Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN PARTISIPASI POLITIK DAN PARTISIPASINYA DI NEGARA

ISLAM DUNIA DAN INDONESIA

oleh: Intan Kurnia


Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor fakultas Humaniora
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam analisis politik modern partisipasi politik merupakan suatu masalah yang penting dan
akhir-akhir ini banyak dipelajari terutama dalam hubungannya dengan negara-negara berkembang.
Pada awalnya studi mengenai partisipasi politik memfokuskan diri pada partai politik sebagai pelaku
utama, tetapi dengan berkembangnya demokrasi banyak muncul kelompok masyarakat yang juga ingin
memengaruhi proses pengambilan keputusan mengenai kebijakan umum. Kelompok-kelompok ini lahir
di masa pasca industrial dan dinamakan gerakan sosial baru. Kelompok-kelompok ini kecewa dengan
kinerja partai politik dan cenderung untuk memusatkan perhatian pada satu masalah tertentu saja
dengan harapan akan lebih efektif memengaruhi proses pengambilan keputusan melalui direct action.
Negara demokrasi seperti halnya Indonesia menerapkan sistem pemilihan wakil rakyat baik pemimpin
pusat ataupun daerah dengan pemilihan umum atau pemilu. Sistem demokrasi bercirikan bahwa
pemerintahan tertinggi berada di tangan rakyat, dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat menunjukkan
bahwa rakyat menjadi tokoh utama dalam partisipasi politik negara-negara demokrasi. Maka dari itu
penulisan makalah ini akan membahas mengeni partisipasi politik dan implementasinya di Indonesia
dan juga negara-negara Islam Dunia.

B. Rumasan Masalah
1. Apa pengertian partisipasi politik?
2. Bagaimana partisipasi politik dalam negara-negara Islam Dunia?
3. Bagaimana partisipasi politik umat Islam Indoesia tahun 1955 sampai 2019?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami apa itu partsipasi politik
2. Mengetahui keadaan partisipasi politik di negara-negara Islam Dunia
3. Megetahui keadaan partisipasi politik umat Islam Indonesia dari tahu 1955 sampai 2019
BAB II

PEMBAHASAN

A. Partisipasi Politik

Partai politik berfungsi untuk membuka kesempatan, mendorong, dan mengajak para anggota
maupun anggota masyarakat yang laian untuk menggunakan partai politk sebagai saluran kegiatan
memengaruhi proses politik. Jadi partai politik merupakan wadah partisipasi politik. Partisipasi politik
ialah kegiatan warga negara biasa dalam memengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
umum dan ikut menentukan pemimpin pemerintahan. Kegiatan tersebut meliputi membayar pajak,
melaksanakan keputusa, menagajukan kritik dan koreksi atas suatu pelaksanaann kebijakan umum,
mendukung atau menentang calaon pemimpin tertentu, mengajukan alternatif pemimpin, dan juga
memilih wakil rakyat dalam pemilihan umum.

Dapat dikatakan pula bahwa partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang
untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan
negara dan, secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).
Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat
umum, mengadakan hubungan (contacting) atau lobbying dengan pejabat pemerintah atau anggota
parlemen, menjadi anggota partai atau salah satu gerakan sosial dengan direct actionnya, dan
sebagainya.

Herbert McClosky seorang tokoh masalah partisipasi berpendapat bahwa partisipasi politik adalah
kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam
proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan
kebijakan umum (The term political participation will refer to those voluntary activities by which
members of a society share in the selection of rulers and, directly or indirectly, in the formation of
public policy).1

1
Herbert McClosky, ”Political Participation,” International Encyclopedia of the Social Sciences, ed. ke-2 (New York: The
Macmillan Company, 1972), XII, hlm. 252.

Anda mungkin juga menyukai