Anda di halaman 1dari 28

TATA TERTIB SISWA MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA RAWALO

BANYUMAS JAWA TENGAH


BAB I
DASAR PEMIKIRAN, DASAR HUKUM, TUJUAN
Pasal 1
DASAR PEMIKIRAN

Dengan Ma Miftahul Huda Rawalo Sebagai Lembaga Pendidikan Islam yang berbasis sains
Al-Qur’an di Kabupaten banyumas Provinsi Jawa tegah, Ma Miftahul Huda Rawalo
mengemban Visi Misi yaitu:

A. VISI, MISI dan TUJUAN


1. Visi
Madrasah Aliyah Miftahul Huda sebagai lembaga Pendidikan berdiri khas agama
islam perlu mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid/ wali murid, lembaga
pengguna lulusan madrasah dan masyaraat dalam merumuskan visinya. Merespon
perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, era
informasi dan globalisasi yang sangat cepat, Madrasah Aliyah Miftahul Huda
memiliki harapan dan respon yang tertuang dalam visi madrasah Aliyah Miftahul
Huda Rawalo berikut :

“TERWUJUDNYA GENERASI UNGGUL YANG BERBASIS SAINS AL-


QUR’AN”

Dengan indicator Visi sebagai berikut :


a. Terwujudnya generasi penerus yang berkompeten di bidang ilmu pengetahuan dan
tekhnologi;
b. Terwujudnya generasi penerus yang bertanggung jawab serta berpegang teguh
pada ajaran-ajaran Agama Islam;
c. Terwujudnya geneerasu penerusyang penuh kreativista dan inovatuf dengan tidak
meninggalkan kaidah-kaidah islam;
d. Terwujudnya generasi penerus yang santun, tawadu’ dan memiliki akhlak mulia
(akhlakul karimah);
e. Terwujudnya generasi yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik
sebagai bekal melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi dan atau hidup
mandiri;

2. Misi
Madrasah Aliyah Miftahul Huda dalam mewujudkan visi menentukan Misi
sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan Pendidikan yang berkualitas;
b. Menyelenggarakan Proses Pembelajaran yang berbasis IPTEK ( ilmu pengetahuan
dan teknologi ) dan IMTAQ ( iman dan Taqwa ) secara proporsional, mengkaji
ilmu al qur’an secara mendalam bagi peserta didik;
c. Menyelenggarakn proses DIKLAT ( pendidikan dan latihan ) yang berbasis pada
peningkatan potensi , minat dan bakat peserta didik;
d. Memfasilitasi penigkatan profesionalisme Tenaga Pendidik dan Kependidikan;
e. Meneyelenggarakan tat kelola madrasah yanf efektif, efisien, transparan dan
akuntabel;

3. Tujuan
Tujuan Madrasah Aliyah Miftahul Huda secara garis besar meliputi :
a. Tujuan Umum
1) Mewujudkan manajemen sekolah dengan menggunakan system menejemen
peningkatkan mutu berbasis sekolah (MPMBS) dan dibangun atas dasar asas
professional, amanah, transparan, persaudaraan dan keteladanan,
(Pengembangan Misi, Lamp. IV. SK Gubernur No. 117 tahun 2003 hal. 8, dan
PK BP&K Depdiknas 2002 hal. 8 )
2) Mewujudkan tenaga pendidik dan tenaga administrasi yang kualifaf,
kompeten dan professional, (menuju masyarakat Belajar, Indra Jati Sisi, 2002
Hal. 28)
3) Mewujudkan sosialisasi dan pelaksanaan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah (Lamp IV. SK Gubernur nomor 117 tahun 2003 hal. 2)
4) Mewujudkan fasilitas lembaga yang nyaman dan kondusif, mengembangkan
dan mengoptimalkan manfaatnya. (PK BP&K Depdiknas 2002 hal. 8 dan 26)
5) Menciptakan lingkungan sekolah iklim pembelajaran yang religious, edukatif,
ilmiah, ramah, dan menyenagkan (sarana pokok pendukung Pendidikan Budi
Pakerti dan Kepribadian yaitu tempat ibadah , perpustakaan dna ruang BK).
(PK BP&K Dipdiknas 2002 hal. 8 dan 60)
6) Menyelenggarakn proses pengembangan keilmuan pada peserta didik dalam
aktualisasi kecerdasan intelektual (linguistickndan logika matematis),
kecerdasan emosional (musical, spasial-visual, kinestetik, unterpersonal-sosial
dan intrapersonal-keterampilan diri) dan kecerdasan spiritual ( Menuju
Masyarakt Belajar , Indrajatisidi 2002 hal. 6 / 55 dan PK BP&K Depdiknas
2002 hal. 7)
7) Menyelenggarakan proses penanaman sifat-sifat budi luhur dan akhlak mulia
pada peseta didik atas dasar nilai-nilai budaya bangsa yang religious dam
nilai-nilai ahlusunnah wal jama’ah melalui pengintegrasian pada kegiatan
intra dan ekstrakurikuler, pembiasaan serta perilaku sehari-hari.
(pengembangan misi dan PK BP&K Depdiknas 2002 hal. 24)
8) Memberdayakan potensi sumber daya masyarakat yang ada di sekitar sekolah
untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah. (PK BP&K 2002 hal. 24)

b. Tujuan Khusus
a) Tujuan Ajngka Panjang
Membangun unit Pendidikan yang unggul dalam ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, menejemen, profesionalisme dalam ketenagaan, fasililtas yang
memadai, jaringan lulusan dan out put yang berkualitas dengan dasar
keimanan dan ketakwaan yang kuat
b) Tujuan Jangka Menengah
1. Menigkatkan jaringan dengan perguruan tinggi
2. Menigkatkan prestasi akademik sejajar dengan sekolah umum Negri yang
bertaraf Nasional (SSN)\
3. Unggul dalam Keilmuan :
 Nilai standar kelulusan diatas minimal dan tinggi dari 5,5
 Siswa mampu masuk 10 besar di sekolah unggulan
 Nilai rata-rata raport minimal 7,0
 Juara lomba bidang akademik dan olah raga tingkat kabupaten
 Pentas seni tinggkat kecamatan
 Luhur dalam kepribadian :
- Memiliki kreatifitas dan aktifitas keagamaan dan akhlak mulia
- Memiliki kepribadian dan budi luhur
- Memiliki keterampilan berorganisasi
c) Tujuan Jangka Pendek
1. Mempertahankan kelulusan UN 100% dan
2. Mempertahankan prestasi kelulusan sebagai peringkat 1 antara MA se-
kabupaten Banyumas.
3. Menigkatkan nilai setandar minimal kelulusan dari 6,0 menjadi 6,5 untuk
mata pelajaran Ujaun Madarasah dan 4,26 menjadi 5,25 untuk mata
pelajaran Ujian Nasion.
4. Menigkatkan nilai raport rata-rata dari 6,5 menjadi 7,0.
5. Menigkatkan jumlah siswa yang masuk 10 besar pada sekolah lanjutan
yang terkareditasi.
6. Menigkatkan prestasi pada kejuruan olimpiade MIPA antara MA
sekabupaten Banyumas dari harapan 2 menjadi juara.
7. Menigkatkan prestasi kejuaraan MTQ dan MHQ dari juara harapan 1
menjadi juara 2 tingkat Kabupaten.
8. Menigkatkan pembinaan dan bimbingan siswa kearah akrifitas keagamaan
, akhlak mulia, kepribadian budi luhur, dan keteeampilan berorganisasi.
9. Meningkatkan layanan dan mengembangkan potensi akademik, minat dan
bakat peserta didik.
10. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan peserta didik
11. Membengaun prilaku religious, akhlakul karimah dengan semangat nilai-
nilai pesantren.
12. Menigkatkan prestasi lulusan peserta didik.

Pasal 2
DASAR HUKUM

(1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


(2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
(3) Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 370 tahun 1993 tentang
Penyelenggaraan Madrasah Aliyah.
(4) Permendikbud Baru Nomor 57, 58, 59 dan 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MK

Pasal 3
TUJUAN

(1) Sebagai pedoman pelaksanaan tata tertib di lingkungan MA Miftahul Huda Rawalo.
(2) Mengatur kehidupan siswa di lingkungan MA Miftahul Huda Rawalo.
(3) Mewujudkan ketertiban di lingkungan MA Miftahul Huda Rawalo.

BAB II
KETENTUAN UMUM
Pasal 4
DEFINISI ISTILAH

Dalam peraturan tata tertib ini, yang dimaksud dengan :


(1) Madrasah adalah Madrasah Aliyah Miftahul Huda Rawalo.
(2) Pimpinan Madrasah adalah Kepala Madrasah, para Wakil Kepala Madrasah (Wakamad)
dan Kepala Tata Usaha.
(3) Guru adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu ditugaskan Madrasah
untuk mendidik dan mengajar siswa, khususnya dalam proses kegiatan belajar mengajar.
(4) Guru piket adalah guru yang ditugaskan Pimpinan Madrasah untuk membantu kelancaran
proses kegiatan belajar mengajar pada hari yang ditentukan.
(5) Petugas Kesehatan adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu ditugaskan
Madrasah untuk memberikan layanan perawatan kesehatan.
(6) Siswa adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu dapat mengikuti proses
pendidikan di Madrasah.
(7) Siswa berprestasi adalah siswa yang telah meraih indeks prestasi tertinggi, aktif dalam
organisasi Madrasah dan kegiatan ekstrakurikuler, serta berperilaku baik dan sopan di
Madrasah.
(8) OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah) dan MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas)
adalah organisasi yang diselenggarakan oleh siswa di madrasah dan dibina oleh bidang
kesiswaan, untuk kepentingan siswa dalam menunjang dan meningkatkan kualitas
Kegiatan Belajar Mengajar.
(9) Pengurus OSIM dan MPK adalah siswa yang dipilih dengan persyaratan tertentu dan
disahkan oleh Madrasah.
(10) Izin adalah izin yang diberikan oleh guru piket kepada siswa saat KBM berlangsung.
(11) Diharuskan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan siswa berdasarkan tata tertib siswa
di Madrasah.
(12) Dianjurkan adalah ketentuan yang lebih baik untuk dilaksanakan siswa berdasarkan tata
tertib di Madrasah.
(13) Dibolehkan adalah ketentuan yang diizinkan untuk dilaksanakan siswa.
(14) Dilarang adalah ketentuan yang harus ditinggalkan siswa berdasarkan tata tertib siswa di
Madrasah.
(15) Pelanggaran adalah tingkah laku siswa yang tidak sesuai aturan Tata Tertib Siswa di
Madrasah.
(16) Sanksi adalah tindakan yang dikenakan kepada siswa karena melanggar peraturan tata
tertib siswa sebagai bentuk pembinaan.

BAB III
PROSES BELAJAR MENGAJAR

Pasal 5
JAM BELAJAR

(1) Jam belajar dimulai pukul 07.15 WIB


(2) Akhir jam pelajaran disesuaikan dengan jadwal pelajaran masing-masing level kelas.

Pasal 6
BEL

(1) Bel 1 x (satu kali) menandakan pergantian jam pelajaran


(2) Bel 2 x (dua kali) menandakan dimulai atau berakhirnya jam istirahat
(3) Bel 3 x (tiga kali) menandakan dumiali atau berakhirnya jam belajar

Pasal 7
PERSIAPAN BELAJAR

(1) Siswa diharuskan sudah berada di dalam kelas lima menit sebelum pelajaran dimulai.
(2) Siswa diharuskan tadarus Membaca Asmaul Kusna dan berdoa memohon ilmu
pengetahuan sebelum pelajaran pertama dimulai yang dipandu oleh guru/ketua kelas.
(3) Piket kelas diharuskan menjaga kebersihan kelas (meja guru, papan tulis, lemari harus
sudah bersih dan rapih sebelum setiap jam pelajaran dimulai).

Pasal 8
SELAMA JAM PELAJARAN

(1) Siswa diharuskan menjaga ketertiban, kebersihan, keamanan dan kekeluargaan di dalam
kelas.
(2) Siswa diharuskan mengikuti pelajaran dengan seksama sampai akhir pelajaran.
(3) Siswa dilarang membawa dan menggunakan handphone, earphone, walkman, media
player dan alat sejenis lainnya selama jam pelajaran.
(4) Siswa dilarang membawa makanan ke dalam kelas.
(5) Siswa segera bergegas menuju kelas sesuai jadwal KBM, setelah KBM satu mata
pelajaran selesai, sesuai jadwal.
(6) Siswa yang ingin meninggalkan kelas karena sesuatu hal (sakit, ada keperluan yang sangat
penting) diharuskan meminta izin kepada guru yang mengajar dan guru piket.
(7) Ketua kelas atau piket kelas diharuskan menghubungi guru piket, setelah 10 menit guru
yang bertugas mengajar belum masuk kelas.
(8) Pada setiap akhir pelajaran, siswa diharuskan merapikan perlengkapan belajar dan
membaca doa manfaat ilmu dan penutup majelis yang dipimpin oleh ketua kelas.

Pasal 9
PELAJARAN OLAH RAGA

(1) Siswa diharuskan mengikuti pelajaran dan praktek olahraga.


(2) Siswa diharuskan memakai pakaian olah raga yang telah ditentukan.
(3) Siswa diharuskan membersihkan diri di akhir pelajaran olah raga dan mengganti pakaian
seragam di tempat yang ditentukan.
(4) Siswa yang tidak mengikuti pelajaran olah raga diharuskan melapor kepada guru olah raga
dan guru piket.

Pasal 10
WAKTU ISTIRAHAT

(1) Siswa diharuskan menggunakan waktu istirahatnya dengan baik di luar kelas
(2) Waktu istirahat telah ditentukan sesuai jadwal.
(3) Siswa diharuskan segera masuk kelas bila waktu istirahat selesai.

Pasal 11
TIDAK MASUK MADRASAH

(1) Siswa yang berhalangan hadir karena mendapatkan tugas dari Pimpinan Madrasah,
diharuskan melapor kepada guru piket dengan menunjukkan Surat Tugas yang
dimilikinya.
(2) Siswa yang berhalangan hadir karena sakit atau keperluan penting tertentu diharuskan
menyampaikan surat izin yang ditandatangani oleh orang tua atau wali siswa.

Pasal 12
ULANGAN

(1) Siswa wajib mengikuti ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester
dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan.
(2) Siswa dan orang tua siswa berhak mengetahui hasil ulangan dari guru yang bersangkutan
atau guru bimbingan dan konseling.
(3) Ulangan susulan hanya diberikan kepada siswa yang berhalangan, yaitu sakit dengan surat
keterangan dokter atau petugas kesehatan, serta siswa yang mendapat tugas kepala
madrasah untuk mengikuti kegiatan tertentu.
(4) Guru berhak menolak hasil kerja siswa yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
diberikan.
(5) Ujian akhir semester diikuti siswa setelah menyelesaikan semua kewajibannya terhadap
Madrasah.
(6) Siswa yang belum tuntas dalam satu ulangan/ harian wajib segera mengikuti remedial,
sesuai ketentuan yang ditetapkan guru mata pelajaran.

Pasal 13
BUKU LAPORAN HASIL PEMBELAJARN (LHP)

(1) Setiap siswa berhak mendapat Buku Laporan Hasil Pembelajaran (LHP) atau rapor setiap
akhir semester.
(2) LHP diserahkan wali kelas kepada orangtua/wali dan didampingi siswa yang
bersangkutan.
(3) Orang tua/wali diharuskan hadir pada pengambilan LHP pada akhir tahun pelajaran.
(4) LHP yang telah diterima oleh orangtua/wali diharuskan ditandatangani sebelum
dikembalikan ke Madrasah selambat-lambatnya dua minggu setelah awal pelajaran
dimulai.
(5) LHP yang kotor, rusak atau hilang adalah tanggung jawab siswa/orangtua/wali yang
bersangkutan.
(6) Penggantian LHP/rapor dikenakan biaya administrasi dalam pembuatannya.

BAB IV
AKTIVITAS SISWA

Pasal 14
UPACARA BENDERA

(1) Seluruh siswa diharuskan untuk mengikuti upacara pada hari Senin dan hari-hari besar
Nasional.
(2) Siswa diharuskan mengenakan pakaian seragam lengkap dengan atribut upacara.
(3) Siswa diharuskan hadir di lapangan upacara bendera, 5 (lima) menit sebelum upacara
dimulai.
(4) Siswa yang tidak hadir tepat waktu berbaris di luar barisan yang semestinya.
(5) Siswa yang ditunjuk sebagai petugas upacara diharuskan mempersiapkan perlengkapan
upacara dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
(6) Siswa berbaris sesuai dengan angkatan dan menurut jenis kelamin dipimpin petugas
upacara.
(7) Siswa diharuskan mengikuti upacara dengan tertib sampai seluruh proses upacara selesai.

Pasal 15
EKSTRAKURIKULER

(1) Siswa diharuskan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka


(2) Siswa diharuskan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lain yang ada di Madrasah.
(3) Siswa diharuskan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
(4) Penilaian kegiatan ekstrakurikuler bersifat kualitatif dan dicantumkan dalam Buku
Laporan Hasil Pembelajaran (LHP).
(5) Siswa yang mempunyai nilai akademis rendah, hanya diperkenankan mengikuti satu
kegiatan ekstrakurikuler.

Pasal 16
OSIM

(1) Setiap siswa diharuskan menjadi anggota OSIM dan bersedia diangkat menjadi pengurus
OSIM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Perangkat OSIM terdiri dari:
a. Pembina OSIM
b. Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK)
c. Pengurus OSIM
(3) DPK dan pengurus OSIM dipilih setiap 1 (satu) tahun sekali.
(4) Setiap pergantian pengurus, harus disertai dengan laporan pertanggunggjawaban kegiatan.
(5) Pengurus OSIM yang memiliki masalah akademis dapat di lakukan Pergantian Antar
Waktu (PAW) oleh pembina kesiswaan .

Pasal 17
SHALAT BERJAMAAH

(1) Siswa diharuskan melaksanakan sholat fardhu secara berjamaah di masjid./di Aula
Madrasah
(2) Siswa diharuskan meninggalkan aktivitas apapun di luar jam pelajaran pada saat adzan
dikumandangkan.
(3) Siswa diharuskan mengambil wudlu dan segera masuk ke dalam masjid, berdiam diri atau
melakukan hal yang bermanfaat(zikir, membaca Al-Qur’an dalam hati, dll).
(4) Siswa diharuskan mengenakan pakaian sholat yang bersih dan suci serta menyegerakan
diri berangkat ke masjid.
(5) Siswa diharuskan menjaga ketertiban, kebersihan dan kekhusyu’an beribadah.
(6) Siswa dianjurkan berdoa ketika masuk/keluar dari masjid.
(7) Siswa diharuskan menjawab adzan dan iqomah.
(8) Siswa diharuskan mengikuti imam dengan tertib sampai selesai dzikir dan doa.
(9) Siswa putri yang berhalangan shalat karena haid diharuskan berkumpul di Aula untuk
mendapatkan materi keputrian.

Pasal 18
PAKAIAN BESERTA ATRIBUTNYA

(1) Pakaian seragam siswa ditentukan sebagai berikut:


Hari Senin dan Selasa : putih abu-abu lengkap dengan atributnya dan berdasi.
Hari Rabu dan Kamis : Alamamater Madrasah
Hari Jumat dan Sabtu: Pramuka
(2) Aksesoris yang diperbolehkan:
Putra : jam tangan, bukan jam pintar (bisa sms, nelpon dan internetan)
Putri : jam tangan dan perhiasan lain yang tidak mencolok.
(3) Siswa diharuskan mengenakan sepatu hitam polos (hitam seluruh bagiannya) dan kaos
kaki putih.
(4) Siswa dilarang memakai sepatu dengan melipat atau diinjak bagian belakangnya.
(5) Siswa diharuskan berpakaian bersih, rapi dan sopan sesuai dengan ketentuan Madrasah
dan ajaran Islam.
(6) Siswa diharuskan memakai atribut yang telah ditentukan madrasah.
(7) Siswa dilarang mengenakan pakaian (celana/rok) hingga menyentuh tanah.
(8) Siswa putra diharuskan mengenakan ikat pinggang hitam.
(9) Siswa putri diharuskan memakai kerudung sesuai dengan ketentuan.
(10) Siswa dilarang mengenakan pakaian seragam tidak pada waktu dan tempatnya.
(11) Siswa dilarang memakai celana panjang ketat (legging,pensil dll.)

Pasal 19
KEBERSIHAN
(1) Siswa diharuskan memelihara kebersihan:
a. diri dan pakaian.
b. alat-alat belajar.
c. kelas, gedung madrasah, masjid, dan lingkungan sekitarnya.
(2) Siswa diharuskan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
(3) Siswa diharuskan menempel pengumuman atau sejenisnya pada papan pengumuman yang
telah disediakan.
(4) Siswa diharuskan mengikuti kegiatan kerja bakti kebersihan yang dilakukan secara
berkala
(5) Siswa diharuskan menjaga kesehatan masing-masing dengan memperhatikan makan,
minum dan olah raga yang dapat menunjang kesehatan siswa yang bersangkutan.
(6) Siswa dilarang membuat kegiatan atau lomba yang berpotensi merusak lingkungan.
(7) Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, panitia kegiatan wajib mengembalikan kondisi
tempat seperti semula.

BAB V
UNIT-UNIT DI MADRASAH

Pasal
Pasal 20

KELAS

(1) Siswa wajib memelihara kebersihan Kelas dan Lingkungannya


(2) Siswa wajib menjaga semua properti yang ada di dalam kelas
(3) Siswa dilarang mencorat-coret meja, kursi, lemari, dinding , pintu, jendela, horden dan
screen yang ada di dalam kelasnya.
(4) Siswa dilarang menggunakan peralatan listrik di dalam kelas
(5) Siswa dilarang merusak stop kontak, saklar dan jaringan listrik kelas
(6) Kerusakan terhadap properti kelas karena disengaja menjadi tanggung jawab warga kelas
yang bersangkutan.

Pasal 21

UKS
(1) Siswa diharuskan menaati tata tertib UKS yang telah ditentukan.
(2) Siswa yang sakit berhak mendapat perawatan yang ditangani oleh petugas kesehatan atau
dokter yang bertugas.
(3) Siswa dilarang masuk ke ruang periksa tanpa didampingi petugas kesehatan yang
bertugas.
(4) Siswa yang telah direkomendasikan petugas kesehatan yang bertugas, dianjurkan berobat
ke poliklinik atau rumah sakit rujukan.
(5) Siswa yang sakit, namun tidak dapat ditanggulangi oleh petugas kesehatan yang bertugas,
maka penanganan biaya kesehatan ditanggung oleh siswa sendiri.
(6) Petugas kesehatan memberikan informasi siswa yang sakit kepada guru piket

Pasal 22
PERPUSTAKAAN

(1) Siswa diharuskan menjadi anggota perpustakaan madrasah.


(2) Siswa diharuskan menaati tata tertib perpustakaan yang telah ditentukan.
(3) Ketentuan penggunaan perpustakaan diatur tersendiri oleh perpustakaan madrasah
(4) Siswa wajib menjaga kebersihan, keutuhan buku-buku yang di pinjam dari perpustakaan
serta dilarang keras meninggalkan buku yang di pinjam, di sembarang tempat.

Pasal 23
LABORATORIUM

(1) Penggunaan laboratorium hanya untuk kegiatan yang berkaitan dengan Kegiatan Belajar
Mengajar.
(2) Penggunaan laboratorium di luar jam pelajaran disesuaikan dengan jadwal yang telah
ditentukan.
(3) Penggunaan laboratorium untuk kegiatan lainnya, diharuskan seizin pengelola
laboratorium dan diketahui Pimpinan Madrasah.
(4) Siswa diperbolehkan menggunakan fasilitas laboratorium sesuai jadwal yang telah
ditentukan dan atau setelah mendapat izin dari pengelola laboratorium.
(5) Siswa yang merusak atau menghilangkan alat-alat laboratorium diharuskan mengganti
alat-alat yang rusak atau hilang.
(6) Ketentuan lain menyangkut pemanfaatan laboratorium, diatur oleh masing-masing
pengelola laboratorium.

Pasal 24
KANTIN

(1) Siswa diperbolehkan makan di kantin dan duduk ditempat dan pada jam-jam yang telah
ditentukan.
(2) Siswa diharuskan makan dengan tata cara yang Islami dan membaca doa sebelum dan
sesudah makan.
(3) Siswa dilarang bersenda gurau pada saat makan.
(4) Siswa diharuskan antri dalam mengambil makanan dan masuk serta keluar melalui pintu
yang telah ditentukan.
(5) Siswa diharuskan menjaga kebersihan tempat makan dan minum.
(6) Siswa dilarang memanfaatkan sarana kantin selain pada jam-jam yang sudah ditentukan.

Pasal 25
FASILITAS OLAH RAGA

(1) Fasilitas olah raga digunakan pada jam pelajaran olah raga.
(2) Pemakaian lapangan olah raga di luar jam pelajaran akan dijadwalkan, dan diketahui oleh
pembina kegiatan.
(3) Kerusakan alat-alat olah raga milik madrasah menjadi tanggung jawab pemakai.
(4) Selama Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS), lapangan
sepak bola, basket, dan bola voli dilarang digunakan.
(5) Kegiatan olahraga sore hari dilaksanakan maksimal sampai pukul 17.00 WIB.
(6) Selama menjalankan kegiatan olahraga siswa & siswa di wajibkan menggunakan pakaian
yang menutup aurat.

Pasal 26
MASJID

Selama di dalam masjid:


(1) Diwajibkan memelihara kesucian diri
(2) Dilarang menggunakan HP
(3) Dilarang berbicara yang tidak bermanfaat dan bersenda gurau
Pasal 27
POS SATUAN PENGAMANAN (SEKURITI)

(1) Siswa dilarang memasuki ruang pos satuan pengamanan (sekuriti), kecuali ada
kepentingan mendesak dan atas seizin Petugas Sekuriti.
(2) Siswa dilarang menggunakan fasilitas yang ada di ruang pos satuan pengamanan
(sekuriti).
(3) Siswa menyerahkan surat izin khusus di pos satuan pengamanan saat keluar lingkungan
madrasah

BAB VI
KENDARAAN

Pasal 28
KENDARAAN YANG DIIJINKAN

(1) Siswa diperbolehkan membawa kendaraan roda 2 (dua) dengan ketentuan:


a. Kondisi kendaraan harus standar
b. Diparkir pada tempat yang ditentukan
c. Dilengkapi dengan kunci tambahan
d. Tidak dipinjamkan kepada orang lain
(2) Siswa dilarang membawa kendaraan roda 4 (empat)
(3) Kendaraan yang digunakan untuk mengantar siswa tidak diijinkan memasuki pintu
gerbang halaman madrasah.

Pasal 29
ALAT KOMUNIKASI

(1) Sekolah tidak melarang siswa membawa Handphone, Pad, Kalkulator, notebook atau
laptop.
(2) Kehilangan atas barang-barang pada butir (1) menjadi tanggung jawab masing-masing
pemilik.
BAB VII
PELANGGARAN DAN SANKSI

Pasal 30
JENIS PELANGGARAN

A. Pelanggaran tingkat 1
Pelanggaran yang dilakukan secara perorangan, tetapi tidak mengganggu orang lain dan
tidak mengganggu kelancaran kegiatan yang sedang berlangsung.
1.1 Terlambat datang ke kelas pada jam pelajaran.
1.2 Terlambat datang ke masjid pada saat sholat.
1.3 Terlambat datang pada kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh
madrasah.
1.4 Makan dan minum bukan pada jam istirahat di kelas, masjid atau laboratorium.
1.5 Tidak memakai pakaian seragam yang telah ditentukan.
1.6 Berpenampilan tidak sopan dan tidak islami, berdandan tidak rapi, seperti berambut
panjang (khusus putra), berpakaian kotor dan berpakaian ketat.
1.7 Aksesoris tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
1.8 Tidur di tempat umum atau pada tempat yang tidak semestinya, kecuali dengan
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
1.9 Tidak mengikuti upacara bendera tanpa alasan yang jelas.
1.10 Tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh madrasah,
OSIM, dan asrama.
1.11 Membuang sampah atau meludah di sembarang tempat.
1.12 Menaruh barang/peralatan milik pribadi atau milik madrasah tidak pada tempatnya.
1.13 Menempelkan atau menuliskan sesuatu yang tidak pada tempatnya.

B. Pelanggaran tingkat 2
Pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok yang dapat mengganggu
kelancaran kegiatan-kegiatan Madrasah atau kegiatan-kegiatan perorangan.
2.1 Melompat pagar atau jendela madrasah.
2.2 Membuat keributan atau kegaduhan di dalam kelas, perpustakaan, laboratorium dan
masjid, sehingga mengganggu suasana belajar atau kekhusyukan beribadah.
2.3 Tidak mengikuti sholat berjamaah di masjid.
2.4 Memindahkan dan mengubah alat–alat laboratorium atau madrasah yang telah
terpasang tanpa izin.
2.5 Menggunakan fasilitas madrasah tidak pada waktunya.
2.6 Mengendarai dan membawa sepeda/kendaraan bermotor tanpa izin pemiliknya
dilingkungan madrasah
2.7 Menggunakan barang-barang bukan milik sendiri tanpa seizin pemilliknya.
2.8 Mengadakan kegiatan dengan orang luar di dalam lingkungan madrasah tanpa izin.
2.9 Meninggalkan pelajaran tanpa alasan jelas.

C. Pelanggaran tingkat 3
Pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok yang dapat mengganggu
kaidah kehidupan sosial sehingga menimbulkan kegelisahan,
3.1 Menyontek ketika ulangan
3.2 Memberikan keterangan yang tidak benar (berbohong).
3.3 Vandalisme, yakni mengotori atau merusak peralatan dan gedung-gedung di
lingkungan madrasah.
3.4 Membuat keonaran.
3.6 Tidak masuk kelas, tanpa alasan yang jelas.
3.7 Membawa kendaraan bermotor, membawa barang elektronik yang dilarang.
3.8 Membawa orang lain tanpa mendapat izin dari Pimpinan Madrasah ke dalam
lingkungan Madrasah untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tata tertib
siswa.
3.9 Menyebarkan berita-berita yang tidak sesuai atau tanpa informasi yang tidak jelas,
sehingga menimbulkan kesalahan tanggapan dari berbagai pihak.

D. Pelanggaran tingkat 4
Pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok dengan melakukan
perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri, orang-orang sekitar dan lingkungannya,
serta mencemarkan nama baik perorangan atau sekelompok orang atau madrasah,
4.1 Meninggalkan madrasah tanpa izin
4.2 Memfitnah, menipu, mengucilkan teman dan menghasut seseorang atau sekelompok
orang untuk melakukan kegiatan yang tidak terpuji
4.3 Menghina atau merendahkan martabat sesama teman-teman, guru-guru, karyawan
atau pimpinan madrasah di hadapan satu atau beberapa orang dalam lingkungan
madrasah
4.4 Berkelahi dan menantang perkelahian dengan pihak manapun.
4.5 Bersikap mengganggu atau mengancam, baik secara lisan maupun tertulis pada
sesama siswa, karyawan, guru dan pimpinan madrasah.
4.6 Berdua-duaan bukan dengan mahramnya, baik di dalam maupun diluar lingkungan
madrasah

E. Pelanggaran tingkat 5 Pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok


dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang mengancam, mengganggu ketenangan,
keamanan dan kenyamanan kaidah kehidupan sosial,
5.1 Memalsukan tanda tangan, stempel, kop surat dan atribut-atribut resmi lainnya milik
Madrasah
5.2 Membawa dan atau mengkonsumsi rokok, barang-barang terlarang, seperti: obat-
obatan terlarang, minuman beralkohol dan atau memabukkan, NAPZA.
5.3 Membawa dan atau menggunakan buku-buku, foto, file, rekaman, instrumen dan
media lainnya yang merupakan pornografi yang dapat mengganggu dan meresahkan
lingkungan.
5.4 Membawa dan atau menggunakan senjata api, senjata tajam yang membahayakan
orang lain
5.5 Melakukan komunikasi (chat) mengandung konten asusila
5.6 Berjudi, mabuk-mabukan, serta melakukan pelecehan seksual, kontak seksual dan
perbuatan asusila lainnya, di lingkungan kampus dan atau di luar madrasah
5.7 Melakukan tindakan pidana kejahatan baik di dalam maupun di luar lingkungan
madrasah.
5.8 Menyebarkan ajaran yang tidak sesuai dengan aqidah Islam
5.9 Mencuri atau mengambil barang milik orang lain.

Pasal 31
SANKSI – SANKSI
A. Pelanggaran tingkat 1 akan dikenakan sanksi
1. Peringatan lisan dan pembinaan oleh guru atau pembina kedisiplinan.
2. hukuman diserahkan pada guru atau guru piket atau guru bina asrama dan atau
Pembina Kedisiplinan
3. apabila pelanggaran tingkat 1 dilakukan sebanyak 3 kali atau lebih selama satu
semester berjalan, maka selanjutnya dianggap pelanggaran tingkat 2.

B. Pelanggaran tingkat 2 akan dikenakan sanksi


1. mengisi surat pernyataan “tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar Tata
Tertib Siswa”
2. melakukan kerja bakti
3. apabila butir 1, 2 maka sanksi akan ditambah dua kali lipatnya.
4. apabila pelanggaran tingkat 2 dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali atau lebih selama satu
semester berjalan, maka selanjutnya dianggap pelanggaran tingkat 3.

C. Pelanggaran tingkat 3 akan dikenakan sanksi


1. Mendapatkan peringatan keras dari madrasah berupa surat peringatan dan sidang
tertutup yang dipimpin oleh Pimpinan Madrasah
2. Apabila dari hasil sidang, ternyata perlu penambahan sanksi sebagai tindakan
peningkatan disiplin pada siswa, maka keputusan sidang dapat diberlakukan.
3. Membuat surat perjanjian yang telah ditetapkan pihak madrasah rangkap tiga, yang
akan diteruskan kepada pihak orang tua/wali murid
4. Apabila pelanggaran tingkat 3 telah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, maka siswa akan
mendapat skorsing dari madrasah, berupa pengembalian sementara kepada orang
tua/wali. lama skorsing ditentukan berdasarkan hasil sidang
5. Selama masa skors siswa tidak diperbolehkan berada di sekolah.
6. Apabila pelanggaran tingkat 3 telah dilakukan sebanyak 3 X lebih (tiga) kali selama
satu semester berjalan, maka selanjutnya dianggap pelanggaran tingkat 4
7. Pada kasus khusus, maka satu kejadian dapat langsung dikategorikan sebagai tindakan
atau pelanggaran tingkat 4, tanpa adanya proses pemberian teguran atau peringatan.

D. Pelanggaran tingkat 4 akan dikenakan sanksi


1. Siswa akan langsung di sidang dihadapan orangtua/ wali siswa dengan tujuan pihak
orang tua dapat lebih mengetahui perkembangan dan tingkah laku anaknya
2. Setelah persidangan, siswa langsung diskors paling tidak selama waktu 2 (dua)
minggu dan atau melalui pertimbangan pihak madrasah
3. Selama masa skors siswa tidak diperbolehkan berada di sekolah.
4. Apabila pelanggaran pada tingkat 4 dilakukan 1 (satu) kali lagi setelah diskors, maka
dianggap pelanggaran tingkat 5.
E. Pelanggaran tingkat 5 akan dikenakan sanksi
1. Siswa akan langsung di sidang dihadapan orang tua/ wali siswa dengan tujuan pihak
orang tua dapat lebih mengetahui perkembangan dan tingkah laku anaknya
2. Setelah persidangan, siswa langsung dikeluarkan atau dikembalikan kepada orang
tuanya dan dicabut status kesiswaannya dari Madrasah, serta dilarang keras
menggunakan kembali fasilitas madrasah termasuk asrama.
3. Apabila dalam hasil persidangan ada hal-hal khusus yang perlu dipertimbangkan,
tanpa mengubah butir 2, maka hasil sidang dapat diberlakukan.
4. Pada kasus khusus, maka satu kejadian dapat dikategorikan sebagai tindakan atau
pelanggaran tingkat 5 tanpa adanya proses pemberian teguran atau peringatan.

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 32
KETENTUAN PENUTUP
(1) Hal-hal yang belum tercantum dalam Tata Tertib Siswa ini akan ditetapkan kemudian
(2) Tata tertib Siswa ini berlaku mulai tanggal ditetapkan
(3) Demikian untuk diperhatikan dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
KARTU PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH DAN NEGATIF POIN

1. Setiap siswa yang melanggar tata tertib diberikan sanksi langsung dan negative poin
berdasarkan jenis pelanggarannya.
2. Semakin besar negative point yang diberikan , menunjukkan besar bobot pelanggaran
yang dilakukan siswa.
3. Pelanggaran yang dilakukan lebih dari satu kali, negative poin diakumulasikan
dengan pelanggaran sebelumnya dengan jenis sanksi sesuai negative point akumulasi.
4. Negatif poin pelanggaran diakumulasikan selama 3 tahun, dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Batas maksimal Negatif Point masih dapat ditoleransi untuk siswa Kelas X : 100
Poin.
b. Batas maksimal Negatif Point masih dapat ditoleransi untuk siswa Kelas XI : 200
Poin.
c. Batas maksimal Negatif Point masih dapat ditoleransi untuk siswa Kelas XII : 300
Poin.
5. Siswa yang telah mencapai Negatif Poin lebih besar dari batas maksimal negative
poin seperti diatur diatas , dikeluarkan dari sekolah.

Negatif Poin Pelanggaran Siswa

NO JENIS POI
PELANGGARAN N
I TERLAMBAT
MASUK
Masuk sekolah kesiangan, tanpa surat keterangan dari orang tua/wali ± 15
1.1 10
menit
1.2 Tidak kembali setelah izin keluar (membolos) 20
1.3 Izin keluar kelas , tetapi kembali melebihi waktu yang telah ditentukan 10
1.4 Tidak mengikuti Upacara. 20
II KEHADIRAN DAN TATAP MUKA DI
KELAS
2.1 Tidak masuk sekolah : Tanpa Surat Keterangan / Telepon / Alfa 10
Tidak masuk sekolah : Tanpa Surat Keterangan / Telepon / Alfa 3 hari
2.2 20
berturut-turut.
2.3 Tidak masuk sekolah dan memalsukan Surat Keterangan/Tanda tangan 10
III PAKAIAN
3.1 Memakai seragam tidak rapi tidak sesuai aturan. 10
3.2 Tidak memakai perlengkapan Upacara, topi, dll 10
3.3 Tidak menggunakan pakaian seragam sesuai peraturan 10
Memakai sepatu/kaos kaki/topi dan jaket/sweater, dll tidak sesuai dengan
3.4 10
ketentuan tata tertib
3.5 Tidak memakai atribut PSAS sesuai ketentuan. 10
IV KEPRIBADIAN
4.1 Berhias dan memakai perhiasan secara berlebihan 20
4.2 Rambut di cat / tidak sesuai dengan warna rambut asli 20
4.3 Siswa Putra memakai perhiasan (Gelang, Kalung, dll) 10
4.4 Mencukur rambut tidak wajar sebagai pelajar 15
4.5 Siswa Putra berambut gondrong, gaya Funk, dll 15
4.6 Berkata tidak sopan, tidak santun, berkata kasar 10
4.7 Berbuat Asusila (ringan) 50
4.8 Melakukan penghinaan dengan lisan atau tulisan 50
Berbuat Asusila (sedang) yang berakibat mencemarkan nama baik sekolah
4.9 75
4.10 Berbuat Asusila (berat) yang menyebabkan kehamilan 100
V KEBERSIHAN, KETERTIBAN DAN
KEDISIPLINAN
Mengotori / mencoret-coret lingkungan sekolah dan peralatan sekolah
5.1 20
(meja, dinding, WC, Pagar, dll)
5.2 Merusak atau menghilangkan barang milik sekolah 20
5.3 Membawa Handpone (HP) di lingkungan sekolah 50
5.4 Membuang sampah tidak pada tempatnya / sembarangan 10
5.5 Duduk / berdiri diatas meja 10
5.6 Membawa sepeda motor ke lingkungan sekolah 20
5.7 Membawa gambar / video porno 70
VI ROKOK DAN SEJENISNYA
6.1 Membawa korek api / gasoline (kecuali untuk kepentingan praktikum) 10
6.2 Membawa Rokok 50
6.3 Menghisap rokok di dalam atau di lingkungan sekolah 50
VII MAJALAH, KASET/CD, BUKU DAN FLASHDISK TERLARANG
7.1 Membawa buku, majalah, kaset, CD, Flashdisk terlarang atau pornografi 70
Memperjualkanbelikan / mengedarkan buku, majalah, kaset, CD,
7.2 100
Flashdisk terlarang atau pornografi
VII SENJATA ATAU PERKAKAS BERBAHAYA
I
8.1 Membawa senjata tajam tanpa izin (kecuali untuk praktikum) 50
Menggunakan senjata tajam dan melukai orang lain dengan kategori luka
8.2 75
ringan
Menggunakan senjata tajam dan melukai orang lain dengan kategori luka
8.3 100
sedang atau luka berat
IX MINUMAN KERAS DAN OBAT TERLARANG
9.1 Membawa atau menyimpan minuman keras/obat terlarang 100
9.2 Mengkonsumsi minuman keras/obat terlarang di lingkungan sekolah 100
Mengkonsumsi dan memperjualbelikan atau mengedarkan miniman
9.3 100
keras / obat terlarang
X PERKELAHIAN
Melakukan perkelahian antar siswa SMPN 8 Tasikmalaya, baik di dalam
10.1 75
maupun diluar sekolah
Melakukan perkelahian dengan pelajar sekolah lain atau pihak lain, baik
10.2 80
di dalam disekolah maupun diluar sekolah
XI ORGANISASI DILARANG (GENK MOTOR)
11.1 Menjadi anggota Organisasi yang dilarang Negara / Sekolah 75
Menjadi Genk Motor dan melakukan perusakan atau perbuatan yang
11.2 75
merugikan kepentingan umum
XII MELAWAN SEKOLAH, GURU DAN KARYAWAN SEKOLAH
12.1 Tidak sopan, mempermainkan, memperolok-olok 40
12.2 Melawan dengan bahasa atau tulisan yang kotor 50
XII KRIMINALITAS
I
Melawan Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan Sekolah yang disertai
13.1 80
dengan ancaman
Melawan Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan Sekolah yang disertai
13.2 100
dengan pemukulan atau merusak sekolah
Mencemarkan nama baik sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan
13.3 70
sekolah dengan fitnah atau perbuatan yang tidak terpuji
13.4 Memeras Uang / Memalak di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah 50
13.5 Mencuri di lingkungan sekolah atau di luar sekolah 50
13.6 Melakukan Penganiayaan 75
13.7 Melakukan Penganiayaan Berat 100
TINDAK LANJUT DAN SANKSI

Jumlah
NO KELAS Jenis
Pelanggaran Sanksi
X 10 s/d 20
1. Siswa diperingatkan
1 XI ≤ 120
≤ 220 2. Diberikan Sanksi berupa Gerakan Olah Raga
XII
X 21 s/d 50 1. Membuat Tugas Laporan
2 XI 121 s/d 150 2. Orang Tua dipanggil
XII 221 s/d 250
X 51 s/d 70
3 XI 151 s/d 170 Membuat Pernyataan
XII 251 s/d 270
X 71 s/d 99
Membuat pernyataan bermaterai, diketahui oleh Orang
4 XI 171 s/d 199
271 s/d 299 Tua dan Kepala Sekolah
XII
X 100 atau lebih
Siswa dikembalikan kepada Orang Tua :
XI 200 atau lebih
Dan jika terdapat pelanggaran yang berhubungan
5 XII 300 atau lebih
dengan hal-hal yang termasuk kejahatan, kriminalitas
atau tindak pidana lainnya akan diserahkan pada
pihak berwajib
Catatan : Pengawasan Tata Tertib Siswa dilakukan oleh seluruh guru dan tenaga non
kependidikan di sekolah .
Pembinaan terhadap siswa yang telah melakukan pelanggaran ditangani oleh
Wali Kelas dan Guru BK .

PROSEDUR PEMBERIAN SANKSI

1. Setiap pelanggaran dicatat dalam buku catatan pelanggaran.

2. Pencatatan pelanggaran dilakukan oleh Komisi Disiplin / BK / petugas yang ditunjuk.

3. Kartu pelanggaran digunakan sebagai data untuk menetapkan sanksi & keperluan
lainnya.
4. Setelah siswa mencapai batas poin tertentu, maka komisi Disiplin
merekomendasikannya kepada wali kelas/guru BK untuk keperluan pembinaan .
5. Setiap keputusan Sanksi mengikat siswa yang bersangkutan untuk melaksanakannya.

6. Ketentuan akumulasi pelanggaran ditetapkan oleh komisi disiplin.

7. Komisi Disiplin dibentuk berdasarkan keputusan kepala sekolah.

8. Keputusan tertinggi berkenaan dengan pemberian sanksi berada di tangan Rapat


Konferensi kasus yang diikuti oleh Waka Kesiswaan, Guru BK, Komisi DIsiplin &
Wali Kelas.
Catatan Pelanggaran Siswa

Tanda Tangan
No Tanggal Jenis Pelanggaran Poin Ket.
Siswa Petugas

Jumlah Poin
Ditetapkan di : Rawalo
Pada Tanggal : 10 Juli 2017

Kepala MA Miftahul Huda Rawalo

H. Ulul Abab,S.Pd.I,M.Pd
NIP. 197711112007101002

Anda mungkin juga menyukai