tenth edition
Figure 9–3
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–16
Sebagian dari Sebuah Contoh Formulir
Penilaian Kinerja Sekretaris Administrasi
Source: James Buford Jr., Bettye Burkhalter, and Grover Jacobs, “Link Job Description
to Performance Appraisals,” Personnel Journal, June 1988, pp. 135–136.
Figure 9–4
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–17
Garis Besar
Manajemen Kinerja
Source: www.cwru.edu.
Figure 9–5a
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–18
Garis Besar
Manajemen
Kinerja
(lanjutan)
Figure 9–5b
Source: www.cwru.edu.
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–19
Garis Besar
Manajemen
Kinerja
(lanjutan)
Figure 9–5c
Source: www.cwru.edu.
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–20
Metode-Metode Penilaian Kinerja
(lanjutan)
Metode peringkat alternasi
– Memeringkat karyawan dari yang terbaik hingga
yang terburuk berdasarkan ciri tertentu, memilih
yang tertinggi, kemudian yang terendah, hingga
semua diperingkat.
Metode perbandingan berpasangan
– Memeringkat karyawan dengan membuat bagan
dari semua kemungkinan pasangan karyawan
untuk setiap ciri dan mengindikasikan mana
karyawan yang lebih baik dari pasangan tersebut.
Figure 9–6
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–22
Memeringkat Karyawan dengan
Metode Perbandingan Berpasangan
Catt: + berarti “lebih baik dari.” − berarti “lebih buruk dari.” Untuk setiap bagan,
tambahkan nomor 1 dalam setiap kolom untuk memperoleh karyawan peringkat tertinggi.
Figure 9–7
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–23
Metode-Metode Penilaian Kinerja
(lanjutan)
Metode distribusi paksa
– Serupa denga menilai pada sebuah kurva;
persentase karyawan yang akan dinilai yang telah
ditentukan sebelumnya ditempatkan dalam
berbagai kategori kinerja.
– Contoh:
• 15% kinerja tinggi
• 20% Kinerja rata-rata tinggi
• 30% kinerja rata-rata
• 20% kinerja rata-rata rendah
• 15% kinerja rendah
Formulir Naratif
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–24
Metode-Metode Penilaian Kinerja
(lanjutan)
Skala Penilaian Berdasarkan Perilaku/
Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
– Sebuah metode penilaian yang menggunakan
skala kuantitatif dengan contoh naratif spesifik
dari kinerja baik dan buruk.
Pengembangan BARS:
– Tulis insiden kritis
– Kembangkan dimensi kinerja
– Realokasi insiden
– Berikan skala untuk insiden tersebut
– Kembangkan instrumen akhir
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–25
Metode-Metode Penilaian Kinerja
(lanjutan)
Keunggulan menggunakan BARS
– Pengukur yang lebih akurat
– Standar yang lebih jelas
– Umpan-balik
– Dimensi-dimensi independen
– Konsistensi
Table 9–1
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–28
Contoh dari sebuah
Skala Penilaian
Berdasarkan
Perilaku untuk
dimensi
Keterampilan
Salesman
Table 9–2
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–33
Potensi Masalah dalam Penilaian
(lanjutan)
Kekakuan/ kelonggaran
– Masalah yang terjadi ketika penyelia mempunyai
kecenderungan untuk memeringkat semua
bawahan tinggi atau rendah.
Bias
– Kecenderungan yang membiarkan perbedaan
individual seperti: umur, ras dan gender
mempengaruhi hasil pemeringkatan karyawan.
Penyelia langsung
Rekan sebaya
Komisi penilaian
Penilaian diri
Bawahan
Umpan-balik 360 derajat
Table 9–3
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–37
Wawancara Penilaian
Tipe-tipe wawancara penilaian
– Memuaskan—Dapat dipromosikan
– Memuaskan—Tidak dapat dipromosikan
– Tidak memuaskan—Dapat dikoreksi
– Tidak memuaskan—Tidak dapat dikoreksi
Bagaimana melakukan wawancara penilaian
– Berbicara mengenai data kerja objektif.
– Jangan bersifat pribadi.
– Dorong orang tersebut untuk berbicara.
– Dapatkan kesepakatan.
Figure –13
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 9–47
Key Terms