Anda di halaman 1dari 45

TANATOLOGI

Tanatologi berasal dari kata thanatos (yang berhubungan


de-ngan kematian) dan logos ilmu . Tanatologi adalah bagian
dari ilmu kedokteran Forensik yang mempelajari kematian dan
perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang
mempengaruhi perubahan tersebut.
tersebut.
Dalam tanatologi dikenal beberapa istilah tentang mati,
yaitu mati somatis (mati klinis), mati suri, mati seluler, mati
serebral dan mati otak (mati batang otak).
otak).
Mati somatis (mati klinis) terjadi akibat terhentinya
fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan, yaitu susunan saraf
pusat, sis-tem kardiovaskular dan sistem pernapasan, yang
menetap (irre-versible)
(irre-versible).. Secara klinis tidak ditemukan refleks-
refleks-
refleks, EEG menda-tar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak
terdengar, tidak ada gerak pernapasan dan suara nafas tidak
terdengar pada auskultasi.
auskultasi.
 Mati suri (suspended animation apparent death) adalah
ter-hentinya ketiga sistim kehidupan di atas yang ditentukan
dengan alat kedokteran sederhana
sederhana.. Dengan peralatan
kedokteran canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga
sistem tersebut masih berfungsi.
berfungsi. Mati suri sering ditemukan
pada kasus keracunan obat tidur, tersengat aliran listrik dan
tenggelam..
tenggelam

 Mati seluler (mati molekuler) adalah kematian organ atau


ja-ringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian
somatis.. Daya tahan hidup masing-
somatis masing-masing organ atau
jaringan berbeda-
berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler
pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan.
bersamaan. Pengetahuan
ini penting dalam transplantasi organ.
organ.

 Mati serebral adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang


ireversibel kecuali batang otak dan serebelum, sedangkan
kedua sistem lainnya yaitu sistem pernapasan dan
kardiovaskular masih berfungsi dengan bantuan alat.
alat.
Mati otak (mati batang otak) adalah bila telah terjadi kerusakan
seluruh isi neuronal intrakranial yang ireversibel, termasuk
batang otak dan serebelum.
serebelum. Dengan diketahuinya mati otak
(mati batang otak) maka dapat dikatakan seseorang secara
keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi, sehingga alat
bantu dapat dihentikan .

Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis


pada seseorang berupa tanda kematian, yaitu perubahan yang
ter-jadi pada tubuh mayat
mayat.. Perubahan tersebut dapat timbul dini
pada saat meninggal atau beberapa menit kemudian, misalnya
kerja jan-tung dan peredaran darah berhenti, pernapasan
berhenti, refleks cahaya dan refleks kornea mata hilang, kulit
pucat dan relaksasi otot
otot.. Setelah beberapa waktu timbul
perubahan pascamati yang jelas yang memungkinkan diagnosis
kematian lebih pasti.
pasti.
TANDA PASTI KEMATIAN
Dahulu kematian ditandai dengan tidak berfungsinya lagi
jantung.. Konsep baru sekarang ini mengenai kematian
jantung
mencakup berhentinya fungsi pernafasan, jantung dan otak. otak.
Dimana saat kematian ditentukan berdasarkan saat otak
berhenti berfungsi
berfungsi.. Pada saat itulah jika diperiksa dengan
elektro--ensefalo
elektro ensefalo--grafi (EEG) diperoleh garis yang datar
datar..

Tanda yang segera dikenali setelah kematian


kematian;;
Berhentinya sirkulasi darah

Berhentinya pernafasan
Tanda-tanda kematian setelah beberapa saat kemudian:
Tanda-
 Perubahan pada mata
 Perubahan pada kulit
 Perubahan temperatur tubuh
 Lebam mayat
 Kaku mayat

Tanda-tanda kematian setelah selang waktu yang lama:


Tanda-
 Proses pembusukan
 Saponifikasi atau adiposera
 Mumifikasi
BERHENTINYA SIRKULASI DARAH
Dengan berhentinya jantung berdenyut maka aliran
darah dalam arteri juga berhenti.
berhenti. Denyut nadi tidak dapat
lagi diraba dan pada auskultasi juga tidak dapat didengar
bunyi jantung.
jantung.
Beberapa pemeriksaan yang dapat memastikan
berhentinya sirkulasi adalah sebagai berikut :
1. Magnus
Magnus.. Pada pangkal jari diberi ikatan yang cukup
kuat untuk menghambat aliran darah vena tetapi tidak
sampai menghambat sirkulasi arteri.
arteri. Warna jari
tersebut akan tetap putih jika sirkulasi darah sudah
berhenti..
berhenti
2. Tes Diafanus
Diafanus.. Pad aorang yang masih hidup, warna dari
jaringan diantara pangkal jari tangan akan berwarna
merah..
merah Hal ini akan tampak lebih jelas jika dilihat
sambil menyorot tangan dengan lampu.
lampu. Setelah
meninggal, warnanya akan menjadi kuning pucat.
pucat.
3. Tes Icard
Icard.. Jika pada orang yang masih hidup disuntikkan
zat floresen secara hipodermis, maka warna kulit
sekitarnya akan terlihat kehijauan
kehijauan.. Pada orang yang sudah
meninggal di amna tidak ada lagi sirkulasi darah, hal diatas
tidak akan terjadi.
terjadi.

Pada kasus kematian, berhentinya sirkulasi dan pernafasan


saja belum tentu cukup memastikan bahwa orang tersebut
sudah meninggal.
meninggal. Beberapa kasus pernah dilaporkan di
mana sirkulasi dan pernafasan telah berhenti untuk
beberapa waktu (dari beberapa detik sampai sekitar
setengah jam), tetapi orangnya masih hidup dan tubuhnya
kembali berfungsi dengan baik.
baik.
PERUBAHAN TEMPERATUR TUBUH

Suhu tubuh pada orang yang sudah meninggal perlahan-


perlahan-lahan
akan sama dengan suhu lingkungannya karena mayat tersebut
akan melepaskan panas dan suhunya menurun.menurun. Kecepatan
penurunan suhu pada mayat bergantung kepada suhu
lingkungan dan suhu mayat tu sendiri
sendiri.. Pada iklim yang dingin
maka penurunan suhu mayat berlangsung cepat. cepat. Menurut
Sympson (Inggeris), menyatakan bahwa dalam keadaan biasa
tubuh yang tertutup pakaian mengalami penurunan temperatur
2,50 F setiap jam pada enam jam pertama dan 1,6-2 0 F pada
enam jam berikutnya, maka dalam 12 jam suhu tubuh akan
sama dengan suhu sekitarnya
Jasing P Modi (India), menyatakan hubungan penurunan suhu
tubuh dengan lama kematian adalah sebagai berikut :
 Dua jam pertama suhu tubuh turun setengah dari
perbedaan antara suhu tubuh dan suhu sekitarnya.
sekitarnya.
 Dua jam berikutnya, penurunan suhu setengah dari
nilai pertama.
pertama.
 Dua jam selanjutnya, suhu mayat turun setengah dari
nilai pertama
 Dua jam selanjutnya, suhu mayat turun setengah dari
nilai terakhir atau 1/8 dari perbedaan suhu intial tadi.
tadi.

Dari penelitian di Medan, rata-


rata-rata penurunan suhu mayat 0,4-
0,5oC per jam
jam..
FAKTOR--FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FAKTOR
SUHU MAYAT

 Usia.. Penurunan suhu lebih cepat pada anak-


Usia anak-anak
dan orang tua dibandingkan orang dewasa.
dewasa.
 Jenis kelamin.
kelamin. Wanita mengalami penurunan suhu
tubuh yang lebih lambat dibandingkan pria karena
jaringan lemaknya lebih banyak
banyak..
 Lingkungan sekitar mayat
mayat.. Jika mayat berada pada
ruangan kecil tertutup tanpa ventilasi, kecepatan
penurunan suhu mayat akan lebih lambat
dibandingkan jika mayat berada pada tempat
terbuka dengan ventilasi yang cukup.
cukup.
Kalorisitas post mortem
Merupakan keadaan dimana temperatur mayat meningkat
dalam 2 jam pertama setelah kematian. Hal ini terjadi jika :
 Jika sistem regulasi suhu tubuh terganggu sesaat
sebelum kematian, misalnya meninggal akibat
sengatan matahari.
 Jika terdapat aktivitas bakteri yang berlebihan,
misalnya pada septikemia.
 Adanya proses peningkatan suhu tubuh akibat kejang-
kejang-
kejang, misalnya pada tetanus dan keracunan striknin.
Lebam mayat
Sinonimnya adalah Hipostatis
Post mortem staining
Livor mortis
Vibises
Suggilation
Lebam mayat terjadi akibat terkumpulnya darah
pada jaringan kulit dan subkutan disertai pelebaran
pembuluh kapiler pada bagian tubuh yang letaknya
rendah atau bagian tubuh yang tergantung. Keadaan
ini memberi gambaran berupa warna ungu
kemerahan.
Setelah seseorang meninggal, mayatnya menjadi suatu benda
mati sehingga darah akan berkumpul sesuai dengan hukum
gravitasi.. Lebam mayat pada awalnya berupa barcak.
gravitasi barcak. Dalam
waktu sekitar 6 jam, bercak ini semakin meluas yang pada
akhirnya akan membuat warna kulit menjadi gelap.
gelap.

