Oleh:
Meiningrum (16312241010)
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Maret, 2019
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Kelompok III
Anggota:
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
(.................................................)
A. JUDUL
Baterai Serbuk Karbon
B. TUJUAN
1. Mengetahui cara pembuatan baterai sederhana menggunakan serbuk karbon
2. Menguji baterai dengan perangkat listrik kecil (la mpu)
C. DASAR TEORI
Baterai adalah unit mandiri yang menyimpan energi kimia dan pada proses
charging, mengubahnya langsung menjadi energi listrik untuk daya berbagai aplikasi
(Winter, 2004). Ada dua jenis baterai, yaitu baterai primer dan baterai sekunder atau
disebut juga non-isi ulang dan isi ulang (Armand,2008). Baterai primer adalah sel,
atau sekelompok sel, untuk pembangkitan energi listrik yang dimaksudkan untuk
penggunaan sampai habis dan kemudian dibuang. Baterai primer dirakit untuk
melepaskan beban yang banyak hal tersebut adalah proses primer selama operasi.
Baterai sekunder adalah kelompok sel dari sel untuk pembangkit energi listrik dimana
sel, setelah keluar dapat dikembalikan ke posisi semula disebabkan oleh arus listrik
mengalir dalam arah berlawanan dengan aliran arus ketika arus itu dikembalikan ke
semula. Istilah lain untuk baterai isi ulang atau akumulator. Baterai sekunder biasanya
dirakit di suatu tempat penghabisan, lalu harus diisi terlebih dahulu sebelum dapat
menjalani pengembalian dalam proses sekunder (Winter, 2004).
Material anoda yang paling umum adalah beberapa bentuk karbon biasanya
grafit dalam bentuk serbuk (Linden, 2002). Grafit mempunyai kepadatan energi
secara teori yang dihasilkan adalah berkisar 372 mAh/g. Selain grafit, material
berbasis karbon yang dapat digunakan untuk anoda yaitu soft carbon, graphene,
dan hard carbon. Material lain yang dapat berperan sebagai anoda antara lain
lithium titanium oxide (LTO) dengan kepadatan energi yang dihasilkannya 175
mAh/g. Material ini aman dipakai serta memiliki tingkat siklus pemakaian yang
cukup lama.
2. Katoda
Pada tahun 1980 material LiCoO 2 menjadi kandidat material pertama yang
digunakan sebagai katoda pada LIBs. Kerapatan energi yang dimiliki LiCoO 2
sebesar 140 mAh/g. Kelemahan pada material ini yaitu memiliki kestabilan yang
rendah dan harganya mahal.Sejalan dengan peningkatan performa katoda,
beberapa penelitian yang dilakukan antara lain membuat katoda dari LiMO 2 (M =
Co (Cobalt); Ni (Nikel); Mn (Mangan). LiMO 2 tersebut dibentuk dalam bentuk
layer-layer. Adapula material yang digunakan sebagai katoda dibentuk dalam
bentuk spinel LiM2O4 (M: Mn (Mangan)) ; serta olivine LiMPO4 (M : Fe).
3. Elektrolit
Elektrolit adalah media transfer ion yang bergerak dari anoda ke katoda dalam
sel baterai saat penggunaan. Fisik elektrolit umumnya berupa cairan/ larutan
dimana molekul garam larut didalamnya. Karakteristik yang perlu dimiliki
elektrolit adalah konduktifitas ionik tinggi dan konduktifitas elektronik yang
rendah sehingga mampu menghantarkan ion selama proses reaksi redoks terjadi
antara elektroda positif dan elektroda negatif tanpa terjadi kebocoran arus elektron
(Subhan, 2011).
Elektrolit ini terbagi dalam dua jenis yaitu elektrolit cair dan elektrolit
padat.Kedua jenis ini memiliki kelebihan serta kekurangannya. Kelebihan dari
elektrolit cair antara lain memiliki konduktivitas ionik yang besar, harga yang
murah, dan aman. Namun kekurangannya adalah memiliki performa siklus
pemakaian yang rendah yaitu hanya berkisar 25 kali siklus. Beberapa material
yang dapat digunakan sebagai elektrolit cair antara lain LiNO3, LiCLO, LiPF6.
Sedangkan elektrolit padat keuntungannya yaitu memiliki konduktivitas yang
besar serta dapat tahan lama dibandingkan dengan elektrolit cair.
Karbon
Karbon atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan
nomor atom 6 pada tabel periodik, karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi
4, yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen. Karbon memiliki keuntungan seperti panas dan
konduktivitas listrik yang baik, kepadatan rendah, ketahanan korosi yang memadai,
ekspansi termal rendah, elasitas yang rendah, biaya rendah, dan kemurnian tinggi.
Karbon memiliki beberapa jenis alotrop, yang paling terkenal adalah grafit, intan,dan
karbon amorf (Trarascon J.m, 2001).
Gambar: baterai variasi massa karbon Gambar: baterai variasi konsentrasi garam
Sumber: dokumen pribadi Sumber: dokumen pribadi
Gambar: pengujian baterai dengan volt meter Gambar: pengujian baterai dengan dengan nyala
Sumber: dokumen pribadi lampu
Sumber: dokumen pribadi