Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan taufiq dan hidayah-
Nya sehingga kita dapat menjalankan tugas pemberdayaan umat dalam ragka pemberian bekal
kepada santri kelas XII MA dan SMK dalam bidang kemasyarakatan dan organisasi, maka
program pengabdian santri bagi santri yang mukim di pondok pesantren mendapat tugas mulia
untuk terjun langsung melaksanakan pengabdian selama 20 hari sejak tanggal 16 Juni 2020 s/d 05
Juli 2020.
Santri yang melaksanakan Program Pengabdian Santri (P2S) tidak hanya memberikan
ilmu dan pengalaman selama di pesantren dan sekolah asal masing-masing kepada masyarakat
tetapi mereka juga belajar kepada masyarakat tentang hidup bermasyarakat dan berorganisasi dan
mengabdi sehingga santri memiliki keterampilan dalam organisasi dan hidup bermasyarakat
kelak ketika kembali di lingkungan masyarakat masing-masing. Sebagai bekal bagi dalam
menunaikan tugasnya, santri telah di bekali beberapa ilmu dan keterampilan sehingga dapat
melengkapi literatur santri dalam menjalankan tugasnya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
terselenggaranya Program Pengabdian Santri (P2S) dan khususnya kepada Pengasuh Pondok
Pesantren Darut Tholibin Al-Qodiri 02 yaitu Beliau KH. M. Habibullah Khomsun Syamsuri dan
Ny. Hj. Mar’atul Mukarromah, serta Pengurus Yayasan, Kepala Sekolah, Dewan Guru, para
Koordinator Lapangan dan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya program ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu di sempurnakan. Untuk itu kami
mengharap saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi sempurnanya kegiatan
pengabdian santri ini. Sebagai kalimat akhir dalam menutup pengantar ini semoga kita terus
istiqomah mengabdi di jalan Allah Robbul Izzati dan selalu berharap petunjuk-Nya. Semoga
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr wb

Gumukmas, 05 Juli 2020


Panitia

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pertanggung jawaban ini telah disusun sesuai dengan pelaksanaan Program

Pengabdian Santri (P2S) Pondok Pesantren Darut Tholibin Al-Qodiri 02 Krebet-Gumukmas-

Jember.

Gumukmas, 05 Juli 2020

Ketua Kelompok Wali Pengabdian

Farihal Muafi Ust. Mohammad Khoirul Anas

Ketua Panitia P2S Dewan Pembimbing

Ust. Amiruddin Saiful Bahri, S.Pd.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 5
B. Visi dan Misi..................................................................................................... 6
C. Dasar Hukum.................................................................................................... 6
D. Nama Kegiatan................................................................................................. 7
E. Waktu Pelaksanaan........................................................................................... 7
F. Maksud dan Tujuan.......................................................................................... 7
G. Bentuk Kegiatan............................................................................................... 8
H. Target Kegiatan................................................................................................ 8
I. Peserta Pengabdian........................................................................................... 8
J. Fungsi dan Kompetensi Peserta Pengabdian.................................................... 9
K. Panitia Pelaksanaan.......................................................................................... 9
L. Syarat dan Kriteria Tempat Pengabdian........................................................... 9
M. Anggaran........................................................................................................... 9
N. Menyusun Rencana Kerja................................................................................. 9
O. Tata Tertib Peserta............................................................................................ 10
P. Ketentuan – Ketentuan Bagi Wali Pengabdian................................................ 12
Q. Keberangkatan dan Pemulangan Peserta.......................................................... 13

BAB II PROFIL DESA, PESANTREN DAN LEMBAGA


A. Profil Desa ....................................................................................................... 14
B. Profil Pondok Pesantren................................................................................... 19
C. Profil Lembaga................................................................................................. 20

BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA


A. Pelaksanaan Program........................................................................................ 24

BAB IV KENDALA DAN SOLUSI PEMECAHAN MASALAH................................. 30

3
BAB V PENUTUP
A. Saran................................................................................................................... 31
B. Penutup................................................................................................................ 31

KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................................... 32

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Susunan Panitia Program Pengabdian Santri (P2S)......................................... 33

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan masyarakat di semua ini dan sektor kehidupan kian maju dan
tercukupi seiring dengan upaya pemerintah dalam membangun negara.Berbagai aktifitas dan
program terus di galakkan sampai ke daerah-daerah terpencil agar pemerataan fasilitas
pembangunan dan akses informasi dapat terpenuhi meskipun di lakukan dengan bertahap.
Kesempatan pendidikan juga kian mendapat perhatian yang sangat serius oleh pemerintah.
Hampir di setiap pelosok negeri, program pendidikan dalam menjangkaunya namun
demikian tidak berarti peran masyarakat terabaikan.
Pondok pesantren adalah bagian dari stake holder masyarakat yang terbukti dan teruji
telah melakukan kegiatan pendidikan dalam rangka mengembangkan potensi anak,
membentuk watak, kepribadian dan akhlakul karimah yang di bingkai dalam proses
pembelajaran di pesantren. Bentuk dan model pembelajaran dan aktifitas rutin sehari-hari
dilakukan tidak terlepas dari bentuk kepedulian kepada masyarakat yang lebih di istilahkan
pengabdian kepada masyarakat, baik yang bersifat keilmual (tafaquhfiddin), keterampilan
(lifeskiil) bahkan ikut aktif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena dengan
demi kian santri akan memperoleh pengalaman baru yang belum pernah didapat daalam
kegiatan pembelajaran sehari-hari di pondok pesantren. Pengalaman hidup di masyarakat
akan menumbuhkan kepedulian dan kepekaan sosial yang tinggi tanpa harus menunggu
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ketika di perguruan tinggi karna tidak semua santri
dapat melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan sebuah keniscayaan bagi
pondok pesantren, karena pasca pembelajaran di pondok pesantren santri harus kembali ke
tangah-tengah masyarakat yang tengah menunggu sumbangsih pemikiran maupun peran fisik
di masyarakat. Pelaksanaan pengabdian santri kepada masyarakat merupakan wujud
kepedulian pondok pesantren sebagai lembaga yang menghasilkan ahli agama yang
profesional dan kuat memegang tata dan moralitas untuk senantiasa berpartisipasi dalam
mengembangkan kualitas masyarakat.
Pengabdian kepada masyarakat di laksanakan dalam rangka untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat
dan memecahkan problem sosial yang di hadapi dalam rangka ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dalam melakukan misi pengabdian masyarakat, Pondok Pesantren Darut Tholibin
Al-Qodiri 02 membentuk wadah pengabdian yang di singkat P2S (Progam Pengabdian
santri) . Dalam menjalankan programnya P2S senantiasa membuka jaringan kerja sama
(network) dengan lembaga-lembaga lain yang terkait dengan program kemasyarakatan yang

5
di canangkan P2S, baik pemerintah daerah, perguruan tinggi, LSM maupun institusi swasta
lainnya. Karena pada hakikatnya upaya untuk memberdayakan masyarakat menjadi
masyarakat madani merupan cita-cita semua pihak.kerja sama tersebut perlu di lakukan
dalam rangka merumuskan dan mengiplementasikan program kemasyarakatan yang
komprehensif dan berkesinambungan (sustainable).

B. Visi dan Misi


Visi Progam Pengabdian Santri (P2S) adalah mitra terpercaya dalam
menyelenggarakan pelayanan,pemberdayaan,dan pengembangan masyarakat yang memiliki
kedalaman sepiritual, keluasan ilmu, dan kematangan profesional, dan menjadi pusat
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni yang bernafaskan islam serta menjadi
penggerak kemajuan masyarakat bermoral dan dalam rangka keutuhan NKRI.
Misi Progam Pengabdian Santri (P2S) adalah (1) Memberikan pelayanan,
pemberdayaan dan pengembangan yang profesional dengan penerapan ilmu
pengetahuan,teknologi,dan seni melalui layanan informasi, pendidikan, pendampingan dan
konsultasi, (2) Menjunjung tinggi,mengamalkan,dan memberikan keteladanan dalam
kehidupan atas dasar nilai-nilai islam dan budaya luhur bangsa Indonesia dan nasionalisme.

C. Landasan Hukum
Landasan hukum yang berkaitan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di
dasarkan atas :
1. Undang-undang dasar1945 pasal 31 ayat 5 mengamanatkan bahwa “pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama
dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.
2. UU No 20/2003 Bab III pasal 3 yang berbunyi “pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri,dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
3. PP No.60 Bab II Pasal 2 Ayat 1 b dan Bab III Pasal 3-4 “Mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan,teknologi dan atau kesenian, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional”. Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dalm uapaya memberikan sumbangan demi kemajuan
masyarakat.
4. Tausiyah Pengasuh dan hasil keputusan rapat yayasan bersama 20 September 2011
tentang pengabdian masyarakat bagi santri kelas XII Tingkat SLTA.

6
D. Nama Kegiatan
Kegiatan ini disebut Program Pengabdian Santri (P2S) Pondok Pesantren Darut
Tholibin Al-Qodiri 02.

E. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 20 hari pada 16 Juni s/d 05
Juli 2020 dengan tahap kegiatan sbb:
1. Pembekalan dan sosialisasi peserta Program Pengabdian Santri (P2S) dilaksanakan pada
08 Juni 2020 s/d 14 juni 2020
2. kegiatan peserta pengabdian dimulai pada 16 Juni jam 17.00 WIB, dengan ketentuan:
a. Dilaksanakan dengan Ceremonial oleh Pengurus dan Panitia P2S.
b. Mengundang Ketua Pengurus Pondok Pesantren dan Kepala Sekolah.
c. Serah terima peserta P2S kepada Wali Pengabdian dilakukan saat di mulainya kegiatan
P2S.
3. Akhir masa program pengabdian pada tanggal 05 Juli 2020, dan peserta Selesai masa
mengabdi pada jam 00.00 WIB.

F. Maksud dan Fungsi


Kegiatan program pengabdian santri (P2S) dimaksudkan untuk Melaksanakan
perintah agama yakni amar makruf nahi ‘anil munkar melalui program pengabdian, antara
lain :
1. Memperkaya wawasan dan pengetahuan tentang hidup mengabdi di pesantren dan
masyarakat..
2. Memanfaatkan/mengefektifkan KBM (kegiatan belajar mengajar) pasca UN untuk
mengabdi di pesantren agar lebih berdaya guna pasca pembelajaran di kelas akhir SLTA.
3. Belajar membantu menyempurnakan manajemen/administrasi Kepesantrenan dan di
lembaga Formal nasional seperti : Taman Pendidikan Al-Quran, Lembaga Pendidikan Al-
Quran, Madrasah Diniyah, Lembaga Pengambagan Bahasa Asing, Madrasah Tsanawiyah
Al Qodiri Gumukmas, Madrasah Aliyah Al Qodiri Gumukmas, Sekolah Menengah
Kejuruan Al Qodiri Gumukmas, Ekstrakurikuler dan semua kegiatan Pondok Pesantren
sesuai dengan kapasitas kemampuan santri.
4. Menumbuhkan kepekaan sosial dan tanggap pada perubahan sehingga santri memiliki
daya juang yang tinggi dalam membangun peradaban Pesantren.
5. Ikut serta memikirkan perkembangan pesantren sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi
pesantren khususnya anak-anak yang lebih banyak telah terpengaruh oleh lingkungan
yang tidak mendukung proses pendidikan dan ibadah.
6. Menyebarkan dan melestarikan serta mempertahankan ajaran Islam Ahli sunnah wal
jamaah.

7
7. Wahana sosialisasi dan bulan promosi pendidikan sehingga masyarakat mengenal
sekaligus memahami pendidikan pesantren yang sedang dikembangkan Pondok Pesantren
Darut Tholibin Al-Qodiri 02 sekaligus agar masyarakat ikut memiliki institusi pesantren.
8. Meninggalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam memenuhi kebutuhan
pesantren dan ikut aktif memecahkan problem sosial masyarakat yang dihadapi dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dan kemajuan serta menambah wawasan
berfikir santri.

G. Bentuk Kegiatan
Kegiatan pengabdian santri dilaksanakan melalui :
1. Pemerdayaan kelembagaan (musholla, sekolah/madrasah, TPQ, karang taruna dan Majelis
sholawat, kelompok belajar, majlis taklim dan kursus-kursus).
2. Aktif membantu meningkatkan mutu pendidikan formal pesantren tingkat Taman
Pendidikan Al-Quran, Lembaga Pendidikan Al-Quran, Madrasah Diniyah, Lembaga
Pengambagan Bahasa Asing, Madrasah Tsanawiyah Al Qodiri Gumukmas, Madrasah
Aliyah Al Qodiri Gumukmas dan Sekolah Menengah Kejuruan Al Qodiri Gumukmas.
3. Pelatihan keterampilan dan kursus-kursus, menjaga dan pelestarian lingkungan hidup dan
pemberdayaan organisasi kepesantrenan.

H. Target Kegiatan
Target kegiatan yang hendak di capai adalah :
1. Terbentuknya kaderisasi islam yang terbangun di daerah/desa tempat pengabdian, agar
santri tetap eksis menbangun pendidikan.
2. Tumbuh nya lingkungan pesantren yang terdidik dan agamis.
3. Masyarakat dapat mengenal dunia pendidikan terutama pesantren.
4. Peserta memperoleh bekal yang cukup untuk bermasyarakat sehingga menjadi bagian dari
masyarakat yang tangguh.
5. Meningkat nya pemahaman santri pada dunia pendidikan dan lingkungan.
6. Tumbuh dan berkembangnya syiar islam yang bermula dari masjid, madrasah dan sekolah
untuk ummat.

I. Peserta Pengabdian
Peserta adalah santri pondok pesantren kelas XII MA Al Qodiri Gumukmas dan SMK
Al Qodiri Gumukmas Tahun Pelajaran 2019/2020 ini sebanyak 41 santri dengan rincian:
 MA (IPS) berjumlah 28 (22 santri putri dan 6 santri putra)
 SMK (TKR) berjumlah 16 santri putra
Yang tersebar di Seluruh sektor kegiatan di Pondok Pesantren Darut Tholibin Al Qodiri 02
Gumukmas Jember.

8
J. Fungsi dan Kompetensi Peserta Pengabdian
1. Fungsi dari peserta P2S ini adalah :
a. Sebagai utusan pengasuh PP.Darut Tholibin Al-Qodiri 02.
b. Sebagai pengabdi dan pejuang agama islam.
c. Sebagai juru dakwah untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar.
d. Sebagai penggerak keilmuan dan pengetahuan.
e. Sebagai kader-kader muslim yang di harapkan menjadi suri tauladan yang baik.
2. Peserta telah di bekali dengan keahlian/potensi tertentu sesuai bidang keahlian masing-
masing yaitu:
a. Kemampuan agama.
b. Kemampuan berorganisasi dan bermasyarakat.
c. Kemampuan ilmu pengetahuan dan seni budaya. Kemampuan IT dan administrasi

K. Panitia Pelaksana
Panitia pelaksana dan pembagian tugas panitia tertera dalam lampiran.

L. Tempat Pengabdian
Adapun syarat-syarat untuk tempat pengabdian adalah sebagai berikut.
1. Memprioritaskan Lembaga dan pembangunan di tempat pengabdian.
2. Mengajukan surat pengajuan pada panitia.
3. Penentuan tempat pengabdian lebih dahulu di lakukan survey sebelum di putuskan oleh
P2S.
4. Tempat pengabdian dapat di tetukan oleh P2S hasil survey atau melalui usulan dan
permintaan lembaga.
5. Memenuhi syarat dan kriteria kemampuan dalam bidangnya sehingga dapat di terima di
lembaga Pondok pesantren Darut Tholibin Al Qodiri 02.

M. Anggaran
Biaya kegiatan di peroleh dari iuran santri/murid peserta progam pengabdian santri.

N. Langkah-Langkah Menyusun Rencana Kerja


Setiap kelompok menyusun rencana kerja setelah dimulainya Progam pengabdian santri
dengan urutan kegiatan sebagai berikut:
1. Hari pertama s/d kedua maksimal hari ketiga melakukan survey ke tempat-tempat
yang memerlukan perbaikan dan pembenahan serta untuk mengetahui kondisi Target
Tugas. Masing-masing kelompok melakukan kordinasi ke lembaga yang ada di
naungan yayasan Al Qodiri Gumukmas untuk mendapat informasi dan mengolah
informasi menjadi program selama 20 hari.

9
2. Menyusun program bersama kordinator kelompok dan pimpinan lembaga agai sesuai
dengan kebutuhan Lembaga dan mendapat persetujuan dari pembimbing dan wali
pengabdian atau organisasi terkait.
3. Menyusun laporan akhir perogram pengabdian berikut data gambar / foto kegiatan.
4. Laporan sudah harus di kirim ke Panitia P2S PP. Darut Tholibin Al-Qodiri 02 paling
lambat Tiga hari setelah berakhirnya program pengabdian dan di tandatangani wali
pengabdian yaitu satu minggu setelah masa pengabdian berakhir. Format laporan
sebagaimana contoh pada lampiran.

O. Tata Tertib Peserta Pengabdian


Tata tertib santri peserta pengabdian adalah tata terib yang sudah di berlakukan
sebagaimana yang berlaku dalam pondok pesantren. Selanjutnya secara khusus bebepa tatib
yang berkaitan dengan program yaitu :
1. Kewajiban
a. Meluasi semua administrasi sesuai dengan ketentuan panitia.
b. Berjama’ah sholat, mengerjakan sholat rowatib dan awwabain.
c. Mematuhi nasihat Pengasuh, Guru (ustadz), Panitia dan Wali pengabdian.
d. Mengikuti semua aktivitas/kegiatan P2S yang telah di tetapkan oleh Pengasuh dan
Panitia minimal 20 hari.
e. Peserta harus senantiasa koordinasi dengan Guru Pembimbing dengan senantiasa
mengutamakan kebersamaan dan akhlakul karimah.
f. Berperan aktif dalam kegiatan positif di pesantren tempat pengabdian..
g. Ketua kelompok/peserta harus senantiasa koordinasi dan berkomunikasi dengan
pihak pengurus lembaga/wali pengabdian.
h. Pulang dan pergi sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan oleh panitia.
i. Menjaga nama baik pondok pesantren.
j. Menjaga kebersihan di sekitar lokasi pengabdian.
k. Setiap kelompok dapat membawa maksimal 1 laptop untuk kegiatan mendukung
terlaksananya program termasuk menyusun laporan.
l. Berpakaian sesuai etika santri yaitu rapi/sopan dan memakai kopyah (Putra),
memakai busana muslimah dan berkerudung (Putri).
m. Mengamalkan ilmu.
n. Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
o. Santri yang akan pulang harus izin kepada wali pengabdian dengan disertai orang
tua/walinya.
p. Peserta senantiasa memberikan informasi tentang pondok pesantren dan menjaga
nama baik pondok pesantren.

