Anda di halaman 1dari 151

MODUL PEMBELAJARAN

DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

BIDANG KEAHLIAN : KETENAGALISTRIKAN

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


ELEKTRONIKA

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang mengadopsi
elektronika sebagai basis teknologinya contoh ; Dirumah, kita sering melihat televisi,
mendengarkan lagu melalui tape atau CD, mendengarkan radio, berkomunikasi dengan
telephone. Dikantor kita menggunakan komputer, mencetak dengan printer, mengirim pesan
dengan faximile, berkomunikasi dengan telephone. Dipabrik kita memakai alat deteksi,
mengoperasikan robot perakit, dan sebagainya. Bahkan dijalan raya kita bisa melihat lampu
lalu-lintas, lampu penerangan jalan yang secara otomatis hidup bila malam tiba, atau papan
reklame yang terlihat indah berkelap-kelip dan masih banyak contoh yang lainnya. Dari
semua uraian diatas kita dapat membuktikan bahwa pada zaman sekarang ini kita tidak akan
lepas dari perangkat yang menggunakan elektronika sebagai dasar teknologinya. Alat-alat
yang menggunakan dasar kerja elektronika seperti diatas biasanya disebut sebagai peralatan
elektronik (electronic devices)

Gambar 1. Peralatan elektronik (Electronic Device)


Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam
suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain
sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika,
sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik
elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.
Revolusi besar-besaran terhadap elektronika terjadi sekitar tahun 1960-an, dimana saat
itu mulai ditemukan suatu alat elektronika yang dinamakan Transisor, sehingga dimungkinkan
untuk membuat suatu alat dengan ukuran yang kecil dimana sebelumnya alat-alat tersebut
masih menggunakan tabung-tabung facum yang ukurannya besar serta mengkonsumsi listrik
yang besar. Hanya dalam kurun waktu 10 tahun sejak ditemukan nya transistor, ditemukan
sebuah rangkaian terintegrasi yang dikenal dengan IC ( Integrated
1|Page
Circuit ) merupakan sebuah rangkaian terpadu yang berisi puluhan bahkan jutaan transistor di
dalamnya. Sehingga kita bisa melihat sebuah perangkat elektronika semakin kecil bentuknya
tetapi semakin banyak fungsinya sebagai contoh telephone genggam ( Handphone ) yang anda
pakai saat ini dengan telephone genggam yang anda pakai beberapa tahun yang lalu. Yah
semua itu berkat revolusi Silikon sebagai bahan dasar pembuatan Transistor dan IC atau
CHIP.
Elektronika mempunyai 2 komponen diantaranya yaitu :
1. Komponen Pasif
Komponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber
tegangan. Komponen pasif terdiri dari Hambatan atau tahanan, kapasitor atau
kondensator, induktor atau kumparan dan transformator.
2. Komponen Aktif
Komponen aktif merupakan komponen yang tidak dapat bekerja tanpa
adanya sumber tegangan. Komponen aktif terdiri dari dioda dan transistor.
Pada pembuatan rangkaian elektronika diperlukan peralatan (seperti Obeng, tang, bor
dan sebagainya) dan juga papan sirkuit yang digunakan untuk tempat menempelnya
komponen elektronika (seperti PCB, Wishboard, dan sebagainya).

2|Page
BAB II
TEORI DASAR

Atom

Atom adalah satuan yang amat kecil dalam setiap bahan yang ada di sekitar kita. Atom
terdiri atas tiga jenis partikel subatom:

 elektron, yang memiliki muatan negatif;


 proton, yang memiliki muatan positif;
 netron, yang tidak bermuatan.

Setiap unsur adalah unik


yang dibedakan oleh jumlah
proton yang terdapat dalam atom
dari unsur tersebut. Setiap atom
memiliki jumlah elektron yang
sama dengan jumlah proton; bila
ada perbedaan atom tersebut
disebut ion.

Gambar 2. Model Atom

Banyak unsur lain yang diciptakan manusia, namun mereka biasanya tidak stabil dan
dengan spontan berubah menjadi unsur kimia natural yang stabil melalui proses radioaktifitas.

Meskipun hanya terdapat 91 unsur di alam, tetapi atom-atom tersebut dapat terjadi
ikatan satu sama lain menjadi molekul dan jenis senyawa kimia lainnya. Molekul terbentuk
dari banyak atom. Molekul air merupakan kombinasi dari 2 atom hidrogen dan 1 atom
oksigen.

Inti atom
Pusat dari atom disebut inti atom atau nukleus. Inti atom terdiri dari proton dan
neutron. Banyaknya proton dalam inti atom disebut nomor atom, dan menentukan berupa
elemen apakah atom itu.

3|Page
Ukuran inti atom jauh lebih kecil dari ukuran atom itu sendiri, dan hampir sebagian
besar tersusun dari proton dan neutron, hampir sama sekali tidak ada sumbangan dari
elektron.
Proton dan netron memiliki massa yang hampir sama, dan jumlah dari kedua massa
tersebut disebut nomor massa, dan beratnya hampir sama dengan. Massa dari elektron sangat
kecil dan tidak menyumbang banyak kepada massa atom.
Jumlah proton dan netron menentukan tipe dari nukleus atau inti atom. Proton dan
neutron hampir memiliki massa yang sama, dan kombinasi jumlah, jumlah massa, rata-rata
sama dengan massa atomik sebuah atom. Kombinasi massa dari elektron sangat kecil secara
perbandingan terhadap massa nukleus, di karenakan berat dari proton dan neutron hampir
2000 kali massa elektron.

Neutron

Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan
memiliki massa 1.6749 × 10-27 kg, sedikit lebih berat dari proton. Inti atom dari
kebanyakan atom terdiri dari proton dan neutron.

Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainya adalah mereka tidak
bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya lebih terbelakang, dan sangat menembus,
membuatnya sulit diamati secara langsung dan membuatnya sangat penting sebagai agen
dalam perubahan nuklir.

Proton
Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 ×

-19
10 coulomb dan massa 1.6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1800 kali massa
sebuah elektron.
Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang berada di bagian inti
(tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan
netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian
inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga dengan
istilah nuklei, nukleus, atau nukleon (bhs Inggris: nucleon), dan reaksi yang terjadi atau
berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.

4|Page
Elektron

Elektron adalah partikel subatomik. Memiliki muatan listrik negatif sebesar -1.6 × 10-
19 coulomb, dan massanya 9.10 × 10-31 kg.

Elektron umumnya ditulis sebagai e-. Elektron memiliki partikel lawan yang dikenal
sebagai positron, yang identik dengan dirinya namun bermuatan positif.

Atom tersusun dari inti berupa proton dan neutron serta elektron-elektron yang
mengelilingi inti tadi. Elektron sangat ringan jika dibandingkan dengan proton dan neutron.
Sebutir proton sekitar 1800 kali lebih berat daripada elektron.

Sejarah

Elektron pertama kali ditemukan oleh J.J. Thomson di Laboratorium Cavendish,

Universitas Cambridge, pada tahun 1897, pada saat beliau sedang mempelajari "sinar katoda".

Arus Listrik

Jika elektron bergerak, lepas bebas dari pengaruh inti atom, serta terdapat suatu aliran
(net flow), aliran ini dikenal sebagai arus listrik. Ini dapat dibayangkan sebagai serombongan
domba yang bergerak bersama-sama ke utara namun tanpa diikuti oleh penggembalanya.
Muatan listrik dapat diukur secara langsung menggunakan elektrometer. Arus listrik dapat
diukur secara langsung menggunakan galvanometer.

Apa yang dikenal dengan "listrik statis" bukanlah aliran elektron sama sekali. Ini
lebih tepat disebut sebagai sebuah "muatan statik", mengacu pada sebuah benda yang
memiliki lebih banyak atau lebih sedikit elektron daripada yang dibutuhkan untuk
mengimbangi muatan positif sang inti. Jika terdapat kelebihan elektron, maka benda tadi
dikatakan sebagai "bermuatan negatif". Jika terdapat kekurangan elektron dibanding proton,
benda tersebut dikatakan "bermuatan positif". Jika jumlah elektron dan proton adalah sama,
benda tersebut dikatakan "netral".

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan
listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Sehingga dapat dirumuskan
menjadi :

5|Page
Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif,
sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang
bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya. Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).

Muatan listrik

Muatan listrik, Q, adalah pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan
Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan
negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan
elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom
merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama
dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan).

6|Page
BAB III
LISTRIK
Hukum Ohm
Seperti yang telah saya bahas diatas bahwa ahli fisika berkebangasaan Jerman yang
bernama George Simon Ohm, telah berhasil menemukan hubungan antara besar beda
potensial dengan besarnya kuat arus yang mengalir. Pernyataan Ohm yang dikenal dengan
nama hokum Ohm berbunyi,
Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial
antara ujung-ujung penghantar itu jika suhu penghantar tetap.
Dari pernyataan Ohm diatas dapat dirumuskan bahwa,

VI.R
Keterangan :
V = Beda Potensial (volt)
I = Kuat arus (ampere) R =
Hambatan (Ohm)

Hukum Kirchhoff
Pada rangkaian listrik kita dapat menggabungkan beberapa rangkaian sederhana yang
disebut dengan rangkaian majemuk. Rangkaian majemuk mengikuti hukum Kirchhof
diantaranya yaitu:
1. Hukum Kirchoff I
” Jumlah arus yang menuju (masuk) titik percabangan sama dengan arus yang
meninggalkan (keluar) dari titik percabangan ”
sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut,
i  i
å Masuk å keluar

Sebagai contoh perhatikan gambar 3 disamping.


Kamu bisa lihat bahwa arus yang berwarna Hijau, aliran
i3 i4
i arusnya menuju (masuk) titik percabangan dan arus
i2 5
berwarna biru meninggalkan (keluar) dari titik
i6 percabangan.
Maka dapat kita hitung bahwa
i1
i  i
Gambar 3. Aliran Arus å Masuk å keluar

I1+I2+I3=I4+I5
7|Page
2. Hukum Kirchoff II
” Dalam sebuah rangkaian tertutup jumlah gaya gerak listrik (E) sama dengan
jumlah penurunan potensial (i.R)”
sehingga dapat dirumuskan,

å E  åi.R

Daya /Power Listrik (W)


Hal lain yang penting setelah besar tahanan (hambatan) adalah besar daya
resistor. Daya resistor merupakan kekuatan yang dimiliki oleh resistor dalam menerima kuat
arus listrik. Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian
listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt.
Perumusan matematis daya listrik
Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan
listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum Joule,
sesuai nama fisikawan Britania James Joule, yang pertama kali menunjukkan bahwa energi
listrik dapat berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.

P V.I
Keterangan :
P adalah daya (watt atau W)
I adalah arus (ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial (volt atau V)

Sebagai contoh:

15A.2V  30W
Hukum Joule dapat digabungkan dengan hukum Ohm untuk menghasilkan dua
persamaan tambahan

P = (I.R).R = I 2.R
atau

æ Vö V2
P =V. ç ÷ =

èRø R

Keterangan :
R adalah hambatan listrik (Ohm atau Ω).
8|Page
BAB IV
KOMPONEN ELEKTRONIKA

1. Hambatan (Resistor)
Hambatan adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian
elektronika karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Hambatan disingkat dengan
huruf "R" (huruf R besar). Satuan Hambatan adalah Ohm, yang menemukan adalah George
Simon Ohm (1787-1854), seorang ahli fisika bangsa Jerman. Hambatan listrik dapat
didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Tentunya anda bertanya-tanya, apa itu Hambatan ?,
seperti apa bentuknya ?, bagaimna cara kerjanya ?, untuk lebih jelasnya perhatikan uraian
dibawah ini.
Sekarang anda lihat gambar 4, nah itu adalah salah satu bentuk dari Hambatan, apa ada
yang lain.?, masih banyak bentuk dan jenis dari Hambatan, coba saja anda buka salah satu alat
elektronika yang sudah rusak dan tidak terpakai, misalnya charger Handphone anda atau radio
saku anda. disitu anda akan lihat banyak sekali Hambatan bertebaran. dari yang berbentuk
bulat panjang seperti gambar 4, persegi empat, seperti tapal kuda, atau tombol pengatur suara
yang ada di radio tape, itu juga Hambatan. bahkan ada yang berbentuk seperti beras.

Gambar 4. Berbagai macam bentuk Hambatan


Perhatikan gambar 5 disamping, sebuah Hambatan mempunyai
jumlah cincin sebanyak 5 diantaranya yaitu cincin pertama, cincin
kedua, cincin ketiga (multiflier), cincin keempat (toleransi), dan cincin
kelima (kualitas). Nah sekarang mari kita mencoba membaca nilai
suatu Hambatan. Pada gambar 5 kita dapatkan bahwa Hambatan
tersebut berwarna biru, merah, merah, emas dan merah.

Gambar 5. Hambatan

9|Page
Untuk membaca kode warna Hambatan seperti yang dipermassalahkan diatas, kita
mulai menerjemahkan satu persatu kode tersebut. Untuk dapat menentukan nilai warna yang
terdapat Hambatan dapat kamu lihat pada tabel 1.
Warna pertama biru berarti angka 6, warna kedua warna merah, berarti angka 2, warna
ketiga warna merah berarti multiflier, perkalian dengan 10 pangkat 2. kalau diterjemahkan
62 X 10 2 62 X 100 6200. Berarti 1200 Ohm. dengan nilai toleransi sebesar 10 %. Akurasi
dari Hambatan tersebut berarti 6200 X ( 10 : 100 ) 6200 X ( 1 : 10 ) 620. Nilai sebenarnya
dari Hambatan tersebut adalah maximum 6200 + 620 = 6820 Ohm, sedangkan nilai
minimumnya adalah 6200 - 620 = 5580 Ohm. Karakteristik dari bahan baku Hambatan tidak
sama, walaupun pabrik sudah mengusahakan agar dapat menjadi standart tetapi apa daya
prosesnya menjadi tidak standart. Untuk itulah pabrik menyantumkan nilai toleransi dari
sebuah Hambatan agar para designer dapat memperkirakan seberapa besar faktor x yang harus
mereka fikirkan agar menghasilkan yang mereka kehendaki.
Tabel 1. Nilai warna pada Hambatan
Gelang Gelang Gelang Ketiga Gelang ke Empat Temp.
Warna
Pertama Kedua (multiplier) (toleransi) Koefisien
Hitam 0 0 ×100
Coklat 1 1 ×101 ±1% (F) 100 ppm
Merah 2 2 ×102 ±2% (G) 50 ppm
Jingga 3 3 ×103 15 ppm
Kuning 4 4 ×104 25 ppm
Hijau 5 5 ×105 ±0.5% (D)
Biru 6 6 ×106 ±0.25% (C)
Ungu 7 7 ×107 ±0.1% (B)
Abu-abu 8 8 ×108 ±0.05% (A)
Putih 9 9 ×109
Emas ×0.1 ±5% (J)
Perak ×0.01 ±10% (K)
Polos ±20% (M)

Di dalam praktek para designer sering kali membutuhkan sebuah Hambatan dengan
nilai tertentu. Akan tetapi nilai Hambatan tersebut tidak ada di toko penjual, bahkan pabrik
sendiri tidak memproduksinya. Lalu bagaimana solusinya..?. untuk mendapatkan nilai
Hambatan dengan resistansi yang unik atau tidak diproduksi, dapat dilakukan dua cara ;
Pertama cara SERI, dan yang kedua cara PARALEL. Dengan cara demikian maka massalah
designer diatas dapat terpecahkan. Bagaimana cara Serial dan bagaimana pula cara Paralel.

10 | P a g e
a. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari 2 atau lebih Hambatan
yang disusun secara berurutan, Hambatan yang satu
Gambar 6. Rangkaian Seri berada di belakang Hambatan yang lain.
Pada Hambatan

Hambatan yang disusun seri dapat dijadikan menjadi 1 Hambatan, yang disebut
dengan hambatan pengganti. Bagaimana cara mentukan hambatan penggantinya? Perhatikan
gambar 7 berikut.

R1 R2 R3

Gambar 7. rangkaian seri

Dari rangkaian pada gambar 7 dapat diperoleh hubungan yaitu

atau
Rp = R1 + R2 + R3 Rp = R1 + R2 + R3 + ... + Rn

Keterangan : Rp = hambatan Pengganti (Ohm)


R1 = hambatan ke-1
R2 = hambatan ke-2
R3 = hambatan ke-3
Rn = hambatan ke-n

b. Rangkaian Pararel
Pada rangkaian pararel 2 atau lebih hambatan
disusun secara bertingkat, seperti dapat dilihat pada
gambar 8.
Gambar 8. Rangkaian Pararel

Seperti halnya rangkaian seri, rangkaian pararel dapat juga dijadikan menjadi 1 yang
disebut hambatan pengganti yang besarnya,
1 1
111 + ...
RP R1 R2 R3Rn

Keterangan : Rp = hambatan Pengganti (Ohm) R1


= hambatan ke-1
R2 = hambatan ke-2
R3 = hambatan ke-3
Rn = hambatan ke-n

11 | P a g e
Resistor Variable (VR)

Gambar 9. Macam-Macam Resistor Variabel

Nilai resistansi resistor jenis ini dapat diatur dengan tangan, bila pengaturan dapat
dilakukan setiap saat oleh operator (ada tombol pengatur) dinamakan potensiometer dan
apabila pengaturan dilakukan dengan obeng dinamakan trimmer potensiometer (trimpot).
Tahanan dalam potensiometer dapat dibuat dari bahan carbon dan ada juga dibuat dari
gulungan kawat yang disebut potensiometer wirewound. Untuk digunakan pada voltage yang
tinggi biasanya lebih disukai jenis wirewound.

