Disusun oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
PLAGIARISM SCAN REPORT
Words 981 Date September
23,2020
6% 94% 2 32
Plagiarized Unique
Plagiarism Unique
Sentences Sentences
Content Checked For Plagiarism
F. Analisis Data
↓
Kompresi saraf local
↓
Nyeri dangkal abdominal
↓
Nyeri akut Nyeri akut b.d. kompresi jaringan sekunder
akibat obstruksi DS :
↓
Asupan
nutrisi tidak
adekuat ↓
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh b.d. mual dan anoreksia DS :
- Pasien mengatakan terkadang kesulitan untuk BAB
- Pasien mengatakan nyeri pada abdomen hingga anus
- Pasien mengatakan kesulitan untuk makan- Pasien mengatakan jarang makan sayuran DO :
- Nyeri abdomen hingga anus skala 6/10
- Anoreksia
- Darah merah pada feses
- Perubahan frekuensi bising usus Obstruksi usus
↓
↓
Kompensasi merangsang saraf
↓
Feses menetap
↓
Konstipasi Konstipasi b.d. asupan serat kurang
↓
Defisien pengetahuan Defisien pengetahuan b.d. kurang informasi
DS : -
DO : - Kanker kolon
↓
Invasi jaringan dan efek kompresi oleh tumor
↓
Intervensi pembedahan kolostomi
↓
Kolostomi permanen
↓
Luka pasca bedah
↓
Resiko infeksi Resiko infeksi b.d. ganguan integritas kulit
DS : -
↓
Kolostomi permanen
↓
Kerusakan integritas kulit Resiko kerusakan integritas kulit b.d.
1. Nyeri akut b.d. kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi d.d. pasien mengeluh nyeri skala 6/10 di
bagian abdomenhingga anus seperti disayat-sayat
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d. mual dan anoreksia d.d. pasien mengeluh
mual dan kesulitanmakan, BB pasien turun 10 kg semenjak sakit, dan IMT pasien 14,8
3. Konstipasi b.d. asupan serat kurang d.d. pasien mengeluh nyeri abdomen hingga anus, kesulitan BAB,
terdapat darah padafeses, dan pasien jarang makan sayuran
4. Defisien pengetahuan b.d. kurang informasi d.d. pasien mengatakan bingung dan tidak tahu apa yang
harus dilakukan,perilaku pasien tidak sesuai dengan yang seharusnya
5. Resiko infeksi b.d. gangguan integritas kulit
6. Resiko kerusakan integritas kulit b.d. insisi bedah dan pembuatan stoma
Tanggal : 21 Sep. 20
DS :
5. Kolaborasi pemberian analgesik yang sesuai kebutuhan pasien 1. Untuk memantau tingkat nyeri yang
dirasakan pasiensetiap hari
2. Untuk memberikan tindakan yang sesuai dengan yang dirasakan pasien
3. Untuk meminimalisir peningkatan skala nyeri pada pasien
4. Untuk meringankan nyeri pasien tanpa bantuan obat
5. Untuk menghilangkan nyeri apabila teknik nonfarmakologis tidak berpengaruh 1. Melakukan
pengkajian terkait nyeri yangdirasakan pasien secara lengkap dan setiap saat
2. Mengobservasi tindakan non verbal yang dilakukan pasien
3. Membuat lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien
4. Mengajarkan pasien teknik relaksi dan distraksi
5. Berkolaborasi untuk memberikan analgesik yang sesuai dengan pasien S : pasien mengatakan nyeri
berkurangO : HR dan skala nyeri membaik
A : teratasi perlahan
P : lanjutkan intervensi
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d. mual dan anoreksia d.d.
