Anda di halaman 1dari 19

No.

Nama Usia Jenis Pekerjaan Lama


Kelamin Bekerja

1. Muhammad Ihsan Tanjung 21 Laki-laki Mahasiswa 2 tahun

2. Abdul Rahman Nasution 22 Laki-laki Mahasiswa 2 bulan

3. Irfan Kurniawan 21 Laki-laki Wiraswasta 2 tahun

4. Johannes Bosco Manalu 25 Laki-laki Karyawan 3 tahun


BUMN

5. Mario Fernando Gultom 32 Laki-laki Karyawan 7 tahun


BUMN

6. Dwi Pangestuti 27 Perempuan Karyawan 5 tahun


BUMN

7. Yazid Hedra 21 Laki-laki Karyawan Swasta 2 tahun

8. Sri Sundari 22 Perempuan Karyawan Swasta 2 tahun

9. Tama Siregar 24 Laki-laki Wiraswasta 2 tahun

10. Arsyad Husein Harahap 21 Laki-laki Wiraswasta 1 tahun

11. Muhamad Madani 25 Laki-laki Karyawan 2 tahun


BUMN

12. Esterlina Yessyindah 26 Perempuan Karyawan 1 tahun


BUMN

13. Ricky Rilo Madingin 25 Laki-laki Karyawan 2 tahun


BUMN
14. Andhika Fajar Adhitama 21 Laki-laki Wiraswasta 2 tahun

15. Dendy 26 Laki-laki Karyawan 2 tahun


BUMN

16. Mohammad Gilang Nugraha 25 Laki-laki Karyawan 3 tahun


BUMN

17. Lutfiah 22 Perempuan Karyawan Swasta 2 tahun

18. Bayu Prasetio 23 Laki-laki Karyawan Swasta 2 tahun

19. Dandi Setiawan 24 Laki-laki Wiraswasta 3 tahun

20. Husni Almubaraq 26 Laki-laki Wiraswasta 2 tahun

21. Ridho Mahendra 22 Laki-laki Karyawan Swasta 1 tahun

22. Nurul Mawadha 23 Perempuan Karyawan Swasta 2 tahun

23. Royhan Nahdi Nasution 21 Laki-laki Mahasiswa 5 tahun

24. Ahmad Nazri 21 Laki-laki Mahasiswa 2 tahun

25. Josua Sihombing 30 Laki-laki Karyawan 5 tahun


BUMN

26. Nanda Rizky 22 Laki-laki Karyawan Swasta 3 tahun

27. Maysarah 21 Perempuan Wiraswasta 2 tahun


28. Edo 24 Laki-laki Karyawan 6 tahun
BUMN

29. Shinta Dhea 20 Perempuan Mahasiswa 3 tahun

30. Bambang Al-Jabbar 21 Laki-laki Wiraswasta 16 tahun

Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
4 3 3 5 3 4 3 2 3 3 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3
3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 3 5 5 2 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 3 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 3 4 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 5 3 2 3 2 2 4 2 4 3 2 2 4 4
5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
5 4 5 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3
4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4
3 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 5 4 5 4 5 5
4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5
4 4 5 5 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3
4 4 3 3 4 3 5 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 4
Keterangan:

Kuning: Customer Gap

Hijau terang: Listening Gap

Pirus: The Service Design and Standards Gap

Merah jambu: The Service Performance Gap

Biru: The Communication Gap

Uji Validitas

Correlations

Jumlah_Skor

,771**
,000
30
,718**
,000
30
,498**
,005
30
,380*
,038
30
,568**
,001
30
,637**
,000
30
,835**
,000
30
,804**
,000
30
,891**
,000
30
,878**
,000
30
,865**
,000
30
,847**
,000
30
,895**
,000
30
,866**
,000
30
,877**
,000
30
,814**
,000
30
,826**
,000
30
,764**
,000
30
,913**
,000
30
,826**
,000
30
,871**
,000
30
,864**
,000
30
-,293
,116
30
,856**
,000
30
,737**
,000
30
,857**
,000
30
,739**
,000
30
,712**
,000
30
,823**
,000
30
,728**
,000
30
,898**
,000
30
1

30
**. Correlation is significant at the 0.01

*. Correlation is significant at the 0.051


1. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q1
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,771. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q1 sebesar 0,771 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q1
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q1 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,771 maka dapat disimpulkan bahwa Q1 adalah valid.

2. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q2


dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,718. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q2 sebesar 0,718 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q2
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q2 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0, 718 maka dapat disimpulkan bahwa Q2 adalah valid.

3. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q3


dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,498. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q3 sebesar 0,498 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q3
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q3 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,005 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0, 498 maka dapat disimpulkan bahwa Q3 adalah valid.
4. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q4
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,380. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q4 sebesar 0,380 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q4
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q4 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,038 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0, 380 maka dapat disimpulkan bahwa Q4 adalah valid.

5. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q5


dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,568. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q5 sebesar 0,568 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q5
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q5 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,001 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,568 maka dapat disimpulkan bahwa Q5 adalah valid.

6. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q6


dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,637. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q6 sebesar 0,637 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q6
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q6 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,637 maka dapat disimpulkan bahwa Q6 adalah valid.
7. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q7
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,835. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q7 sebesar 0,835 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q7
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q7 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,835 maka dapat disimpulkan bahwa Q7 adalah valid.

8. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q8


dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,804. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q8 sebesar 0,804 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q8
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q8 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,804 maka dapat disimpulkan bahwa Q8 adalah valid.

9. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q9


dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,891. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q9 sebesar 0,891 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q9
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q9 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,891 maka dapat disimpulkan bahwa Q9 adalah valid.
10. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q10
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,878. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q10 sebesar 0,878 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q10
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q10 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,878 maka dapat disimpulkan bahwa Q10 adalah valid.

11. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q11
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,865. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q11 sebesar 0,865 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q11
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q11 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,865 maka dapat disimpulkan bahwa Q11 adalah valid.

12. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q12
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,847. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q12 sebesar 0,847 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q12
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q12 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,865 maka dapat disimpulkan bahwa Q12 adalah valid.
13. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q13
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,895. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q13 sebesar 0,895 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q13
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q13 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,895 maka dapat disimpulkan bahwa Q13 adalah valid.

14. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q14
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,866. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q14 sebesar 0,866 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q14
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q14 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,866 maka dapat disimpulkan bahwa Q14 adalah valid.

15. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q15
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,877. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q15 sebesar 0,877 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q15
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q15 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,877 maka dapat disimpulkan bahwa Q15 adalah valid.
16. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q16
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,814. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q16 sebesar 0,814 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q16
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q16 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,814 maka dapat disimpulkan bahwa Q16 adalah valid.

17. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q17
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,826. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q17 sebesar 0,826 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q17
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q17 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,826 maka dapat disimpulkan bahwa Q17 adalah valid.

18. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q18
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,764. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q18 sebesar 0,764 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q18
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q18 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,764 maka dapat disimpulkan bahwa Q18 adalah valid.
19. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q19
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,913. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q19 sebesar 0,913 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q19
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q19 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,913 maka dapat disimpulkan bahwa Q19 adalah valid.

20. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q20
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,826. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q20 sebesar 0,826 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q20
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q20 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,913 maka dapat disimpulkan bahwa Q20 adalah valid.

21. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q21
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,871. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q21 sebesar 0,871 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q21
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q21 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,871 maka dapat disimpulkan bahwa Q21 adalah valid.
22. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q22
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,864. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q22 sebesar 0,864 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q22
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q22 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,864 maka dapat disimpulkan bahwa Q22 adalah valid.

23. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q23
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar -0,293. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q23 sebesar -0,293 < r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q23
adalah tidak valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q23 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,116 > 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai negatif yakni sebesar -0,293 maka dapat disimpulkan bahwa Q23 adalah tidak valid.
Karena item soal nomor 23 dinyatakan tidak valid maka item soal tersebut tidak dapat
dijadikan sebagai alat pengumpul data yang akurat dalam sebuah penelitian.

24. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q24
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,856. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q24 sebesar 0,856 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q24
adalah valid.
Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q24 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,856 maka dapat disimpulkan bahwa Q24 adalah valid.

25. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q25
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,737. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q25 sebesar 0,737 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q25
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q25 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,737 maka dapat disimpulkan bahwa Q25 adalah valid.

26. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q26
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,857. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q26 sebesar 0,857 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q26
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q26 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,857 maka dapat disimpulkan bahwa Q26 adalah valid.

27. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q27
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,739. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q27 sebesar 0,739 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q27
adalah valid.
Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q27 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,739 maka dapat disimpulkan bahwa Q27 adalah valid.

28. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q28
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,712. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q28 sebesar 0,712 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q28
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q28 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,712 maka dapat disimpulkan bahwa Q28 adalah valid.

29. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q29
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,823. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q29 sebesar 0,823 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q29
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q29 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,823 maka dapat disimpulkan bahwa Q29 adalah valid.

30. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q30
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,728. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q30 sebesar 0,728 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q30
adalah valid.
Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q30 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,728 maka dapat disimpulkan bahwa Q30 adalah valid.

31. Berdasarkan output “Correlations” diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Q31
dengan Jumlah_Skor) adalah sebesar 0,898. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel
untuk N=30 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,349. Selanjutnya, angka r
tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai
output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Q31 sebesar 0,898 > r tabel 0,349, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Q31
adalah valid.

Berdasarkan output “Correlations” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau
korelasi Q31 dengan Jumlah_Skor adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif yakni sebesar 0,898 maka dapat disimpulkan bahwa Q31 adalah valid.

Uji Realibilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Tabel output di atas, memberikan informasi tentang jumlah sampel atau responden (N) yang
di analisis dalam program SPSS yakni N sebanyak 30 orang. Karena tidak ada data yang
kosong (dalam pengertian jawaban responden terisi semua) maka jumlah valid adalah 100%.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,971 31
Dari tabel output di atas diketahui ada N of Items (banyaknya item atau butir pertanyaan
angket) ada 31 buah item dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,971. Karena nilai
Cronbach’s Alpha 0,971 > 0,60, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji
reliabilitas di atas, dapat disimpulkan bahwa ke-31 atau semua item pertanyaan angket untuk
variabel “Customer Gap” adalah reliabel atau konsisten.
Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Q1 124,23 368,116 ,756 ,970


Q2 124,27 367,099 ,699 ,970
Q3 124,13 373,361 ,467 ,972
Q4 124,07 376,961 ,345 ,972
Q5 124,20 371,338 ,540 ,971
Q6 124,37 370,240 ,614 ,971
Q7 124,30 363,872 ,823 ,970
Q8 124,53 360,051 ,787 ,970
Q9 124,53 356,947 ,881 ,969
Q10 124,60 356,110 ,866 ,969
Q11 124,50 356,190 ,852 ,969
Q12 124,57 356,737 ,832 ,970
Q13 124,40 357,490 ,886 ,969
Q14 124,60 355,421 ,853 ,969
Q15 124,50 356,948 ,865 ,969
Q16 124,40 360,317 ,798 ,970
Q17 124,33 364,437 ,814 ,970
Q18 124,47 357,706 ,741 ,970
Q19 124,50 355,638 ,904 ,969
Q20 124,47 361,982 ,812 ,970
Q21 124,50 358,397 ,860 ,969
Q22 124,47 359,430 ,852 ,970
Q23 125,67 404,092 -,350 ,979
Q24 124,50 357,707 ,843 ,970
Q25 124,43 364,461 ,717 ,970
Q26 124,40 362,869 ,846 ,970
Q27 124,40 367,697 ,721 ,970
Q28 124,53 363,361 ,688 ,970
Q29 124,47 358,464 ,807 ,970
Q30 124,27 369,444 ,712 ,970
Q31 124,40 361,628 ,890 ,969
Tabel output di atas memberikan gambaran tentang nilai statistik untuk ke-31 item
pertanyaan angket. Perhatikan pada kolom “Cronbach’s Alpha if Item Deleted” dalam tabel
ini diketahui nilai Cronbach’s Alpha untuk ke-31 item soal adalah > 0,60, maka dapat
disimpulkan bahwa ke-31 item pertanyaan angket reliabel.
1. Jika nilai Cronbach’s Alpha > r tabel maka kuesioner dinyatakan reliabel.

2. Jika nilai Cronbach’s Alpha < r tabel maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan output “Reliability Statistics” di atas, diketahui nilai Cronbach’s Alpha adalah
sebesar 0,971. Nilai tersebut kemudian akan kita bandingkan dengan nilai r tabel dengan nilai
N=30 dicari pada distribusi nilai r tabel pada signifikansi 5% maka diperoleh nilai r tabel
sebesar 0,349.

Karena nilai Cronbach’s Alpha 0,971 > 0,349 (r tabel) maka sebagaimana dasar pengambilan
keputusan di atas, dapat kita simpulkan bahwa angket atau kuesioner “Customer Gap”
dinyatakan reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul data dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai