Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wandira Danil Ramadhan

NIM : 1307622025
Kelas : Kimia B 2022
Tugas Pertemuan 7

Elektrolisis
Elektrolisis merupakan perubahan kimia, atau reaksi dekomposisi dalam suatu elektrolit
oleh arus listrik. Elektrolit larut dalam pelarut polar (misalnya air) dengan terdisosiasi menjadi
ion-ion positif (kation-kation) dan ion-ion negatif (anionanion). Ion negatif disebut anion karena
melalui larutan tertarik ke muatan positif pada anoda, sedangkan ion positif disebut katoda
karena melalui larutan akan bergerak menuju muatan negatif (katoda).1 Elektrolisis merupakan
proses elektrokimia dengan memanfaatkan energy listrik yang mengalir melalui katoda
dan anoda didalam wadah yang berisi elektrolit Dibutuhkan dua elektroda yang
menghubungkan aliran listrik dari sumber arus agar terjadi rekasi kimia yaitu pada sisi positif
disebut anoda dan pada sisi negative disebut katoda.2
Dalam sel elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Hubungan
kuantitatif antara jumlah muatan listrik yang digunakan dan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi
telah dirumuskan oleh Faraday. Hal ini dapat terjadi karena melibatkan reaksi reduksi-oksidasi
yang mengandalkan peran partikel bermuatan sebagai penghantar muatan listrik.3 Jenis anoda
dan katoda diambil dari golongan logam yang bersifat netral seperti stainless steel. Reaksi
yang dihasilkan akan berbeda jika kita menggunakan jenis elektroda yang berbeda, hal ini
juga akan mempengaruhi produksi gas hidrogen yang dihasilkan.4 Proses ini dapat
berlangsung ketika dua buah elektroda ditempatkan dalam air dan arus searah dilewatkan
diantara dua elektroda tersebut. Hidrogen terbentuk pada katoda, sementara Oksigen pada
anoda.5
Pada proses elektrolisis air, katalis yang digunakan adalah larutan elektrolit. Elektrolit
dapat berfungsi sebagai konduktor listrik, dimana arus listrik dibawa oleh pergerakan ion. 6 Ada
2 prinsip yang khas dari elektrolisis yaitu kaitan antara beda potensial yang digunakan dan arus
yang mengalir melalui sel elektrolisis. Serta discas yang selektif diantara ion-ion pada

1
Isana SYL, “Perilaku Sel Elektrolisis Air dengan Elektroda Stainless Steel”, Jurdik Kimia UNY, (Oktober, 2010), hlm
1.
2
Munawar Alfansury Siregar dkk, “Pengaruh Jenis Katoda terhadap Gas Hidrogen yang Dihasilkan dari Proses
Elektrolisis Air Garam”, Jurnal Media Mesin, Vol. 21 No. 2 (2020), hlm 58.
3
Isana SYL, Loc.Cit., hlm 1.
4
Munawar Alfansury Siregar dkk, Op.Cit., hlm 59
5
Ena Marlina dkk, “Produksi Brown’s Gas Hasil Elektrolisis H₂O dengan Katalis NaHCO₃”, Jurnal Rekayasa Mesin,
Vol. 4 No. 1 (2013), hlm 53.
6
Ibid.
permukaan elektroda. Pada potensial-urai tiba-tiba bertambah, pada saat elektrolisis mulai
berlangsung pada elektron. Menghasilkan hidrogen dan oksigen.7

7
Arbie Marwan Putra, “Analisis Produktifitas Gas Hidrogen dan Gas Oksigen pada Elektrolisi Larutan KOH”, Jurnal
Neutrino, Vol. 2 No. 2 (April, 2010), hlm 142.
Daftar Pustaka

SYL, Isana. 2010. Perilaku Sel Elektrolisis Air dengan Elektroda Stainless Steel. Yogyakarta: Jurdik Kimia
UNY.

Siregar, Munawar Alfansury dkk. 2020. Pengaruh Jenis Katoda terhadap Gas Hidrogen yang Dihasilkan
dari Proses Elektrolisis Air Garam. Medan: Jurnal Media Mesin.

Marlina, Ena dkk. 2013. Produksi Brown’s Gas Hasil Elektrolisis H₂O dengan Katalis NaHCO₃. Malang:
Universitas Brawijaya.

Putra, Arbie Marwan. 2010. Analisis Produktifitas Gas Hidrogen dan Gas Oksigen pada Elektrolisi Larutan
KOH. Malang: Jurnal Neutrino.

Anda mungkin juga menyukai