Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“SUMBER DAYA ALAM HUTAN”

DI SUSUN OLEH :

BAYU SETIAWAN
MAULIA DEWI
SAMSUL RIA

KELAS : IX IPS 3

SMA NEGERI 7 SAMARINDA

Jl. Taman siswa , Kota Samarinda, Kalimantan Timur


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, November 2017


Daftar Isi :

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….
…………………… i

KATA PENGANTAR…..……………………………………………….………………….

DAFTAR ISI………………………….………………………………….…………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..

Latar Belakang……………………………………………...…………….…………………

Rumusan Masalah…………………………………………………..……..………………. .

Tujuan………………………………………………………………….……………………

Manfaat……………………………………………………………..……………………….

BAB II

DASAR TEORI……………………………………………………………..……………….

PEMBAHASAN…………………………………………………………….……………...

BAB III

Penutup …………………………………………………………………………………….

Kesimpulan ………………………………………………………………………………..

Saran ………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber daya hutan merupakan berkah yang tak ternilai harganya bagi semua aktor biologis
disekitarnya.Salah satu sumber daya alam yang begitu potensial dan merupakan tumpuan bagi
keberlangsungan hidup suatu insan biologis adalah hutan. Hutan merupakan rumah dan sekaligus
bank yang mensuplay kebutuhan hidup mendasar dari aktor biologis yang ada didalamnya termasuk
manusia (masyarakat).
Selama ini perhatian khusus terhadap nilai pentingnya keberadaan hutan bagi masyarakat
sangat kurang.Hutan selalu identik dengan bank-hidup yang mampu memberikan keuntungan dan
kepuasan ekonomi diantaranya dalam bentuk uang tunai.Hal ini sangat mencolok dalam perubahan
pola kehidupan masyarakat sekitar hutan.
Hutan memberikan kontribusi besar baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari rumah
tangga atau sumber penghasilan dalam bentuk uang tunai.Masyarakat secara teknis sudah mampu
untuk memanfaatkan hasil hutan baik hasil hutan kayu maupun hasil hutan bukan kayu.
Kondisi ekonomi yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu mendorong laju
perubahan pola hidup masyarakat yang semakin cepat pula. Kebutuhan akan uang manjadi faktor
pendorong krusial dalam pemanfaatan sumber daya hutan.
Namun sangat disayangkan bahwa perubahan-perubahan diatas tidak diseimbangkan dengan
kemampuan manajemen hasil dan manajemen usaha rumah tangga yang baik.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini berisikan antara lain :
1.      Apa yang dimaksud dengan hutan dan sumber daya alam hutan?
2.      Berdasarkan apa sajakah bentuk-bentuk formasi hutan?
3.      Bagaimana cara pengelolaan/pemanfaatan sumber daya alam hutan yang baik dan benar?
4.      Dampak negatifapa yang disebabkan dari pengelolaan sumber daya alam hutan yang berlebihan,
serta bagaimana cara penanggulangannya?
C. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan siswa-siswi tentang
pentingnya peranan sumber daya hutan terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.Dan juga untuk
sebagai pembelajaran bagi mahasiswa.

D. Tujuan
·       Bagi penulis
1.      Untuk memenuhi tugas mata sekolah Pengetahuan Lingkungan
2.      Mampu memberikan informasi terhadap pembaca mengenai Sumber Daya Alam Hutan.
·         Bagi pembaca
1.      Sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai Sumber Daya Alam Hutan.
2.      Dengan pengetahuan dan informasi yang telah didapatkan sehingga, ia mampu
mengimplementasikannyadalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan
kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup
kita.Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara,
dan lain sebagainya.Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari,
tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
1. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
- sumber daya alam hayati/biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. contoh :
tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain.
- sumber daya alam non hayati/abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain.
2. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
- sumber daya alam yang dapat diperbaharui/renewable yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan
berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan
lain-lain
- sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui/non renewable ialah sumber daya alam yang tidak
dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta
dapat punah. contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
- Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited contoh : sinar matahari, arus air laut,
udara, dan lain lain.
3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya:
- sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk
menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi. contoh : hasil
hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain
- sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau
memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain
sebagainya.