Resistor Peka Suhu dan Resistor Peka Cahaya

Gambar 10. Resistor Peka Terhadap suhu dan cahaya

Nilai resistansi thermistor tergantung dari suhu. Ada dua jenis yaitu NTC (negative
temperature coefficient) dan PTC (positive temperature coefficient). NTC resistansinya kecil
bila panas dan makin dingin makin besar. Sebaliknya PTC resistensi kecil bila dingin dan
membesar bila panas.

Ada lagi resistor jenis lain ialah LDR (Light Depending Resistor) yang nilai
resistansinya tergantung pada sinar / cahaya.

12 | P a g e
2. Dioda
Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai
penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi
katode. Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa berlaku
sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan
katodenya mendapatkan tegangan negatif) dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian
anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif).
Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual. Pada diode faktual (riil), perlu
tegangan lebih besar dari 0,7V (untuk diode yang terbuat dari bahan silikon) pada anode
terhadap katode agar diode dapat menghantarkan arus listrik. Tegangan sebesar 0,7V ini
disebut sebagai tegangan halang (barrier voltage). Diode yang terbuat dari bahan Germanium
memiliki tegangan halang kira-kira 0,3V.
A K
P N

Gambar 11. susunan dan symbol dioda

Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut:

Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda

Macam- macam diantaranya yaitu:

 dioda pemancar cahaya atau LED

Light Emmiting Dioda atau lebih dikenal dengan sebutan

LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang

memancarkan cahaya monokromatik

Gambar 13. LED

13 | P a g e
 Dioda Foto

Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi


mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen
elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda foto ini mulai dari
cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan
sinar-X. Aplikasi dioda foto mulai dari penghitung kendaraan di
jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera
Gambar 14. Dioda Foto
serta beberapa peralatan di bidang medis.

Gambar 15. Simbol dari dioda foto

Alat yang mirip dengan Dioda foto adalah Transistor foto (Phototransistor).
Transistor foto ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak
(junction) base-collector untuk menerima cahaya. Komponen ini mempunyai sensitivitas
yang lebih baik jika dibandingkan dengan Dioda Foto. Hal ini disebabkan karena elektron
yang ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction ini di-injeksikan di bagian Base dan
diperkuat di bagian Kolektornya. Namun demikian, waktu respons dari Transistor-foto
secara umum akan lebih lambat dari pada Dioda-Foto.

 dioda laser

Dioda laser adalah sejenis laser di mana media aktifnya sebuah semikonduktor
persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat pada dioda pemancar cahaya. Dioda laser
kadang juga disingkat LD atau ILD.

Dioda laser baru ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan Universitas Harvard.
Prinsip kerja dioda ini sama seperti dioda lainnya yaitu melalui sirkuit dari rangkaian
elektronika, yang terdiri dari jenis p dan n. Pada kedua jenis ini sering dihasilkan 2 tegangan,
yaitu:

1. biased forward, arus dihasilkan searah dengan nilai 0,707 utk pembagian v puncak,
bentuk gelombang di atas ( + ).
14 | P a g e
2. backforward biased, ini merupakan tegangan berbalik yang dapat merusak suatu kom
ponen elektronika.
 diode Zener

Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat


yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun Dioda
Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat
mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang

Gambar 16. Simbol Dioda Zener diberikan melampaui batas "tegangan rusak"
(breakdown voltage) atau "tegangan Zener".

Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir secara
berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika melampaui
batas tegangan rusaknya, dioda biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang
menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas
kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah), dioda ini akan
memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda silikon.
Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis dioda yang dipakai.

Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa, kecuali
bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi, disebut tegangan
Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang
memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita
konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku
rusak yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya
tetap pada tegangan zener. Sebagai contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan
tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi,
sehingga dioda zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau
untuk menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.

 dioda Schottky (SCR)

15 | P a g e
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi
sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan
karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G).
SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri
dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

Pada gambar 15 terlihat SCR dengan anoda pada kaki


yang berulir, Gerbang gate pada kaki yang pendek, sedangkan
katoda pada kaki yang panjang

Gambar 17. SCR

Logo pada skema elektronik untuk SCR:

Gambar 18. Simbol SCR

Guna SCR:

· Sebagai rangkaian Saklar (switch control)


· Sebagai rangkaian pengendali (remote control)

Diagram dan skema SCR:

16 | P a g e
Gambar 19. Diagram dan Skema SCR

Ada tiga kelompok besar untuk semikonduktor ini yang sama-sama dapat berfungsi
sebagai Saklar (Switching) pada tegangan 120 volt sampai 240 volt. Ketiga kelompok tersebut
adalah SCR ini sendiri, DIAC dan TRIAC.

 TRIAC

TRIAC mempunyai kontruksi sama dengan DIAC,


hanya saja pada TRIAC terdapat terminal pengontrol
(terminal gate). Sedangkan untuk terminal lainnya
dinamakan main terminal 1 dan main terminal 2
(disingkat mt1 dan mt2). Seperti halnya pada DIAC,
maka TRIAC pun dapat mengaliri arus bolak-balik,
tidak seperti SCR yang hanya mengalirkan arus searah
(dari terminal anoda ke terminal katoda).

Gambar 20. Simbol Skematik TRIAC

Lambang TRIAC di dalam skema elektronika, memiliki tiga kaki, dua


diantaranya terminal MT1 (T1) dan MT2 (T2) dan lainnya terminal Gate (G)

17 | P a g e
Triac adalah setara dengan dua SCR yang dihubungkan
paralel. Artinya TRIAC dapat menjadi saklar keduanya secara
langsung. TRIAC digolongkan menurut kemampuan
pengontakan. TRIAC tidak mempunyai kemampuan kuasa yang
sangat tinggi untuk jenis SCR. Ada dua jenis TRIAC, Low-
Current dan Medium-Current.

Gambar 21. Konstuksi Simbol TRIAC

Low-Current TRIAC dapat mengontak hingga kuat arus 1 ampere dan mempunyai
maksimal tegangan sampai beberapa ratus volt. Medium-Current TRIACS dapat mengontak
sampai kuat arus 40 ampere dan mempunyai maksimal tegangan hingga 1.000 volt.

 DIAC

DIAC merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki


dua terminal (elektroda) saja, berbeda dengan "saudaranya" yang
memiliki tiga terminal, TRIAC.
Gambar 22. DIAC

Simbol DIAC pada skema elektronik:

Gambar 23. Simbol DIAC

Gambar diagram disamping memperlihatkan struktur dalam pada DIAC.

Gambar 24. Struktur DIAC

Pada diagram menunjukkan ada lima lapisan dalam DIAC, memiliki dua terminal
yaitu terminal 1 (T1) and terminal 2 (T2).

Pada gambar disamping diperlihatkan


polaritas pada DIAC.

Gambar 25. Polaritas pada DIAC

18 | P a g e
untuk dapat menentukan dioda dalam keadaan baik atau tidak, kamu dapat melakukan
pengujian pada dioda tersebut dengan menggunakan ohmmeter.
Tabel 2. Hasil Pengujian dioda
Kaki I Kaki II Gejala Kesimpulan
H M ON I : Anoda
M H OFF II : Katoda
Keadaan Baik

Keterangan : H = hitam, M = merah


3. Kapasitor (Kondensator)
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam
medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-
1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih
dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada
tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk
menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan
bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan
bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman
Kondensator atau Spanyol Condensador

· Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif
serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
Gambar 26. Salah satu jenis Kondensator beserta lambangnya

· Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak
mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih
berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering
disebut kapasitor (capacitor).

19 | P a g e
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.

Gambar 27. Salah satu jenis kapasitor beserta lambangnya

Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada
masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya
menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar.
Pada massa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang
pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas
permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF =
9 x 105 cm².

Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan
yang banyak digunakan adalah:

· 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)


· 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
· 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
· 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
· 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)

Seperti halnya resistor, kapasitor mempunyai kode warna untuk menentukan besarnya
kapasitansi. Pada Tabel 4 berikut merupakan kode warna dari Kapasitor
Tabel 3. Kode Warna Pada Kapasitor
Warna Nomor Faktor Perkalian Toleransi Voltase maksimum
Hitam 0 ×1 ±20%
1
Coklat 1 ×10 100V
2
Merah 2 ×10 250V
3
Jingga 3 ×10 250V

20 | P a g e
4
Kuning 4 ×10 400V
5
Hijau 5 ×10 400V
Biru 6 630V
Ungu 7 630V
Abu-abu 8 630V
Putih 9 ±10% 630V

Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan jalan:

1. Menyusunnya berlapis-lapis.
2. Memperluas permukaan variabel.
3. Memakai bahan dengan daya tembus besar

Wujud dan Macam kondensator

Berdasarkan kegunaannya kondensator kita bagi dalam:

1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)

Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah-
ubah. Kondensator tetap ada tiga macam bentuk:

a. Kondensator keramik (Ceramic Capacitor)

Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi


empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain.
Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh
dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan
Gambar 28. Kapasitor Keramik beserta
lambangnya negatif.

Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad
(KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai
ribuan volt.

Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 KpF =
0,02 µF.

Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF = 0,005 µF

21 | P a g e
b. Kondensator polyester

Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung
nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau,
coklat dan sebagainya.

c. Kondensator kertas

Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang
seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit
oscilator antara lain:

 Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave /


MW) = 190 meter - 500 meter.
 Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW)
SW 1 = 40 meter - 130 meter.
 Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13
me ter - 49 meter.

22 | P a g e
2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)

Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalah


kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif
dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang
dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad)
sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

Gambar 29. Berbagai macam lambang gambar untuk Kapasitor Elektrolit pada skema elektronika

Tampak pada gambar 26 diatas polaritas negatif pada kaki Kondensator Elektrolit.

Selain kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga
kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum.

Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya adalah:

 Kering (kapasitasnya berubah)


 Konsleting
 Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif dan negat
ifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga bisa meledak.
3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)

Kondensator variabel dan trimmer adalah


jenis kondensator yang kapasitasnya bisa diubah-ubah.
Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena
secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar
dengan menggunakan obeng.

Gambar 30. 2 Macam Kondensator


Variabel

· Kondensator variabel

23 | P a g e
Kondensator variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100
pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001µF).

Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih
gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.

Gambar 31. Lambang gambar untuk Kondensator Variable pada skema elektronika

· Kondensator trimer

Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator berfungsi


untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi tersebut.Kondensator trimer mempunyai
kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).

Gambar 32. Lambang gambar untuk Kondensator Trimer pada skema elektronika

Kerusakan umumnya terjadi jika:

1. Korsleting
2. Setengah korsleting (penangkapan gelombang pemancar menjadi tidak normal)

Rangkaian Seri dan Pararel pada Kapasitor

Seperi halnya pada resistor, kapasitor dapat dirangkai secara seri dan pararel. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar 33 dan 34 dibawah ini.

Kapasitor dalam rangkaian pararel, masing-masing mempunyai nilao beda potensial yang
sama. Sehingga, dapat dicari kapasintasi total dari kapasitor.

Gambar 33. Rangkaian Pararel Pada kapasitor

24 | P a g e
Dari gambar tersebut dapat dirumuskan
C p  C1  C2  ...  Cn

Alasan untuk merangkai kapasitor secara paralel adalah untuk meningkatkan total
jumlah beban penyimpanan. Dengan kata lain, meningkatkan kapasitansi itu juga
meningkatkan jumlah itu energi yang dapat disimpan. Sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:

1 1 1 1
C  C C ... C
p 1 2 n Pada penyusunan kapasitor secara seri seperti pada
gambar 13, kita dapatkan bahwa arus yang melewati kapasitor bernilai tetap sedangkan
tegangan yang melewatinya berubah- ubah atau berbeda oleh:

Gambar 34. Rangkaian Kapasitor secara seri

Cara menguji kapasitor adalah sebagai berikut:


a. Kapasitor yang mempunyai polaritas (mempunyai kutub negatif dan positif)
Untuk menguji kapasitor berpolaritas digunakan ohmmeter dimana
jolok merah dihubungakan dengan kutub negatif dan kolok hitam pada kutub
positif.
Bila jarum menunjukkan harga tertentu kemudian kembali ke tak
terhingga (Sangat besar sekali) dikatakan kapasitor baik. Bila menunjukkan
harga tertentu dan tidak bergerak ke tak terhingga dikatakan kapasitor bocor
dan bila tidak bergerak sama sekali kemungkinan kapsitor putus atau range
ohmmeter kurang besar.
b. Kapasitor nonpolar
Caranya sama dengan kapasitor berpolaritas hanya saja kamu tidak
perlu memperhatikan kutub positif dan kutub negatif.

25 | P a g e
4. Transistor
Merupakan komponen elektronika yang terdiri
dari tiga lapisan semikonduktor sebagai contoh NPN dan
PNP. Transistor mempunyai tiga kaki yang disebut
dengan Emitor (E), Basis/Base (B) dan
Kolektor/collector (C).

Gambar 35. Macam-macam Transistor

E P N P C

B
Gambar 36. Transistor PNP

E N P N C

Gambar 37. Transistor NPN


Untuk menentukan kaki basis,emitor dan kolektor dengan secara tidak langsung
adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Pengujian Transistor
Kaki I Kaki II Kaki III Gejala
M H - ON
M - H ON
H M - OFF
H - M OFF

Dari hasil Tabel 4, ditemukan bahwa kaki I adalah kaki Basis, yang mana selama
pengukuran harus ada kaki acuan (patokan) dan menunjukkan gejala ON, ON kemudian bila
dibalik polaritasnya menunjukkan gejala OFF,OFF maka kaki basis ON pada saat dipasang
polaritas negative atau OFF saat dipasang polaritas positif maka jenis transistor adalah PNP.
Sedangkan untuk menentukan kaki emitor dan kolektor, kita harus menghitung nilai hambatan
yang dimiliki oleh emitor dan kolektor. Apabila kaki II hambatannya lebih besar dari kaki III
maka dapat kita simpulkan bahwa kaki II merupaka kolektor dan kaki III merupakan emitor.
26 | P a g e
Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk:

1.Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)


2.Sebagai penyearah
3.Sebagai mixer
4.Sebagai osilator
5.Sebagai switch
Transistor mempunyai 3 jenis diantaranya yaitu:
1. Uni Junktion Transistor (UJT)

Gambar 38. Uni Junktion Transistor

Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan
dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis
UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.
2. Field Effect Transistor (FET)
Field Effect Transistor (FET) adalah suatu jenis transistor khusus. Tidak seperti
transistor biasa, yang akan menghantar bila diberi arus di basis, transistor jenis FET akan
menghantar bila diberikan tegangan (jadi bukan arus). Kaki-kakinya diberi nama Gate (G),
Drain (D) dan Source (S).

Gambar 39. Field Effect Transistor

Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain
penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari
transistor, maka hanya digunakan pada bagianbagian yang memang memerlukan. Ujud fisik
FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor.

27 | P a g e
Seperti halnya transistor, ada dua jenis FET yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu
terdapat beberapa macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor
FET (MOSFET).
3. MOSFET

Gambar 40. MOSFET

Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai
satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang
sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian
bagian yang benarbenar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada
receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.

Gambar 40. Simbol MOSFET

Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan


bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas
timah, pematriannya menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET.
Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.

28 | P a g e
5. Transformator (TRAFO)

Transormator (atau yang lebih dikenal dengan nama


trafo) adalah suatu alat elektronik yang memindahkan energi
dari satu sirkuit elektronik ke sirkuit lainnya melalui pasangan
magnet. Trafo mempunyai dua bagian diantaranya yaitu bagian
input (primer) dan bagian output (sekunder). Pada bagian
primer atau pun bagian sekunder terdiri dari lilitan-lilitan
tembaga.
Gambar 41. Trafo

Pada bagian primer, tegangan yang masuk disebut dengan tegangan primer (Vp)
dengan lilitannya disebut dengan lilitan primer (Np), sedangkan pada bagian sekunder
tegangan yang masuk disebut dengan tegangan sekunder (Vs) dengan lilitannya disebut
dengan lilitan sekunder (Ns). Sehingga didapatkan hubungan bahwa:

Vp Np Is
Vs  Ns  Ip

Keterangan:
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer (lilitan)
Ns = jumlah lilitan sekunder (lilitan)
Is = Arus Primer (Ampere)
Ip = Arus Sekunder (Ampere)
Jenis-jenis trafo:
 Trafo Step down digunakan untuk menurunkan tegangan
 Trafo step up digunakan untuk menaikkan tegangan
 Adaptor digunakan untuk mengubah arus AC (alternating current) menjadi
DC (direct current)
 Trafo input
 Trafo output
 Trafo filter
 Dan lain-lain

29 | P a g e
6. Saklar

Saklar adalah sebuah perangkat yang


digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,
atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada
dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus
aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus
kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk
alat komponen elektronika arus lemah.

Gambar 42. Macam-macam saklar

Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu
rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus
(off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan
terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan
sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus
disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat.

