Palka dan tween deck disapu bersih seluruhnya dari atas ke bawah.
Papan2 penutup dasar berganda ( spare ceiling )ditutup rapat agar
biji-bijian tdk masuk ke dalam got.
Semua dunnage disingkirkan dari ruangan palka atau disimpan
diujung palka & ditutup.
Got-gotnya disapu & dibersihkan,& pompa lensanya dicoba.
Lubang-lubang got yg terletak di tween deck harus ditutup dg terpal
kemudian tepinya di semen.
Semua boyo2 harus diletakkan ditempatnya
Harus dibangun shiftingboard diatas kapal konvensional ( kapal yg
bukan bulk carrier )
Alat – alat kebakaran ditest.
SUDUT RUNTUH & SHIFTINGBOARDS
Sudut runtuh : sudut dimana susunan atau tumpukan muatan
curah itu akan bergeser atau runtuh.
Umpamanya biji gandum sudut runtuhnya 23 derajat.
Hal ini akan membahayakan stabilitas kapal.
Menurut SOLAS pemuatan curah dg kapal konvensional maka
tiap palka harus dibuat :
- Feeder dimulut palka yg volumenya 2,5 sampai 8 %
kapasitas palka itu.
- Sebagian atau seluruh panjang kapal dibuat sekat
membujur atau shiftingboards utk menjaga terjadinya
pergeseran muatan.
- Dipalka yg hanya sebagian saja dimuati muatan
curah,maka muatan hrs disusun layak laut dan rata.
dan diatasnya ditata muatan sejenis yg dikemas dlm
karung atau sak paling sedikit setinggi 4 kaki atau 1,3 m
■ Di dek antara, pada kapal yg mempunyai dua dek & dek
antara atas ( upper tween deck ), maka hanya boleh diisi
dengan gandum atau biji kapuk curah sebagi penahan
freeder bagi muatan berbahaya.
■ Ketentuan2 ini harus diikuti, kecuali jika pemuatan
dibeberapa pelabuhan tertentu yg mengenyampingkan
hal tersebut & memberlakukan ketentuan lain.
☼ Badan yg mempunyai peraturan sendiri ialah :
- The British Ministry of Transport.
- The Port Warden of Montreal
- The Board of Underwriters New York.
Kapal2 yg didesain khusus sebagai Bulk Carrier,maka di
bagian atas terdapat wingtanks sepanjang palka,& di
beberapa titik terdapat manholes
wingtanks
a a
manhole
FUNGSI WING - TANKS
Very Large
Ore Carrier 200+K 10 0.2%
Bulk Carriers
Very Large
Ore Carrier
180,000+ DWT
10 in World fleet
0.2 % of World
fleet (by vessel)
Bulk Carriers
Capesize
Bulk Carrier
80-200,000 DWT
500 in World fleet
10 % of World fleet
(by vessel)
Bulk Carriers
Panamax
Bulk Carrier
50-80,000 DWT
1,000 in World fleet
( Armada )
20 % of World fleet
(by vessel)
Bulk Carriers
Handymax
Bulk Carrier
35-50,000 DWT
1,285 in World fleet
25 % of World fleet
(by vessel)
Bulk Carriers
Handysize
Bulk Carrier
10-35,000 DWT
2,600 in World fleet
50 % of World fleet
(by vessel)
Sugar Bulk Carrier
Cargo Gear
Bulk Carrier
Bulk Cargo Handling
Grabs
Bulk Cargo Handling
Gantry Crane with Grabs & Hoppers
Bulk Cargo Handling
Bulk Cargo Handling
Grain elevator
Bulk Cargo Handling
Bulk Cargo Handling
Bulk Cargo Handling
Bulk Cargo
Handling
Bulk Cargo Handling
Bulk Cargo Handling
Bulk Cargo Handling
The Code of Safe Practice for
Solid Bulk Cargoes
The problems involved in the transport of solid
bulk cargoes were recognized by the 1960
SOLAS Conference.
At that time it was not possible to frame detailed
requirements except for the transport of grain
cargoes (chapter VI of SOLAS).
However, it was agreed that an internationally
acceptable "Code of Safe Practice for the
Shipment of Bulk Cargoes" should be drawn up
and in 1965 the first Code of Safe Practice for
Bulk Cargoes was adopted by IMO.