MODUL 6 MENYONGSONG PERUBAHAN (Jumat, 09.30-11.10@D-404)

MODUL PERKULIAHAN
ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
Pokok Bahasan
MENYONGSONG PERUBAHAN
(1. Pengertian perubahan 2. Pengertian adaptasi 3. Menyiapkan diri menyongsong
perubahan 4. Berpikir kreatif)
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021

2 SKS
Kode MK dan Kelas :

Program
Fakultas Pertemuan U001700009 (1A7615BA) Disusun Oleh
Studi
Jumat, 09:30 - 11:10@D- EDYSON, SE., MM.
PISIKOLOGI PISIKOLOGI
06 404
Abstract Kompetensi
Mahasiswa diharapkan Dapat Mengerti Mahasiswa Dapat Mengerti Perubahan,
Perubahan, Adaptasi dan Mampu Menyiapkan Adaptasi dan Mampu Menyiapkan Diri
Diri Mmenyongsong Perubahan serta berpikir Mmenyongsong Perubahan serta berpikir
Kreatif. Kreatif.
Pembahasan
1. Penegertian perubahan.
Pengertian perubahan menurut Jeff Davison (2003), perubahan adalah terjadinya

sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan juga bermakna melakukan hal-
hal dengan cara baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru, memasang
sistem baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, atau terjadinya peristiwa
yang bersifat mengganggu (disruptive) yang sangat signifikan.
Adapun perubahan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam
kehidupan pribadi. Sebagai makhluk sosial, kita tidak hidup sendirian (solitaire). Apabila
lingkungan berubah, maka kita tidak dapat tinggal diam apabila kita tidak ingin tertinggal.
Sedangkan perubahan ada yang berasal dari internal maupun eksternal. Dari
internal, kita sering mengalami perubahan emosi, mulai dari naik turunnya semangat,
hingga aneka perubahan yang dilandasi oleh mentalitas dalam diri. Selain itu, secara fisik
kita juga selalu berubah, dari bayi, tumbuh jadi anak, remaja, dewasa, tua, hingga
akhirnya mati. Sedangkan dari eksternal, ada perubahan musim dan cuaca. Ada panas
ada dingin. Ada malam dan ada siang. Ada hujan ada kemarau. Ada gelap, ada pula
terang. Dan semua itu berjalan beriringan sehingga selalu mendorong terjadinya
perubahan. (Andrie Wongso, 2010).
Selanjutnya dalam era Komunikasi dan Informasi saat ini, hubungan sosial
menemukan bentuk dan media yang baru yaitu situs jejaring social seperti facebook dan
Twitter, di mana facebook sebagai jejaring sosial bukanlah yang pertama tetapi
Facebook, telah ada friendster yang pada pertengahan tahun 2000-an sangat popular di
kalangan anak-anak muda. Namun saat ini friendster tenggelam digilas popularitas
Facebook, saat itu Friendster terlambat menyadari perubahan.
Sementara Fecebook melakukan berbagai terobosan yang meliputi kemudahan
berinteraksi, beragamnya informasi dan layanan, kemudahan pencarian menggunakan
garis waktu (timeline), yang semuanya berlandaskan inovasi, Facebook saat ini melaju
menjadi situs jejaring sosial terbesar di dunia. Namun Facebook tidak boleh terlena,
karena perubahan adalah keniscayaan, maka apabila Facebook tidak terus-menerus
berinovasi maka nasibnya akan seperti Friendster.
Ketika itu pemilik dan pendiri Facebook adalah seorang Twitter berbentuk mini
blog mulai banyak penggemarnya. Padahal hanya dengan 140 karakter pemilik Twitter
2020 Mata Kuliah Etik UMB Pusat Bahan Ajar TATAP MUKA
2
Semester Ganjil 2020/2021 http://www.mercubuana.ac.id
Dosen Pengampu EDYSON, SE. MM.
dapat menuliskan apa saja yang ingin disampaikan kepada para pengikutnya. Dalam hal
ini Twitter juga memiliki fasilitas retweet yaitu seorang pengikut dapat mengutif tulisan
orang diikuti (following) untuk dapat dibaca oleh pengikutnya (follower) yang lain. Untuk
itu informasi dapat segera tersebar dengan luas dan cepat. Dalam hal ini termasuk
Presiden Obama, Menteri BUMN Dahlan Iskan memiliki akun Twitter, di mana Twitter
dipilih sebagai media mereka berhubungan langsung dengan masyarakat luas, menerima
masukan dari berbagai kalangan yang sangat berguna untuk pekerjaan mereka sebagai
Presiden Amerika maupun sebagai seorang Menteri di Indonesia.
Sehubungan dengan hal itu, apabila tahu perubahan tentang hukum yakni bahwa
semua pasti berubah, populer, sukses, berkuasa, belum tentu semuanya akan seperti itu.
Karena sekarang sukses tetapi belum tentu besok sukses dan sebaliknya, apabila hari ini
gagal belum tentu besok hari akan mengalami kegagalan yang sama. (Andrie Wongso,
2010).
Akhirnya dalam menghadapi dan menyikapi perubahan terdapat 2 hal yang dapat
dilakukan, yaitu :
1. Beradaptasi; dan
2. Bersikap Proaktif dan antisipatif terhadap kemungkinan perubahan di masa depan.
2. Pengertian adaptasi.
Pengertian adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi ini diperlukan oleh makhluk hidup
dibumi, karena setiap lingkungan dibumi memiliki karakteristik sendiri. Misalkan dikutub
suhunya sangat dingin serta banyak terdapat air sedangkan sebaliknya di daerah gurun
suhunya panas, gersang, dan sulit untuk mendapatkan air.
Sedangkan ditempat tersebut makhluk hidupnya memiliki bentuk dan karakteristik
berbeda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seperti, Beruang kutub
memiliki bulu yang lebat untuk melindungi tubuhnya dari suhu dingin dan di gurun unta
memiliki punuk atau bagian yang menonjol di punggungnya sebagai penyimpan
cadangan air karena digurun sulit untuk mendapatkan air.
Adapun lingkungan tempat makhluk hidup berkembang biak disebut dengan
habitat, di mana pada umumnya, makhluk hidup yang sudah beradaptasi dilingkungan
tertentu sulit untuk beradaptasi ditempat lain. Kecuali manusia, karena manusia memliki
otak dan pikiran sebagai alat untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan yang ada.
Adapun otak dan pikiran ini digunakan untuk menyesuaikan lingkungan dengan
kemauannya. Misalkan, dikutub itu dingin maka ia membuat rumah yang berbentuk
3
seperti kubah karena dengan bentuk seperti itu maka suhu didalamnya akan lebih
hangat.
Selanjutnya berdasarkan pandangan sosiologi, adaptasi adalah sebuah proses
seorang secara individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik dilihat dari
aspek geografis, budaya maupun aspek-aspek lingkungan sekitar lainnya. Adapun dari
prespektif biologi adaptasi merupakan cara bagaimana organisme mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup (Fakhtullah, 2012).
Berdasarkan uraian pengertian adaptasi, maka dapat disimpulkan bahwa setiap
manusia pasti pernah mengalami masa kapan beradaptasi dan membuat penyesuaian
dengan lingkungannya karena pada dasarnya manusia tidak akan berhenti untuk
berubah. Begitu halnya dunia selalu berubah, maka pula manusia harus selalu berubah
dan beradaptasi untuk mengimbangai perubahan tersebut (Fakhtullah, 2012).
Untuk itu, dengan beradaptasi tidaklah cukup, bahkan dibutuhkan sikap positif dan
antisipatif yaitu membuat terobosan baru, selangkah lebih maju, keluar dari zona aman
(comfort zone) dan menjadi bagian dari perubahan itu sendiri, maka menyongsong
perubahan adalah prinsip penting dalam menyiapkan diri untuk sukses kedepan.
3. Menyiapkan diri menyongsong perubahan.
Kata perubahan sering berlawanan dengan kata kemapanan, di mana biasanya

