prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
DAFTAR ISI
PENGANTAR …………………………………………………………………………... 1
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………... 2
1.1 Pengertian prabayar …………………………………………………………………………... 2
1.2 Skema sistem prabayar …………………………………………………………………………... 3
1.3 Komparasi sistem prabayar dan sistem paska bayar ........................................ 5
1.4 Kebiajkan PT PLN (Persero) tentang prabayar ………………………... 5
1.5 Tingkat Mutu Pelayanan .............................................................................. 6
BAB II ISTILAH DAN DEFINISI ............................................................................... 7
BAB III VENDING UNIT ............................................................................... 9
3.1 Pengertian Vending Unit ............................................................................... 9
3.2 Spesifikasi Vending Unit ............................................................................... 9
3.3 Fungsi Vending Unit ............................................................................... 10
3.4 Pengoperasian Vending Unit .................................................................. 10
3.5 Penerimaan dan Pengiriman Nedisys File ..................................................... 10
BAB IV PELAYANAN PELANGGAN PRABAYAR ..................................................... 11
4.1 Pasang Baru Prabayar ............................................................................... 11
4.2 Mutasi Tarif / Daya Prabayar .................................................................. 12
4.2.1 Perubahan Daya / Perubahan Tarif ………………………………………………………………. 12
4.2.2 Perubahan Nama / Alamat Pelanggan ……………………………………………….…. 12
4.3 Migrasi Prabayar ………………………………………………………………. 13
4.3.1 Migrasi Prabayar ke Prabayar dengan Daya Tetap ........................................ 13
4.3.2 Migrasi Prabayar ke Prabayar dengan Daya Berubah ................................... . 14
4.3.3 Migrasi Prabayar ke Paskabayar ..................................................... 15
4.4 Multiguna Prabayar ............................................................................... 16
4.4.1 Multiguna Prabayar ke Paskabayar Jangka Pendek ........................................ 16
4.4.2 Multiguna Prabayar Tetap .................................................................. 16
4.5 Berhenti Berlangganan Prabayar .................................................... 17
4.5.1 Berhenti Berlangganan atas permintaan Pelanggan ........................................ 17
4.5.2 Berhenti Berlangganan karena bongkar rampung ........................................ 18
BAB V PENGGANTIAN PENANGANAN GANGGUAN DAN PEMERIKSAAN
METER PRABAYAR ............................................................................... 19
5. 1 Pemeriksaan / Penggantian MPB ................................................... …………….. 19
5. 2 Penanganan Gangguan akibat Sistem PPOB ...................................................... 19
5. 3 Pemantauan DLPD Prabayar .................................................................. 20
5. 4 Pemeriksaan Dalam Rangka P2TL .................................................................. 20
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
LAMPIRAN 3 INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN MCB UNTUK PENAMBAHAN DAYA
LAMPIRAN 4 PENGIRIMAN PENONAKTIFAN DIL PRABAYAR
LAMPIRAN 5 INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN APP PRABAYAR MENJADI PASKABAYAR
LAMPIRAN 6 INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN APP MULTIGUNA PRABAYAR
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
LAMPIRAN 7 INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN APP PRABAYAR
LAMPIRAN 8 INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN DALAM RANGKA P2TL
LAMPIRAN 9 INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN RUTIN APP PRABAYAR
LAMPIRAN 10 PERHITUNGAN KOMPONEN BIAYA YG DIBAYAR OLEH PELANGGAN PRABAYAR
LAMPIRAN 11 MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT
LAMPIRAN aa MATERI SOSIALISASI LISTRIK PRABAYAR KE PELANGGAN
LAMPIRAN bb PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN cc RESUME PERMASALAHAN PELAYANAN LISTRIK PRABAYAR
LAMPIRAN dd SKEMA VENDING UNIT TERAKHIR AGTS 2010
‐‐‐oosMdoo‐‐‐
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PENGANTAR
Layanan prabayar ini merupakan penjabaran dari misi PT PLN (Persero), yaitu melakukan bisnis
kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan
dan pemegang saham.
Sistem prabayar tergolong pada tingkatan the expected product dengan market targeting yaitu
pelanggan dengan daya tersambung ≥ 450 VA. Adapun harga energi listriknya tetap mengacu pada Tarif
Dasar Listrik yang ditetapkan pemerintah. Voucher/stroom isi ulang tersedia dalam berbagai paket
sehingga pelanggan dapat membeli stroom isi ulang sesuai kemampuan. Voucher isi ulang dapat
diperoleh di PPOB (point of sales downline Bank) , ATM, Internet Banking atau EDC.
Standar Prosedur Pelayanan Prabayar ini disusun oleh sebuah Tim Prabayar yang dibentuk melalui
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.186.K/DIR/2010 tanggal 06 April 2010 (Lampiran A) dengan
maksud agar pelayanan prabayar dilaksanakan secara seragam dan terstandarisasi di seluruh Kantor
Layanan PT PLN (Persero) dan pelanggan prabayar mendapat kemudahan.
Dalam hal terjadi perubahan kebijakan Direksi PT PLN (Persero) tentang layanan prabayar, maka Standar
Prosedur Pelayanan Prabayar ini pun harus disesuaikan.
Standar Prosedur Pelayanan Prabayar ini harus segera diterapkan di seluruh Kantor Pelayanan PT PLN
(Persero).
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
BAB I
PENDAHULUAN
Selama ini pelanggan PLN mendapat layanan listrik paskabar, yaitu Pelanggan menggunakan energi listrik
dulu dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya. Setiap bulan PLN harus mencatat meter,
menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar Pelanggan, melakukan penagihan kepada
Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat
atau tidak membayar rekaning listrik setelah waktu tertentu.
Mekanisme tersebut di atas tidak dilaksanakan pada sistem prabayar. Pada sistem prabayar, Pelanggan
harus mengeluarkan uang atau membayar dulu energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi
listrik yang telah dibeli oleh Pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang di
lokasi Pelanggan melalui sistem ‘token’ atau stroom.
MPB menyediakan informasi jumlah energi listrik (kWh) yang masih bisa dikonsumsi. Persediaan kWh
tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan Pelanggan. Dengan
demikian, Pelanggan bisa lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadual
dan jumlah pembelian listrik. Dengan sistem prabayar, Pelanggan tidak perlu berurusan dengan
pencatatan meter yang bisasanya dilakukan setiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadual
pembayaran listrik bulanan.
Sistem prabayar berintegrasi dengan aplikasi Customer Information System (CIS) yang terdapat di setiap
Unit distribusi.
Secara sederhana, proses bisnis dalam sistem prabayar terdiri dari :
1. Pelanggan membeli stroom di tempat pembayaran listrik atau Payment Point Online Banking (PPOB)
2. Data pembelian dikirim dan diproses oleh vending system
3. PT PLN (Persero) mengalirkan listrik ke lokasi pelanggan melalui Meter Pra Bayar (MPB)
4. Pelanggan menikmati listrik.
5. Jika stroom telah habis, Pelanggan membeli lagi stroom.
Sistem prabayar ini membrikan manfaat kepada pelanggan dan juga kepada PT PLN (Persero).
Manfaat yang diperoleh pelanggan pengguna sistem prabayar adalah :
1. pelanggan secara mandiri lebih mudah mengendalikan pemakaian listriknya,
2. pelanggan dapat mengatur pemakaian sesuai dengan anggaran yang dimiliki,
3. pelanggan terhindar dari kesalahan pencatatan kedudukan angka meter,
4. pelanggan dapat melakukan pembelian stroom isi ulang dapat dilakukan kapan saja,
5. calon pelanggan baru tidak perlu menyediakan uang jaminan langganan (UJL) atau Uang Muka
Tagihan Listrik (UMTL) dan
6. privasi pelanggan terjaga, tidak terganggu.
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Sedangkan manfaat yang diperoleh PT PLN (Persero) dengan sistem prabayar yaitu :
1. mempercepat penerimaan arus kas,
2. mengurangi keluhan khususnya yang terkait dengan kesalahan pencatatan meter,
3. siklus tagihan yang lebih sederhana dan murah,
4. mengurangi kecurangan/kesalahan baca meter
5. meniadakan tunggakan,
6. menekan biaya operasional akibat tidak adanya kegiatan catat meter dan pemutusan.
Untuk memberikan kesamaan pengertian dan menghindari terjadinya kesalahan pahaman, pada Bab II
diuraikan beberapa istilah atau definisi terkait dengan sistem prabayar.
REKON UVS
2
10
11 UVS
0
PELANGGAN
UNIT ATM
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Switching Company :
Pengelola jaringan komunikasi antara Dacen dengan Bank (collecting agent) untuk meneruskan
transaksi Prabayar.
Pengelola data hasil transaksi Bank (collecting agent) untuk dikirimkan ke PLN sebagai data Sold
dan data Unsold pada H+1.
4
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Aplikasi Rekon :
Data Sold dan data Unsold yang dikirim oleh Switching Company akan diolah di Dacen untuk
diteruskan ke UPI masing-masing (DM Pendapatan) sebagai bahan rekon dengan uang dan
didistribusikan ke Unit - Unit sebagai transaksi pada H+1.
1. Menerima uang sebelum energi listrik dikonsumsi Menerima uang setelah energi listrik dikonsumsi
pelanggan pelanggan
2. Tidak ada pencatatan meter sehingga sumber susut Memerlukan pencatatan meter yang memerlukan
dan keluhan dapat diminimalisasi atau dihilangkan biaya. Pencatatan meter yang tidak akurat dapat
menjadi sumber susut atau keluhan Pelanggan
3. Tidak ada pemutusan aliran listrik karena tidak ada Pelanggan yang tidak membayar rekening bulanan
pembayaran rekening bulanan setelah waktu tertentu, dilakukan pemutusan
penyambungan
4. Tidak dikenakan denda keterlambatan, karena Pelanggan yang terlambat membayar rekening bulanan
pembayaran dilakukan sebelum energi listrik dikenakan denda keterlambatan
dikonsumsi
5. Pelanggan tidak dikenakan Uang Jaminan Pelanggan Pelanggan membayar Uang Jaminan Pelanggan (UJL)
(UJL) pada saat melakukan Penyambungan Baru pada saat melakukan Penyambungan Baru
6. Dalam menghitung energi listrik yang dikonsumsi Rekening bulanan memperhitungkan biaya beban
tidak memperhitungkan biaya beban
7. Mengendalikan sendiri pemakaian, sesuai dengan Pelanggan kurang dapat mengendalikan pemakaian
stroom yang tersedia tenaga listrik karena tidak terkait dengan jumlah
stroom yang tersedia
5
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Kebijakan PT PLN (Persero) tentang Prabayar dinyatakan dalam beberapa surat atau keputusan Direksi
PT PLN (Persero), yaitu :
1. Edaran Direksi PT PLN (Persero) No. 035.E/012/DIR/2001, tanggal 31 Desember 2002 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tarif Multiguna Prabayar (Lampiran B).
2. Surat Direksi PT PLN (Persero) No. 01809/532/DITJB/2009, tanggal 13 Februari 2009 perihal
implementasi Listrik Prabayar (Lampiran C).
3. Keputusan Direksi PT PLN (Persero)No. 300.K/DIR/2009, tanggal 23 Desember 2009 perihal
Ketentuan akuntansi Listrik Prabayar (Lampiran D).
4. Surat Direksi PT PLN (Persero) No. 01178/532/DITBMR/2010, tanggal 17 Februari 2010 perihal
Implementasi Listrik Prabayar (Lampiran E).
Copy Surat Direksi tersebut di atas semuanya terlampir.
Sesuai Kep Dirjen LPE No: 30-12/40/600.3/2004 tgl 27 Januari 2004 tentang Tata Cara Pengurangan
Tagihan listrik Akibat Tidak Terpenuhinya Standar Mutu Pelayanan (TMP) pada PT.PLN (Persero) untuk
Lama Gangguan dan Jumlah Gangguan , diperlakukan juga untuk pelanggan PLN dengan sistem Prabayar
Proses pemberian dan besarnya insentif mengacu kepada ketentuan yang berlaku dan pelaksanaannya
hanya untuk TMP Lama Gangguan dan Jumlah Gangguan sesuai data sistem informasi manajemen
distribusi dan aplikasi CIS. Insentif diberikan berupa FREE ISSUE TOKEN yang disampaikan langsung
kepada pelanggan yang berhak menerima (service excellent).
6
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
BAB II
ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang terdapat atau digunakan dalam Prabayar adalah :
2.1 Listrik Pra bayar (LPB) adalah Produk layanan pemakaian tenaga listrik yang menggunakan
meter elektronik pra bayar dengan cara pembayaran dimuka.
2.2 Meter Prabayar (MPB) adalah meter energi listrik yang dipergunakan untuk mengukur energi
listrik (kWh) yang dikonsumsi oleh pelanggan yang berfungsi setelah pelanggan memasukkan
sejumlah stroom tertentu ke dalamnya.
2.3 Standard Transfer Specification (STS) adalah standar internasional untuk komunikasi antara
vending system dengan berbagai jenis meter prabayar (EC/VAS 62055-41).
2.4 Vending System adalah suatu peralatan yang digunakan untuk memproduksi token dan
menyimpan data pelanggan
2.5 Token ”struk” (Konsumen beli di PPOB – Payment Point On Line Bank) adalah kode yang “di-
entry” ke MPB sehingga dapat menyalurkan sejumlah listrik (kWh) tertentu ke instalasi
pelanggan.
2.6 Time Out Token (Token LIAR) : Bila Komunikasi antara Vending Machine (VM) ke Delivery
Channel Bank (ATM/PPOB/POS) terjadi kegagalan akibat time-out, PUTUS KOMUNIKASI, dan lain-
lain, sementara Token sudah diproduksi dan dikirim (sudah didistribusikan) dari VM namun
belum sampai ke pelanggan.
2.7 Self Diagnostic Token, adalah token yang diterbitkan oleh asosiasi STS berfungsi untuk
melakukan pengetesan MPB (self diagnostic) dan dapat digunakan semua MPB berkali-kali (tidak
di create oleh Vending System).
2.8 Commissioning Token, adalah token yang diterbitkan oleh pabrikan MPB berfungsi untuk
mengaktifkan MPB baru dan digunakan hanya sekali pada saat MPB baru akan diaktifkan (tidak
di create oleh Vending System).
2.9 Engineering Token, yaitu token yang di-create oleh Vending Unit (VU), terdiri dari :
• Key Change Token, adalah token untuk merubah tarif index, SGC dan Key Reference Number
(KRN) pada MPB pada saat pasang baru atau perubahan tarif/daya.
• Clear Tamper Token, adalah token untuk mengaktifkan kembali MPB yang mati/tidak aktif yang
diakibatkan intervensi langsung terhadap fisik meter dalam keadaan sudah terpasang (dialiri
listrik).
7
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
• Clear Credit Token, adalah token untuk menghapus sisa kWh awal pabrikasi maupun sisa kWh
pada tarif/daya lama.
• Free Issue Token, adalah token untuk mengisi kWh awal di MPB dan tidak dimasukan sebagai
transaksi pembelian.
• Load Limit Token, adalah token untuk membatasi besarnya daya pada MPB sesuai dengan daya
kontrak.
• Set Unbalance Limit Token, adalah token untuk membatasi besarnya ketidakseimbangan
beban antar fasa pada pelanggan Prabayar 3 fasa.
2.10 Credit Token, adalah token isi ulang yang berisi sejumlah kWh yang dibeli pelanggan melalui
Delivery Channel Bank (ATM/PPOB/POS).
8
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
BAB III
VENDING UNIT
Vending Unit adalah sebuah perangkat lunak dan keras sistem Listrik Prabayar yang diperlukan untuk
pembuatan token engineering dan token free issue yang berhubungan langsung dengan kebutuhan
pelanggan listrik prabayar.
Dalam penerapannya, Vending Unit dipasang di Unit Pelayanan terdepan yang berhubungan langsung
dengan pelanggan.
9
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Vending Unit mempunyai fungsi untuk Manajemen Token meliputi : Pembuatan free issue token,
Pembuatan key change token, Pembuatan clear tamper, Pembuatan clear credit, Pembuatan load limit
dan setting unballance limit (khusus untuk pelanggan 3 phasa).
Operasional Vending Unit mengacu kepada Manual yang dinyatakan pada Lampiran 11.
10
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
BAB IV
PELAYANAN PELANGGAN PRA BAYAR
11
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
14. Fungsi Pelayanan Pelanggan mengirim Free Issue Token ke pelanggan maksimal dalam 3 hari kerja
sejak Berita Acara TUL I – 10 ditandatangani
15. Melakukan peremajaan akhir / Mutasi PDL
12
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
13
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
15. Menghitung tagihan pemakaian kWh yang belum tertagih dan biaya beban, kemudian diterbitkan
dalam bentuk Berita Acara
16. Melakukan kompensasi UJL dengan hasil Berita Acara
a. Apabila nilai UJL lebih kecil dari Berita Acara maka diterbitkan kuitansi TUL I – 06 untuk
ditagihkan kepada pelanggan secara tunai atau angsuran
b. Apabila nilai UJL lebih besar dari Berita Acara maka selisih kelebihan UJL akan diproses dengan
Free Issue Token
c. Mengirimkan Berita Acara Hasil Konversi UJL ke Fungsi Akuntansi untuk dibukukan
d. Merubah nilai UJL pada Kartu UJL dalam DIL di Sistem CIS
e. Free Issue Token hasil konversi UJL dalam bentuk Rupiah dan kWh dimasukan dalam TUL III – 09
17. Melakukan peremajaan akhir / mutasi PDL
14
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
14. Menginput hasil Berita Acara TUL I-10 ke aplikasi CIS termasuk stand akhir kWh Meter lama
dilengkapi dengan foto digital
15. Menghitung tagihan pemakaian kWh yang belum tertagih dan biaya beban, kemudian diterbitkan
dalam bentuk Berita Acara
16. Melakukan kompensasi UJL dengan hasil Berita Acara
a. Apabila nilai UJL lebih kecil dari Berita Acara maka diterbitkan kuitansi TUL I – 06 untuk
ditagihkan kepada pelanggan secara tunai atau angsuran
b. Apabila nilai UJL lebih besar dari Berita Acara maka selisih kelebihan UJL akan diproses dengan
Free Issue Token
c. Mengirimkan Berita Acara Hasil Konversi UJL ke Fungsi Akuntansi untuk dibukukan
d. Merubah nilai UJL pada Kartu UJL dalam DIL di Sistem CIS
e. Free Issue Token hasil konversi UJL dalam bentuk Rupiah dan kWh dimasukan dalam TUL III – 09
17. Melakukan peremajaan akhir / mutasi PDL
Migrasi Prabayar ke Paskabayar hanya untuk permintaan tambah daya diluar layanan prabayar.
Proses yang dilaksanakan :
1. Mengisi TUL I – 01
2. Melunasi seluruh kewajiban yang belum diselesaikan antara lain: TS/SPH dan tagihan lainnya.
3. Apabila ada sisa stroom maka dianggap hangus dan tidak bisa diuangkan.
4. Menerbitkan Surat Persetujuan / Surat Izin Penyambungan (SIP)
5. Menerbitkan SPJBTL dan ditandatangani oleh Pelanggan dan PLN
6. Melunasi biaya-biaya :
a. Biaya Penyambungan (BP) untuk tambah daya sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Biaya Uang Jaminan Langganan (UJL) sesuai daya kontrak.
c. Biaya Materai sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Menerbitkan kuitansi TUL I - 06
8. Melakukan peremajaan dimuka untuk menonaktifkan data pelanggan di Vending System dengan
cara mengirim DIL penonaktifan Prabayar sesuai Lampiran 4 ke Datacenter & Vending System
9. Menerbitkan Perintah Kerja bongkar / pasang TUL I – 09 berisi nomor meter yang dibongkar
10. Menerbitkan permintaan material (APP Paskabayar) TUG 9/Kode 7
11. Melakukan pembongkaran APP Prabayar
12. Melakukan pemasangan APP Paskabayar sesuai dengan instruksi kerja Lampiran 5
13. Menginput hasil Berita Acara TUL I-10 termasuk stand pasang kWh Meter Paskabayar ke aplikasi CIS
14. Melakukan peremajaan akhir / Mutasi PDL
15
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
4. 4. Multiguna Prabayar
Multiguna Prabayar Jangka Pendek dilayani dengan menggunakan APP Paskabayar dalam kurun waktu
paling lama satu bulan dan dapat diperpanjang paling lama tiga bulan.
Proses yang dilaksanakan :
1. Mengisi TUL I – 01
2. Menerbitkan Surat Persetujuan / Surat Izin Penyambungan (SIP)
3. Melunasi biaya-biaya:
a. Biaya kWh Multiguna sesuai ketentuan yang berlaku selama waktu pelaksanaan Multiguna
b. Biaya material dan jasa jika diperlukan
c. Biaya Materai sesuai ketentuan yang berlaku
4. Menerbitkan kuitansi TUL I - 06
5. Menerbitkan Perintah Kerja Pembongkaran MPB dan Pemasangan Meter Paskabayar TUL I – 09
6. Menerbitkan permintaan material (APP Paskabayar) TUG 9/Kode 7
7. Melakukan pemutusan sementara sambungan MPB dan pemasangan APP Paskabayar sesuai dengan
instruksi kerja Lampiran 5
8. Mengisi Berita Acara TUL I-10 mencakup stand awal pasang Meter Paskabayar
9. Menerbitkan Perintah Kerja Pembongkaran Meter Paskabayar dan Pasang Kembali MPB dengan
disertai Clear Tamper
10. Melakukan pembongkaran Meter Paskabayar dan pemasangan kembali MPB
11. Mengisi Berita Acara pembongkaran Meter Paskabayar (stand akhir meter) dan pemasangan
kembali MPB sesuai dengan instruksi kerja Lampiran 6
12. Apabila biaya kWh Multiguna kurang dari pemakaian maka harus ditagihkan ke pelanggan melalui
kuitansi TUL I – 06 sebagai biaya kurang tagih Multiguna.
13. Apabila biaya kWh Multiguna lebih dari pemakaian maka dianggap hangus dan tidak dapat
diuangkan.
14. Mengembalikan APP Paskabayar ke Gudang (TUG 10/Kode 3)
Multiguna Prabayar Tetap adalah pelanggan Billboard/Reklame, Pasar Malam, Zona Pedagang Kaki Lima,
Pujasera, Direksi Kit dan sejenisnya. Pelanggan kategori Multiguna Prabayar Tetap diarahkan untuk
menjadi pelanggan tetap (mempunyai ID Pelanggan). Penggolongan tarif Multiguna Prabayar Tetap
menggunakan index tarif M.
16
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
5. Melunasi biaya-biaya:
a. Biaya Penyambungan (BP) sesuai ketentuan yang berlaku
b. Stroom awal minimal Rp.20.000,- (kWh murni)
c. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang dihitung menggunakan aplikasi CIS sesuai Lampiran 10.
d. Biaya material dan jasa sesuai kebutuhan
e. Biaya Materai sesuai ketentuan yang berlaku
6. Menerbitkan kuitansi TUL I - 06
7. Menerbitkan stroom awal
8. Melakukan peremajaan dimuka, mengirim DIL Prabayar sesuai Lampiran 1 ke Datacenter & Vending
System (agar konsumen bisa segera beli token)
9. Menerbitkan Perintah Kerja pasang baru TUL I – 09 berisi nomor meter dan Engineering Token
dengan urutan sebagai berikut (tidak boleh terbalik urutannya) :
1. Comissioning Token jika kondisi MPB belum aktif
2. Key Change Token untuk memasukan tarif index di MPB
3. Clear Tamper jika anti tamper aktif
4. Clear Credit Token untuk mengosongkan sisa kWh di MPB
5. Free Issue Token untuk memasukan stroom awal
6. Load Limit Token untuk setting daya di MPB diatas karakteristik MCB, 400% In
10. Menerbitkan permintaan material (MPB & APP) TUG 9/Kode 7
11. Melakukan pemasangan APP sesuai dengan instruksi kerja Lampiran 2
12. Menginput hasil Berita Acara TUL I-10 ke aplikasi CIS
13. Melakukan peremajaan akhir / Mutasi PDL
17
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
18
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
BAB V
PENGGANTIAN, PENANGANAN GANGGUAN DAN PEMERIKSAAN
METER PRABAYAR
Pemeriksaan / Penggantian MPB dapat dilakukan atas permintaan pelanggan, P2TL, laporan gangguan,
laporan kehilangan MPB. Laporan ini diproses sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan MPB sesuai instruksi kerja Lampiran 7
2. Apabila dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa MPB dalam kondisi baik, maka pelanggan dikenakan
biaya pemeriksaan sesuai ketentuan.
3. Apabila dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa MPB dalam kondisi rusak (bukan disebabkan oleh
pelanggan), maka MPB diganti dengan MPB baru sesuai instruksi kerja Lampiran 2 dan identitas
pelanggan untuk pembelian stroom berubah menggunakan nomor MPB baru, sedangkan sisa kWh
diproses sebagai berikut :
a. Apabila data Sisa stroom bisa dibaca atau didownload dari MPB maka diberikan Free Issue Token
senilai sisa stroom
b. Apabila data Sisa stroom tidak bisa dibaca atau didownload dari MPB maka sisa Stroom dihitung
berdasarkan rata – rata pemakaian kWh pelanggan yang bersangkutan atau TUL III - 09
4. Apabila dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa MPB hilang, maka:
a. Dipasang MPB baru sesuai instruksi kerja Lampiran 2 dan identitas pelanggan untuk pembelian
stroom berubah menggunakan nomor MPB baru.
b. Sisa kWh dianggap hangus.
c. Pelanggan dikenakan biaya penggantian MPB sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Mengirim surat kepada KDIV SIM untuk pemblokiran nomor seri MPB yang hilang.
