Terjadi pembajakan kapal diposisi 05055.00 S - 105059.50 E, terhadap kapal
penyebrangan (KMP) "ZZZ" (dengan jumlah penumpang 150 orang) yang sedang melakukan pelayaran menuju Cirebon. Dalam keadaan panik (dibajak) KMP "ZZZ" bertabrakan dengan kapal tanker, MT "RRR" GT 60.000 (kapal tanker muatan Crude Oil sebanyak 50.000 mt). Akibat tabrakan maka lambung kapal tanker MT "RRR" sebelah kanan dekat kamar mesin terjadi kebocoran sehingga mengakibatkan tumpahan minyak sekitar 10.000 mt. Terhadap kapal KMP "ZZZ" hanya mengalami depormasi pada lambung sebelah depan kanan (fore peak tank) dan dapat melanjutkan perjalanan.
Para pembajak berusaha melarikan diri dengan menggunakan 2 (dua)
speed boat dengan membawa kepala kamar mesin (KKM) sebagai sandera menuju dermaga Pelabuhan Patimban dan di deermaga Pelabuhan Patimban telah terjadi demo yang anarkis. terhadap kedua kejadian diatas yaitu pembajakan dan demo dapat di tumpas oleh unsur PAM (AL + POLRI + AD + KPLP). Penumpasan terhadap teroris dan pendemo dibutuhkan penanganan yang specific, mengingat sangat diperlukan koordinasi yang baik dengan instansi keamanan (AL + POLRI + AD + KPLP) serta peran KSOP/Syahbandar selaku PSC dan unsur KPLP selaku pengamanan dalam pelabuhan, dimana pelabuhan merupakan salah satu obyek vital yang harus diamankan selama 24 jam.
Terhadap kapal tanker MT "RRR" selain terjadi tumpahan minyak juga
mengakibatkan musibah kebakaran dan penyelamatan 4 crew kapal yang terjatuh kelaut ketika terjadi tabrakan. Terhadap tumpahan minyak sangat sukar di lokalisir mengingat banyaknya volume (jumlah) tumpahan minyak dan tingginya gelombang serta arus yang kuat sehinggga penanganan tumpahan minyak tersebut dari Tier I, II, hingga Tier III.