anak muda paling senang menuntut perubahan, tetapi secara perlahan tuntutan semakin
mengendor, di mana lebih menyukai kewilayah kemapanan. Ketika muda, wajar
menuntut perubahan, karena apabila tidak ada perubahan akan mempengaruhi
perkembangan kehidupan. Kemudian dalam usia tua, empat puluh keatas, tuntutan
perubahan mulai menurun, karena pada umumnya pada usia tersebut seseorang sudah
mulai mapan kehidupanannya dan dapat menikmati fasilitas.
Adapun perubahan secara radikal disebut revolusi, sedangkan secara alamiah
disebut evolusi, di mana keduanya dapat bermakna positif apabila disiasat dengan arif
dan bijaksana. Seperti dalam menghadapi penjajah harus dengan revolusi karena
kemerdekaan sangat penting bagi kehidupan manusia, maka kemerdekaan diupayakan
dengan segala bentuk pengorbanannya. Untuk itu, pada alam kemerdekaan perubahan
diperlukan secara evolusi, karena dengan cara ini eksesnya tidak berdampak negatif.
Berdasarkan pengalaman sebagai bentuk pengujian bagi Indonesia, ketika tahun
1965 terjadi revolusi oleh gerakan 30 September 1965. Tahukah anda apa
gelar pahlawan revolusi, siapa saja yang menyandang gelar pahlawan revolusi dan apa
hubungannya dengan G30S?. Pahlawan Revolusi adalah gelar pahlawan yang diberikan
4
kepada sejumlah perwira militer yang gugur pada peristiwa G30S tahun 1965. G30S
merupakan kepanjangan dari Gerakan 30 September atau sering juga di sebut
GESTAPU gerakan september tiga puluh.
Adapun peristiwa pergerakan partai komunis indonesia PKI yang mencoba
melakukan kudeta dengan cara membunuh 6 perwira tinggi militer dan beberapa orang
lainnya, yang dilakukan pada malam hari 30 september 1965 yaitu Jenderal TNI
Anumerta Ahmad Yani, Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto, Letnan Jenderal TNI
Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono, Letnan Jenderal Siswondo Parman, Mayor Jenderal
Pandjaitan, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Pierre Tendean, AIP Karel
Satsuit Tubun, Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono.
Selanjutnya timbulnya reformasi pada masa pemerintahan Orde Baru, terutama
terletak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum. Adapun tekad Orde
Baru pada awal kemunculannya pada tahun 1966 adalah akan melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Sedangkan Orde Baru memegang tumpuk kekuasaan dalam mengendalikan

