sesuai kalimat suratyang disajikan adalah ....
A. koma (,)
B. tanda hubung (-)
C. titik dua (:)
D. tanda titik (.)
31. Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Ejaan

MEMPERBAIKI KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN

Memperbaiki artinya membetulkan kesalahan atau  kekeliruan .  Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya)
dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca;

Memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan artinya membetulkan kesalahan atau kekeliruan penggunaan kaidah-kaidah kebahasaan/ejaan. Kesalahan pengguanaan
ejaan dapat terjadi pada pembentukan kata, kalimat, dan paragraf.

Contoh soal dan pembahasan

1.    Perhatikan cuplikan laporan berikut !

Laporan Kunjungan ke Museum Kereta Api

Pada hari Sabtu, 3 November 2012 kami mengadakan kunjungan ke Museum Kereta Api. Museum tersebut berada di kawasan Kota Ambarawa. Kami tidak
sekedar melakukan kunjungan, tetapi juga belajar banyak hal tentang perlengkapan sarana transportasi Kereta Api. Kami sangat senang sekali dikarenakan kami
dapat mengetahui berbagai macam perlengkapan sarana transportasi Kereta Api.

Perbaikan kata yang dicetak miring dalam laporan di atas adalah . . . .

A. sekedar, sangat senang sekali, dikarena.


B. sekadar, sangat senang, karena.
C. sekadar, senang sekali, sebabnya.
D. sekedar, sangat senang, karena

2. Bacalah paragraf berikut!


setelah lulus dari sd adiluhung tessa berencana melanjutkan pendidikan ke smp putra bangsa.
Tessa rajin mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah, agar dapat lolos seleksi masuk sekolah.
Tessa ingin sekali membahagiakan kedua orang tuanya dengan masuk ke SMP favorit di kotanya
tersebut.

Perbaikan penulisan ejaan pada kalimat yang bercetak miring adalah . . .


A. Setelah lulus dari sd Adiluhung, tessa berencana melanjutkan pendidikan ke SMP Putra Bangsa.
B. Setelah lulus dari SD Adiluhung , Tessa berencana melanjutkan pendidikan ke SMP putra bangsa
C. setelah lulus dari SD Adiluhung , Tessa berencana melanjutkan pendidikan ke SMP putra bangsa.
D. Setelah lulus dari SD Adiluhung, Tessa berencana melanjutkan pendidikan ke SMP Putra Bangsa.
32. Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Tanda Baca

MEMPERBAIKI KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA

Memperbaiki artinya membetulkan kesalahan atau  kekeliruan . Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua)

Memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca artinya membetulkan kesalahan penggunaan tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua).
Kesalahan penggunaan tanda baca dapat terjadi antara lain saat menyusun kalimat atau paragraf.

Contoh soal dan kunci jawaban

1.     Perhatikan penggalan surat berikut!

Mengharap kehadiran orang tua murid dalam acara


Rapat Persatuan Orang Tua Murid dan Guru SD Negeri 1 Jetis pada:
hari, tanggal : Kamis, 15 Februari 2018
waktu : 13.00 sd 15.00 WIB

Perbaikan penulisan singkatan kata yang bergaris bawah dengan menggunakan tanda baca yang tepat adalah  ....
A. s/d
B. s-d
C. s.d
D. s.d.

2. Cermatilah kalimat berikut.

Besok pagi kata dia mereka akan berangkat.

Perbaikan tanda baca yang tepat kalimat di atas adalah …


A. “Besok pagi kata dia mereka akan berangkat.”
B. “Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.”
C. “Besok pagi,” kata dia, “Mereka akan berangkat.”
D. “Besok pagi,” Kata dia, “Mereka akan berangkat.”

RINGKASAN MATERI
Tanda Baca pada Kalimat Langsung

Pemakaian tanda baca pada kalimat langsung antara lain sebagai berikut.

1.      Tanda petik (“…”)  dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan.

Misalnya:

"Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam pidatonya.

"Kerjakan tugas ini sekarang!" perintah atasannya. "Besok akan dibahas dalam rapat."

2.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena manusia adalah makhluk sosial.”

Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.

Anda mungkin juga menyukai