Anda di halaman 1dari 20

Kapal Muatan Curah (Bulk Carrier )

Berdasarkan spesifikasinya yang khusus, kapal bulk carrier memiliki karakterisik umum
yang menonjol. Beberapa ciri kapal bulk carrier adalah sebagai berikut :
1) Memiliki single deck. Kapal muatan curah tidak memerlukan deck tambahan di
ruang muat karena muatannya ditimbun begitu di atas pelat alas dalam kapal hingga
pada batas tertentu. Untuk itu konstruksi alas pada kapal bulk carrier harus lebih
diperkuat.
2) Posisi kamar mesin di belakang kapal, alasan yang dipilih adalah :
3) Memiliki top side tank dan hopper side tank. Di pakai untuk mengurangi
pergeseran muatan.
4) Orrientasi perencanaan kapal adalah kapasitas muatan sebesar-besarnaya.
Namun ukuran kapal di batasi kedalaman pelabuhan. Besar ukuran kapal BC
bergantung pada ukuran/kedalaman dermaga (port) tujuan. Sebab bongkar muat bulk
carrier harus merapat sedekat mungkin dengan dermaga (maksimal 10 m). Berbeda
dengan kapal tanker, bongkar muat kapal tanker dapat dilakukan dari jaak yang jauh
dari dermaga karena menggunakan pipa. Jaraknya dapat berkisar antara 10 – 50 m

Kapal Khusus ( Special Ship ) 1


A. Definisi dan fungsi kapal Curah (Bulk Carrier)
Kapal ini memiliki khusus / spesifikasi mengangkut muatan curah. Dikatakan curah karena
cara meletakkan muatan dengan cara mencurahkan/menuangkan butiran/biji-bijian.
Produk muatan yang berbentuk curah terdiri dari berbagai macam.
Berdasarkan jenis muatannnya kapal bulk carrier terbagi atas beberapa kelompok :
1. Grain carrier (biji tumbuh-tumbuhan), contohnya ;
- gandum
- jagung
- kedelai
2. Ore Carrier (bijih tambang), contohnya ;
- besi
- chrom
- mangan
- bauksit
3. Coal Carrier (disingkat : collier) atau muatan batu bara
4. Oil-Ore Carrier, muatan yang diangkut batu bara dan minyak secara bergantian
5. Coal-Ore Carrier, memuat batu bara dan bijih besi secara bergantian.

ORE CARRIER
Merupakan Kapal BC yang memiliki spesifikasi mengangkut hasil tambang / bijih besi.
(menumpuk di bagian bawah), sehingga berat muatan terpusat pada bagian bawah kapal.
Usaha menaikkan titik berat perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas kapal.
Beberapa cara yang dilakukan adalah :
a) Memasang top side tank dan diisi dengan air ballast. sedangkan hopper side tank,
mengurangi lebar alas ruang muat sehingga menyebab muatan mengunung ke
atas sehingga titik berat kapal naik
b) Memasang wing tank, tujuannya sama untuk mengurangi lebar ruang muat. Selain
itu pemasangan wing tank dapat berfungsi untuk mengangkut minyak ketika kapal
kembali ke dermaga awal. Sehingga lebih menguntugkan daripada saat kapal

Kapal Khusus ( Special Ship ) 2


kembali dengan keadaan kosong. Kapal seperti ini disebut ore- carrier
Permasalahan yang terjadi pada kapal ore-oil carrier adalah bagaiman mengatur
sekat memanjang sedemikian sehingga sarat kapal ketika mengangkut ore sama
dengan sarat saat mengangkut minyak.
General features of bulk carriers are:
1. Carrying capacity varying from 3,000 tonnes to 300,000 tonnes
2. Average speed of 12 ~ 15 knots
3. Single deck ships, ie no tweendecks
4. Small to medium sized bulk carriers (carrying capacity up to 40,000 tonnes) generally
have cargo handling gear fitted, while larger vessels use shore based facilities for
loading and unloading
5. The cargo holds are usually large, without any obstructions, with larger hatch sizes to
allow easy loading/unloading of cargoes
6. Most bulk carriers have one cargo hold dedicated as a ballast hold. This can be used
on ballast voyages for improved stability. One or two further holds may be permitted
for partially ballasting but only in port
7. They have hydraulic, single pull or stacking (piggy- back) type steel hatch covers
8. These ships usually have four types of ballast tanks:
- sloping topside wing tanks
- sloping bottom side wing tanks
- double bottom tanks
- fore peak and after peak ballast water tank.
Spesific volume beberapa jenis muatan ore adalah :
1. chroom SV = 0.28 – 0.34 m3/ton
SV = 10 – 12 ft3/ton
2. besi SV = 0.34 – 0.51 m3/ton
SV = 12 – 18 ft3/ton
3 mangan SV = 0.51 – 0.7 m3/ton
SV = 18 – 25 ft3/ton
4 bauksit SV = 0.9 – 1.27 m3/ton
SV = 35 – 45 ft3/ton

