Adalah satgas anti bajak laut di bawah komando Koarmabar yaitu Western Fleet
Quick Response (WFQR) yang berhasil menangkap diduga aktor intelektual pembajakan
kapal MT Orkim Harmony. Tersangka yang diketahui bernama Albert Yohanes itu dibekuk di
Apartemen Mediterania 1 Kavling 5-9, Jl. Duren Raya, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat,
Kamis (27/8/2015)2. Kapal tanker MT Orkim Harmony saat dibajak membawa 6.000 metrix
ton BBM sejenis pertamax plus. Awalnya kapal yang membawa 22 ABK termasuk 5 di
antaranya WNI tiba-tiba hilang kontak di perairan Malaysia yakni di 17 NM barat daya Pulau
Alur pada 11 Juni 2015. 5
Suryawan (43), Iwan Asriadi (39), Nelson Hasiholan Sitorus (35), Ntan Kombongan (30), dan
Mawit Matin (46). Selain 5 WNI, kru kapal terdiri atas 16 warga Malaysia dan seorang warga
Myanmar3.
Pihak berwajib Malaysia menyatakan, perompakan kemungkinan dilakukan oleh
sindikat yang melibatkan warga lokal dan asing. Sejaknya hilangnya kapal, tidak ada
penemuan sisa minyak, panggilan darurat, atau permintaan uang tebusan dari pihak manapun.
"Kalau dirampas, pasti sudah ada pihak yang minta tebusan. Karena dalam kasus penculikan
di laut maupun darat mereka akan menghubungi keluarga atau perusahaan. Tetapi sejauh ini
tidak ada. Jadi kemungkinan kapal itu dirompak adalah besar," kata Wakil Ketua Operasi
Maritim Malaysia (APMM) Laksamana Madya Maritim Datuk Ahmad Puzi Ab Kahar seperti
dikutip media lokal di Kuala Lumpur, Selasa (16/6/15) 4.
Maritime Enforcement Agency (MMEA) melakukan kerjasama dengan Tentara Laut Diraja
Malaysia (TLDM), Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dan meminta
bantuan kepada TNI AL. Jajaran Koarmabar pun mengerahkan 6 KRI dan 1 Pesud yaitu KRI
Imam Bonjol-383, KRI Teuku Umar-385, KRI Parang-647, KRI Surik-645, KRI Clurit-641,
2 http://news.detik.com/berita/3004241/tni-al-tangkap-otak-pelaku-pembajakan-mt-orkim-harmony
diakses 08 Oktober 2016
3 http://kanalsatu.com/id/post/44672/tanker-mt-orkim-harmony-dirompak-di-malaysia diakses 08
Oktober 2016
4 http://kanalsatu.com/id/post/44672/tanker-mt-orkim-harmony-dirompak-di-malaysia diakses 08 Oktober 2016
KRI Kujang-642 dan Pesud Cassa U-618 untuk melakukan pencarian di wilayah perairan
Indonesia. MT Orkim Harmony akhirnya berhasil ditemukan di Perairan Malaysia pada 18
Juni 2015, namun pihak TLDM tetap meminta unsur-unsur Koarmabar untuk melakukan
penyekatan. Delapan orang pelaku perompakan yang merupakan WNI berhasil ditangkap di
perairan Pulau Tho Chu Vietnam.
minyak senilai RP.72 milyar adalah klaim asuransi dan meraup keuntungan di pasar gelap.
Selain itu, perompakan ini diduga berkaitan dengan persaingan bisnis antar pengusaha
minyak. Para pemain level atas bersaing satu sama lain. Mereka meminta pelaku atau
tersangka perompak dari Indonesia yang sudah tertangkap untuk menjalankan aksi
perompakan pada pesaingnya.
Tujuannya agar pesaing rugi sehingga mereka mendapat keuntungan lebih dari hilangnya
pesaingan. Sementara itu, untuk asuransi yaitu perusahaan asing yang mempunyai muatan
meminta untuk dirompak agar mendapat hasil dua kali lipat, dari claim asuransi dan dari hasil
penjualan minyak ke blackmarket yang terdapat di Western Outer Port Limit (WOPL) dan
East Outer Port Limit (EOPL).
Berdasarkan pengakuan dari para pelaku yang ditangkap, 95 persen kasus
perompakan dengan pengambilan muatan merupakan skenario dari para pemain minyak
tingkat atas dari luar Indonesia. Yang dimana artinya, kondisi tersebut sengaja diciptakan agar
terkesan perairan Indonesia, khususnya, sekitar Selat Malaka tidak aman. Padahal itu
rekayasa belaka.