Anda di halaman 1dari 51

USAHA PENGEMBANGAN

MADRASAH
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
USAHA PENGEMBANGAN
MADRASAH
Mengembangkan madrasah sesuai dengan 1 Mampu mengembangkan struktur
.kebutuhan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
program

2 Mampu menempatkan personalia yang


sesuai dengan kebutuhan

3 Mampu mengembangkan pedoman dan


prosedur kerja organisasi madrasah
USAHA PENGEMBANGAN
MADRASAH
USAHA PENGEMBANGAN
MADRASAH
USAHA PENGEMBANGAN
MADRASAH
USAHA PENGEMBANGAN
MADRASAH
USAHA PENGEMBANGAN
MADRASAH
USAHA PENGEMBANGAN
MADRASAH
USAHA PENGEMBANGAN
MADRASAH
USAHA PENGEMBANGAN
MADRASAH
USAHA PENGEMBANGAN
MADRASAH
VISI PENDIDIKAN PADA MADRASAH DAN PAI
PADA SEKOLAH UMUM
MISI
1. Meningkatkan daya guna dan hasil
guna pend pada madrasah dan PAI
TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK / 2. Kurikulum madrasah yang berciri
MANUSIA YANG BERIMAN DAN khas islam dan PAI pada sekum yang
BERTAQWA, BERAKHLAK MULIA, mengacu pada kompetensi dasar
BERILMU, TERAMPIL, DAN 3. Peningkatan kuantitas dan kualitas
MAMPU HIDUP BERMASYARAKAT sumber daya pendidikan
4. Penguatan lembaga madrasah
menuju terciptanya lembaga
pendidikan yang islami berkualitas
populis dan mandiri
5. Penguatan ciri khas agama islam
dalam pendidikan di madrasah
6. Meningkatkan ketaatan siswa dalam
Mengembangkan madrasah yang mengamalkan ajaran agama
populis, islami, berkualitas dan
Mandiri.
Populis yaitu madrasah yang selalu di cintai oleh masyarakat
karena madrasah tumbuh dari masyarakat dan di kembang kan oleh
masyarakat
Islami yaitu masyarakat yang berciri khas agama islam dalam
suatu lingkungan yang kondusif yang mampu menciptakan anak
bangsa menjadi seorang muslim yang beriman dan bertakwa pada
allah SWT serta berakhlah mulia
Berkualitas yaitu madrasah yang mampu mencetak anak bangas
sebagai seorang muslim yang memiliki kemampuan dan keteramiplan
yang cukup dalam menghadapi tantangan zaman
Mandiri yaitu madrasah yang mampu mengelola dan
mengembangkan madrasah itu sendiri tanpa menggantungkan pada
yang lain.
Standar Nasional Pendidikan ( SNP )
PP RI NO 19
Tahun 2005

Adalah kriteria minimal tentang sisten pendidikan diseluruh wilayah hukum


Negara kesatuan Republik Indinesia ( pasal 1 )

Untuk menjamin dan pengendalian mutu pendidikan ( pasal 2 )

Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan ( Pasal


3)
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Standar harus dikembangkan dengan


memperhatikan aspek daya saing
(competitiveness) di satu sisi dan ketercapaian
(achievable) di sisi lain
Standar bersifat minimum criterion yang
ditingkatkan secara berkala (dinamis)
Standar tidak selalu harus diartikan
penyeragaman (mono standard), tetapi penyatuan
kerangka dalam diversifikasi (mutli-standard).
MENGAPA BERBASIS STANDAR? (1)

Memberikan arah yang jelas bagi pengelola


pendidikan tentang TARGET yang harus dicapai di
setiap lembaga pendidikan

Pengelola pendidikan mempunyai kebebasan untuk


menentukan strategi implementasi kurikulum dan
proses pendidikan dalam rangka mencapai standar
nasional pendidikan

Quality Assessment for Quality Education


MENGAPA BERBASIS STANDAR? (2)
Standar menjadi acuan seberapa baik hasil pendidikan
yang diinginkan sesuai dg kondisi yang ada ( Standard
is how good is good)

Standar mendorong semua pihak untuk melakukan


usaha secara terencana dan sistematis untuk
mencapainya (Standards are created because they
improve the activity of life)
GARIS LOGIKA STANDAR

STANDAR STANDAR STANDAR


MASUKAN PROSES HASIL
•ISI
•PROSES PENDIDIKAN
•TENAGA PENDIDIK &
KEPENDIDIKAN •KOMPETENSI LULUSAN
•PENGELOLAAN
•SARANA & PRASARANA •PENILAIAN
•PENILAIAN
•PEMBIAYAAN

= GARIS LOGIKA KAUSAL

= GARIS LOGIKA STANDAR


FUNGSI DAN TUJUAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara
terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
LINGKUP DAN TUJUAN
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN

BERDASARKAN PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN
2005
Standar Isi
Standar Proses
(Kurikulum)

Standar Kompetensi Standar Pendidik &


Lulusan Tenaga Kependidikan

8 STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN

Standar Sarana &


Standar Pengelolaan
Prasarana

Standar Pembiayaan Standar Penilaian


Tujuan :
Menjamin Mutu Pendidikan Nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat.
(pasal 4)
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR
KURIKULUM
( STANDAR ISI )

Mata pelajaran Agama dan Akhlak


Mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian
Mata pelajaran IPTEK
Mata pelajaran estetika
Mata pelajaran jasmani, olah raga dan
kesehatan ( pasal 6 ayat 1 )
STANDAR PROSES
 Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses
pembelajaran,penilaian hasil
pembelajaran dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan
efisien
( pasal 19 ayat 1 )
STANDAR KOMPETENSI
KELULUSAN

dalam penentuan kelulusan peserta didik


dari satuan pendidikan Digunakan
STANDAR KOMPETENSI
KELULUSAN

dalam penentuan kelulusan peserta


didik dari satuan pendidikan
Digunakan sebagai pedoman
penilaian
Betujuan untuk
meletakan/meningkatkan dasr
kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN

 Pendidikan harus memiliki kualifikasi akademik dan


kompetensi pembelajaran
 Kompetensi akademik adalah tingkat pendidikan minimal
yang harus dipenuhi seorang pendidik
 Kompetensi pembelajaran meliputi :
A. Kompetensi pedagonik
B. Kompetensi kepribadian
C. Kompetensi profesional
D. Kompetensi sosial ( pasal 28 ayat 1, 2 dan 3 )
STANDAR SARANA DAN
PRASARANA
 Setiap tahun pendidikan wajib memiliki sarana yang
meliputi : parabot, peralatan dan media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya
 Setap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana,
meliputi : lahan, ruang kelas, R.pimpinan R.pendidik,R
tata Usaha, R.perpustakaan,
R.laboratorium,kantin,tempat olah raga dan tempat
beribadah. ( pasal 42 ayat 1 dan 2 )
STANDAR PENGELOLAAN
Pengelolaan satuan pendidikan [ada jenjang
pendidikan dasar dan menengah menerapkan
manajemen berbasis sekolah ( kemandirian,
kemitraan,partisipasi, keterbukaan dan
akuntabilitas )
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi menerapkan otonomi
perguruan tinggi ( pasal 49 ayat 1 dan 2 )
STANDAR PEMBIAYAAN
 Pembiyaan pendidikan terdiri dari atas : (a)biaya investasi,
(b)biaya oprasional,(c)biaya operasi
 Biaya investasi meliputi : (a)biaya penyediaan sarana dan
prasarana ,(b)biaya pengembangan SDM, dan (c)dan modal
kerja tetap
 Biaya personal adalah biaya yang harus di keluarkan peserta
didik untuk dapat mengikuti proses pembelajaran
 Biaya operasi meliputi gaji,bahan/peralatan habis pakai dan
biaya tak langsung ( listrik,jasa
telekomunikasi,pemeliharaan,transportasi,konsumsi,pajak,asu
ransi dll ). Pasal 62 ayat 1, 2, 3
STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN
• Penilaian pendidikan terdiri dari :

A.Penilaian hasil belajar oleh pendidikan


B.Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
C.Penilaian hasil belajar oleh pemerintah (pasal
63 ayat 1 )
PROGRAM KERJA
TAHUN 2006
BIDANG KURIKULUM

•Orientasi Konsep pengembangan Kurikulum


Berbasis Kompetensi.
• Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
• Pengembangan Mata Pelajaran Agama yang
mengacu kepada Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
• Standaritas Metodologi Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk
madrasah dan sekolah.
BIDANG SARANA

• Pengadaan dan Penggandaan Sarana dan


Prasarana Pendidikan Madrasah dan PAI
Sekolah Umum.
• Pemberiaan Bantua Imbal Swadaya untuk
Madrasah (RA, MI, MTs, dan MA).
• Pengadaan sarana program keterampilan,
khususnya pada MA.
• Pengembangan Standarisasi Sarana dan
Prasarana
BIDANG KETENAGAAN DAN KESISWAAN