pemerintahan, muncul suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan
kekuasaannya atau status quo. Hal ini menimbulkan akses-akses nagatif, yaitu semakin
jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut. Akhirnya penyelewengan dan penyimpangan
dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang terdapat pada UUD 1945, banyak
dilakukan oleh pemerintah Orde Baru.
Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya akan menimbulkan
permasalahan politik, maka terdapat kesan bahwa kedaulatan rakyat berada di tangan
sekelompok tertentu, bahkan lebih banyak di pegang oleh para penguasa. Dalam UUD
1945 Pasal 2 telah disebutkan bahwa “Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR”. Pada dasarnya secara de jore (secara hukum)
5
kedaulatan rakyat tersebut dilakukan oleh MPR sebagai wakil-wakil dari rakyat, tetapi
secara de facto (dalam kenyataannya) anggota MPR sudah diatur dan direkayasa,
sehingga sebagian besar anggota MPR itu diangkat berdasarkan ikatan kekeluargaan
(nepotisme).
Adapun keadaan seperti ini mengakibatkan munculnya rasa tidak percaya kepada
institusi pemerintah, DPR, dan MPR. Ketidak percayaan itulah yang menimbulkan
munculnya gerakan reformasi. Gerakan reformasi menuntut untuk dilakukan reformasi
total di segala bidang, termasuk keanggotaan DPR dam MPR yang dipandang sarat
dengan nuansa KKN.
Selanjutnya gerakan reformasi juga menuntut agar dilakukan pembaharuan
terhadap lima paket undang-undang politik yang dianggap menjadi sumber ketidakadilan,
di antaranya :
1. UU No. 1 Tahun 1985 tentang Pemilihan Umum
2. UU No. 2 Tahun 1985 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas dan Wewenang DPR /
MPR
3. UU No. 3 Tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya.
4. UU No. 5 Tahun 1985 tentang Referendum
5. UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Massa.
Selan itu, perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional dianggap telah
menimbulkan ketimpangan ekonomi yang lebih besar. Monopoli sumber ekonomi oleh
kelompok tertentu, konglomerasi, tidak mampu menghapuskan kemiskinan pada
sebagian besar masyarakat Indonesia. Kondisi dan situasi Politik di tanah air semakin
memanas setelah terjadinya peristiwa kelabu pada tanggal 27 Juli 1996. Peristiwa ini
muncul sebagai akibat terjadinya pertikaian di dalam internal Partai Demokrasi Indonesia
(PDI).
Sedangkan menurut pendapat Rhenald Kasali ditulis dalam buku Cracking Zone
menyebutkan bahwa dunia telah memasuki era baru yang disebut sebagai Cracking
Zone. Adapun Cracking Zone adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk
menggambarkan mada transisi dari era ekonomi industri memasuki era ekonomi baru
yang didominasi oleh perkembangan teknologi informasi dan keterbukaan informasi.
Dalam hal ini banyak perubahan yang diusung mulai dari skala mikro proses kerja, model
bisnis, budaya organisasi sampai pada tatanan makro seperti budaya masyarakat sampai
dengan strategi pertahanan dan keamanan Negara (Riri Satria, 2011).
Adapun Crack berasal dari bahasa Inggris yang berarti patahan/retakan yang
diartikan sebagai terobosan. Pada era ini muncul C-Gen atau Connected-Generatoion, di
mana generasi ini dengan kemampuannya untuk saling terhubung dan bertukar informas
6
dengan cepat. Pada generasi ini sebuah berita akan tersebar dengan cepat, terlepas dari
kebenaran isi berita tersebut.
Selanjutnya, para pemimpin pada era ini disebut Craker, di mana salah satu ciri
yang sangat menonjol dari zona baru itu adalah mulai bergesernya peran orang “leader’
menuju ‘craker’. Adapun menurut Rhenald Kasali “leader” mengubah haluan perusahaan,
sedangkan ‘Craker’ mengubah wajah industri. Selain itu, Hasnul Suhaimi seorang CEO
telekomunikasi Indonesia berhasil mengubah wajah industri telekomunikasi lewat prinsip
