Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KERANGKA ACUAN KERJA


PEKERJAAN JASA KONSULTANSI

INSTANSI : Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara


NAMA KEGIATAN : Perancangan Destinasi Pariwisata
PAKET PEKERJAAN : Penyusunan rencana pengembangan obyek Wisata
Pantai Tanjung Taipa
LOKASI Sulawesi Tenggara
SUMBER DANA : APBD
PAGU ANGGARAN : 440.400.000,-
TAHUN ANGGARAN : 2020

Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung Taipa


1
I. LATAR BELAKANG

Pemerintah telah mencanangkan industri pariwisata sebagai salah sector


andalan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pembangunan secara menyeluruh. Untuk mewujudkan hal tersebut, telah ditetapkan
10 (sepuluh) destinasi pariwisata prioritas (DPP) 2014 – 2018 dan lebih difokuskan
lagi menjadi 5 (lima) destinasi super prioritas (DSP) yang akan dipercepat
pengembangannya oleh Pemerintah Pusat dalam kurun waktu 2019 – 2023 termasuk
Wakatobi.
Sulawesi Tenggara yang memiliki portofolio produk wisata Nature dan Culture
diharapkan mampu mengambil posisi penting didalam pembangunan kepariwisataan
Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang
RIPARNAS, Perwilayahan destinasi pariwisata nasional Sulawesi Tenggara dibagi
dalam 4 (empat) kawasan pembangunan pariwisata nasional (KPPN) yang diharapkan
menjadi magnet yang kuat untuk menarik pasar wisatawan nusantara maupun pasar
mancanegara.
Dalam kebijakan pembangunan kepariwisataan daerah, Pemerintah Provinsi
telah menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 5 Tahun
2016 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2016-2031 yang menjabarkan arah kebijakan, strategi serta program
pembangunan kepariwisataan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan perwilayahan yang
terbagi dalam 5 (Lima) destinasi pariwisata provinsi (DPP) dan 18 Kawasan Strategis
Pariwisata (KSP) Provinsi.
Dengan beragamnya obyek wisata yang berada dalam wilayah KSP Provinsi
Sulawesi Tenggara, maka peluang untuk mengembangkan kawasan wisata sangat
besar akan tetapi belum begitu dimaksimalkan dengan baik, padahal jika mengacu
pada Undang–Undang Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009 salah satu prinsip
penyelenggaraan kepariwisataan adalah memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat
serta memberdayakan masyarakat setempat.
Untuk itu pemerintah provinsi harus memfokuskan pengembangan obyek
wisata di kawasan strategis pariwisata yang telah memiliki potensi pasar wisatawan,
terkoneksi dengan akses udara dan tersedia jaringan transportasi darat dan pelabuhan
Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung Taipa
2
laut, dan memiliki daya tarik yang kuat dalam mendukung meningkatkan tema produk
destinasi pariwisata provinsi.
Pantai Tanjung Taipa merupakan obyek wisata yang berada di KSP Provinsi
Labengki dan sekitarnya, KSP Provinsi memiliki keunggulan daya tarik lansekap dan
pemandangan laut, pulau-pulau kecil dan pasir putih yang selama ini cenderung
diakses melalui jalur laut dari pelabuhan kendari.
Untuk meningkatkan daya saing KSP Labengki dan sekitarnya, maka
diperlukan mengembangkan obyek wisata yang berada pada jalur darat kendari –
Lasolo sehingga obyek wisata yang berada pada jalur tersebut dapat menjadi
pendukung keberadaan KSP labengki.
Tabel Obyek Wisata di KSP Provinsi Labengki dan sekitarnya
No Obyek Wisata Klasifikasi obyek Lokasi
. wisata
1. Pantai Punggaluwu Pantai Pudonggala
2. Pantai Matanggonawe Pantai Pudonggala
3. Pantai Tanjung Taipa Pantai Lembo
4. Air Panas Wawolocea Ekologi / Kesehatan Wawolocea
5. Pantai Sawa Pantai Sawa
6. Makam Raja H Laasamana Pusaka Labengki
7. labengki blue lagoon Jelajah Labengki
8. Toroh Kampali Jelajah Labengki
9. Danau Danau Tobelo Jelajah Labengki
10. Kimah Boe Hill Panoramik Labengki
11. Teluk Cinta Perairan, Diving Labengki
12. Danau Teluk Cinta Perairan Labengki
13. Pasir Panjang Pantai Labengki
14. Pasir Merah Pantai Labengki
15. Menara Labengki. Pusaka Labengki
16. Tebing Mahitala Olah Raga Ekstrim Labengki
17. Perkampungan Bajo Tradisi Labengki
18. Matarombeo Jelajah/ Ekologi Wiwirano
19. Air Terjun amesiu Jelajah Wiwirano

Untuk meningkatkan keterkaitan dan keterpaduan pembangunan destinasi


dalam meningkatkan kunjungan wisata di KSP Labengki dskt maka Dinas Pariwisata
Provinsi bermaksud melakukan Penyusunan Rencana Pengembangan Obyek Wisata
Pantai Tanjung Taipa yang berisi analisis, evaluasi kajian, arah pembangunan, arah
program/kegiatan pembangunan obyek wisata dan indikasi program unggulan
Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung Taipa
3
pengembangannya, serta bentuk pembangunan yang dapat mempercepat
pembangunan destinasi ini menjadi kawasan wisata yang terintegrasi.
Dokumen ini akan menjadi rujukan dalam penyusunan dokumen-dokumen
perencanaan lainnya, seperti rencana pengelolaan obyek wisata, Studi Kelayakan dan
Detail Engineering Design (DED) kawasan obyek wisata dan lain-lain. Disamping itu
output kegiatan ini akan menjadi dokumen perencanaan yang bersifat strategis
maupun spasial yang berfungsi sebagai rencana induk sampai 5 tahun rencana atau
disesuaikan dengan rencana induk lainnya di KSP Provinsi Labengki dskt, sebagai
pedoman perencanaan yang lebih operasional bagi pemerintah dan dunia usaha.

II. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


2.1 Maksud
Maksud Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Pantai
Tanjung Taipa di KSP Provinsi Labengki dskt adalah untuk mewujudkan pariwisata
berkelanjutan melalui proses identifikasi dan analisis sesuai kaidah sustainable
tourism untuk menghasilkan program-program utama pembangunan obyek wisata
selama 5 tahun ke depan.

2.2 Tujuan
Tujuan Penyusunan Rencana Pengembangan Obyek Wisata Pantai Tanjung
Taipa adalah menyusun rencana rinci pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung
Taipa berkelanjutan berbasis wisata edukasi, ekowisata dan budaya.

2.3 Sasaran
Sasaran Penyusunan Rencana Pengembangan Obyek Wisata Pantai Tanjung
Taipa adalah :
1. Menyusun profil daya tarik wisata berbasis wisata edukasi, ekowisata dan
Budaya dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan;
2. Menganalisis kesesuaian ruang dan daya dukung lingkungan obyek wisata;
3. Merancang konsep, kebijakan strategi dan program pengembangan kawasan
obyek wisata;
4. Merancang pra-rancangan lansekap kawasan obyek wisata.
Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung Taipa
4
III. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

3.1 Ruang Lingkup Wilayah


Wilayah pekerjaan Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai
Tanjung Taipa adalah meliputi deliniasi obyek wisata yang memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai kawasan wisata di KSP Labengki dskt.

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kegiatan Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata ini
meliputi:
1. Mengidentifikasi profil wilayah, yang meliputi hal-hal berikut :
 Batas wilayah kawasan wisata Pantai Tanjung Taipa
 Informasi peta rawan bencana
 Kondisi aspek fisik dasar kawasan rencana
 Potensi daya tarik dan atraksi wisata
 Aksesibilitas dan sarana-prasarana pariwisata
 Isu-isu strategis di wilayah perencanaan (bersifat nasional, regional maupun
lokal)
2. Menganalisis kesesuaian ruang dan daya dukung lingkungan, yang meliputi
beberapa analisa berikut :
 Analisis Kebijakan
 Analisis Daya Dukung Fisik Lingkungan
 Analisis Sosial-Ekonomi
 Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang
3. Merancang pengembangan obyek wisata yang berisi konsep, kebijakan, strategi
dan program
4. Merancang pra-rancangan lansekap kawasan wisata di wilayah perencanaan

Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung Taipa


5
IV. DASAR HUKUM
Dasar hukum Penyusunan Rencana pengembangan obyek wisata Pantai
Tanjung Taipa adalah sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
b. Undang – Undang Nomor 17 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil;
d. Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025;
f. Perpres Nomor 64 Tahun 2014
g. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2018 tentang Koordinasi Strategis Lintas
Sektor Penyelenggaraan Kepariwisataan;
h. Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
i. Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 14 Tahun 2016 tentang pedoman destinasi
pariwisata berkelanjutan;
j. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Ren
cana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014-2034;
k. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 5 Tahun 2016 Tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2016-2031.
l. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 9 Tahun 2019 Tentang
RPJMD Provinsi Sultra 2019 – 2023;

Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung Taipa


6
V. PENGGUNA JASA
Pengguna jasa dalam hal ini adalah Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi
Tenggara.

VI. BIAYA DAN SUMBER PENDANAAN


Biaya kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Obyek Wisata Pantai
Tanjung Taipa sebesar Rp. 440.400.000 (Empat ratus empat puluh juta empat ratus
ribu rupiah) bersumber dari dana APBD Provinsi Sulawesi Tenggara tahun anggaran
2020 (Terlampir).

VII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Pekerjaan Penyusunan Rencana Pengembangan Obyek Wisata Pantai Tanjung
Taipa ini harus diselesaikan dalam kurun waktu 75 (Tujuh Puluh Lima) hari kalender
atau selama 2,5 (Dua koma lima bulan) bulan, terhitung sejak penandatanganan
kontrak kerja (SPMK).

VIII. SUSUNAN KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Pelaksanaan pekerjaan (konsultan) diwajibkan untuk mempersiapkan Tim yang
ditugaskan khusus untuk melaksanakan pekerjaan mulai dari persiapan, kegiatan
survey, pengumpulan data, pembuatan system informasi dan aplikasi, penyusunan
laporan, serta kegiatan pendukung lainnya di lapangan. Tim yang ditugaskan untuk
pekerjaan ini terdiri dari:

1. TENAGA AHLI
Kualifikasi/
Pendidikan Pengalaman
No Jabatan Jumlah Sertifkasi
Minimal Minimal
keahlian

1. Team Leader / Ahli 1 Org S1 Teknik SKA Ahli Madya 3 (Tiga) tahun
Perencanaan Wilayah Sipil/Aristektur/
Planologi
2. Ahli Arsitek 1 Org S1 Teknik SKA Ahli Muda 3 (Tiga) tahun
Arsitektur

Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung Taipa


7
2. TENAGA PENDUKUNG/PENUNJANG
Kualifikasi/
Pendidikan Pengalaman
No Jabatan Jumlah Sertifkasi
Minimal Minimal
keahlian

1. Asisten Tenaga Ahli 1 Org S1 Ekonomi - 3 (Tiga) tahun


Pembangunan

2. Asisten Tenaga Ahli 1 Org S1 Teknik - 3 (Tiga) tahun


Lingkungan

3. Surveyor 2 Org S1/D3 Teknik - 3 (Tiga) tahun


Sipil/Arsitektur

4. Drafter 1 Org S1/D3 Teknik - 3 (Tiga) tahun


Sipil/Arsitektur

5. Tenaga Administrasi 1 Org SMU/SMK - 3 (Tiga) tahun

Tenaga pendukung, dengan jumlah dan kualifikasi yang disesuaikan dengan


kebutuhan, meliputi:
1. Asisten Tenaga Ahli
Bertugas sebagai tim pendukung tim ahli dalam melaksanakan kegiatan kompilasi
data, survey, FGD, serta pengolahan data untuk analisis dan penyusunan pelapora
n.
2. Surveyor
Bertugas sebagai tim pendukung tim ahli dalam melaksanakan survey lapangan d
alam mencari dan mengumpulkan data primer maupun sekunder.
3. Drafter
Bertugas sebagai tim gambar dalam mendukung pemetaan dan visualisasi kondisi
eksisting serta rencana dalam bentuk grafis dan peta.
4. Tenaga Administrasi
Bertugas sebagai tim pendukung kesekretariatan.

Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung Taipa


8
IX. PELAPORAN

Kegiatan pengumpulan, pengolahan/analisis dan penyajian data dibuat dalam


bentuk laporan kegiatan yang sistematis, meliputi :
1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Memuat tanggapan terhadap kerangka acuan kerja kegiatan dan rencana/program
kerja pelaksana secara keseluruhan dari kegiatan proyek yang disampaikan oleh
pemberi tugas, berkaitan dengan rencana survei, jenis survei yang akan
dilaksanakan. Jumlah laporan pendahuluan yang harus diserahkan kepada
pemberi tugas sebanyak 5 (lima) buku, yang harus diserahkan selambat-
lambatnya bulan pertama sejak terbitnya SPMK.
2. Laporan Final (Final Report)
Memuat keseluruhan isi laporan. Jumlah laporan final yang harus diserahkan
kepada pemberi tugas sebanyak 5 (lima), dan dilengkapi dengan laporan lengkap
dalam bentuk CD sebanyak 5 (lima) keping dan Album Peta A3/Gambar
sebanyak 5 (lima) buku yang harus diserahkan pada akhir pelaksanaan pekerajan.
Album Peta dan Gambar, yaitu kumpulan dari beberapa peta dasar, peta tematik,
dan peta rencana serta gambar teknik, yang dibuat tersendiri dan merupakan
kesatuan dari Laporan Akhir. Peta dibuat dalam sistem proyeksi Universal
Transverse Mercator (UTM) dengan pembagian zona yang telah ditetapkan pada
wilayah tersebut. Penyajian layout peta menggunakan Sistem Grid Geografi dan
UTM serta mengikuti kaidah-kaidah kartografi. Jumlah Album Peta dan Gambar
ini dicetak sebanyak 5 (lima) album dalam ukuran kertas A3 dengan skala peta
dan gambar teknik yang disesuaikan dengan ukuran kertas, dan dilengkapi dengan
rekaman data dalam bentuk compact disk (CD) sebanyak 5 (lima) keping, yang
berisi data shapefile (shp) dan format lainnya (JPEG/PDF).

Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung Taipa


9
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun dan diharapkan menjadi
pedoman dalam Penyusunan Rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung
Taipa.

Kendari, Juni 2020

Plt. KEPALA DINAS PARIWISATA


PROV. SULAWESI TENGGARA

Dr. Ir. I GEDE PANCA, M.Pd


NIP. 19651230 199002 1 001

Penyusunan rencana pengembangan obyek wisata Pantai Tanjung Taipa


10

Anda mungkin juga menyukai