Anda di halaman 1dari 6

Surgical Aspect of Abdominal Pain 2.

Subkutis

Prof.dr.Marijata, Sp.B-KBD

By : Limy
a. Fascia Camper: lapisan lemak
Hei2 para pembaca HSC. Bagi2 motivasi dulu ya
superficial
biar belajarnya betah b. Fascia Scarpa: lapisan membranosa
profunda
Don’t stop when you are tired. STOP when you
*Fascia Colles/fascia perinei
are DONE!-Manuel Tratter superficialis: fascia Scarpa yang
berlanjut ke perineum *Fascia Dartos:
Anatomi abdomen : fascia Scarpa yang berlanjut ke penis
dan scrotum
 Abdomen terletak di antara cavum
3. Fascia superficial ( ada 2 lapis)
thorax dan cavum pelvis.
4. Otot :
 Antara cavum abdomen dan thorax,
Mid anterior : m. rectus abdominis
dipisahkan suatu batas yang nyata yaitu
beserta pelapisnya yaitu lamina
diafragma
anterior dan lamina posterior vagina
 Sedangkan antara cavum abdomen dan
musculi recti
cavum pelvis dipisahkan oleh batas
Anterolateral : m. obliquus abdominis
imajiner yaitu pelvic ring sehingga
eksternus , m. obliquus abdominis
organ abdomen bisa masuk ke pelvis
internus, m. transversus abdominis
dan sebaliknya juga
5. Fascia transversalis abdominis
 Penyusun abdominal cacity : 6. Lemak preperitoneal
1. Cavum peritoneal : major dan minor 7. Peritoneum parietal
( bursa omentalis ) yang dihubungkan - melekat pada permukaan
oleh foramen epiploica winslowi interna dinding abdominopelvis
2. Traktus alimentary : gaster, duodenum, - Vaskularisasi, inervasi, &
jejunum, ileum, colon ascenden sampai drainase sama seperti dinding
colon descenden , appendix yang dilapisi
3. Hepar dan sistem biliari - Sensitif tehadap tekanan, nyeri,
4. Pancreas dan lien panas & dingin, laserasi
5. Glandula suprarenal
6. Ginjal dan ureter proksimal Peritoneum visceral:
7. Saraf dan pembuluh darah - melapisi organ viscera
 Penyusun pelvic cavity : - Vaskularisasi, inervasi, & drainase
1. Ureter distal dan vesica urinaria sama seperti viscera yang dilapisi
2. Colon sigmoid dan rectum - Tidak sensitif tehadap sentuhan,
3. Organ genital perempuan panas & dingin, laserasi;
4. Saraf dan pembuluh darah terstimulasi oleh stretching & iritasi
 Lapisan penyusun dinding abdomen kimiawi
( dari luar ke dalam) :
1. Kulit  Organ intraperitoneal
Dilapisi oleh peritoneum visceral, - Colon ascendens, bagian superior
terinvaginasi dalam saccus tertutup. - Flexura coli dextra
1. Duodenum pars superior dan - Colon transversum, ½ dextra
ascendens - Lobus hepatis dextra
2. Jejunum - Vesica fellea
3. Ileum
- Caput pancreas
4. Caecum, satu-satunya organ yang
- Glandula suprarenalis dextra
tidak bermesenterium
- Ren dexter
5. Appendix
6. Colon transversum
7. Colon sigmoid 2. Kuadran sinistrosuperior
8. Hepar - Esophagus pars abdominalis
9. Lien - Gaster
10. Cauda pancreas - Jejunum
 Organ retroperitoneal - Ileum proksimal
Di luar cavitas abdomen, sebagian - Colon transversum, ½ sinistra
permukaan dilapisi oleh peritoneum - Flexura coli sinistra
parietal. - Colon descendens, bagian superior
- Lobus hepatis sinistra
a. Sekunder: - Lien
1. Duodenum pars descendens dan
- Corpus & cauda pancreatic
horizontal
- Glandula suprarenalis sinistra
2. Colon ascendens
- Ren sinistra
3. Colon descendens
4. Rectum
5. Pancreas, selain cauda 3. Kuadran dextroinferior
- Sebagian besar ileum
b. Primer: - Caecum
1. Ren - Appendix
2. Ureter - Colon ascendens, bagian inferior
3. Vasa (aorta abdominalis, vena cava
inferior, dll.) 4. Kuadran sinistroinferior
- Colon descendens, bagian inferior
- Colon sigmoid
 Pembagian abdomen :
9 area :
4 kuadran : Regio dibatasi oleh 2 bidang sagittal dan
2 bidang transversal
Kuadran dibatasi oleh bidang mediana
☺ 2 bidang sagittal: bidang
dan bidang transumbilicalis midclavicular, dari midpoint
clavicula hingga midinguinal
Kuadran abdomen:
point (SIAS – margo superior
1. Kuadran dextrosuperior simfisis pubis)
- Pylorus gaster ☺ 2 bidang transversal
-Duodenum pars superior, pars Versi 1
descendens, dan pars horizontal
- bidang subcostal, melalui Fungsi :
margo inferior kartilago costa Efferent : antisekresi , relaksasi
10 organ digestivus, konstriksi m.
- bidang transtubercularis, sphincter dan vasokonstriksi
melalui tuberculum iliacum dan
☺ Parasimpatis
corpus VL5
Pusat : Craniosakral
Versi 2 Cranial : n.X
- bidang transpylorica, Sakral : Nn. Errigentes
pertengahan antara margo
superior manubrium sterni dan Fungsi :
simfisis pubis (biasanya setinggi
VL1) - Serabut efferent : Sekresi,
- bidang interspinosa, melalui Kontraksi organ digestivus,
SIAS relaksasi m. sphincter dan
vasodilatasi
Regio abdomen:
1. Epigastrium - Serabut afferent :
2. Umbilicalis
3. Hipogastrium/pubis n. vagus : anorexia, nausea &
4. Hipochondrium dextra vomiting reflex
5. Hipochondrium sinistra
6. Lumbalis/flank/regio lateral dextra Nn. Errigentes : inervasi refleks
7. Lumbalis/flank/regio lateral dinistra organ pelvis
8. Inguinalis dextra
9. Inguinalis sinistra - Inervasi traktus alimentary :

n.x : esophagus, gaster,


Inervasi abdomen :
duodenum, jejunum, ileum,
1. Saraf somatik : caecum, appendiks, colon
Eferen (dari pusat ke organ) : untuk ascenden dan colon
inervasi otot transversus, hepar dan
pancreas
Aferen(dari organ ke pusat) : berasal
dari semua lapisan abdomen (kulit Nn. Errigentes : colon sigmoid
sampai peritoneum parietal yang tadi dan descenden, rektum
sudah disebutin di atas)
Nyeri sendiri merupakan sensasi yang
Inervasi di anterior wall : T7-L1 tidak menyenangkan dan nyeri ini
merupakan 90% penyebab datangnya
Inervasi di posterior wall : L2-L5 pasien ke tempat pelayanan kesehatan.
2. Saraf visceral : Nyeri abdomen dapat kita bagi menjadi
☺ Simpatis dua , yaitu :
Pusat : thoracolumbal, via
paravertebral ganglia
 Nyeri akut abdomen : butuh Oleh karena itu, nyeri bisa terasa
penanganan segera, nyeri berat pada kulit yang jauh dari organ asli
 Nyeri kronis abdomen : nyeri biasa - Boa’s sign : nyeri terasa di bahu
tetapi hilang timbul dalam jangka waktu kanan ( penyebab : cholecystitis
yang lama akut)
- Kerr’s sign : nyeri terasa di bahu kiri
(penyebab : ruptur lien)
Karakteristik nyeri : 4. Pola nyeri
- Continuous pain : nyeri terus
1. Nyeri somatic menerus, karena adanya iskemik
Nyeri tajam, terlokalisir ( bisa ditunjuk atau inflamasi
dengan jari), berasal dari dinding - Intermittent pain / colicky pain :
abdomen dan peritoneum parietal, nyeri hilang timbul karena
lokasi nyeri tergantung dinding peristaltic yang berlebihan dari
abdomen yang terlibat organ berongga seperti ureter, gut,
2. Nyeri viscera duktus cysticus
Nyeri tumpul dan difus, tidak
terlokalisir, nyeri berasal dari organ 5. Onset nyeri
visceral yang disebabkan iskemia, - Sudden onset : nyeri mendadak dan
distensi, traksi, spasme tiba-tiba .
Lokasi nyeri dari visceral pain contohnya gastric perforation,
berhubungan dengan asal rupture of aneurysm
embriologinya: - Gradual onset : nyeri muncul secara
Foregut : gaster, duodenum 1st and 2nd perlahan-lahan
part, liver dan pancreas contohnya inflamasi
- Nyeri dirasakan di epigastrium dan
ditransmisikan via pleksus celiacus 6. Concomitant symptom
Midgut : duodenum 3rd part, jejunum, - Anorexia
ileum – colon transversus Hilangnya nafsu makan meskipun
- Nyeri dirasakan di periumbilikal dan ada stimuli fisiologis yang
ditransmisikan via pleksus celiacus normalnya akan menghasilkan rasa
Hindgut : colon sigmoid dan lapar, merupakan symptom yang
descenden , rectum tidak spesifik untuk abdomen
- Nyeri dirasakan di hipogastrium dan karena juga bisa terjadi pada
ditransmisikan via pleksus penyakit jantung dan kanker
epigastrikus inferior - Nausea
3. Referred pain Belum ada jalur neural spesifik yang
- Nyeri yang dibawa oleh serabut bisa menjelaskan terjadinya nausea.
afferent visceral dari organ menuju Nausea bisa terjadi pada kondisi
spinal cord pada level yang sama adanya nyeri visceral, stimulasi
dengan somatic efferent tertentu. labyrinthine (ex : motion) dan
penggunaan opiat
- vomiting : - Peristaltic ( normal : click and gurgles
clear : sumbatannya pada pylorus : 5-35 kali/menit) bila suara usus