5. Apabila MPB baru tidak tersedia maka MPB rusak untuk sementara diganti dengan kWh Meter
Paskabayar dengan perhitungan kWh berdasarkan stand awal dan stand akhir kWh Meter
Paskabayar yang ditagihkan melalui TUL I – 06 atau angsuran.
6. Apabila dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa MPB dalam kondisi rusak (ada indikasi disebabkan
oleh pelanggan), maka perlu dicek oleh tim P2TL , tentukan kasusnya, buat TS P2TL, MPB rusak
diganti MPB baru, sedangkan sisa kWh diproses sesuai ketentuan. Biaya Material menjadi beban
pelanggan.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan pelanggan listrik prabayar dan untuk mengatasi kondisi
“emergency” yaitu kondisi dimana pelanggan Prabayar tidak bisa membeli Stroom melalui system PPOB,
maka untuk tetap bisa memberikan pelayanan mendapatkan stroom tanpa padam , maka PERLU
disediakan layanan stroom isi ulang di Kantor PLN. Langkah-langkah penyelamatan agar pelanggan
Prabayar tidak mengalami pemadaman adalah menggunakan token darurat yang diterbitkan dari
Vending Unit.
19
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
1. CIS mengeluarkan DLPD pelanggan prabayar yang tidak membeli stroom selama 4 sampai 6 bulan
atau kriteria lain sesuai kebutuhan masing – masing unit.
2. DLPD tersebut diatas dikirimkan ke Fungsi APP untuk digunakan sebagai dasar melakukan
pengecekan ke lapangan.
3. Hasil pengecekan ke lapangan diproses sesuai ketentuan.
1. Petugas P2TL membuat TO berdasarkan informasi, termasuk prioritas dari dinas gangguan, dan
DLPD.
2. Petugas P2TL melakukan pemeriksaan sesuai instruksi kerja Lampiran 8.
3. Seluruh besaran hasil ukur dimasukkan dalam berita acara P2TL yang ditandatangani pelanggan,
saksi dan petugas PLN.
4. Pelaksanaan P2TL mengacu kepada ketentuan yang berlaku.
5. 5. Pemeriksaan Rutin
Pelanggan Prabayar yang tidak termasuk dalam pemeriksaan P2TL dan pemeriksaan DLPD harus
dilakukan pemeriksaan rutin minimal satu tahun sekali sesuai instruksi kerja Lampiran 9.
20
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
BAB VI
PELAPORAN DAN PERLAKUAN AKUNTANSI PRABAYAR
1. Penerimaan LPB dimasukkan dalam Laporan Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik , dan dibukukan
secara acrual basis sebagai pendapatan. Unsur meterai, PPN, PPJ dll dibukukan sesuai ketentuan.
2. Pada Laporan TUL III-09 ditambah baris Listrik Prabayar, untuk menampung total penjualan kWh
dan rupiah dan jumlah pelanggan Listrik Parabayar.
3. Pada proses migrasi dari paska bayar menjadi prabayar, misal bulan N, maka jumlah pembelian kWh
(stroom awal, stroom isi ulang dan stroom darurat) akan langsung masuk pada pendapatan bulan N
mengacu kepada KepDir 300.K/DIR/2009 tanggal 23 Desember 2009.
4. Sedangkan jumlah pelanggannya akan dilaporkan sebagai pelanggan prabayar pada bulan N+1
(jumlah pelanggan paskabayar berkurang dan jumlah pelanggan Prabayar bertambah)
5. Rincian per tarif penjualan listrik Prabayar tetap dibuat dengan format seperti III-09 dan harus
dicetak sebagai lampiran Laporan TUL III-09.
P.1 / diatas 2.200 VA s.d. 200 kVA 3.534 73.278.700 8.652.011 8.652.011
P.2 / > 200 kVA 100 64.990.000 6.841.018 5.829.393
P.3 21.584 65.969.945 20.442.375 20.442.375
21
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
BAB VII
PEMBELIAN STROOM
22
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
14. Angsuran
15. Jumlah bayar
16. Kode loket
17. Baris pesan
Susunan dan bentuk tampilan data tersebut di struk, sms atau voucher diserahkan kepada kebijakan
masing-masiing Unit Distribusi
Stroom gagal jual / Unsold Token adalah stroom yang gagal dijual akibat gangguan komunikasi dari
Vending Machine (VM) ke Delivery Channel Bank (ATM/PPOB/POS), sementara stroom sudah diproduksi
dan dikirim (sudah didistribusikan) dari VM tetapi belum sampai ke pelanggan.
Jika hal ini terjadi :
a. System secara otomatis akan melakukan penjualan ulang unsold token sampai struk diterima
pelanggan.
b. Jika terjadi perubahan tarif, maka unsold token di sistem VM tidak dikirim ke UPI (Unit Pelaksana
Induk) tetapi akan dikarantina di VM.
23
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
BAB VIII
SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRABAYAR
Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) Prabayar ditandatangani oleh Calon Pelanggan sebagai
persetujuan atas ketentuan – ketentuan yang mengikat PT PLN (Persero) dan Pelanggan Prabayar.
Mengingat bahwa layanan prabayar berbeda dengan layanan paskabayar, maka SPJBTL untuk layanan
prabayar pun berbeda. Format SPJBTL untuk layanan prabayar diperlihatkan dalam dokumen terpisah.
24
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PENUTUP
Buku Standar Prosedur Pelayanan Prabayar ini mengacu kepada proses bisnis yang selama ini telah
dilaksanakan di PT PLN (Persero) dan memperhatikan Surat atau Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
tentang Prabayar. Dalam hal terbit ketentuan baru tentang Prabayar, maka Standar Prosedur Pelayanan
harus menyesuaikan dengan ketentuan baru tersebut.
Setiap Unit Distribusi di Jawa Bali diharapkan memberikan layanan prabayar sesuai dengan Standar
Prosedur Pelayanan Prabayar ini. Namun jika dalam pelaksanaanya terdapat kesulitan atau tidak sesuai
dengan proses bisnis lazimnya, maka Standar Prosedur Pelayanan Prabayar dapat dikaji ulang dan
disesuaikan.
Akhirnya kami mohon masukan yang positif dari semua pihak untuk penyempurnaan Buku Standar
Prosedur Pelayanan Prabayar ini, agar bisa diterapkan oleh Unit Pelayanan PT PLN (Persero) di seluruh
Indonesia.
25
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 186.K/DIR/2010 tanggal 06 April 2010 Lampiran A
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 186.K/DIR/2010 tanggal 06 April 2010 Lampiran A
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 186.K/DIR/2010 tanggal 06 April 2010 Lampiran A
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
SK Direksi PT PLN (Persero) No. 378.K/DIR/2010, tanggal 30 Juni 2010 Lampiran B
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
SK Direksi PT PLN (Persero) No. 378.K/DIR/2010, tanggal 30 Juni 2010 Lampiran B
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
SK Direksi PT PLN (Persero) No. 378.K/DIR/2010, tanggal 30 Juni 2010 Lampiran B
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
SK Direksi PT PLN (Persero) No. 378.K/DIR/2010, tanggal 30 Juni 2010 Lampiran B
4
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Surat Direksi PT PLN (Persero) No. 01809/532/DITJB/2009 tgl. 13 Februari 2009 Lampiran C
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Surat Direksi PT PLN (Persero) No. 01809/532/DITJB/2009 tgl. 13 Februari 2009 Lampiran C
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
4
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
5
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
6
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
7
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
8
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
9
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
10
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 300.K/DIR/2009 tgl. 23 Desember 2009 Lampiran D
11
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
Tarif Prabayar sesuai Permen ESDM No,07 /2010 tgl. 30 Juni 2010 Lampiran E
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
FORMAT DIL PRABAYAR Lampiran 1
FORMAT DIL PRABAYAR
KODE_UNIT CHAR(5) NOT NULL,
ID_PELANGGAN CHAR(12) NOT NULL,
NAMA_PELANGGAN VARCHAR2(25) NOT NULL,
KODE_PENUNJUKAN CHAR(2) NOT NULL,
NAMA_PENUNJUKAN VARCHAR2(18) NOT NULL,
NOMOR_BANGUNAN VARCHAR2(3),
KETERANGAN_NOMOR_BANGUNAN VARCHAR2(3),
RT VARCHAR2(3),
RW VARCHAR2(2),
NOMOR_DALAM_RT VARCHAR2(3),
LINGKUNGAN VARCHAR2(10),
KODE_POS VARCHAR2(5),
NOMOR_TELEPON VARCHAR2(20),
NOMOR_FAX VARCHAR2(20),
EMAIL VARCHAR2(40),
KODE_GOLONGAN CHAR(1) DEFAULT '0',
KODE_SUB_GOLONGAN VARCHAR2(3),
TARIF_INDEX CHAR(2) NOT NULL,
TARIF VARCHAR2(3) NOT NULL,
KODE_PEMBEDA_TARIF CHAR(1),
DAYA NUMBER(6) NOT NULL,
KODE_SATUAN_DAYA CHAR(1) NOT NULL,
KODE_FASA CHAR(1) DEFAULT '1',
TANGGAL_PASANG_METER DATE NOT NULL,
MERK_METER VARCHAR2(10) NOT NULL,
TYPE_METER VARCHAR2(10) NOT NULL,
NOMOR_METER VARCHAR2(20) NOT NULL,
GARDU VARCHAR2(6) NOT NULL,
JURUSAN_TIANG VARCHAR2(25) NOT NULL,
KODE_PROPINSI CHAR(2) NOT NULL,
KODE_KOTA_KABUPATEN CHAR(2) NOT NULL,
PROSENTASE_PPJ NUMBER(3,1) DEFAULT 0.0,
PROSENTASE_PPN NUMBER(3,1) DEFAULT 0.0,
PROSENTASE_ANGSURAN NUMBER(3,1) DEFAULT 50.0,
RUPIAH_ANGSURAN NUMBER(9) DEFAULT 0,
KOORDINAT_X VARCHAR2(20) NOT NULL,
KOORDINAT_Y VARCHAR2(20) NOT NULL,
KODE_JENIS_MUTASI VARCHAR2(12) NOT NULL,
TANGGAL_MUTASI DATE NOT NULL,
TANGGAL_UPDATE DATE NOT NULL,
KODE_STATUS CHAR(1) DEFAULT '0'
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN METER PRABAYAR Lampiran 2
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN METER PRABAYAR
1. Memasang MPB pada ketinggian 160 cm dari lantai menggunakan paku beton/ulir. Posisi MPB
dipasang terhindar dari sinar matahari langsung dan hujan seperti pada Gambar 1.
2. Merangkai MPB dengan MCB seperti pada Gambar 2.
3. Menghubungkan Instalasi Milik Pelanggan (IML) dengan terminal keluaran MPB seperti pada
Gambar 3.
4. Menghubungkan kabel Sambungan Rumah (SR) dengan terminal masukan MPB seperti pada
Gambar 3.
5. Setelah MPB terangkai selanjutnya dilaksanakan comisioning/penyalaan MPB dengan cara :
a. Memasukan Clear Tamper jika perlu
b. Memasukan Free Issue token untuk memasukan stroom awal (dilakukan oleh pelanggan)
6. Bagian penyambungan melaksanakan penyegelan pada terminal MPB Combo atau melakukan
penyegelan pada terminal MPB dan terminal MCB (bagi MPB bukan jenis combo)
Gambar 1 Penempatan MPB
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN METER PRABAYAR Lampiran 2
Gambar 2 Rangkaian pengawatan kWh MPB 1 Phasa dan 3 Phasa
Rangkaian Pengawatan kWh MPB 1 Phasa
Rangkaian Pengawatan kWh MPB 3 Phasa
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN METER PRABAYAR Lampiran 2
Gambar 3 Hubungan Terminal MPB
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN MCB UNTUK PENAMBAHAN DAYA Lampiran 3
INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN MCB
UNTUK PENAMBAHAN DAYA
1. Lakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada pelanggaran pemakaian tenaga listrik, bila ada
pelanggaran teruskan ke P2TL.
2. Proses perubahan daya dilakukan setelah proses P2TL diselesaikan terlebih dahulu oleh pelanggan
3. Pastikan bahwa pelanggan tidak memiliki Stroom yang belum dimasukkan ke MPB
4. Jika masih ada Stroom yang belum di masukkan ke meter, catat angka kredit kWh pada display
MPB dalam Lampiran Berita Acara Perubahan Daya
5. Masukkan Stroom milik pelanggan
6. Catat angka kredit kWh terakhir dalam Lampiran Berita Acara Perubahan Daya dan lakukan
dokumentasi dengan foto digital
7. Jika tidak ada Stroom yang harus dimasukkan, maka potong segel – segel yang ada pada tutup MCB
8. Buka penutup (cover) MCB
9. Matikan MCB dengan memindah tuas pada posisi nol ( 0 )
10. Lepas / kendorkan baut terminal In & Out MCB satu per satu
11. Isolasi ujung kabel‐kabel In dan Out MCB
12. Lepas MCB dengan cara mencopot dari rel pengaitnya.
13. Pasang MCB pengganti sesuai daya kontrak yang baru
14. Masukkan kembali ujung kabel‐kabel In dan Out MCB dan baut dengan kekencangan yang cukup
15. Cek kekencangan kabel‐kabel yang masuk dan keluar MCB
16. Pasang kembali penutup (cover) MCB & baut penutup (cover) tersebut
17. Pasang segel‐segel penutup MCB / klem blok
18. Masukkan Engineering Token dengan urutan sebagai berikut (tidak boleh terbalik urutannya):
a. Key Change Token untuk merubah/memasukan tarif index baru di MPB
b. Clear Tamper untuk mengembalikan status non‐aktif tampering
c. Clear Credit Token untuk mengosongkan sisa kWh di MPB
d. Free Issue Token untuk memasukan Stroom awal/Perdana minimal Rp 20.000,‐
e. Load Limit Token untuk setting daya di MPB diatas karakteristik MCB, 400% In
19. Tulis Berita Acara Perubahan Daya dan penyalaannya
20. Setelah kembali ke kantor UPJ, serahkan hasil pencatatan pada butir 6 diatas, kepada petugas
yang mengoperasikan CIS untuk dientri kedalam menu konversi . Untuk selanjutnya diserahkan
kepada petugas Vending Unit guna diterbitkan “Free Issue Token”.
21. Penggantian MCB Perubahan daya selesai
22. Mengembalikan MCB lama ke Gudang menggunakan Kode 3
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN MCB UNTUK PENAMBAHAN DAYA Lampiran 3
Foto Pengawatan kWh Meter merek CONLOG:
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN MCB UNTUK PENAMBAHAN DAYA Lampiran 3
Foto Pengawatan kWh Meter merek HEXING:
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN MCB UNTUK PENAMBAHAN DAYA Lampiran 3
Engineering Token yang sudah otomatis tertera dalam PK (TUL I‐09), akan memudahkan petugas
4
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN MCB UNTUK PENAMBAHAN DAYA Lampiran 3
LAMPIRAN BERITA ACARA PERUBAHAN DAYA PRABAYAR
No I t e m Status *) / Nilai Keterangan
1 Kondisi segel‐segel Baik/ tidak baik
2 Kondisi MCB Baik/ tidak baik
3 Kondisi Meter Prabayar Baik/ tidak baik
4 Kondisi pengawatan Baik/ tidak baik
5 Jml Kredit kWh Sebelum diisi
Stroom terakhir (bila ada)
6 Jml Kredit kWh Setelah diisi
Stroom terakhir (bila ada)
7 Jml Kredit kWh sebelum
penggantian MCB
8 Jml Kredit kWh setelah
dimasukkan Stroom Perdana
9 Jml Kredit kWh setelah
dimasukkan Free Issue Token
Konversi
......................, ............................ 2010
Petugas PLN, Pelanggan
(Nama lengkap) (Nama lengkap)
*) Lingkari status yang sesuai kondisi di lapangan.
Foto digital sisa kredit kWh terlampir
5
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PENGIRIMAN PENONAKTIFAN DIL PRABAYAR Lampiran 4
INSTRUKSI KERJA PENGIRIMAN PENONAKTIFAN DIL RABAYAR
KE VENDING SYSTEM
1. Struktur data yang dikirim sebagai berikut :
F LE
I TY N
NAME DIGITS FORMAT RULE
E PE G
LD TH
1 KodeUnit n 5 1 - 5 zero left-padding KdUPI=2; KdUP=3
2 IdPelanggan n 12 6 - 17 zero left-padding
3 NamaPelanggan an 25 18 - 42 space right-padding
4 KodePenunjukan a 2 43 - 44 space right-padding JL = Jalan; GG = Gang, dst.
5 NamaPenunjukan an 18 45 - 62 space right-padding
6 NomorBangunan n 3 63 - 65 space right-padding
7 KeteranganNomorBangunan an 3 66 - 68 space right-padding
8 RT n 3 69 - 71 zero left-padding
9 RW n 2 72 - 73 zero left-padding
10 NomorDalamRT an 3 74 - 76 space right-padding
11 Lingkungan an 10 77 - 86 space right-padding
12 KodePos n 5 87 - 91 zero left-padding
13 NomorTelepon n 20 92 - 111 space right-padding Jika tdk ada diisi NOTELP
14 NomorFax n 20 112 - 131 space right-padding Jika tdk ada diisi NOFAX
Jika tdk ada diisi
15 Email an 40 132 - 171 space right-padding
no@email.co.id
16 KodeGolongan n 1 172 - 172 zero left-padding 0=Umum; 1=ABRI, dst.
17 KodeSubGolongan an 3 173 - 175 space right-padding
18 TarifIndex n 2 176 - 177 zero left-padding 01 = R1/450VA, dst.
19 Tarif an 3 178 - 180 space right-padding
space right- Space = Non Prepaid;
20 KodePembedaTarif a 1 181 - 181
padding T = Prepaid
21 Daya n 6 182 - 187 zero left-padding
22 KodeSatuanDaya a 1 188 - 188 space right-padding V = VA; K = kVA
23 KodeFasa n 1 189 - 189 space right-padding 1 = 1 Fasa ; 3 = 3 Fasa
YYYYMMDD
24 TanggalPasangMeter n 8 190 - 197 space right-padding
( Contoh: 20090517 )
25 MerkMeter an 10 198 - 207 space right-padding
26 TypeMeter an 10 208 - 217 space right-padding
27 NomorMeter n 20 218 - 237 space right-padding
28 Gardu an 6 238 - 243 space right-padding
29 JurusanTiang an 25 244 - 268 space right-padding
32 = Propinsi Jawa Barat,
30 KodePropinsi n 2 269 - 270 zero left-padding
dst.
01 = Kab Bandung,
31 KodeKotaKabupaten n 2 271 - 272 zero left-padding
17 = Kota Bandung, dst.
32 ProsentasePPJ n 3 273 - 275 zero left-padding 025 = 2,5% ; 030 = 3%
33 ProsentasePPN n 3 276 - 278 zero left-padding 010 = 10 % (Tarif R3)
34 ProsentaseAngsuran n 3 279 - 281 zero left-padding 050 = 50%
35 RupiahAngsuran n 9 282 - 290 zero left-padding
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PENGIRIMAN PENONAKTIFAN DIL PRABAYAR Lampiran 4
36 KoordinatX an 20 291 - 310 zero left-padding
37 KoordinatY an 20 311 - 330 zero left-padding
38 KodeJenisMutasi an 1 331 - 331 space right-padding A = Pasang Baru, dst.
YYYYMMDD
39 TanggalMutasi n 8 332 - 339 space right-padding
( Contoh: 20090517 )
YYYYMMDD
40 TanggalUpdate n 8 340 - 347 space right-padding
( Contoh: 20090517 )
41 KodeStatus n 1 348 - 348 zero left-padding 0
42 EndOfLine a 3 349 - 351 space right-padding EOL = End Of Line
2. Menghilangkan kode “T” pada field KODE PEMBEDA TARIF
Posisi ke 181 sebanyak 1 digit pada struktur data kirim adalah field KODE PEMBEDA TARIF yang
berisi kode huruf “T” yang artinya pelanggan aktif prabayar, atau “ “ yang artinya bukan
pelanggan prabayar.
Dengan demikian, apabila data DIL dikirim dengan KODE PEMBEDA TARIF berisi “ “, maka
setelah proses pelanggan tersebut secara otomatis berhenti menjadi pelanggan prabayar.
3. Standart penamaan file.
Data yang dikirim ke vending server, harus terdiri dari 2 buah format file yaitu :
• File Text yang berisi data pelanggan dengan format nama file M_YYMMDD_HHMM.TXT
• File Control yang berisi informasi jumlah pelanggan yang dikirim pada fle text, dengan
format nama file M_YYMMDD_HHMM.CTL
4. Contoh data dikirim :
M_100310_0900.TXT :
|54510|545102904519|ARIES |JL|WARAKAS GG 9 |20 | |3 |10| |
|00000|081386577394 |NOFAX |no@email.co.id |0| |04|R1
|T|002200|V|1|20100310|HEXING |HEX_STSP_E|14021314340 |XXXXX |B8
|31|00|030|000|050|000000000|00000000000000000000|00000000000000000000|A|20100
310|20100310|0|EOL
M_100310_0900.CTL :
1
5. Proses Pengiriman
Pengiriman data DIL Prabayar dari DISJAYA / DISJATENG / DISJATIM / DISBALI ke FTP Server ADC
DJBB masing‐masing ditujukan ke Folder :
• \\10.2.1.25\DISJAYA\MASTER
• \\10.2.1.25\DISJATENG\MASTER
• \\10.2.1.25\DISJATIM\MASTER
• \\10.2.1.25\DISBALI\MASTER
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PENGIRIMAN PENONAKTIFAN DIL PRABAYAR Lampiran 4
Data yang dikirim adalah data pelanggan baru atau pelanggan lama yang mengalami perubahan
data dengan cara mengirimkan File Text terlebih dahulu dengan diikuti pengiriman File Control.
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN APP PRABAYAR MENJADI PASKABAYAR Lampiran 5
INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN APP PRABAYAR
MENJADI PASKABAYAR
1. Alat Kerja dan Alat Pelindung Diri
1.1 Alat Kerja
a. Peralatan ukur (Test Bench/Multimeter, Tang Amper / Tang KW, Tang Cos ϕ , AVO Meter,
Stopwatch, Kalkulator, Alat Ukur Urutan Fasa).
b. Tool Set penyambungan APP (Tang Kombinasi, Tang Potong, Tang Kupas Kabel, Tang Pres
Kabel , Obeng +/‐, Test Pen).
c. Alat Ukur Tahanan Isolasi ( Megger ).
d. Alat Ukur Tahanan Pentanahan ( Earth Meter ).
e. Diagram pengawatan APP Penyambungan Langsung.
f. Palu 1 kg.
g. Hydroulic Hand Press.
h. Gergaji Besi.
i. Bor dan Mata Bor.
j. Rol Kabel untuk Stop Kontak.
k. Kunci Pas / Ring
l. Senter
m. Tang Segel
n. Kawat dan Timah Segel / Segel Plastik.
o. Alat Tulis
p. Tangga
q. Tali Tambang
r. Detektor Kabel
1.2 Alat Pelindung Diri
a. Sarung Tangan
b. Sepatu Kerja
c. Helm Kerja
d. Sabuk Pengaman
e. Perlengkapan P3K
f. Pakaian Kerja
1.3 Material utama
a. kWh Meter Paska Bayar dan perlengkapannya
b. MCB sesuai daya yang tertera dalam TUL I‐09
c. OA Kas / Kotak APP sesuai tipe kWh Meter dan golongan tarip/daya
d. Kabel NYAF dengan ukuran sesuai kebutuhan
e. Sepatu Kabel dengan ukuran sesuai kebutuhan
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN APP PRABAYAR MENJADI PASKABAYAR Lampiran 5
2. Langkah Kerja
2.1. Melepas APP Pra bayar
a. Pastikan tuas MCB di MPB dalam posisi off sehingga aliran listrik kedalam instalasi pelanggan
tidak mengalir
b. Catat kredit kWh yang tertera di display MPB dan tuliskan kedalam Lampiran Berita Acara
Penggantian Meter, lakukan pula pemotretan secara digital sisa kredit kWh MPB
c. Putuskan segel dan Buka penutup (cover) Terminal Blok MPB
d. Lepas satu‐persatu kabel Masuk, Keluar dan Pentanahan dari terminal MPB, dan isolasi ujung
kabel‐kabelnya
e. Lepas baut‐baut pengikat dan pengait MPB dari tembok/base plate
f. Letakkan MPB (satu set combo termasuk MCB didalamnya) dalam tempat /kotak khusus
2.2. Memasang APP Paska Bayar
a. Pasang OA Kas dan meter paska bayar di tempat bekas MPB (hindari sedapat mungkin
pemasangan di tempat yang berbeda dari tempat MPB, sehingga tidak perlu menambah
panjang kabel atau tidak merusak tembok pelanggan)
b. Pasang MCB di OA Kas Paska bayar
c. Masukkan kabel‐kabel Fasa, Netral dan Pentanahan kedalam terminal blok OA Kas, MCB dan
terminal Meter Paska bayar
d. Periksa dan pastikan bahwa semua kabel telah terhubung dengan baik dalam terminal
e. Catat Stand Pemasangan Meter kedalam lampiran Berita Acara Pemasangan APP
f. Masukkan tuas MCB kedalam posisi (1) ON, sehingga tegangan masuk kedalam instalasi
pelanggan (energize)
g. Periksa putaran Meter Paska bayar. Lakukan Pengecekkan daya sesaat pada kWh Meter dengan
cara mengukur waktu putaran piringan kWh Meter dengan rumus sbb :
n x 36 . 10 5
P2 = kw
c x t x 1000
n x 3600
= kw
c x t
n = putaran piringan
c = konstanta meter ( rev/kWh )
t = waktu dalam detik
P2 = daya yang diukur pada Kwh Meter dalam kW
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN APP PRABAYAR MENJADI PASKABAYAR Lampiran 5
Ip x Vphs x cos ϕ
P1 = kw
1000
P1 = Daya yang dihitung dari hasil pengukuran : Amper, Tegangan dan Cos phi
Ip = Arus fasa
Vphs = Tegangan fasa – netral
€ = Deviasi kesalahan Kwh Meter.
