Anda di halaman 1dari 11

Contoh Kalimat Sinonim dan Antonim

Berikut kumpulan contoh kalimat sinonim dan antonim kosa kata


Bahasa Indonesia, (tanda = berarti sinonim kata, tanda >< berarti
antonim kata) :

1. abadi =  awet, baka, daim, infinit, kekal,


langgeng; ><  sementara. Contoh kalimat: Akhirat dipercaya
sebagai kehidupan abadi, sedangkan dunia itu kehidupan sementara
2. abang =  akang, kakak, kakanda, kakang, kanda,
kangmas, mas, raka, uda; >< adik.Contoh
kalimat : Adik dan abang sama-sama ramah
3. abdi 1 aku, ana (cak), awak, beta, ego, hamba, kami,
saya; >< kamu, juragan. Contoh kalimat : Aku tidak
seperti kamu yang menyukai bola.
4. cantik = adiwarna, adun, anggun, apas, ayu, bagus,
bahari, baik, bergaya, berupa, cakap, cendayam, elok, ganteng, geulis,
gombang, hasan, indah, jambu, jangak, janguk, jelita, jombang, juita,
kacak, kirana, laksmi, majelis, manis, memesonakan, menarik hati,
menawan, mentereng, molek, mongel, pantas, rancak, ranggi, rupawan,
sajak, segak, sekak, songgak, syahdu, tampan, tampan, tumandang;
>< jelek. Contoh kalimat : Baik jelek atau cantik aku akan selalu
berada di sampingnya.
5. dahulu = awal, berlalu, di depan, di muka, dulu, lalu,
lampau, lepas, lewat, mulamula, purba, silam, sudah-sudah, tempo hari,
waktu lalu; >< sekarang. Contoh kalimat : Dari dahulu sampai
sekarang penampilannya tetap sama.
6. daif =  cacat, hina, kecil, keji, laif, lata, leceh, lemah,
leta, miskin, nista, papa, remeh, rendah, sukar;  ><  mulia. Contoh
kalimat : Penggunaan dalil daif, akan menodai kemuliaan dalil
sesungguhnya.
7. ejek, mengejek = jajat, meledek, mempermainkan,
mencebik, mencela, mencemeeh, mencemek, mencemooh, mencemuh
(cak), mencibir, mengajuk, mengata-ngatai, mengecimus, mengeji,
menggiat, menggonjak, menggonyakkan, menghinakan, mengolok-olok,
mengumpat, mengusik, menistakan, menyendakan, menyepelekan,
menyindir, meremehkan, merendahkan; >< memuji. Contoh kalimat :
Jadikanlah ejekan sebagai tantangan, dan pujian sebagai cobaan.
8. ekonomis = cermat, hati-hati, hemat, irit;
>< boros. Contoh kalimat : belilah barang –
barang ekonomis sehingga pengeluaran tidak akan boros.
9. ekor = akhir, belakang, buntut, burit, hujung, kotek,
punggung, sudut, ujung; >< kepala. Contoh kalimat : bulu kucing itu
sangat halus dari kepala hingga ekor.
10. eksak = akurat, cermat, korek, pasti, persis, saksama,
tepat, tentu; ><  non-eksak.
11. eksklusif = idiosinkretis, individual, istimewa, khas,
khusus, privat, tunggal, unik; diskriminatif, parokial, sektarian,
terbatas, terpilih; >< inklusif.Contoh kalimat : Pribadi inklusif lebih
disukai dibanding eksklusif.
12. eksplisit = akurat,  definitif, gamblang, jelas, kentara,
positif, spesifik, tegas, terang, terperinci,tersurat. >< Implisit.Contoh
kalimat : Beritanya seharusnya disajikan secara eksplisit,
bukan implisit.
13. fana =  sementara, temporer; >< baka. Contoh kalimat :
kita tidak mampu memilih hidup dalam kefanaan atau alam baka.
14. fasih = bacar, bijak, calak, cepat, galir, lancar, lincir,
lincir lidah, pantas, petah, petah lidah, petes; >< gagap; Contoh
kalimat : Salah satu kriteria yang dibutuhkan saat penerimaan penyiar
yaitu berbicara tidak gagap, namun fasih.
15. gadai   mempertanggungkan, mempertaruhkan,
mengagunkan, menjaminkan, menyandarkan, merungguhkan;
>< menebus. Contoh kalimat : mobilnya memang ia gadaikan,
sekarang ia telah menebusnya.
16. gadis n  anak dara, anak perempuan, cewek (cak), dara,
dayang, inong, kenya, kuntum, lajang, nona, pemudi, perawan, putri,
teruna, upik; ><  (je)jaka. Contoh kalimat : Gadis sekarang lebih
memilih duda ketimbang jejaka.
17. hiruk = berisik, bising, damat, gaduh, gegap, gempar,
gempita, heboh, hingar-bingar, ramai, ribut, riuh-rendah; >< sunyi
18. homogen =  sama, seragam, tunggal, unik;
>< heterogen. Contoh kalimat: Pandangan
masyarakat heterogen dapat menjadi homogen melalui pancasila.
19. identik = analog, ekuivalen, sama, sebangun, serupa;
>< berbeda. Contoh kalimat : Bunga – bunga itu identikmeskipun
berasal dari induk yang berbeda.
20. ilegal = bawah tangan, gelap (ki), haram, liar, palsu,
terlarang; ><    legal. Contoh kalimat : Jangan memilih
kosmetik ilegal, yang aman untuk kesehatan itu legal.
21. ilmiah a  keilmuan, objektif, rasional, saintifik;
><  khayal. Contoh kalimat : Karya ilmiah tidak akan berasal dari
cerita khayal.
22. imitasi =  artifisial, bikinan, buatan, lancung, lip-lap,
palsu, selungkang, sintetis, tiruan;><asli. Contoh kalimat : Wanita
menegah kebawah lebih memilih produk imitasi dibanding asli,
karena harganya lebih miring.
23. jahat = bandel, bangor, bangpak, bengal, bengis, biadab
(cak), buas, busuk, curang, dengki, durjana, hina, jahanam, jahil, jalang,
jelek, kejam, keji, khianat, kotor (ki), kurang ajar, lacur, licik, nakal,
pasik, rusak, sadis, sundal, tambung, tebal hati, terkutuk;
><baik. Contoh kalimat : Sebuah drama sengaja menghadirkan kedua
karakter tokoh yaitu tokoh jahat dan tokoh baik.
24. jalang a beringas, binal, buas, galak, ganas, garang,
geladak, jahat, lacur, liar, nakal, panjang mata, sundal;
>< jinak.Binatang jalang telah berhasil dijinakkan.
25. janda = balu, bujang, randa;  duda. Contoh kalimat :
Tetangga sebelah rumahku yang janda besok menikah dengan
seorang duda.
26. jawab =  balas, balasan, elakan, jawaban, perlawanan,
reaksi, respons, sahutan, sambutan, tanggapan, tangkisan;
>< tanya. Contoh kalimat : Sesi tanya dan jawab jumpa pers
Syahrini akan segera berakhir.
27. kawan n  bendu, dongan, kenalan, sahabat, sejawat,
sobat (cak), teman;  ><  musuh. Contoh kalimat : dalam politik, yang
awalnya kawan dapat menjadi lawan.
28. pendahuluan = alas kata, haluan kata, introduksi, kata
pengantar, mukadimah, pembukaan, pengantar kata, pengenalan,
permulaan, pimpinan, prakata, prawacana, prolog; ><  penutup.
Contoh kalimat : Pendahuluan sebuah artikel itu di buat semenarik
mungkin, sedangkan penutupannya biasa saja.
29. tergabung =  tercampur, terhimpun, terpadu, terkumpul,
terpumpun; ><  terpisah. Contoh kalimat : Salah satu
sekolah tergabung ke dalam sekolah berbasis
Internasional, terpisah dari kurikulum yang ditetapkan pemerintah.
30. terikat v  1 terbalut, terbebat, terbelenggu, terbelit,
terberkas, terjalin, terkait, terkebat, terkongkong, terkujut, terkurung,
terlilit, terpaut, terpikat, tersaur, tersekat, tersimpai, tersimpul,
tertambat, tertawan; tergabung, tergolong, terlibat, tersangkut;
tertakluk;  >< terbebas. Contoh kalimat : Hewan terikat itu
ingin terbebas dari tali temali pengikatnya.
31. kontroversi = perbalahan, perbantahan, perdebatan,
polemik, silang pendapat; percederaan, percekcokan, perselisihan,
pertengkaran, pertikaian; prahara >< selaras. Contoh kalimat : Ahmad
Dani memang pribadi yang penuh kontroversi, selaras dengan ide –
ide musik yang dihasilkannya.
32. konsisten = konstan, malar, persisten, stabil, taat asas,
tetap; harmonis, koheren, selaras, sesuai; >< inkonsisten.Contoh
kalimat : Remaja biasanya belum konsisten dalam hal perasaan,
mereka masih inkonsisten terhadap perubahan kehidupannya.
33. konotatif = alegoris, asosiatif, figuratif,
metaforis, simbolis;  >< denotatif. Contoh kalimat : Pakai
kata denotatif saja, karena kata konotatif kerap membuatku
kebingungan.
34. kualitas n  1 bobot, derajat, jenis, kadar,kaliber (cak),
kelas, kapasitas, karakter, status, peringkat, mutu, nilai, taraf, tingkat;
atribut, ciri, karakteristik, keunikan, sifat, tanda; >< kuantitas. Contoh
kalimat : Baik kuantitas maupun kualitasproduk baru ini harus unggul
dibanding produk-produk lama.
35. laba = keuntungan, kelebihan, margin, profit, surplus; arti,
faedah, guna, manfaat; ><  rugi. Contoh kalimat : Bukannya
mendapat laba, tetapi merugi.
36. labil =  goyah, goyang, temperamental; fluktuatif;
>< stabil. Contoh kalimat : Tunggulah ketika ia telah stabil, bukan