7. Kumparan (Coil)

Gambar 43. Kumparan Inti udara dan inti Besi

Coil adalah suatu gulungan kawat di atas suatu inti. Tergantung pada kebutuhan, yang
banyak digunakan pada radio adalah inti udara dan inti ferrite. Coil juga disebut inductor,
nilai induktansinya dinyatakan dalam besaran Henry (H). Dalam pesawat radio, coil
digunakan :
1. Sebagai kumparan redam
2. Sebagai pengatur frekuensi
3. Sebagai filter
4. Sebagai alat kopel (penyambung)

30 | P a g e
8. Coil Variabel
Coil variabel adalah coil dengan
induktansi yang dapat diubah-ubah,
perubahan dilakukan dengan memutar
posisi inti ferrite. Coil semacam ini
banyak digunakan pada osilator agar
Gambar 44. Coil Variabel
frekuensi dapat diaturatur, bentuk coil ini
serupa dengan trafo IF.
9. Trafo Kopel
Trafo kopel digunakan untuk
meneruskan listrik AC disertai perubahan
impedansi. Kita ketahui bahwa gulungan
kawat pada suatu inti tertentu, bila
jumlah gulungannya berbeda, cenderung
Gambar 45. Trafo Kopel
akan memberikan impedansi yang
berbeda pula.
Seperti halnya pada power trafo, primer dan sekunder dapat digulung secara terpisah
atau dapat juga digulung bersusun. Suatu trafo dengan tap bila gulungan sebelum tap dan
sesudah tap symetris disebut bifilar, bila diberi dua tap disebut trifilar.
Cara penggulungan trafo bifilar dilakukan dengan menumpuk dua kawat dan digulung
bersamasama, kemudian kedua ujungnya dihubungkan kembali (disolder). Penyambungan
dilakukan sedemikian sehingga kedua gulungan sebelum dan sesudah tap mempunyai arah
gulungan yang sama. Demikian juga untuk trifilar, dilakukan dengan menumpuk tiga kawat.

10. Reley
Reley adalah suatu switch yang digerakkan
secara elektris, dalam pesawat radio transceiver
digunakan untuk memindah-mindah aliran listrik dari
bagian receiver ke bagian transmitter dan memindah-
mindah antena dari receive ke transmit.

Gambar 46. Reley 6 Volt

31 | P a g e
11. Microphone
Berbagai jenis microphone dipakai
pada transceiver, akan tetapi yang banyak
dipakai adalah dynamic mic dan condensor
mic atau electret condensor mic (ECM).
Gambar 47. Bagian-Bagian Microphone Jenis microphone yang lain lagi adalah
carbon mic dan crystal mic.
12. Speaker

Gambar 48. Speaker dengan ukuran 3,5


Inchi terdapat pada radio kecil .
Gambar 49. Loudspeaker system

Speaker pada radio digunakan untuk mengubah


getaran listrik yang berasal dari detector menjadi getaran
suara. Dalam speaker terdapat magnet dan suatu
kumparan yang dapat bergerak bebas. Kumparan
tersebut dihubungkan dengan suatu membran audio.
Bila kumparan dilalui oleh arus AC audio, akan
bergerak-gerak dan menggetarkan membran audio.

Gambar 50. Bagian-bagian Speaker

13. Coaxial Cable


Untuk menghubungkan transmitter
dengan antena bisa digunakan twin lead atau
coaxial cable, akan tetapi coaxial cable lebih
dikenal karena mudah menggarapnya dan
Gambar 50. Bagian-bagian Kabel
terdapat banyak di pasaran.
Suatu parameter penting dari suatu coaxial cable adalah impedansinya, yang
dinyatakan dalam satuan OHM.

32 | P a g e
Dalam coaxial cable terdapat dua konduktor, satu berada ditangah disebut inner dan
yang satunya menyelubungi konduktor yang ditengah tadi yang disebut outer, outer ini
dihubungkan dengan ground.
Coaxial cable yag banyak terdapat di pasaran dikenal dengan nomor seri RG8/U
dengan diameter luar 10.3 MM dan RG58A/U dengan diamater luar 5 MM, masing-masing
pempunyai impedansi 50 OHM. Komponen Aktif Radio
Selanjutnya akan di perkenalkan beberapa komponen aktif yang banyak digunakan di radio,
komponen tersebut umumnya merupakan komponen semikonduktor. Komponen disebut
semiconductor karena bahan utama untuk membuatnya adalah bahan semiconductor, ialah
suatu bahan yang dapat bersifat konductor akan tetapi dapat pula bersifat isolator.
Dengan perkembangan di bidang ilmu bahan (material science) yang pesat sehingga
diketemukannya bahan-bahan semiconductor seperti silicon, germanium dan sebagainya serta
pengetahuan tentang sifat-sifatnya, memberikan era baru bagi perkembangan peralatan
komunikasi radio.
Teknologi radio dengan tabung-tabung elektron, sedikit demi sedikit ditinggalkan dan
digantikan dengan komponen semiconductor yang kecil, ringan dan lebih hemat energi.
Material science berkembang terus dengan pesat dan komponen elektronik menjadi makin
kecil dengan kemampuan yang makin besar.
Perkembangan teknologi material seperti sekarang ini yang terintegrasi dengan
perkembangan teknologi peroketan memberi peluang melajunya perkembangan di bidang
satelit. Satelit dapat memuat berbagai peralatan elektroinik yang canggihcanggih dengan
sumber daya dari solar cell yang bobotnya tidak terlalu besar.

14. Integrated Circuit


Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah
suatu rangkaian elektronik yang dikemas
menjadi satu kemasan yang kecil. Beberapa
rangkaian yang besar dapat diintegrasikan
Gambar 51. Macam-macam IC
menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang
kecil. Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan
bahkan ribuan komponen.
Bentuk IC bisa bermacam-macam, ada yang berkaki 3 misalnya LM7805, ada yang
seperti transistor dengan kaki banyak misalnya LM741.

33 | P a g e
Bentuk IC ada juga yang
menyerupai sisir (single in line), bentuk
lain adalah segi empat dengan kaki-kaki
berada pada ke empat sisinya, akan tetapi
kebanyakan IC berbentuk dual in line
Gambar 52. IC Kaki Tunggal
(DIL).
IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi bernomor urut dengan
urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda titik.
Setiap IC ditandai dengan nomor type,
nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi
bila nomornya sama maka IC tersebut sama
fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik
pembuatnya, misalnya operational amplifier type
Gambar 53. IC Kaki ganda
741 dapat muncul dengan tanda uA741, LM741,

MC741, RM741 SN72741 dan sebagainya.

34 | P a g e
BAB V
PERKAKAS ELEKTRONIKA

Gergaji

Gergaji ialah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu.

Gambar 54. Salah satu jenis gergaji.

Ada banyak jenis gergaji. Beberapa merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan
kekuatan otot, seperti gergaji dalam gambar diatas. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga
lainnya dan amat kuat, seperti sinso yang biasa digunakan menggergaji pohon.

Gergaji biasa menimbulkan suara ribut. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan
berbahaya karena tepinya yang tajam dan dan jangan sampai menyenuh kulit ketika
menggunakannya. Bagian suatu benda yang dipotong gergaji bisa terbang kabur dan
berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit.

Solder

Gambar 55. solder

35 | P a g e
Di pasaran dapat dijumpai berbagai macam bentuk solder, ada yang berbentuk pensil
dan ada yang berbentuk pistol.

Biasanya solder pistol mempunyai dua macam voltage, pada posisi standby biasanya
voltage kecil dan bila ditekan voltage menjadi maksimum. Solder bentuk pensil kebanyakan
digunakan untuk pekerjaan yang kontinue sedang solder pistol biasanya digunakan untuk
pekerjaan yang tidak kontinue. Solder dengan berukuran 30 Watt biasanya sudah cukup baik
digunakan untuk patri komponen elektronik.

Solder mempunyai berbagai bentuk ujung, ada yang kecil runcing, pipih lurus, pipih
bengkok dan sebagainya. Ujung solder biasanya dilapisi dengan lapisan anti size (anti
menempel) dimaksudkan agar timah patri mau melekat di barang yang dipatri dan tidak
nempel ikut dengan ujung solder. Jadi kalau ujung solder kotor, pembersihan dilakukan
dengan menghapus dengan spons basah dan tidak boleh sekalikali diampelas atau dikikir.

Beberapa komponen elektronik seperti jenis MOS sangat peka terhadap elektrostatik,
ia mudah rusak karena listrik. Ujungnya solder yang runcing itu merupakan tempat
berkumpulnya muatan listrik. Untuk keperluan pematrian komponen jenis MOS, maka ujung
solder harus di ground. Penggarapan komponen jenis MOS ini umumnya digunakan solder
battery dan tidak menggunakan listrik PLN, sebagai baterry biasanya digunakan NiCd.

Timah Patri

Gambar 56. Timah Patri

36 | P a g e
Ada berbagai jenis timah patri terjual di toko-toko elektronik, biasanya timah patri
untuk keperluan pematrian komponen elektronik berbentuk seperti kawat. Bahan patri yang
baik digunakan untuk komponen elektronik adalah jenis alloy yang terdiri atas bahan perak
dan timah. Bahan alloy itu berbentuk buluh panjang yang berisi bahan organik berupa pasta
yang disebut rosin.

Alloy yang terdiri atas campuran 60 % perak dan 40% timah akan meleleh pada suhu
190C, sedangkan alloy eutetic yang terdiri atas 63% perak dan 37% timah mempunyai titik
leleh sekitar 180C. Kedua jenis digunakan untuk patri komponen elektronik.

Timah patri 50/50 mempunyai titik leleh 213C dan timah patri 40/60 mempunyai titik
leleh 235C, kedua jenis timah patri ini jarang digunakan untuk komponen elektronik dan jenis
ini digunakan untuk mematri barangbarang yang tahan panas misalnya sambungan kawat
ground dan sebagainya.

Untuk keperluan sehari-hari digunakan timah patri rosin 60/40 berbentuk kawat
dengan diameter 1 MM atau 0.85 MM.

Selain timah patri, dalam pekerjaan patri mematri sering diperlukan pasta patri,
digunakan untuk memudahkan patri menempel misalnya pada pematrian kawat atau terminal.
Olesan pasta juga berfungsi untuk mencegah oksidasi pada waktu barang yang dipatri itu
dipanasi.

Cara Mematri / Menyolder

Sewaktu akan digunakan, solder ditunggu hingga panasnya mencukupi dan ujung
solder dibersihkan dahulu dengan spons. Untuk solder yang baru, ujung solder dilapisi
terlebih dahulu dengan timah patri sehingga tipis dan merata.

Bahan yang akan disolder harus bersih, bebas dari lemak, karat atau kotoran lainya.
Komponen terletak erat pada PCB dan PCB harus erat pula sehingga tidak goyang sewaktu
dipatri.

Tempat yang akan disolder dipanasi terlebih dahulu dengan ujung soler sehingga
cukup panas kemudian dengan ujung solder tetap menempel pada barang yang dipatri,
tempelkan timah patri sehingga meleleh dengan jumlah secukupnya, ditunggu sebentar

37 | P a g e
sehingga patri terlihat mengepyar, akhirnya timah patri ditarik dan kemudian solder ditarik
pula. Ditunggu beberapa saat sampai timah mengeras dan tidak boleh goyang.

Gambar 57. Hasil Patrian

Disini sering terjadi kesalahan ialah timah patri ditempel dahulu di ujung solder, baru
dibawa ke tempat yang akan dipatri. Prosedur ini sama sekali tidak dianjurkan, karena kedua
barang yang akan dipatri harus samassama dalam keadaan panas, baru patri dilelehkan di
atasnya.

Untuk pematrian komponen semiconductor, diusahakan proses pemanasan sesingkat


mungkin, ialah dengan menunggu terlebih dahulu solder mencapai panas yang cukup tinggi
sebelum ditempelkan. Bila perlu body komponen dibungkus dengan kain basah sehingga
panas dari kaki komponen tidak menjalar kebody komponen.

Setelah pematrian selesai semua, muka PCB bekas patrian dibersihkan dengan thinner
untuk menghilangkan sisasisa pasta yang masih menempel di PCB.

Pekerjaan pematrian kelihatannya memang mudah, akan tetapi agar hasilnya baik
memerlukan latihan yang benar dan cukup banyak. Karena patri komponen elektronik kecuali
harus menempel erat, komponen komponen harus terhubung secara elektris dengan baik.

38 | P a g e
Penyedot Timah

Gambar 58. Penyedot Timah

Dalam kegiatan patri mematri sering diperlukan penyedot timah untuk misalnya
pencabutan komponen yang harus diganti.

Kecuali dengan sedotan timah, menghilangkan patrian dapat dilakukan dengan dengan
cara kapiler misalnya dengan kawat kasa halus atau dengan ujung kawat serabut.

Obeng

Gambar 59. Berbagai macam obeng

Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan
baut. Ada beberapa model obeng yang digunakan di seluruh dunia. Jenis yang sangat umum
di Indonesia adalah model Phillips (+) and slotted (-). Jenis obeng lain yang digunakan di
negara-negara lain antara lain Torx (bintang segi enam), Hex (segi enam), Robertson (kotak).

Bor

39 | P a g e
Gambar 60. Bor listrik dan Bor Tangan

Bor digunakan untuk membuat lubang pada chasis atau PCB. Setiap bor mempunyai
berbagai ukuran mata bor. Apabila kita ingin membuat lubang, kita harus memilih mata bor
agar lubang yang kita buat sesuai dengan keinginan. Bor ada dua macam yaitu bor tangan dan
bor listrik.

40 | P a g e
Tang

Tang dibedakan menjadi tiga (3) macam, yaitu :

a. Tang besar, digunakan untuk memutar atau memegang mur dari baut yang
sedang kita keraskan. Tang ini dapat juga digunakan untuk membengkokkan
plat logam yang tipis.

Gambar 61. Tang Besar

b. Tang pemotong digunakan untuk memotong atau mengupas kabel. Tang ini
dapat juga digunakan sebagai pemotong kaki – kaki pada komponen
elektronika yang terlalu panjang.

Gambar 62. Tang Pemotong

c. Tang runcing digunakan untuk membengkokkan kaki – kaki komponen yang


akan kita pasang pada chasis atau PCB

Gambar 63. Tang Runcing

41 | P a g e
BAB VI
PAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA

Papan sirkuit cetak

Gambar 64. Foto dari desain sirkuit dan realisasinya

Papan sirkuit cetak (bahasa Inggris:


printed circuit board atau PCB) adalah sebuah
papan yang penuh dengan sirkuit dari logam
yang menghubungkan komponen elektronik satu
sama lain tanpa kabel.

Papan sirkuit ini mendapatkan namanya


Gambar 65. papan sirkuit Berlubang
karena diproduksi secara massal dengan cara

pencetakan.

Kronologi sejarah

· 1936 - Papan sirkuit cetak pertama kali ditemukan oleh Paul Eisler, ilmuwan Austria
yang memasukkan penggunaan papan sirkuit ini ke dalam sebuah radio.

· 1943 - Amerika Serikat menggunakan papan sirkuit dengan jumlah besar dalam radio
militer mereka.

· 1948 - Komersialisasi papan sirkuit cetak di Amerika Serikat.

42 | P a g e
Setelah tahun 1950, papan sirkuit cetak telah digunakan secara massal di dalam industri
elektronik.
BAB VII
Project Board/Bread Board/Wish Board

Cara penggunaan papan rangkaian


ini sangatlah sederhana dan praktis. Dengan
menggunakan papan rangkaian ini kita
dapat dengan mudah memasang, merubah,
dan memperbaiki suatu rangkaian yang
dianggap belum sempurna atau mengalami
salah hubung
Gambar 66. Project Board
sehingga kesalahan-kesalahan fatal tidak terjadi.
Dengan menggunakan Project board kita dapat memasang komponen
elektronika
secara tidak permanen. Pada project board, untuk menghubungkan antar komponen
tidak perlu di solder karena pada papan ini sistem hubungnya (interkoneksi) yang dapat
menjepit komponen. Komponen atau kawat penghubung dengan mudah dapat dilepas
dan di tancapkan kembali berulang kali.

Keistimewaan lainnya dari Project board dapat dipakai untuk menampung


berbagai macam komponen elektronika yang berbeda, antara lain:
1. IC(intregated
Circuit)
2.
Transistor
3.
Dioda, dan
4. Komponen
lainnya.
ALAT UKUR

Voltmeter

Merupakan alat/perkakas untuk mengukur


besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik.
Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga
yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai
dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan
luar berperan sebagai anoda sedangkan yang di
tengah sebagai katoda. Umumnya tabung tersebut
berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

43 |
Page
Gambar 67. Voltmeter digital
Amper-meter

Amper-meter adalah alat pengukuran untuk


mengukur arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC.
Alat amper-meter ini mempunyai simbol A m, A-m,
atau A·m dalam satuan SI, dan dapat berupa alat ukur
analog (jarum, untuk model lama) maupun alat ukur
digital (untuk yang baru dan yang lebih akurat). Untuk
Gambar 68. Amper-meter analog
jenis analog, amper-meter ini menggunakan kekuatan
magnit yang biasanya tidak bisa mengukur secara tepat.

Ohm-meter

Ohm-meter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan
mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh
alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk
mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian
dikalibrasikan ke satuan ohm.

44 | P a g e
Besarnya hambatan listrik ini ditentukan mengikuti
rumusan:

V menyatakan voltase dan I menyatakan besarnya arus


listrik yang mengalir.

Gambar 69. Ohm-meter

Multimeter / AVOMeter

Gambar 70. Multimeter digital Gambar 71. Multimeter analog

Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt/Ohm
meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-
meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk
yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing
kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

Sebagai penunjuk besaran, avometer ada


yang menggunakan jarum dan ada yang
menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi
dengan dua kabel penyidik yang berwarna

Gambar 72. Bagian-bagian Multimeter

45 | P a g e
masing-masing merah dan hitam. Untuk dapat
bekerja, avometer memerlukan sumber listrik

berupa battery. Dalam penyimpanan yang cukup lama, battery ini harus dilepaskan. Umumya
pada avometer terdapat tombol-tombol sebagai berikut ini.

Saklar Jangkah

Saklar jangkah digunakan untuk memilih jenis besaran yang diukur dan jangkah
pengukuran.

Sekerup Kontrol NOL

Sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, bila tidak sekerup
kontrol NOL diatur ulang.

Tombol NOL

Setiap pengukuran resistansi, tombol NOL diatur sehingga jarum menjukkan tepat
pada angka NOL.

Kabel Penyidik

Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada lubang
MINUS atau COMMON.

Pada penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan pemilihan jangkah yang tepat.
Kesalahan pemilihan jangkah dapat mengakibatkan kerusakan avometer misalnya pengukuran
voltage dengan jangkah pada OHM, maka akibatnya akan fatal. Bila besaran yang diukur
tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah tertinggi. Setiap
selesai pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angka
tertinggi.

MENGUKUR RESISTANSI
Pilih jangkah pada OHM, kemudian
ujung kabel penyidik merah dan hitam
disentuhkan dan lakukan zero seting dengan
memutar tombol nol.

46Gambar|Pag e73. Cara mengukur Resistor


MENGUKUR TEGANGAN DC

MENGUKUR TEGANGAN DC
Perkirakan tegangan yang akan
diukur, letakkan jangkah pada skala yang
lebih tinggi. penyidik merah pada positif dan
hitam pada negative.

Gambar 74. Cara mengukur Tegangan DC

MENGUKUR DAYA
Daya dihitung dari hasil pengukuran arus dan tegangan.
MENGUKUR TEGANGAN AC
Seperti halnya pada pengukuran VDC, perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan
jangkah pada skala yang lebih tinggi. Pada umumnya avometer hanya dapat mengukur arus
berbentuk sinus dengan frekuensi antara 30 Hz30 KHz. Hasil pengukuran adalah tegangan efektif
(Veff).
MENGUKUR ARUS (SEARAH)
Rangkaian yang
akan diukur diputuskan pada
salah satu titik, dan melalui
kedua titik yang terputus
tadi arus dilewatkan melalui
avometer, sebelumnya

Gambar 75. Cara mengukur Arus DC muatan semua elco


didischarge.
MENGUJI KONDENSATOR
Sebelumnya muatan
kondensator didischarge. Dengan
jangkah pada OHM, tempelkan
penyidik merah pada kutub POS dan
hitam pada MIN.

Gambar 76. Cara Menguji Kondensator

Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara berangsurangsur kembali ke


KIRI, berarti kondensator baik. Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok
ke kanan dan tidak balik, kemungkinan kondensator bocor.
jangkah pada x100 , di atas 1000 F, jangkah x1 dan menguji kondensator non elektrolit

47 | P a g e
jangkah pada x10 k. Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1 k, untuk kapasitas
sampai 100 F
MENGUJI HUBUNGAN PADA CIRCUIT
Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo diperiksa resistansinya, dan koneksi baik
bila resistansinya menunjukkan angka NOL.
MENGUJI DIODA.
Dengan jangkah OHM x1 k atau
x100 penyidik merah ditempel pada katoda
(ada tanda gelang) dan hitam pada anoda,
jarum harus ke kanan. Panyidik dibalik ialah
merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum
Gambar 77. Cara Menguji Dioda harus tidak bergerak. Bila tidak demikian
berarti kemungkinan diode rusak.
Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana katoda dari
suatu diode yang gelangnya terhapus.

Gambar 78. Cara Menguji Dioda

Dengan jangkah VDC, bahan suatu dioda dapat juga diperkirakan dengan circuit pada gambar
57. Bila tegangan katodaanoda 0.2 V, maka kemungkinan dioda germanium, dan bila 0.6 V
kemungkinan dioda silicon.
MENGUJI TRANSISTOR
Transistor ekivalen
dengan dua buah dioda yang
digabung, sehingga prisip
pengujian dioda diterapkan
pada pengujian transistor.

Gambar 79. Cara Menguji Transistor Untuk transistor jenis NPN,

pengujian dengan jangkah pada x100 , penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada
Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus
ke kanan lagi.

48 | P a g e
Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak
menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak menyimpang.
Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak menyimpang dan
bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak menyimpang.
Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k, penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah pada
emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak menyimpang.
Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.
Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan hitam
pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.
Demikian pula bila penyidik merah
dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang
ke kanan lagi. Selanjutnya analog dengan
pangujian NPN.
Gambar 80. Cara Menguji Jenis Transistor

Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan
mana Emitor suatu transistor dan juga apakah jenis transistor PNP atau NPN. Beberapa jenis
multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah parameter penting suatu transistor.
Dengan circuit seperti pada gambar 59, dapat diperkirakan bahan transistor. Pengujian cukup
dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila 0.6 V maka kemungkinan
silicon.
MENGUJI FET
Penentuan jenis FET dilakukan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan
merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanalP dan bila tidak, FET adalah
kanalN.

Gambar 81. Cara Menguji FET

49 | P a g e
Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar 60. Jangkah diletakkan pada
x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan,
resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.
MENGUJI UJT
Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on off
berarti masih baik.

Gambar 82. Cara Menguji UJT

Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil. Setelah potensio
diputar pelanpelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap disitu. Bila
jaum diputar pelanpelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tibatiba jarum bergerak ke
kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut
terjadi, maka UJT masih baik. Peralatan dasar lainnya yang harus ada pada meja kerja seorang amatir
radio adalah, obeng kembang berbagai ukuran, obeng min, tang potong dan tang buaya.

50 | P a g e
BAB VIII
DAFTAR SIMBOL KOMPONEN ELEKTRONIKA

51 | P a g e
52 | P a g e
Relay

53 | P a g e
BAB IX
RANGKAIAN ELEKTRONIKA

18W Audio Amplifier

Circuit diagram:

Amplifier parts: R5 = 82K 1/4W Resistor


R6 = 10R 1/2W Resistor
R7 = R22 4W Resistor (wirewound)
P1 = 22K Log.Potentiometer (Dual-gang for stereo)
R8 = 1K 1/2W Trimmer Cermet (optional)
R1 = 1K 1/4W Resistor
R2 = 4K7 1/4W Resistor C1 = 470nF 63V Polyester Capacitor
R3 = 100R 1/4W Resistor C2,C5 =
R4 = 4K7 1/4W Resistor 3V Tantalum bead Capacitors
100µF

54 | P a g e
C3,C4 = R9 =
470µF 25V Electrolytic Capacitors 1/4W Resistor
2K2
C6 = 100nF 63V Polyester Capacitor
C7,C8 =
D1 = 1N4148 75V 150mA Diode 4700µF 25V Electrolytic Capacitors

IC1 = Low noise,high voltage,high slew-rate Op- D2 100V 4A Diode bridge


TLE2141C amp D3 5mm. Red LED

Q1 = BC182 50V 100mA NPN Transistor 220V Primary, 15 + 15V Secondary


T1
Q2 = BC212 50V 100mA PNP Transistor 50VA Mains transformer
Q3 = TIP42A 60V 6A PNP Transistor
Q4 = TIP41A 60V 6A NPN Transistor PL1 Male Mains plug

J1 RCA audio input socket SW1 SPST Mains switch

Power supply parts:

22 Watt Audio Amplifier


Schematic

Parts

Part Total Qty. Description


R1 1 39K 1/4 Watt Resistor
C1,C2 2 10uf 25V Electrolytic Capacitor
C3 1 100uf 25V Electrolytic Capacitor
C4 1 47uf 25V Electrolytic Capacitor
C5 1 0.1uf 25V Ceramic Capacitor
C6 1 2200uf 25V Electrolytic Capacitor
U1 1 TDA1554 Two Channel Audio Amp Chip
MISC 1 Heatsink For U1, Binding Posts (For Output), RCA Jacks (For
55 | P a g e
Input), Wire, Board

56 | P a g e
50 Watt Amplifier
Schematic

Parts

Part Total Qty. Description

R1 1 200 Ohm 1/4 W Resistor


R2 1 200K 1/4 W Resistor
R3 1 30K 1/4 W Resistor
R5 1 1K 1/4 W Resistor
R6 1 5K 1/4 W Resistor
R7,R10 2 1 Meg (5%) 1/2 W Resistor
R8,R9 2 0.4 Ohm 5 W Resistor
R11 1 10K Pot
R12,R13 2 51K 1/4 W Resistor
R14 1 47K 1/4 W Resistor
C1 1 100uF 35V Electrolytic Capacitor
57 | P a g e
C2 1 0.011uF Capacitor
C3 1 3750pF Capacitor
C4,C6 2 1000pF Capacitor
C5,C7,C8 3 0.001uF Capacitor
C9 1 50pF Capacitor
C10 1 0.3uF Capacitor
C11,C12 2 10,000uF 50V Electrolytic Capacitor
U1,U2 2 741 Op Amp
U3 1 ICL8063 Audio Amp Transister Driver thingy
Q1 1 2N3055 NPN Power Transistor
Q2 1 2N3791 PNP Power Transistor

58 | P a g e
100W Audio Amplifier

59 | P a g e
60 | P a g e
Infrared Detector
Theoretical circuit

Parts

R1 = 47K C1,2 = 220nF IC1 = 7812


R2 = 220 C3 = 10uF Q1 = BC547
R3 = 220K C4 = 22uF Q2 = BC547
R4 = 1K C5 = 100nF D1 = Led
R5 = 180 C6 = 100nF D2 = TIL81

61 | P a g e
62 | P a g e
Fading LEDs

Parts:

R1,R2_______________ 4K7 1/4W Resistors


R3_________________ 22K 1/4W Resistor
R4__________________ 1M 1/4W Resistor (See Notes)
R5__________________ 2M2 1/4W Carbon Trimmer (See Notes)
R6,R10,R11,R14,R15_ 10K 1/4W Resistors
R7,R8______________ 47K 1/4W Carbon Trimmers (See Notes)
R9,R13_____________ 27K 1/4W Resistors
R12,R16____________ 56R 1/4W Resistors

C1__________________ 1µF 63V Polyester Capacitor


C2________________ 100µF 25V Electrolytic Capacitor

D1-D4 etc._________ 5 or 3mm. LEDs (any type and color) (See Notes)

63 | P a g e
IC1_______________ LM358 Low Power Dual Op-amp

Q1,Q2,Q4__________ BC327 45V 800mA PNP Transistors


Q3,Q5,Q6__________ BC337 45V 800mA NPN Transistors

SW1________________ SPST miniature Slider Switch

B1___________________ 9V PP3 Battery

64 | P a g e
Dancing LEDs

Parts:

R1_____________ 10K 1/4W Resistor


R2,R3__________ 47K 1/4W Resistors
R4______________ 1K 1/4W Resistor
R5,R6,R7______ 100K 1/4W Resistors
R8____________ 820R 1/4W Resistor

C1,C3_________ 100nF 63V Ceramic or Polyester Capacitors


C2_____________ 10µF 50V Electrolytic Capacitor
C4____________ 330nF 63V Polyester Capacitor (See Notes)
C5____________ 100µF 25V Electrolytic Capacitor

D1___________ 1N4148 75V 150mA Diode


D2-D11_________ 5 or 3mm. LEDs (any type and color)

IC1___________ LM358 Low Power Dual Op-amp


IC2____________ 4017 Decade counter with 10 decoded outputs IC

M1_____________ Miniature electret microphone

SW1____________ SPST miniature Slider Switch

B1_______________ 9V PP3 Battery

Clip for PP3 Battery


65 | P a g e
Additional circuit parts (see Notes):

R9,R10_________ 10K 1/4W Resistors


R11____________ 56R 1/4W Resistor

D12,D13 etc.____ 5 or 3mm. LEDs (any type and color)

Q1,Q2_________ BC327 45V 800mA PNP Transistors


Q3____________ BC337 45V 800mA NPN Transistor

66 | P a g e
Black Light

Theoritical Diagramm

67 | P a g e
PARTS

Part Total Qty. Description

C1 1 0.0047uf Mono Capacitor


C2 1 0.1uf Disc Capacitor
D1, D2 2 1N4007 Diode
FTB 1 Filtered Blacklight Tube
IC1 1 555 Timer IC
P1 1 10k Trim Pot
Q1 1 TIP30 PNP Power Transistor
R1 1 470 Ohm Resistor
R2 1 270 Ohm Resistor
T1 1 Medium Yellow Inverter Transformer
MISC 1 IC Socket, Heat Sink For Q1, Screw, Nut, Wire and PC Board

68 | P a g e
Emergency Light & Alarm

Parts:

R1____________ 220K 1/4W Resistor


R2____________ 470R 1/2W Resistor
R3____________ 390R 1/4W Resistor
R4______________ 1K5 1/4W Resistor
R5______________ 1R 1/4W Resistor
R6_____________ 10K 1/4W Resistor
R7____________ 330K 1/4W Resistor
R8____________ 470R 1/4W Resistor
R9____________ 100R 1/4W Resistor

C1____________ 330nF 400V Polyester Capacitor


C2_____________ 10µF 63V Electrolytic Capacitor
C3____________ 100nF 63V Polyester Capacitor
C4_____________ 10nF 63V Polyester Capacitor

D1-D5________ 1N4007 1000V 1A Diodes


D6______________ LED Green (any shape)
69 | P a g e
D7___________ 1N4148 75V 150mA Diode

Q1,Q3,Q4______ BC547 45V 100mA NPN Transistors


Q2,Q5_________ BC327 45V 800mA PNP Transistors

SW1,SW2________ SPST Switches


SW3____________ SPDT Switch

LP1____________ 2.2V or 2.5V 250-300mA Torch Lamp

SPKR___________ 8 Ohm Loudspeaker

B1_____________ 2.5V Battery (two AA NI-CD rechargeable cells wired in series)

PL1____________ Male Mains plug

70 | P a g e
LED or Lamp Flasher

Parts:

R1_______ 33K 1/4W Resistor


R2,R3____ 47R 1/4W Resistors

C1_______ 10µF 25V Electrolytic Capacitor

D1,(D2)__ LED(s) (Any type and color)

Q1_____ BC560 45V 100mA PNP Transistor


Q2_____ BC337 45V 800mA NPN Transistor

71 | P a g e
LED or Lamp Pulser

Parts:

R1,R2___________ 4K7 1/4W Resistors


R3_____________ 22K 1/4W Resistor
R4______________ 2M2 1/4W Resistor (See Notes)
R5_____________ 10K 1/4W Resistor
R6_____________ 47R 1/4W Resistor (See Notes)

C1______________ 1µF 63V Polyester Capacitor

D1_____________ 5mm. Red LED (See Notes)

IC1__________ LM358 Low Power Dual Op-amp

Q1___________ BC337 45V 800mA NPN Transistor

72 | P a g e
Light switch
Electronic Diagrams.

Part :

R = light resistor
R1 =4,7K
R2 =1,2K
R3 =2,2K
R4 =1,2K
R5 =1,2K
R6 =2,7K
R7 =100K
73 | P a g e
C1 = 10 μf/16V
TR1 = BC107-BC108 NPN (CV7644)
TR2 = BC107-BC108 NPN (CV7644)
TR3 = BC557-BC558-BC327 PNP
D1 = 1N4148 Diode
RELAY = 12V relay

74 | P a g e
Mini-box 2W Amplifier
Circuit diagram:

Parts:

P1 = 10K Log.Potentiometer
R1,R2 = 33K 1/4W Resistors
R3 = 33R 1/4W Resistor
R4 = 15K 1/4W Resistor
R5,R6 = 1K 1/4W Resistors
R7 = 680R 1/4W Resistor
R8 = 120R 1/2W Resistor
R9 = 100R 1/2W Trimmer Cermet

C1,C2 = 10µF 63V Electrolytic Capacitors


C3 = 100µF 25V Electrolytic Capacitor
C4,C7 = 470µF 25V Electrolytic Capacitors
C5 = 47pF 63V Ceramic Capacitor
C6 = 220nF 63V Polyester Capacitor
C8 = 1000µF 25V Electrolytic Capacitor

D1 = 1N4148 75V 150mA Diode

75 | P a g e
Q1 = BC560C 45V 100mA PNP Low noise High gain Transistor
Q2 = BC337 45V 800mA NPN Transistor
Q3 = TIP31A 60V 4A NPN Transistor
Q4 = TIP32A 60V 4A PNP Transistor

SW1 SPST switch

SPKR 3-5 Watt Loudspeaker, 8, 4 or 2 Ohm impedance

76 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Rusmadi,Dedy. 2001. Aneka Hobi Elektronika 1. Bandung : Penerbit Pionir Jaya.