• Melanjutkan upaya Peningkatan kuantitas guru madrasah


melalui guru kontrak dan PNS.
• Melanjutkan upaya Pembinaan dan Pemberdayaan
Organisasi Siswa (madrasah dan sekolah umum).
• Melanjutkan upaya Pengembangan dan Bantuan Oprasional
Organisasi Mandiri Tenaga Kependidikan an Kesiswaan
(KKG, MGMP, KKM, OSIS).
• Melanjutkan upaya Pemberdayaan Organisasi Siswa dan
Kesiswaan (seperti pesantren kilat).
• Melanjutkan upaya penambahan jumlah beasiswa
• Pengembangan standarisasi kompetensi tenaga
kependidikan
BIDANG KELEMBAGAAN DAN KETATALAKSANAAN

• Pengembangan Regulasi Penyelenggaraan Madrasah dan PAI


pada Sekolah Umum termasuk PP di bidang Pendidikan.
• Pelaksanaan dan Pengembangan Akreditasi Madrasah.
• Penguatan Manajemen Madrasah dan PAI pada Sekolah Umum.
• Penyempurnaan standar pelayanan minimal penyelenggaraan
madrasah dan pendidikan agama Islam pada sekolah umum
• Pengembangan Fungsi MDC di Kanwil dan PSBB di Madrasah
Model
• Pemberdayaan Organisasi Ketatalaksanaan Madrasah dan PAI
pada Sekolah Umum
• Pengembangan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah
Umum
BIDANG EVALUASI DAN SUPERVISI

• Bantuan Penyelenggaraan UAN / UAS.


Sosialisasi Supervisi bagi Pengawas Pendais
• Bantuan Operasional Pengawas Pendais. (Biaya
Perjalanan Dinas, Bantuan Oprasional untuk
Pokjawas dan lain-lain).
• Bantuan Beasiswa untuk Pengawas
Berprestasi.
• Pengembangan Standar Supervisi dan evaluasi
Pendidikan Agama di Madrasah dan Sekolah
Umum.
PERBAIKAN PENDIDIKAN MADRASAH

 Perbaikan manajemen pendidikan madrasah.


 Akreditasi (paradigma baru).
 Penetapan standar mutu tenaga pendidikan.
 Penyusunan kurikulum yang menonjolkan keunggulan
spesifik.
 Penentuan kompetensi siswa.
 Penyediaan bengkel-bengkel keterampilan (seperti agrikultur,
tata boga, tata busana, dan otomotif).
 Metode dan sarana pembelajaran yang menempatkan siswa
sebaga subjek (student centered).
 Pengadaan buku teks.
 Regulasi pendirian madrasah.
JUMLAH MADRASAH
DI JAWA BARAT
Status
Lembaga Jumlah
Negeri Swasta
RA/BA - 2,337 2,337
MI 78 3,145 3,223
MTs 138 1,661 1,799
MA 72 532 604

Education Management Information System - Bagian Data dan Informasi Pendidikan


JUMLAH SISWA MADRASAH DI
JAWA BARAT
Status
Lembaga Jumlah
Negeri Swasta
RA/BA - 80,575 80,575
Mad. Ibtidaiyah 112,320 359,523 471,843
Mad. Tsanawiyah 62,100 293,783 355,883
Mad. Aliyah 17,245 74,030 91,275

Education Management Information System - Bagian Data dan Informasi Pendidikan


JUMLAH TENAGA PENGAJAR

Status
Lembaga Jumlah
Negeri Swasta
RA/BA 8,819 8,819
MI 3,077 19,830 22,907
MTs 3,631 29,976 33,607
MA 2,005 9,462 11,467

Education Management Information System - Bagian Data dan Informasi Pendidikan


Kualifikasi Guru Madrasah
Qualified Un-Qualified
Jumlah % Jumlah %
MIN 2,122 9,26 12,225 53,36
MIS 962 4,19 11,682 50,99
MTsN 2,421 7,2 13,224 40,69
MTsS 1,210 3,6 16,752 49,84
MAN 1,630 14,21 5,431 47,36
MAS 375 3,2 4,031 35,15

Education Management Information System - Bagian Data dan Informasi Pendidikan


Kelulusan Madrasah Tahun
Pelajaran 2004/2005

% TIDAK %
.No JENJANG PESERTA LULUS
LULUS
1 MI 65.879 65.879 100 0 0
2 MTs 105.867 101.95 96,30 3.916 3,7
3 :MA          
  Program IPA - 6.518 6.113 93,79 405 6,72
  Program IPS - 21.072 19.328 91,72 1.744 8,28
  Program Bahasa - 903 851 94,24 52 5,76
  Total 28.493 26.292 96,28 2.201 7,72

* Data dari Pusat Penilaian Depdiknas


MATRIK INDIKATOR KEBERHASILAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
PENYLENGGARAAN PENDIDIKAN MADRASAH
BERDASARKAN PP NO. 19 TAHUN 2005

No. KOMPONEN INDIKATOR KETERCAPAIAN P PR K M


MINIMAL *) *) *) *)
1 Kurikukulum 1.Ketersediaan Ada V
Kurikulum Nasional
Keterangan : 2. Tersebarnya Kuri Ada V
*) Kewenangan kulum Lokal
P : Pemerintah 3. Keterlaksanaan Kur Sesuai V
Pusat ikulum Nasional
PR : Pemerintah 4. Keterlaksanaan Ku Sesuai V
Provinsi rikulum Lokal
K : Pemerintah 5. Prosentase Daya se 75 % V
Kab/Kota rap Kur.Nasional
M : Madrasah 6. Prosentase daya se 80 % V
rap Kur. Lokal
Lanjutan

No. KOMPONEN INDIKATOR KETERCAPAIAN P PR K M


MINIMAL *) *) *) *)
2 Peserta Didik 1. Angka Partisipasi Meningkat V V
Kasar (APK)

2. Angka Partisipasi Meningkat V V V V


Murni (APM)

3. Angka Pendaftaran Meningkat V V V V


Siswa

4. Angka Putus Menurun V V


Sekolah

5. Angka Mengulang Menurun V V


6. Kelangsungan Bela Meningkat V V
jar Siswa

7. Prosentase Kelulu 90 % V
san
Lanjutan

No. KOMPONEN INDIKATOR KETERCAPAIAN P PR K M


MINIMAL *) *) *) *)
3 Ketenagaan 1. Kinerja Kepala Baik V V V
Madrasah
2. Prosentase Guru 75 % V V V
Berkualitas
3. Prosentase Guru 75 % V V
Berkeahlian
4. Rasio Guru dengan 1:20 V V
Siswa
Lanjutan

No. KOMPONEN INDIKATOR KETERCAPAIAN P PR K M


MINIMAL *) *) *) *)
4 Sarana/Prasarana 1.Lahan Cukup V V
2. Bangunan Lenngkap V V
3. Perpustakaan Mad. Ada V V V V
4. Alat & Media Pendd Lengkap V V V
5. Perabot Lengkap V V
6. Sarana Olah Raga Lengkap V V
7. Sarana Keagamaan Ada V V

8. Aula Serbaguna Ada V V V


Lanjutan

No. KOMPONEN INDIKATOR KETERCAPAIAN P PR K M


MINIMAL *) *) *) *)
5 Organisasi 1. Struktur Organisasi Ada V
2. Personalia Ada V
3. Uraian Tugas Ada V
4. Mekanisme Kerja Baik/Lancar V
6 Pembiayaan 1. Anggaran Ada V V V V
Pemerintah
2. Anggaran Swadaya Ada V V
3. Komponen yang Seluruhnya V V V
dibiayai
Lanjutan

No. KOMPONEN INDIKATOR KETERCAPAIAN P PR K M


MINIMAL *) *) *) *)
7 Manajemen 1. Pemahaman Visi, Baik V
Madrasah Misi Madrasah

2. Tingkat Kehadiran 90 % V
Guru

3. Tingkat Kehadiran 90 % V
tenaga Administrasi

4. Tingkat Kehadiram 90 % V
Tenaga Kependd.

5. Tingkat Kehadiran 90 % V
Siswa
6. Tertib Administrasi Lengkap V

7. Kinerja Madrasah Baik V


Lanjutan

No. KOMPONEN INDIKATOR KETERCAPAIAN P PR K M


MINIMAL *) *) *) *)
8 Peranserta 1. Dukungan & Peran Ada V
Masyarakat serta Masyarakat/
Komite Madr./BP3
2. Perhatian Orang Tua Ada V

3. Peranserta Tokoh Ada V V


Masyarakat
4. Peranserta Dunia Ada V V
Usaha
WASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai