ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran masalah settlement pondasi pompa yang mengakibatkan
instalasi perpipaan terdeformasi, bengkok, sub standard, unsafe condition dan metode perbaikan yang
dilakukan.Metode penelitian yang digunakan penelitian aplikasi dengan studi kasus penanganan masalah pondasi
pompa minyak yang mengalami penurunan hingga melebihi batas aman dan perbaikannya dengan cara peninggian
toping pondasi (leveling). Hasil perbaikan menunjukan struktur beton pondasi eksisting dengan struktur beton baru
dapat bonding dengan baik. Hasil monitoring setelah pompa dioperasikan indikasi vibrasi pada pondasi dan pada
pompa maupun prime movernya sangat rendah dan dalam batas aman. Success story hasil penelitian aplikasi metode
leveling terhadap 22 Unit pondasi pompa proses kilang ini dapat direplikasi untuk mengatasi permasalahan sejenis
di unit kerja Pertamina yang lain maupun diluar Pertamina.
Tabel 1. Data penurunan pondasi pompa spesifikasi material flowable microconcrete yang
memiliki sifat tidak susut, tidak retak dan memiliki kuat
tekan tinggi. Adapun metode perbaikan yang digunakan
adalah metode leveling yakni dengan memotong bagian
toping beton pondasi, menyambung tulangan,
menyambung baut-baut angker dan meninggikan
permukaan pondasi pompa dengan metode grouting.
Diyakini dengan menggunakan spesifikasi material
flowable microconcrete dan metode perbaikan leveling
dapat mengatasi permasalaha dengan baik dan aman.
Target perbaikan adalah 22 (dua puluh dua) unit
pondasi pompa yang menggunakan jenis pondasi
dangkal dan mengalami settlement.
Pertanyaan Penelitian
Hasil assessment diketahui bahwa pondasi pompa Pertanyaan yang dikembangkan dan diharapkan
pada kondisi sub standard dan unsafe condition dengan akan ditemukan jawabannya melalui penelitian ini
dampak ditimbulkan adalah secara Quality : Alignment dalam rangka menjawab faktor dan penyebab
pompa, nozzle pipa inlet, pipa outlet offset, perpipaan permasalahan adalah :
mengala mi overstress. Secara Cost : Biaya 1. Bagaimana gambaran spesifikasi material flowable
pemeliharaan dan perbaikan sebesar Rp 300 Juta. microconcrete yang digunakan ?
Secara Delivery: Kesulitan spesifikasi material dan 2. Bagaimana perbaikan pondasi pompa dengan
metode pelaksanaan perbaikan pondasi pompa dengan metode leveling ?
waktu yang terbatas. Secara Safety : Pondasi pompa 3. Bagaimana tolok ukur hasil perbaikan pondasi yang
pada kondisi unsafe condition dan sub standard. Dan digunakan ?
secara Moral : Beban moral pekerja terkait
pemeliharaan dan kehandalan peralatan kilang. Tujuan Penelitian
Terhadap permasalahan telah dilakukan upaya
perbaikan dengan cara penyambungan, reposisi dan Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini
relokasi perpipaan inlet (suction) dan outlet (discharge) adalah :
pompa. Tetapi upaya perbaikan ini juga tidak 1. Memberikan gambaran spesifikasi material flowable
menyelesaikan permasalahan karena upaya metode microconcrete
perbaikan tidak menyelesaikan faktor dan penyebab 2. Memberikan gambaran perbaikan pondasi pompa
masalah. Faktor penyebab adalah material, yakni belum dengan metode leveling
adanya spesifikasi material perbaikan dan sesuai dan
3. Memberikan gambaran tolok ukur hasil perbaikan
cocok digunakan. Sedangkan penyebab permasalahan
pondasi.
adalah kesulitan metode pelaksanaan perbaikan. Untuk
itu penelitian ini penting untuk dilakukan dalam rangka
menemukan jawaban atas faktor penyebab dan 2. TINJAUAN PUSTAKA
penyebab masalah. Jika tidak ditemukan jawaban atas
faktor penyebab dan penyebab permasalahan Pondasi Pompa
dikawatirkan suatu saat pompa akan mengalami
Pondasi adalah bagian dari konstruksi yang
kegagalan (failure).
berfungsi untuk menempatkan bangunan dan
meneruskan beban dari struktur atas ke tanah dasar
Rumusan dan Asumsi Masalah Penelitian
pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya
Dari faktor dan penyebab permasalahan diatas differential settlement pada sistem strukturnya. Pondasi
diketahui bahwa faktor penyebab masalah dominan peralatan di kilang berfungsi untuk menyedikan
adalah faktor material dan faktor metode kerja. Faktor kedudukan bagi pompa, mesin-mesin dan peralatan
penyebab material yakni spesifikasi material apa yang operasi kilang lainnya dengan baik dan aman tanpa
cocok dan sesuai serta dapat bonding dengan baik terjadi penurunan dan keruntuhan (failure). Untuk itu
terhadap material beton pondasi eksisting. Sedangkan pondasi mesin direncanakan dan dibuat dengan kriteria
faktor penyebab metode yakni bagaimana metode kerja tertentu agar dapat mengakomodir beban statis mesin,
yang paling cocok dan sesuai digunakan untuk beban dinamis mesin pada saat mesin dioperasikan dan
melaksanakan perbaikan terkait dengan ketersediaan beban tambahan akibat seismik, unbalance dan
waktu yang terbatas dan dilakukan pada kesempatan perubahan pada sistim konfigurasi mesin. Jenis-jenis
stop operasi untuk inspeksi dan perbaikan kilang (turn mesin di kilang meliputi mesin rotating, mesin
around) Kilang Balikpapan 1. Untuk itu dipilih reciprocating dan mesin impact. Mesin rotating adalah
mesin putaran tinggi yang terdiri dari turbo generator, pondasi yang mengalami penurunan (settlement)
steam turbines, rotary compressors, motor listrik dan mengikuti tanah dasar dibawahnya. Settlement pondasi
turbine gas yang memliki kecepatan putara 3000 – pompa ini diikuti dengan tertariknya intalasi perpipaan,
10.000 putara per menit (RPM). Mesin reciprocating fasilitas utilitas dan sistim pengkabelan listrik
adalah mesin yang cara kerjanya merubah gaya rotasi penggerak motor pompa. Perbaikan penting untuk
menjadi gaya lurus dan termasuk diantaranya internal segera dilakukan karena peralatan pada kondisi sub
combustion engines, steam engines, piston type pump standard dan unsafe condition. Hal ini sejalan dengan
and compressor dan mesin-mesin lain yang sejenis temuan asuransi yang mendapatkan temuan tersebut
yang cara bekerjanya menggunakan ctank shat sejak 2009 dan hingga penelitian ini dilakukan belum
mechanism. Mesin impact adalah mesin-mesin yang dilakukan karena belum ditemukannya metode
menghasilkan beban impact seperti diantaranya mesin perbaikan yang cocok dan sesuai. Dengan telah adanya
forging hammers, mesin kempa, drop hammer, metode perbaikan pondasi pompa yang mengalami
stamping machines dengan kecepatan operasi impact penurrunan setempat dengan metode Leveling
60-150 blows per menit (BPM). Mesin-mesin ini diharapkan permasalahan dapat diselesaikan dengan
beroperasi menghasilkan tekanan operasi, getaran dan baik dan aman.
impact yang harus diredam oleh sistim pondasi mesin Inovasi perbaikan settlement dengan metode
yang jika sistim redaman (damping system) pondasi Leveling adalah metode perbaikan dan perawatan
tidak mampu mengendalikan getaran operasi mesin dengan maksud :
maka pondasi akan mengalami rotasi, resonansi, un- 1. Mengembalikan atau memperbaiki integritas
balance dan penurunan (vertical amplitude). struktural sistim pondasi pompa
Untuk menjamin bahwa pondasi mesin (pondasi 2. Perbaiki performance pondasi pompa
dinamis) stabil maka pondasi mesin harus memenuhi 3. Meningkatkan daya dukung pondasi
kriteria daya dukung pondasi dalam batas aman, 4. Meningkatkan kinerja dan kehandalan peralatan
settlement pondasi dalam batas aman, tidak boleh 5. Memperbaikan stabilitas dan stiffeness pondasi.
terjadi resonansi yaitu frekuensi mesin sama dengan Hal yang spesifik dari pekerjaan perbaikan beton
frekuensi alami dari sistem mesin pondasi tanah dan pondasi pompa ini adalah digunakannya spesifikasi
amplitudo pondasi mesin dalam batas aman (amplitudo material mortar beton khusus yaitu microconrete yang
dalam batas ijin). Agar pondasi mesin yang digunakan dapat mengalir adalah non shrink, grout agregat alami
sesuai kriteria diatas dan aman digunakan maka dengan kekuatan awal dan tinggi yang sangat baik. Ini
historikal data mesin harus diketahui secara lengkap, khusus diformulasikan untuk lingkungan marin dan
yang meliputi data layout mesin, frekuensi operasi lingkungan air laut, dapat segera setting dengan baik
untuk menghindari resonansi, dan kekakuan tanah dilingkungan ambeint maupun didalam air dan
dipengaruhi oleh frekuensi, besarnya gaya-gaya memiliki konsistensi campuran mortar yang tetap
unbalanced, titik bekerjanya gaya-gaya unbalanced dan meskipun berada dilingkungan air laut.
amplitudo vibrasi yang di ijinkan. Demikian pula Spesifikasi material flowable microconcrete ini
historikal data parameter dinamis tanah yang terdiri cocok digunakan untuk :
dari modulus geser (shear modulus) yang didapat dari E a. Pemeliharaan struktur beton pondasi mesin dan
(modulus young atau Vs (kecepatan rambatan bangunan marin
gelombang geser), damping rasio dan poisson ratio. b. Perbaikan menyeluruh untuk berms, slab dan elemen
Informasi data historikal mesin dapat diperoleh dari struktur beton lainnya
manufaktur, sedangkan data informasi mengenai data c. Perbaikan struktur beton yang mengalami
dinamis tanah harus dicari dari hasil pengujian. permasalahan honey comb (porus seperti sarang
Jenis-jenis pondasi mesin yang digunakan di lebah)
kilang antara lain pondasi mesin massive tipe blok, tipe d. Struktur beton dengan nilai slump yang rendah
box, pondasi tipe dinding (cantilever), dan tipe rangka namun bersifat mudah dipompakan (pumpability)
(frame). Pada penelitian ini jenis pondasi yang dan dapat menjangkau jarak yang cukup jauh dan
digunakan sebagai bahan penelitian adalah pondasi detail.
jenis block massive dengan spesifikasi material beton Kelebihan spesifikasi material ini adalah :
bertulang mutu beton K-300 dan diletakan diatas diatas a. Dapat mencapai early streng yang tinggi untuk
tanah dasar yang dipadatkan. Pondasi-pondasi ini memastikan cepat commsioning struktur baru dan
digunakan untuk mendukung pompa minyak, pompa downtime minimum pada pekerjaan perbaikan
utilitas, perpipaan, pompa penunjang operasi dan beton
peralatan operasi kilang lainnya. b. Bersifat flowable grout, kemudahan grouting, dapat
mencapai detail-detail yang tidak dicapai oleh
Perbaikan Beton Pondasi Pompa mortar beton normal dan mortar beton konvensional
c. Sifat flowable lebih panjang hingga 1,50 jam pada
Perbaikan dan perawatan beton pondasi pompa suhu ambeint tinggi dibandingkan mortar beton
peralatan operasi kilang di Pertamina RU V Balikpapan konvensional, fasilitas mesin sagola grouting
yang mengalami penurunan adalah inovasi penanganan dengan kapasitas besar dalam satu tuang dan pada
kondisi tertentu tidak memerlukan pompa untuk 3. Menentukan condition grade kerusakan dan strategi
grouting perbaikan yang akan dilakukan
d. Non metalic, tidak mengandung agregat logam dan 4. Melakukan beberapa bentuk survei kondisi untuk
serupa dengan beton biasa, cocok untuk finishing mengukur masalah
architechtural 5. berurusan dengan perbaikan analisis dan rekayasa
e. Berharap untuk menggunakan, tidak memerlukan masalah dalam perbaikan
peralatan pencampuran khusus. Hal ini dapat 6. Menentukan strategi perbaikan yang meliputi
dicampur dalam mixer beton stsndard atau ini penentuan spesifikasi material, metode perbaikan,
ember dengan menggunakan grout stimer peralatan kerja diperlukan, tenaga kerja diperlukan
f. Dual sistem ekspansi untuk ekspansi terkontrol, dan skedul pelaksanaan perbaikan
padat dan tidak ada psikiater dalam keadaan 7. Monitoring dan inspeksi teknik setelah pekerjaan
mengeras perbaikan selesai dikerjakan.
