Anda di halaman 1dari 7

Dialog Wawancara Tentang KEBERSIHAN LINGKUNGAN di Sekolah

WAWANCARA KEBERSIHAN
LINGKUNGAN DI SEKOLAH

Topik

: Kebersihan Lingkungan di Sekolah

Pewawancara : 1. Ajie Zaenul Amri


2. Ilham Saputro
Narasumber

: Kartikasari

Kelas XI IPA 1
Tempat

: SMA Negeri 1 Luragung

Waktu

: Sabtu, 03 Mei 2014

Pukul

: 10.15 WIB

DAFTAR PERTANYAAN
1.

Bagaimana pendapat anda tentang kebersihan lingkungan disekolah?

2.

Menurut anda, seberapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan? Dan


berikan alasannya!

3.

Setelah anda mengetahui pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, program


apa yang akan anda lakukan?

4.

Siapa saja yang berperan dalam kebersihan lingkungan?

5.

Bagaimana cara menyadarkan semua warga sekolah akan pentingannya


kebersihan sekolah?

6.

Menurut anda, seberapa penting kebersihan


kelangsungan kegiatan belajar mengajar?

7.

Bagaimana tanggapan anda mengenai kesadaran para siswa akan kebersihan


lingkungan?

lingkungan

disekolah

8.

Apakah kebersihan lingkungan mempengaruhi proses belajar mengajar?

9.

Apa alasan mereka tidak memperhatikan kebersihan lingkungan?

10.
11.

bagi

Bagaimana menurut anda tentang kebersihan?


Apa yang menjadi harapan anda kedepan tentang kebersihan lingkungan di
sekolah ini?

DIALOG WAWANCARA
Pewawancara : Selamat siang.
Narasumber

: Siang.

Pewawancara : Maaf menggangu waktunya sebentar ?


Narasumber

: Oh, iya .. ada apa?

Pewawancara : Bolehkah saya mewawancarai anda mengenai kebersihan lingkungan di sekolah.

Narasumber

: Oh, iya boleh silahkan !

Pewawancara : Terima kasih, baiklah tanpa panjang lebar lagi saya langsung saja dengan
pertanyaan pertama. Bagaimana pendapat anda tentang kebersihan lingkungan
disekolah?
Narasumber
kotor.

: Lingkungannya sudah bersih tetapi kelasnya masih ada yang

Pewawancara : Menurut anda, seberapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan? Dan


berikan alasannya!
Narasumber
kesehatan.

: Penting sekali, karena kebersihan dapat mempengaruhi

Pewawancara : Setelah anda mengetahui pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, program


apa yang akan anda lakukan?
Narasumber

: Jumat bersih, Sabtu indah, Minggu sehat.

Pewawancara : Siapa saja yang berperan dalam kebersihan lingkungan?


Narasumber

: Semua warga sekolah.

Pewawancara : Bagaimana cara menyadarkan semua warga sekolah akan pentingannya


kebersihan sekolah?
Narasumber

: Dengan mengadakan berbagai kegiatan kebersihan.

Pewawancara : Menurut anda, seberapa penting kebersihan lingkungan disekolah bagi


kelangsungan kegiatan belajar mengajar?

Narasumber

: Sangat penting, karena kebersihan lingkungan memberikan kenyamanan saat


proses belajar mengajar.

Pewawancara : Bagaimana tanggapan anda mengenai kesadaran para siswa akan kebersihan
lingkungan?

Narasumber

Narasumber

Narasumber

: Para siswa belum semuanya menyadari akan pentingannya kebersihan


disekolah.
Pewawancara : Apakah kebersihan lingkungan mempengaruhi proses belajar
mengajar?
Narasumber

: Sangat berpengaruh.

Pewawancara : Apa alasan mereka tidak memperhatikan kebersihan lingkungan?


: Mungkin mereka tidak peduli dengan kebersihan dan malas untuk
membersihkannya.
Pewawancara : Bagaimana menurut anda tentang kebersihan?
: Kebersihan itu lingkungan yang tidak kotor dan meciptakan kesehatan pada diri
kita.

Pewawancara : Apa yang menjadi harapan anda kedepan tentang kebersihan lingkungan di
sekolah ini?

Narasumber

: Saya berharap semoga semua warga sekolah sadar akan pentingannya


kebesihan lingkungan di sekolah. Karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah
berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih,
sejuk, dan sehat.
Pewawancara : Terima kasih atas waktunya.
Narasumber

: Iya, sama-sama.

