Anda di halaman 1dari 10

Bab II

Persekutuan Firma Pembubaran


(Perubahan Kepemilikan)

Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai masalah pembubaran persekutuan
firma karena perubahan kepemilikan yang meliputi penyebab pembubaran firma,
akuntansi untuk pembubaran karena keluarnya anggota lama, pembubaran
karena masuknya anggota baru.

Pembubaran persekutuan firma karena keluarnya sekutu


lama
Persekutuan firma mempunyai jangka hidup yang terbatas ( Limited
Life), yang berarti jika terjadi perubahan dalam akta pendirian firma maka firma
tersebut harus dibubarkan (dissolved).
Pemilikan dalam perekutuan firma dapat berubah apabila ada sekutu yang
mengundurkan diri atau ada sekutu baru yang masuk akibat dari perubahan
kepemilikan ini otomatis persekutuan firma akan dibubarkan sebagai konsekuensi
dari sifat jangka hidup yang terbatas,
Sekutu yang mengundurkan diri/keluar akan memperoleh hak berupa
sejumlah uang yang merupakan penggantian atas penarikan modalnya.
Pemberian hak ini mempunyai beberapa kemungkinan yaitu :
1. Sekutu yang keluar memperoleh hak sesuai dengan saldo modal terakhir
setelah disesuaikan dengan laba atau rugi yang diperoleh firma sampai
tanggal keluarnya.
2. Sekutu yang keluar diberi bonus

21
3. Sekutu yang keluar diberi goodwill.

KASUS 1
Firma Adi, Bintang dan Cindi membagi laba rugi setelah dikurang gaji adalah
3:3:4. Bintang keluar pada tanggal 1 juli 2003. saldo modal ketiga sekutu pada
saat keluarnya bintang adalah sebagai berikut:
Sekutu Modal Gaji/bln
Adi Rp. 45.000.000 Rp. 1.000.000
Bintang Rp. 38.000.000 Rp. 500.000
Cindi Rp. 25.000.000 Rp. 500.000
Laba yang diperoleh persekutuan tahun 2003 adalah sebesar Rp. 50.000.000,-

Pembahasan
1. Sekutu yang keluar memperoleh hak sebesar saldo modal akhir
Laba firma 1 jan – 1 juli 2003
= 6/12 x Rp. 50.000.000,- = Rp. 25.000.000,-

Adi Bintang Cindi


Gaji s/d 1 juli Rp. 6.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
30% 30% 40%
Sisa laba stlh gaji Rp. 3.900.000 Rp. 3.900.000 Rp. 5.200.000
Hak terhadap laba Rp. 9.900.000 Rp. 6.900.000 Rp. 8.200.000
Modal Rp.45.000.000 Rp.38.000.000 Rp.25.000.000
Modal akhir Rp.54.900.000 Rp.44.900.000 Rp.33.200.000

Pembagian Gaji
Gaji Adi = 6 x Rp. 1.000.000 = Rp. 6.000.000
Gaji Bintang = Rp. 6 x Rp. 500.000 = Rp. 3.000.000
Gaji Cindi = Rp. 6 x Rp. 500.000 = Rp. 3.000.000
Sisa Laba = Rp. 25.000.000 – Rp. 12.000.000 = Rp. 13.000.000

22
Jurnal
a. Pembagian laba 1 jan – 1 juli
Laba Rugi Rp. 25.000.000
Modal Sekutu A Rp. 9.900.000
Modal Sekutu B Rp. 6.900.000
Modal Sekutu C Rp. 8.200.000
b. Pengakuan Hak Bintang Oleh Firma Baru (firma AC)
Modal Sekutu B Rp. 44.900.000
Hutang Pada Bintang Rp.44.900.000

2. Sekutu Yang Keluar Diberi Bonus


Berdasar contoh diatas, Bintang diberi Hak sebesar Rp50.000.000,-
Bonus untuk B = Rp.50.000.000 – Rp.44.900.000 = Rp.5.100.000
Pembebanan untuk A = Rp.5.100.000 x 3/7 = Rp. 2.185.715
Pembebanan untuk C = Rp. 5.100.000 x 4/7 = Rp. 2.914.285
Jurnal
Modal Sekutu A Rp. 2.185.715
Modal Sekutu B Rp. 44.900.000
Modal Sekutu C Rp 2.914.285
Hutang Pada Bintang Rp.50.000.000

3. Sekutu yang keluar diberi goodwill


Berdasar contoh diatas, Bintang diberi Hak sebesar Rp50.000.000,-
a. diakui sebagai goodwill untuk Bintang
b. diakui sebagai goodwill untuk seluruh anggota