g. Pengunaan mudah, tidak memerlukan peralatan
pencampuran khusus, pencampuran (mixing) dapat
3. METODE PENELITIAN
dilakukan dengan alat mixer beton stsndard atau
menggunakan ember dengan pengadukan Lokasi Penelitian
menggunakan mesin pengaduk (manual mixer)
h. Bersifat dual sistem ekspansi untuk ekspansi Penelitian ini dilakukan di PT. Pertamina RU V
terkontrol, padat dan tidak mengalami retak-retak Balikpapan tepatnya di Kilang Balikpapan I dan
dalam akibat pengerasan mortar beton. dilakukan pada kesempatan stop kilang dalam rangka
pemeriksaan peralatan dan perbaikan peralatan kilang
Tabel 2. Spesifikasi Flowable microconcrete yang mengalami kerusakan (turn around). Untuk
kepentingan operasinal dan dalam rangka pemenuhan
kapasitas produksi kilang secara kontinyu beroperasi
terus sepanjang hari dan secara skedul stop operasi
kilang hanya dilakukan sekali dalam tiga tahun.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
aplikasi yakni aplikasi yakni aplikasi metode perbaikan
pondasi pompa dengan metode leveling. Metode
penelitian ini adalah succes story (technical note)
aplikasi metode leveling (surficing) yang pertama
dilakukan pada pekerjaan perbaikan pondasi pompa di
Spesifikasi properties flowable microconcerete adalah : Pertamina RU V. Perbaikan pondasi dengan metode
Bentuk (supply form) : Powder leveling adalah jawaban atas kesulitan metode
Colour : Cement grey perbaikan pondasi yang selama ini dialami oleh PT.
Density (wet) flowable : 2.25 Pertamina RU V. Prinsip metode perbaikan leveling
Plastic : 2.28 dilakukan sesuai standard code ACI 351.1R-99/ ASTM
Flow trough/ flowable : 30 – 50 Cm C 882 (Grouting between foundations and bases for
Water : 3.2 – 3.4 Liter support of equipment and machinery).
Yield : 12.5 – 12.6 Liter
Metode Pendekatan
Penentuan spesifikasi material, metode perbaikan Penelitian ini menggunakan metode pendekatan
dan proses perbaikan struktur beton pondasi pompa studi kasus penanganan masalah penurunan berlebihan
dengan mempertimbangkan faktor dan penyebab pondasi pompa (over tolerance maximum vertical
permasalahan, bad actor penyebab masalah dan amplitude setlement foundation) terhadap dua puluh
evaluasi konkret kondisi material beton eksisting, hasil dua unit pondasi pompa di kilang Balikpapan I. Metode
diagnosa dan strategi perbaikan sesuai dengan pendekatan ini dalam rangka menemukan solusi terbaik
ketersediaan waktu dan ruang lingkup pekerjaan atas permasalahan unbalance, overstress pipe line,
perbaikan. maximum vertical amplitude dan offset algnment
Tahapan dan langkah-langkah pelaksanaan nozzle flange pipe suction and discharge pompa.
perbaikan pondasi beton dengan metode leveling
dengan langkah sebagai berikut.
1. Memperhatikan dampak yang ditimbulkan oleh
permasalahan
2. Menentukan faktor, penyebab dan bad actor
penyebab permasalahan
Pekerjaan lain yang juga dikerjakan dan permukaan pondasi pompa dengan alat ukur theodolite
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketelitian benang ukur 0.5 mm.
pekerjaan perbaikan leveling dua puluh dua pondasi
pompa Kilang Balikpapan I, adalah : Tabel 3. Elevasi pondasi sebelum dan setelah
a. Perbaikan adjustable support suction pipe dan perbaikan
discharge pipe nozzle pipe
b. Resposisi dan reseting perpipaan
c. Perbaikan base floor, bundwall, conduit dan cable
ducting
d. Perbaikan sewer system.
Indikator dan ukuran keberhasilan metode
perbaikan :
a. Spesifikasi material, peralatan dan metode kerja
yang digunakan cocok dan sesuai
b. Beton lama (beton konvensional) dan beton baru
(flowable microconcrete) dapat menyatu (bonding)
dengan baik, tidak ada indikasi retakan (crack) atau
mengelupas (lamination)
c. Alignment shaft pompa, prime mover dan nozzle
pipe dalam batas aman Hasil perbaikan berdasarkan indikator dan ukuran
d. Indikasi vibrasi vertical dan horizontal shaft dalam keberhasilan perbaikan beton pondasi pompa dengan
batas aman metode leveling metode perbaikan yang telah
e. Mematuhi prosedur keselamatan kerja dan tidak ditetapkan adalah sebagai berikut.
terjadi kecelakaan kerja (zero incident). a. Pemilihan spesifikasi material flowable
microconcrete, peralatan sagola chamber, mixing
4. HASIL DAN PEMBAHASAN grouting, metode mixing dan metode kerja yang
digunakan dapat diaplikasikan dengan mudah, tanpa
Pada kesempatan turn around (stop operasi) kesulitan dan aman
Kilang Balikpapan I PT. Pertamina RU V telah b. Secara visual beton lama (beton konvensional) dan
dilakukan perbaikan 22 (dua puluh dua) beton pondasi beton baru (flowable microconcrete) dapat menyatu
pompa di Kilang Balikpapan I menggunakan (bonding) dengan baik, tidak ada indikasi retakan
spesifikasi material flowable micro concrete Emaco (crack) atau mengelupas (lamination)
Crete S 322M (BASF) dan dapat diselesaikan dalam c. Posisi alignment shaft pompa, prime mover dan
waktu 17 hari kerja dengan baik dan aman. Penggunaan nozzle pipe telah dikembalikan kepada posisi
spesifikasi material flowable micro concrete ini dipilih standar, hasil uji alignment dalam batas aman
karena material ini bersifat tidak susut, kuat tekannya d. Data ukur indikasi vibrasi vertical dan horizontal
tinggi, dapat bonding dengan baik terhadap permukaan shaft dalam batas aman
beton eksisting, mudah dilaksanakan dan adanya e. Telah dipatuhinya prosedur keselamatan kerja dan
tuntutan waktu pelaksanaan pekerjaan perbaikan yang tidak terjadi kecelakaan kerja (zero incident).
harus diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat. Hasil perbaikan lain yang juga telah diselesaikan
Penggunaan material ini juga didasarkan atas pada kesempatan perbaikan pondasi pompa dan
keberhasilan penggunaan material yang sama pada merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perbaikan struktur beton steel chimney reinforced pekerjaan perbaikan leveling dua puluh dua pondasi
concrete (F-2-02) yang rusak akibat terpapar panas pompa Kilang Balikpapan I, adalah :
pada saat terjadi kebakaran di furnace F-3-04A Kilang a. Telah dilakukan perbaikan adjustable support
Balikpapan II. suction pipe dan discharge pipe nozzle pipe
Pekerjaan perbaikan beton pondasi pompa dengan b. Telah dilakukan resposisi dan reseting perpipaan
metode leveling diawali dengan membuang lapisan c. Telah dilakukan perbaikan base floor, bundwall,
beton eksisting yang rusak dan terkarbonasi, conduit dan cable ducting
membersihkan kotoran debu dan impurities lain yang d. Telah dilakukan perbaikan sewer system
dapat menghalangi bonding permukaan beton baru dan e. Telah dapat diselesaikan dan terpenuhinya (comply)
lama, perbaiki/ ganti dan tambahkan tulangan beton rekomendasi temuan asuransi.
jika secara analisis dianggap perlu, laburi permukaan Hasil perbaikan beton pondasi pompa Kilang
beton eksisting dengan bonding agent, pasang form Balikpapan I dari aspek Panca mutu adalah, Secara
work, siapkan adukan mortar flowable micro concrete quality : Alignment pompa, nozzle pipa inlet dan pipa
dan lakukan grouting dengan mesin sagola chamber. outlet pompa pada posisi lurus, perpipaan tidak
Form work beton yang digunakan adalah multiflex mengalami overstress. Secara Cost : Penghematan
yang telah dilapisi film anti lengket. Kontrol elevasi biaya pemeliharaan dan perbaikan sebesar Rp 300 Juta.
Secara Delivery: Spesifikasi material, peralatan kerja