Rusmadi,Dedy. 1995. Hobi Elektronika Aneka Rangkaian Populer. Bandung :
Penerbit Pionir Jaya.
Rusmadi,Dedy & Deny Prihadi. 2007. Belajar Rangkaian elektronika tanpa guru.
Bandung : Penerbit Del Fajar Utama.
Woollard, Barry. 1988. elektronika Praktis (terjemahan). Jakarta : PT. Pradnya
Paramita
Zadmira, Efvy Zam. 2005. Panduan Praktis belajar Elektronika. Surabaya : Penerbit
Indah.
Zadmira, Efvy Zam. 2002. Mudah Menguasai Elektronika. Surabaya : Penerbit Indah.

Sumber Rujukan dari Internet


http://id.wikipedia.org/wiki/Komponen_elektronik
http://id.wikipedia.org/wiki/DIAC
http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda
http://id.wikipedia.org/wiki/Gergaji
http://id.wikipedia.org/wiki/Obeng
http://id.wikipedia.org/wiki/SCR
http://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC
http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_pemancar_cahaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_foto
http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_laser
http://en.wikipedia.org/wiki/Laser_diode
http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_Zener
http://id.wikipedia.org/wiki/Kapasitor
http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator_tetap
http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator_elektrolit
http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator_variabel
http://id.wikipedia.org/wiki/Amper-meter
http://id.wikipedia.org/wiki/Multimeter
http://id.wikipedia.org/wiki/Voltmeter
http://id.wikipedia.org/wiki/Ohm-meter
77 | P a g e
http://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik
http://id.wikipedia.org/wiki/Proton
http://id.wikipedia.org/wiki/Netron
http://id.wikipedia.org/wiki/Atom
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektron
http://en.wikipedia.org/wiki/Electron
http://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetak
http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor_peka_cahaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronika
http://id.wikipedia.org/wiki/Saklar
http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor
http://en.wikipedia.org/wiki/Switch
http://en.wikipedia.org/wiki/Transistor
http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator
http://en.wikipedia.org/wiki/Transformer
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Pengenalan_Wajah_Komponen_
Elektronika
http://en.wikipedia.org/wiki/Breadboard
http://id.wikipedia.org/wiki/Speaker
http://en.wikipedia.org/wiki/Loudspeaker

78 | P a g e
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah mengizinkan penulis untuk dapat
menyelesaikan Modul Dasar Listrik Dan Elektronika

Modul ini berisikan tentang pengetahuan mengenai komponen elektronika yang sering
digunakan dalam pembuatan peralatan elektronika, alat-alat ukur yang digunakan dalam
pembuatan peralatan elektronika beserta papan rangkaiannya. Dengan membaca modul ini
diharapkan para siswa dapat memahami komponen elektronika serta dapat membuat suatu
peralatan elektronika.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan modul elektronika ini terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu apabila ada kesalahan atau kekurangan diharapkan pembaca
dapat memberikan saran sehingga modul ini dapat digunakan sebagai mana mestinya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesainya modul Dasar listeri dan Elektronika.

Pringsewu,

Herri Rustanto

79 | P a g e
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar............................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
Bab I Elektronika..............................................................................................1
Bab II Teori Dasar..............................................................................................3
Bab III Listrik.........................................................................................................7
Bab IV Komponen Elektronika......................................................................9
Bab V Perkakas Elektronika..........................................................................34
Bab VI Papan Rangkaian Elektronika........................................................40
Bab VII Alat Ukur..................................................................................................41
Bab VIII Daftar Simbol Komponen Elektronika.........................................48
Bab IX Rangkaian Elektronika.......................................................................51
Daftar Pustaka.............................................................................................................67

80 | P a g e
MODUL ELEKTRONIKA
Tugas Buatlah rangkain lampu plip lop
Berikut adalah skema rangkaian lampu flip-flop 4 buah led :

Keterangan komponen :
D1,D2,D3,D4 : LED.
B1 : batere 9V DC.
R1 dan R2 : Resistor 56Kohm
Q1 dan Q2 : Transistor FCS9013 tipe NPN.
C1 dan C2 : Elco 10uf.

Langkah kerja :

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menyusun semua komponen yaitu, kapasitor, resistor, transistor, dan LED pada PCB.

3. Menyolder semua komponen yang sudah terpasang. Perhatikan sambungan-


sambungannya. Solder sesuai rangkaian.

4. Memasang kabel penghubung ke kutub positif dan negatif yang nanti akan dihubungkan ke
sumber tegangan (baterai).

5. Setelah semua selesai coba rangkaian yang telah dibuat  dengan menggunakan baterai. Jika
LED menyala secara bergantian maka rangkaian tersebut berhasil, apabla tidak periksalah
disetiap sambungan.
MODUL PEMBELAJARAN

GAMBAR TEKNIK

BIDANG KEAHLIAN : KETENAGALISTRIKAN


PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
KATA PENGANTAR

Bahan ajar ini disusun dalam bentuk modul/paket pembelajaran yang berisi uraian
materi untuk mendukung penguasaan kompetensi tertentu yang ditulis secara
sequensial, sistematis dan sesuai dengan prinsip pembelajaran dengan pendekatan
kompetensi (Competency Based Training). Untuk itu modul ini sangat sesuai dan
mudah untuk dipelajari secara mandiri dan individual. Oleh karena itu kalaupun
modul ini dipersiapkan untuk peserta diklat/siswa SMK dapat digunakan juga untuk
diklat lain yang sejenis.

Dalam penggunaannya, bahan ajar ini tetap mengharapkan asas keluwesan dan
keterlaksanaannya, yang menyesuaikan dengan karakteristik peserta, kondisi fasilitas
dan tujuan kurikulum/program diklat, guna merealisasikan penyelenggaraan
pembelajaran di SMK. Penyusunan Bahan Ajar Modul bertujuan untuk menyediakan
bahan ajar berupa modul produktif sesuai tuntutan penguasaan kompetensi tamatan
SMK sesuai program keahlian dan tamatan SMK.

Demikian, mudah -mudahan modul ini dapat bermanfaat dalam mendukung


pengembangan pendidikan kejuruan, khususnya dalam pembekalan kompetensi
kejuruan peserta diklat.

Pringsewu,

Herri Rustanto
Menggambar Teknik

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... ii
PETA KEDUDUKAN MODUL ………………………………………… iv

I PENDAHULUAN 1
A. Deskripsi …………………………………………….………… 1
B. Prasyarat ………………………………………………………. 2
C. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………….……… 2
D. Tujuan Akhir………………………………………………….. 2
E. Standar Kompetensi……………..…………………………… 3
F. Cek Kemampuan …………………………………….……….. 4
II PEMBELAJARAN 5
A. RENCANA BELAJAR SISWA ……………………………… 5
B. KEGIATAN BELAJAR. ……………………………………… 6
KEGIATAN BELAJAR 1 6
A. Tujuan Kegiatan ……………………………….……… 6
B. Uraian Materi ………………………………….……… 6
C. Rangkuman …………………………………………… 20
D. Test Formatif ………………………………………... . 22
E. Kunci Jawaban Tes Formatif ………………………… 23
G. Lembar Kerja …………………………………………. 24
KEGIATAN BELAJAR 2 25
A. Tujuan Kegiatan ……………………………….……… 25
B. Uraian Materi ………………………………….……… 25
C. Rangkuman …………………………………………… 43
D. Test Formatif ………………………………………... . 45
E. Kunci Jawaban Tes Formatif ………………………… 46
G. Lembar Kerja …………………………………………. 47

ii
Menggambar Teknik

III EVALUASI ………………………………………………………. 48


KUNCI JAWABAN ……………………………………………… 49
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 51
LAMPIRAN

iii
PERISTILAHAN (GLOSARIUM)

Circuit diagram : Diagram yang menerangkan hubungan dari suatu


peralatan secara terperinci
Diagram lokasi : Diagram yang memuat bagian-bagian keterangan
tentang letak peralatan listrik
Etiket atau title block : Judul atau keterangan yang berhubungan dengan
gambar
IEC : International Electrical Commission
Semi assembled : Penyajian yang setengah merakit
Topographical representaion : Letak symbol dari diagram harus seluruhnya
diperlihatkan dalam gambar nyata
Menggambar Teknik

I. PENDAHULUAN

DESKRIPSI MODUL
Modul ini berisi bahan belajar “Gambar Teknik Elektro” merupakan salah satu bagian
dari keseluruhan enam judul modul, dimana lima judul modul lainnya adalah :
kesehatan dan keselamatan kerja, pertukangan dasar, standar nas ional instalasi listrik,
ilmu bahan listrik dan pengukuran listrik. Ke enam judul modul ini diturunkan
melalui analisis yang diberikan kepada peserta didik untuk memperkuat penguasaan
kompetensi dalam bidang transmisi tenaga listrik.

Pengembangan isi modul ini diarahkan sedemikian rupa, sehingga materi


pembelajaran yang terkandung didalamnya disusun berdasarkan topik-topik selektif
untuk mencapai kompetensi dalam transmisi tenaga listrik.

Pengetahuan : Memahami simbol-simbol dan gambar perlengkapan yang


diperlukan untuk menjelaskan pemasangan bidang teknik
transmisi tenaga listrik

Keterampilan : Melakukan perencanaan, penggambaran dan pemasangan


perlengkapan listrik yang dibutuhkan untuk keperluan teknik
transmisi tenaga listrik

Sikap : Perencanaan, penggambaran dan pemasangan perlengkapan


listrik secara cermat dan benar sesuai dengan prosedur kerja
dan mentaati prosedur keselamatan kerja.

1
Menggambar Teknik

PRASYARAT
Untuk dapat mengikuti modul ini, peserta harus sudah mengikuti materi IPA dan
Matematika tingkat SLTP

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


 Petunjuk bagi siswa

Langkah-langkah belajar yang ditempuh :

← Baca petunjuk kegiatan belajar pada setiap modul kegiatan belajar


← Baca tujuan dari setiap modul kegiatan belajar
← Pelajari setiap materi yang diuraikan/dijelaskan pada setiap modul kegiatan
← Pelajari rangkuman yang terdapat pada setiap akhir modul kegiatan belajar
← Baca dan kerjakan setiap tugas yang harus dikerjakan pada setiap modul
kegiatan belajar
← Kerjakan dan jawablah dengan singkat dan jelas setiap ada ujian akhir modul
kegiatan belajar (test formatif)
 Peran guru

← Menjelaskan petunjuk-petunjuk kepada siswa yang masih belum mengerti


← Mengawasi dan memandu siswa apabila ada yang masih kurang jelas
← Menjelaskan materi-materi pembelajaran yang ditanyakan oleh siswa yang
masih kurang dimengerti
← Membuat pertanyaan dan memberikan penilaian kepada setiap siswa

TUJUAN AKHIR

Setelah selesai mempelajari modul ini peserta dapat :


20 Menjelaskan sistim penyajian gambar
21 Menjelaskan papan gambar dan perlengkapannya
22 Menjelaskan diagram, chart dan tabel

2
Menggambar Teknik

STANDAR KOMPETENSI
Kode Kompetensi : TIG.CIP.002 (1) A
Unit Kompetensi : Memasang Panel
Ruang Lingkup :
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemahaman tentang prosedur pemasangan panel
pada saluran transmis i tenaga listrik. Pekerjaan ini mencakup sistim penyajian gambar,
papan gambar dan perlengkapannya, serta diagram, chart dan tabel, sesuai dengan standar
dan peraturan yang berlaku serta pembuatan laporan pelaksanaan pekerjaan.
Sub Kompetensi 1 :
Menjelaskan sistem penyajian gambar pada sistem pemasangan panel transmisi
tenaga listrik
KUK :
V Masing-masing symbol dan lambang perlengkapan gambar dapat diidentifikasi
sesuai dengan teknik yang berlaku di perusahaan
V Prosedur/instruksi kerja pemasangan dapat dijelaskan sesuai dengan standar unit
transmisi
Sub Kompetensi 2 :
Menjelaskan papan gambar dan perlengkapannya sesuai kebutuhan pada sistem
pemasangan panel transmisi tenaga listrik
KUK :
\ Papan gambar dan perlengkapannya diidentifikasi sesuai dengan teknik yang
berlaku pada pemasangan panel transmisi
\ Papan gambar dan perlengkapannya untuk pemasangan panel disiapkan sesuai
dengan kebutuhan pemasangan
Sub Kompetensi 3 :
Menjelaskan diagram, chart, dan tabel sesuai kebutuhan pada sistem pemasangan
panel transmisi tenaga listrik
KUK :
\ Diagram, chart, dan tabel diidentifikasi sesuai dengan teknik yang berlaku pada
pemasangan panel transmisi
\ Diagram, chart, dan tabel untuk pemasangan panel disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pemasangan panel transmisi
Kode Modul : MTP 9

3
Menggambar Teknik

CEK KEMAMPUAN

B. Tingkat
A. Daftar Pertanyaan Penguasaan
(score : 0 – 100 )
1. Apakah siswa sudah memahami symbol dan lambang
perlengkapan gambar ?
2. Apakah siswa mampu menjelaskan prosedur kerja
pemasangan sesuai dengan standar unit transmisi ?
3. Apakah siswa mampu menjelaskan papan gambar dan
perlengkapannya sesuai dengan teknik yang berlaku pada
pemasangan panel transmisi ?
4. Apakah siswa mampu menyiapkan papan gambar dan
perlengkapannya sesuai kebutuhan pemasangan ?
5. Apakah siswa mampu membedakan diagram, chart, dan
tabel sesuai dengan teknik yang berlaku pada pemasangan
panel transmisi ?
6. Apakah siswa mampu menyiapkan diagram, chart, dan
tabel untuk pemasangan panel transmisi ?

4
Menggambar Teknik

← PEMBELAJARAN

+ RENCANA BELAJAR SISWA

Jenis kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan Tanda


belajar perubahan tangan guru
1. Memahami sym-
bol dan lambang
perlengkapan
gambar
2. Menjelaskan pro-
sedur kerja pema-
sangan sesuai
dengan standar
unit transmisi
3.Menjelaskan pa-
pan gambar dan
perlengkapan se-
suai dengan tek-
nik yang berlaku
4. Menyiapkan pa-
pan gambar dan
perlengkapannya
sesuai kebutuhan
pemasangan
5. Membedakan dia -
gram, chart, dan
tabel sesuai
dengan teknik
yang berlaku pa-
da pemasangan
panel transmisi
6. Menyiapkan
diagram, chart,
dan tabel untuk
pemasangan
panel transmisi

5
Menggambar Teknik

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1
 Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1 :
← Siswa memahami symbol dan lambang perlengkapan gambar
← Siswa menjelaskan prosedur kerja pema-sangan sesuai dengan standar
unit transmisi

 Uraian Materi 1 :

SISTEM PENYAJIAN GAMBAR

1.1 Pensil Gambar


Pensil gambar ditandai dengan huruf yang mennyatakan tentang kekerasan dan
kehitaman dari isinya.
Isi pensil gambar bertingkat -tingkat, mulai dari hitam lunak sampai dengan yang
keras, sesuai dengan yang keras, sesuai denga huruf yang tertulis padanya.

Misal : 10B ; B ; BH ; F ; H sampai dengan 10H.


Huruf-huruf ini adalah singkatan Bahasa Inggris.
B = black (hitam)
F = firm (tetap/sedang)
H = hard (luas)
Tabel dibawah, menerangkan sifat -sifat dari pensil gambar.
BB-3B : Sangat lunak, hitam pekat digunakan untuk gambar-gambar lukis.
2B-F : Lunak, hitam digunakan untuk membuat skets, atau menulis.

H-6H : Keras digunakan untuk menggambar teknik.


7H-10H : Sangat keras, biasa digunakan untuk menggambar pekerjaan-peker-
jaan yang akan diperbanyak (lithographic).
Untuk tujuan menggambar teknik, meruncingkan pensil harus dibentuk seperti
gambar 1.1

6
Menggambar Teknik

Gambar 1.1 Pensil Runcing

Bila menarik garis, pensil harus digerakkan (diputar) perlahan -lahan, sehingga tabel
garis akan sama. Gambar 1.2 memperlihatkan perbedaan dari bermacam-macam
ujung (isi) pensil.

Gambar 1.2 Macam-macam ujung pensil

Untuk diperuncing ujung pensil digunakanlah kertas gosok halu s yang telah diletakkan
pada sepotong kayu. Selanjutnya dibersihkan dengan kain atau kertas tisue. Pada
gambar 1.3 memperlihatkan cara-cara yang betul dan salah dalam menggunakan pensil
dan penggaris.

Gambar 1.3 Cara yang betul dan salah dalam menggunakan pensil dan penggaris.

7
Menggambar Teknik

1.2 Pena Gambar


Untuk keperluan menggambar dengan tinta tersedia beberapa macam alat
dengan ujung yang berbeda-beda, yang bisa didapatkan pada pasaran.

Gambar 1.4 memperlihatkan macam-macam pena gambar model lama, sedangkan


gambar 1.5 memperlihatkan model pena yang makin popular (banyak dipergunakan).
Pena gambar ini mempunyai ujung yang berupa pipa dengan sebuah
jarum dan sebuah katub sebagai pengontrol (pengatur).

Gambar 1.4

Gambar 1.5 Model pena yang makin populer

8
Menggambar Teknik

Gambar 1.6 memperlihatkan susunanya.Bila pena dipegang dalam keadaan tegak


lurus dan ujung jarum dibawah katub akan menghentikan jalannya tinta ke pipa (ujung
pena), tetapi bila pena itu dipergunakan maka jarum akan menyentuh kertas dan
membuka katup.

