Berdasarkan spesifikasinya yang khusus, kapal bulk carrier memiliki karakterisik umum
yang menonjol. Beberapa ciri kapal bulk carrier adalah sebagai berikut :
1) Memiliki single deck. Kapal muatan curah tidak memerlukan deck tambahan di
ruang muat karena muatannya ditimbun begitu di atas pelat alas dalam kapal hingga
pada batas tertentu. Untuk itu konstruksi alas pada kapal bulk carrier harus lebih
diperkuat.
2) Posisi kamar mesin di belakang kapal, alasan yang dipilih adalah :
3) Memiliki top side tank dan hopper side tank. Di pakai untuk mengurangi
pergeseran muatan.
4) Orrientasi perencanaan kapal adalah kapasitas muatan sebesar-besarnaya.
Namun ukuran kapal di batasi kedalaman pelabuhan. Besar ukuran kapal BC
bergantung pada ukuran/kedalaman dermaga (port) tujuan. Sebab bongkar muat bulk
carrier harus merapat sedekat mungkin dengan dermaga (maksimal 10 m). Berbeda
dengan kapal tanker, bongkar muat kapal tanker dapat dilakukan dari jaak yang jauh
dari dermaga karena menggunakan pipa. Jaraknya dapat berkisar antara 10 – 50 m
ORE CARRIER
Merupakan Kapal BC yang memiliki spesifikasi mengangkut hasil tambang / bijih besi.
(menumpuk di bagian bawah), sehingga berat muatan terpusat pada bagian bawah kapal.
Usaha menaikkan titik berat perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas kapal.
Beberapa cara yang dilakukan adalah :
a) Memasang top side tank dan diisi dengan air ballast. sedangkan hopper side tank,
mengurangi lebar alas ruang muat sehingga menyebab muatan mengunung ke
atas sehingga titik berat kapal naik
b) Memasang wing tank, tujuannya sama untuk mengurangi lebar ruang muat. Selain
itu pemasangan wing tank dapat berfungsi untuk mengangkut minyak ketika kapal
kembali ke dermaga awal. Sehingga lebih menguntugkan daripada saat kapal
E. Stabilitas Kapal Curas ( Bulk Carrier dengan ) Muatan Berat ( Bijih Besi )
Peraturan yang dijelaskan dibawah ini adalah peraturan yang khusus hanya diaplikasikan
di dalam kapal curah, karena hampir seluruh peraturan berlaku untuk semua kapal
khususnya kapal kerja dan kapal niaga.
Bulk Carier Rule Reference
An International Tonnage Certificate
(1969) shall be issued to every ship, Tonnage
International Tonnage
the gross and net tonnage of which Convention, art.
Certificate (1969)
have been determined in accordance 7
with the Convention.
Oil Record Book Every oil tanker of 150 gross tonnage MARPOL 73/78,
and above and every ship of 400 Annex I, reg. 20
gross tonnage and above other than
an oil tanker shall be provided with
an Oil Record Book, Part I (Machinery
space operations). Every oil tanker of
150 gross tonnage and above shall
also be provided with an Oil Record
Book, Part II (Cargo/ballast
operations).
SOLAS Chapter XII - Additional Safety Measures for Bulk Carriers XII
a) Semua kapal curah baru 150 meter atau lebih panjang (dibangun setelah 1 Juli
1999) kargo membawa dengan kepadatan 1.000 kg/m3 dan di atas harus memiliki
kekuatan yang cukup untuk menahan banjir dari kargo satu, dengan
mempertimbangkan dinamis efek yang dihasilkan dari adanya air di dalam palka dan
mempertimbangkan rekomendasi diadopsi oleh IMO.
b) Untuk kapal yang ada (dibangun sebelum 1 Juli 1999) tercatat kargo curah dengan
kepadatan 1.780 kg/m3 dan atas, sekat kedap air melintang antara dua kargo
terkemuka memegang dan bagian bawah ganda dari kargo terkemuka harus memiliki
kekuatan yang cukup untuk menahan banjir dan efek dinamis terkait di kargo
terkemuka.
c) Kargo dengan kepadatan 1.780 kg/m3 dan atas (kargo berat mencakup bijih besi,
pigiron, baja, bauksit dan semen, tetapi dengan kepadatan lebih dari 1.000 kg/m3,
termasuk biji-bijian seperti gandum dan beras, dan kayu.
d) Bulk carrier yang 20 tahun dan lebih dari 1 Juli 1999 harus memenuhi dengan
tanggal survei antara atau periodik pertama setelah tanggal tersebut, mana yang
lebih cepat.
e) Bulk carrier berusia 15-20 tahun harus memenuhi oleh survei berkala pertama
setelah 1 Juli 1999, tetapi tidak lebih dari 1 Juli 2002.