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan
lainnya.Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi
sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus
hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling
penting.Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia.Kita dapat menemukan hutan
baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di
pulau kecil maupun di benua besar.Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman,
terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
B. Fungsi dan Formasi Hutan
1. Fungsi Hutan
Hutan bagi manusia mempunyai dua fungsi pokok, yaitu fungsi ekologis dan fungsi ekonomis.yaitu
sebagai berikut :
a. Sebagai fungsi ekologis
Hutan menghisap karbon dari udara dan mengembalikan oksigen (O2) kepada manusia.
Hutan melakukan penyaringan udara yang kotor akibat pencemaran kendaraan bermotor, pabrik -
pabrik, usaha - usaha pertambangan, aktivitas rumah tangga masyarakat, maka hilangnya hutan berarti
bumi tidak memiliki keseimbangan untuk mempertahankan keseimbangan atas tersedianya oksigen
yang sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup dalam melaksanakan proses respirasi (pernapasan). Hal ini
juga dapat mengakibatkan udara di bumi menjadi semakin panas karena begitu banyaknya bahan
pencemar yang menyelimuti bumi dan mengurung hawa panas bumi untuk dipantulkan lagi ke bumi
(efek rumah kaca).hutan sebagai tempat hidup berbagai macam tumbuh - tumbuhan, hewan dan jasad
renik lainnya. semua bahan yang dimakan berasal dari flora dan fauna yang plasma nutfahnya
berkembang di hutan. semua obat yang menyembuhkan penyakit berasal dari bahan hasil plasma
nutfah hutan.
b. Sebagai fungsi ekonomis
Manusia telah memanfaatkan hutan dari generasi ke generasi.Pemanfaatan yang dikenal
manusia dari hutan adalah pengambilan hasil hutan, terutama kayu. Pengambilan mulai dari kayu
ramin, meranti, ulin sampai dengan kayu bakar dimanfaatkan manusia baik untuk keperluan sendiri
ataupun sebagai penghasil devisa negara. Bahkan bagi masyarakat tertentu hutan adalah seluruh
kehidupannya sebagai tempat tinggal dan tempat mencari nafkah.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi
masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya
tanaman pertanian pada lahan hutan.Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai
hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran
penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.Sebagai fungsi penyedia air
bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan
adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman. Manfaatnya:
·         Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, dan
dapat diserap oleh akar tanaman.
·         Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan sebagainya.
·         Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan memungkinkan
diperolehnya keanekaragaman gen.
Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.Dengan terbentuknya humus
di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke
dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air
tidak berlebihan, sedangkan di musim kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak
kekurangan air.
2. Formasi Hutan
Rimbawan berusaha menggolong-golongkan hutan sesuai dengan ketampakan khas masing-
masing.Tujuannya untuk memudahkan manusia dalam mengenali sifat khas hutan. Dengan mengenali
betul-betul sifat sebuah hutan, kita akan memperlakukan hutan secara lebih tepat sehingga hutan dapat
lestari, bahkan terus berkembang.Ada berbagai jenis hutan. Formasi jenis-jenis hutan ini pun
bermacam-macam pula. Misalnya:
a. Menurut asal
Kita mengenal hutan yang berasal dari biji, tunas, serta campuran antara biji dan tunas.Hutan
yang berasal dari biji disebut juga ‘hutan tinggi’ karena pepohonan yang tumbuh dari biji cenderung
menjadi lebih tinggi dan dapat mencapai umur lebih lanjut. Hutan yang berasal dari tunas disebut
‘hutan rendah’ dengan alasan sebaliknya. Hutan campuran, oleh karenanya, disebut ‘hutan sedang’.
Penggolongan lain menurut asal adalah hutan perawan (hutan primer) dan hutan sekunder.
Hutan perawan merupakan hutan yang masih asli dan belum pernah dibuka oleh manusia.Hutan
sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami setelah ditebang atau kerusakan yang cukup
luas.Akibatnya, pepohonan di hutan sekunder sering terlihat lebih pendek dan kecil. Namun jika
dibiarkan tanpa gangguan untuk waktu yang panjang, kita akan sulit membedakan hutan sekunder dari
hutan primer. Di bawah kondisi yang sesuai, hutan sekunder akan dapat pulih menjadi hutan primer
setelah berusia ratusan tahun.

b. Menurutcara permudaan (tumbuh kembali)