Gambar 1. 6 Susunan pegangan pena

Gambar 1.6 memperlihatkan pena dengan kelengkapan pintu (lubang) udara untuk
mengatur keseimbangan tekanan udara di dalam penampungan tinta dengan diluar
pena. Tanpa pita itu, biala pena dipergunak an, maka panas dari tangan akan
menaikkan tekan pada tekan pada simpanan tinta dan mengakibatkan tinta yang
keluar dari ujung pena terlalu banyak.

Setiap habis dipakai maka haruslah ditutupi kembali untuk mencegah mengeringnya
tinta pada ujung pena atau salurannya.
Bila terjadi hambatan yang ringan keluarnya tinta goyangnya pena itu, dengan
gerakan membujur maka jarumnya akan bergerak dan menghilangkan hambatannya
dan pena dapat bekerja kembali.

Menggunakan pena ini tidak perlu ditekan, tidak akan ada tambahan tinta yang keluar
dengan menekan pena, pahamilah penjelasan diatas, sebab dengan menekan pena ituj,
akan menimbulkan akibat lain.

9
Menggambar Teknik

Untuk memperbaiki (membersihkan) halangan itu dengan membuka (melepas) pena


dan membersihkan dengan mempergunakan cairan ammonium atau cairan pembersih
yang disarankan oleh pabrik.

Pena itu dibuat dalam beberapa ukuran sebagai contoh lihat gambar 1.8 yang
memperlliahatkan tingkat ukuran dari ROTRING yang setiap tingkat naik  2

1.3 Kertas Gambar


Untuk keperluan membuat gambar diperlukan macam-macam kertas. Sebagai
contoh bila hendak membuat garis yang cukup jelas (nyata) dengan mempergunakan
tinta pada kertas yang lunak, maka tinta itu akan melebar.

Kertas gambar haruslah memungkinkan untuk dihapus tanpa mengakibatkan


kerusakan yang berarti pada permukaanya. Bila menghapus garis pensil pada kertas
yang lunak akan selalu timbul (tampak) bekasnya. Bila menghapus garis tinta
haruslah memungkinkan untuk digambar kembali pada permukaan yang habis
dihapus tanpa adanya pelebaran tinta. Kertas haruslah dapat diperbanyak dengan alat
perbanyakkan yang sama dipergunakan.

Untuk beberapa jenis gambar tertentu juga penting mengenai ukurannya, janganlah
kertas berubah ukurannya karena perubahan waktu. Kertas gambar yang umum
disebut kertas tembus pandang (transparant) dan kadang -kadang disebut kertas kalkir
(tracing paper). Untuk keperluan menggambar dengan pensil dipergunakan kertas
yang dipermukaannya berbeled (tidak licin/velvet). Sedangkan untuk keperluan
menggambar dengan tinta dipilih yang permukaanya mengkilap.

Tebal kertas gambar dinyatakan dengan masa persatuan luas.

Sebagai contoh ialah kertas 80 g/m2 artinya setiap 1 m2 luas permukaan kertas
mempunyai berat 80 g. Tetapi tebal kertas ini tidak benar-benar tepat sesuai dengan
masanya.

1.4 Ukuran Kertas


Untuk segala keperluan, ISO R26 telah mengatur mengenai ukuran kertas.
Dasar ukuran kertas pada umumnya ditunjukkan oleh seri A. Sebagai dasar, A o ialah
mempunyai luas 1 m2 dengan perbandingan, lebar dibandingkan panjang ialah 1 :  2

10
Menggambar Teknik

Lihat gambar 1.7

Gambar .1.7 Perbandingan ukuran kertas

Bila kertas itu dipotong menjadi dua sejajar dengan sisi yang pendek, akan
menghasilkan dua kertas yang berukuran A 1. Dengan terus membagi kertas itu, akan
didapatkan ukuran kertas yang sesuai (diinginkan).

A1

A3

A5
A2
A4
A7
A6
A7

Gambar 1.8 Macam-macam ukuran kertas gambar

11
Menggambar Teknik

Cara seperti tersebut diatas tersebut diatas selalu menghasilkan ukuran kertas yang
baik tanpa banyak kertas yang terbuang. Ukuran kertas gambar dalam mm dapat
dilihat pada tabel.

Tabel 1.1 Ukuran kertas gambar


A 0 841 x 1189
A 1 594 x 841
A 2 420 x 594
A 3 297 x 420
A 4 210 x 297
A 5 148 x 210
A 6 105 x 148

1.5 Bidang Permukaan Kertas Gambar Yang Berguna


Luas permukaan gambar yang dipergunakan untuk menggambar adalah lebih
kecil dari ukuran kertas sebenarnya. Hal ini diperlukan sisi gambar yang cukup lebar
(20mm) untuk mencegah hilangnya keterangan. Bila gambar akan diperbanyak
(copying), sisi-sisi lainnya cukup 5 mm untuk A 4 sedangkan untuk A3 - Ao sisi-
sisinya dibuat 10 mm. Pada sisi 20 mm diperlukan bila gambar-gambar tersebut akan
diarsipkan sehingga mudah dijepit. Ditambah pula title block atau ETIKET harus
diletakkan dibagian bawah atau atas untuk gambar dengan ukuran A 4, sedangkan
untuk kertas A3-Ao harus/hanya dibawah sebelah kanan.

Gambar 1.9 memperlihatkan sisi-sisi dan penempatan judulnya.

Gambar 1.9 Sisi penempatan judul

12
Menggambar Teknik

Gambar 1.10 Contoh judul (title block) untuk dipergunakan di sekolah.

Name Date Klass


SCHRIFTFELSD

Gambar 1.10 Contoh judul yang dipergunakan di sekolah

1.6 Menyajikan Gambar

Semua gambar yang telah selesai haruslah disimpan. Dalam menyimpan kertas
gambar ini, haruslah dilipat-lipat menjadi ukuran A 4 (standart map). Selanjutnya
disimpan pada arsip kantor.

Gambar 1.11 memperlihatkan cara melipat kertas gambar ukuran A 3.

Gambar 1.11 Cara melipat kertas gambar ukuran A 3

13
Menggambar Teknik

Gambar 1.12 memperlihatkan cara melipat kertas gambar ukuran A 2.

Gambar 1.12 Cara melipat kertas gambar ukuran A 2.

1.7 Garis Dan Huruf


Didalam menggambar teknik hanya pensil dan tinta berwarna hitam yang
digunakan. Adakalanya tinta berwarna digunakan bila menurut pertimbangan secara
ekonomis lebih murah untuk dicetak lebih banyak. Warna-warna itu haruslah
sedemikian rupa sehingga tidak membingungkan dan mudah dibaca. Bila tidak
menggunakan warna, dapatlah digunakan ketebalan garis. Dengan menggunakan
aturan-aturan dalam membuat garis, maka akan menghasilkan gambar yang baik dan
mudah dibaca. Kiranya pembaca telah mengikuti kursus-kursus menggambar mesin
dan sudah memahami hukum-hukum dasar menggambar.

Bila belum, ada baiknya mempelajari yang terdapat pada tabel 1.2 mengenai
pandangan garis -garis dan pemakaianya.

14
Menggambar Teknik

Tabel 1.2 Pandangan garis -garis dan pemakaianya

URUTAN TEBAL GARIS PEMAKAIAN


MACAM GARIS
1,0 0,7 0,5 0,35
Tebal & panjang 1 0,7 0,5 0,35 Garis benda yang terlihat
Garis putus-putus 0,7 0,5 0,35 0,25 Garis benda yang tidak terlihat
Tipis panjang 0,5 0,35 0,25 0,18 Garis ukuran, garis arsip
Tipis putus-putus 0,5 0,35 0,25 0,18 Garis sumbu
Garis bebas 0,5 0,35 0,25 0,18 Garis irisan

Untuk gambar listrik disarankan menggunakan tebal garis yang berurutan 05


dibutuhkan 3 macam pena ralat 0,5 , 0,35 dan 0,25. Bagaimana memilih mata pena juga
tergantung dari ukuran pena/sablon. Hindarkan menggunakan mata pena dibawah 0,25.
Oleh sebab itu, dalam praktek dipilihlah mata pena dengan ukuran 0,5 ; 0,4 dan 0,3.

Pada gambar teknik ukuran huruf dan angka distandarkan (ISO308).

Catatan/kutipan umum.
Yang penting bagian-bagian dari huruf dalam menggambar teknik ialah :

 Mudah dibaca

 Seragam

 Layak untuk diperbanyak

Untuk dapat memenuhi ketentuan-ketentuan tersebut diatas, ikutilah beberapa


petunjuk di bawah ini.

1. Bentuk-bentuk haruslah jelas perbedaannya, untuk menghindari salah penafsiran


antara lainnya, bahkan dalam hal yang kecil sekalipun.

 Dalam hal mengecilakan dan memperbanyak gambar diperlukan : jarak anatara


garis atau ruang antara angka dan huruf, minimum sama dengan dua kali tebal
garis (besarnya huruf).

15
Menggambar Teknik

Ukuran :
Ikutilah pecifikasi ukuran angaka dan huruf sbb :

2. Tinggi h dari huruf besar adalah sebagai dasar.

3. Tingkatan tingginya huruf ialah 2,5 – 3,5 – 5 – 7 – 10 – 14 dan 20 mm.

Dari tingkatan urutan tadi ternyata faktor V 2 merupakan kelipatan untuk tinggi
huruf menurut standart ISO/R216.
4. Tinggi huruf h, maka huruf kecil C tidak boleh kkurang dari 2,5 mm.

Catatan : misal huruf kecil C = 2,5 mm


huruf besar h = C 2

← 2,5 x 1,4 3,5 mm


 Perbandingan antara tinggi dan lebar huruf 5 : 3, sedangkan antara tinggi dan tebal
huruf perbandingannya 10 : 1.

Disarankan untuk tinggi huruf kecil yang berbanding atau berekor sama dengan
tinggi huruf besar.

Perhatikan tabel 1.3 di bawah ini.

Tabel 1.3 Perbandingan penulisan huruf

Tinggi huruf kecil 0,25 3,5 5 7 10 14

Tinggi huruf besar 3,5 5,0 7 10 14 20

Jarak baris dasar


Huruf yang satu dengan 5 7 10 14 20 28
Yang lain

Jarak antara tiap 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4


Suku kata

Tebal huruf 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2

16
Menggambar Teknik

 Huruf yang digunakan dalam menggambar teknik boleh tegal lurus boleh juga
miring 15o kekanan. Dalam pekerjaan menggambar juga disarankakan
menggunakan huruf dan angka yang sudah siap, juga simbol-simbol. Huruf-huruf
ini tinggal memindahkan dari lembaran plastik ke kertas gambar dengan cara
menggosokkan dengan menggunakan badan pensil. Cara seperti ini masih sangat
mahal tetapi sangat menyingkat waktu.

1.8 Macam-Macam Garis Penghubung

a. Pemberian tanda garis hubung.

Garis hubung baik yang tunggal maupun yang kelompok haruslah diberi tanda. Cara
memandainya dapat didekatkan pada garis hubung itu, atau pada celah-celah antara
garis hubung. Lihat gambar 1.13.

TV

_____________________TV_______

Gambar 1.13 Garis penghubung

b. Menggambarkan banyak garis.


Untuk menggambar sejumlah garis yang sejajar, haruslah diatur dalam kelompok-
kelompok yang terpisah dengan fungsinya. Jrak antara kelompok dengan kelomppok
haruslah lebih besar dari antara garis dengan garis. Dalam tiap kelompok seyogyanya
hanya tiga garis. Sebagai contoh, lihat gambar 1.14.

Gambar 1.14 Banyak garis

17
Menggambar Teknik

c. Menggambar garis tunggal .

Tujuan utama dari pada menggambar garis tunggal ialah untuk menghindarkan
banyaknya garis-garis yang sejajar. Garis -garis yang sejajar . Garis -garis yang sejajar
tadi dapat diganti/digambarkan dengan sebuah garis.

Gambar 1.15 Garis tunggal

Jika deretan ujung akir dari garis kelompok diberi tanda yang berurutan gambar 1.16,
maka ini dapat disederhanakan seperti pada gambar 1.17.

Gambar 1.16 Garis kelompok

Gambar 1.17 Penyederhanaan garis kelompok


Bila ujung akir dari deretan garis kelompok tidak berurutan tandanya, maka haruslah
ditandai seperti terlihat pada gambar 1.18.

18
Menggambar Teknik

Gambar 1.18 Penandaan garis kelompok

Cara yang ditunjukkan simbol 60 sampai dengan 63 publikasi LEC 117-1 ialah
menggambarkan penghantar-penghantar kelompok manjadi penghantar tunggal.
Pemberian tanda-tanda pada ujung awal dan ujung akhir. Lihat gambar 1.19.

Gambar 1.19 Pemberian tanda-tanda pada ujung awal dan ujung akhir

19
Menggambar Teknik

c. Rangkuman 1

Sistem penyajian gambar dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti pensil gambar,
pena gambar, kertas gambar, ukuran kertas, bidang permukaan kertas gambar,
menyajikan gambar, garis dan huruf, serta pengaruh dari jenis garis hubung yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa sifat pensil gambar diantaranya yaitu : sangat lunak (BB – 3B), lunak (2B –
F), keras (H – 6F), dan sangat keras (7H – 10H).
Beberapa macam ukuran kertas gambar dengan perbandingan lebar dan panjang (1 :
 2) dimulai dari A0 (841 x 1189) mm sampai dengan A 6 (105 x 148) mm.

Macam-macam garis yang biasa digunakan sebagai penghubung antara dua titik
(tempat) dapat dilakukan dengan jenis garis : hubung, banyak garis, dan garis tunggal.

20
Menggambar Teknik

d. Tugas 1

· Buatlah sebuah garis tunggal dengan menggunakan macam-macam jenis pensil


mulai dari sangat lunak, lunak, keras, dan sangat keras !

· Gambarkan beberapa macam ukuran kertas gambar yang standar dari A 0 sampai
dengan A6 dengan menggunakan sebuah kertas gambar ukuran A 0 !

21
Menggambar Teknik

e. Test Formatif 1

 Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pensil gambar yang banyak digunakan untuk
keperluan menggambar teknik ?

 Berapakan ukuran lebar dari sebuah kertas gambar yang mempunyai panjang
420 mm ? dan termasuk jenis kertas ukuran apa ?

 Dimanakan penempatan title block atau etiket pada kertas gambar dengan
jenis A3–A0?

 Sebutkan hal-hal apa saja yang penting untuk diperhatikan dalam menggambar
huruf pada pembelajaran menggambar teknik ?

 Berapakan perbandingan antara tinggi dan lebar huruf dalam menggambar


teknik listrik ?

22
Menggambar Teknik

f. Kunci Jawaban 1

 - Sangat lunak : BB – 3B;

← Lunak : 2B – F;

← Keras : H – 6 H;

← Sangat keras : 7H – 10H

 lebarnya : 297 mm, dengan jenis kertas A3

 Di bawah sebelah kanan

 Mudah dibaca, seragam, dan layak untuk diperbanyak

 lima berbanding tiga atau 5 : 3

23
Menggambar Teknik

g. Lembar Kerja 1

· Alat dan bahan : macam -macam penggaris, macam-macam pensil, kertas


gambar, penghapus, peruncing pensil, dan lain-lain
· Keselamatan kerja : jas lab, sarung tangan, penerangan yang memadai, kerjakan
sesuai instruction manual, patuhi prosedur kerja yang telah ditentukan, patuhi
peraturan yang tercantum di lab atau tempat praktik.
· Langkah kerja : tentukan peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang
akan dibutuhkan, buat rancangan diagram/gambar yang akan dilakukan, lakukan
pembuatan gambar sesuai denga rencana, pakaiperlengkapan dan peralatan yang
telah tersedia, periksa dan teliti gambar yang telah dibuat, perbaiki dan rapikan
sesuai dengan prosedur dan instruction yang berlaku, buat berita acara laporan
pembuatan
· Laporan : Kerjakan tugas sesuai dengan instruksi dan prosedur yang ada dan
serahkan kepada petugas atau instruktur yang ada

24
Menggambar Teknik

KEGIATAN BELAJAR 2

· Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2 :


← Siswa mampu menjelaskan papan gambar dan perlengkapan sesuai dengan
teknik pemasangan panel yang berlaku
← Siswa mampu menyiapkan papan gambar dan perlengkapannya sesuai dengan
kebutuhan pemasangan panel
← Siswa mampu membedakan diagram, chart, dan tabel sesuai dengan teknik
yang berlaku pada pemasangan panel transmisi
← Siswa mampu menyiapkan diagram, chart, dan tabel untuk pemasangan panel
transmisi

· Uraian Materi 2 :

PAPAN GAMBAR DAN PERLENGKAPANNYA


2.1 Papan Gambar

Untuk membuat gambar dengan ukuran kertas A4 atau A3 , maka dibutuhkan


papan gambar seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.1 lebih menyenangkan.

Gambar 2.1 Contoh papan gambar yang akan digunakan

25
Menggambar Teknik

2.2 Perlengkapan Gambar

Gambar 2.2 memperlihatkan contoh perlengkapan gambar yang sederhana yang


digunakan untuk menggambar teknik dengan hasil yang baik.

Gambar 2.2 Perlengkapan gambar sederhana

Gambar 2.2 dan gambar 2.3 memperlihatkan gambar dan perlengkapan untuk
menggambar yang lebih besar.

Kelengkapan pada gambar 2.3 adalah model parallelogram biasa. Sedangkan gambar
2.4 adalah model yang baru dan umum, banyak digunakan dewasa ini.