DS :
A : teratasi
Sources Similarity
0% 0
100% Plagiarized 52
Unique
Plagiarism Unique
Sentences Sentences
Content Checked For Plagiarism
3. Konstipasi b.d. asupan serat kurang d.d. DS :
DS :
- Pasien merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukanDO :
- Pasien jarang mengkonsumsi sayuran Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2 x 24 jam pengetahuan
pasien meningkat,dengan kriteria :
- Secara konsisten menunjukkan menerima diagnosis
- Secara konsisten menunjukkan mendapatkan informasi tentang kanker
- Secara konsisten menunjukkan memelihara gaya hidup sehat
- Pengetahuan sangat banyak tentang diet yang dianjurkan
- Pengetahuan sangat banyak tentang tujuan diet 1. Bina hubungan baik dengan pasien2. Nilai tingkat
pendidikan pasien
2. Nilai tingkat pendidikan pasien
3. Pilih metode dan strategi yang tepat
4. Kaji tingkat pengetahuan pasien mengenai diet yang disarankan dan proses penyakit yang dialami
5. Jelaskan proses penyakit yang dialami sesuai kebutuhan pasien
6. Kaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, termasuk jenis makanan yang disukai
7. Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan kepatuhan terhadap diet 1. Agar edukasi yang diberikan
perawat dapattersampaikan pada pasien
2. Untuk mengetahui tingkat pemahaman pasien
3. Agar materi yang disampaikan dapat lebih mudah dicerna oleh pasien
4. Untuk mengetahui sejauh apa pasien memahami tentang proses penyakitnya dan tentang diet yang
selama inidilakukannya
5. Agar pasien dapat memahami terkait diagnosa, penyebab, dampak, dan cara manajemen penyakitnya
yang tepat
6. Untuk mengetahui kebiasaan pola makan dan jenis makanan yang biasa dikonsumsi pasien
7. Agar pasien dapat memahami dan menerapkan materi yang dijelaskan perawat 1. Membina hubungan
baik dengan pasien2. Menilai tingkat pendidikan pasien
3. Memilih metode dan strategi yang sesuai dengan pasien
4. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien mengenai penyakit dan pola diet yang dilakukan
5. Menjelaskan proses penyakit yang dialami pasien secara jelas
6. Mengkaji kebiasaan pola makan pasien
7. Menjelaskan kepada pasien tentang tujuan dilakukan diet yang disarankan S : pasien tidak merasa
bingung lagiO : pasien mulai sering mengkonsumsi sayuran A : teratasi
P : lanjutkan monitoring dan mengingatkan pasien
5. Resiko infeksi b.d. kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam infeksi
tidak ada dengan kriteria :
A : teratasi
P : lanjutkan intervensi
6. Resiko kerusakan integritas kulit b.d.insisi bedah dan pembentukan stoma Setelah dilakukan asuhan
keperawatan 3x24 jam kerusakan integritas berkurang dengan kriteria :
Sources Similarity
Plagiarism Scan Report
Report Generation Date: September 23,2020 Words: 1925
Characters: 13076 Exclude URL :
6% 94%
PlagiarismUnique
6 102
Plagiarized Sentences Unique Sentences
BAB tidak terganggu - Tidak ada darah dalam feses - Tidak ada konstipasi - Suara bising usus tidak
terganggu 1.
Monitor bising usus pasien secara berkala 2. Jelaskan dari masalah dan rasionalisasi tindakan yang
dilakukan 3.
Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk diet tinggi serat dengan tepat 1. Untuk mengetahui
perbaikan konstipasi pasien 2. Agar pasien dapat memahami apa yang akan dilakukan perawat 3. Untuk
membantu melancarkan BAB pasien 1. Memonitor bising usus pasien setiap harinya 2. Menjelaskan
masalah yang dialami pasien dan tujuan dilakukan tindakan 3. Menginstruksikan pasien untuk
mengkonsumsi makanan yang tinggi serat S : pasien mengatakan BAB tidak sulit lagi O : nyeri abdomen
berkurang, BAB tidak berdarah, anoreksia hilang A : teratasi P : lanjutkan monitoring pasien 4. Defisien
pengetahuan b.d. kurang informasi d.d. DS : - Pasien merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus
dilakukan DO : - Pasien jarang mengkonsumsi sayuran Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2 x 24
jam pengetahuan pasien meningkat, dengan kriteria : - Secara konsisten menunjukkan menerima
diagnosis - Secara konsisten menunjukkan mendapatkan informasi tentang kanker - Secara konsisten
menunjukkan memelihara gaya hidup sehat Pengetahuan sangat banyak tentang diet yang dianjurkan -
Pengetahuan sangat banyak tentang tujuan diet 1. Bina hubungan baik dengan pasien 2. Nilai tingkat
pendidikan pasien 3. Pilih metode dan strategi yang tepat 4. Kaji tingkat pengetahuan pasien mengenai
diet yang disarankan dan proses penyakit yang dialami 5. Jelaskan proses penyakit yang dialami sesuai
kebutuhan pasien 6. Kaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, termasuk jenis makanan yang
disukai 7. Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan kepatuhan terhadap diet 1. Agar edukasi yang
diberikan perawat dapat tersampaikan pada pasien 2. Untuk mengetahui tingkat pemahaman pasien 3.
Agar materi yang disampaikan dapat lebih mudah dicerna oleh pasien 4. Untuk mengetahui sejauh apa
pasien memahami tentang proses penyakitnya dan tentang diet yang selama ini dilakukannya 5. Agar
pasien dapat memahami terkait diagnosa, penyebab, dampak, dan cara manajemen penyakitnya yang
tepat 6. Untuk mengetahui kebiasaan pola makan dan jenis makanan yang biasa dikonsumsi pasien 7.
Agar pasien dapat memahami dan menerapkan materi yang dijelaskan perawat 1. Membina hubungan
baik dengan pasien 2. Menilai tingkat pendidikan pasien 3. Memilih metode dan strategi yang sesuai
dengan pasien 4. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien mengenai penyakit dan pola diet yang dilakukan
5. Menjelaskan proses penyakit yang dialami pasien secara jelas 6. Mengkaji kebiasaan pola makan
pasien 7. Menjelaskan kepada pasien tentang tujuan dilakukan diet yang disarankan S : pasien tidak
merasa bingung lagi O : pasien mulai sering mengkonsumsi sayuran A : teratasi P : lanjutkan monitoring
dan mengingatkan pasien 5. Resiko infeksi b.d. kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan asuhan
keperawatan 3x24 jam infeksi tidak ada dengan kriteria : - Secara konsisten menunjukkan
mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi - Secara konsisten menunjukkan memonitor perilaku diri yang
berhubungan risiko infeksi * Intervensi keperawatan ini dilakukan setelah operasi 1. Bersihkan
lingkungan dengan baik setelah digunakan 2. Lakukan universal precaution 3. Pastikan teknik perawatan
luka yang tepat 4. Ajarkan pasien untuk selalu mencuci tangan setelah dan sebelum melakukan kegiatan
5. Ajarkan pasien dan keluarga mengenali tanda dan gejala infeksi * Intervensi keperawatan ini
dilakukan setelah operasi 1. Untuk menghindari terpapar bakteri atau virus yang dapat menyebabkan
infeksi 2. Untuk melindungi perawat dan menjaga pasien dari infeksi 3. Agar luka menjadi cepat sembuh
dan pasien tidak infeksi 4. Untuk menjaga kebersihan pasien dan keluarga 5. Agar apabila ada infeksi
bisa segera dilakukan tindakan * Intervensi keperawatan ini dilakukan setelah operasi 1. Membersihkan
lingkungan sekitar pasien dengan baik 2. Melakukan universal precaution sesuai kebijakan RS 3.
Merawat luka pasien dengan teknik aseptik 4. Mengajarkan pasien dan keluarga cara mencuci tangan 6
langkah 5. Mengajarkan pasien apa saja tanda dan gejala infeksi S : pasien mengatakan tidak terdapat
tanda dan gejala infeksi yang dirasakan O : tidak terlihat ada tanda dan gejala infeksi pada pasien A :
teratasi P : lanjutkan intervensi 6. Resiko kerusakan integritas kulit b.d.insisi bedah dan pembentukan
stoma Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam kerusakan integritas berkurang dengan kriteria :
- Secara konsisten menunjukkan mengenali faktor resiko individu - Secara konsisten menunjukkan
memonitor faktor resiko di lingkungan - Secara konsisten menunjukkan menjalankan strategi kontrol
resiko yang sudah ditetapkan - Suhu kulit tidak terganggu - Integritas kulit tidak terganggu * Intervensi
keperawatan ini dilakukan setelah operasi 1. Monitor karakteristik luka sayatan / penyembuhan stoma
(drainase, warna, ukuran, bau) 2. Monitor komplikasi pasca operasi dengan tepat (obstruksi usus, ileus
paralitik, kebocoran anastomosis, atau pemisahan mukokutaneus) 3. Ganti atau kosongkan kantung
stoma dengan tepat 4. Irigasi kolostomi dengan tepat 5. Anjurkan pasien terkait bagaimana mekanisme
untuk mengurangi aroma/bau * Intervensi keperawatan ini dilakukan setelah operasi 1. Untuk
memantau apakah terjadi tanda-tanda keparahan kerusakan integritas kulit atau perbaikan integritas
kulit setiap hari 2. Untuk memantau apakah ada tandatanda komplikasi penyakit lain setelah
pembedahan 3. Untuk mengurangi resiko infeksi dan meningkatkan kenyamanan pasien 4. Untuk
membersihkan saluran cerna bagian bawah dengan mengosongkan isi kolon 5. Untuk meningkatkan
kenyamanan pasien dan keluarga setiap harinya * Intervensi keperawatan ini dilakukan setelah operasi
1. Memonitor karakteristik luka stoma setiap hari saat mengganti kantung drainase 2. Memonitor tanda
dan gejala komplikasi yang muncul setelah pembedahan 3. Mengganti dan mengosongkan kantung
stoma setiap kantung sudah mulai penuh 4. Mengirigasi kolostomi 5-6 hari setelah operasi 5.
Mengajarkan dan menganjurkan pasien cara untuk mengurangi bau S : pasien mengatakan adanya
stoma tidak menganggu aktivitas O : tidak terlihat tanda dan gejala keparahan kerusakan integritas kulit
A : teratasi P : lanjutkan
Sources
Gunting kuku gunting kuku) pada pasien gunting kuku) pada pasien
C. Pemeriksaan Fisik
3. 1. Keadaan Umum
a) Kesadaran : compos mentis
b) Orientasi : belum dikaji bagaimana orientasi waktu, tempat, lingkungannya
3. 2. Tanda-tanda Vital
a) Temperature : perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada tanda
infeksi yang berhubungan dengan tingginya nilai leukosit
pasien. Suhu normal pada manusia adalah 36,1oC-37,2oC
b) Denyut nadi : perlu dikaji lebih lanjut sebagai data objektif dari nyeri
yang dirasakan pasien dengan adanya peningkatan HR,
normalnya adalah 60-100 x/menit
c) Respirasi : perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada tanda
intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan anemia dan
perdarahan saat BAB, normalnya adalah 12-20x/menit
d) Tekanan darah : perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada tanda
intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan anemia dan
perdarahan saat BAB, normalnya tekanan darah adalah
120/80 mmHg
e) Antropometri : TB = 158 cm, BB = 37 kg, IMT = 14,8 (Kurus) namun perlu
dikaji juga lingkar kepala dan LLA untuk melengkapi data
f) Keluhan : tidak ada keluhan
3. 3. Pemeriksaan Head to Toe
Kepala : Perlu dikaji lebih lanjut apakah terdapat anemis pada konjugtiva
terkait jumlah Hb yang rendah, pengkajian pada mulut juga
penting terkait mual yang dirasakan pasien, agar sebagai acuan
tindakan apakah perlu dilakukan oral hygiene untuk mengurangi
mual pasien
Leher : Belum terkaji lebih lanjut apakah terdapat gangguan menelan
pada pasien hingga terjadi kesulitan makan
Dada : Belum terkaji lebih lanjut terkait suara jantung dan pernapasan
pasien, adanya penggunaan otot bantu pernapasan, kesimetrisan
bentuk dada, dan suara perkusi pada dada pasien
Abdomen : Pasien mengeluh nyeri skala 6/10 pada abdomen hingga anus,
seperti disayat-sayat, perlu dikaji lebih lanjut terkait suara bising
usus pasien (normalnya 5-12x/menit)
Ekstremitas : belum terkaji lebih lanjut apakah ada kelemahan otot ekstremitas
atau bagaimana mobilisasi pasien saat sakit
Genitalia : Pasien mengeluh nyeri yang sama dengan dibagian abdomen pada
anus
D. Pemeriksaan Diagnostik
Herdman, T. Heather. (2018). NANDA-I diagnosis keperawatan :definisi dan klasifikasi 2018-
2020. Jakarta : EGC.
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Interpretasi Data Klinis. (May 2016), 1–83.
Retrieved from
http://farmalkes.kemkes.go.id/?wpdmact=process&did=MTcyLmhvdGxpbms=
Nurjannah, Intansari. (2018). Terjemahan Nursing Outcome Classification (NOC), edisi ke-6.
Jakarta : Elsevier Inc.
Nurjannah, Intansari. (2013). Nursing Intervention Classification (NIC) Edisi Bahasa Indonesia,
edisi ke-6. Jakarta : Elsevier Inc.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi
1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1. DPP PPNI
Smeltzer, Suzzane C. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth
/editor, Suzzane C. Smeltzer, Brenda G. Bare ; alih Bahasa, Agung Waluyo [et al.] ; editor
Bahasa Indonesia, Monica Ester [et al.] – Ed. 8 – Jakarta : EGC
Syamsiah Nita & Muslihat Endang (2015). Abdominal pain. Australian Family Physician, 17(6),
467
SUMBER :
Smeltzer, Suzzane C. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth /editor, Suzzane C. Smeltzer,
Brenda G. Bare ; alih Bahasa, Agung Waluyo [et al.] ; editor Bahasa Indonesia, Monica Ester [et al.] – Ed. 8 – Jakarta : EGC