Anda di halaman 1dari 16

PERAWATAN TIMING BELT

Poros nok (camshaft) mempunyai


konstruksi yang sedemikian rupa,
selain menggerakkan mekanisme
katup, juga harus mampu melayani
berbagai macam kondisi kecepatan
putaran mesin dengan tidak
menimbulkan suara yang berisik.

Poros nok tersebut digerakkan oleh


poros engkol dengan berbagai
macam mekanisme penggerak.
 Timing gear adalah mekanisme penggerak
katup yang menggunakan roda gigi yang
berkaitan langsung antara poros engkol dan
poros nok.

 Type ini terdapat beberapa kelemahan, yaitu


efisiensi mesin menjadi rendah dan
menimbulkan suara berisik.
Timing chain
merupakan
penggerakan
katup yang
menggunakan
perantara rantai
sebagai
penghubung
putaran dari
poros engkol ke
poros nok.
Timing belt adalah
penggerak mekanisme
katup yang paling
banyak digunakan pada
mobil-mobil saat ini,
karena memiliki
keuntungan yaitu
konstruksi yang lebih
mudah, suara yang
ditimbulkan minim,
karena material yang
digunakan pada timing
belt mempunyai sifat
yang dapat meredam
getaran.
Konstruksi Timing Belt

Timing Belt
Konfigurasi Camshaft
SOHC DOHC

OHV
Timing Belt Mesin 4G67 (Mitsubishi Lancer GTi 1800 DOHC
“Dan Gan”)
PEMERIKSAAN TIMING BELT, MELIPUTI:
 Periksa ketegangan timing belt.
Hasil Pemeriksaan: Defleksi 4-5 mm.
 Periksa keausan atau keretakan
permukaan timing belt.
 Periksa kelancaran timing belt tensioner
bearing.
Hasil pemeriksaan: Bearing berputar
lancar.
 Periksa keausan camshaft sprocket.
 Periksa keausan dan keretakan
crankshaft sprocket
GANGGUAN-GANGGUAN PADA TIMING BELT
 1. Timing Belt Putus

 2. Timing Belt Kendor, akibatnya melompat

 3. Timing Belt aus atau retak-retak

 4. Suara berisik pada timing belt


 Keausan pada belt tensioner
JADWAL PENGGANTIAN TIMING BELT:
 1. Setiap 80.000 km atau 4 tahun

 2. Setiap 100.000 km atau 5 tahun

 3. Setiap 60.000 km atau 3 tahun

Anda mungkin juga menyukai