Gambar 2.3 Perlengkapan gambar yang lebih besar

26
Menggambar Teknik

Gambar 2.4 Perlengkapan model baru dan umum yang banyak digunakan dewasa ini

Perlengkapan menggambar yang lebih lengkap ialah dengan adanya sablon-sablon,


huruf, simbol, lingkaran dan sebagainya. Adakalannya menggunakan jangka yang
baik seperti diperhatikan pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Jangka untuk menggambar

27
Menggambar Teknik

Uraian Materi 3 :

DIAGRAM, CHART, DAN TABEL

3.1 Pengertian Umum

Lembaran ini berdasarkan publikasi IEC (International Electrical Commision)


No. 113 yang memuat tentang ketentuan, penggolongan dan saran-saran untuk
persiapan menggambar teknik listrik.

Ketentuan :

Dalam menggambar listrik digunakan Diagram, Chart, dan table yang mana
mempunyai ketentuan sbb :

a. Diagram

Diagram boleh memperlihatkan bagian dari bermacam-macam jaringan listrik,


instalasi listrik, kelompok peralatan listrik yang saling berhubungan atau
bersambungan.

b. Chart

Chart dapat dapat menggambarkan hubungan antara :

← Perbedaan kerja
← Kerja dan waktu
← Kerja dan jumlah yang dihasilkan
← Pernyataan dan beberapa

bagian. c. Table

Table adalah penempatan atau penambahan diagram atau chart.

3.2 Pengelompokan Diagram

Pengelompokan menurut tujuan digunakan untuk :

4. Menerangkan diagram

28
Menggambar Teknik

b. Menerangkan grafik dan tabel


c. Menerangkan diagram pengawatan
← Menerangkan diagram cetak.

Diagram merupakan cara untuk memerangkan suatu bab pelajaran, sehingga dapat
mengerti fungsi dari tiap peralatan suatu instalasi.
Ada dua ketentuan dalam bab ini ialah :
a. Blok diagram.
Diagram ini adalah diagram yang paling sederhana untuk dimengerti tentang prinsip
bekerjanya. Dalam diagram ini instalasi atau equipmen dihubungkan bersama dengan
digambarkan simbol-simbol, kotak atau gambar tanpa memperlihatkan titik sambung.
Lihat gambar 3.1.

Gambar. 3.1 Equipment yang dihubungkan bersama tanpa titik sambung

29
Menggambar Teknik

b. Circuit diagram
Diagram ini menerangkan circuit /hubungan suatu peralatan secara terperinci. Hal
dari ini ditunjukkan dengan simbol suatu tentang hubungan kelistrikan yang
instalasi berhubungan dengan cara kerjanya.

Gambar. 3.2 Diagram circuit /hubungan dari suatu peralatan secara terperinci

30
Menggambar Teknik

c. Menjelaskan chart atau tabel.

Chart atau tabel diperlukan untuk menjelaskan tentang diagram dan memberikan
keterangan -keterangan tambahan.

Terdapat dua contoh, yaitu :

(1) Urutan chart dan tabel.

Memberikan keberhasilan kerja dalam perintah khusus. Lihat gambar 3.3

Gambar 3.3 Urutan chart dan tabel

31
Menggambar Teknik

(2) Urutan waktu chart dan tabel.

Menjelaskan hubungan kerja dengan waktu . Lihat gambar 3.4.

Gambar 3.4 Urutan waktu chart dan tabel

d. Diagram pengawatan atau daftar pengawatan

Diagram pengawatan diperlukan sebagai petunjuk dalam membuat dan memeriksa


suatu hubungan pada suatu instalasi atau perlengkapan listrik.

Untuk peralatan listrik ditunjukkan hubungan dalam atau luarnya. Diagram juga
menunjukkan bagian -bagian dari alat yang berbeda dan perlengkapannya misal
terminal blok dan pengawatannya.

32
Menggambar Teknik

(1) Kesatuan diagram pengawatan

Diagram ini menunjukkan seluruh sambungan kesatuan dari suatu instalasi. Gambar
3.5 menunjukkan kesatuan diagram pengawatan

Gambar 3.5 Urutan waktu chart dan tabel


(2) Diagram sambungan timbal balik

Diagram ini memperlihatkan hubungan antara unit-unit yang berlainan dalam seb uah
instalasi

Gambar. 3.6 Diagram sambungan timbal balik

33
Menggambar Teknik

(3) Terminal diagram

Diagram ini memperlihatkan sambungan keluar atau kedalam dengan menggunakan


terminal-terminal blok. Lihat gambar 3.7 menunjukkan terminal diagram.

Gambar 3.7 Terminal diagram

e. Diagram lokasi

Diagram lokasi memuat bagian-bagian keterangan tentang letak peralatan listrik


misalnya terminal blok, stop kontak, modul-modul, dan sebagainya.

34
Menggambar Teknik

3.3 Pengelompokkan Berdasarkan Cara Penyajian


a. Cara penyajian dibedakan menjadi :
← Jumlak kawat, perlengkapan atau peralatan yang ditunjukkan oleh satu simbol.
← Pengaturan simbol yang menunjukkan element atau bagian dari perlengkapan
listrik.
← Penempatan simbol sesuai dengan lay out dari gambar nyata.
c. Jumlah kawat
← Sesuai dengan jumlah penghantar dari peralatan listrik yang ditunjukkan
dengan pengawatan tunggal, dapat diberikan dua cara penyajian.
← Penyajian garis tunggal. Dua atau lebih penghantar dapat digambarkan
dengan garis tunggal. Seperti dijelaskan pada gambar 3.8.
b . Penyajian dengan garis banyak. Tiap kawat digambar oleh garisnya sendiri.

Gambar.3.8 Penyajian garis tunggal

35
Menggambar Teknik

c. Mengatur simbol-simbol

Berdasarkan pengaturan penyajian simbol-simbol dari bagian atau peralatan listrik,


terdapat beberapa cara penyajian.

d. Penyajian merakit. Simbol-simbol untuk bagian yang berbeda dari suatu


perlengkapan atau instalasi, digambarkan berdekatan seperti pada gambar 3.9.

e. Penyajian semi assembled (Setengah merakit). Simbol untuk bagian-bagian


yang berbeda dari sebuah peralatan listrik atau instalasi, dipisahkan, dan diatur
sedemikian rupa, sehingga antara simbol-simbol mekanik dan bagian yang
bekerja bersamaan dapat digambar dengan mudah. Gambar 3.9

Gambar 3.9 Pengaturan simbol

36
Menggambar Teknik

Gambar 3.10 Penyajian semi assembled


 Penyajian yang terpisah. Simbol-simbol untuk bagian -bagian yang berbeda dari
suatu peralatan listrik, dipisahkan dan diatur sedemikian rupa sehingga
rangkaian mudah diikuti.

Gambar 3.11 Penyajian Terpisah

37
Menggambar Teknik

4. Topographical representation. Letak dari simbol pada diagram ini harus


seluruhnya diperlihatkan (Gambar nyata). Ikutilah contoh gambar nyata yang
dapat digunakan ialah : diagram pengawatan, diagram arsitektur, dan diagram
jala-jala.

Gambar 3.12 Topographical representation

d. Ukuran kertas
Seyogyanya ukuran kertas yang digunakan berdasarkan standar Internasional ialah
serie A. Ukuran kertas dapat dipilih setelah mempertimbangkan beberapa hal
sebagai berikut :
· Isi dan kekomplekkan perencanaan
· Tingkat pengetahuan siswa yang menggunakannya
· Sedapat mungkin menggunakan ukuran kecil, dengan jumlah lembar yang
cukup banyak
· Keperluan pengarsipan
· Keperluan pengecilan & reproduksi
· Keperluan perencanaan komputer.

38
Menggambar Teknik

Semua sheets dokumen harus diberi nomer yang berurutan.

Pemakaian gambar-gambar simbol

· Terdapat bermacam-macam perbedaan gambar simbol menurut IEC


publication No. 117 disarankan macam-macam simbol misalnya :

← Untuk bab (pasal) : simbol-simbol blok, simbol-simbol yang komplit.

← Untuk simbol-simbol bagian : Umum, kualitet dan simbol-simbol


tambahan.

Dalam beberapa hal, ada perbedaan bentuk simbol.

3. Bentuk yang sederhana dan complete Untuk

diagram; garis tunggal, garis banyak.

3.4 Diagram Rangkaian

Tujuan : dapat menggambarkan diagram rangkaian, lengkap dengan simbol-simbol


serta mengikuti petunjuk umum.

Diagram rangkaian harus :


C Menerangkan fungsi dari peralatan listrik atau bagian -bagiannya, bila perlu
dengan keterangan/uraian atau tambahan.

C Melengkapi data-data dalam mempersiap kan rangkaian diagram atau daftar.


C Kesempatan memeriksa dan tempat-tempat terjadinya kesalahan. Tambahan
dokument misalnya: buku-buku petunjuk, pengawatan, diagram lokasi atau daftar
dapat diselipkan.

Isi diagram rangkaian

Diagram rangkaian harus menggambarkan simbol-simbol gambar, sambungan


kelistrikan serta fungsi kekhususan dengan tidak terpengaruh oleh ukuran
sebenarnya, bentuk atau letak dari pada bagian itu.

Diagram harus cocok dengan rangkaian fungsinya.

39
Menggambar Teknik

Penyederhanaan diizinkan dalam beberapa hal :

b. Garis tunggal dapat sebagai pengganti seluruh rangkaian atau bagian bila hal ini
berguna dalam tujuan -tujuan tertentu.
c. Bagian dari diagram rangkaian dapat diganti dengan diagram blok atau dengan
garis lurus demi ruangan untuk memberikan penjelasan. Dalam hal ini buku-buku
petunjuk dilampirkan guna memberikan keterangan-keterangan yang terperinci
dari diagram rangkaian.
d. Bila rangkaian khusus perlu diulang. Hal ini lebih sempurna bila ditunjukkan
rangkaian terperinci dengan petunjuk penempatan pada rangkaian lain.
e. Bila rangkaian lain diperlukan untuk menerangkan rangkaian yang bersangkutan, hal
ini dapat diperlihatkan dalam bentuk-bentuk yang sederhana dengan menggunakan
dengan buku-buku petunjuk yang ada hubungannya dengan diagram.
Petunjuk Umum Yang Prinsip
Lay out
Hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan rangkaian diagram adalah
memindahkan layout yang jelas dengan keterangan yang diperlukan.
Garis yang menunjukkan kawat pada diagram harus lurus dengan sedikit
menggaris dengan simpang siur.
Rangkaian khusus dapat digambarkan tegak lurus atau melintang. Lihat gambar
3.13 dan 3.14.

Gambar. 3.13 Rangkaian tegak lurus

40
Menggambar Teknik

Gambar 3.14 Rangkaian melintang

Pengelompokan alat yang berfungsi.


Hal ini disarankan bahwa simbol untuk rangkaian elemen berdasarkan pada
fungsinya, tidak harus pada susunan dan satuan yang sama. Bila mungkin dalam
pengelompokan ini diatur urutannya.

Rangkaian selayaknya digambar berurutan dari kiri ke kanan atau dari atas ke
bawah.

3.5 Simbol-Simbol Listrik


Teori Umum

Lembaran berikut ini menerangkan grafik simbol menurut 4 standar yang berbeda-
beda, yaitu German, Inggris, Amerika/Kanada dan simbol Internasional, sehingga
dapat suatu perbandingan antara ke-empat standar simbol tersebut. Pada buku teknik
terutama buku Teknik Elektronika dan Listrik, sering ditemui penggunaan simbol
yang berbeda-beda, dan yang diterangkan pada lembaran berikut adalah yang sering
digunakan baik pada peralatan industri maupun instalasi.

41
Menggambar Teknik

Walaupun demikian dalam menggambar atau membuat diagram dianjurkan


menggunakan simbol Internasional, sebagai mana yang telah digariskan oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Simbol-simbol yang dikemukakan berikut ini, dikutip dari buku “ HOW TO READ
GERMAN SCHEMATIC DIAGRAMS “, edisi ketiga.

Catatan : Tanda = berarti simbol yang digunakan sama dengan simbol German

42
Menggambar Teknik

c. Rangkuman 2

Dalam menggambar teknik, dibutuhkan papan gambar dan beberapa perlengkapan


lain seperti macam -macam penggaris, macam-macam sablon huruf, sablon simbol,
lingkaran, jangka, dan lain-lain.

Diagram adalah bagian yang dapat memperlihatkan bermacam -macam jaringan


listrik, instalasi listrik, kelompok peralatan listrik yang saling berhubungan atau
bersambungan.

Chart adalah sesuatu yang dapat menggambarkan hubungan antara : perbedaan kerja,
kerja dan waktu, kerja dan jumlah yang dihasilkan, serta pernyataan dan beberapa
bagian.

Table adalah penempatan atau penambahan diagram atau chart.

Pengelompokkan diagram menurut tujuan, digunakan untuk : menerangkan diagram,


menerangkan grafik dan tabel, menerangkan diagram pengawatan, serta menerangkan
diagram cetak. Selain pengelompokan berdasarkan diagram, juga dapat dibedakan
berdasarkan : cara penyajiannya, jumlah kawat, pengaturan simbol, dan ukuran kertas.

43
Menggambar Teknik

d. Lembaran Tugas 2
2. Siapkan papan gambar dan perlengkapan-perlengkapan lain yang dibutuhkan
untuk keperluan menggambar teknik !

3. Buatlah macam-macam gambar diagram yang dapat digunakan untuk


membedakan diagram, grafik dan tabel, pengawatan, dan cetak !

4. Buatlah contoh perencanaan gambar diagram instalasi listrik untuk


pelaksanaan rumah tinggal yang sederhana !

5. Buatlah contoh-contoh untuk pembuatan sebuah diagram, chart dan tabel pada
sebuah kertas gambar dengan ukuran A3 !

44
Menggambar Teknik

e. Test Formatif 2

3. Sebutkan perlengkapan apa saja yang dibutuhkan dan harus disiapkan oleh
seorang siswa dalam mengikuri pembelajaran menggambar teknik ?

4. Jelaskan apa perbedaan antara diagram, chart, dan tabel ?

5. Sebutkan cara-cara penyajian untuk mengetur simbol-simbol yan g akan


digunakan dalam menggambar teknik listrik ?

6. Sebutkan unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam penyajian topographical


representation ?

7. Buatlah gambar contoh rangkaian untuk menjelaskan gambar rangkaian tegak


lurus ?

45
Menggambar Teknik

f. Kunci Jawaban 2

4. Papan gambar, macam -macam penggaris, macam -macam sablon : huruf, simbol,
lingkaran, jangka, penghapus, pensil gambar, kertas gambar, dan lain -lain.

5. Diagram adalah bagian yang dapat memperlihatkan bermacam-macam


jaringan listrik, instalasi listrik, kelompok peralatan listrik yang saling
berhubungan atau bersambungan. Chart adalah sesuatu yang dapat
menggambarkan hubungan antara : perbedaan kerja, kerja dan waktu, kerja
dan jumlah yang dihasilkan, serta pernyataan dan beberapa bagian. Sedangkan
Table adalah penempatan atau penambahan diagram atau chart.

6. Dengan cara : penyajian merakit simbol-simbol dan perlengkapan, penyajian


setengah merakit (semi assembled), penyajian terpisah, dan topographical
representation.

7. Diagram pengawatan, diagram arsitektur, dan diagram jala-jala.

8. Rangkaian tegak lurus :

Gambar Rangkaian tegak lurus

46
Menggambar Teknik

g. Lembaran Kerja 2

 Alat dan bahan : macam-macam penggaris, macam -macam pensil, kertas gambar,
penghapus, peruncing pensil, gambar denah rumah sederhana, dan lain-lain
 Keselamatan kerja : jas lab, sarung tangan, penerangan yang memadai, kerjakan
sesuai instruction manual, patuhi prosedur kerja yang telah ditentukan, patuhi
peraturan yang tercantum di lab atau tempat praktik.
 Langkah kerja : tentukan peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang
akan dibutuhkan, buat rancangan diagram/gambar yang akan dilakukan, lakukan
pembuatan gambar sesuai denga rencana, pakaiperlengkapan dan peralatan yang
telah tersedia, periksa dan teliti gambar yang telah dibuat, perbaiki dan rapikan
sesuai dengan prosedur dan instruction yang berlaku, buat berita acara laporan
pembuatan
 Laporan : Kerjakan tugas sesuai dengan instruksi dan prosedur yang ada dan
serahkan kepada petugas atau instruktur yang ada

47
Menggambar Teknik

III. EVALUASI

PERTANYAAN :
5. Sebutkan macam -macam garis penghubung yang banyak digunakan dalam
menggambar teknik listrik ?

6. Gambarkan contoh garis kelompok dengan ujung yang diberi tanda ?

7. Hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih ukuran kertas yang
akan digunakan untuk keperluan menggambar teknik ?