Kapal Khusus ( Special Ship ) 3


Spesific volume merukan pangkat negatif satu dari masa jenis muatan.

Berdasarkan ukuran bobot mati, tipe bulk carrier di bedakan menjadi :


1. Handy size BC berukuran 10000-35000 DWT
2. Handy max BC berukuran 35000-50000 DWT
3. Panamax BC berukuran 50000-80000 DWT
4. Capasize berukuran lebih dari 80000 DWT.

B. Penentuan Ruangan – Ruangan Pada Kapal Curah ( Bulk Carrier )


Ruang muat.
Volume ruang muat bergantung pada jenis muatan. Untuk payload yang sama, volume
muatan batu bara akan berbeda dengan volume yang dibutuhkan untuk mengangkut
gandum. Perbedaan volume ini digambarkan dalam sebuah koefisien ruang muat yang
biasanya disebut spesific volume, nilainya berbeda-beda untuk setiap jenis muatan.
Sebagai contoh:
1. Tumbuh-tumbuaan = 58 ft3/ton
2. Hasil tambang = 14 – 20 ft3/ton
3. Batu bara = 48 ft3/ton
Karena muatannya yang sangat berat (membutuhkan volume displasmen yang besar),
maka kapasitas ruang muat kapal BC biasanya hanya terisi 30 – 40% dari volume ruang
muat keseluruhan.
Specific volume berbeda dengan stowage factor, stowage factor digunakan pada kapal
yang memerluka penataan tata letak muatan, misalnya kapal general cargo. Stowage
factor general cargo berkisar antara 1.2 – 1.7 m3/ton
Kapal BC memiliki persyaratan ballast tersendiri, menurut rumus D. Anderson, seorang
designer harus mampu mengatur volume ballast sedemikian sehingga dapat memenuhi
kondisi berikut :
Tf = 0.027 – 0.030 Lwl
Ta = 0.040 – 0.045 Lwl

Kapal Khusus ( Special Ship ) 4


Jenis kapal transportasi yang mengangkut bahan baku seperti bijih besi, batubara, nikel
dll. Ciri-cirinya ada alat pengangkat (hatch) yang dinaikkan di atas dek yang dapat
mencakup/mengangkat muatan lebih banyak.

Figure 1 - Typical midship section and general arrangement

Kapal Khusus ( Special Ship ) 5


C. Penentuan Bentuk Dan Volume Ruang Muat Kapal Curah ( Bulk Carrier )

Fig : Transverse section of a typical bulk carrier


Bagian – bagian pada penampang melintang Ruang Muat Kapal Curah (bulk carrier)
a) Topside tank:
b) Bilge hopper:
c) Girder and floor in double bottom
d) Transverse web in topside tanks
e) Transverse web in bilge hopper tanks
f) Framing of various kinds

Kapal Khusus ( Special Ship ) 6


Figure 2 - Typical cross-section of cargo ship (bulk carrier)

