Anda di halaman 1dari 11

68

C. Respons Petani Terhadap Kajian

Respons petani terhadap kajian dapat diketahui pada saat

melakukan kegiatan sosialisai tugas akhir melalui pelaksanaan

penyuluhan. Petani memberikan perhatian terhadap kegiatan penyuluhan,

hal ini dibuktikan dengan partisipasi petani dalam menghadiri kegiatan

penyuluhan. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 25 orang anggota

Kelompok Tani Masunggua yang merupakan responden. Kegiatan

penyuluhan mendapat respon yang baik dari petani hal ini ditandai dengan

antusiasme petani dalam memperhatikan materi dan memberikan umpan

balik berupa pertanyaan-pertanyaan selama kegiatan penyuluhan

berlangsung. Respon petani semakin baik setelah melakukan kunjungan

pada lokasi pelaksanaan tugas akhir. Petani mulai menunjukkan

ketertarikan terhadap materi yang ditandai oleh sikap petani yang ingin

mencoba menerapkan materi. Hal ini juga dapat didukung oleh hasil akhir

evaluasi sikap responden yang berada pada skala “Setuju (S)”.


69

D. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Kelompok Tani Masungua

dalam rancangan penyuluhan sebagai berikut :

1. Judul : Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) ampas kopi-keong

mas untuk pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.

2. Tujuan : Memberikan pemahaman kepada petani tentang

pembuatan POC ampas kopi-keong mas serta mengetahui

respon petani tentang penggunaan POC ampas kopi-keong

mas untuk pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.

3. Sasaran : Kelompok tani Masunggua, Desa Bontomangape,

Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar.

4. Metode : Pendekatan kelompok dan perorangan

5. Teknik : Ceramah, diskusi dan demonstrasi hasil (Demhas).

6. Media : Folder, peta singkap dan benda sesungguhnya.

Pemilihan metode dan teknik penyuluhan didasarkan pada

karakteristik responden, mulai dari tingkat pendidikan, umur, luas lahan,

dan tanggungan keluarga sehingga dapat meningkatkan daya adopsi

petani terhadap materi yang diberikan. Pelaksanaan penyuluhan dengan

metode kelompok dilakukan dengan mengadakan pertemuan di Kelompok

Tani Masunggua pada selasa, 19 mei 2020 pukul 09 WITA bertempat

dirumah Ketua Kelompok Tani Masunggua.


70

E. Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Evaluasi penyuluhan pertanian dilakukan untuk mengetahui respons

petani dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dengan teknik ceramah,

diskusi, demonstrasi hasil dan media berupa folder, peta singkap dan

benda sesungguhnya. Parameter yang diukur adalah pengetahuan, sikap

dan keterampillan responden (petani) sebelum dan sesudah mengikuti

kegiatan penyuluhan.

Data evaluasi dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif

kuantitatif yakni mengambil nilai kuantitatif dengan cara memberikan skor

terhadap jawaban responden kemudian diubah dalam bentuk nilai

kualitatif dengan cara memuat hasil skor, skor minimum dan skor

maksimum dalam garis continuum untuk membandingkan nilai dan

melihat perubahan.

1. Pengetahuan

a. Evaluasi Awal

Evaluasi awal adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan

responden tentang pupuk organik cair (POC) ampas kopi-keong mas

sebelum dilakukan penyuluhan. Pada lampiran 20 dapat dilihat skor yang

diperoleh pada evaluasi awal sebesar 205 atau 41%, maka dapat dinilai

sebagai berikut :

Skor yang diperoleh : 205

Skor tertinggi yang diperoleh : 25 × 4 × 5 = 500

Skor terendah yang diperoleh : 25 × 1 × 5 = 125


71

Demikian pengukuran tingkat respon petani :

205 10 (=
x 41%
500 0 )

Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

125 250 375 500

205
TM KM M SM
                 
         
41% 1% 25% 50% 75% 100%

Gambar 6. Garis continuum Pengetahuan Evaluasi Awal

Gambar 6 menunjukkan bahwa pengetahuan petani responden

terhadap POC ampas kopi-keong mas sebelum dilaksanakan penyuluhan

masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada garis continuum yang

menunjukkan bahwa nilai skor responden masih berada pada tahap

Kurang Mengetahui (KM). Kurangnya pengetahuan petani responden

disebabkan karena POC ampas kopi-keong mas merupakan inovasi baru

dikalangan petani responden sehingga tidak banyak informasi yang

diketahui terkait POC ampas kopi-keong mas.

b. Evaluasi Akhir

Evaluasi akhir untuk mengetahui pengetahuan responden tentang

POC ampas kopi-keong mas setelah dilakukan penyuluhan.

Pada lampiran 20 dapat dilihat skor yang diperoleh pada evaluasi awal

sebesar 364 atau 72,80%.


72

Maka dapat dinilai sebagai berikut :

Skor yang diperoleh : 364

Skor tertinggi yang diperoleh : 25 × 4 × 5 = 500

Skor terendah yang diperoleh : 25 × 1 × 5 = 125

Demikian pengukuran tingkat respon petani :

364 100 (= 72,80


x
500 % ) %

Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

125 250 375 500


364
TM KM M SM
                 
         
72,80% 1% 25% 50% 75% 100%

Gambar 7. Garis continuum Pengetahuan Evaluasi Akhir

Gambar 7 menunjukkan bahwa pengetahuan petani responden

terhadap POC ampas kopi-keong mas setelah dilaksanakan penyuluhan

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada garis continuum yang

menunjukkan bahwa nilai skor responden setelah dilaksanakan

penyuluhan berada pada tahap Mengetahui (M).

2. Sikap

a. Evaluasi Awal

Evaluasi awal adalah untuk mengetahui tingkat sikap responden

tentang POC ampas kopi-keong mas sebelum dilakukan penyuluhan.


73

Pada lampiran 21 dapat dilihat skor yang diperoleh pada evaluasi awal

sebesar 199 atau 41,46% maka dapat dinilai sebagai berikut :

Skor yang diperoleh : 199

Skor tertinggi yang diperoleh : 25 × 4 × 5 = 500

Skor terendah yang diperoleh : 25 × 1 × 5 = 125

Demikian pengukuran tingkat respon petani :

19
9 100 (= 39,80
X
50 % ) %
0

Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

125 250 375 500


199
TS KS S SS
                 
         
39,80% 1% 25% 50% 75% 100%

Gambar 8 . Garis continuum Sikap Evaluasi Awal

Gambar 8 menunjukkan bahwa sikap petani responden terhadap

POC ampas kopi-keong mas sebelum dilaksanakan penyuluhan masih

rendah. Hal ini dapat dilihat pada garis continuum yang menunjukkan

bahwa nilai skor responden masih berada pada tahap Kurang Setuju (KS).

Pada umumnya, POC ampas kopi-keong mas merupakan inovasi baru

dikalangan petani responden sehingga petani responden masih enggan

menerapkan POC ampas kopi dan keong mas.


74

b. Evaluasi Akhir

Evaluasi akhir untuk mengetahui sikap responden tentang POC

ampas kopi-keong mas setelah dilakukan penyuluhan. Pada lampiran 21

dapat dilihat skor yang diperoleh pada evaluasi awal sebesar 351 atau

70,20%, maka dapat dinilai sebagai berikut :

Skor yang diperoleh : 351

Skor tertinggi yang diperoleh : 25 × 4 × 5 = 500

Skor terendah yang diperoleh : 25 × 1 × 5 = 125

Demikian pengukuran tingkat respon petani :

351
X 100% (=) 70,20%
500

Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

125 250 375 500


351
TS KS S SS
                 
         
70,20% 1% 25% 50% 75% 100%

Gambar 9. Garis continuum Sikap Evaluasi Akhir

Gambar 9 menunjukkan bahwa sikap petani responden terhadap

POC ampas kopi-keong mas setelah dilaksanakan penyuluhan mengalami

peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada garis continuum yang

menunjukkan bahwa nilai skor responden setelah dilaksanakan

penyuluhan berada pada tahap Setuju (S).


