Rukun Islam...
Bagaimana cara mengetahui kadar seseorang dalam memegang islam, yaitu bisa diperumpamakan
dengan kita memegang botol minum ( praktek )
Kalau orang yang non muslim lansung non muslim dengan keyakinannya maka istilahnya disebut
oleh alquran dengan Kafir.
Jadi kalau disebut kafir, itu pasti orangnya non muslim, dia beda kepercayaan.
Tapi kalau perilakunya menyimpang, mirip mirip orang kafir, ada orang islam tapi ngga mau shalat ,
ada yang begitu ?
Kalau non muslim tidak shalat memang ga yakin tapi kalau orang islam ada yang tidak shalat ,
aneh.perbuatannya mirip mirip orang orang yang non muslim.
Maka berubah kalimtanya dari kata kafir menjadi bentuk kata kerja, kafar.
Kafar disini bukan kafir keluar dari islam, tapi tidak menaati aturan dalam islam, mirip mirip
perilakunya seperti orang kafir yang non muslim.
Dosanya cukup besar disini, hati hati ya kalau ada orang yang sudah masuk islam dinasehati susah,
kalau nanti saat meninggal dunia amal salahnya banyak amal sholehnya sedikit, dia dijanjikan oleh
allah masuk lansung kedalam neraka.
sungguh orang orang yang susah diatur itu selama hidupnya , walaupun dia mengaku muslim,
susahnya sehingga amal salahnya banyak , amal shalehnya tidak ada misal.
Lihat kalimatnya
di akhirat nanti kami akan tarik ubun ubunya kami celupkan kedalam neraka,
Tapi kalau yang kafir tadi ( non muslim ) itu spesial, atau mohon maaf, maaf ya orang yang kafarnya
sudah seperti kafir .
Yang aneh gitu, orang islam dijelek jelekin, masjid ditinggalkan, sholatnya berantakan macam
macamnya tidak ada nilainya, itu lansung diikutkan oleh allah dengan siksa orang kafir seketika.
Itu nanti lansung masuk neraka tanpa hisab, ada yang mausk neraka tanpa hisab ada di alquran
surah al kahf ayat 100-101 ( minta bacakan)
Awas hati hati ( wa’aradna jahannama yauma izil lil kafirina arda ) kami akan tampilkan neraka
jahanam saat di akhirat nanti, bagi orang orang kafir sejelas jelasnya.(100)
Dan ada yang ikut, kalau orang kafir masuk kesitu ( jahanam ) itu ngga aneh, yang aneh di ayat 101.
Tapi ada orang yang ikut , orang orang ini yang saat didunia matanya ngga mau membuka tentang
ayat ayat kami.
Jadi susah orang ini , ngga mau tobat gitukan, kata allah kamu lansung nyusul dia ( orang kafir )
ajalah lansung.
Bahkan lansung disebut namanya munafik, bukan nama muslim lagi, itu lansung disejajarkan , itu di
alquran surah annisa ayat ke 140, hati hati. ( minta bacakan )
Jika anda mendengar orang orang bicara mengingkari ayat ayat saya kata allah, atau mengolok
ngolok isinya maka tinggalkan mereka .
Jangan sertai mereka , itu sebagai pengingat kepada mereka supaya sadr kembali kepeda ketentuan
yang benar.
kalau kalian ikuti nanti sama sama seperti mereka juga. Ujung ujungnya ngga sholat juga nantinya.
Kami akan satukan orang munafik seperti ini dengan orang kafir lansung semuanya dineraka
jahanam.
Dan yang paling menarik disebutkan munafik dulu sebelum kalimat kafirnya.
Yang didahulukan itu menunjukan bahwa dia yang duluan masuk itu.
Seakan akan allah ingin katakan, kalau orang kafir masuk kesitu ( jahanam ) wajar, ga beriman.
Jangan sampai kita terjebak dalam jebakan jebakan syetan tu suka gitu ya, dia bilang “ah rugi lu
sholat tapi masih buat dosa akhirnya kita jadi malas sholat.”
Padahal shalat itu cara kita untuk ninggalin dosa ( inna shalata tanha... ) sifat dari sholat itu
mencegah kita dari dosa.
sudah bro tapi tidak tercegah, lihat minimal ada rasa felling guilty.
Dulu kitakan ga felling guilty berbuat dosa, sejak kita mulai shalat berbuat dosa mulai felling guilty
kan walau ga lansung bisa meninggalkan. Itu udah progres loh!
Mulai ngerasa ga enak, mulai ngerasa malu, dulu ga ada malaunya malah bangga lagi berbuat dosa,
sekarang malu.
Bukankah malu itu bagian dari iman, berarti shalat membangun keimanan kita.
Bukankah muraqabah itu bagian dari iman, merasa dipantau oleh Allah
Mulai merasa setelah itu nyesel, dulu ngga ada nyeselnya habis buat dosa, biasa aja malah bangga
dan malah cerita cerita
Maka terusin shalatnya , perbaiki shalatnya maka allah akan perbaiki diri kita dari dosa.
“Cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya.”
“Dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.”
-Penutup -