Fig : Cargo hold construction of a typical bulk carrier

Kapal Khusus ( Special Ship ) 7


D. Sistem Bongkar Muat ( Loading Unloading ) Kapal Curah ( Bulk Carrier )
Loading and unloading
Loading and unloading a bulker is time-consuming and dangerous. The process is planned
by the ship's captain, often with assistance from the chief mate. International regulations
require that the captain and terminal master agree on a detailed plan before operations
begin. Deck officers and stevedores oversee the operations. Occasionally loading errors
are made that cause a ship to capsize or break in half at the pier.
The loading method used depends on both the cargo and the equipment available on the
ship and on the dock. In the least advanced ports, cargo can be loaded with shovels or
bags poured from the hatch cover. This system is being replaced with faster, less labor-
intensive methods.
Double-articulation cranes, which can load at a rate of 1,000 tons per hour, represent a
widely used method, and the use of shore-based gantry cranes, reaching 2,000 tons per
hour, is growing. A crane's discharge rate is limited by the bucket's capacity (from 6 to
40 tons) and by the speed at which the crane can take a load, deposit it at the terminal,
and to return to take the next. For modern gantry cranes, the total time of the grab-
deposit-return cycle is about 50 seconds.
Conveyor belts offer a very efficient method of loading, with standard loading rates
varying between 100 and 700 tons per hour, although the most advanced ports can offer
rates of 16,000 tons per hour. Start-up and shutdown procedures with conveyor belts,
though, are complicated and require time to carry out. Self-discharging ships use conveyor
belts with load rates of around 1,000 tons per hour.
Once the cargo is discharged, the crew begins to clean the holds. This is particularly
important if the next cargo is of a different type. The immense size of cargo holds and the
tendency of cargoes to be physically irritating add to the difficulty of cleaning the holds.
When the holds are clean, the process of loading begins.
It is crucial to keep the cargo level during loading in order to maintain stability. As the hold
is filled, machines such as excavators and bulldozers are often used to keep the cargo in
check. Leveling is particularly important when the hold is only partly full, since cargo is
more likely to shift. Extra precautions are taken, such as adding longitudinal divisions and

Kapal Khusus ( Special Ship ) 8


securing wood atop the cargo. If a hold is full, a technique called tomming is used, which
involves digging out a 6 feet (2 m) hole below the hatch cover and filling it with bagged
cargo or weights.
A typical bulker offload

A bulldozer is loaded into the hold.

Kapal Khusus ( Special Ship ) 9


The bulldozer pushes cargo to the center of the hold.

The gantry crane picks up the cargo.

Kapal Khusus ( Special Ship ) 10


The gantry crane removes the cargo from the ship.

The gantry crane moves the cargo to a bin on the pier.

E. Stabilitas Kapal Curas ( Bulk Carrier dengan ) Muatan Berat ( Bijih Besi )
Peraturan yang dijelaskan dibawah ini adalah peraturan yang khusus hanya diaplikasikan
di dalam kapal curah, karena hampir seluruh peraturan berlaku untuk semua kapal
khususnya kapal kerja dan kapal niaga.
Bulk Carier Rule Reference
An International Tonnage Certificate
(1969) shall be issued to every ship, Tonnage
International Tonnage
the gross and net tonnage of which Convention, art.
Certificate (1969)
have been determined in accordance 7
with the Convention.

Kapal Khusus ( Special Ship ) 11


An International Load Line Certificate
shall be issued under the provisions
of the International Convention on @LL Convention,
International Load Load Lines, 1966, to every ship which art. 16; @1988
Line Certificate has been surveyed and marked in LL Protocol, art.
accordance with the Convention or 18
the Convention as modified by the
1988 LL Protocol, as appropriate.
An International Load Line
Exemption Certificate shall be issued
to any ship to which an exemption @LL Convention,
International Load
has been granted under and in art. 6;@1988 LL
Line Exemption
accordance with article 6 of the Load Protocol, reg.
Certificate
Line Convention or the Convention 10
as modified by the 1988 LL Protocol,
as appropriate.
Damage control On passenger and cargo ships, there SOLAS 1974,
booklets shall be permanently exhibited plans regs. II-1/23, 23-
showing clearly for each deck and 1, 25-8
hold the boundaries of the
watertight compartments, the
openings therein with the means of
closure and position of any controls
thereof, and the arrangements for
the correction of any list due to
flooding. Booklets containing the
aforementioned information shall be
made available to the officers of the
ship.
Minimum safe Every ship to which chapter I of the @SOLAS 1974
manning document Convention applies shall be provided (1989 amdts.),
with an appropriate safe manning regulation
document or equivalent issued by V/13(b);@STCW
the Administration as evidence of Code, section A-
the minimum safe manning. I/2

