Anda di halaman 1dari 8

LKPD

PENGUK
URAN
DAN
ALAT
IDENTITAS SISWA

UKUR
NAMA

KELAS
:

ALAMAT :
Tujuan Pembelajaran

Melalui model Problem Base Learning metode diskusi,


menggali informasi, dan penugasan siswa dapat
mengklasifikasikan, membandingkan, merekomendasi,
dan memilih alat ukur volume dan massa sesuai
ketelitian yang dipersyaratkan untuk percobaan yang
akan dilakukan serta dapat menghitung hasil
pengukuran sesuai aturan angka penting secara aktif
dan teliti.

Petunjuk Pembelajaran

• Bacalah artikel yang diberikan lalu diskusikan masalah yang


terjadi dengan teman kelompok yang telah dibuat oleh guru,
buatlah grup whatsapp kelompok bersama
guru.

• Kaitkan masalah yang terjadi dengan materi yang terdapat di


LKS ini, presentasikan hasil diskusi dan penyelasian
masalahmu melalui link yang sudah diberikan

• Kerjakan latihan soal yang diberikan untuk menilai


keberhasilanmu menyelesaikan pembelajaran ini
Untuk lebih memahami materi pentingnya memilih alat ukur yang sesuai ketelitiannya, bacalah
terlebih dahulu artikel di bawah ini sebelum dimulai pembelajaran.

STUDI OIL LOSSES DI PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMUR


stella marisstella maris

28 Jun 2021, 20:49 WIB


Liputan6.com, Jakarta
Tim teknis Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan Teknologi (KP3)
Teknologi Proses Badan Layanan Umum (BLU) PPPTMGB (LEMIGAS) tengah melakukan kajian
mengenai oil losses (penyusutan minyak mentah) di lapangan minyak Pertamina Hulu
Kalimantan Timur (PHKT).
Koordinator KP3 Teknologi Proses PPPTMGB 'LEMIGAS' Leni Herlina menjelaskan, kegiatan
studi ini diawali dengan pelaksanaan survei dan sampling pada 17-26 Mei 2021 di 22 titik
sampling dan survei di off-shore Sepinggan dan Yakin, dan on-shore Lawe-lawe.
Hasil sampling minyak mentah atau kondensat kemudian dianalisa di Laboratorium KP3
Teknologi Proses untuk mendapatkan data-data shrinkage, emulsi dan penguapan.
Data-data tersebut nantinya digunakan untuk menghasilkan formulasi shrinkage dan emulsi
serta simulasi dan inputan untuk faktor penguapan pada proses dan tangki. Hasil pengujian
tersebut akan menghasilkan faktor losses yang akan menjadi acuan bagi PHKT, PHM
(Pertamina Hulu Mahakam) dan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) yang menggunakan
fasilitas bersama.
Setelah itu, hasil laporan kegiatan ini akan diserahkan ke SKK Migas. Leni menguraikan
studi ini dilatarbelakangi penerapan sistem custody transfer dalam proses produksi minyak
mentah.
Custody Transfer adalah proses pemindahan produk untuk perdagangan atau transaksional.
Minyak mentah/kondensat yang diproduksi dari lapangan akan dikumpulkan pada beberapa
Stasiun Pengumpul (SP), kemudian diserahkan menuju suatu terminal penyimpanan akhir.
Minyak yang ditampung di SP sudah siap untuk dijual atau diserahkan ke tempat lain.
Pada proses pengiriman minyak mentah atau kondensat yang diproduksi, mitra usaha (KKKS)
menggunakan fasilitas transportasi minyak, seperti tanki dan pipa salur secara bersama.
Campuran tersebut akan membentuk suatu minyak atau kondensat yang mempunyai
karakteristik yang berbeda dibandingkan aslinya karena mengalami perubahan komposisi.
Di samping itu, jumlah total minyak atau kondensat yang diserahkan dari stasiun pengumpul
sebagai titik serah, akan berbeda dari jumlah total yang diterima pada tanki terima.
"Perbedaan jumlah pengiriman dan penerimaan ini disebut losses dan inilah yang banyak
menimbulkan permasalan di antara KKKS mengenai jumlah minyak mentah atau kondesat yang
telah diproduksinya," jelas Leni.
Keikutsertaan minyak mentah atau kondensat PHM dan KKKS lain pada jalur pipa/tanki yang
digunakan secara bersama dengan minyak-minyak PHKT pada sistem transportasi/jaringan
pipa/tanki yang dikelola oleh PHKT.
Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan oil losses. Ya, oil Losses yang akan dihitung
adalah nilai faktor koreksi shrinkage, emulsi dan penguapan.
Custody Transfer mensyaratkan tingkat akurasi yang tinggi. Kesalahan pengukuran ketinggian
produk BBM di dalam tangki timbun (Tank Gauging) untuk Custody Transfer adalah sebesar
maksimal 0.01%.
Sementara untuk pengukuran temperatur, ketelitian ditetapkan sampai pada 0.25 derajat
celcius. Salah satu syarat Custody Transfer adalah digunakannya alat ukur yang sesuai
standar.

Setelah membaca dan melihat video pada saat pembelajaran, tuliskan pendapat anda
apakah alat ukur gelas memiliki kesamaan ketelitian ? berdasarkan video yang anda
lihat bisakah anda urutkan alat ukur berdasarkan ketelitiannya? Menurut anda adakah
hubungannya ketelitian alat ukur dengan peristiwa yang terjadi pada artikel diatas?
Silahkan kirim hasil diskusi melalui link google form berikut
……………………………..https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeMfns-
vrxDILiD9Ihjx1pnjPRramV3plGgtzepQ3SYYvOyUw/viewform?usp=sf_link
Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Kegiatan membandingkan suatu besaran dengan standar yang tertelusur langsung ke
sistem SI disebut...
a. Kalibrasi
b. Pengukuran
c. Perbandingan langsung
d. Validasi
e. Perbandingan tidak langsung
2. Ketika melakukan pengukuran, sering kali kita memperoleh hasil yang tidak sesuai
dengan nilai sebenarnya. Perbedaan nilai ini disebut...
a. Ketepatan d. Simpangan rata-rata
b. Ketelitian e. Simpangan rata-rata relatif
c. Kesalahan
3. Sebelum digunakan, semua peralatan ukur harus ditetapkan untuk memenuhi
persyaratan spesifikasi standar yang relevan. Proses ini dinamakan...
a. Membandingkan
b. Mengecek
c. Validasi
d. Verifikasi
e. Kalibrasi
4. Hasil standarisasi larutan NaOH dengan Asam Oksalat yang dilakukan seorang siswa
adalah 20,10 ml. Nilai benar standarisasi NaOH adalah 20,0 ml. Hitunglah kesalahan
siswa tersebut!
a. -0,10 d. -1,00
b. 0,10 e. 0,01
c. 1,00
5. Densitas minyak yang dihasilkan dari proses ekstraksi kemiri adalah 1,1001 g/ml.
Menurut
SNI 01-4462-1998 densitas minyak kemiri antara 0,9240 - 0,9290 g/ml. Perbedaan ini
dikarenakan penimbangan dilakukan pada saat neraca belum di tare. Kesalahan data
ini dinamakan...
a. Kesalahan relatif
b. Kesalahan rata-rata
c. Simpangan relatif
d. Sebaran kesalahan
e. Kesalahan pengukuran
6. Rata rata hasil penimbangan aquadest pada pipet volumetric 10 ml ialah 10,0040 g.
Simpangan rata-rata relatif data ini adalah...
a. 0,07% d. 0,03%
b. 0,02% e. 0,01%
c. 0,04%
7. Ketepatan pembacaan sangat penting dalam pengukuran. Kesalahan pembacaan skala
dikarenakan posisi arah pandang tidak tegak lurus pada alat ukur disebut...
a. Kesalahan pengukuran
b. Kesalahan validasi
c. Kesalahan standarisasi
d. Kesalahan kalibrasi
e. Kesalahan paralaks
8. Dalam sebuah laboratorium kimia terdapat beberapa alat ukur yang terdiri dari labu
ukur, pipet volume, pipet ukur, gelas ukur dan buret. Seorang siswa akan mengambil
tepat 25 ml larutan dalam botol reagen. Alat yang harus diambil siswa tersebut adalah...
a. Pipet ukur d. Labu ukur
b. Pipet volume e. Buret
c. Gelas ukur
9. Seorang siswa akan mengambil sampel 5,5 ml dari wadah untuk diencerkan dalam
labu ukur 100 ml. Alat yang tepat untuk pekerjaan ini adalah...
a. Pipet ukur d. Labu ukur
b. Pipet volume e. Buret
c. Gelas ukur
10. Sebuah labu ukur 100 ml berbahan “soft lime” (koefisien ekspansi “cubical” =
1,5x10-5/derajat) digunakan untuk mengencerkan larutan pada suhu 27oC. Pada
dinding labu tertera suhu 25oC. Volume larutan sebenarnya dalam labu ini adalah...
a. 100,0000 ml d. 100,0045 ml
b. 100,0015 ml e. 100,0060 ml
c. 100,0030 ml
B. Soal jawaban singkat
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebuah pengukuran yang dilakukan dengan membandingkan besaran yang diukur
dengan standar terkalibrasi adalah...
2. Perbedaan antara nilai benar (true value) pada pengukuran dan nilai terukur yang
ditunjukkan oleh instrumen disebut...
3. Bagaimana cara memastikan suatu alat ukur dapat digunakan sesuai dengan standar
yang relevan?
4. Seorang siswa yang melakukan standarisasi larutan NaOH dengan larutan Asam
Oksalat mendapatkan data volume NaOH dalam ml: 20,1; 20,1; dan 20,0. Hitunglah
simpangan rata-rata dan simpangan rata-rata relatifnya!
5. Seorang analis yang melakukan analisa kadar air terhadap jagung menghasilkan data:
Berat cawan + jagung = 15,7550 g
Berat cawan = 10,6122 g
Simpangan rata-rata masing-masing penimbangan ± 0,0003
Berapa berat jagung?
6. Tujuan mencuci pipet ukur dengan larutan kerja sebelum digunakan adalah...
7. Sebuah buret dari bahan pyrex pada dindingnya tertulis 20oC, ex, 50 ml, A.
Jelaskan maksud data tersebut!
8. Berapa kenaikan volume buret dengan klasifikasi yang terdapat pada nomer 7, apabila
dipakai bekerja pada suhu 30oC? (koefisien ekspansi “cubical” =10-5/derajat)