sehingga yang dimuntahkan adalah tidak terdengar , menandakan
cairan gaster yang jernih adanya peritonitis atau ileus
sgreen / bilous : sumbatannya paralitik ( gangguan persarafan
pada usus halus proksimal yang menyebabkan motilitas usus
fecal : sumbatannya pada bagian terganggu)
usus halus yang lebih bawah - Borborygmi  stomach growling
- defekasi dan flatus : adakah Suara peristalsis usus yang
perubahan pola ? kalau tidak bisa, hiperaktif ( bisa pada kasus
kemungkinan ada ileus (gangguan gastroenteritis , diare atau kalau
perjalanan makanan di dalam usus) diikuti muntah , distenti, kram
intestine bisa mengindikasikan
obstruksi usus halus)
Pemeriksaan fisik
- Metallic sound
1. Inspeksi Indikasi ileus mekanik ( karena
- Level dinding abdomen terhadap gangguan mekanik berupa
xyphopubic line ( garis imajiner sumbatan)
yang ditarik dari processus 3. Perkusi ( untuk mengetahui adanya
xyphoideus ke simfisis) massa atau cairan intra abdominal)
Flat = dinding perut sama tinggi - Shifting dullness
dengan xyphopubic line - Timpani
Distention = dinding perut lebih - Disappear of liver dullness
tinggi 4. Palpasi
Scaphoid = dinding perut lebih - Tenderness and rebound tenderness
rendah (nyeri lepas : menandakan
- Bowel contour dan bowel inflamasi peritoneum)
movement( kenaikan peristaltic - Muscular guarding
usus bisa saja mengindikasikan - Palpable mass
adanya intestinal obstruction)
Digital rectal examination ;
- Cullen sign : kebiruan di sekitar
umbilicus(kasus intraperitoneal - Collapse of the ampulla recti
hemorrhage seperti rupture tuba - Mass / nodule
uterine pada kehamilan ektopik, - Pain
acute hemorrhagic pancreatitis) - Blood / mucus on the glove
- Grey turner sign : kebiruan pada
daerah inguinal ( kasus acute Pemeriksaan penunjang :
hemorrhagic pancreatitis dan 1. Uji lab
retroperitoneal hemorrhage) - Hb, angka leukosit, diferensiasi
leukosit, angka trombosit
2. Auskultasi - Glukosa darah
- Tes fungsi hepar Sekian, mohon maaf kalau ada yang salah atau
- Tes fungsi renal kurang lengkap ya.
- Tes hemostasis
- Amylase dan lipase
Amylase akan naik 4-8 jam setelah
onset symptom klinis terjadi
kemudian akan turun 8-14 hari
kemudian sedangkan lipase akan naik
12 jam setelah onset symptom dan
kembali normal 3-5 hari. Lipase lebih
spesifik dan sensitive untuk
pancreatitis akut

2. Radiografi
- Foto polos abdomen : anterior
posterior, erek / semierek , Left
lateral decubitus ( 3 posisi ini disebut
juga three way abdomen)
- Kontras foto abdomen : OMD ,
barium enema
- USG ( digunakan jika suspek
gallbladder, obstetric gynecologic
etiologies)
- CT scan ( digunakan jika suspect
abses, aneurisme, retroperitoneal
pathology), MRI

Manajemen nyeri abdomen bisa dengan terapi


medikamentosa ataupun terapi surgery

Contoh nyeri yang manajemennya harus


operasi adalah appendictitis akut , ileus,
cholecytitis

Kondisi-kondisi yang butuh terapi surgery :

- Hemodynamic instability
- Muscular guarding
- Characteristic and location of pain
- Sign & symptom go better / worse

Anda mungkin juga menyukai