Anda di halaman 1dari 5

7.

Sanitasi Peralatan Pengolahan Makanan


Peralatan pengolahan pangan yang kotor dapat mencemari pangan oleh
karena itu peralatan harus dijaga agar selalu tetap bersih. Hal yang dapat
dilakukan untuk menghindari pencemaran pangan dari peralatan yang kotor,
dengan cara bersihkan peralatan pengolahan dengan menerapkan cara
pencucian peralatan yang tepat.
a) Prosedur pencucian
Bahan atau makanan dapat terkontaminasi oleh lalat dapur yang kotor.
Oleh sebab itu, pencucian alat dapur seharusnya mendapatkan perhatian
yang sungguh-sungguh, seperti yang di jelaskan dalam keputusan Meteri
Kesehatan RI nomor 715 / Menkes / SK /V /2003, yang mengatakan:
“tempat cuci peralatan maupun bahan makanan dilengkapi dengan air
kran, saluran pembuangan tertutup, bak penampungan dan sabun”.
Penjelasan ini juga di dijelaskan dalam keputusan Meteri Kesehatan RI
nomor 304/ Menkes/ Per/ IV/1989, bahwa persyaratan dari sebuah tempat
pencucian adalah:
1) Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah
dibersihkan
2) Tempat pencucian dihubungkan dengan saluran pembuangan air
limbah
3) Air untuk keperluan pencucian dilengkapi dengan air dingin yang
bertekanan 15 psi (1,2 kg/cm2).
4) Bak pencucian sedikitnya terdiri dari 3 bilik atau bak pencuci, yaitu
untuk mengguyur, menyabun, dan membilas.
Fasilitas pencucian alat makan harus terletak terpisah dengan ruang
pencucian bahan makanan dan peralatan, tersedia air mengalir dalam
jumlah cukup dengan tekanan + 15 psi (1,2kg/cm3), dan tersedia air panas,
dan alat pembersih (sabun dan sikat).
Sarana pencucian terdiri dari dua jenis yaitu perangkat lunak dan
keras, dimana perangkat lunak berupa air bersih, zat pembersih, bahan
penggosok dan desinfektan, sedangkan perangkat keras adalah sarana fisik
dan permanen yang digunakan berulang-ulang seperti untuk tempat
persiapan terdiri satu sampai tiga bak perbagian (bak pencucian, bak
pembersihan dan bak desinfeksi) dan bagian pengeringan atau penirisan,
ukuran bak minimal 75 x 75 x 45 cm.
Berikut proses pencucian peralatan yang dilakukan Instalasi Gizi
RSUD Kota Cilegon.
No Proses Dokumentasi Keterangan
1. Pemisahan  Mengumpulkan peralatan makan yang
kotoran dari akan dicuci dalam satu tempat
tempat makan  Dilakukan proses pemisahan kotoran
sisa makanan yang ada pada peralatan
makan dengan cara membuangnya
pada wadah/tong yang sudah dilapisi
kantong plastik yang telah disediakan
 Mengumpulkan kotoran kasar dan sisa
makan tersebut kedalam kantong
plastik untuk selanjjutnya dibuang ke
tempat pembuangan sampah Bersama
sampah dapur lainnya.

 Melakukan pencucian peralatan


Pencucian atau
2. makan dengan menggunakan sabun
Penggosokan
pembersih khusus

Setelah semua alat selesai dicuci,


peralatan makan dibilas sampai bersih
3. Pembilasan dengan cara mengalirkan air bersih
sambil menggosok semua peralatan
dengan tangan

 Dilakukan setelah proses pencucian


selesai
4. Desinfeksi  Proses ini dilakukan dengan cara
merendam peralatan di dalam bak berisi
air panas dengan suhu 80-100°C
 Peralatan yang sudah dibilas di air
panas ditiriskan dengan cara
5. Pengeringan
menyusun peralatan makan ke wadah
keranjang

2. Manajemen Limbah
 Limbah Sampah
Sampah adalah semua benda yang tidak terpakai lagi atau terbuang, baik
yang dapat membusuk ataupun yang tidak membusuk. Sampah merupakan
tempat berkembangbiaknya berbagai jenis binatang penular penyakit,
contohnya lalat dan tikus. sampah dapat dibagi dua yaitu: Garbage adalah
sisa-sisa pengolahan ataaupun sisa makanan yang mudah membusuk. Rubbish
adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk, terbagi dalam
dua jenis : (1) Rubbish yang mudah terbakar, sepert kayu, kertas (2) Rubbish
yang tidak terbakar, seperti kaleng, kawat dan sebagainya.
Pertumbuhan lalat sangat cepat dalam timbunan sampah, yaitu 24 jam
sampai 2 hari, maka pengumpulan dan pengangkutan sampah paling tidak
dilakukan seminggu tiga kali. Tempat sampah (terpisah antara sampah kering
dan sampah basah) dengan tutup yang rapat agar tidak dihinggapi lalat dan
tidak meninggalkan bau busuk serta buanglah sampah secara teratur di tempat
pembuangan sampah sementara.
Terdapat 8 tempat sampah di instalasi gizi RSUD Kota Cilegon, yaitu :
a) Diruang penerimaan 1 buah tempat sampah makanan
b) Di ruang pencucian 3 buah tempat sampah
c) Di ruang pengolahan 2 buah tempat sampah
d) Di ruang ahli gizi dan administrasi 2 buah tempat sampah non organik
e) Di instalasi gizi terdapat 1 buah tempat sampah medis / infeksius untuk
membuang sampah masker
Jenis-jenis tempat sampah :
a) Tempat sampah terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah berkarat
b) Ada perbedaan antara tempat sampah infeksius dan noninfeksius, tempat
sampah infeksius memiliki injakan sedangkan noninfeksius tidak.
c) Tempat sampah infeksius dilapisi dengan kantong plastik berwarna kuning
sedangkan noninfeksius dengan kantong plastik berwarna hitam.
Sampah dibuang ke TPA setiap hari pukul 10:30, pukul 17:00 dan pukul
20:00. Petugas sampah mengambil sampah yang berada di penampungan
sementara and selanjutnya dibuang ke TPA.
Tempat pembuangan sampah sementara

Alur pembuangan sampah :

Tempat pencucian
Dapur
piring

Air limbah Sampah basah


V Sisa makanan Air limbah
pencucian & kering

Di alirkan ke Dialirkan ke
Pembuangan Sampah
sungai pembuang limbah
sementara
sementara

Tempat Pembuangan
Akhir
 Air Limbah
Berdasarkan kepetusan Menteri Kesehatan RI Nomor 715/ Menkes/ SK/
V/ 2003, persyaratan dari saluran limbah atau air kotor yang memenuhi
syarat hygiene dan sanitasi adalah “pembuangan air kotor (limbah dapur)
tidak menimbulkan sarang serangga, jalan masuknya tikus”. Keterangan
tersebut dijelaskan lagi dalam keputusan Meteri Kesehatan RI nomor 304/
Menkes/ Per/ IV/ 1989, bahwa:
1. Saluran pembuangan tersebut dari bahan kedap air.
2. Sistem pembungan air limbah harus baik, tidak merupakan sumber
pencemaran, misalnya: memakai saluran tertutup.
3. Saluran air limbah dari dapur harus dilengkapi air limbah dari dapur
haarus dilengkapi perangkap lemak (Grease Trap).
Saluran
pembuangan
limbah tempat
pencucian dan
limbah dapur

Anda mungkin juga menyukai