10
2. Larangan
a. Pulang/keluar dari lokasi pengabdian tanpa seizin wali pengabdian dan terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan maka pengasuh,panitia, dan wali pengabdian tidak
bertanggung jawab.
b. Peserta tidak boleh melakukan aktifitas sendiri tanpa koordinasi dengan kelompok.
c. Mencuri atau Ghosab hak orang lain.
d. Mu’asyaroh (berhubungan) dengan bukan mahrom baik secara langsung maupun
tidak langsung.
e. Berkelahi/bertengkar dengan siapapun.
f. Membawa Senjata tajam, narkoba, alat malahi( musik ) dan alat-alat permainan
yang dilarang oleh panitia.
g. Membaca atau menyimpan gambar pornografi.
h. Merokok .
i. Mengemudikan/mengendarai kendaraan bermotor tanpa seizin Wali pengabdian.
j. Melawan Panitia dan Wali pengabdian yang sedang menjalankan tugas.
k. Merusak atau menggunakan fasilitas dan peralatan di lokasi pengabdian yang bukan
pada semestinya.
l. Tidur atau bermalam diluar lokasi pengabdian.
m. Peserta tidak boleh berperilaku amoral, nongkrong di warung,sombong, pamer dan
terlibat permasalahan asusila dan terpengaruh dengan budaya dan kebiasaan yang
tidak benar.
n. Peserta senantiasa menjadi uswah bagi masyrakat, misal menghormati orang lain
dan bersikap santun kepada sesama dan warga masyarakat.
o. Tidak melakukan dan mengambil kebijakan/keputusan sendiri yang terkait dengan
kepentingan masyarakat, tetapi berperan sebagai pengusul dan memberi saran dalam
rangka semangat perubahan yang lebih baik (agen of change).
p. Mengambil hak atau peran orang lain tanpa izin dan persetujuan/permintaan
masyarakat.
q. Mandi di luar lokasi pengabdian baik dirumah tetangga atau di sungai.
r. Mengikuti kegiatan apapun di luar lokasi pengabdian tanpa seizin panitia dan Wali
pengabdian.
s. Keluar dari lingkungan lokasi pengabdian sejak maghrib sampai shubuh.
t. Keluar dari lingkungan lokasi pengabdian tanpa izin yang sah dari Wali
pengabdian.
u. Kegiatan program dimulai pagi hari jam 06.00 s/d malam hari jam 24.00 WIB.
v. Apabila ada kegiatan penting dan kejadian luar biasa yang menuntut harus keluar
dan pulang atau kembali ke pondok maka harus dijemput dan di antar kembali oleh
wali/orang tua dengan mendapat izin dari wali santri dan panitia P2S/LPM/Yayasan.
w. Menggunakan aliran listrik di lokasi pengabdian tanpa izin dari Wali pengabdian.

11
x. Berambut panjang,berkuku panjang atau berpenampilan yang tidak sesuai dengan
kepribadian santri.
y. Pindah lokasi pengabdian tanpa seizin Panitia.
z. Mengenakan Kaos pada waktu melaksanakan Sholat.
aa. Ramai pada saat sholat berjamaah, saat kegiatan atau jam istirahat siang/malam.

3. Anjuran
a. Qiyamul lail/mujahadah.
b. Puasa hari Senin dan Kamis.
c. Berusaha dengan sungguh – sungguh dalam mencari ilmu dan mengamalkannya.
d. Mandiri dan bergaya hidup sederhana dalam pergaulan baik hal pakaian,makanan,
dan minuman.

4. Sanksi-Sanksi
a. Bagi santri yang tidak mematuhi tata tertib ini akan mendapat teguran/peringatan
serta sangsi sesuai peraturan panitia dan apabila berkelanjutan akan dikembalikan
kepada orang tua/walinya dan tidak mendapatkan Piagam peserta P2S .yang mana
piagam tersebut merupakan persyaratan mengambil ijazah.
b. Bagi santri yang tidak mematuhi tata tertib ini yang menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan maka Panitia dan pengasuh tidak ikut bertanggung jawab.

P. Ketentuan-Ketentuan Bagi Wali Pengabdian


1. Mengisi surat kesediaan ditempati P2S
2. Menjaga keamanan peserta P2S
3. Mengarahkan dan membimbing kegiatan peserta P2S.
4. Mengisi berita acara penerimaan dan penyerahan peserta P2S kepada wali kelompok
pengabdian.
5. Semua kunjungan dan perijinan harus atas sepengetahuan wali pengabdian
6. Tidak boleh memberi izin keluar daerah tanpa ada konfirmasi ke panitia P2S terlebih
dahulu
7. Menginformasikan mengenai follow up setelah masa P2S berakhir (Berlanjut/Tidak)
8. Memfasilitasi dan mendampingi peserta untuk melakukan kegiatan progam kerja.
9. Tempat pengabdian memfasilitasi dengan menentukan Tempat target tugas pengabdian.
10. Senantiasa berkoordinasi dengan panitia pengabdian dan Wali kelompok pengabdian.
11. Mengoptimalkan kemampuan peserta P2S dengan prinsip anfa’ lil ‘ammah dengan
memperhatikan kemampuan peserta
12. Hal-hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini dapat dimusyawarahkan dan
dikonsultasikan dengan panitia

12
Q. Keberangkatan dan Pulang Peserta
1. Pelepasan/Pemberangkatan dilaksanakan pada tanggal 16 juni 2020 pukul 17.00 WIB di
Pondok Pesantren Darut Tholibin Al-Qodiri 02
2. Wali pengabdian (yang mewakili) wajib hadir dalam acara sosialisasi dan Penyerahan
Peserta P2S kepada Kordinator Kelompok.
3. Wali pengabdian (yang mewakili) mengisi surat serah terima bahwa P2S akan dimulai.
4. Masa berakhir pengabdian Santri yakni pada tanggal 05 Juli 2020 pada jam 15.00 WIB
5. Wali pengabdian (yang mewakili) mengisi surat serah terima Selesai kegiatan p2s.
6. Acara seremonial serah terima peserta P2S dari Wali pengabdian kepada panitia P2S di
laksanakan di Gedung MA Al Qodiri Gumukmas
7. Penerimaan sertifikat yang di tandatangani langsung oleh majelis pengasuh kepada Wali
Pengabdian (yang mewakili)

13
BAB II
PROFIL DESA, PESANTREN DAN LEMBAGA

A. Profil Desa
1. Sejarah
Menurut cerita, Desa Gumukmas dahulunya pecahan dari Desa Menampu sekitar
200 tahun lalu. Pada suatu ketika para leluhur menemukan sebuah gumuk, gundukan
tanah batuan lapuk, yang didalamnya banyak ditemukan biji emas, yang pada waktu itu
digali oleh nenek moyang. Sehingga dikenal dengan GUMUKMAS. Lokasi Gumukmas
tersebut berada tepat dibarat makam umum selatan lapangan olahraga Desa Gumukmas.
Pada tahun 1990 Desa Gumukmas dipecah lagi menjadi Desa Gumukmas dan Desa
Purwoasri.

2. Asal-Usul
Pada Awal sejak terjadinya Desa Gumukmas termasuk wilayah Kecamatan
Gumukmas Kabupaten Jember sampai sekarang. Jumlah Dusun sebelum dipecah :
a. Dusun Jatiagung
b. Dusun Kebonan
c. Dusun Krebet
d. Dusun Sambileren
e. Dusun Krajan
Adapun Desa Gumukmas setelah dipecah menjadi 3 Dusun yaitu :
a. Dusun Jatiagung
b. Dusun Kebonan

14
c. Dusun Krebet

Para Pejabat Bekel atau Kepala Desa Gumukmas semenjak berdirinya Desa
Gumukmas
No. Nama Masa Jabatan
1. P. Ramin Pada masa penjajahan Belanda
2. P. Kacong Pada masa penjajahan Belanda
3. P. Sratun Pada masa penjajahan Belanda
4. P. Dul Ngalim Pada masa penjajahan Belanda
5. Madisah 1942
6. Suradi 1943 – 1946
7. P. Lung 1947 – 1949
8. Gondo Suwarno 1951 – 1966
9. Dalim 1967 – 1968
10. H. Moh. Yasin 1968 – 1984
11. Sunarto Adi Sukma 1984 – 1993
12. Subandi Juli 1993 – PJS
13. Imam Suroso, SH 1993 – 2001
14. Moh. Nur Yusuf 2006 – 2008 PJS
15. Bambang Winarko, SH 2008 – 2014

3. Letak dan Kondisi Geografis


Kabupaten Jember memiliki luas wilayah kurang lebih 3.293,34 Km2, dengan
panjang pantai lebih kurang 170 Km. Sedangkan luas perairan Kabupaten Jember yang
termasuk ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif) kurang lebih 8.338,5 Km2. Secara garis besar
daratannya dibedakan sebagai berikut. Bagian selatan wilayah Kabupaten Jember,
dataran rendah dengan titik terluarnya Pulau Barong, terdapat pula sekitar 82 pulau-
pulau kecil, 16 pulau diantaranya sudah memiliki nama. Pada kawasan ini terdapat
Taman Nasional Meru Betiri yang berbatasan Kabupaten Banyuwangi.Bagian barat laut
berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo, merupakan bagian dari Pegunungan Iyang,
dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 m).Bagian timur merupakan bagian dari
rangkaian Dataran Tinggi Ijen.Secara administratif wilayah Kabupaten Jember terbagi
menjadi 31 kecamatan terdiri atas 28 kecamatan dengan 226 desa dan 3 kecamatan
dengan 22 kelurahan, 1.000 dusun/lingkungan, 4.313 RW dan 15.205 RT. Kecamatan
terluas adalah Tempurejo dengan luas 524,46 Km2 atau 15,9% dari total luas wilayah
Kabupaten Jember. Kecamatan yang terkecil adalah Kaliwates, seluas 24,94 Km2 atau
0,76%.

4. Topografi
Kabupaten Jember berada pada ketinggian 0–3.300 meter di atas permukaan laut
(dpl), dengan ketinggian daerah perkotaan Jember kurang lebih 87 meter di atas
permukaan laut (dpl). Sebagian besar wilayah berada pada ketinggian antara 100 hingga
500 meter di atas permukaan laut yaitu 37,75%.

15
Ketinggian Wilayah Kabupaten Jember
Luas
No Ketinggian
Km %
1 0-25 meter 591,2 17,95
2 25-100 meter 681,68 20,7
3 100-500 meter 1.243,08 37,75
4 500-1000 520,43 15,8
5 >1000 meter 256,95 7,8
Kondisi topografiyang ditunjukkan dengan kemiringan tanah atau elevasi,
sebagian besar wilayah Kabupaten Jember (36,60%) dengan kemiringan lahan 0– 2%.

Kemiringan Lahan Kabupaten Jember

5. Klimatologi
Iklim di Kabupaten Jember adalah iklim tropis. Angka temperatur berkisar antara
23ºC – 31ºC, dengan musim kemarau terjadi pada bulan Mei sampai bulan Agustus dan
musim hujan terjadi pada bulan September sampai bulan Januari. Sedangkan curah
hujan cukup banyak, yakni berkisar antara 1.969 mm sampai 3.394 mm. Kabupaten
Jember memiliki beberapa sungai antara lain Sungai Bedadung yang bersumber dari
Pegunungan Iyang di bagian Tengah, Sungai Mayang yang bersumber dari Pegunungan
Raung di bagian timur, dan Sungai Bondoyudo yang bersumber dari Pegunungan
Semeru di bagian barat.

6. Penggunaan Lahan Kab.Jember

16
7. Demografi
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2011, jumlah
penduduk Kabupaten Jember adalah sebesar 2.345.851 jiwa, terjadi peningkatan sebesar
0,56% dibandingkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 sebesar 2.332.726 jiwa.

Pertumbuhan Pendudukan Kabupaten Jember

Kepadatan Penduduk Perkecamatan Kab. Jember Th. 2010

8. Kondisi Ekonomi
PDRB Kabupaten Jember atas dasar harga berlaku pada tahun 2009 dan 2010
sebesar Rp. 21.436.661,35juta dan Rp. 24.518.550,06 juta. Di awal tahun 2010 efek dari
krisis ekonomi global sudah terlupakan dengan membaiknya perekonomian nasional dan
provinsi diikuti permintaan beberapa komoditas ekspor Kabupaten Jember mulai
meningkat.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jember Tahun 2007 – 2011 :

17
Kabupaten Jember sebagai salah satu lumbung beras nya Provinsi Jawa Timur,
mencerminkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan yang
cukup besar (leading sector) atau sekitar 41,73% dari total nilai tambah yang tercipta di
tahun 2009 dalam perekonomian Kabupaten Jember sehingga dapat dikatakan struktur
ekonomi di Jember merupakan tipe agraris. Karena perekonomian Jember pada
umumnya berbasis pada pertanian, maka pemeliharaan dan pengelolaan sumber daya
alam menjadi hal yang mutlak dan penting sehingga diharapkan pembangunan ekonomi
yang dilaksanakan berorentasi pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran sektor yang memiliki pangsa terbesar
kedua dalamstruktur perekonomian setelah sektor pertanian. Masih memberikan
sumbangan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten, terutama pada sub sektor
perdagangan. Hal ini ditandai dengan maraknya mini market/ supermarket baru seperti
indomaret dan alphamart diberbagai pelosok kecamatan dan pusat perbelanjaan seperti
golden market, carefour, matahari departement store dan roxy masih menunjukkan
eksistensinya. Di wilayah kecamatan kota pendirian mini market/super market tampak
berjamur dengan radius lokasi tidak lebih dari satu kilometer. Nampak bahwa usaha
perdagangan saat ini merupakan usaha yang paling menguntungkan bagi pelaku usaha,
karena dengan resiko minimal sektor ini mampu memberi keuntungan yang lebih besar
dibanding sektor lainnya.Selain itu, untuk berusaha di bidang perdagangan tidak
memerlukan keahlian tertentu sebagaimana dibutuhkan pelaku usaha sektor lainnya.

