Pengertian Debat
Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk membahas suatu isu dengan masing-masing
pihak yang berdebat memberi alasan. Apabila perlu, ditambah dengan informasi, bukti, dan data
untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Hasil debat biasanya menghasilkan sudut
pandang baru yang bisa diterima kedua belah pihak.
Bacalah dengan cermat contoh debat berikut!
Debat Pro dan Kontra UN
Inas:
“Lalu apa salahnya? UN hanya mengambil 40% bagain dari penentu kelulusan siswa. Sisanya
dari gabungan nilai ujian selain UN.”
Salwa:
“Walaupun hanya 40% tapi sangat berpengaruh. Ada siswa yang sebelumnya berprestasi, tiba-
tiba saat ada UN ia dinyatakan tidak lulus. Padahal nilainya hanya kurang 0,26 dari angka yang
sudah ditentukan pemerintah.”
Aldahafa:
“Ya itu salah siswanya…”
Ririn:
“Loh kenapa salah siswanya? Siswa ini sebelumnya siswa yang berprestasi disekolah”
Aldhafa:
“Harusnya dia lebih bisa memanage waktu agar tidak terjadi hal seperti itu….”
Moderator:
(mengembalikan focus) “Hey, kita sudah melenceng dari topik. Silahkan kembali ke topik awal
ya. Jadi sekarang tim pro dan kontra dipersilahkan untuk membuat kesimpulan.”
Tim Kontra (menyimpulkan)
Salwa:
“Kesimpulannya, banyak siswa yang sebelum UN nilainya bagus-bagus bahkan selalu rangking
1 dan setelah dia melaksanakan UN nilainya sangat menurun. Jauh dari harapan. Itu karena
kurangnya fasilitas dari pemerintah. Banyak sekolah-sekolah diperbatasan dan provinsi tertinggal
yang belum merasakan kemajuan fasilitas di Indonesia.”
Tim Pro
Inas:
“UN bisa menambah prestasi kita. Tujuannya mulia. Kita bisa memiliki pandangan bahwa UN
itu susah sekali, tetapi bagaimana kita menyikapinya. Saya harap, kita bisa berembung bersama-
sama tentang UN. Kita bisa temukan plus minusnya. Bisa menyatukan plusnya dan membuat
Indonesia lebih baik.”
Moderator:
“Jadi begini kesimpulannya?”
Pro:
Temukan plus minus UN, gabungkan, dan mebuat Indonesia lebih baik.
Kontra:
Kemajuan teknologi pendidikan di Indonesia belum dirasakan oleh siswa diperbatasan dan kota-
kota tertinggal.
Selanjutnya diskusi ini saya serahkan kepada pemimpin diskusi.
Pemimpin Diskusi:
“Waktu untuk diskusi kali ini sudah habis, kita tutup. Terimakasih kepada tim pro dan kontra.
Semoga tidak ada salah paham dan perselisihan.”
(berdoa)
(salam)
Apakah sampai sini kalian memahami cara mengambil mosi? Mosi bisa diambil dari inti sebuah
bacaan, karena mosi merupakan permasalahan atau topik dalam debat.
Bagaimana jika disajikan sebuah tema dan kalian diminta untuk mentukan mosi sebuah debat.
Maka kalian tinggal mengembangkan tema tersebut menjadi sebuah mosi yang lebih spesifik
atau sederhana.
Selanjutnya bagaimana jika kalian diminta memberikan pendapat untuk mendukung atau
menolak mosi? Maka kalian tinggal menyampaikan pendapat yang mendukung mosi atau
menolak mosi sesuai permintaan dalam debat.
Nah, setelah kita mempelajari mosi, pendapat afirmasi, oposisi, tiba saatnya kita mempelajari
kesimpulan dalam debat.
Dalam membuat kesimpulan kita dapat menggunakan penalaran induktif. Ada tig acara dalam
menarik kesimpulan secara induktif.
1. GENERALISASI
Penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada pernyataan-pernyataan
yang bersifat khusus, fenomena-fenomena khusus kemudian ditarik pernytaan yang
bersifat general (umum).
2. ANALOGI
Analogi merupakan proses penarikan kesimpulan yang didasarkan atas perbandingan dua
hal yang berbeda. Akan tetapi, karena mempunya kesamaan segi, fungsi, atau ciri,
kemudian keduanya dibandingkan (disamakan).
3. SEBAB-AKIBAT
Dalam pola penalaran ini, sebab bisa menjadi gagasan utamanya, sedangkan akibat
menjadi gagasan penjelasnya. Namun, dapat juga terjadi sebaliknya. Bisa jadi gagasan
utama berupa akibat, sedangkan gagasan penjelas yang disampaikan adalah sebab.