Kapal Khusus ( Special Ship ) 12


Certificates for Certificates for masters, officers or STCW 1978
masters, officers or ratings shall be issued to those (1995 amdts.),
ratings candidates who, to the satisfaction art. VI, reg. I/2;
of the Administration, meet the
requirements for service, age,
medical fitness, training,
qualifications and examinations in
accordance with the provisions of
the STCW Code annexed to the
Convention on Standards of Training,
Certification and Watchkeeping for
Seafarers, 1978. Formats of
certificates are given in section A-I/2
of the STCW Code. Certificates must
be kept available in their original
form on board the ships on which
the holder is serving.
International Oil An International Oil Pollution MARPOL 73/78,
Pollution Prevention Prevention Certificate shall be issued Annex I, reg. 5
Certificate after survey in accordance with
regulation 4 of Annex I of MARPOL
73/78, to any oil tanker of 150 gross
tonnage and above and any other
ships of 400 gross tonnage and
above which are engaged in voyages
to ports or offshore terminals under
the jurisdiction of other Parties to
MARPOL 73/78. The certificate is
supplemented by a Record of
Construction and Equipment for
Ships Other Than Oil Tankers (Form
A) or a Record of Construction and
Equipment for Oil Tankers (Form B),
as appropriate.

Oil Record Book Every oil tanker of 150 gross tonnage MARPOL 73/78,
and above and every ship of 400 Annex I, reg. 20
gross tonnage and above other than
an oil tanker shall be provided with
an Oil Record Book, Part I (Machinery
space operations). Every oil tanker of
150 gross tonnage and above shall
also be provided with an Oil Record
Book, Part II (Cargo/ballast
operations).

Kapal Khusus ( Special Ship ) 13


Shipboard Oil Every oil tanker of 150 gross tonnage MARPOL 73/78,
Pollution Emergency and above and every ship other than Annex I, reg. 26
Plan an oil tanker of 400 gross tonnage
and above shall carry on board a
Shipboard Oil Pollution Emergency
Plan approved by the Administration.
Garbage Management Every ship of 400 gross tonnage and MARPOL 73/78,
Plan above and every ship which is Annex V, reg. 9
certified to carry 15 persons or more
shall carry a garbage management
plan which the crew shall follow.
Garbage Record Book Every ship of 400 gross tonnage and MARPOL 73/78,
above and every ship which is Annex V, reg. 9
certified to carry 15 persons or more
engaged in voyages to ports or
offshore terminals under the
jurisdiction of other Parties to the
Convention and every fixed and
floating platform engaged in
exploration and exploitation of the
seabed shall be provided with a
Garbage Record Book.

Cargo Securing Cargo units, including containers, @SOLAS 1974, regs.


Manual shall be loaded, stowed and VI/5,
secured throughout the voyage in VII/6;@MSC/Circ.745
accordance with the Cargo
Securing Manual approved by
the Administration. The Cargo
Securing Manual is required on all
types of ships engaged in the
carriage of all cargoes other than
solid and liquid bulk cargoes,
which shall be drawn up to a
standard at least equivalent to
the guidelines developed by the
Organization.
Document of A document of compliance shall @SOLAS 1974, reg.
Compliance be issued to every company IX/4;@ISM Code,
which complies with the paragraph 13
requirements of the ISM Code. A
copy of the document shall be
kept on board.

Kapal Khusus ( Special Ship ) 14


Safety Management A Safety Management Certificate @SOLAS 1974, reg.
Certificate shall be issued to every ship by IX/4;@ISM Code,
the Administration or an paragraph 13
organization recognized by the
Administration. The
Administration or an organization
recognized by it shall, before
issuing the Safety Management
Certificate, verify that the
company and its shipboard
management operate in
accordance with the approved
safety management system.

SOLAS Chapter XII - Additional Safety Measures for Bulk Carriers XII
a) Semua kapal curah baru 150 meter atau lebih panjang (dibangun setelah 1 Juli
1999) kargo membawa dengan kepadatan 1.000 kg/m3 dan di atas harus memiliki
kekuatan yang cukup untuk menahan banjir dari kargo satu, dengan
mempertimbangkan dinamis efek yang dihasilkan dari adanya air di dalam palka dan
mempertimbangkan rekomendasi diadopsi oleh IMO.
b) Untuk kapal yang ada (dibangun sebelum 1 Juli 1999) tercatat kargo curah dengan
kepadatan 1.780 kg/m3 dan atas, sekat kedap air melintang antara dua kargo
terkemuka memegang dan bagian bawah ganda dari kargo terkemuka harus memiliki
kekuatan yang cukup untuk menahan banjir dan efek dinamis terkait di kargo
terkemuka.
c) Kargo dengan kepadatan 1.780 kg/m3 dan atas (kargo berat mencakup bijih besi,
pigiron, baja, bauksit dan semen, tetapi dengan kepadatan lebih dari 1.000 kg/m3,
termasuk biji-bijian seperti gandum dan beras, dan kayu.
d) Bulk carrier yang 20 tahun dan lebih dari 1 Juli 1999 harus memenuhi dengan
tanggal survei antara atau periodik pertama setelah tanggal tersebut, mana yang
lebih cepat.
e) Bulk carrier berusia 15-20 tahun harus memenuhi oleh survei berkala pertama
setelah 1 Juli 1999, tetapi tidak lebih dari 1 Juli 2002.