Jurnal
a. Goodwill untuk Bintang

23
Goodwill Rp. 5.100.000
Modal Sekutu B Rp.44.900.000
Hutang Pada Bintang Rp.50.000.000
b. Goodwill untuk semua sekutu
Goodwill Rp. 17.000.000
Modal Sekutu A Rp. 5.100.000
Modal Sekutu B Rp. 5.100.000
Modal Sekutu C Rp. 6.800.000
Modal Sekutu B Rp.50.000.000
Hutang Pada Bintang Rp.50.000.000

Pembubaran persekutuan firma karena masuknya sekutu


baru
Masuknya sekutu baru berarti akan membubarkan persekutuan firma lama
dan merubah persekutuan firma lama menjadi persekutuan yang baru dengan
anggota yang baru ( ada penambahan anggota). Masuknya anggota baru
tersebut dapat dilakukan dengan cara :
1. Membeli hak sekutu lama
2. Memasukkan investasi pada firma

1. Membeli hak sekutu Lama


Apabila masuknya sekutu baru dengan membeli hak sekutu lama maka jurnal
yang dibuat hanya untuk mencatat perubahan modal anggota yang dijual dan
modal sekutu baru

Kasus 2
Firma DEF mempunyai saldo modal dan pembagian laba rugi sebagai berikut :

24
Sekutu Modal % pembagian
D Rp. 20.000.000 30%
E Rp. 30.000.000 40%
F Rp. 35.000.000 30%
Kemudian G masuk dengan membeli modal F sebesar 50%

Jurnal
Modal F Rp. 17.500.000
Modal G Rp. 17.500.000

2. Memasukkan investasi pada firma


Masuknya sekutu baru dapat dengan memasukkan investasi pada firma
dan sekutu baru tersebut mendapatkan hak kepemilikan berupa modal dan
mendapatkan tanggung jawab atas kewajiban firma yang baru. Pengakuan atas
kepemilikan /modal firma tersebut dilakukan dengan cara :
1. Modal sekutu diakui sebesar setorannya
2. Modal sekutu diakui lebih besar dari setorannya
3. Modal sekutu diakui lebih kecil dari setorannya setorannya

KASUS 3
Firma DEF mempunyai saldo modal dan pembagian laba rugi
sebagai berikut :
Sekutu Modal % pembagian
D Rp. 20.000.000 30%
E Rp. 30.000.000 40%
F Rp. 35.000.000 30%
Masuk G dengan menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 30.000.000- untuk
mendapatkan 40% dari total modal.

Diminta :

25
susunlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut bila kelebihan atas setoran G
dicatat sebagai :
1. Bonus
2. Goodwill

Pembahasan
1. Bonus Untuk Sekutu Baru
40% x Rp.115.000.000,- = Rp.46.000.000,-
Bonus untuk G = 46.000.000 -30.000.000 = Rp. 16.000.000,-
Jurnal
Kas Rp. 30.000.000
Modal D Rp 4.800.000
Modal E Rp. 6.400.000
Modal F Rp. 4.800.000
Modal G Rp. 46.000.000

Komposisi Modal Firma DEFG yang baru adalah sebagai berikut :


Modal D Rp. 15.200.000,-
Modal E Rp. 23.600.000,-
Modal F Rp. 30.200.000,-
Modal G Rp. 46.000.000,-
Jumlal Modal Fa DEFG Rp.115.000.000,-

2. Goodwill untuk sekutu baru


Modal baru = 100/60 x Rp. 85.000.000 = Rp. 142.000.000,-
Modal riil = Rp. 115.000.000,-
Goodwill = Rp. 27.000.000,-
Jurnal
Kas Rp. 30.000.000

26
Goodwill Rp. 27.000.000
Modal G Rp. 57.000.000

Komposisi Modal Firma DEFG yang baru adalah sebagai berikut :


Modal D Rp. 20.000.000,-
Modal E Rp. 30.000.000,-
Modal F Rp. 35.000.000,-
Modal G Rp. 57.000.000,-
JumlahModal Fa DEFG Rp.142.000.000

KASUS 4
Berdasar kasus 3 diatas, g mendapat hak 20% dari modal baru atas setoran
yang dilakukan.