75

3. Keterampilan

a. Evaluasi Awal

Evaluasi awal adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan

responden tentang POC ampas kopi-keong mas sebelum dilakukan

penyuluhan. Pada lampiran 22 dapat dilihat skor yang diperoleh pada

evaluasi awal sebesar 237 atau 47,40% maka dapat dinilai sebagai

berikut:

Skor yang diperoleh : 237

Skor tertinggi yang diperoleh : 25 × 4 × 5 = 500

Skor terendah yang diperoleh : 25 × 1 × 5 = 125

Demikian pengukuran tingkat respon petani :

23
7 (
100 47,40
50 x % =
%
0 )

Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

125 250 375 500

237
TT KT T ST
                 
         
47,40%
1% 25% 50% 75% 100%

Gambar 10. Garis continuum Keterampilan Evaluasi Awal

Gambar 10 menunjukkan bahwa keterampilan petani responden

terhadap POC ampas kopi-keong mas sebelum dilaksanakan penyuluhan

masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada garis continuum yang
76

menunjukkan bahwa nilai skor responden masih berada pada tahap

Kurang Terampil (KT). Pada umumnya, POC ampas kopi-keong mas

merupakan inovasi baru dikalangan petani responden sehingga petani

responden masih belum dapat membuat POC ampas kopi-keong mas.

b. Evaluasi Akhir

Evaluasi akhir untuk mengetahui keterampilan responden tentang

POC ampas kopi-keong mas setelah dilakukan penyuluhan. Pada

lampiran 22 dapat dilihat skor yang diperoleh pada evaluasi awal sebesar

366 atau 73,20%, maka dapat dinilai sebagai berikut :

Skor yang diperoleh : 366

Skor tertinggi yang diperoleh : 25 × 4 × 5 = 500

Skor terendah yang diperoleh : 25 × 1 × 5 = 125

Demikian pengukuran tingkat respon petani :

366 10 (= 73,20
X
500 0 ) %

Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

125 250 375 500


366
TT KT T ST
                 
         
73,20% 1% 25% 50% 75% 100%

Gambar 11 . Garis continuum Keterampilan Evaluasi Akhir


77

Gambar 11 menunjukkan bahwa keterampilan petani responden

terhadap POC ampas kopi-keong mas setelah dilaksanakan penyuluhan

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada garis continuum yang

menunjukkan bahwa nilai skor responden setelah dilaksanakan

penyuluhan berada pada tahap Terampil (T).

Rekapitulasi perolehan skor merupakan tindakan yang dilakukan

untuk mengetahui perubahan peningkatan pengetahuan, sikap dan

keterampilan sasaran secara keseluruhan setelah diadakan penyuluhan.

Rekapitulasi perolehan skor dapat dilihat pada tabel 22.

Tabel 22. Rekapitulasi Tingkat Perubahan Pengetahuan, Sikap dan


Keterampilan Responden Tahun 2020.
Perubaha
Nilai yang diperoleh
n
N Skor
Dekrsripsi Tes Tes
o Maks
Awa % Akhi % Nilai %
l r
72,8
1 Pengetahuan 500 205 41 364 0 159 31,8
39,8 70,2
2 Sikap 500 199 0 351 0 152 30,4
47,4 73,2
3 Keterampilan 500 237 0 366 0 129 25,8
  Jumlah 1500 641   1081   440  

Berdasarkan Tabel 22 menunjukkan bahwa perubahan responden

terhadap kegiatan penyuluhan yang tertinggi adalah tingkat pengetahuan

yaitu sebesar 31,80%, sementara tingkat sikap sebesar 30,40% dan

tingkat keterampilan terendah sebesar 25,80%. Hal ini menunjukkan

bahwa petani responden merespon baik kegiatan penyuluhan yang


78

diadakan dan dapat memungkinkan terjadinya adopsi petani terhadap

pupuk organik cair (POC) ampas kopi-keong mas pada usaha taninya.

Untuk mengetahui efektifitas penyuluhan, maka dilakukan analisis

dengan menggunakan rumus :

Ps−Pr
ET P= ×100 %........ (4)
( N .4 .Q )−Pr

Maka kriteria presentasi efektifitas tingkat pengetahuan adalah :

1 – 25 % = Kurang efektif

26% - 50 % = Cukup efektif

51 – 75 % = Efektif

76 – 100% = Sangat efektif

1081−641
ET P= ×100 % = 51,34% ( Efektif )
( 25.4 .15 ) −641

Berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan, efektifiitas

penyuluhuan mencapai 51,34%, hal ini menunjukkan penyuluhan tentang

POC ampas kopi-keong mas yang telah dilakukan termasuk dalam

kategori Efektif.

Anda mungkin juga menyukai