Kapal Khusus ( Special Ship ) 15


f) Bulk pembawa kurang dari 15 tahun harus memenuhi dengan tanggal survei
berkala pertama setelah kapal mencapai 15 tahun, tetapi tidak lebih dari tanggal
kapal mencapai 17 tahun.
g) Sejak Desember 2004 Panamax dan bulkers Capesize telah diminta untuk
membawa sekoci jatuh bebas yang terletak di buritan, belakang rumah pengaturan ini
memungkinkan para kru untuk meninggalkan kapal cepat dalam kasus darurat
bencana. Salah satu argument terhadap penggunaan sekoci jatuh bebas adalah
bahwa pengungsi membutuhkan jatuh secara aman misalnya penjaminan sabuk
pengaman.
h) Pada bulan Desember 2002, Bab XII dari konvensi SOLAS diubah menjadi
memerlukan instalasi alarm air tingkat tinggi dan sistem monitoring pada semua
bulkers. Ini mengukur keamanan cepat alert standers menonton di jembatan dan diru
ang mesin dalam kasus banjir di memegang Dalam kasus bencana banjir.,detektor da
pat mempercepat proses meninggalkan kapal.
i) Peraturan mengenai hatch cover telah berevolusi sejak penyelidikan menyusul
hilangnya Derbyshire MV The Load Line 1966 Konferensi dikenakan. Syarat hatchcove
r meliputi mampu menahan beban 1,74 ton / m² karena air laut, dan minimum
scantling penunjang dari 6 mm untuk puncak hatch cover.
International Association of Classification Societies kemudian meningkatkan standar
ini kekuatan dengan menciptakan perusahaan Unified Kebutuhan S21 pada tahun 1998.
Pernyataan ini mensyaratkan bahwa tekanan karena air laut dapat dihitung sebagai
fungsi dari freeboard dan kecepatan, terutama untuk hatch meliputi
terletak di bagian depan kapal.
Biasanya untuk jenis kapal bulk carrier ini tidak di lengkapi peralatan bongkar muat dan
oleh karena itu di haruskan bekerja sama dengan perusahaan bongkar muat.
Untuk melakukan bongkar muat maka harus di gunakan pompa dan sistem perpipaan.4.
Ketentuan Dari Aturan yang berlaku Bulk carrier dikembangkan pada tahun 1950 untuk
membawa sejumlah besar komoditas non-dikemas seperti biji-bijian, batu bara dan bijih
besi. Some 5,000 Beberapa 5.000 bulk carrier perdagangan di seluruh dunia, menyediakan
layanan penting untuk transportasi komoditas dunia.Bulk carrier operator harus
menyadari permasalahan keamanan spesifik yangberhubungan untuk jenis kapal. Muatan

Kapal Khusus ( Special Ship ) 16


kapal harus dilakukan dengan hati-hati, untuk memastikan kargo tidak bisa mengalihkan
selama perjalanan menuju masalah stabilitasbesar mencakup harus kedap air dan aman.

International Maritime Solid Bulk Cargoes Code (IMSBC Code)


Maritim Internasional Solid Bulk Kargo Code (IMSBC Code), dan amandemen SOLAS bab VI
untuk membuat Kode wajib, yang diadopsi oleh Komite Keselamatan Maritim (MSC), sesi
ke-85, pada tahun 2008. Perubahan diharapkan mulai berlaku padatanggal 1 Januari 2011.
Kode IMSBC akan menggantikan Kode Aman Praktik untuk Solid Bulk Kargo (SM Code),
yang pertama kali diadopsi sebagai kode rekomendasi tahun 1965 dan telah diperbarui
secara berkala sejak itu.Tujuan dari Kode IMSBC wajib untuk memfasilitasi penyimpanan
yang aman danpengiriman kargo bulk solid dengan memberikan informasi mengenai
bahaya yang terkaitdengan pengiriman beberapa jenis kargo dan petunjuk pada prosedur
yang tepat untuk diadopsi.Kode internasional Aman Praktik untuk Solid Bulk Kargo (SM
Kode) mencakuprekomendasi kepada Pemerintah, operator kapal dan shipmasters.
Tujuannya adalah untuk membawa kepada perhatian mereka yang peduli metode yang
diterima secarainternasional berurusan dengan bahaya keamanan yang mungkin ditemui
ketika membawamuatan dalam jumlah besar.Kode menyoroti bahaya yang terkait dengan
pengiriman beberapa jenis barang curah;memberikan panduan mengenai berbagai
prosedur yang harus diadopsi; daftar produk khas yang dikirimkan secara massal;
memberikan nasihat tentang sifat mereka danbagaimana mereka harus ditangani, dan
menjelaskan berbagai Uji prosedur yang harusdigunakan untuk menentukan sifat-sifat
karakteristik kargo. Kode berisi sejumlahperingatan umum dan mengatakan itu adalah
penting mendasar yang kargo massal secarabenar didistribusikan ke seluruh kapal
sehingga struktur tidak tertekan dan kapal tersebutmemiliki standar yang memadai
stabilitas.Sebuah versi revisi Kode diadopsi tahun 2004sebagai Resolusi MSC.193 (79) Tata
cara pelaksanaan yang aman untuk kargo bulk solid,2004.

SOLAS Chapter XII Additional Safety Measures for Bulk Carriers


Setelah serentetan kerugian kapal curah pada awal 1990-an, IMO pada bulan November
1997 yang diadopsi peraturan baru dalam SOLAS berisi persyaratankeselamatan khusus
untuk kapal curah, Bab XII - Keselamatan Tambahan Usaha Bulk Carriers. Pada bulan yang

Kapal Khusus ( Special Ship ) 17


sama, Majelis 20 IMO mengadopsi "BLU Kode" - Kode TataLaku untuk bongkar muat aman
dan kapal curah (resolusi A.862 (20).Setelah publikasi 1998 laporan ke dalam
tenggelamnya bulk carrier Derbyshire, Komite Keselamatan Maritim (MSC) memulai
penelaahan lebih lanjut keselamatan bulk carrier, yang melibatkan penggunaan Formal
Safety Assessment (FSA) studi untuk membantu menilai apa lebih lanjut perubahan
peraturan mungkin dibutuhkan.Pada bulan Desember 2002, pada sidang 76 nya, MSC
mengadopsi amandemenSOLAS bab XII dan 1988 Load Lines Protokol dan juga setuju
untuk sejumlahrekomendasi untuk lebih meningkatkan keselamatan bulk carrier.Pada
bulan Desember 2004, MSC mengadopsi teks baru untuk SOLAS bab XII,menggabungkan
revisi beberapa peraturan dan persyaratan baru yang berkaitan dengansisi ganda bulk
carrier kulit. Perubahan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2006. SOLAS Chapter XII -
Additional Safety Measures for Bulk Carriers XII Para SOLAS baru bab XII Tindakan
Keselamatan tambahan untuk Bulk Carriers diadopsi oleh Konferensi diselenggarakan
pada bulan November 1997 dan mulai berlakupada tanggal 1 Juli 1999.Peraturan
menyatakan bahwa semua kapal curah baru 150 meter atau lebih panjang(dibangun
setelah 1 Juli 1999) kargo membawa dengan kepadatan 1.000 kg/m3 dan di atas harus
memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan banjir dari kargo satu,
denganmempertimbangkan dinamis efek yang dihasilkan dari adanya air di dalam palka
dan mempertimbangkan rekomendasi diadopsi oleh IMO.Untuk kapal yang ada (dibangun
sebelum 1 Juli 1999) tercatat kargo curah dengan kepadatan 1.780 kg/m3 dan atas, sekat
kedap air melintang antara dua kargo terkemukamemegang dan bagian bawah ganda dari
kargo terkemuka harus memiliki kekuatan yangcukup untuk menahan banjir dan efek
dinamis terkait di kargo terkemuka.Kargo dengan kepadatan 1.780 kg/m3 dan atas (kargo
berat) mencakup bijih besi, pigiron, baja, bauksit dan semen, tetapi dengan kepadatan
lebih dari 1.000 kg/m3, termasuk biji-bijian seperti gandum dan beras, dan kayu.Dalam
Bab XII, surveyor dapat mempertimbangkan pembatasan rekening pada kargoyang
diangkut dalam mempertimbangkan kebutuhan, dan luasnya, penguatan sekat kedapair
melintang atau bawah ganda. Ketika pembatasan kargo yang dikenakan, bulk carrierharus
permanen ditandai dengan segitiga yang solid pada shell sisinya. Tanggal penerapanBab
baru untuk kapal curah yang ada tergantung pada usia mereka. Bulk carrier yang 20tahun
dan lebih dari 1 Juli 1999 harus memenuhi dengan tanggal survei antara atauperiodik