Pembahasan
1. Bonus Untuk Sekutu Lama
20 x Rp.115.000.000,- = Rp.23.000.000,-
Bonus untuk sekutu lama = Rp. 7.000.000,-
Jurnal
Kas Rp. 30.000.000
Modal D Rp 2.100.000
Modal E Rp. 2.800.000
Modal F Rp. 2.100.000
Modal G Rp. 23.000.000

Komposisi Modal Firma DEFG yang baru adalah sebagai berikut :


Modal D Rp. 22.100.000,-
Modal E Rp. 32.800.000,-

27
Modal F Rp. 37.100.000,-
Modal G Rp. 23.000.000,-
Jumlal Modal Rp.115.000.000,-

2. Goodwill Untuk Sekutu Lama


Modal baru = 100/20 x Rp. 30.000.000 = Rp. 150.000.000,-
Modal riil = Rp. 115.000.000,-
Goodwill = Rp. 35.000.000,-
Alokasi goodwill utk D= 30% x 35.000.000 = 10.500.000
Alokasi goodwill utk E = 40% x 35.000.000 = 14.000.000
Alokasi goodwill utk F= 30% x 35.000.000 = 10.500.000

Jurnal
Kas Rp. 30.000.000
Goodwill Rp. 35.000.000
Modal D Rp 10.500.000
Modal E Rp. 14.000.000
Modal F Rp. 10.500.000
Modal G Rp. 30.000.000

Komposisi Modal Firma DEFG yang baru adalah sebagai berikut :


Modal D Rp. 30.500.000,-
Modal E Rp. 44.000.000,-
Modal F Rp. 45.500.000,-
Modal G Rp. 30.000.000,-
Jumlal Modal Rp.150.000.00
RANGKUMAN
Perekutuan firma karena bersifat limited life maka dapat bubar sewaktu-waktu.
pembubaran ini dapar terjadi apabila terjadi perubahan kepemilikan dengan

28
masuknya sekutu baru. masuknya sekutu baru tersebut dapt melalui pembelian
atas modal sektu lama atau melakukan investasi dalam persekutuan. investasi
yang dilakukan dapat dicatat sebesar kas yang disetorkan, lebih besar dari kas
yang disetorkan yang akan dicatat sebagai bonus atau goodwill untuk sekutu
baru dan dicatat lebih kecil dari setorannya sehingga akan diakui bonus atau
goodwill untuk sekutu lama.

LATIHAN
1. Adi dan Lili adalah sekutu Firma AL dengan rasio laba rugi 6:4
Neraca firma Al per 31 januari 2000 adalah sebagai berikut
Kas Rp. 21.000.000 Hutang Dagang Rp. 17.000.000
Surat Berharga 9.000.000 Hutang Pajak 19.000.000
Piutang 26.000.000 Modal
Persedian 37.000.000 Modal Adi Rp. 90.000.000
Mesin Rp.65.000.000 Prive ( 20.000.000)
Akm Penyst ( 30.000.000) 70.000.000
35.000.000 Modal Lili 59.000.000
Aktiva Tetap Rp.50.000.000 Prive Lili ( 7.000.000)
Akm Penyst ( 20.000.000) 52.000.000
30.000.000 -
Total Aktiva Rp. 158.000.000 Total Hut dan Modal Rp.158.000.000
Pada tanggal 1 pebruari mereka setuju untuk menerima Ayu sebagai sekutu
baru. Untuk itu dibuat kesepakatan baru sebagai berikut ;
a. Persediaan ditetapkan menjadi Rp. 53.000.000,-
b. Ditetapkan cadangan kerugian piutang sebesar Rp. 5.000.000,-
c. Aktiva tetap dinilai menjadi Rp. 34.000.000,-
d. Hutang dagang bertambah sebesar Rp. 3.000.000,-
Adi, Lili dan Ayu sepakat membagi laba rugi dengan rasio 6:4:2. Ayu akan
menyetorkan uang sebesar Rp. 42.500.000,- sebagai modal awaldan akan
mendapatkan hak kepentingan sebesar 25%.

29
Diminta :
a. Susunlah semua jurnal yang diperrlukan untuk mencatat transaksi
tersebut.
b. Hitung berapa kenaikan atau penurunan modal Adi dan Lili.

2. Pada Tanggal 1 maret 2000, Firma Star yang dimiliki oleh Candra (50%)
dan Purnomo (50%) mempunyai modal sebesar Rp. 38.500.000,-. Dan
pembagian laba rugi disetujui dengan rasio 6:4
Berdasarkan data diatas susunlah jurnal untuk mencatat masuknya Dyah
dengan menyetor Rp. 20.000.000,- dengan asumsi :
a. Dyah diberi hak 50% dari total modal dengan diberi bonus
b. Dyah diberi hak 25% dari total modal dan bonus diberikan pada
sekutu lama
c. Setoran Dyah dianggap sebagai 25% dari modal sekutu yang baru.

30

Anda mungkin juga menyukai