0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan1 halaman
Cara mengajukan klaim asuransi santunan Jasa Raharja bagi korban kecelakaan lalu lintas meliputi mengumpulkan dokumen seperti surat keterangan kecelakaan, surat keterangan kesehatan, identitas diri, mengisi formulir klaim di kantor Jasa Raharja, dan menunggu proses pencairan santunan berupa uang penggantian biaya perawatan, cacat tetap, atau penggantian jiwa bagi ahli waris.
Cara mengajukan klaim asuransi santunan Jasa Raharja bagi korban kecelakaan lalu lintas meliputi mengumpulkan dokumen seperti surat keterangan kecelakaan, surat keterangan kesehatan, identitas diri, mengisi formulir klaim di kantor Jasa Raharja, dan menunggu proses pencairan santunan berupa uang penggantian biaya perawatan, cacat tetap, atau penggantian jiwa bagi ahli waris.
Cara mengajukan klaim asuransi santunan Jasa Raharja bagi korban kecelakaan lalu lintas meliputi mengumpulkan dokumen seperti surat keterangan kecelakaan, surat keterangan kesehatan, identitas diri, mengisi formulir klaim di kantor Jasa Raharja, dan menunggu proses pencairan santunan berupa uang penggantian biaya perawatan, cacat tetap, atau penggantian jiwa bagi ahli waris.
Dikutip dari artikel Cara Klaim Santunan Jasa Raharja bagi Korban
Kecelakaan, berikut cara mengajukan klaim asuransi jasa raharja: 1. Meminta surat keterangan kecelakaan dari Unit Lakalantas Polres setempat atau instansi serupa yang memiliki wewenang. 2. Membuat surat keterangan kesehatan atau kematian dari rumah sakit. 3. Membawa identitas pribadi korban (asli dan fotokopi) seperti: a. Kartu Keluarga (KK). b. Kartu Tanda Penduduk (KTP). c. Surat Nikah. 4. Mengunjungi kantor Jasa Raharja dan mengisi formulir, di antaranya: a. Formulir pengajuan santunan. b. Formulir keterangan singkat kecelakaan. c. Formulir kesehatan korban. d. Keterangan ahli waris jika korban meninggal dunia. 5. Menyerahkan formulir serta melampirkan dokumen pendukung kepada petugas. 6. Untuk korban luka-luka yang mendapatkan perawatan harus memiliki: a. Laporan polisi berikut sketsa TKP atau laporan kecelakaan pihak berwenang lainnya. b. Kuitansi biaya perawatan, kuitansi obat-obatan yang asli dan sah yang dikeluarkan oleh rumah sakit. c. Fotokopi KTP korban. d. Surat kuasa dari korban kepada penerima santunan (bila dikuasakan) dilengkapi dengan fotokopi KTP korban penerima santunan. e. Fotokopi surat rujukan bila korban pindah ke rumah sakit lain. 7. Untuk korban luka-luka hingga mengalami cacat: a. Laporan polisi berikut sketsa TKP atau laporan kecelakaan pihak berwenang lainnya. b. Keterangan cacat tetap dari dokter yang merawat korban. c. Fotokopi KTP korban. d. Foto diri yang menunjukkan kondisi cacat tetap. 8. Menunggu proses pencairan.
Berikut besaran santunan Jasa Raharja bagi korban kecelakaan lalu lintas:
1. Santunan meninggal dunia: Rp50 juta.
2. Santunan cacat tetap (maksimal): Rp50 juta. 3. Santunan perawatan (maksimal): Rp20 juta. 4. Santunan penggantian biaya penguburan jika korban tidak memiliki ahli waris: Rp4 juta. 5. Santunan untuk manfaat tambahan (penggantian biaya P3K): Rp1 juta. 6. Santunan untuk manfaat tambahan (penggantian biaya ambulans): Rp500 ribu.