freemium-nya : Tarif supermurah, volume besar, frekuensi tinggi, namun layanan
produknya harus premium.
Pada saat ini, tenaga muda, kreatif, energik, sigap menyikapi masa depan adalah
tenaga-tenaga yang dihargai oleh dunia kerja maupun dunia bisnis, maka sukses saat ini
dapat diperoleh dalam waktu yang relatif singkat. Dibandingkan dengan masa lalu untuk
berkarir dalam sebuah perusahaan, seseorang perlu menitinya dari bawah sebelum
mencapai puncak pimpinan =(BOSS) dan membutuhkan waktu yang cukup lama, di
mana salah satu kriterianya adalah loyalitas terhadap perusahaan yang dibuktinya
dengan masa kerja pada perusahaan. Untuk itu, dapat dibayangkan berapa usia
seseorang untuk dapat mencapai jenjang karir yang tinggi. Namun dengan perubahan
zaman yang cepat, maka loyalitas bukan lagi syarat utama bagi seseorang untuk dapat
meniiti jenjang karir. Sehingga ide segar yang cemerlang, pikiran kreatif, sikap percaya
diri yang tinggi, energik, dan sigap adalah potensi yang dapat dijual oleh seseorang
dalam meniti karir jalur cepat.
Adapun menurut pendapat Margareta Astaman dalam bukunya Fresh Graduate
Boss (2012) bahwa dalam usia yang 25 tahun dia telah menjadi perintis si sebuah
perusahaan berbasis internet dan media, namun sebelumnya menjadi assistent Vice
President pada PT. Multiply Indonesia, sebelum mengawali karir sebagai country Editor
di Microsoft Network (MSN) Indonesia, kemudian menjadi Portal Executive. Margareta
dipanggil akrabnya Margie telah menulis 5 buah buku. Untuk itu, atas prestasi yang
dicapai dengan tidak semudah membalikkan telapak tangan, di mana atas keteguhannya
pada cita-cita, pemanfaatan teknologi untuk memperdalam keahliannya, sikap pantang
putus asa, melihat peluang di masa depan, perjuangnannya yang tanpa henti
membawanya kepada posisi seperti sekarang. Akhirnya Margareta dikategorikan sebagai
seorang Cracker.
Faktor-faktor yang Perlu Diwaspadai
7
Perkembangan dunia selalu berubah, maka kebutuhan dan syarat-syarat
seseorang untuk dapat diterima bekerja juga harus berubah, maka perlu faktor-faktor
diwaspadai yaitu :
1. Faktor Eksternal
a. Pesaing (Kompetitor)
Ketika anda diwisuda, perhatikan berapa banyak teman anda yang
diwisuda? Seribu Duaribu wisudawan?. Mereka akan segera menjadi
pesaing/Kompetitor untuk mencari pekerjaan. Apakah anda dapat lebih dari para
meraka? Apakah anda sudah siap bersaing? Apakah anda kelebihan anda
dibandingkan dengan mereka? Berapa orang yang cerdik? mungkin sudah
mempersiapkan diri seperti sudah mengerti apa saja yang dibutuhkan dalam
pekerjaan yang diinginkan. Kemungkinan kemampuan bahasa asing lisan dan
tulisan selain bahasa Inggris.
Ketika masa kuliah orang ini sudah belajar atau kursus bahasa yang
dibutuhkan, mungkin bagi yang lain telah magang ketika masih kuliah, sehingga
sudah memiliki jaringan kerja, sudah terkenal dan dikenal oleh pemberi kerja, maka
hal tersebut merupakan nilai tambah bagi orang tersebut untuk memperoleh
pekerjaan dengan cepat.
Sementara bagi orang yang lebih suka menjadi wirausaha, mungkin bisa
mengumpulkan teman-teman sesama lulusan yang memiliki keahlia berbeda-beda
untuk saling bersinergi membuka bidang usaha baru, sehingga langkah tersebut
disebut koopetisi yaitu bekerjasama (kooperasi) dengan pesaing (competitor)
Kasali, 2011.
b. Teknologi
Perkembangan teknologi yang amat sangat pesat terutama Teknologi
Informasi dan Komunikasi, di mana penguasaan penggunaan teknologi sudah
menjadi keharusan bagi para tenaga kerja saat ini terutama aplikasi-aplikasi
standar, sehingga tambahan kemampuan terhadap penguasaan teknologi yang
spesifik akan membuat anda menjadi berbeda dengan yang lain. Kemudian gagap
teknologi sudah bukan jamannya, penguasaan teknologi standar juga sudah biasa
dan yang luar biasa akan menjadi pemenang.
c. Pelanggan atau Pemberi Kerja

Pelanggan atau pemberi kerja dapat perusahaan maupun klien perorangan
untuk bidang kerja tertentu. Adapun kebutuhan pemberi kerja kedepan akan seperti
8
apa, kemampuan apa yang diinginkan oleh pemberi kerja harus dapat diantisipasi
sejak dini. Seperti pada tahun 18 Juli 2012 yang lalu telah dilanda kemacetan luar
biasa akibat demontrasi buruh secara besar-besaran. Para buruh menuntut
kelayakan upah dan penghapusan sistem kerja tenaga luar (outsourcing).
Berkaitan dengan outsourcing adalah yang paling banyak dikuasasi oleh
perusahaan, karena perusahaan dapat melakukan penghematan biaya operasional
dibandingkan dengan mengangkat tenaga kerja tetap, meskipun tetap harus
mengikuti peraturan pemerintah tentang hak dan kewajiban pekerja.
Dalam hal ini sebagai calon tenaga kerja apabila kemampuan rata-rata
banyak pesaingnya, maka anda tidak mempunyai nilai jual, itulah yang dialami oleh
para buruh yang berdemo, di mana mereka tidak mempunyai posisi tawar yang
baik. Untuk itu, keahlian yang khusus dan berbeda merupakan asset yang dapat
anda jual, baik sebagai profesional maupun sebagai karyawan.
Kedepan persyaratan kerja standar bagi seorang sarjana antara lain
penguasaan terhadap Teknologi Informasi (TI), kemampuan berbahasa Inggris
Aktif, Nilai TOEFL di atas 500, maka lebih baik dari pesaing anda perlu menambah
keahlian lain seperti kemampuan berbahasa asing selain bahasa Inggris misalkan
bahasa Mandarin.
2. Faktor Internal
Faktor-faktor dari dalam diri (internal), juga dapat menghambat bagi kemajuan
diri, di mana faktor internal adalah comfort Zone atau Zona Nyaman. Untuk itu anda
harus pandai berstrategi untuk menyikapi dengan cara sebagai berikut :
a. Keluar dari Comfort Zone (Zona Aman)
Comfort Zone atau Zona aman adalah suatu keadaan ketika seseorang telah
mencapai tujuan atau impiannya dan merasa nyaman dengan keadaan tersebut,
sehingga enggan meninggalkannya. Padahal Zona Aman hanya bersifat
sementara, karena dunia berubah, maka nilai-nilai dan tujuan-tujuan juga akan
berubah. Untuk itu, seseorang perlu menetapkan tujuan-tujuan baru dan berusaha
untuk mencapai kembali, sedangkan proses pencapaian tujuanitulah yang
membentuk seseorang menjadi lebih tangguh da akhirnya mencapai sukses.
b. Berpikir dengan cara baru