Hutan dapat dibedakan sebagai hutan dengan permudaan alami, permudaan buatan, dan
permudaan campuran.Hutan dengan permudaan alami berarti bunga pohon diserbuk dan biji pohon
tersebar bukan oleh manusia, melainkan oleh angin, air, atau hewan.Hutan dengan permudaan buatan
berarti manusia sengaja menyerbukkan bunga serta menyebar biji untuk menumbuhkan kembali
hutan.Hutan dengan permudaan campuran berarti campuran kedua jenis sebelumnya.
Di daerah beriklim sedang, perbungaan terjadi dalam waktu singkat, sering tidak berlangsung
setiap tahun, dan penyerbukannya lebih banyak melalui angin.Di daerah tropis, perbungaan terjadi
hampir sepanjang tahun dan hampir setiap tahun.Sebagai pengecualian, perbungaan pohon-pohon
dipterocarp (meranti) di Kalimantan dan Sumatera terjadi secara berkala. Pada tahun tertentu, hutan
meranti berbunga secara berbarengan, tetapi pada tahun-tahun berikutnya meranti sama sekali tidak
berbunga. Musim bunga hutan meranti merupakan kesempatan emas untuk melihat biji-biji meranti
yang memiliki sepasang sayap melayang layang terbawa angin.
c. Menurut susunan jenis
Berdasarkan susunan jenisnya, kita mengenal hutan sejenis dan hutan campuran.Hutan
sejenis, atau hutan murni, memiliki pepohonan yang sebagian besar berasal dari satu jenis, walaupun
ini tidak berarti hanya ada satu jenis itu.Hutan sejenis dapat tumbuh secara alami baik karena sifat
iklim dan tanah yang sulit maupun karena jenis pohon tertentu lebih agresif.Misalnya, hutan tusam
(pinus) di Aceh dan Kerinci terbentuk karena kebakaran hutan yang luas pernah terjadi dan hanya
tusam jenis pohon yang bertahan hidup.Hutan sejenis dapat juga merupakan hutan buatan, yaitu hanya
satu atau sedikit jenis pohon utama yang sengaja ditanam seperti itu oleh manusia, seperti dilakukan
di lahan-lahan HTI (hutan tanaman industri).
Penggolongan lain berdasarkan pada susunan jenis adalah hutan daun jarum (konifer) dan
hutan daun lebar. Hutan daun jarum (seperti hutan cemara) umumnya terdapat di daerah beriklim
dingin, sedangkan hutan daun lebar (seperti hutan meranti) biasa ditemui di daerah tropis.

d. Menurut umur
Kita dapat membedakan hutan sebagai hutan seumur (kira-kira berumur sama) dan hutan
tidak seumur. Hutan alam atau hutan permudaan alam biasanya merupakan hutan tidak seumur.Hutan
tanaman boleh jadi hutan seumur atau hutan tidak seumur.

e. Berdasarkan letak geografisnya:


• hutan tropika, yakni hutan-hutan di daerah khatulistiwa
• hutan temperate, hutan-hutan di daerah empat musim (antara garis lintang 23,5º - 66º).
• hutan boreal, hutan-hutan di daerah lingkar kutub.

f. Berdasarkan sifat-sifat musimannya:


• hutan hujan (rainforest), dengan banyak musim hujan.
• hutanselalu hijau (evergreen forest)
• hutan musim atau hutan gugur daun (deciduous forest)
• hutan sabana (savannah forest), di tempat-tempat yang musim kemaraunya panjang.

g. Berdasarkan ketinggian tempatnya:


• hutan pantai (beach forest)
• hutandataran rendah (lowland forest)
• hutan pegunungan bawah (sub-mountain forest)
• hutan pegunungan atas (mountain forest)
• hutan kabut (mist forest)
• hutan elfin (alpine forest)
h. Berdasarkan keadaan tanahnya:
• hutan rawa air-tawar atau hutan rawa (freshwater swamp-forest)
• hutanrawa gambut (peat swamp-forest)
• hutan rawa bakau, atau hutan bakau (mangrove forest)
• hutan kerangas (heath forest)
• hutan tanah kapur (limestone forest), dan lainnya

i. Berdasarkan jenis pohon yang dominan:


• hutan jati (teak forest), misalnya di Jawa Timur.• hutan pinus (pine forest), di Aceh.
• hutan dipterokarpa (dipterocarp forest), di Sumatra dan Kalimantan.
• hutan ekaliptus (eucalyptus forest) di Nusa Tenggara.

C. Pengelolaan Sumber Daya Hutan

Sumber daya Hutan sejatinya terdiri dari : Sumber daya Tanah, Sumber daya Air dan Sumber
daya Hutan itu sendiri. Sumber daya Tanah adalah kumpulan di tubuh alam di atas permukaan bumi
yang mengandung benda-benda hidup dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman terdiri atas fase
padat, cair dan gas yang bersifat dinamik dan merupakan suatu sistem.Air tak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan.Kehidupan memerlukan kontinyuitas ketersediaan air baik
kuantitatif maupun kualitatif. Kebutuhan air terus meningkat sejalan dengan  meningkatnya jumlah
penduduk, kegiatan pertanian, industri dan lainnya. Ketersediaan air mengalami penurunan karena
kemampuan lahan atau daerah tangkapan untuk menyerap, menampung dan menyimpan air menjadi
berkurang.Sumberdaya Hutan merupakan kumpulan atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat
pada areal yang cukup luas sehingga mampu menciptakan kondisi iklim dan kondisi ekologi yang
khas dan berbeda dengan areal diluarnya.
Manfaat Sumber daya Hutan:
Ø  Manfaat lahan atau kawasan hutan untuk pemukiman, pertanian, perkebunan, industry, dll
Ø  Manfaat produksi kayu ; kayu perkakas, kayu bakar, pulp da kertas dan industry lain, non kayu : buah,
Bungan, getah, damar, resin,bamboo, rotan, dll
Manfaat Ekologi:
Ø  Menjaga stabilitas daur air disuatu kawasan
Ø  Menjaga kualitas udara, carbon sink
Ø  Konservasi sumber daya genetik, dll
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan
lainnya.Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi
sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus
hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling
penting.Sedangkan yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di
sekitar alam lingkungan hidup kita.Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam
tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya.
Formasi hutan dapat deklasifikasikan berdasarkan asal, cara permudaan, umur, letak
geografisnya, sifat-sifat musimannya, ketinggian tempatnya, keadaan tanahnya, jenis pohon yang
dominan, sifat-sifat pembuatannya dan tujuan pengelolaannya.
Cara pengelolaan/pemanfaatan sumber daya alam hutan yang baik dan benar,dapat kita
lakukan dengan cara memperhatikan dampak baik dan buruk dari setiap tindakan yang akan
dilakukan. Yang pertama dengan sistem pengelolaan hutan berkelanjutan, yaitu  pengelolaan hutan
sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan hutan berkelanjutan
menggunakan tujuan social, ekonomi dan lingkungan yang sangat luas.Yang kedua dengan Social
Foresty dimaksudkan untuk mewujudkan kelestarian sumberdaya hutan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat setempat di dalam dan atau sekitar
hutan.
Adapun dampak negatif dari pengelolaan sumber daya alam hutan yang berlebihan yaitu
menimbulkan tanah longsor, banjir, polusi air atau pencemaran air yang dapat mengurangi kualitas
air, pemanasan global, kebakaran.Untuk itu, salah satu upaya dalam mengatasi masalah-masalah
diatas adalah dengan cara antara lain dengan :
·      Rehabilitasi lahan melalui berbagai cara, antara lain dengan : Reboisasi, penghijauan, penanaman
kembali dengan tanaman perkebunan, tanaman pertanian, reklamasi lahan pada lahan bekas tambang,
dll.
·      Koordinasi dengan berbagai stackholder dalam merancang pemanfaatan sumberdaya alam, secara
arief, tanpa meninggalkan aspek kelestarian
·      Membuat skala prioritas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
B. Saran
            Dengan demikian, hendaknya kita harus mampu mengelola sumber daya alam hutan yang
terdapat di bumi pertiwi ini dengan sebaik-baiknya. Artinya, mempertimbangkan dampak baik dan
buruknya dari setiap tindakan-tindakan, sehingga kelestarian hutan akan senantiasa terpelihara.
Karena, pada dasarnya dampak yang timbul dari tindakan tersebut imbasnya akan kembali lagi pada
kita.
Pada penyusunan makalah ini kami sangat menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan
yang terdapat di dalamnya baik berupa bahasa maupun cara penyusunannya. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran guna menciptakan penyusunan makalah yang lebih baik lagi dan lebih
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai