Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELLITUS TANPA KOMPLIKASI

Disusun Oleh :

Aisyah Ayu Melati S.P07120217004

Luthfiana Ekwina Safira P07120217011

Muhammad Naufal F P07120217028

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2020/2021
I. Pengkajian Kebutuhan Belajar
a. Faktor Predisposisi
1) Riwayat kesehatan
Keluarga Tn.N yang terdiri dari Tn.N yang berumur 55 tahun , Ny.S
yang berumur 50 tahun, An.A yang berumur 24 tahun, dan An.D yang berumur
21 tahun. Tn.N memiliki tekanan darah normal, pada pengkajian pertama di
dapatkan data 120/90 mmHg dan pengkajian kedua 120/85 mmHg, sementara
tekanan darah Ny.S juga relatif normal pada pengkajian pertama di dapatkan
data 120/77 mmHg dan pengkajian kedua 110/80 mmHg.
Tn.N mengatakan menderita diabetes mellitus sudah sejak 1,5 bulan
yang lalu, Tn.N mengatakan tidak melakukan control rutin untuk pemeriksaan
kadar gula darah. Tn.N mengatakan 1,5 bulan yang lalu di rawat di rumah
sakit karena tiba-tiba merasa pusing dan pandangan mata kabur, dokter
mengatakan bahwa pencetusnya adalah peningkatan kadar gula darah yang
tinggi. Saat diperiksa di rumah sakit GDS Tn.N 380 mg/dl. Tn.N mengatakan
dirinya diberikan terapi insulin oleh dokter saat di rumah sakit dan sampai saat
ini Tn.N sudah merasa baik-baik saja. Tn.N mengaku keluarganya memiliki
banyak aktifitas namun sangat jarang meluangkan waktu untuk berolahraga.
Keluarga Tn.N biasanya periksa jika keluarga sudah tidak mampu menangani
sakit tersebut.
Keluarga Tn.N suka mengonsumsi makanan yang dibuatkan oleh Ny.S.
Ny.S sering membuatkan masakan untuk mencukupi kebutuhan makan
keluarganya karena dinilai lebih hemat dan terjamin kebersihannya
dibandingkan dengan membeli makanan di warung atau rumah makan.
Anggota keluarga Tn.N tidak ada yang merokok maupun pernah merokok.
Tn.N masih terbiasa minum teh manis yang dibuatkan oleh istrinya setiap pagi
dan sore. Selain itu Tn.N juga suka makan roti keju karena menurut Tn.N roti
keju itu tidak terlalu manis seperti roti coklat atau strawberry sehingga
menurutnya tidak apa-apa jika memakan roti keju.
Tn.N dan Ny.S mengatakan bahwa keluarganya belum pernah
mendapat penyuluhan tentang pencegahan komplikasi dan cara mengelola
diabetes mellitus.
2) Riwayat Keluarga

Tn.N mengatakan kedua orang tuanya menderita Diabetes Mellitus. Ibunya


Alm. Menderita Diabetes Mellitus selama 5 tahun, yaitu sejak usia 64 tahun
hingga wafat 6 tahun yang lalu. Ada dua saudara kandung Tn.N yang juga
menderita Diabetes Mellitus.

Genogram

DM DM

DM DM DM

: Klien

3) Lingkungan fisik
Lingkungan di sekitar rumah keluarga Tn.N tersebut tergolong terawat.
Terdapat pohon rambutan dan beberapa tanaman cabai dan tanaman hias di
halaman rumah Tn.N. Kondisi dalam rumah keluarga Tn.N juga bersih dan
rapi.
4) Kesiapan belajar
Keluarga Tn.N mengatakan siap mengikuti penyuluhan di rumah Tn.N
karena merasa pengetahuan mereka tentang pencegahan komplikasi dan cara
mengelola diabetes mellitus sangat kurang.
4) Motivasi belajar
Motivasi Keluarga Tn.N untuk mengetahui tentang penyakit diabetes
mellitus sangat besar terutama tentang pencegahan komplikasi dan cara
mengelola diabetes mellitus, Tn.N ingin bisa menjauhkan diri dan keluarga
dari komplikasi penyakit diabetes mellitus.
5) Kemampuan membaca
Tn.N dan Ny.S mampu membaca dan memahami isi bacaan.

b. Faktor Pemungkin
1) Sarana prasarana
a) Jarak rumah Tn.N dengan puskesmas ± 2 km
b) Transportasi yang biasa digunakan keluarga Tn.N menuju puskesmas
adalah sepeda motor yang dapat ditempuh selama ±10 menit
2) Sumber daya manusia
Penyuluh adalah mahasiswa Sarjana Terapan Keperawatan semester 7
Poltekkes Kemeskes Yogyakarta yang sudah menguasai materi tentang
diabetes mellitus tanpa komplikasi.
c. Faktor Penguat
Penyuluh adalah seorang mahasiswa keperawatan yang ramah, penuh perhatian,
dan sabar sehingga keluarga Tn.N senang dan nyaman bila diberikan penyuluhan.

1. Diagnosis Keperawatan
a. Analisis Data

Data Masalah Penyebab


DO : Resiko Kurang patuh
Tn.N memiliki tekanan darah normal, ketidakstabilan terhadap rencana
pada pengkajian pertama di dapatkan data kadar glukosa manajemen
120/90 mmHg dan pengkajian kedua darah diabetes.
120/85 mmHg
DS :
Tn.N yang berumur 55 tahun

Tn.N mengatakan menderita diabetes


mellitus sudah sejak 1,5 bulan yang lalu

Tn.N mengatakan kadang-kadang tidak


melakukan control rutin untuk
pemeriksaan kadar gula darah.

Tn.N mengatakan 1,5 bulan yang lalu di


rawat di rumah sakit karena tiba-tiba
merasa pusing dan pandangan mata
kabur, dokter mengatakan bahwa
pencetusnya adalah peningkatan kadar
gula darah yang tinggi. Saat diperiksa di
rumah sakit GDS Tn.N 380 mg/dl.

Tn.N mengatakan dirinya diberikan terapi


insulin oleh dokter saat di rumah sakit
dan sampai saat ini Tn.N sudah merasa
baik-baik saja.

Tn.N mengaku keluarganya memiliki


banyak aktifitas namun sangat jarang
meluangkan waktu untuk berolahraga

Tn.N mengatakan kedua orang tuanya


menderita Diabetes Mellitus. Ibunya Alm.
Menderita Diabetes Mellitus selama 5
tahun, yaitu sejak usia 64 tahun hingga
wafat 6 tahun yang lalu. Ada dua saudara
kandung Tn.N yang juga menderita
Diabetes Mellitus.

DO : Defisit Kurang terpapar


Tn.N dan Ny.S mampu membaca dan pengetahuan. informasi seputar
memahami isi bacaan
pencegahan
DS : komplikasi dan
Tn.N masih terbiasa minum teh manis cara mengelola
yang dibuatkan oleh istrinya setiap pagi diabetes mellitus.
dan sore.
Tn.N juga suka makan roti keju karena
menurut Tn.N roti keju itu tidak terlalu
manis seperti roti coklat atau strawberry
sehingga menurutnya tidak apa-apa jika
memakan roti keju.

Tn.N dan Ny.S mengatakan bahwa


keluarganya belum pernah mendapat
penyuluhan tentang pencegahan
komplikasi dan cara mengelola diabetes
mellitus.

Keluarga Tn.N mengatakan siap


mengikuti penyuluhan di rumah Tn.N
karena merasa pengetahuan mereka
tentang pencegahan komplikasi dan cara
mengelola diabetes mellitus sangat
kurang

Motivasi Keluarga Tn.N untuk


mengetahui tentang penyakit diabetes
mellitus sangat besar terutama tentang
pencegahan komplikasi dan cara
mengelola diabetes mellitus, Tn.N ingin
bisa menjauhkan diri dan keluarga dari
komplikasi penyakit diabetes mellitus.

b. Diagnosis Keperawatan
 Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi seputar
pencegahan komplikasi dan cara mengelola diabetes mellitus.
 Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kurang patuh
terhadap rencana manajemen diabetes.
2. Perencanaan Kebutuhan Belajar Diabetes Mellitus
Perencanaan kebutuhan belajar tentang diabetes mellitus terdiri dari pengertian
DM, penyebab DM, tanda dan gejala DM, pengelolaan DM, makanan yang di pantang
dan juga yang diperbolehkan, komplikasi DM.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


DIABETES MILITUS (DM)

A. PENGANTAR

Materi : Penyakit Diabetes Melitus


Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus Tanpa Komplikasi
Hari/tanggal          :    Jumat, 28 Agustus 2020

Waktu pertemuan : 22 menit


Tempat : Rumah Klien
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien
Penyuluh : 1. Aisyah Ayu Melati S
2. Luthfiana Safira
3. Muhammad Naufal Fadhilah

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan perawatan
pada penyakit DM
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x22 menit, Tn N dan keluarga dapat
menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian DM
b. Penyebab DM
c. Tanda dan gejala DM
d. Pengelolaan DM
e. Makanan yang di pantang dan juga yang diperbolehkan.
f. Komplikasi DM

C. MATERI
(Terlampir)

D. MEDIA
 Lembar balik
 Leaflet
E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu


1 Pembukaan 2 menit
 Memberi salam Menjawab salam
 Memberi pertanyaan apersepsi Menyimak
 Menjelaskan tujuan penyuluhan
 Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan 10 menit
Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak dan
berurutan dan teratur. Memperhatikan
Materi :
 Pengertian DM
 Penyebab DM
 Klasifikasi DM
 Tanda dan gejala DM
 Pengelolaan DM
3 Evaluasi 5 menit
 Menyimpulkan inti penyuluhan             
 Menyampaikan secara singkat Memperhatikan
materi penyuluhan dan  menjawab
 Memberi kesempatan kepada
klien untuk bertanya
 Memberi kesempatan kepada
klien untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
4 Penutup : Menyimak dan 5 menit
Mendengarkan
 Menyimpulkan materi penyuluhan
Menjawab salam
yang telah disampaikan
 Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
Mengucapkan salam

G. REFERENSI
1. Soeparman dkk, 1987,  Ilmu Penyakit dalam, Jilid 1, edisi 2. UI Press, Jakarta.
2. http://us.geocities.com/mauzurahm., Penyakit Kencing Manis,
Oleh : Mohamed Yosri Mohamed Yong 
3. http://www.interna.fk.ui.ac.id/referensi/pedoman/001PD.htm# , 1998, Konsensus
Pengelolaan Diabete Melitus Di Indonesia. Universitas Indonesia, Jakarta.
Lampiran Materi

DIABETES MELITUS

A. PENGERTIAN
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah
tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara
efektif.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang bertanggungjawab
dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula
kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy atau disimpan sebagai cadangan
energi.

B. PENYEBAB
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan

C. TANDA DAN GEJALA


1. Sering merasa haus
2. Sering kencing terutama malam hari
3. Pandangan menjadi kabur
4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk
5. Penurunan berat badan
6. Kulit terasa kering
7. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh
8. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
9. Mual dan muntah
D. PENGELOLAAN DM
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan
perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.
Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :
1. Minum obat secara teratur sesuai program
2. Diet yang tepat
3. Olahraga yang teratur
4. Kontrol GD teratur
5. Pencegahan komplikasi

E. MAKANAN YANG DIPANTANG DAN DIPERBOLEHKAN


Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM :
Berdasarkan anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi Indonesia ) diet
harian penderita DM disusun sebagai berikut:
a. Karbohidrat : 60-70 %
b. Protein         : 10-15%
c. Lemak          : 20-25%

Jenis Makanan yang Harus diKonsumsi  yang dikonsumsi oleh penderita DM


diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Jenis Makanan Yang Tidak Boleh Dikonsumsi :
1. Manisan Buah
2. Gula pasir
3. Susu Kental Manis
4. Madu
5. Abon
6. Kecap
7. Sirup
8. Es Krim

b. Jenis Makanan Yang Boleh Dimakan Tetapi Harus Dibatasi ;


1. Nasi
2. Singkong
3. Roti
4. Telur
5. Tempe
6. Tahu
7. Kacang Hijau
8. Kacang Tanah
9. Ikan

c. Jenis Makanan Yang Dianjurkan Untuk Dimakan :


1. Kol
2. Tomat
3. Kangkung
4. Oyong
5. Bayam
6. Kacang Panjang
7. Pepaya
8. Jeruk
9. Pisang
10. Labu Siam  

F. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga
gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama, gangren
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis

Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :


1. Diet dengan benar
2. Minum obat teratur
3. Kontrol gula darah teratur
4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)
5. Bila saat aktifitas kemudian pusing,keringat dingin maka cepat minum teh manis
6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin, tangga
( undak-undakan tidak tinggi)
7. Cegah Kegemukan

Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada penderita
DM :
1. Hindari terlalu sering merendam kaki
2. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
3. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan kalus
4. hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit
5. Hindari Rokok

Mengapa pengidap DM beresiko terhadap Ulkus Diabetik


1. Sirkulasi darah kaki kurang baik
2. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka
3. Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun

Tindakan yang bisa  dilakukan bila kaki terluka:


1. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan
bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter
2. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.

Perawatan kaki Diabetik :


1. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat halus
2. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari
3. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna ( pucat,kemerahan ),bentuk
(pecah-pecah,lepuh,kalus,luka),Suhu (dingin,lebih panas)
4. Bila kaki kering,olesi dengan lotion
5. Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras kaki
direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5 menit.
6. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol
7. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu
didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki dan
jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
8. Lakukan senam kaki
9. Jangan biarkan luka sekcil apapun

Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM :


1. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar  kurang lebih ½ inchi  lebih panjang dari
kaki
2. Bentuk : Ujung sepatu  jangan runcing,tinggi tumit < 2 inchi
3. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
4. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin

Anda mungkin juga menyukai