8. Jelaskan apa tujuan dari diadakan diagram rangkaian ?

9. Buatlah gambar contoh rangkaian untuk menjelaskan gambar rangkaian melintang ?

48
Menggambar Teknik

KUNCI JAWABAN :

b. Garis hubung, garis tunggal, dan garis banyak atau garis kelompok.

c. Contoh garis kelompok yang diberi tanda pada kedua ujungnya adalah sebagai
berikut :

c. Diantaranya : isi dan kekomplekan perencanaan; tingkat pengetahuan siswa


yang menggunakannya; sedapat mungkin menggunakan ukuran kecil, dengan
jumlah lembar yang cukup banyak; keperluan pengarsipan; keperluan
pengecilan & reproduksi; dan keperluan perencanaan komputer.

d. Untuk : menerangkan fungsi dari peralatan listrik atau bagian -bagiannya, bila
perlu dengan keterangan/uraian atau tambahan; melengk api data-data dalam
mempersiapkan rangkaian diagram atau daftar; kesempatan memeriksa dan
tempat-tempat terjadinya kesalahan. Tambahan dokument misalnya: buku-
buku petunjuk, pengawatan, diagram lokasi atau daftar dapat diselipkan.

5.

Gambar Rangkaian melintang

49
Menggambar Teknik

IV. PENUTUP

Materi pembelajaran pada modul ini merupakan materi dasar yang harus
dimiliki oleh setiap siswa yang mengambil keahlian di bidang teknik listrik dengan
konsentrasi teknik transmisi, sehingga harus sudah menempuh materi pembelajaran
atau modul Menggambar Teknik Listrik dan telah lulus dengan mendapat skor
minimum 60 (skala 100). Apabila belum menempuh dan belum lulus, maka siswa
yang bersangkutan harus melalui her terlebih dahulu atau mengulang lagi.

50
Menggambar Teknik

DAFTAR PUSTAKA

Forcev, B.M, 1983, Material for Electrical Engineering, Khana Publisher, New
Delhi

Firth, C.B., and Lowe, J.F., 1979, Electrical Drawing, Mc Graw-Hill Company (UK)
Limited

International Standard Organization (ISO), R-216

Luzadder, W. J, 1983, Menggambar Teknik, (edisi kedelapan), Erlangga, Jakarta.

........................, Internasional Elektroteknik Commition

........................, 1987, Gambar Listrik , PPPG Teknologi, Bandung

........................, 1979, Menggambar Listrik, Direktorat Pendidikan Menegah dan


Kejuruan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

........................, How To Read German Schematic Diagrams, edisi ketiga.

......................, Engineering 1 Basic Course, workbook, Deutsche Gesell-schaft, fur


Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH.
Tugas

Buatlah perencaan Instalasi rumah mu :


1. Denah Instalasi
2. Bahan
3. Denah tata letak komponen
4. Pengawatan
ELEKTROMEKANIK XTITL

BAHAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK


1. Kabel NYA
Pengkodean pada kabel NYA :
 N adalah kabel tembaga pejal
 Y adalah PVC
 A adalah kabel berisolasi
Dalam satu kabel hanya terdiri dari satu core.Terdiri dari macam – macam warna (merah,
kuning, hitam, dan biru).Untuk pemasangan tetap diluar jangkauan tangan, boleh dipasang
terbuka tetapi harus menggunakan rol isolator atau pipa.
Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan
ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, dan seringnya untuk
instalasi kabel udara.Kode warna isolasi ada warna merah, kuning,
biru, hitam, dan kuning strip hijau.Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat,
tidak tahan air dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup.Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi
yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.

2. Sambungan Ekor Babi ( Pig Tail )


Sambungan Ekor Babi adalah cara menyambung kabel yang paling sederhana, berbentuk
menyerupai ekor babi. Sambungan ini digunakan menyambung atau mencabangkan satu atau
beberapa kabel pada satu titik yang disambungkan dengan cara memuntrkan ke atas secara
rapat.

3. Saklar Seri
Sakalar seri adalah sebuah saklar yang dapat menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau
dua golongan lampu baik secara bergatian maupun bersama – sama. Saklar ini sering disebut juga
saklar deret.
 cara pemasangan saklar seri :

 Warna Hitam muatan arus positif masuk ke terminal satu langsung juga ke terminal dua
biasa dikatakan oleh beberapa teknik listrik dikople.
 Warna Biru muatan arus negatif langsung menuju ke bola lampu.
 Warna Merah muatan arus positif dimana bisa teraliri jika tombol ditekan.

4. Saklar Tunggal
Sakelar tunggal adalah sakelar yang berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan satu buah
lampu atau satu kelompok lampu dari satu tempat.
 cara pemasangan saklar tunggal :

 Warna Hitam adalah muatan arus positif menuju pada terminal satu (bisa dipasang
dipinggir atau ditengah)
 Warna Biru adalah muatan arus negatif yang langsung menuju pada bola lampu.
 Warna Merah

5. Stop Kontak
Stop kontak adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai muara penghubung antara peralatan
listrik dan aliran listrik juga bisa disebut kotak sumber tegangan listrik yang siap pakai.
 Berdasarkan tempat pemasangannya, stop kontak terbagi menjadi :
a. Stop kontak in box
Stop kontak yang dipasang dalam tembok.
b. Stop kontak out box
Stop kontak yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan
tembok jika berfungsi sebagai stop kontak portable.
c. Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa macam stop kontak yaitu
a) Stop kontak dengan hubungan tanah
b) Stop kontak tahan air (tetesan air)

6. Fitting
Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik.menurut penggunaannya dapat dibagi menjadi
tiga jenis :
 Fiting langit-langit
Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-
langit (eternit) dan dilengkapi dengan roset.Roset
diperlukan untuk meletakan atau penyekerupan fiting supaya kokoh kedudukannya pada
langit-langit.
 Fiting gantung
Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang
berfungsi sebagai penahan beban bola lampu dan kap
lampu, serta untuk menahan konduktor dari tarikan
beban tersebut.
 Fiting kedap air
Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap resapan/rembesan air.Fiting jenis
ini dipasang di tempat lembab atau tempat yang mungkin bisa terkena air misalnya fiting
untuk di kamar mandi.Konstruksi fiting ini terbuat dari porselin, dimana bagian
kontaknya terbuat dari logam kuningan atau tenbaga dan bagian ulirnya dilengkapi
dengan karet yang berbentuk cincin sebagai penahan air.

7. PUIL 2000
4.1.2 Ketentuan rancangan instalasi listrik
4.1.2.1 Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik, yang
digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik.
4.1.2.2 Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan
dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti ketentuan dan standar yang
berlaku.
4.1.2.3 Rancangan instalasi listrik terdiri dari :
a) Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau bangunan tempat
instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan penyambungannya dengan sumber
tenaga listrik.
b) Gambar instalasi yang meliputi:
Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik
beserta sarana kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak,
sakelar,motor listrik, PHB dan lain-lain.
Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya seperti
hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan
gawai pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau
cabang sirkit akhir.
Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir b) dan PHB
yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai
hubungan tersebut.
Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.
c) Diagram garis tunggal, yang meliputi :
1) Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran
pengenal komponennya;
2) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan
pembagiannya;
3) Sistem pembumian dengan mengacu kepada 3.18;
4) Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.
d) Gambar rinci yang meliputi :
1) Perkiraan ukuran fisik PHB;
2) Cara pemasangan perlengkapan listrik;
3) Cara pemasangan kabel;
4) Cara kerja instalasi kendali.
CATATAN Gambar rinci dapat juga diganti dan atau dilengkapi dengan keterangan
atau uraian.
e) Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain :
1) Susut tegangan;
2) Perbaikan faktor daya;
3) Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;
4) Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;
5) Tingkat penerangan.
f) Tabel bahan instalasi, yang meliputi :
1) Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan;
2) Jumlah dan jenis perlengkapan bantu;
3) Jumlah dan jenis PHB;
4) Jumlah dan jenis luminer lampu.
g) Uraian teknis, yang meliputi :
1) Ketentuan tentang sistem proteksi dengan mengacu kepada 3.17;
2) Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya;
3) Cara pengujian;
4) Jadwal waktu pelaksanaan.
h) Perkiraan biaya

III. Alat dan Bahan


Alat Bahan
 Tang kombinasi  Pipa  Klem
 Tang cucut  Paku  T-dos
 Tang potong  Fitting  Lampu
 Obeng (+) dan (-)  Kabel  Saklar seri
 Palu  Benang  Saklar tunggal
 Cutter  Lasdop  Stop kontak
 Knee
IV. Langakah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Siapkan diagram 1 garis.
c. Rangkai pipa sesuai dengan gambar.
d. Pasang klem pada tempat yang ditentukan.
e. Pasang komponen – komponen listrik yang ada.
f. Masukkan sumber tegangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh instruktur.
g. Mencoba mengoprasikan sesuai dengan fungsi rangkaian.
h. Setelah cukup mencoba, matikan sumber tegangan.
i. Bongkar kembali rangkaian yang telah diuji coba.
j. Kembalikan alat dan bahan ke tempatnya masing – masing.
k. Buat laporan dan menyerahkan kepada instruktur.
l. Bersihkan ruang seperti sedia kala.

V. Gambar Praktek

a) Diagram 1 garis.
Instalasi Rumah Sederhana
Dalam pembahasan instalasi rumah sederhana ini diambil suatu contoh seperti
tertera pada gambar 4.1 , dengan ketentuan rumah kecil terbuat dari kayu, instalasi
dipasang tampak, dan tidak ditanam.

Gambar 4.1 Contoh i nstalasi rumah sederhana


Langkah -langkah yang harus ditempuh oleh seorang instalatir antara lain :
a. Buat denah ruangan (seperti gambar 4.1). Penggunaan masing-masing ruangan
dinyatakan dalam seperti : satu ruang tamu dan teras, 3 kamar tidur, sebuah ruang
makan, dapur, kamar mandi, dan sebuah gudang.
b. Tentukan letak perlengkapan hubung bagi. PHB utama harus dipasang di tempat
yang mudah dicapai dari jalan masuk rumah (biasanya di gang atau serambi), dan
tempatnya harus cukup bebas. Karena instalasinya kecil, sehingga hanya ada
satu PHB yang ditempatkan di gudang (sesuai pasal 602 sub B).
c. Menentukan jumlah kotak-kontak dinding, seperti tertera pada denah
gambar bangunan.
d. Menempatkan kotak -kontak dinding sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
seperti ayat 840 C5 menyatakan bahwa kotak -kontak dinding yang dipasang
kurang dari
e. 1,25 m dari lantai haus diberi tutup pengaman.
f. Membuat pentanahan kotak-kontak dinding. Karena lantainya dibuat dari kayu yang
tidak menghantarkan listrik, kotak-kontak dinding di kamar tidur dan gudang tidak
perlu ditanahkan, tetapi di ruangan dapur yang terdapat saluran air harus digunakan
kontak pengaman.
g. Setelah semua komponen perlengkapan yang akan dipasang sudah ditentukan,
gambar instalasinya (seperti dijelaskan pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Rencana instalasi listrik rumah


sederhana
g. Setelah gambar rencana instalasi sudah dibuat, maka buat juga diagram
instalasi dan rekapitulasi daya yang dibutuhkan (seperti dijelaskan pada gambar
4.3).

Gambar 4.3 Daftar rekapitulasi daya


Luas penampang hantaran hubung antara kotak meter PLN dengan

perlengkapan hubung bagi utama dari instalasi minimal 4 mm2.


Daftar Bahan Instalasi
Untuk menentukan bahan -bahan yang diperlukan dalam suatu instalasi listrik,
membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang peralatan yang akan digunakan.
Termasuk membuat kalkulasi harga dan mengantisipasi perubahan harga membutuhkan
pengetahuan yang mendalam tentang harga suatu bahan instalasi.
Jumlah bahan instalasi yang diperlukan ditentukan dari gambar instalasi, dengan
spesifikasi pekerjaan sebagai pedoman, seperti panjang pipa ke sakelar, jumlah kotak
kontak dinding, panjang kabel, jumlah kotak sambung, jumlah bengkokan, dan
sebagainya.

Rangkuman :
Sketsa dan ilustrasi dari sebuah rungan dalam suatu bangunan sangat mempunyai
peranan penting dalam merangkai dan menentukan rancangan suatu instalasi listrik dari
bangunan tersebut. Yang berkaitan dengan perencanaan pemasangan instalasi suatu
tempat apakah gedung, rumah, aula, gudang, dan sebagainya, sebelu m melakukan suatu
pekerjaan pemasangan atau instalasi maka harus terlebih dahulu membuat suatu gambar
yang berupa diagram rencana instalasi dan gambar diagram pelaksanaan atau
pengawatan, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan sudah terbayang langkah-langkah
yang harus ditempuh.
Dalam merangkai instalasi listrik sederhana khususnya berkaitan dengan
pemasangan lampi, dikenal ada beberapa macam diantaranya : instalasi dua lampu pijar
dengan sakelar tunggal, instalasi dua lampu pijar hubungan gudang, instalasi sebuah
lampu pijar dengan sakelar tunggal, instalasi dua lampu pijar dengan sakelar seri atau
deret, dan sebagainya.
Pada waktu melakukan pemasangan instalasi, tentunya harus mengetahui prose-dur-
prosedur yang telah ditentukan untuk pemasangan instalasi listrik tersebut.
Beberapa prosedur yang harus ditempuh oleh seorang instalatir dalam melakukan sutu
pemasangan instalasi listrik, antara lain : membuat gambar situasi, membuat gambar
instalasi, membuat diagram instalasi garis tunggal, membuat gambar perincian atau
keterangan pelaksanaan, melakukan pengawasan, melakukan pemeriksaan dan
pengujian apabila sudah selesai, dan bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang
telah diselesaikannya dalam jangka waktu tertentu apabila terjadi suatu kecelakaan
akibat dari kesalahan pemasangan.
Dalam contoh kasus melakukan pemasangan instalasi listrik rumah sederhana,
beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh seorang instalatir adalah : membuat
denah rumah; menentukan letak komponen -konponen instalasi yang akan dipasang
seperti PHB, sakelar, lampu, kotak-kontak, dan lain -lain; menentukan jumalh kotak-
kontak dinding; menentukan tempat kotak -kontak dinding; membuat pentanahan;
membuat gambar instalasi dan gambar pengawatan; membuat rekapitulasi daya, dan
membuat daftar bahan-bahan untuk keperluan instalasi rumah tersebut.

Lembar Kerja 2 :

1. Alat : alat potong pipa atau gergaji besi, kikir, pembengkok pipa, tang pengupas, tang
kombinasi, pisau, obeng, patar (freet bor/perucut), meteran kayu, tang pembulat, dan
lain-lain
2. Bahan : pipa union 16 mm atau 19 mm (5/8” atau ¾”), kawat NYA 2,5 mm2, rol sekat,
sekrup, tali rami, isolasi, buku PUIL, sakelar tunggal, fiting duduk, kotak-kontak, rol
isolator, pelat asbes, tules, lasdop, lengkungan (elbow), sakelar silang,bola lampu,
sakelar tukar, sengkang, kotak sambung, alas roset, dan lain -lain
3. Keselamatan kerja : jas lab, sarung tangan, kerjakan sesuai instruction manual, patuhi
prosedur kerja yang telah ditentukan, patuhi peraturan yang tercantum di lab atau
tempat praktik.
4. Langkah kerja : tentukan peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang akan
dibutuhkan, buat rancangan diagram pengawatan yang akan dilakukan, pasang
peralatan pengukur yang akan digunakan sesuai dengan diagram rencana, rangkai
peralatan yang telah dipasang, periksa dan uji rangkaian atau peralatan yang telah
dipasang, perbaiki apabila masih terdapat kesalahan atau komponen yang belum
berfungsi dengan benar, uji sesuai dengan prosedur dan instruction manual yang
berlaku, buat berita acara laporan pengujian atau percobaan
5. Laporan : Jawab pertanyaan-pertanyaan dan laporkan hasil pengujian sesuai dengan
tugas yang diberikan

EVALUASI
1. Sebutkan pekerjaan instalasi listrik yang mendukung keselamatan kerja ?
2. Pada beberapa instalasi tertentu, PUIL tidak berlaku. Sebutkan instalasi-instalasi
tersebut ?
3. Pada gambar instalasi, diagram apa saja yang termasuk ke dalam diagram pelaksanaan
?
4. Sebutkan 6 komponen pokok dalam pemasangan instalasi listrik ?
5. Apa kelebihan menggunakan kabel berselubung jika dibandingkan dengan kabel
dalam pipa ?
6. Berapakah kemampuan menghantarkan arus maksimum dari suatu kabel instalasi
yang berisolasi dan berselubung PVC dengan penampang 2,5 mm2 ?
7. Berapakah tegangan nominal dan warna kabel selubung luar dari hantaran udara
berselubung PVC, misalnya NYMT ?
8. Sebutkan komponen-komponen penting dari kotak hubung bagi ?
9. Bagaian pengaman yang memutuskan rangkaian listrik saat terjadinya gangguan
disebut apa ?
10. Apakah warna patron lebur untuk arus nominal 6 ampere ?
11. Sebutkan pembagian pengaman otomat berdasarkan waktu pemutusannya ?
12. Mengapa sketsa denah suatu ruangan atau bangunan itu diperlukan dalamperencanaan
pemasangan instalasi listrik ?
13. Buatlah diagram instalasi untuk 2 buah lampu yang dilayani oleh sebuah sakelar ?
14. Berapa persen faktor pengisian maksimum untuk instalasi sebuah rumah yang
menggunakan 3 buah kabel dalam satu pipa ?
15. Berapakah diameter dalam minimum dari sebuah pipa instalasi untuk pemasangan
kabel rumah jenis NGA yang mempunyai luas penampang nominal 2,5 mm dengan
diameter luar maksimum 4,8 mm2 apabila diisi dengan 4 buah kabel ?

Anda mungkin juga menyukai