Kapal Khusus ( Special Ship ) 18


pertama setelah tanggal tersebut, mana yang lebih cepat. Bulk carrier berusia 15-20 tahun
harus memenuhi oleh survei berkala pertama setelah 1 Juli 1999, tetapi tidak lebih dari 1
Juli 2002. Bulk pembawa kurang dari 15 tahun harus memenuhi dengan tanggal survei
berkala pertama setelah kapal mencapai 15 tahun, tetapi tidak lebih daritanggal kapal
mencapai 17 tahun.

December 2002 SOLAS amendments relating to bulk carrier safety


MSC pada sesi ke-76 pada bulan Desember 2002 mengadopsi amandemen ke bab XII
(Ukuran Keselamatan Tambahan untuk Bulk Carriers) dari Konvensi Internasional
untuk Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS), 1974, sebagaimana diubah untuk
memerlukanpemasangan alarm tingkat tinggi dan sistem pemantauan tingkat di semua
operator curah,untuk mendeteksi masuknya air.Rekomendasi untuk pemasangan alarm
tersebut pertama kali disorot dalampertemuan Kelompok Kerja pada Bulk Carrier
Keselamatan diadakan selama sesi 74 MSC pada bulan Desember 2001, sebagai lanjutan
dari rekomendasi dari Inggris Laporandibuka kembali penyelidikan formal ke hilangnya
Derbyshire.
Para XII/12 peraturan baru di Tahan, ballast air dan detektor ruang tingkat keringakan
memerlukan pemasangan alarm tersebut pada semua kapal curah tanggal berapapun
mereka konstruksi. Persyaratan ini diharapkan mulai berlaku pada tanggal 1 Juli
2004,menurut prosedur penerimaan diam-diam.MARPOLAdalah sebuah peraturan
Internasional yang bertujuan untuk mencegah terjadinyapencemaran di laut. Setiap
system dan peralatan yang ada di kapal yang bersifatmenunjang peraturan ini harus
mendapat sertifikasi dari klas. Berikut ruang lingkupMARPOL, dimana setiap kapal harus
dilengkapi berbagai system yang sesuai denganregulasi ini:Marpol untuk Bulk Carrier
;Annex 1Guidelines on enhanced programme of inspections during surveys of bulk
carriersand oil tankers (2001 edition)IMO-265EResolusi A.744 (18), sebagaimana telah
diubah berarti PedomanPeningkatan Program Inspeksi selama Survei Bulk Carriers
danTanker Minyak diadopsi oleh Majelis dari Maritim InternasionalOrganisasi dengan
resolusi A.744 (18), sebagaimana telah diubah dengan resolusi 2 dariSOLAS 1997
Konferensi dan oleh MSC.49 resolusi (66) danMSC.105 (73)

Kapal Khusus ( Special Ship ) 19


kalau mau di jabarkan lagi, akan lebih panjang ceritanya seperti contoh untuk satu kapal
saja seperti tanker sudahh banyak jenisnya dari Chemical tanker, Oil tanker, LNG carrier,
LPG carrier, dan sebagainya.rangkuman di atas hanya sekedar garis besarnya saja. yg
memudah orang mengenali dari scope kerja kapal kapal yg ada saat ini

Kapal Khusus ( Special Ship ) 20

Anda mungkin juga menyukai