sekarang saat ia labil.
37. lahir = jebol, ada, berdiri, hadir, jadi, keluar, muncul,
terbentuk, timbul, tumbuh, jasmani, keduniaan;><  meninggal,
mati. Kelahiran disambut dengan tawa, kematian disambut dengan
tangis.
38. lahiriah = badaniah, fisis, jasmaniah, ragawi, zahir;
>< batiniah. Contoh kalimat : Kemuliaan itu terbentuk dari
kebersihan lahiriah dan kesucian batiniah.
39. laki = adam, laki-laki, lanang, lelaki, maskulin, pria;
bujang, cowok (cak), jaka, jejaka, pemuda, perjaka; jantan; junjungan,
suami; >< perempuan. Contoh kalimat : Sekat laki – laki dan
perempuan masa kini telah berangsur – angsur menghilang.
40. monolog =  ceramah, lektur, orasi, pidato; ><  dialog.
41. mortalitas = kematian; ><  natalitas. Contoh kalimat :
Tahun ini angka natalitas lebih tinggi dibandingkan angka mortalitas.
42. muda =  anak muda, anom, baru, belia, bujang, enom,
jejaka, kecil, lembut, mengunjung, mentah, orang muda, pentil, peria,
perjaka, rawan, remaja, teruna, yuana, yunior, yuvenil,
yuwana; ><  tua. Contoh kalimat : Pertunjukan ini cocok bagi semua
kalangan, baik muda maupun tua.
43. mudah = encer, enteng, gampang, gembur,lancar, lasuh,
lekeh, lun-tur, murah, ringan, sederhana, senang, sepele, suang; ><
susah, sulit. Contoh kalimat : Ali mengerjakan pertanyaan yang mudah
dahulu dan mengabaikan yang sulit.
44. mujur = asian, berbahagia, berbintang terang, berkat,
bernasib baik, beruntung, membujur, mendapat habuan, mendapat
laba, mendingan, menyaruk, warisan; ><  sial, apes. Contoh kalimat :
Pejudi hanya mengandalkan kemujuran belaka, ketika apes bangkrut
keuanganny
45. mumpuni =  ahli, cakap, lihai, mahir, >< bodoh.
Contoh kalimat : Pekerjaan ini membutuhkan keahlian
yang mumpuni, tidak akan bisa dikerjakan oleh orang
bodoh.
46. munafik =  bermuka dua, hipokrit, inkonsisten,
kepalsuan, kepura-puraan, nifak; >< jujur. Contoh kalimat
: Bersikap itu pilihan, ingin jadi orang jujur atau munafik.
47. muncul =   bertambah, bertunas, hidup, kelihatan,
keluar, lahir, membuntang, mencagun, mencongol,
mencuat, mengembol, menjedul, menjelma, menjengul,
menjungkar, menongol, menonjol, menyembu, menyempal,
pegari, tampak, tepercul, terangkat, terbit, tersembul,
timbul, tumbuh; ada, datang, hadir, masuk, pegari,
tampak, terlihat; berbentuk, berdiri, jadi, lahir,
mengemuka, menjelma, tampil, tumbuh; keluar,
terbit;  ><  tenggelam. Contoh kalimat : Ikan koi itu
kadang muncul kadang tenggelam.
48. mundur =  berkurang, hanyut, hengkang, kembali,
kolot, meleset, menarik langkah, mengundurkan diri,
menyusut, merosot, surut, terkebelakang, tertinggal,
undur; >< maju. Contoh kalimat : Maju mundur cantik
menjadi lagu andalan Syahrini saat manggung.
49. murah = banyak, berlebih-lebih, ekonomis, gampang,
limpah, melimpah, mudah; >< mahal. Contoh kalimat :
pasar tidak selalu menjual barang murah, terkadang
barang mahal pun dijual disana.
50. muram =  benguk, buram, guram, kabur, kecut,
kelam, kucam, kusam, kusut muka, kuyu, layu, masygul,
menderita, mendung, menipu, murung, pucat, pudar,
redup, sabak, sayu, sedih, sedu, suram, teduh,
udam;>< ceria; cerah; berseri. Contoh kalimat : Jangan
selalu muram, nikmatilah hari ini dengan ceria.
51. murid =  anak buah, anak didik, anak sasian, cantrik,
cekel, centerik, mahasiswa, mahasiswi, pelajar, pengikut,
penuntut, siswa; ><  guru; mursyid.Contoh kalimat : Guru
sukses membuat muridnya lebih pintar darinya.
52. naik = bertambah, ke atas, maju, terangkat, terbang;
>< turun. Contoh kalimat : Berhati – hatilah saat naik
turun tangga.
53. nakal =  badung, bandel, bangor, bengal, bengkok
(ki), biadab, binal, buruk (kelakuan), culas, curang, degil,
dugal, geladak, jahanam, jahat, jalang, kasar, kepala batu,
keras kepala, kotor (ki), kurang ajar,lacur, lancang, liar,
licik, licin (ki), rusak (ki), mbeling (cak), sundal, tambeng,
tambung, tekak, ugal-ugalan;><  alim, patuh. Contoh
kalimat : Orang tuanya mengharapkan anak nakalnya
menjadi alim.
54. nasional =  dalam negeri, domestik, kebangsaan,
lokal; >< internasional. Contoh kalimat : Pemasaran
produk lama mencapai pasar nasional dan internasional.
55. netral = adil, objektif; bebas, independen, nonblok;
>< berpihak. Contoh kalimat : Polisi harus netral dalam
pilkada, tidak boleh berpihak pada partai tertentu.
56. nikah, menikah =  berbaur (ki), beristri, berjodoh,
berkawin, berkeluarga, bersemenda, bersuami, berumah
tangga, duduk, janji, kawin, menempuh hidup baru,
mengikat, naik ke pelaminan; >< bercerai. Contoh
kalimat : Baru seminggu menikah, hari ini mereka
bercerai.
57. niskala =  abstrak, khayali, maya, mujarad, tanwujud
= nyata. Contoh kalimat : Penglihatan kita hanya mampu
melihat sesuatu yang nyata bukan niskala.
58. objektif =  adil, faktual, ilmiah, netral, rasional;
>< subjektif. Contoh kalimat : Seorang pengajar harus
objektif dalam melakukan penilaian, subjektivitas karena
hubungan pribadi dapat menjadi penilaian yang kurang
baik.
59. opa = cak  aki, engkong, eyang kakung, kakek;
>< oma. Contoh kalimat : Liburan tahun baru 2017 aku
berencana mengajak opa dan oma ke puncak.
60. optimistis =  berpengharapan,
yakin;  ><  pesimistis. Contoh kalimat :  Ketika kamu
gagal jangan pesimis, haru optimis terhadap masa
depan.
61. orang tua = ayah bunda, ibu bapak, penanggung,
pengampu, wali; ki  sesepuh, tokoh; ><  anak. Contoh
kalimat : Rupa anak tidak jauh – jauh dari orang tuanya.
62. orisinal = asli, otentik, sah, sejati, tulen,
bersih, ><  imitasi; tiruan. Contoh kalimat : Kamu sudah
tertipu barang imitasi, yang original tidak akan rusak
secepat itu.
63. palak = beringsang, gerah, panas; benci,berang,
dongkol, gemas, geram, gondok, gregetan, gusar, jengkel,
keki (cak), kesal, mangkel, marah, masygul, mengkal,
murka, naik darah, naik pitam, pedar, pegal hati, salah
hati, redut, rongseng, sebal sewot, mengotot, nekat;
>< sabar. Contoh kalimat : ketika menginginkan sesuatu
janganlah palak, bersabarlah dalam meraihnya.
64. palsu = artifisial, bikinan, buatan, imitasi, kuasi,
lancung, pseudo, semu, sintetis, tiruan, samaran; bohong
bohongan, ecekecek, gadungan, ilegal; >< asli;
legal. Contoh kalimat : Badan POM membandingkan
produk palsudengan produk asli sebuah minuman botol.
65. panas = bahang, kolor, beringsang, gerah, dedar,
demam, meriang, kemarau, kering, berbahaya, bergolak,
gawat, genting, kritis, tegang, ki erotis, hot (cak),
memberahikan, menggairahkan, menggiurkan,
merangsang, seksi, sensual, seronok. >< dingin. Contoh
kalimat : Musim kemarau identik dengan panas yang
terik, sedangkan musim penghujan ditandai dengan
suasana dingin sepanjang hari.
66. pangkal = akar (ki), asal mula, awal, benih, biang,
bibit, induk (ki), kausa, punca, sebab, sumber, dasar,
pokok, subyek, kapital, modal; >< ujung. Tanaman hias itu
sangat menawan dari pangkal hingga ujungnya.
67. panik belingsatan, bingung, buncah, gagap, gamam,
ganar, gelagapan, gelisah, kalangkabut, nanar, resah,
salah tingkah, senewen(cak), tegang, tersara bara,
terkencar-kencar; >< tenang; diam. Beberapa saat lalu
ketika terjadi gempa, ia panik mengitari rumahnya yang
roboh, namun sekarang ia bisa tenang setelah TIM
Penanggulangan Bencana datang.
68. tiga/ti·ga/ num 1 bilangan yang dilambangkan dengan
angka 3 (Arab) atau III (Romawi); 2 urutan ke-3 sesudah
ke-2 dan sebelum ke-4; 3 jumlah bilangan 2 ditambah
1;masuk -- , keluar empat, pb pengeluaran lebih besar
daripada pendapatan;
69. -- besar tiga pihak (negara, pemain, dan sebagainya)
yang terbesar (terkuat, terunggul); 
-- satu penumpang mobil pribadi dan sebagainya paling
sedikit berjumlah tiga orang dalam satu mobil apabila
melalui jalan tertentu pada jam-jam tertentu di Jakarta
(kecuali taksi dan kendaraan umum); 
-- serangkai 1 tiga orang yang selalu bersama-sama
dalam melakukan kegiatan; 2 kas kemaluan (laki-laki);

bertiga/ber·ti·ga/ num berbilangan tiga; berjumlah tiga


sekawan atau sekelompok orang dan sebagainya: kita ~
menghadap kepala sekolah;

meniga/me·ni·ga/ v 1 menjadi tiga (tentang istri, anak,


dan sebagainya); 2 menjadi yang ke-3;~hari mengadakan
selamatan pada hari yang ke-3 sesudah seseorang
meninggal;

pertiga/per·ti·ga/ num bagian dari sesuatu yang dibagi


tiga: dua ~ ,  dua bagian dari sesuatu yang dibagi tiga
(b): dua ~ dari jualannya sudah habis;

pertigaan/per·ti·ga·an/ n 1 hasil dari sesuatu yang dibagi


tiga; 2 simpang tiga (tentang jalan): ia naik taksi dan
berhenti di pompa bensin dekat ~ itu;

mempertiga/mem·per·ti·ga/ v membagi tiga; menjadikan


tiga (bagian);

sepertiga/se·per·ti·ga/ num satu per tiga;~


malam ki waktu sesudah tengah malam;

ketiga/ke·ti·ga/ num 1 tingkatan sesudah yang ke-2;


urutan yang ke-3; yang nomor tiga: edisi ~; jilid yang
~; 2 kumpulan yang berjumlah tiga: ~  orang itu segera
dibawa ke kantor polisi;

ketiganya/ke·ti·ga·nya/ num semua yang berjumlah tiga:


~  pergi ke kantor kelurahan untuk mengurus kartu tanda
penduduk;

ketiga-tiganya/ke·ti·ga-ti·ga·nya/ num ketiganya;
Ular itu mempunyai bisa (bisa= racun)
aku bisa mendapatkannya (bisa= dapat)

hewan itu bernama beruang (beruang= hewan)


orang itu membawa dompet yang beruang banyak
(beruang= mempunyai uang)
1. Utang Budi
Frasa ini bisa bermakna mendapat kebaikan dari orang lain dan harus
bisa dibalas  atau juga bisa bermakna utang yang dipunyai Budi.

Contoh :

 Aku sangat berutang budi  padamu.


 Utang Budi  sangat banyak, sehingga aku tak sanggup
menanggungnya.

2. Banting Tulang
Frasa ini mempunyai dua makna, yaitu kerja
keras  atau menghempaskan tulang ke bawah secara keras.

Contoh :

 Ayah banting tulang  sepanjang waktu.


 Saking kesalnya, paman membanting tulang  sapi yang tengah
disantapnya.

3. Angkat Tangan
Frasa ini bisa bermakna mengangkat tangan ke atas  atau bisa juga
bermakna menyerah.

Contoh :

 Cobaan hidup yang berat membuat Ferdi nyaris angkat tangan.


 Ketika namanya disebut saat dipanggil oleh Bu Guru, Andi pun
langsung  angkat tangan.

4. Angkat Kaki
Frasa di atas bisa bermakna pergi  atau menaikkan kaki ke atas.

Contoh :

 Dia pun harus rela  angkat kaki  dari rumah.


 Angkat kakimu  sebentar, lantainya mau aku pel dahulu.

5. Makan Garam
Frasa di atas bisa bermakna berpengalaman  atau memasukan atau
menelan garam ke dalam tubuh.

Contoh :

 Pak Sukmana sudah makan garam di dunia jurnalistik.


 Makan garam  beryodium sangat dianjurkan untuk masyarakat,
khususnya anak-anak.

6. Digarami
Kata di atas bisa bermakna dihiasi  atau diberi garam.

Contoh :

 Konser itu digarami  tata lampu yang megah.


 Agar lebih enak, sebaiknya sayur buatanmu harus digarami  lagi.

7. Bunga Rampai
Frasa di atas mempunyai dua makna, yaitu campuran atau kumpulan
macam bunga  dan buku yang berisi kumpulan tulisan dari berbagai
macam penulis.

Contoh :

 Toko bunga itu menjual bunga rampai  yang cocok digunakan


sebagai sovenir para wisudawan.
 Bunga rampai  kesusasteraan Indonesia itu bisa dijumpai di
berbagai perpustakaan.

8. Kambing Hitam
Frasa ini bisa bermakna pihak yang disalahkan  atau bisa juga
bermakna kambing yang berwarna hitam.

Contoh :

 Doni dianggap sebagai kambing hitam.


 Kambing hitam  itu dijual dengan harga murah.

9. Kuda Tunggang
Frasa ini bisa dimaknai sebagai kuda yang dinaiki  atau juga bisa
dimaknai sebagai orang yang disuruh atau diperbudak demi
kepentingan orang tertentu.
Contoh :

 Tempat wisata itu dilengkapi kuda tunggang  yang bisa


ditunggangi oleh wisatawan.
 Pemimpin negara seharusnya tidak menjadi kuda
tunggang  partai politik.

10. Dikemas
Kata di atas mempunyai dua makna,
yaitu dibungkus  dan ditampilkan.

Contoh :

 Kado untuk Ibu sudah dikemas  oleh Andi.


 Acara itu dikemas  dengan sangat menarik.

11. Banting Setir


Frasa di atas bisa bermakna beralih profesi  atau menghempaskan
setir ke bawah dengan keras.

Contoh :

 Setelah bertahun-tahun berkarir di dunia jurnalistik, Pak Husein


akhirnya banting setir  menjadi seorang dosen.
 Ayah membanting setir  mobilnya yang rusak.

12. Angkat Koper


Frasa ini bisa bermakna pergi  atau menaikkan koper.

Contoh :

 Pak Burhan akhirnya angkat koper  dari perusahaan yang telah


membesarkan namanya.
 Andi pergi ke ke kamar hotel yang dipesannya
sambil mengangkat koper  miliknya.

Prisil membeli buku-seni-puisi baru. (Jika bukunya baru)


Prisil membeli buku seni-puisi baru. (Jika seni puisinya
baru)
Prisil membeli buku seni puisi yang baru. (Jika puisinya
yang baru)

Anda mungkin juga menyukai