Di India bagian utara, lebam mayat mulai tampat 1 jam setelah


kematian dan lebam jelas dalam waktu 4 sampai 12 jam jam..
Pengamatan ini tentunya bisa membantu untuk menentukan
perkiraan saat kematian
kematian..

Pembekuan darah terjadi dalam waktu 6-10 jam setelah


kematian.. Lebam mayat ini bisa berubah baik ukuran maupun
kematian
letaknya tergantung dari perubahan posisi mayat. mayat. Karena itu
penting sekali untuk memastikan bahwa mayat belum disentuh
oleh orang lain
lain.. Posisi mayat ini juga penting untuk menentukan
apakah kematian disebabkan karena pembunuhan atau bunuh
diri..
diri
Kepentingan mediko-
mediko-legal
1. Merupakan tanda dari kematian
2. Bisa membantu menentukan posisi dari mayat
dan penyebab kematian
3. Jika mayat terletak pada posisi punggung
dibawah, maka lebam mayat pertama sekali
terlihat pada bagian leher dan bahu, baru
kemudian menyebar ke punggung
punggung..
4. Pada mayat dengan posisi tergantung, lebam
mayat tampak pada bagian tungkai dan
lengan.
5. Pada beberapa kasus, warna dari lebam mayat
ini bisa lain daripada normal.
Misalnya :
 Kematian karena asfiksia, lebam mayat berwarna
merah cerah
 Pada keracunan karbon monoksida dan asam
hidrosianida, lebam mayat berwarna merah terang
atau merah jambu.
 Pada keracunan kalium klorat, lebam mayat
berwarna coklat.
 Pada keracunan fostor, lebam mayat berwarna biru
gelap.

4. Dapat juga digunakan memperkirakan saat kematian


Perbedaan antara lebam mayat dengan memar
Sifat Lebam mayat Memar
1. Letak Epidermal, karena pelebaran pembuluh darah Subepidermal, karena ruptur pembuluh
yang tampak sampai ke permukaan kulit darah yang letaknya bisa superfisial
atau lebih dalam
2. Kultikula Tidak rusak Kulit ari rusak
(Kuli air)
3. Lokasi Terdapat pada daerah yang luas, terutama luka Terdapat di sekitar bisa tampak di mana
pada bagian tubuh yang letaknya rendah.
rendah. saja pada bgian tubuh dan tidak meluas
4. Gambaran Pada lebam mayat tidak ada evalasi dari kulit.
kulit. Biasanya membengkak karena resapan
darah dan edema
edema..
5. Pinggiran Jelas Tidak jelas
6. Warna Warnyanya sama Memar yang lama warnanya bervariasi.
bervariasi.
Memar yang baru berwarna lebih tegas
daripada warna lebam mayat
disekitarnya..
disekitarnya
7. Pada Pada pemotongan, darah tampak dalam Menunjukkan resepan darah ke jaringan
pemotongan pembuluh, dan mudah dibersihkan.
dibersihkan. Jaringan sekitar, susah dibersihkan jaringan
subkutan tampak pucat.
pucat. sekitar, susah dibersihkan jika hanya
dengan air mengalir.
mengalir. Jaringan subkutan
berwarna merah kehitaman.
kehitaman.
8. Dampak setelah Akan hilang walaupun hanya diberi penekanan Warnanya berubah sedikit saja jika
penekanan yang ringan diberi penekanan.
penekanan.
PERBEDAAN LEBAM MAYAT
DENGAN KONGESTI

Sifat Lebam mayat Memar


1. Warna Tidak beraturan dan Sama merahnya
merah terdapat pada bagian diseluruh organ tubuh
tubuh yang letaknya
rendah..
rendah
2. Membran Pucat Normal
mukosa
3. Eksudat Tidak terdapat eksudat Bisa tampak eksudat
peradangan
4. Organ Lambung dan usus halus Warnanya sama
dalam jika diregang akan
tampak daerah yang
berwarna tidak sama
Kaku mayat (Rigor Mortis)
Perubahan otot yang terjadi setelah kematian bisa dibagi dalam
3 tahap :
 Periode relaksasi primer (flaksiditas primer)

 Kaku mayat (rigor mortis)

 Periode relaksasi sekunder

RELAKSASI PRIMER
Hal ini terjadi segera setelah kematian. Biasanya berlangsung
selama 2-2-3 jam. Seluruh otot tubuh mengalami relaksasi,
dan bisa digerakkan ke segala arah. Iritabilitas otot masih
ada tetapi tonus otot menghilang. Pada kasus di mana
mayat letaknya berbaring rahang bawah akan jatuh dan
kelopak mata juga akan turun dan lemas.
Kaku mayat akan terjadi setelah tahap relaksasi
primer.. Keadaan ini berlangsung setelah terjadinya
primer
kematian tingkat sel, dimana aktivitas listrik otot tidak ada
lagi.. Otot menjadi kaku.
lagi kaku. Fenomena kaku mayat ini pertama
sekali terjadi pada otot-
otot-otot mata, agian belakang leher,
rahang bawah, wajah, bagian depan leher, dada, abdomen
bagian atas dan terakhir pada otot tungkai
tungkai..
Akibat kaku mayat ini seluruh mayat menjadi kaku,
otot memendek dan persendian pada mayat akan terlihat
dalam posisi sedikit fleksi.
fleksi.
Keadaan ini berlangsung selama 24 24--48 jam pada
musim dingin dan 18 18--36 jam pada musim panas.
panas.
Penyebab:: Otot tetap dalam keadaan hidrasi oleh
Penyebab
karena adanya ATP.
ATP. Jika tidak ada oksigen, maka ATP akan
terurai dan akhirnya habis, sehingga menyebabkan
penumpukan asam laktat dan penggabungan aktinomiosin
(protein otot).
otot).
FAKTOR--FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FAKTOR
KAKU MAYAT
1. Keadaan Lingkungan.
Lingkungan. Pada keadaan yang kering dan dingin,
kaku mayat lebih lambat terjadi dan berlangsung lebih lama
dibandingkan pada lingkungan yang panas dan lembab.
lembab. Pada
kasus di mana mayat dimasukkan ke dalam air dingin, kaku
mayat akan cepat terjadi dan berlangsung lebih lama.
lama.
2. Usia.. Pada anak-
Usia anak-anak dan orangtua, kaku mayat lebih cepat
terjadi dan berlangsung tidak lama.lama. Pada bayi prematur
biasanya tidak ada kaku mayat
mayat.. Kaku mayat baru tampat pada
bayi yang lahir mati tetapi cukup usia (tidak prematur)
3. Cara kematian.
kematian. Pada pasien dengan penyakit kronis, dan
sangat kurus, kaku mayat cepat terjadi dan berlangsung tidak
lama.. Pada pasien yang mati mendadak, kaku mayat lambat
lama
terjadi dan berlangsung lebih lama.
lama.
4. Kondisi otot.
otot. Terjadi kaku mayat lebih lambat dan berlangsung
lebih lama pada kasus di mana otot dalam keadaan sehat
sebelum meninggal, dibandingkan jika sebelum meninggal
keadaan otot sudah lemah.
lemah.
Diagnosis banding kaku mayat
1. Kekakuan karena panas (heat stiffening)
stiffening).. Keadaan ini terjadi jika
mayat terpapar pada suhu yang lebih tinggi dari 750 C, atau jika
mayat terkena arus listrik tegangan tinggi.
tinggi. Kedua keadaan diatas
akan menyebabkan koagulasi protein otot sehingga otot menjadi
kaku.. Pada kasus terbakar, keadaan mayat menunjukkan postur
kaku
tertentu yang disebut dengan sikap pugilistik, yaitu suatu posisi di
mana semua sendi berada dalam keadaan fleksi dan tangan
terkepal.. Sikap yang demikian disebut juga sikap defensif
terkepal defensif..

Perbedaan antara kaku mayat dengan kaku karena panas adalah :


 Adanya tanda kekakuan bekas terbakar pada permukaan mayat
pada kaku karena panas
panas..
 Pada kasus kekakuan karena panas, otot akan mengalami laserasi
jika dipaksa diregangkan.
diregangkan.
 Pada kaku karena panas, kekakuan tersebut akan berlanjut akan
merlanjut terus sampai terjadinya pembusukan.
pembusukan.
2. Kekakuan karena dingin (cold stiffening). Jika mayat terpapar
suhu yang sangat dingin, maka akan terjadi pembekuan
jaringan lemak dan otot. Jika mayat dipindahkan ke tempat
yang suhunya lebih tinggi maka kekakuan tersebut akan
hilang. Kaku karena dingin cepat terjadi dan cepat juga
hilang.

3. Spasme kadaver (Cadaveric spasm). Otot yang berkontraksi


sewaktu masih hidup akan lebih cepat mengalami kekakuan
setelah meninggal. Pada kekakuan ini tidak ada tahap
pertama yaitu tahapan relaksasi. Keadaan ini biasanya terjadi
jika sebelum meninggal korban melakukan aktivitas
berlebihan. Bentuk kekakuan akan menunjukkan saat saat
terakhir kehidupan korban.
Fenomena ini sangat jarang ditemukan.
Kepentingan dari segi mediko – legal :
 Pada kasus bunuh diri, mungkin alat yang digunakan
untuk tujuan bunuh diri masih berada dalam
genggaman.
 Pada kasus kematian karena tenggelam, mungkin pada
tangan korban bisa terdapat daun atau rumput.
 Pada kasus pembunuhan, pada gemgaman korban
mungkin bisa diperoleh sesuatu yang memberi petunjuk
untuk mencari pembunuhnya.
Perbedaan antara kaku mayat dengan spasme kadaver
Kaku mayat Spasme kadaver
1. Mulai timbul 1-2 jam setelah meninggal Segera setelah meninggal
2. Faktor - Kematian mendadak, aktivitas
predisposisi berlebih, ketakutan, terlalu lelah,
perasaan tegang, dll.
dll.
3. Otot yang Semua otot, termasuk otot Biasanya terbatas pada satu
terkena volunter dan involunter
involunter.. kelompok otot volunter
4. Kaku otot Tidak jelas, dapat dilawan Sangat jelas, perlu tenaga yang
dengan sedikit tenaga kuat untuk melawan kekakuannya

5. Kepentingan Untuk perkiraan saat Menunjukkan cara kematian yaitu


dari segi kematian bunuh diri, pembunuhan atau
mediko--legal
mediko kecelakaan
6. Suhu mayat Dingin Hangat
7. Kematian sel Ada Tidak ada
8. Rangsangan Tidak ada respon otot Ada respon otot
listrik
PERIODE RELAKSASI SEKUNDER

Otot menjadi relak (lemas) dan mudah digerakkan.


digerakkan. Hal ini
terjadi karena pemecahan protein, dan tidak mengalami
reaksi secara fisik maupun kimia.
kimia. Proses pembusukan juga
mulai terjadi.
terjadi. Pada beberapa kasus, kaku mayat sangat
cepat berlangsung sehingga sulit membedakan antara
relaksasi primer dengan relaksasi sekunder
sekunder..
PEMBUSUKAN
Perubahan warna.
warna. Perubahan ini pertama kali tampat pada
fossa iliaka kanan dan kiri berupa warna hijau kekuningan,
disebabkan oleh perubahan hemoglobin menjadi
sulfmethemoglobin..
sulfmethemoglobin
Perubahan warna ini juga tampak pada seluruh abdomen,
bagian depan genitalia eksterna, dada, wajah dan leher.
leher. Dengan
semakin berlalunya waktu maka warnanya menjadi semakin
ungu..
ungu
Jangka waktu mulai terjadinya perubahan warna ini adalah
6-12 jam pada musim panas dan 1-3 hari pada musin dingin.
dingin.
Perubahan warna tersebut juga diikuti dengan
pembengkakan mayat.
mayat. Otot sfingter mengalami relaksasi
sehingga urin dan faeses keluar
keluar.. Lidah juga terjulur.
terjulur. Bibir
menebal, mulut membuka dan busa kemerahan bisa terlihat
keluar dari rongga mulut.
mulut. Mayat berbau tidak enak disebabkan
oleh adanya gas pembusukan.
pembusukan. Gas ini bisa terkumpul pada suatu
rongga sehingga mayat menjadi tidak mirip dengan korban
sewaktu masih hidup.
hidup. Gas ini selanjutnya juga bisa membentuk
lepuhan kulit
Lepuhan Kulit (blister)

Mulai tampak 36 jam setelah


meninggal.. Kulit ari dapat
meninggal
dengan cukup mudah
dikelupas.. Di mana akan
dikelupas
tampak cairan berwarna
kemerahan yang sedikit
mengandung albumin.
albumin.
Belatung

Jika pembusukan terus berlangsung, maka bau busuk yang


timbul akan menarik lalat untuk hinggap pada mayat. mayat. Lalat
menempatkan telurnya pada mayat, di mana dalam waktu 8-24 jam
telur akan menetas menghasilkan larva-
larva-yang sering disebut belatung.
belatung.
Dalam waktu 4-5 hari, belatung ini lalu menjadi pupa, dimana setelah
4-5 hari kemudian akan menjadi lalat dewasa.
dewasa. Pada tahap ini bagian
dari tulang tengkorak mulai tampak
tampak.. Rektum dan uterus juga tampak
dan uterus gravid juga bisa mengeluarkan isinya

Rambut dan kuku dengan mudah dapat dicabut.


dicabut. Bagian perut dan
dada bisa pecah berhubung besarnya tekanan gas yang
dikandungnya.. Jika pembusukan terus berlangsung, maka jaringan-
dikandungnya jaringan-
jaringan menjadi lunak, rapuh dan berwarna kecoklatan
kecoklatan..
Organ tubuh bagian dalam
Organ tubuh bagian dalam juga mengalami perubahan. Bentuk
perubahan sama seperti diatas, jaringan-
jaringan-jaringan menjadi
berwarna kecoklatan. Ada yang cepat membusuk dan ada yang
lambat.

Jaringan yang cepat membusuk :


 Laring
 Trakea
 Otak terutama pada anak-
anak-anak
 Lambung
 Usus halus
 Hati
 Limpa
Jaringan yang lambat membusuk :
 Jantung
 Paru
Paru--paru
 Ginjal Prostat
 Uterus non gravid

Pembusukan dalam air


Pembusukan dalam air lebih lambat prosesnya dibandingkan
pembusukan pada udara terbuka. Setelah mayat dikeluarkan
dari dalam air, maka proses pembusukan akan berlangsung
sangat cepat, lebih kurang 16 kali lebih cepat dibandingkan
biasanya. Karena itu pemeriksaan post-
post-mortem harus segera
dilaksanakan pada kasus mati tenggelam.

Kecepatan pembusukan juga bergantung kepada jenis airnya;


pada air yang kotor tidak mengalir dan dalam, pembusukan
lebih cepat.
Pada mayat yang tenggelam, waktu yang dibutuhkan untuk
muncul dan mulai mengapung adalah 24 jam. Kecepatan
pengapungan mayat tergantung dari :