18
B. Profil Pesantren
i

Kondisi saat ini tak dapat di nafikan, tentang di perlukannya suatu lembaga yang
mampu menjaga dan mengendalikan dampak negatif dari arus globalisasi. Yang di harapkan
mampu menjadi pegangan, memberi solusi dan juga memberikan pencerahan yang baik, agar
umat dapat terdidik, dalam artian mengetahui bagaimana sebenarnya agama islam itu.
Dengan tujuan agar mereka memiliki pondasi yang kuat guna menghadapi perkembangan
masa dewasa ini, yang semakin maju tapi begitu menghawatirkan. Adapun lembaga yang di
maksud di antaranya adalah pesantren yang di harapkan mampu menjawab berbagai
tantangan ini.
Istilah pesantren secara etimologi berasal dari kata santri. Dengan di tambah awalan
pe dan akhiran an menjadi pesantrian (kemudian pelafalannya menjadi “ Pesantren “) yang
memiliki arti tempat tinggal para santri. Istilah santri sendiri ada yang mengatakan bersal
dari bahasa Tamil yang berarti guru ngaji. Sementara itu, dalam kamus bahasa arab, Darut
Tholibin memiliki makna tersendiri. Addar artinya rumah, sedangkan Tholibin artinya
mencari ilmu, sehingga addar darut tholibin dapat di artikan sebagai rumah pencari ilmu
yang barokah dan merupakan perkara kecil tapi bertambah serta merupakan perkara yang
muthlak.
Sedangkan menurut pengertian umum, pesantren adalah lembaga pendidikan islam yg
selalu di identikkan dengan ciri-ciri; Adanya hubungan yang akrab antara santri dan kyai,
sanri taat dan patuh kepada kyainya, para santri hidup secara mandiri dan sederhana, adanya
semanagt gotong royong dan kekeluargaan, sebagai bahan pelajaran utama di ajarkannya
kitab-kitab klasik dan kitab-kitab kontemporer. Jika di tinjau dari segi fisik, istilah pesantren
tentunya sudah mempunyai ukuran baku yang tersirat dalam kehidupan masyarakat.
Minimalnya mempunyai sarana dasar berupa Masjid atau langgar sebagai pusat kegiatan,
rumah tempat tinggal kyai dan keluarganya, Pondok pesantren sebagai tempat tinggal para
santri dan ruangan- ruangan untuk belajar.

19
Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Darut Tholibin tidak bisa tidak harus
menyebutkan nama KH Moch Habibullah Khomsun Syamsuri sebagai pendiri pondok
pesantren yang sekarang ini bernama pondok pesantren Darut Tholibin Barokah Al-Qodiri
(PPDTBA). Pondok Pesantren Darut Tholibin B.A didirikan pada tahun 1997. Tapi, jauh
sebelum itu kira-kira pada tahun 1995 PPDTBA sudah ada dan beberapa santri saja dan
belum resmi menjadi pesantren , hingga akhirnya pondok tersebut diresmikan dan disyahkan
oleh KH Ahmad Muzakki Syah pada tahun 2004. Dan pada tahun 1998, pondok tersebut
diberi nama Darut Tholibin karena Darut Tholibin ini masih bernaung pada Pondok
Pesantren Al-Qodiri hingga pada akhirnya pada peresmian Pondok Darut Tholibin tersebut
ditambah nama oleh KH Muzakki Syah menjadi Barokah Darut Tholibin Barokah Al-Qodiri.
Pada awalnya pondok masih mempunyai asrama (kamar) pada tahun 1997. Itupun
asrama putra, kalaupun putri pada saat itu belum mempunyai asrama sehingga terpaksa santri
harus tidur di dalam (rumah almukarrom). Dikarenakan minimnya fasilitas
ada tiga periode yang menjadi disini di antarany : periode pertama : ustadz sajuri
(lampung) .
Peride kedua : ustad mahmudi (lampung) , dan periode ketiga : ustad jazuli juga berasal dari
lampung . Fasilitas minim dikarenakan kurangnya biaya dan juga jamban(wc) dulu pada
awalnya belum mempunyai wc . Jadi santri jika “buang air besar” ke sungai kecil . Sebelum
pondik di sahkan ,pada tahun 1997 jumlah santri Cuma sedikit dan santri pertama bernama
ustad sajuri dan datangnya dari lampung . Pada tahun 2003 santri mulai berdatangan dari
beberapa wilayah . Saat itu santri berjumlah 11 orang . Dan setelah pondok diresmikan
santri mulai berdatangan dari wilayah Indonesia dan yang paling banyak paa saat itu dari
sumatera , lampung ,terus menerus santri berdatangan karena pondok semakin maju sampai
saat ini santri putra-putri kurang lebih 250 santri . Sementara itu sistem kepengurusan di
PPDTBA adalah organisasi. Sehingga ada yang mengurus perkembangan pondok tersebut .
Dan tentunya kepengurusan, roda organisasi di bawah asuhan beliau KH.Moch Habibullah
Khomsun Syamsuri.

C. Profil Lembaga
1. MTs Al Qodiri Gumukmas

20
MTs Al-Qodiri Gumukmas merupakan suatu usaha sadar, terencana dan terarah
guna mementuk kepribadian peserta didik. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha
untuk memanusiakan manusia serta mendewasakan manusia dari segi pola pikir, sehingga
kelak akan membentuk manusia yang berpendidikan/berilmu, berakhlakul kaimah,
beriman dan bertaqwa. Berangkat dari kontek diatas da dengan dukungan dari tokoh
masyarakat maka KH M Habibullah Khomsun Syamsuri(pengasuh Pondok Pesantren
Darut Tholibin Barokah Al-Qodiri apalagi dengan adanya restu KH Achmad Muzzakki
Syah (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember).
Pada bulan juni 2008 beliau mendirikan MTS Al-Qodiri Gumukmas yang
beralamat di Jalan Umbulsari no 03 Krebet Gumukmas. Sejalan dengan program
pemerintah wajib belajar pendidikan dasar9 tahun dan adanya keinginan yang kuat ingin
ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa yang berilmu dan berimtaq serta
memperhatikan smp/mts baik negeri maupun swasta yang masih tergolong mahal
pembiayaan maka terdoronglah “Yayasan Al amanah yang beralamat di dusun krebet ,
desa gumukmas , kecamatan gumukmas kab. Jember untuk membuka pendidikan tingkat
menengah yakni mts al-qodiri yang berdomisili pada lingkungan pesantren bernama
PP.DARUT THOLIBIN BAROKAH yang dirintis dan diasuh oleh KH.MOH
HABIBULLAH HOMSUN SYAMSURI yang merupakan salah satu santri dari KH.
AHMAD MUZAKI SYAH, pengasuh PP.ALQODIRI JEMBER . Nama alqodiri
dibelakang nama Mts ini selain karena tabarukan dan kecintaannya pada nama almamater
beliau , tetapi juga karena atas restu KH.AHMAD MUZAKI SYAH adanya mts alqodiri
yang dikelola yayasan Al amanah tepatnya berada dilingkungan PP.DARUT THOLIBIN
BAROKAH ALQODIRI .
Dalam pemahan umum dikenal sebagai lembaga pendidikan yang berwawasan
nasional dan berwawasan agama serta di imbangi oleh IPTEK dan IMTAQ yang selalu
update dalam perkembangan zaman yang semakin modern yang sudah mengakar di
masyarakat. Tujuan utama mendirikan Madrasah Tsanawiyah di dalam Pondok Pesantren
adalah guna mempersiapkan santri dalam memahami dan menguasai pengajaran dan stud
islam (Tafaqquh Fiddin), dengan menyebarkan dan mendakwahkan pemahaman ajaran
islam ala ahlussunnah waljamaah kepada masyarakat muslim dan sebagai benteng
pertahanan masyarakat di bidang etika, moral dan akhlaq melalui pengajaran dan
pengkajian keislaman. Sejalan degan tujuan tersebut maka seluruh materi yang diajarkan
dimbil dari materi keagamaan yang diambil langsung dari buku-buku klasik berbahasa
Arab. Dan sebagai penyeimbang kami juga memasukkan materi modern, terutama
Bahasa Asing(Arab dan Inggris) serta pengetahuan teknologi yang selalu mengikuti
zaman , selayaknya siswa siswi di sekolah umum, dikemas dalam satu paket kurikulum.

21
2. MAS Al-Qodiri Gumukmas

MA Al-Qodiri Gumukmas merupakan suatu usaha sadar, terencana dan terarah guna
mementuk kepribadian peserta didik. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha untuk
memanusiakan manusia serta mendewasakan manusia dari segi pola pikir, sehingga kelak
akan membentuk manusia yang berpendidikan/berilmu, berakhlakul kaimah, beriman dan
bertaqwa. Berangkat dari kontek diatas da dengan dukungan dari tokoh masyarakat maka
KH M Habibullah Khomsun Syamsuri(pengasuh Pondok Pesantren Darut Tholibin
Barokah Al-Qodiri apalagi dengan adanya restu KH Achmad Muzzakki Syah (Pengasuh
Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember).
Pada tahun 2011 beliau mendirikan MAS Al-Qodiri Gumukmas yang beralamat di
Jalan Umbulsari no 03 Krebet Gumukmas. Sejalan dengan program pemerintah wajib
belajar pendidikan dasar9 tahun dan adanya keinginan yang kuat ingin ikut serta
mencerdaskan kehidupan bangsa yang berilmu dan berimtaq serta memperhatikan sma/ma
baik negeri maupun swasta yang masih tergolong mahal pembiayaan maka terdoronglah
“Yayasan Al amanah yang beralamat di dusun krebet , desa gumukmas , kecamatan
gumukmas kab. Jember untuk membuka pendidikan tingkat menengah yakni mas al-
qodiri yang berdomisili pada lingkungan pesantren bernama PP. DARUT THOLIBIN
BAROKAH yang dirintis dan diasuh oleh KH.MOH HABIBULLAH KHOMSUN
SYAMSURI yang merupakan salah satu santri dari KH. ACHMAD MUZAKI SYAH ,
pengasuh PP.ALQODIRI JEMBER . Nama alqodiri dibelakang nama Mas ini selain
karena tabarukan dan kecintaannya pada nama almamater beliau , tetapi juga karena atas

22
restu KH.AHMAD MUZAKI SYAH adanya mts alqodiri yang dikelola yayasan Al
amanah tepatnya berada dilingkungan PP.DARUT THOLIBIN BAROKAH ALQODIRI .
Dalam pemahan umum dikenal sebagai lembaga pendidikan yang berwawasan
nasional dan berwawasan agama serta di imbangi oleh IPTEK dan IMTAQ yang selalu
update dalam perkembangan zaman yang semakin modern yang sudah mengakar di
masyarakat. Tujuan utama mendirikan Madrasah Tsanawiyah di dalam Pondok Pesantren
adalah guna mempersiapkan santri dalam memahami dan menguasai pengajaran dan stud
islam (Tafaqquh Fiddin), dengan menyebarkan dan mendakwahkan pemahaman ajaran
islam ala ahlussunnah waljamaah kepada masyarakat muslim dan sebagai benteng
pertahanan masyarakat di bidang etika, moral dan akhlaq melalui pengajaran dan
pengkajian keislaman. Sejalan degan tujuan tersebut maka seluruh materi yang diajarkan
dimbil dari materi keagamaan yang diambil langsung dari buku-buku klasik berbahasa
Arab. Dan sebagai penyeimbang kami juga memasukkan materi modern, terutama
Bahasa Asing(Arab dan Inggris) serta pengetahuan teknologi yang selalu mengikuti
zaman , selayaknya siswa siswi di sekolah umum, dikemas dalam satu paket kurikulum.

3. SMK Al-Qodiri Gumukmas

SMK Al-Qodiri Gumukmas merupakan suatu usaha sadar, terencana dan terarah
guna mementuk kepribadian peserta didik. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha
untuk memanusiakan manusia serta mendewasakan manusia dari segi pola pikir, sehingga
kelak akan membentuk manusia yang berpendidikan/berilmu, berakhlakul kaimah,
beriman dan bertaqwa. Berangkat dari kontek diatas da dengan dukungan dari tokoh
masyarakat maka KH M Habibullah Khomsun Syamsuri (Pengasuh Pondok Pesantren
Darut Tholibin Barokah Al-Qodiri apalagi dengan adanya restu KH Achmad Muzzakki
Syah (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember).
Pada tahun 2016 Beliau mendirikan SMK Al-Qodiri Gumukmas yang beralamat di
Jalan Umbulsari no 03 Krebet Gumukmas. Sejalan dengan program pemerintah wajib
belajar pendidikan dasar9 tahun dan adanya keinginan yang kuat ingin ikut serta

23
mencerdaskan kehidupan bangsa yang berilmu dan berimtaq serta memperhatikan sma/ma
baik negeri maupun swasta yang masih tergolong mahal pembiayaan maka terdoronglah
“Yayasan Al-Qodiri yang beralamat di dusun krebet, desa gumukmas, kecamatan
gumukmas kab. Jember untuk membuka pendidikan tingkat menengah yakni SMK Al
Qodiri Gumukmas yang berdiri di lingkungan pesantren bernama PP. DARUT
THOLIBIN ALQODIRI 02.

BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

A. Pengabdian di Lembaga Pendidikan Al Quran

Keterangan :
Santri sedang mengajar siswa Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPQ) yang rutin dilaksanakan
ba’da sholat maghrib sampai sholat isya’. Semua santri yang memiliki kemampuan baca tulis
Al-Quran dengan baik ditugaskan untuk mengajar siswa Lembaga Pendidikan Al-Quran
(LPQ). On picture Syifaullinas

24
B. Pengabdian Pembangunan Masjid

Keterangan :
Santri sedang mengaaduk bahan cor untuk pengecoran resplang masjid. On picture
Syifaullinas, Muhammad Jaenal Arifin, dkk.

25
Keterangan :
Santri sedang membantu pembuatan cetakan Resplang untuk plengkungan masjid. On
picture Ahmad Khoirudin Ahsan

Keterangan :
Santri sedang memotong besi untuk pengecoran resplang masjid. On picture Farihal Muafi

C. Pengabdian Pembuatan Kolam

26
Keterangan :
Santri sedang membuat kolam ikan di halaman MTs Al Qodiri Gumukmas. On picture
Ahmad Zainun Ihsan Hakim, dkk.

D. Pengabdian ke Sawah

Keterangan :
Santri sedang melakukan penebangan pohon jeruk di sawah. On picture Muhammad Jaenal
Arifin, dkk.

27
Keterangan :
Santri sedang mencangkul untuk meratan tanah di sawah. On picture Calvin Ramadhan.

E. Pengabdian ke Dhalem

Keterangan :
Santri sedang mencuci alat dapur. On picture Abd. Rouf.

28
Keterangan :
Santri sedang mengambil kayu untuk keperluan memasak di dapur. On picture Abd. Rouf.

F. Pengabdian Pengabdian Pembuatan Pagar

Keterangan :
Santri sedang memperbaiki pagar pesantren. On picture Ahmad Khoirudin Ahsan, dkk.

G. Pengabdian Ekstrakurikuler Pencak Silat

29
Keterangan :
Santri sedang latihan dan melatih ekstrakurikuler pencak silat. On picture Syifaullinas,
calvin Ramadhan, Muhammad Jaenal Arifin, dkk.

BAB IV
KENDALA DAN SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

A. Kendala
1. Peserta tidak tepat waktu dalam memulai
kegiatan masing-masing.
2. Peserta tidak fokus pada tugas yang telah
diamatkan, artinya ada sebagian peserta yang beralih tugas tanpa konfirmasi pada Wali
Pengabdian.
3. Kurangnya media laporan dari panitia ketika
ada masalah yang dihadapi peserta
4. Tidak ada evaluasi dari panitia selama
program pengabdian berlangsung

B. Solusi Pemecahan Masalah


1. Wali pengabdian dan panitia tidak dapat mengontrol setiap saat, jadi untuk mengetahui
jika ada peserta yang terlambat atau bahkan tidak melaksanakan tugasnya diperlukan
serap aspirasi antara peserta, wali pengabdian dan panitia.
2. Perlunya control dari wali pengabdian setiap kali peserta sedang bertugas
3. Panitia menyediakan media laporan permasalahan agar segera ditangani oleh wali
pengabdian dan ditindaklanjuti oleh panitia. Contoh media bisa berupa lembaran dengan
format khusus yang dapat mengungkap permasalahan yang dihadapi peserta dan formula
penanganan masalah-masalah tersebut.
4. Perlunya evaluasi ditengah kegiatan sangat vital, diharapkan jika ada perubhanan atau
pembatalan bahkan penambahan tugas dapat segera dilakukan oleh peserta. Dan
disamping itu, jika ada pelanggaran-pelanggaran dapat segera ditemukan.

30
BAB V
PENUTUP

A. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah sebagai cermin bagi para kaum intelektual
akan respon dan tanggap terhadap perubahan zaman tidak hanya dengan tangguh saja tapi
harus dibarengi dengan kemampuan menciptakan ide-ide kreatif dan inovasi baru yang
sangat bermanfaat untuk kemaslahatan umat manusia yang mampu bersaing di era
globalisasi ini.

B. Penutup
Perencanaan merupakan langkah awal dalam penyelenggaraan Program Pengabdian
Santri (P2S) ini, kerjasama yang baik dari semua pihak dalam implementasinya merupakan
kunci utama suatu keberhasilan. Akhirnya dengan penuh rasa syukur, kami menutup laporan
pertanggungjawaban penyelenggaraan Program Pengabdian Santri (P2S) ini. Selanjutnya,
kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut terlibat dalam kesuksesan
penyelenggaraan Program Pengabdian Santri (P2S) tersebut. Semoga dengan adanya
kegiatan ini, dapat memberikan manfaat yang nyata dan memperoleh dukungan dari semua
pihak serta memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

31
DAFTAR PUSTAKA

www.jember.com
www.pondok pesantren darut tholibin al-qodiri II.com
Buku Panduan Rencana Kerja Pesantren (RKP) Al-QODIRI Gumukmas
Buku Panduan P2S Pondok Pesantren AL –Qodiri 02 Gumukmas
FB. Al qodiri Gumukmas dan MA Al Qodiri Gumukmas

32
Lampiran 1 Susunan Panitia Program Pengabdian Santri (P2S)

PONDOK PESANTREN DARUT THOLIBIN AL QODIRI 02


PROGAM PENGABDIAN SANTRI (P2S)
ANGKATAN KE – 3 TAHUN 2020
Jl. Umbulsari No. 03 Krebet Gumukmas Jember

SUSUNAN PANITIA
PROGAM PENGABDIAN SANTRI (P2S)

PEMBINA : KH. MOH. HABIBULLAH KHOMSUN SY


NY. HJ. MAR’ATUL MUKARROMAH
SAIFUL BAHRI, S.Pd.I. M.Pd.(KEP.MA AL QODIRI)
EDY SUSANTO, S.Pd.I. M.Pd (KEP. SMK AL QODIRI)
UST. MINAL MURSALIN, SH
KETUA : UST.AMIRUDIN
SEKRETARIS : UST. AZIZ ASY’ARI, S.Pd.
UST. IBNU JAELANI
BENDAHARA : SELATURROHMAH, S.Pd.
USTD. NURUL FITRIAH

KORDINATOR KELOMPOK
1. KELOMPOK 01 : UST. ANDIKA DAN UST. AMIRUDIN
2. KELOMPOK 02 : USTD. .SITI ROHMAH.
3. KELOMPOK 03 : USTD. NURUL FITRIAH.
4. KELOMPOK 04 : USTD. AAN NOVIANTI A.
5. KELOMPOK 05 : UST. KHOIRUL ANAS, S.Pd. DAN UST. AGUS P
6. KELOMPOK 06 : UST. M. ADNAN DAN UST. ZAINAL MUSTOFA, S.Pd.

Gumukmas , 13 Juni 2020

Mengetahui,

PENGASUH KETUA PANITIA

KH. M. HABIBULLAH KHOMSUN SY. UST. AMIRUDIN

33

Anda mungkin juga menyukai