KESIMPULAN
Menurut Kartikasari, kebersihan di lingkungan sekolahnya sudah bersih hanya
saja masih ada kelas yang kotor. Memang menjaga kebersihan lingkungan itu
sangat penting, karena kebersihan dapat memengaruhi kesehatan. Menjaga
kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan salah satunya
Jumat bersih. Dengan mengadakan program kebersihan kita dapat menyadarkan
siswa yang belum sadar akan pentingnya kebersihan, ujarnya. Tidak hanya siswa
yang menjaga kebersihan tetapi semua warga sekolah juga harus menjaga
kebersihan.
Dalam proses belajar mengajar kebersihan sangat berpengaruh karena
kebersihan lingkungan memberikan kenyamanan saat proses belajar mengajar.
Tidak semua siswa sadar akan kebersihan lingkungan, dikarenakan masih ada siswa
yang malas membersihkan lingkungan. Peduli atau tidak dengan kebersihan itu juga
mempengaruhinya. Menurut saya, kebersihan itu lingkungan yang tidak kotor dan
menciptakan kesehatan pada diri, kata Kartikasari.
HASIL WAWANCARA

Inisial : En
Profesi : Guru SD
Saya
: Selamat malam bu? Maaf mengganggu, saya ingin mewawancarai Ibu
terkait tentang dunia pendidikan
Ibu

: Iya tidak apa-apa.

Saya

: Bagaiman pandangan Ibu tentang pendidikan di indonesia saat ini?

Ibu
: Menurut saya pendidikan saat sudah cukup bagus ya, karena sudah adanya
media internet yang membuat anak sudah mudah mengakses internet ketika
diberikan tugas oleh guru, berbeda dengan di zaman saya kalau belajar mesti dari
buku atau dari koran.
Saya

: Apakah ada hambatan pendidikan sekarang?

Ibu

: Hambatan ya Ada.

Saya

: Seperti apa?

Ibu
: Seperti, jika guru ingin memberi les tambahan kepada siswa harus sesuai
dengan kurikulum, karena kata atasan jangan terlalu tinggi.
Saya

: Apa yang memotivasi Ibu sehingga Ibu terjun dalam dunia pendidikan?

Ibu
: Saya rasa karena keturunan juga ya, dulu ibu saya juga guru, mungkin hal
ini yang membuat saya memilih di dunia pendidikan, dan banyak kesan yang
menarik ketika mengajar anak-anak yang memiliki berbagai karakter.

Saya
: Bagaiman Ibu memotivasi siswa jika Ibu ketahui bahwa siswa tersebut
kurang semangat dalam belajar?
Ibu
: Saya memberikan lagu lagu dalam bahasa inggris, gambar gambar,
tebak tebakan, seperti siapa yang bisa ini akan dikasi nilai 100? dengan cara itu
suasana akan lebih hidup, jika saya ketahui anak-anak mulai bosan saya berikan
lagu-lagu bahasa inggris, senang itu anak anak.
Saya : Metode seperti apakah yang Ibu berikan ketika mengajar?
Ibu

: Tanya jawab, ilustrasi dengan mengunakan gambar- gambar.

Saya : Pengalaman apa saja yang Ibu dapatkan selama ibu mengajar di sekolah?
Ibu : Pengalaman seperti sertifikasi guru, untuk mengajar dengan profesionalisme,
diadakannya diklat, mau masuk sertifikasi harus tes, apa apa harus tes, jika tidak
lulus tes ya harus mengulang lagi tahun depan.
Saya : terkait masalah sertifikasi, bagaimana mayoritas guru guru yang ada di
sekolah ibu, apakah sudah sertifikasi semua?
Ibu : Ya sudah semua. Lagi pula memang diharuskan sertifikasi, karena agar guru
mengetahui bagaimana cara cara mengajar yang baik kepada anak dan supaya
tidak monoton cara mengajarnya seperti itu itu aja. Hal ini dilakukan ketika diklat,
kami dijadiakan seperti murid sama dosen dan kami dituntut untuk aktif dalam
diskusi, misalnya teman disuruh maju kedepan lalu kami disuruh menanggapi.
Saya : Adakah hambatan yang Ibu alami ketika mengajar?
Ibu : Hambatan saya rasa anak yang malas atau pun tidak semangat, bahkan
ada dikelas kami satu anak yang tidak mau bercakap, sehingga kami semua guru
angkat tangan melihatnya, meskipun sudah berbagai cara kami gunakan, sampai
kami pernah pernah berpura pura ingin memperkosanya, namun tetap saja anak
itu tidak mau bicara, emang sech anak itu pidahan, yang kami takutkan nantinya
ketika ada ujian bahasa yang dituntut anak untuk baca kan susah jadinya.
Saya : Apakah Ibu mengetahui pedagogi? Seberapa pentingkah pedagogi itu?
Ibu : ya tahu. Penting jika gurunya kurang baca ya anak muridnya kurang
berkembang, guru kan juga harus belajar. Guru harus tahu, setidanya punya ilmu
untuk menerangkan ke murid
Saya

: Apakah ada yang ingin ibu sampaikan terkait tentang pendidikan?

Ibu

: Saya rasa tidak ada lagi.

Saya

: Terima kasih bu atas waktunya.

Ibu

: Iya, sama sama.

BAB III

PEMBAHASAN
Dari hasil wawancara yang saya lakukan objek berpendapat bahwa pendidikan di
Indonesia sudah cukup bagus, karena beliau melihat pendidikan sekarang sudah
sangat serba tersedia seperti adanaya perkembangan yang pesat dari media
internet untuk proses belajar, jadi tidak susah lagi seperti dahulu sebelum
berkembangnya media internet (TIK).
Jika dikaitkan dengan teori bahwa beliau termasuk dalam beberapa 10 top kualitas
guru yang baik, antara lain :
1. Patience (kesabaran) yang terlihat dari ketika beliau memberikan ice
breaking ketika beliau mengetahui bahwa siswa mulai bosan.
2. True compassion for their students atau memiliki rasa kasih sayang sejati dari
siswanya. Hal ini ditandainya bahwa beliau telah lulus sertifikasi sebagai
profesioanalisme guru, agar menjadi pendidik yang baik, dan bisa sebagai
contoh.
Beliau juga merupakan guru yang memiliki perspektif dan strategi. Yang dilihat dari
bagaimana beliau mengontrol jalannya proses pembelajaran dengan mengontrol
siswa yang mulai bosan dalam proses pembelajaran. Beliau juga sangat
mengaspresiasi akan kemajuan TIK yang digunakan siswa dalam pendidikan untuk
meningkatkan efesiensi belajar mengajar.
Beliau juga sadar bahwa pentinya ilmu pedagogi dalam memdidik anak, agar guru
mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik, dan bagaiman menjadi seorang
guru yang dinginkan, dengan cara belajar, membaca dan hal hal yang
berkembang kekini kinaan tentang dunia pendidikan.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa ditarik dari hasil wawancara yang saya lakukan antara
lain :
1. Beliau berpendapat bahwa pendidikan di Indonesia sudah cukup bagus
daripada pendidikan di zaman saya dahulu.
2. Perlunya tenaga profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan
3. Setiap guru harus mampu memotivasi siswa jika diketahui siswa mulai bosan
4. Beliau merupakan guru yang peka terhadap hal hal yang berkembang di
sekolah.

BAB V
TESTIMONI DAN SARAN
1.

Testimoni

Pada awalnya saya merasa gugup untuk melakukan wawancara kepada Ibu
tersebut, namun ketika beberapa pertanyaan yang telah saya berikan rasa gugup
itu mulai hilang. Tugas ini membuat wawasan baru tentang pedagogi dan bagaiman
aplikasinya di dunia nyata serta mewawancarai seseorang. Saya sangat bangga

terhadap guru yang ada di Indonesia karena dengan dedikasinya beliau mendidik
dan mencerdaskan anak bangsa, meski terkadang terlupakan oleh muridnya
sendiri. Jaya lah selalu guruku, aku akan selalu ingat jasa jasamu.
2.

Saran

Pemerintah harus memberikan imbalan yang setimapal kepada para guru yang
sangat mulia dalam mendidik, serta mengajarkan anak bangsa dengan ikhlas.
Peserta didik juga dituntut untuk memaksimalkan potensi yang dimilkinya.
Share this:
Tema

: Pendidikan

Judul

: Perpustakaan kota

Narasumber : Kresna Utary


Waktu

: 16.00 WITA

Tempat

: Kantor Departemen Pendidikan Kota Makassar

Sumber
: http://dindasrjv.blogspot.com/2012/05/hasil-wawancara-dalam-dialogdan-narasi.html
Pertanyaan :
Saya
: "Selamat sore"
Narasumber : "Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?"
Saya
: "Apa boleh saya mewawancarai Anda?"
Narasumber : "Ya, boleh silahkan."
Saya
: "Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari SMA Negeri 2
Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai Perpustakaan Kota di
Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan
perpustakaan kota di Makassar saat ini?"
Narasumber : "Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai diperbaiki. Koleksikoleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman."
Saya
: "Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?"
Narasumber : "Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan
sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat."
Saya
: "Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut
Anda?"
Narasumber : "Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih
berminat pada buku cerita."
Saya
: "Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para
pembaca?"
Narasumber : "Karena mungkin berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang
yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini seharusnya tidak sekedar
mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca."
Saya
: "Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah
minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?"
Narasumber : "Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah
pihak guru di sekolah,"
Saya
: "Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas
waktu luangnya. Selamat sore."

Narasumber : "Ya. Sama-sama. Selamat sore juga."

Anda mungkin juga menyukai