 Usia. Mayat anak-


anak-anak dan orangtua lebih lambat
terapung.
 Bentuk tubuh. Orang yang gemuk dan kuat,
mayatnya cepat terapung. Mayat yang kurus lebih
lambat terapung.
 Keadaan air. Pada air yang jernih, pengapungan
mayat lebih lambat terjadi dibandingkan dnegan pada
air kotor.
 Cuaca. Pada musin panas, pengapungan mayat 3 kali
lebih cepat dibandingkan pada musim dingin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
Faktor-
pembusukan.
 Temperatur.. Temperatur yang paling cocok untuk proses
Temperatur
pembusukan adalah antara 700700FF sampai 1000F
1000F. Pembusukan
akan melambat diatas temperatur 1000
1000F
F dan dibawah 700F,
700F,
dan berhenti dibawah 320 F atau diatas 2120F
2120F .
 Udara.. Udara yang mempercepat pembusukan
Udara pembusukan.. Kecepatan
pembusukan lebih lambat didalam air dan dalam tanah
dibandingkan di udara terbuka
terbuka..
 Kelembaban.. Keadaan lembab mempercepat proses
Kelembaban
pembusukan..
pembusukan
 Penyebab kematian
kematian.. Bagian tubuh yang terluka biasanya lebih
cepat membusuk
membusuk.. Beberapa jenis racun bisa memperlambat
pembusukan, misalnya arsen, zinc (seng) dan golongan logam
antimon.. Mayat penderita yang meninggal karena penyakit
antimon
kronis lebih cepat membusuk dibandingkan mayat orang
sehat..
sehat
Adiposera
Fenomena ini terjadi pada mayat yang tidak mengalami
proses pembusukan yang biasa. biasa. Melainkan mengalami
pembentukan adiposera.
adiposera. Adiposera merupakan subtansi yang
mirip seperti lilin yang lunak, licin dan warnanya bervariasi mulai
dari putih keruh sampai coklat tuatua.. Adiposera mengandung asam
lemak bebas, yang dibentuk melalui proses hidrolisa dan
hidrogenasi setelah kematian
kematian.. Adanya enzim bakteri dan air
sangat penting untuk berlangsungnya proses tersebuttersebut.. Dengan
demikian, maka adiposera biasanya terbentuk pada mayat yang
terbenam dalam air atau rawa-
rawa-rawa
rawa..

Lama pembentukan adiposera ini juga bervariasi, mulai


dari 1 minggu sampai 10 minggu.
minggu. Kepentingan medikolegal dari
adiposere adalah dapat menunjukkan tempat kematian (kering,
panas atau tempat basah)
basah)..
Mummifikasi
Mayat mengalami pengawetan akibat proses pengeringan dan
penyusutan bagian-
bagian-bagian tubuh.
tubuh. Kulit menjadi kering, keras
dan menempel pada tulang kerangka.
kerangka. Mayat menjadi lebih tahan
dari pembusukan sehingga masih jelas menunjukkan ciri- ciri-ciri
seseorang..
seseorang

Fenomena ini terjadi pada daerah yang panas dan lembab, di


mana mayat dikuburkan tidak begitu dalam dan angin yang
panas selalu bertiup sehingga mempercepat penguapan cairan
tubuh..
tubuh

Lama terjadinya mummifikasi adalah antara 4 bulan sampai


beberapa tahun
tahun.. Kepentingan medikolegal dari mummfikasi
adalah dapat menunjukkan tempat kematian (kering, panas atau
tempat basah)
basah)..
Penentuan Lama Kematian
Isi Saluran Pencernaan
Makanan masuk kedalam saluran pencernaan akan mengalami proses
pencernaan hingga akhirnya akan dikeluarkan dari tubuh. Proses yang
mempunyai pola dan waktu yang tetap ini dapat pula dipakai sebagai
petunjuk.

Isi Lambung
Dalam 1 jam pertama separuh dari makanan yang masuk ke lambung
sudah dicernakan dan masuk ke pilorus. Setengahnya dari sisa ini akan
masuk ke pilorus pada jam ke 2. Sisa setengahnya lagi akan selesai
dicerna dan keluar dari lambung pada jam ke 3, dan selesai seluruhnya
kira--kira 4 jam. Makanan yang mengandung banyak karbohidrat akan
kira
lebih cepat dicerna (cepat keluar dari lambung); yang mengandung
protein lebih lama dan yang paling lama yang mengandung lemak.
Tetapi perlu diperhitungkan tonus dan keadaan lambung, seperti
gangguan fungsi pilorus dan keadaan fisik korban sebelum mati. Syok,
koma, geger otak, depresi mental menghambat gerakan pencernaan.
Usus
Makanan yang sudah dicerna sampai di daerah ileo ileo--caecal dalam waktu
6-8 jam, di colon tranversum dalam waktu 9-10 jam colon-colon-pelvis 12
12--14
jam, dikeluarkan dalam waktu 24 24--28 jam
jam.. Penentuan lama kematian
dari isi pencernaan ini dinilai dari suatu korban makan dan tidak ada
hubungan langsung dengan waktu pemeriksaan dilakukan.
dilakukan.

Kandung kemih
Kandung kemih biasanya dikosongkan sebelum tidur, dan dalam waktu
tidur isi kandung kemih akan bertambah.
bertambah. Bila didapati mayat pada pagi
hari dengan kandung kemih kosong, kemungkinan ia meninggal
menjelang pagi hari dan bila masih penuh tentu meninggalnya lebih
awal..
awal

Pakaian
Pakaian dapat menentukan lama kematian karena orang mempunyai
kebiasaan menggunakan pakaian sesuai dengan waktu Pakaian
kantor/sekolah, pakaian tidur, pakaian renang, olah raga dan lain
lain--lain,
kadang--kadang dapat dipakai sebagai petunjuk.
kadang petunjuk. Bila korban terbunuh
sedang memakai pakaian tidur tentu diperkirakan waktu kematian
adalah malam atau sebelum bangun pagi.
pagi.
Jam tangan
Bila korban memakai jam tangan pada waktu mengalami cedera
maka saat kematian dapat ditunjukkan secara tepat dari jarum
jam berhenti. Begitu juga dengan peristiwa kebakaran.
 Dari semula sudah dikemukakan bahwa tujuan pengetahuan
tanatologi adalah untuk kepentingan medikolegal, terutama
berkaitan dengan postpost--mortem interval
interval.. Pengetahuan ini harus
selalu diterapkan dalam pemeriksaan mayat.
mayat.
 Bila saat kematian korban tidak diketahui, maka beberapa petunjuk
di bawah ini dapat dipakai.
dipakai.
 Jam pertama kematian
kematian.. Tubuh masih hangat (dengan termometer
panjang didapati suhu 370 C), otot-otot-otot masih lemas selurunya
(periode relaksasi primer), kornea mata bening, belum tampak atau
belum jelas adanya lebam mayat.
mayat.
 4-6 jam
jam.. Telah mulai dingin (suhu rektal 3434--350 C), kaku mayat di
rahang telah di telah ada, begitu juga di beberapa persendian,
lebam mayat masih hilang pada penekanan.
penekanan.
 10
10--12 jam
jam.. Mayat mulai dingin (suhu sekitar 29 29--300 C), kaku mayat
lengkap di seluruh tubuh seperti papan, bila diangkat kaki, panggul
dan punggung juga terangkat, lebam mayat sangat jelas dan tidak
hilang pada penekanan.
penekanan.
 16
16--18 jam
jam.. Mayat dingin (sama dengan suhu ruang 28 28--290 C), kaku
mayat di beberapa persendian telah hilang, mulai tampak tanda- tanda-
tanda pembusukan terutama di perut bagian kanan bawah tampak
biru kehijauan, lebam mayat luas di bagian terendah dari tubuh.
tubuh.
 20
20--24 jamjam.. Dingin, kaku mayat sudah menghilang (relaksasi
sekunder), tanda pembusukan makin jelas, perut mulai tegang, bau
pembusukan, darah pembusukan keluar dari hidung dan mulut.
mulut.
 30
30--36 jam
jam.. Mayat menggembung, maka bengkak, mata tertutup,
bibir menebal, keluar gas dan air pembusukan keluar dari hidung
dan mulut, tampak garis pembuluh darah di permukaan tubuh
(marble appearance).
appearance).
 40
40--48 jam
jam.. Gelembung pembusukan di seluruh tubuh, skrotum
bengkak, lidah bengkak dan menonjol keluar.
keluar. Sebagian gelembung
pecah, kulit muda terkelupas
terkelupas..
 3 hari.
hari. Pembusukan lanjut, uterus bisa prolaps.
prolaps. Demikian juga anus,
mata menonjol keluar, muka sangat bengkak kehitaman rambut dan
kuku mudah dicabut.
dicabut.
 4-5 hari
hari.. Perut mengempes kembali karena gas keluar dan celah
jaringan yang rusak/hancur, satura kepala merenggang, otak
mengalami perlunakan menjadi seperti bubur
bubur..
 6-10 hari.
hari. Jaringan lunak tubuh melembek dan lama-
lama-lama menjadi
hancur, rongga dada dan perut bisa terlihat karena sebagian otot
sudah hancur dan seluruhnya hingga tinggal tulang belulang.
belulang.
Gambar Proses tanatologi selengkapnya

Anda mungkin juga menyukai