Yang dimaksudkan adalah selalu mencari cara-cara baru baik dalam kerja maupun
belajar, di mana cara-cara baru tersebut merupakan wujud dari kreatifitas. Untuk
itu, pikirkan cara-cara kerja yang lebih kreatif dalam mencapai tujuan. Berpikir di
luar kebiasaan dapat memicu kita untuk membuat terobosan kreatif (Lathief, 2012),
9
di mana Ira Lathief menulis buku tentang kiat-kiat berpikir kreatif dengan judul
“Normal is Boring” (=Normal itu membosankan), di mana buku tersebut sangat tidak
normal karena cara membaca buku itu justru dari belakang, sehingga bukunya
langsung menarik perhatian karena ketidak normalannya.
c. Tetapkan target yang lebih tinggi
Target ini memaksa kita untuk mengeluarka energi yang lebih besar dalam
mencapainya, karena kita akan bekerja dan berpikir ekstra keras untuk mencari
cara-cara baru untuk melompat lebih tinggi dan mencapai target lebih tinggi pula.
Untuk itu, dalam keadaan terpaksa karena dikejar anjing, maka orang tersebut akan
memunculkan tenaga ekstranya dan akan sanggup melompati pagar. Terkait
dengan hal itu, maka target-target yang lebih tinggi, waktu yang singkat, persaingan
yang ketat, akan memacu kita mengeluarkan energi yang besar dan mewujudkan
hal-hal yang tidak mungkin dalam kondisi normal menjadi mungkin.
4. Berpikir kreatif (Positif Thingking)
Pelajaran penting yang pernah dilakukan para crackers adalah pentingnya

kreativitas untuk menumbuhkan efek cracking. Untuk itu, anda harus terus bergerak
mencari “pintu”, mengetuknya dan apabila perlu mendobraknya dengan senyuman lebar
(Kasali, 2011).
Pertanyaan “Apa yang dimaksud dengan berpikir kreatif?”. Jawabnya adalah
berpikir di luar kebiasaan atau “Think Out of the Box”. Kedepan kreatifitas akan memiliki
nilai yang tidak terhingga.
Contoh : Di masa yang lalu bepergian dengan menggunakan pesawat terbang
hanya dapat dilakukan oleh orang kaya saja, karena biaya tiket yang tinggi. Hal ini seperti
Air Asia merupakan perusahaan penerbanga milik Malaysia adalah salah satu
perusahaan pertama yang melakukan terobosan dengan memangkas biaya tiket
penerbangan yang sangat murah dan dapat terjangkau oleh rakyat biasa termasuk untuk
tujuan luar negeri.
Untuk itu, berbagai cara dilakukan untuk dapat memberikan tiket termurah,
dimulai dari pemesanan sejak jauh-jauh hari hingga waktu pemesanan yang singkat dan
jumlah kursi yang terbatas. Strategi tersebut membuat orang berlomba melakukan
pemesanan dengan memisahkan biaya bagasi, makan, biaya administrasi, malakukan
promosi heboh dengan penawaran tiket gratis adalah beberapa strategi yang dilakukan
dalam usaha merebut konsumen, maka yang dilakukan oleh Air Asia adalah berpikir
kreatif.
10
Adapun, menurut pendapat Ira Lathief dalam bukunya “Normal is Boring” dengan
menuliskan kiat-kiat berpikir kreatif sebagai berikut :
1. Berani berbeda
Lady Gaga adalah salah satu contoh sosok kreatif yang selalu tampil beda di
panggung. Hal itu kebanyakan penyanyi wanita ingin tampil secantik mungkin pada
saat bernyanyi di pentas, Lady Gaga selalu tampil nyentrik dan unik, seperti pernah
muncul di panggung hanya mengenakan gelembung-gelembung balon yang menutupi
tubuhnya. Namun terkadang akibat penampilannya yang kontroversial tersebut Lady
Gaga tidak diizinkan tampil di suatu tempat (Jakarta), namun ia tetap tidak mengubah
gayanya, maka orang yang kreatif tidak takut berbeda.
2. Berpikir terbalik
Tayangan EMPAT MATA dengan pembawa acaranya Tukul sempat diprotes oleh
masyarakat, maka Program talk show mengalami pencekalan, namun setelah tim
kreatif mengubahnya menjadi BUKAN EMPAT MATA, maka acara tersebut dapat
kembali ditayangkan dan menemui sukses, sehingga hal tersebut merupakan contoh
strategi kreatif yang cerdas.
11
3. Berpikir secara Lateral
Berpikir Legal berarti menghubung-hubungkan berbagai hal yang sering kali tidak ada
kaitanya, seperti Rawon Setan adalah nama sebuah rumah makan rawon di Surabaya
yang sangat terkenal sampai kota lainnya. Adapun kata setan sama sekali tidak
berkatan dengan makanan tetapi penamaan Rawon Setan justru membuatnya
menjadi terkenal.
4. Melihat dengan cara yang berbeda