C. Soal uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini! Berikan ulasan mengenai jawabanmu! (HOTS)
1. Seorang siswa mengukur densitas sampel. Dia melakukan pengukuran dengan data
sebagai berikut:
Penimbangan Sampel + Wadah Wadah
1 10,9964 6,1221
2 11,0014 6,1257
3 10,8753 6,0999
Pengukuran Volume Sampel
1 5,1213
2 5,1257
3 5,0997
Berdasarkan data tersebut hitunglah densitas sampel! (berat dalam g, volume dalam ml)
2. Diberikan data hasil percobaan penentuan kadar asam asetat dalam cuka makan (%)
adalah 8,3740; 8,4001; 8,3241; 8,3922; 8,3872. Bagaimana cara mengukur ketelitian
data tersebut? Jelaskan jawabanmu!
3. Seorang siswa ditegur laboran karena akan mengukur volume suatu larutan
menggunakan beaker glass, dia mengatakan bahwa beaker glass tidak bisa digunakan
untuk mengukur volume meskipun mempunyai skala. Bagaimana pendapatmu
mengenai perkataan laboran tersebut?
4. Seorang siswa akan melakukan titrasi untuk menentukan kadar karbonat dan
bikarbonat dalam sampel. Langkah-langkah yang harus dia lakukan adalah mengisi
buret dengan larutan HCl standar, mengambil sampel sebanyak 25 ml, menambahkan
indikator 3 tetes, kemudian menitrasi sampel. Sebutkan peralatan yang dibutuhkan dan
masing-masing kegunaannya!

Jawaban dapat dikirim melaluli link berikut https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeMfns-


vrxDILiD9Ihjx1pnjPRramV3plGgtzepQ3SYYvOyUw/viewform?usp=sf_link

Anda mungkin juga menyukai