Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL USAHA MAKANAN TRADISIONAL “SEMPOL AYAM”

PROPOSAL USAHA MAKANAN TRADISIONAL

“SEMPOL AYAM”

Disusun Oleh:

NAMA : WANDI HARDIYONO

BEKASI - 2019

LATAR BELAKANG

Sempol memang menjadi sebuah salah satu makanan yang belakangan ini populer ditengah
masyarakat. Jajanan ini berasal dari kota Malang yang dibuat menggunakan campuran gilingan
daging ayam. Sempol memiliki cita rasa yang enak sehingga banyak disukai oleh segala usia.
Panganan ini memiliki tampilan yang unik sehingga lebih menarik. Penyajian makanan ini ditemani
dengan cocolan saus sambal sesuai selera. Untuk mendapatkan olahan sempol pun juga bukan
menjadi suatu hal yang sulit. Sudah banyak penjual sempol mulai dari penjual dipinggir jalan hingga
di kios-kios. Dari waktu ke waktu peminat olahan sempol memang tidak pernah menurun namun
justru semakin meningkat. Olahan sempol ayam ini tidak menggunakan bahan pengawet ataupun
bahan lainnya yang dapat membahayakan kesehatan konsumen, dan telah disesuaikan dengan
standar atau persyaratan pemerintah terhadap makanan yang sehat.

Pada pengolahan sempol ayam ini ada beberapa bahan baku yang dibutuhkan seperti ayam, tepung
terigu dan sagu. Bumbu – bumbu yang dibutuhkan dalam pengolahan sempol ayam ini seperti cabe,
garam, bawang merah, bawang putih, tomat dan penyedap rasa. Untuk menetapkan harga kita perlu
melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi pemasaran kita dalam usaha dengan cara
menyesuaikan harga dan tempat yang strategis. Bisa juga dengan melakukan promosi pada produk
yang dimiliki.

Pandai mengatur harga dalam pemasaran, tempat penjualan, promosi produk dan inovasi yang
bagus terhadap produk. Seperti bagaimana cara membuat sempol ayam ini terlihat lebih unik dan
berbeda dari olahan sempol ayam pada umumnya.

VISI DAN MISI

Visi

Menjadikan sempol ayam sebagai makanan tradisonal khas Indonesia yang mampu menembus
pasaran dunia.

Misi

– Membuat sempol ayam yang memiliki aneka rasa


– Memasarkan sempol ayam di pasar tradisional maupun pasar modern

– Mendirikan usaha wisata kuliner makanan khas Indonesia

ANALISA PELUANG USAHA

Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah
mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat):

Strength (Kekuatan)

Kekuatan dari produk ini adalah :

– Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat

– 1 (satu) produk terdiri dari beberapa macam bentuk dan rasa

– Bahan produk yang terjamin dan higienis.

Weakness (Kelemahan)

Kelemahan dari produk ini adalah :

– Tidak tahan lama

– Produknya mudah ditiru.

Opportunity (Peluang)

– Tempat Strategis

– Fasilitas yang cukup memadai.

Threat (Ancaman)

– Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah.

MARKETING MIX

Product (Produk)

Produk yang dijual adalah ”Sempol Ayam” yang merupakan makanan selingan sehari-hari.
Price (Harga)

Harga Rp. 1000,- per tusuk karena harga ini sangat terjangkau dan relatif murah.

Promotion (Promosi)

Dalam melakukan promosi produk ini dengan menyebarkan brosur kepada masyarakat dan
dilakukan masa promosi pada setiap pembelian 20 tusuk akan diberikan diskon 10% dari harga
tersebut.

Place (Tempat)

Tempat yang dipilih yaitu di Rumah Sakit, karena letaknya cukup strategis dan mudah dijangkau
masyarakat (konsumen)

PROSES PRODUKSI

Untuk membuat Sempol Ayam, bahan-bahan yang diperlukan dan proses produksinya seperti
berikut :

Bahan Baku yang di butuhkan :

7kg Ayam

8kg Sagu, Bumbu yang sudah di giling

2 Bungkus Minyak Goreng

6 Bungkus Tusukan

Penyedap

Garam

Cabai Merah

Bawang Merah

Bawang Putih

3botol Saus

Gula Merah

1botol kecap asin

Dengan jumlah bahan baku tersebut bisa menghasilkan 1500 tusuk sempol ayam.

Proses Pembuatan dan Penyajian Sempol Ayam:

Membuat adonan untuk sempol ayam dan membentuk adonan sempol ayam dengan sepenuh hati
Rebus sempol ayam yang sudah di sajikan hingga masak

Membuat bumbu sesuai dengan keinginan pembeli

Masukan minyak goreng secukupnya ke dalam wajan, dan tunggu sampai minyaknya panas

Masak bumbu yang sudah di buat hingga tercium harum bumbu

Masukan sempol ayam kedalam bumbu yang sudah dimasak, aduk hingga rata

Masukan bumbu penyedap secukupnya

Diamkan selama beberapa menit

Masukan sempol ayam yang sudah jadi kedalam plastik kemasan

Sempol Ayam siap untuk dinikmati

RINCIAN BIAYA

Modal Bahan Baku Terlampir

HARGA POKOK

Harga pokok : Rp. 882.000 ÷ 1500 tusuk : Rp. 588

HARGA JUAL

Harga Jual Sempol Ayam : Rp. 1000 per tusuk – Rp. 588

Laba Bersih : Rp. 412

ANALISIS KEUNTUNGAN

Pendapatan per hari : Rp. 1000 x 1500 pcs = Rp. 1.500.000

Laba Kotor (modal utama) : Rp. 412 x 1500 pcs = Rp. 882.000,-

: Rp. 1.500.000 – Rp. 882.000

Laba Bersih : Rp. 618.000,-

Pendapatan per minggu : Rp. 1000 x 3000 pcs = Rp. 3.000.000

Laba Kotor (modal utama) : Rp. 412 x 3000 pcs = Rp. 1.236.000

: Rp. 3.000.000 – Rp. 1.236.000

Laba Bersih : Rp. 1.764.000


Pendapatan per bulan : Rp. 1000 x 9000 pcs = Rp. 4.500.000

Laba Kotor (modal utama) : Rp. 226 x 9000 pcs = Rp. 2.034.000

: Rp. 4.500.000 – Rp. 2.034.000

Laba Bersih : Rp. 2.466.000

Pendapatan per tahun : Rp. 500 x 108.000 pcs = Rp. 54.000.000

Laba Kotor (modal utama) : Rp. 226 x 108.000 pcs = Rp. 24.408.000

: Rp. 54.000.000 – Rp. 24.408.000

Laba Bersih : Rp. 29.592.000

KESIMPULAN

Kesimpulan bahwa agar produk yang kita pasarkan dapat diterima oleh semua kalangan, baik dalam
negeri maupun luar negeri maka kita harus :

Membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga bersaing

Membuat desain yang baru dan harga terjangkau

Membuat produk lebih cepat dan lebih murah

Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan.

SARAN

Semoga proposal ini dapat memberi motivasi baru untuk mendirikan usaha dan lebih kreatif
untuk membuka usaha baru yang mempunyai masa depan bagus. Jaga kualitas Cigor (cilok goreng)
Harus menerima kritik dan saran dari orang lain dengan lapang dada, karena hal itu dapat
membangun serta menyukseskan usaha kita jangan mudah menyerah dalam mendirikan usaha dan
harus tekun serta gigih dalam bekerja belajarlah dari kesalahan dan kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai