Anda di halaman 1dari 2

Nama : Raden Roro Kirani Anjani (2010713001)

Dhanifa Aldeana Maheswari (2010713003)


Khoirunnisa Ghefira Yusrani (2010713005)
Putri regita Miolda (2010713007)
Syafira Ratu Fauzi (2010713008)
Alisya Isma Anindita (2010713009)
Khairunnisa Hasan (2010713010)
Annisa Afianti Nur (2010713012)
Kelas : A

Menurut UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 tentang Pertahanan Negara, bela negara
merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Menurut pendapat kami, setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah
pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara terhadap
negaranya.
Bela negara tidak hanya diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau
agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut. Namun, bela negara dapat
juga diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara,
baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang
menyusun bangsa tersebut. Bela negara juga dimaksudkan untuk memperkuat rasa
nasionalisme dan semangat patriotisme warga negara Indonesia ditengah ancaman bagi
bangsa saat ini berupa kejahatan terorisme internasional dan nasional, aksi kekerasan berbau
SARA, pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara, dan luar angkasa, gerakan
separatisme, kejahatan dan gangguan lintas negara, dan perusakan lingkungan.
Bela negara didasari oleh kebanggaan dan kecintaan yang tulus dan mendalam dari Seluruh
Komponen terhadap Bangsa dan Negara sehingga terbangun karakter disiplin, optimisme,
kerja sama dan kepemimpinan.
Melalui bela negara ini, diharapkan tumbuhnya sikap dan perilaku warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara serta keyakinan akan pancasila sebagai ideologi negara guna
menghadapi ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri yang
membahayakan dan mengancam kedaulatan baik kedaulatan di bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara.
Adapun usaha yang dapat kita lakukan untuk bela negara seperti :
a. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan: Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pendidikan wajib yang harus diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah dan
pendidikan tinggi. Pelajaran ini dapat menumbuhkan jiwa patriotisme, rasa cinta tanah
air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan secara sosial, dan sikap selalu meghargai
jasa para pahlawan.
b. Pelatihan Dasar Kemiliteran: Kamu bisa mengikuti Resimen Mahasiswa, Patroli
Keamanan Sekolah, Pramuka, Pasukan pengibar bendera dan juga palang merah
remaja.
c. Pengabdian sebagai TNI: Sudah disebutkan di UUD RI tahun 1945 Pasal 30 ayat 2
kalau TNI dan Polri adalah unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan
rakyat. Semua warga negara bisa mengikuti tes untuk menjadi TNI dan Polri.
d. Pengabdian sesuai profesi: Ada banyak cara yang bisa kita lakukan tanpa harus
mengikuti militer, salah satunya adalah mengabdi lewat profesi. Misalnya saja, kamu
bisa mengikuti lomba internasional dan membuat nama Indonesia menjadi lebih keren
lagi.
Upaya bela negara harus didasari oleh kecintaan kita pada Bangsa Indonesia. Kalau kita
nggak cinta sama bangsa Indonesia, maka kita nggak bisa melakukan usaha bela negara
secara baik dan tepat. Ada juga sistem pertahanan dan keamanan negara yang sifatnya
semesta, yaitu:
1. Kerakyatan: Orientasi pertahanan dan keamanan negara ditujukan oleh dan untuk
seluruh rakyat
2. Kesemestaan: Seluruh sumber daya digunakan bagi upaya pertahanan
3. Kewilayahan: Gelar untuk kekuatan pertahanan yang dilaksanakan secara menyebar
di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai