DISUSUN OLEH:
MIA ATMAWATI.R
19.901.019
DOSEN PEMBIMBING:
DITA ELLYANA ARTHA S.PD.,M.PD
A. Latar belakang
Metode lain yang lebih efektif untuk penetapan kadar kalsium dan Magnesium
adalah spektroskopi UV-Vis derivatif. Penggunaan metode Spektroskopi UV-Vis
derivatif dapat mendeteksi kalsium dan magnesium Secara simultan. Metode
spektrofotometri UV-Vis derivatif pernah dilakukan Dalam penetapan kadar mineral
Pb(II), Fe(III), dan Bi(III) secara simultan Menggunakan pereaksi 1,2-
Diaminocyclohexane-N,N,N’,N’-Tetraacetic Acid (DACT) (Krzek et al.,2007).
Penetapan kadar kalsium dan magnesium Memakai metode spektrofotometri UV-Vis
berdasarkan pada reaksi kompleks Antara mureksid dengan kedua mineral tersebut
membentuk senyawa Kompleks berwarna. Ikatan komplek yang terbentuk
menyebabkan larutan Berubah warna dari merah menjadi ungu kemerahan (Atay &
Varnali, 2002).
B. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui kadar kalsium yang terdapat dalam sebuah bahan praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi kalsium
Kalsium merupakan unsur logam alkali tanah yang reaktif, mudah ditempa dan
Dibentuk serta berwarna putih perak. Kalsium bereaksi dengan air dan membentuk
kalsium hidroksida dan hidrogen. Di alam kalsium ditemukan dalam bentuk senyawa-
senyawa seperti kalsium karbonat (CaCO3) dalam batu kalsit pualam dan batu
kapur,kalsium sulfat (CaSO4) dalam batu pualam putih atau gypsum, kalsium fluorida
(CaF2) dalam fluorit, serta kalsium fosfat (Ca3(PO4)2 dalam batuan fosfat dan silikat.
Kalsium bereaksi lambat dengan oksigen diudara pada temperatur kamar tetapi
terbakar hebat pada pemanasan.
- Pembentukan tulang
Almatsier (2004) menyebutkan bahwa kalsium dalam tulang mempunyai dua fungsi :
a). bagian integral dari struktur tulang, (b) sebagai tempat menyimpan Kalsium.
Proses pembentukan tulang dimulai pada perkembangan janin, dengan Membentuk
matriks yang kuat, tetapi masih lunak dan lentur yang merupakan cikal Bakal tubuh.
Matriks yang merupakan sepertiga dari bagian tulang terdiri dari serabut Yang terbuat
dari kolagen yang diselubungi oleh bahan gelatin. Setelah lahir matriks Segeralah
mulai menjadi kuat dan mengeras melalui proses klasifikasi, yaitu Terbentuknya kristal
mineral yang mengandung senyawa kalsium. Karena kalsium Merupakan mineral
yang utama dalam ikatan ini, keduanya harus berada dalam jumlah yang cukup
didalam cairan yang mengelilingi matriks tulang. Batang tulang yang merupakan
bagian keras matriks mengandung kalsium, fosfat, magnesium,seng, natrium
bikarbonat, dan fluor, selain hidroksipatit (Almatsier, 2004). Selama kehidupan, tulang
selalu mengalami perubahan baik dalam bentuk maupun kepadatan, sesuai dengan
usia dan perubahan berat badan. Menurut Krummel (1996),faktor yang
mempengaruhi klasifikasi/penulangan adalah genetik (untuk menentukan massa
tulang); hormon seks dan aktivitas fisik (untuk mempengaruhi metabolisme tulang);
dan berat badan berbanding terbalik dengan risiko patah tulang.
- Pembentukan gigi
Mineral yang membentuk dentin dan email yang merupakan bagian tengah dan
luar dari gigi adalah mineral yang sama dengan pembentuk tulang, yaitu
hidroksiapatit. Namun, kristal dalam gigi lebih padat dan kadar airnya lebih rendah.
Protein dalam email gigi adalah keratin, sedangkan dalam dentin adalah kolagen.
Pertukaran antara kalsium gigi dan kalsium tubuh berlangsung dengan lambat dan
terbatas pada kalsium yang terdapat dalam lapisan dentin. Sedikit pertukaran mungkin
juga terjadi diantara saliva dan email gigi. Kekurangan kalsium selama masa
pembentukan gigi dapat menyebabkan meningkatnya kerentanan terhadap
kerusakan gigi (Almatsier, 2004).
- Pembekuan darah
Bila terjadi luka, ion kalsium dalam darah merangsang pembebasan fosfolipida
tromboplastin dari platelet darah yang terluka. Tromboplastin ini mengkatalisis
perubahan protrombin bagian darah normal menjadi trombin, kemudian membantu
perubahan fibrinogen, bagian lain dari darah, menjadi pibrin yang merupakan
gumpalan darah (Sherwood, 2001).
- Kontraksi otot
Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein didalam
otot,yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak bisa
mengendur sesudah kontraksi. Tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan kejang.
Beberapa fungsi kalsium lain adalah meningkatkan fungsi transfor membran
sel,kemungkinan dengan bertindak sebagai stabilisator membran, dan transmisi ion
melalui membran organel sel (Almatsier, 2004).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAAN
B. Langkah kerja
A. Tabel pengamatan
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
- Kesimpulan
Anonim. 1975. Baku Mutu Air Minum Menurut Meskes RI No. 01/Birhukmas/I/1975.
Alamsyah, S. 1997. Alat Penjernih Air untuk Untuk Rumah Tangga. Jakarta Gramedia
pustaka
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Effendi, H. 2003. Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.
Depkes, RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
FKM UI. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada.
Gabriel, J. F. 2001. Fisika Lingkungan, Cetakan pertama. Jakarta : Penerbit
Hipokrates.
Gandjar, I. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Cetakan II. Yogyakarta Pustaka Pelajar.
Krummel and kris, E. (1996). Nutrition in women’s Health. An Aspen Publication aInc.
Gaitersburg Maryland.
Sherwood. L. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Slamet, J. S. 1994. Kesehatan lingkungan. Bandung : UGM( Press).
Soemirat, 2003. T. Teksikologi Lingkungan . Yogyakarta : Gajah Mada University
Press.
Svehla, 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Jakarta : Kalman
Media Pusaka.
Sutrisno, C. T. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka Cipta.