P 2 − P1
€ = x 100%
P1
Keterangan : Pengambilan putaran piringan meter (n) minimal 2 X putaran dan dilaksanakan
2 (dua) periode pengukuran.
Apabila hasil nilai deviasi meter € diatas +/‐ 5% perlu dilakukan pengecekan ulang dalam
pengawatan dan instalasi pelanggan (lakukan pemeriksaan P2TL apabila diperlukan).
h. Lakukan penyegelan pada OA Kas/Kotak APP, MCB dan Klem Blok/Terminal Meter Paska Bayar
i. Rapikan Tembok dan bersihkan sisa kotoran hasil pembongkaran dan pemasangan APP
j. Tulis dan lengkapi Berita Acara Pemasangan APP (TUL I‐10)
k. Kembalikan material hasil pembongkaran ke Gudang disertai pembuatan Kode Retur (Kode 3)
l. Berikan Berita Acara Pemasangan ke petugas CIS dan Vending Unit
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN APP MULTIGUNA PRABAYAR Lampiran 6
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN APP MULTIGUNA PRABAYAR
1. Alat Kerja dan Alat Pelindung Diri
1.1 Alat Kerja
a. Peralatan ukur (Test Bench/Multimeter, Tang Amper / Tang KW, Tang Cos ϕ , AVO Meter,
Stopwatch, Kalkulator, Alat Ukur Urutan Fasa).
b. Tool Set penyambungan APP (Tang Kombinasi, Tang Potong, Tang Kupas Kabel, Tang Pres
Kabel , Obeng +/‐, Test Pen).
c. Alat Ukur Tahanan Isolasi ( Megger ).
d. Alat Ukur Tahanan Pentanahan ( Earth Meter ).
e. Diagram pengawatan APP Penyambungan Langsung.
f. Palu 1 kg.
g. Hydroulic Hand Press.
h. Gergaji Besi.
i. Bor dan Mata Bor.
j. Rol Kabel untuk Stop Kontak.
k. Kunci Pas / Ring
l. Senter
m. Tang Segel
n. Kawat dan Timah Segel / Segel Plastik.
o. Alat Tulis
p. Tangga
q. Tali Tambang
r. Detektor Kabel
1.2 Alat Pelindung Diri
a. Sarung Tangan
b. Sepatu Kerja
c. Helm Kerja
d. Sabuk Pengaman
e. Perlengkapan P3K
f. Pakaian Kerja
1.3 Material utama
a. kWh Meter Paska Bayar dan perlengkapannya
b. MCB sesuai daya yang tertera dalam TUL I‐09
c. OA Kas / Kotak APP sesuai tipe kWh Meter dan golongan tarip/daya
d. Kabel NYAF dengan ukuran sesuai kebutuhan
e. Sepatu Kabel dengan ukuran sesuai kebutuhan
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN APP MULTIGUNA PRABAYAR Lampiran 6
2. Langkah Kerja
2.1. Melepas APP Pra bayar
a. Pastikan tuas MCB di MPB dalam posisi off sehingga aliran listrik kedalam instalasi pelanggan
tidak mengalir
b. Catat kredit kWh yang tertera di display MPB dan tuliskan kedalam Lampiran Berita Acara
Penggantian Meter, lakukan pula pemotretan secara digital sisa kredit kWh MPB
c. Putuskan segel dan Buka penutup (cover) Terminal Blok MPB
d. Lepas satu‐persatu kabel Masuk, Keluar dan Pentanahan dari terminal MPB, dan isolasi ujung
kabel‐kabelnya
e. Lepas baut‐baut pengikat dan pengait MPB dari tembok/base plate
f. Letakkan MPB (satu set combo termasuk MCB didalamnya) dalam tempat /kotak khusus
2.2. Memasang APP Paska Bayar
a. Pasang OA Kas dan meter paska bayar di tempat bekas MPB (hindari sedapat mungkin
pemasangan di tempat yang berbeda dari tempat MPB, sehingga tidak perlu menambah
panjang kabel atau tidak merusak tembok pelanggan)
b. Pasang MCB di OA Kas Paska bayar
c. Masukkan kabel‐kabel Fasa, Netral dan Pentanahan kedalam terminal blok OA Kas, MCB dan
terminal Meter Paska bayar
d. Periksa dan pastikan bahwa semua kabel telah terhubung dengan baik dalam terminal
e. Catat Stand Pemasangan Meter kedalam lampiran Berita Acara Pemasangan APP
f. Masukkan tuas MCB kedalam posisi (1) ON, sehingga tegangan masuk kedalam instalasi
pelanggan (energize)
g. Periksa putaran Meter Paska bayar. Lakukan Pengecekkan daya sesaat pada kWh Meter dengan
cara mengukur waktu putaran piringan kWh Meter dengan rumus sbb :
n x 36 . 10 5
P2 = kw
c x t x 1000
n x 3600
= kw
c x t
n = putaran piringan
c = konstanta meter ( rev/kWh )
t = waktu dalam detik
P2 = daya yang diukur pada Kwh Meter dalam kW
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN APP MULTIGUNA PRABAYAR Lampiran 6
Ip x Vphs x cos ϕ
P1 = kw
1000
P1 = Daya yang dihitung dari hasil pengukuran : Amper, Tegangan, dan Cos phi
Ip = Arus fasa
Vphs = Tegangan fasa – netral
€ = Deviasi kesalahan Kwh Meter.
P 2 − P1
€ = x 100%
P1
Keterangan : Pengambilan putaran piringan meter (n) minimal 2 X putaran dan dilaksanakan
2 (dua) periode pengukuran.
Apabila hasil nilai deviasi meter € diatas +/‐ 5% perlu dilakukan pengecekan ulang dalam
pengawatan dan instalasi pelanggan (lakukan pemeriksaan P2TL apabila diperlukan).
h.
Lakukan penyegelan pada OA Kas/Kotak APP, MCB dan Klem Blok/Terminal Meter Paska Bayar
i.
Rapikan Tembok dan bersihkan sisa kotoran hasil pembongkaran dan pemasangan APP
j.
Tulis dan lengkapi Berita Acara Pemasangan APP (TUL I‐10)
k.
Kembalikan material hasil pembongkaran ke Gudang disertai pembuatan Kode Retur (Kode 3)
l.
Berikan Berita Acara Pemasangan ke petugas CIS dan Vending Unit
2.3. Memasang kembali APP Pra Bayar
a. Lepas dan bongkar APP Paska Bayar, dengan cara melepas semua kabel‐kabel Fasa, Netral dan
Pentanahan dar terminal‐terminalnya
b. Catat angka stand bongkar meter Paska Bayar, dan tulis kedalam Lampiran Berita Acara
Pemasangan APP
c. Pasang meter Pra bayar di tempat semula (hindari sedapat mungkin pemasangan di tempat
yang berbeda dari tempat MPB semula, sehingga tidak perlu menambah panjang kabel atau
tidak merusak tembok pelanggan)
d. Masukkan kabel‐kabel Fasa, Netral dan Pentanahan kedalam terminal Meter Pra bayar
e. Periksa dan pastikan bahwa semua kabel telah terhubung dengan baik dalam terminal
f. Masukkan tuas MCB kedalam posisi (1) ON, sehingga tegangan masuk kedalam instalasi
pelanggan (energize)
g. Masukkan Engineering Token sbb :
• Clear Tamper untuk mengembalikan status non‐aktif tampering
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN APP MULTIGUNA PRABAYAR Lampiran 6
h. Lakukan Pemeriksaan P2TL Prabayar untuk memastikan bahwa MPB telah mengukur dengan
baik dan tidak ada kelainan setelah penggunaan APP Paska Bayar di instalasi pelanggan
i. Rapikan Tembok dan bersihkan sisa kotoran hasil pembongkaran dan pemasangan APP
j. Tulis Berita Acara Pemasangan APP TUL I‐10, disertai hasil pencatatan pada Butir 2.3.c diatas
k. Kembalikan material hasil pembongkaran ke Gudang disertai pembuatan Kode Retur (Kode 3)
l. Penggantian APP selesai.
4
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN APP PRABAYAR Lampiran 7
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN GANGGUAN APP PRABAYAR
1. Siapkan data pelanggan yang akan diperiksa, dilengkapi dengan histori pembelian token.
2. Lakukan pemeriksaan secara visual meliputi :
a. Kondisi APP
• Cek saldo stroom
• Segel
• Alarm / Tamper yang muncul
• Display meter
• Setting MPB (tarif index, Supply Group Code/SGC)
b. Sambungan Rumah (SR). Pastikan SR aman dari penyadapan.
3. Apabila stroom habis, informasikan kepada pelanggan untuk membeli stroom.
4. Apabila stroom gagal diisikan, pastikan tarif index dan SGC MPB sama dengan DIL Prabayar sesuai
dengan instruksi buku manual setiap merk MPB.
5. Apabila tarif index berbeda dengan DIL Prabayar maka petugas gangguan meminta key change token
kepada petugas Vending Unit sesuai dengan tarif index yang sebenarnya.
6. Apabila load limit tidak sesuai dengan daya kontrak maka petugas gangguan meminta load limit
token kepada petugas Vending Unit sesuai dengan daya kontrak yang sebenarnya setelah pelanggan
menunjukkan bukti perubahan daya.
7. Apabila gangguan MCB maka harus diperiksa pemakaian pelanggan apakah sesuai dengan daya
kontrak, jika beban lebih besar maka pelanggan disarankan untuk tambah daya dan jika beban lebih
kecil maka dilakukan penggantian MCB.
8. Lakukan evaluasi kewajaran histori pembelian token dengan daya dan peralatan listrik yang ada di
pelanggan.
9. Lakukan pemeriksaan penyebab gangguan (apabila laporan gangguan), jika tidak terjadi unsur
pelanggaran, APP Prabayar dinormalkan kembali (meminta clear tamper jika diperlukan).
10. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan indikasi penyalahgunaan tenaga listrik, kontak Tim P2TL
untuk segera menuju ke lokasi. Tunggu di lokasi pelanggan sampai Tim P2TL datang.
11. Buat laporan pelaksanaan pemeriksaan APP prabayar dan diserahkan ke Fungsi Distribusi.
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN DALAM RANGKA P2TL Lampiran 8
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN DALAM RANGKA P2TL
1. Alat Kerja dan Alat Pelindung Diri
1.1 Alat Kerja
a. Peralatan ukur (Test Bench/Multimeter, Tang Amper / Tang KW, Tang Cos ϕ , AVO Meter,
Stopwatch, Kalkulator, Alat Ukur Urutan Fasa).
b. Tool Set (Tang Kombinasi, Tang Potong, Tang Kupas Kabel, Tang Pres Kabel , Obeng +/‐, Test
Pen).
c. Diagram pengawatan APP Penyambungan Langsung.
d. Senter
e. Tang Segel
f. Kawat dan Timah Segel / Segel Plastik.
g. Alat Tulis
h. Tangga
i. Kantong Plastik
j. Lakban
k. Form P2TL
l. Surat Tugas
1.2 Alat Pelindung Diri
a. Sarung Tangan
b. Sepatu Kerja
c. Helm Kerja
d. Sabuk Pengaman
e. Perlengkapan P3K
f. Pakaian Kerja
2. Langkah Kerja
1. Menyiapkan TO berdasarkan informasi ( informan/YANTEK ) dan atau dari DLPD
2. Menyiapkan manual book masing – masing merk MPB
3. Menyiapkan surat tugas
4. Berkoordinasi dengan POLISI sebagai pendamping/Saksi
5. Melakukan pemeriksaan bersama pelanggan dan saksi dengan urutan pemeriksaan sebagai berikut :
a. Periksa secara visual kondisi APP dan kabel SR meliputi :
Î Kondisi segel APP
Î Kondisi fisik MPB dan MCB
Î Kemungkinan sadapan / pembalikan arus
b. Lakukan pemeriksaan terhadap kebenaran data MCB dengan melihat display power limit di display MPB
sesuai cara masing – masing MPB di manual book, kemudian membagi nilai di display MPB dengan faktor
kali (m) sesuai yang ditetapkan unit setempat, hasilnya harus sama dengan daya kontrak.
Contoh :
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN DALAM RANGKA P2TL Lampiran 8
• Untuk melihat power limit tekan tombol 0 dan 7 kemudian enter (untuk MPB Actaris)
Î pada display tertulis L
Î daya pelanggan adalah L/m
Î kapasitas MCB = (L/m)/220
• Misal faktor kali (m) = 4 dan daya kontrak = 1300 VA
Î pada display tertulis L = 4 x 1.3 = 5.2 kW
Î kapasitas MCB = (5.2 x 1000/4)/220 = 5.9 ≈ 6 A
c. Lakukan pengukuran beban dan bandingkan dengan energi yang terukur di MPB dengan cara
membandingkan jumlah kali pulse dalam kurun waktu tertentu
n x 36 . 10 5
c x t x 1000
P2 = kw
n x 3600
= kw
c x t
n = jumlah pulse selama kurun waktu t
c = konstanta meter ( imp/kWh )
t = waktu dalam detik
P2 = daya yang diukur pada Kwh Meter dalam kW
Ip x Vphs x cos ϕ
1000
P1 = kw
P1 = Daya yang dihitung dari hasil pengukuran : Amper, Tegangan,
dan Cos phi
Ip = Arus fasa
Vphs = Tegangan fasa – netral
€ = Deviasi kesalahan Kwh Meter.
P 2 − P1
€ = P1 x 100%
Keterangan : Pengambilan pulse (n) minimal 2 X kedip dan dilaksanakan 2 (dua) periode pengukuran.
Apabila hasil nilai deviasi meter € diatas +/‐ 5% perlu dilakukan pengecekan ulang dalam pengawatan dan
instalasi pelanggan (lakukan pemeriksaan P2TL apabila diperlukan).
d. Jika error tidak wajar ( > 5 % ) lakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih teliti sesuai point 4.a, bila diperlukan
dapat dilakukan dengan membuka terminal MPB untuk memastikan penyebab error tersebut (
pelanggaran/bukan )
e. Bila MPB normal dan tidak ditemukan pelanggaran, MPB dinormalkan kembali dengan meminta clear
tamper token ( bila MPB terlanjur dibuka ) dan aliran listrik dinormalkan kembali
f. Bila ditemukan pelanggaran, maka pelanggan dipadamkan dan MPB lama/ SR dibawa sebagai barang bukti,
Bila kerusakan bukan karena pelanggaran MPB dimintakan penggantian ke fungsi Har. APP
g. Seluruh hasil pemeriksaan dimasukkan dalam berita acara P2TL yang ditandatangani pelanggan, saksi dan
petugas PLN.
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN RUTIN APP PRABAYAR Lampiran 9
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN RUTIN APP PRABAYAR
1. Siapkan data pelanggan yang akan diperiksa, dilengkapi dengan histori pembelian token.
2. Lakukan pemeriksaan secara visual meliputi :
a. Kondisi APP
• Cek saldo stroom
• Segel
• Alarm / Tamper yang muncul
• Display meter
• Besaran MCB dibandingkan daya kontrak
b. Sambungan Rumah (SR). Pastikan SR aman dari penyadapan.
3. Apabila stroom hampir habis, informasikan kepada pelanggan untuk membeli stroom.
4. Lakukan evaluasi kewajaran histori pembelian token dengan daya dan peralatan listrik yang ada di
pelanggan.
5. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan indikasi penyalahgunaan tenaga listrik, kontak Tim P2TL
untuk segera menuju ke lokasi. Tunggu di lokasi pelanggan sampai Tim P2TL datang.
6. Buat laporan pelaksanaan pemeriksaan APP prabayar dan diserahkan ke Fungsi Distribusi.
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PERHITUNGAN KOMPONEN BIAYA YG DIBAYAR OLEH PELANGGAN PRABAYAR Lampiran 10
PERHITUNGAN KOMPONEN BIAYA YANG DIBAYAR
OLEH PELANGGAN PRABAYAR
1. Komponen Biaya
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PERHITUNGAN KOMPONEN BIAYA YG DIBAYAR OLEH PELANGGAN PRABAYAR Lampiran 10
3. Contoh perhitungan:
TARIP R1
DAYA 900
KODE TARIF VENDING
SYST 2
PERHITUNGAN PRE-
PAID :
RUPIAH BAYAR 200,000.00
ADMINISTRASI BANK 2,000.00
MATERAI 0.00
PPJU 8,174.31
PPN 0.00
ANGSURAN HUTANG 99,000.00
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT
Log-On
Ketika sistem mulai muncul tampilan seperti gambar 1. Tampilan ini disebut ‘Log‐On Screen’. Masukkan
‘Operator ID’ dan ‘Operator Password’ anda sesuai field dalam tampilan. Kemungkinan, Jika system
telah di set‐up untuk menggunakan operator ‘Logon Tags’, masukan Logon Tag kedalam token slot. Jika
field ‘Operator ID’ tidak aktif maka harus menggunakan Logon Tag. Sekarang klik tombol “OK” dan yang
muncul di layar seperti di gambar 1. Layar ini dinamakan ‘User Interface Screen’.
*) Contoh dapat menggunakan user ITSNA dan password ITSNA
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
Identifikasi Software
Bagian ini berhubungan dengan bermacam tampilan/layar dalam Software Ultima Vending Unit dan
bagaimana menjelajah software.
Pertama, panduan ini mengasumsikan pengoperasian menggunakan mouse dan keyboard, tetapi bila
interface layar sentuh dipasang maka bila kata “Klick” digantikan “Touch”.
Dibawah ini adalah beberapa tampilan yang umum di jumpai saat bekerja pada sistem. Berikutnya
setiap satu bagian adalah uraian singkat dari terminologi berdasar panduan ini.
Layar Antarmuka User (User Interface Screen)
Shortcut
Icons
Informasi
Customer
Detail
Customer
ID
Customer
Input Keyboard
jika menggunakan
Interface layar
sentuh
Prompt Layar Penjualan (Selling Screen)
Bar
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
Total
Transaksi
Tipe
Penjualanan Keuangan atau
Tipe Nilai Per Unit
Pembayaran
Hot Keys
keuangan
Keypad
Ringkasan
Transaksi
Angka
Ketika sistem muncul tampilan seperti gambar 2. Tampilan ini disebut ‘User Interface Screen’.
Masukkan ‘Meter Number’ dan klik Identify Customer Account. Maka tampil detail data (Unit already
purchased in month, Data of last purchase, Customer Name, STS Meter No, Account No, PJU) seperti
pada gambar 3. Contoh Nomer Meter yang dapat dipakai buat latihan (sudah di daftar di VENDING
SERVER) :
14000005331
04185662758
04185662808
14000005372
14000005398
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
Kegunaan Administrator
Bagian ini berhubungan dengan kegunaan fungsi administrator sistem. Log‐on ke sistem menggunakan
ID Operators Administrator dan Password atau memasukkan kartu Operator,. Klik pada icon shortcut
“Administration” dan layar Gambar 3 akan muncul.
Jika meter listrik mempunyai fitur perubahan dari pabrik dan meter dalam kondisi dirubah, token ini
akan menghilangkan flag perubahan pada meter. Catatan: fitur perubahan hanya digunakan pada BEC23
series dari meter listrik. Langkah‐langkahnya :
• Klik Clear Tamper untuk membuat token Clear Tamper, maka akan muncul :
• Kemudian simpan dengan nama misalnya HasilTokenClearTamper.pdf, klik OK
• Jalankan aplikasi pdf2txt.exe(jika belum punya, minta ke Kantor Distribusi), klik ConvertFile
6
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Kemudian pilih file pdf hasil token ClearCredit, misalnya HasilTokenClearTamper.pdf
• Dari contoh hasil TOKEN NYA : 0528 3797 3022 4848 1301
Merupakan hasil token yang didapat
Token ini akan menghapus pemakai kredit terakhir pada meter listrik khusus. Catatan: Ini tidak akan
menghapuskan data meter terakhir. Token ini secara normal digunakan saat ada perubahan penyewa
dan anda perlu untuk membersihkan credit penyewa sebelumnya pada meter sebelum penyewa baru
berpindah tempat tinggal. Langkah‐langkahnya :
7
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Klik Clear Credit untuk membuat token Clear Credit, maka akan muncul :
• Kemudian simpan dengan nama misalnya HasilTokenClearCredit.pdf, klik OK
• Jalankan aplikasi pdf2txt.exe(jika belum punya, minta ke Kantor Distribusi), klik ConvertFile
8
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Kemudian pilih file pdf hasil token ClearCredit, misalnya HasilTokenClearCredit.pdf
• Dari contoh hasil TOKEN NYA : 0528 3797 3022 4848 1301
Merupakan hasil token yang didapat
Meter Khusus – Batas Daya (Load Limit)
Token ini akan mengubah batas daya di meter listrik khusus sesuai dengan tujuan token dibuat.
Contoh: Jika meter keluar dari pabrik dan batas daya di‐set ke 80Amps (18.4KW) dan sekarang anda
mengharapkan untuk menurunkan batas daya ini ke 60Amps anda akan menggunakan fitur tersebut
ini. Klik tombol‘Load Limit’ dan ketik di value untuk perhitungan, gunakan rumus yang diberikan.
Kemudian klik ‘OK’ dan 20 digit token akan dicetak atau anda akan diminta untuk memasukkan
magnetic token tergantung pada teknologi token dari meter khusus ini.
Power = Voltage X Current = 230 Volts X 60 Amps = 13,8 KVA
1000
9
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
Gambar 4 – Tampilan Batas daya
Langkah‐langkahnya :
• Klik Load Limit untuk membuat token Load Limit,maka akan muncul
• Pada Inputan Load Limit diisikan dengan nilai (1,3 x Daya Pelanggan)/1000
Misalnya :
Pelanggan dengan tarip R1/ 2200 WATT
Makanya yang ditulis (1,3 x 2200) / 1000 = 2,86
10
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Kemudian simpan dengan nama misalnya HasilLoadLimit.pdf, klik OK
• Jalankan aplikasi pdf2txt.exe(jika belum punya, minta ke Kantor Distribusi), klik ConvertFile
11
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Kemudian pilih file pdf hasil token ClearCredit, misalnya HasilTokenClearCredit.pdf
• Dari contoh hasil TOKEN NYA : 6478 0435 5072 1903 1002
Merupakan hasil token yang didapat
Meter Khusus – Key Change Token
Token ini akan membolehkan anda untuk mengubah Supply Group Code (SGC) dan/atau Tariff Index
dan/atau Key Revision Number (KRN) dari meter khusus kelistrikan.
Contoh: Jika sebuah meter di‐setup dengan SGC : 901129, KRN :1 dan misalnya Tarif Index :1 dan anda
perlu mengubah Tarif index menjadi 2, maka anda harus klik pada ‘Key Change Token’ button dan
meletakkan informasi yang sesuai kedalam field seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Kemudian anda
akan klik ‘OK’ dan 40 digit token akan dicetak atau anda diminta untuk memasukkan dua token magnetik
tergantung pada teknologi token dari meter khusus.
12
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
13
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Pada Inputan Old Supply Group Code dan New Supply Group Code diisikan dengan 901129
• Pada Inputan Old Key Revision No. dan New Key Revision No. diisikan dengan 1
• Pada Inputan Old Tariff Index dan New Tariff Index diisikan sesuai dengan Tariff yang lama dan
Tariff yang baru. Berikut daftar Tarif pada Prabayar
14
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Kemudian simpan dengan nama misalnya HasilKeyChange.pdf, klik OK
15
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Jalankan aplikasi pdf2txt.exe(jika belum punya, minta ke Kantor Distribusi), klik ConvertFile
• Kemudian pilih file pdf hasil token ClearCredit, misalnya HasilKeyChange.pdf
16
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Dari contoh hasil TOKEN NYA :
0844 8193 9590 7791 6896
0108 5568 9052 7482 4071
Merupakan hasil token yang didapat
Free Issue Token
Klik “Free Issue” keluar “Free Issue Form” Mengisi “Document Number”, yang diperoleh dari operator
manajemen system dan pilih alasan untuk free issue dari menu. Document number adalah nomer
kontrol operator manajemen sistem dan sebagai bukti sah. Membuat token free issue tanpa nomer
dokumen yang sah dari operator, tidak dapat dipertanggungjawabkan
Klik “OK” pada tampilan free issue‐. Jumlah yang diisi nilainya tidak seperti biasanya.
Langkah‐langkahnya :
• Klik Free Issue pada window Ultima Vending Unit untuk membuat token Free Issue, maka akan
muncul :
17
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Pada window Free Issue Token, untuk Document Numbernya di isi Nomer Agenda dari CIS, dan
Free Issue Reason disesuaikan dengan kebutuhan
• Kemudian di isi Transaction Amount‐nya dan di klik icon sebelahnya
• Setelah muncul Nilai Energy Value, Amount to pay, Amount Tendered klik Make Token
18
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Kemudian simpan dengan nama misalnya HasilTokenFreeIssue.pdf, klik OK
• Jalankan aplikasi pdf2txt.exe(jika belum punya, minta ke Kantor Distribusi), klik ConvertFile
• Kemudian pilih file pdf hasil token ClearCredit, misalnya HasilTokenFreeIssue.pdf
19
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Dari contoh hasil TOKEN NYA : 25718713 2411 9406 6675
Merupakan hasil token yang didapat
Clear Screen Shortcut Icon
Menu “Clear Screen” pada bagian atas tampilan memperbolehkan menghapus tampilandan kembali ke
“User Interface Screen” bila berada di “Selling Screen”.
End Session Shortcut Icon
Menu “End Session” pada bagian atas tampilan membolehkan mengakhiri di vending unit yang disebut
“Banking Batch”.
Klik “End Session” dan sistemsecara otomatis mencetak secara total untuk sesi ini dan menghapus untuk
operator yang berikutnya atau hari berikut saat kembali log‐on. Bila dibutuhkan untuk mencetak salinan
yang lain klik “Print Token”. Kemudian klik “OK” dan sistem akan kembali ke “Log‐on Screen”, siap untuk
log on berikutnya.
Simpan dengan aman slip tunai, cek, slip kartu kredit, pesanan melalui kartu pos dan slip pembatalan,
sebagai bukti penjualan pada system.
Langkah‐langkahnya :
• Klik End Session
•
• Klik Yes pada Confirm
20
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Klik Cancel pada doPDF – Save PDF file
• Klik OK pada End of Session
21
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Klik Cancel pada Application Login
• Klik Quit pada Ultima Vending Unit
22
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MANUAL OPERASIONAL VENDING UNIT Lampiran 11
• Masukkan SHUTDOWN PASSWORD : qwert901
• Klik Shutdown Application
23
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MATERI SOSIALISASI LISTRIK PRABAYAR KE PELANGGAN Lampiran 12 aa
MATERI SOSIALISASI LISTRIK PRABAYAR KEPADA PELANGGAN
1. Listrik Prabayar adalah :
Produk layanan pemakaian tenaga listrik yang menggunakan meter elektronik pra bayar dengan cara
pembayaran dimuka
2. Keunggulan dan manfaat Prabayar
• Bebas biaya beban
• Bebas uang jaminan pelanggan
• Bebas biaya keterlambatan
• Bebas sanksi pemutusan
• Bebas dari pencatatan meter
• Bebas mengendalikan pemakaian
• Kemudahan pembelian stroom
• Pembelian disesuaikan keinginan
• Pembayaran sesuai pemakaian
• Privasi tidak terganggu
3. Proses Layanan dan persyaratan penyambungan
3.1 Pasang baru
• Pendaftaran dapat melalui call center 123 atau datang ke Kantor Layanan PLN
• Syarat pendaftaran copy KTP dan sket lokasi atau copy rekening listrik tetangga
terdekat
• Penerbitan surat persetujuan
• Pelanggan menyampaikan sertifikasi laik operasi (SLO)
• Calon pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik
• Calon pelanggan melunasi biaya penyambungan dan Stroom Perdana
• Petugas PLN melaksanakan penyambungan
3.2 Perubahan Daya
• Pendaftaran dapat melalui call center 123 atau datang ke Kantor Layanan PLN
• Persyaratan : Nomor ID Pelanggan dan menyelesaikan seluruh kewajiban
• Penerbitan surat persetujuan
• Pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik
• Pelanggan melunasi biaya penyambungan dan Stroom Perdana
• Petugas PLN melaksanakan penyambungan
3.3 Migrasi
• Pendaftaran dapat melalui call center 123 atau datang ke Kantor Layanan PLN
• Persyaratan : Nomor ID Pelanggan dan menyelesaikan seluruh kewajiban
• Penerbitan surat persetujuan
• Pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik
• Pelanggan melunasi biaya administrasi dan Stroom Perdana
• Petugas PLN melaksanakan penyambungan
• Menyelesaikan sisa tagihan Paska Bayar
4 Biaya Yang Dikenakan :
• Biaya Penyambungan
• Biaya Administrasi
• Biaya Materai
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MATERI SOSIALISASI LISTRIK PRABAYAR KE PELANGGAN Lampiran 12 aa
• Biaya Stroom Awal
5 Tarif Listrik Prabayar (Rp/kWh) – berdasarkan Permen ESDM No 07/2010
6 Tempat Pembelian
• ATM Bank Bukopin dan Mandiri
• Payment Point yang dikelola oleh Bank Bukopin, BRI, BNI, BII, Artagraha, OCBC NISP, BPRKS, Bank
Jabar, BPD Bali
• PT Pos Indonesia
• SMS Banking bank Bukopin dan OCBC NISP
• Internet Banking Bank Bukopin dan Mandiri
• Kantor Pelayanan PLN
7 Pembelian Stroom
a. Listrik akan padam secara otomatis bila stroom habis
b. Pembelian Stroom menggunakan Nomor Meter sebagai Identitas Pelanggan
• Memasukkan 20 digit Angka Stroom ke meter prabayar
• Pastikan bahwa sisa stroom bertambah
• 20 Digit angka stroom hanya dapat digunakan untuk nomor meter sesuai struk
8 Fitur meter prabayar
• Sisa stroom
• Indikator peringatan minimum stroom
• Indikator Batasan Daya
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
MATERI SOSIALISASI LISTRIK PRABAYAR KE PELANGGAN Lampiran 12 aa
• Indikator ketidak normalan
• Indikator keberhasilan/kegagalan input stroom
• Besar arus dan tegangan pelayanan
9 Alamat Kantor Pelayanan
(Sesuai Alamat Kantor Pelayanan yang terdapat di Unit masing‐masing).
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRABAYAR Lampiran 13 bb
PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK 9. Nomor Meter adalah Nomor yang tertera dalam MPB sebagai nomor
identitas pada saat transaksi pembelian isi ulang dan pengaduan, yang
PRA BAYAR terdiri dari 11 (sebelas) digit yang bersifat unique dan tidak sama antara
Nomor : …………………… meter yang satu dengan meter lainnya.
10. Instalasi PIHAK PERTAMA adalah instalasi ketenagalistrikan milik PIHAK
PERTAMA sampai dengan APP;
11. Instalasi PIHAK KEDUA adalah instalasi ketenagalistrikan milik PIHAK
Pada hari ini ……..… tanggal………..… bulan………. tahun………..…, bertempat di
KEDUA sesudah APP milik PIHAK PERTAMA;
…………., yang bertanda tangan di bawah ini :
12. Stroom darurat adalah Stroom penggantian yang dibeli secara langsung
I. PT PLN (PERSERO) dalam hal ini diwakili oleh ........... selaku Manajer PT oleh PIHAK KEDUA di kantor PIHAK PERTAMA yang disebabkan seluruh
PLN (Persero) ............................. *) berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN loket penjualan Stroom setempat tidak dapat melayani transaksi
1
(Persero) Nomor ....... dan Surat Kuasa ........ **) Nomor............... tanggal pembelian Stroom;
........... selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 13. Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) adalah deskripsi kwantitatif beberapa
indikator mutu pelayanan yang dinyatakan oleh PIHAK PERTAMA secara
II. .............................. Alamat ......................................sesuai KTP/ SIM berkala;
/Pasport Nomor ........................ selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. 14. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) adalah pemeriksaan yang
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA terhadap Instalasi PIHAK PERTAMA dan
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri‐sendiri disebut PIHAK dan atau Instalasi PIHAK KEDUA;
secara bersama‐sama disebut PARA PIHAK. 15. Segel adalah suatu alat yang dipasang oleh PIHAK PERTAMA pada APP
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal – hal sebagai berikut: dan perlengkapan APP sebagai pengamanan APP dan perlengkapan
APP;
1. Berdasarkan Surat Permohonan PIHAK KEDUA tanggal ............;
16. Tagihan Susulan (TS) adalah tagihan yang dikenakan kepada PIHAK
2. Sertifikat Laik Operasi Nomor.......................... tanggal .................;
KEDUA sebagai akibat adanya Pelanggaran atau Kelainan Pemakai
3. Surat Ijin Penyambungan Nomor ........... tanggal ........
Tenaga Listrik yang dipasok dari PIHAK PERTAMA;
Berdasarkan hal‐hal tersebut di atas maka PARA PIHAK sepakat untuk 17. Surat Pengakuan Hutang (SPH) adalah surat pernyataan kesanggupan
mengadakan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Pra Bayar, selanjutnya PIHAK KEDUA untuk mengakui dan melunasi kewajiban pembayaran
disebut Perjanjian dengan ketentuan sebagai berikut : atas Tagihan Susulan kepada PIHAK PERTAMA;
18. Pemutusan Sementara adalah penghentian untuk sementara
PASAL 1 PenyaluranTenaga Listrik ke instalasi PIHAK KEDUA;
KETENTUAN UMUM 19. Pembongkaran Rampung adalah penghentian untuk seterusnya
penyaluran tenaga listrik ke Instalasi PIHAK KEDUA dengan mengambil
Dalam Perjanjian ini yang dimaksudkan dengan :
seluruh instalasi PIHAK PERTAMA yang dipergunakan untuk penyaluran
1. Listrik Pra bayar (LPB) adalah Produk layanan pemakaian tenaga listrik tenaga listrik ke instalasi PIHAK KEDUA;
yang menggunakan meter elektronik pra bayar dengan cara
20. Daya Tersambung adalah daya yang disepakati PARA PIHAK yang
pembayaran dimuka;
dituangkan dalam perjanjian jual beli tenaga listrik.
2. Stroom adalah besaran angka yang setara dengan energi listrik tertentu
yang dituangkan dalam 20 (duapuluh) angka yang bersifat unique
PASAL 2
(hanya cocok untuk nomor serial meter prabayar 11 (sebelas) angka
RUANG LINGKUP
tertentu);
3. Stroom Perdana adalah sejumlah tertentu energi listrik yang harus PIHAK PERTAMA bersedia untuk menjual dan menyalurkan tenaga listrik
dibeli oleh PIHAK KEDUA pada saat penyambungan baru/perubahan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA bersedia membeli dan menerima
daya dan migrasi ke prabayar. tenaga listrik yang akan disalurkan oleh PIHAK PERTAMA dengan sistem Pra
4. Pembelian Isi Ulang Stroom adalah pembelian kembali Stroom oleh Bayar untuk dipergunakan PIHAK KEDUA sesuai golongan tarif………yang
PIHAK KEDUA yang dilakukan di tempat‐tempat penerimaan beralamat di ................................. dengan daya tersambung
pembayaran tagihan listrik; sebesar……….…VA.
5. Peringatan awal adalah sinyal yang dipancarkan oleh MPB sebagai
pemberitahuan bahwa Stroom tinggal tersisa sejumlah kWh tertentu; PASAL 3
6. Tenaga Listrik adalah satu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, SYARAT PENYAMBUNGAN
ditransmisikan dan didistribusikan untuk semua keperluan oleh PIHAK Penyambungan tenaga listrik prabayar oleh PIHAK PERTAMA akan
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan bukan untuk listrik yang digunakan dilaksanakan setelah PIHAK KEDUA :
dalam komunikasi atau isyarat;
a.Melakukan pemasangan Instalasi listrik sesuai dengan Peraturan Umum
7. Meter Prabayar (MPB) adalah meter energi listrik yang dipergunakan
Instalasi Listrik (PUIL) yang berlaku dan memiliki Sertifikat Laik Operasi
untuk mengukur energi listrik (kWh) yang dikonsumsi oleh pelanggan
(SLO);
yang berfungsi setelah pelanggan memasukkan sejumlah stroom
b. Membayar Biaya Penyambungan (BP) dan Biaya Materai kepada PIHAK
tertentu ke dalamnya;
PERTAMA dan mendapatkan Identitas Pelanggan (ID Pel)
8. Alat Pembatas dan Pengukur (APP) adalah alat milik PIHAK PERTAMA
Nomor.....................;
yang dipakai untuk membatasi daya lisrik dan mengukur energi listrik
yang dipakai oleh PIHAK KEDUA; c. Membeli Stroom Perdana sebesar minimal Rp. 20.000,00 ( Dua Puluh
Ribu Rupiah) di kantor PIHAK PERTAMA
d. Menyediakan tempat untuk pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas
(APP) dan instalasi PIHAK PERTAMA seperti tiang listrik, penghantar dan
*) diisi sesuai nama unit dari pejabat yang berwenang tandatangan
**) diisi sesuai dengan pemberian kuasanya gardu apabila diperlukan oleh PIHAK PERTAMA;
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRABAYAR Lampiran 13 bb
e. Apabila di lokasi bangunan yang akan dilakukan penyambungan PASAL 6
terdapat Putusan Pengadilan dan atau Ketentuan Pemerintah sehingga NILAI STROOM
bangunan tersebut harus dibongkar, maka proses penyambungan
dibatalkan dan biaya penyambungan tidak dapat dikembalikan; (1) Stroom yang dapat dibeli oleh PIHAK KEDUA minimal senilai
f. Apabila di lokasi bangunan yang akan dilakukan Penyambungan Rp.20.000,00 (dua puluh ribu Rupiah) atau sesuai dengan ketentuan
terdapat kewajiban terkait dengan jual beli tenaga listrik sebelumnya yang berlaku;
yang belum diselesaikan, maka PIHAK KEDUA wajib melunasinya kepada (2) Stroom sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dapat dibeli di
PIHAK PERTAMA. tempat‐tempat penerimaan pembayaran tagihan listrik.
PASAL 4 PASAL 7
KETENTUAN TEKNIS STROOM HABIS
(1) PIHAK PERTAMA akan menyalurkan tenaga listrik kepada PIHAK KEDUA (1) Apabila Stroom habis dan PIHAK KEDUA tidak melakukan pengisian
dengan daya tersambung sebesar …… VA ( ..… Volt Ampere), tegangan Stroom, mengakibatkan aliran listrik terputus;
rendah dan frekuensi sesuai dengan TMP PIHAK PERTAMA;
(2) Sebelum Stroom habis, MPB akan mengeluarkan peringatan berupa
(2) Penyaluran tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini bunyi atau kedip selama waktu tertentu.
dilaksanakan secara terus menerus tanpa terputus‐putus, kecuali dalam
hal‐hal sebagai berikut :
PASAL 8
a. Terjadi force majeure;
STROOM DARURAT
b. Dilakukan pemutusan sementara sesuai ketentuan Pasal 1 angka 18
Perjanjian ini;
c. PIHAK PERTAMA mengalami kekurangan penyediaan tenaga listrik; (1) PIHAK KEDUA dapat membeli Stroom darurat di kantor PIHAK PERTAMA
d. PIHAK PERTAMA melakukan pemeliharaan dan atau perbaikan pada hari kerja apabila seluruh loket penjualan Stroom setempat tidak
pembangkit dan atau jaringan; dapat melayani transaksi pembelian Stroom;
e. Atas perintah Instansi yang berwenang atau Pengadilan; (2) Pembelian Stroom darurat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal
(3) Apabila terjadi penghentian penyaluran tenaga listrik karena alasan ini dibatasi maksimal Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah) atau
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini, maka PIHAK KEDUA disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
tidak berhak untuk menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun juga
kepada PIHAK PERTAMA. PASAL 9
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK PERTAMA
PASAL 5
PENGUKURAN DAN PEMBATASAN (1) Kewajiban PIHAK PERTAMA :
a. Menyediakan APP setelah PIHAK KEDUA memenuhi persyaratan
(1) Pemakaian tenaga listrik oleh PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud Penyambungan;
dalam Perjanjian ini akan diukur dengan MPB milik PIHAK PERTAMA
b. Menyediakan tenaga listrik secara berkesinambungan sesuai dengan
yang dipasang pada sisi jaringan Tegangan Rendah milik PIHAK
Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) PIHAK PERTAMA;
PERTAMA:
c. Melakukan perbaikan pada sambungan Tenaga Listrik dan atau
(2) MPB yang digunakan untuk mengukur pemakaian tenaga listrik PIHAK penggantian APP apabila terjadi kerusakan;
KEDUA telah dikalibrasi dan ditera oleh Instansi yang berwenang sesuai
d. Memberikan pelayanan dan informasi atas keluhan atau gangguan
dengan peraturan perundang‐undangan yang berlaku:
Listrik Pra Bayar.
(3) Pembatasan pemakaian tenaga listrik oleh PIHAK KEDUA sebagaimana
dimaksud dalam Perjanjian ini menggunakan alat pembatas/Mini (2) Hak PIHAK PERTAMA :
Circuit Breaker (MCB) milik PIHAK PERTAMA yang dipasang pada sisi a. Melakukan pemadaman atau penghentian penyaluran tenaga listrik
jaringan Tegangan Rendah milik PIHAK PERTAMA: dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, perbaikan,
(4) PIHAK KEDUA dapat meminta kepada PIHAK PERTAMA untuk dilakukan pemeriksaan, perluasan dan atau rehabilitasi instalasi dan atau
penggantian APP apabila terjadi kerusakan APP yang bukan disebabkan peralatan listrik milik PIHAK PERTAMA;
dari kesengajaan PIHAK KEDUA. Jika menurut pemeriksaan PIHAK b. Memasuki dan atau melintasi tanah dan bangunan PIHAK KEDUA
PERTAMA penyebab kerusakan ada unsur kesengajaan atau kelalaian untuk melakukan :
dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA dikenakan biaya - Penyambungan baru atau tambah daya;
penggantian/pemasangan MPB dan atau tagihan susulan apabila - Pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, pemeriksaan, perluasan dan
ditemukan Pelanggaran; atau rehabilitasi instalasi dan atau peralatan listrik milik PIHAK
(5) Apabila terjadi kerusakan pada MPB, maka PIHAK PERTAMA PERTAMA;
berkewajiban mengganti dengan MPB lainnya. Apabila MPB yang baru - Pemeriksaan dalam rangka Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik
belum tersedia, maka untuk sementara waktu dapat diganti dengan (P2TL) dan segala penyelesaiannya berdasarkan peraturan
kWH Meter mekanik oleh PIHAK PERTAMA; perundang‐undangan dan ketentuan P2TL yang berlaku;
- Penebangan atau pemotongan tumbuh – tumbuhan milik PIHAK
(6) Berkaitan dengan ayat (4) dan (5) Pasal ini, apabila dalam perhitungan
KEDUA di lokasi manapun yang menurut PIHAK PERTAMA
pemakaian antara sisa Stroom dengan pemakaian kWh Meter mekanik
membahayakan kelangsungan penyaluran tenaga listrik atau
muncul kekurangan tagih, maka akan dilakukan perhitungan sesuai
keselamatan umum;
dengan ketentuan yang berlaku.
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRABAYAR Lampiran 13 bb
PASAL 10 PASAL 12
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA SANKSI
(1) Kewajiban PIHAK KEDUA : (1) Apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
a. Menyetujui ketentuan penempatan APP milik PIHAK PERTAMA dalam Pasal 11 Ayat (1) Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak
sedemikian rupa sehingga aman dan mudah untuk diperiksa melakukan pemutusan tenaga listrik ke PIHAK KEDUA sesuai ketentuan
petugas PIHAK PERTAMA; yang berlaku;
b. Menjaga APP dan perlengkapan milik PIHAK PERTAMA; (2) Apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
c. Memeriksa Surat Tugas dan identitas petugas P2TL, pelayanan dalam Pasal 11 ayat (2), (3) dan (4) Perjanjian ini, maka PIHAK
teknik, pelayanan ganggguan, pemutusan dan penyambungan PERTAMA berhak melakukan pemutusan tenaga listrik ke PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA; dan dikenakan tagihan susulan oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan
d. Mengijinkan PIHAK PERTAMA memasang instalasi listrik antara lain ketentuan P2TL yang berlaku.
tiang listrik dan atau peralatan pendukung lainnya di halaman
rumah atau bangunan PIHAK KEDUA dan mengijinkan PIHAK
PERTAMA menarik jaringan listrik dari bangunan PIHAK KEDUA
guna memberikan sambungan listrik kepada bangunan lain;
e. Membayar ganti rugi APP yang hilang atau rusak akibat kelalaian
atau kesengajaan PIHAK KEDUA sesuai ketentuan yang berlaku;
f. Membayar tagihan susulan akibat ditemukannya pelanggaran PASAL 13
pemakaian tenaga listrik dan atau akibat pemakaian listrik tidak PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)
terukur secara penuh akibat peralatan pengukuran bekerja tidak
normal bukan dikarenakan kesalahan PIHAK KEDUA; (1) PIHAK PERTAMA setiap saat dapat melaksanakan penertiban
g. Menyediakan lokasi, membayar biaya pemindahan dan ganti rugi pemakaian tenaga listrik di tempat PIHAK KEDUA;
kWh yang tidak tersalur.Apabila PIHAK KEDUA bermaksud untuk (2) Apabila dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
memindahkan tiang listrik dan peralatan pendukung lainnya atas Pasal ini ditemukan Pelanggaran dan atau kelainan, maka PIHAK
persetujuan PIHAK PERTAMA. KEDUA dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku berupa :
h. Mematuhi segala ketentuan yang berlaku di PIHAK PERTAMA. pemutusan sementara, pembongkaran rampung, pembayaran tagihan
susulan dan pembayaran biaya P2TL lainnya.
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRABAYAR Lampiran 13 bb
PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan pendapat dalam pelaksanaan Perjanjian ini,
maka PARA PIHAK akan menyelesaikan dengan cara musyawarah untuk
mencapai mufakat.
(2) Apabila penyelesaian perselisihan dengan cara musyawarah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini tidak tercapai, kedua
belah pihak akan menyerahkan penyelesaiannya melalui Pengadilan
Negeri setempat.
PASAL 17
PERUBAHAN‐PERUBAHAN
(1). Setiap perubahan ketentuan dalam Perjanjian ini hanya dapat dilakukan
atas persetujuan kedua belah pihak kecuali yang disebutkan dalam
Perjanjian ini akan berlaku dengan sendirinya tanpa dibuat Addendum /
Amandemen dengan diberitahukannya oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA mengenai perubahan yang dimaksud dan pemberitahuan
tersebut mengikat PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini;
(2). Setiap perubahan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dituangkan
dalam bentuk Addendum / Amandemen yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
PASAL 18
P E N U T U P
(1) Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani untuk jangka waktu
yang tidak terbatas dan dapat diakhiri oleh PARA PIHAK dengan
memperhatikan ketentuan dalam Pasal 15 Perjanjian ini;
(2) Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua bermeterai cukup, yang masing‐
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk
PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
............................................ ...................................
4
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
RESUME PERMASALAHAN Lampiran 14 cc
RESUME PERMASALAHAN PELAYANAN LISTRIK PRABAYAR
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
SKEMA VENDING UNIT TERPUSAT Lampiran 15 dd
JUMLAH VENDING UNIT EKSISTING , AGUSTUS 2010
JUMLAH
NO DISTR./WIL.
VENDING UNIT
1 DISJABAR 82
2 DISJAYA 8
3 DISJATENG 12
4 DISJATIM 17
5 DISBALI 1
6 LAMPUNG 2
7 KALTIM 2
8 SUMUT 2
9 NTT 2
JUMLAH 128
SKEMA VENDING UNIT EKSISTING
Vending Unit
• ID Vending Unit
• Operator Vending Unit
Vending Server
1. DISJABAR
2. DISJAYA
3. DISJATENG • Engineering Token PPOB
4. DISJATIM • Free Issue Token Token Isi Ulang
5. DISBALI
Vending Unit
1. Security ?
2. Control ?
3. Maintenance ?
1. WIL LAMPUNG
2. WIL KALTIM
3. WIL SUMUT
4. WIL NTT
1
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
SKEMA VENDING UNIT TERPUSAT Lampiran 15 dd
SKEMA VENDING UNIT SEGMEN BARU
Vending Unit
GraphOn Client
Segmen Baru
• ID Vending Unit
• Operator Vending Unit
GraphOn Server
Vending Unit
Vending Server
1. DISJABAR
2. DISJAYA
3. DISJATENG • Engineering Token PPOB
4. DISJATIM • Free Issue Token
5. DISBALI Token
Isi Ulang
GraphOn Client
1. Security … Ok
2. Control … Ok
3. Maintenance … Ok
1. WIL LAMPUNG
2. WIL KALTIM
3. WIL SUMUT
4. WIL NTT
2
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
SKEMA VENDING UNIT TERPUSAT Lampiran 15 dd
VENDING UNIT TERSEBAR VS VENDING UNIT TERPUSAT
VENDING UNIT TERSEBAR VENDING UNIT TERPUSAT
• Vending server diakses oleh • Vending server diakses oleh satu
banyak vending unit yang atau dua vending unit.
tersebar di unit‐unit.
• Kemungkinan vending server • Kemungkinan vending server
terkena virus sangat tinggi. terkena virus sangat kecil.
• Pemeliharaan vending unit • Pemeliharaan vending unit lebih
sangat sulit apalagi jika ada mudah.
perubahan network.
3
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
SKEMA VENDING UNIT TERPUSAT Lampiran 15 dd
SKEMA VENDING UNIT EKSISTING
Vending Server
Data Center
VU DISJABAR = 82 VU DISJAYA = 8
VU DISJATENG = 12
VU DISJATIM = 17
VU DISBALI = 1
VU LAMPUNG = 2
VU KALTIM =2
VU SUMUT = 2
VU NTT = 2
SKEMA VENDING UNIT TERPUSAT 1
Vending Server
Data Center
VU DISJABAR = 82 VU DISJAYA = 8
VU DISJATENG = 12
VU DISJATIM = 17
VU DISBALI = 1
VU LAMPUNG = 2
VU KALTIM =2
VU SUMUT = 2
VU NTT = 2
4
standar prosedur pelayanan prabayar PT PLN (Persero)
SKEMA VENDING UNIT TERPUSAT Lampiran 15 dd
SKEMA VENDING UNIT TERPUSAT 2
Vending Server
Data Center
Vending Unit +
GraphOn Server
10.100.1.26
VU DISJABAR = 82 VU DISJAYA = 8
VU DISJATENG = 12
VU DISJATIM = 17
VU DISBALI = 1
VU LAMPUNG = 2
VU KALTIM =2
VU SUMUT = 2
VU NTT = 2
5
Tim Penyusun
Prosedur Pelayanan Listrik Prabayar
(SK DIR No. 186.K/DIR/2010 tanggal 6 April 2010)