“Rumah Sakit” memberikan persepsi sebagai tempat berkumpulnya “penyakit”, namun
tidak heran apabila sering kali orang menjadi sakit menjadi lebih sakit saat berurusan
dengan rumah sakit. Sebagai contoh Klinik di kawasan Menteng mengubah persepsi
tersebut dengan menamakan dirinya sebagai RUMAH SEHAT. Untuk itu, persepsi
yang muncul di benak masyarakat adalah : MENJADI SEHAT, maka cara padang
seperti ini, selain berbeda juga mengubah persepsi negatif menjadi positif.
5. Jadilah Unik
Arief Rahman, seorang penyiar dan produser sebuah radio terkenal di bandung,
menuliskan Cvnya dalam sebuah format “cerpen” sepanjang 1 halaman yang
menceritakan segala hal unik tentang dirinya ketika ia pertama kali memulai
langkahnya di dunia broacast (penyiar). Adapun tulisan tersebut dibuat dengan gaya
santai dan menyisipkan humor yang merupakan karakter khasnya. Bermula dari CV
unik tersebut Arief Rahman berhasil dipaggil wawancara untuk menjadi penyiar di
sebuah radio, sehingga menjadi andalan penyiar radio.
Pertanyaan : Sudah siapkah anda menyongsong perubahan?
Apabila anda tidak ingin dipaksa masuk dalam persaingan, pilihan anda (Lathief,
2012) yaitu :
1. BE THE FIRST (Jadilah yang pertama);
2. BE BETTER (Jadilah lebih baik); dan
12
3. BE DIFFERENT (Jadilah berbeda).
Apabila anda tidak lebih, maka jadilah berbeda.
EVALUASI DIRI :
Setiap mahasiswa wajib mengerjakan pada lembar kerja Evaluasi Diri !!!.
Daftar Pustaka
----------Ir. Primi Artiningrum, M.Arch., DR. Augustina Kurniasih, ME. dan DR. Ir.
Arissetyanto Nugroho, MM., Etika dan Perilaku Profesional Sarjana, Universitas Mercu
Buana, Edisi Cetakan Pertama, 2013, Graha Ilmu.
----------Ariani, Farida dkk. 2016. Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
----------http://zuhriindonesia.blogspot.co.id/2017/04/komunikasi-efektif-dalam-
pembelajaran.html.
---------https://id.search.yahoo.com/yhs/search?hspart=iba&hsimp=yhs-
1&type=shds_5681_CRW_ID&p=gambar+komunikas+efektif
13

MODUL 6 MENYONGSONG PERUBAHAN (Jumat, 09.30-11.10@D-404)

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

MODUL 6 MENYONGSONG PERUBAHAN (Jumat, 09.30-11.10@D-404)

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MODUL PERKULIAHAN

ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA

SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Kode MK dan Kelas :

Pengertian perubahan menurut Jeff Davison (2003), perubahan adalah terjadinya

3. Menyiapkan diri menyongsong perubahan.

Kata perubahan sering berlawanan dengan kata kemapanan, di mana biasanya

Sedangkan Orde Baru memegang tumpuk kekuasaan dalam mengendalikan

Faktor-faktor yang Perlu Diwaspadai

c. Pelanggan atau Pemberi Kerja

b. Berpikir dengan cara baru

4. Berpikir kreatif (Positif Thingking)

Pelajaran penting yang pernah dilakukan para crackers adalah pentingnya

4. Melihat dengan cara yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai