Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEUANGAN

Prof. Dr. Slamet Sugiri, MBA., Ak., CA

TUGAS

Fahruraji La Hadalia
13/360779/EE/06790

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 Latihan 2-2

Penguman berita baik atau buruk mengenai laba untuk kuartal fiskal yang baru berakhir biasa
menimbulkan perubahan perubahan harga saham yang tidak normal pada hari pengumuman.

Diminta:

a. Diskusikan bagaimana perubahan harga saham selama beberapa hari atau pekan sebelumnya
dapat membantu menjelaskan fenomena ini.
b. Diskusikan jenis informasi yang mungkin telah diterima pasar sebelum pengumuman laba.
c. Bagaimanakah reaksi pasar yang relatif kecil saat pengumuman laba terkait dengan perubahan
harga saham yang diobservasi beberapa hari atau pekan sebelum pengumuman laba tersebut?

 Latihan 2-9

Laporan keuangan bergerak signifikan ke model dimana semua aset dan kewajiban akan diukur dengan
dasar nilai wajar, bukannya dengan biaya historis.

Diminta:

a. Diskusikan perbedaan konsep biaya historis dan nilai wajar.


b. Diskusikan kelebihan dan kekurangan dua model pengukuran alternatif tersebut.
c. Jenis aset/kewajiban manakah yang lebih cocok untuk pengukuran nilai wajar? Dapatkah kita
visualisasikan skenario dimana semua aset diukur dengan nilai wajar?
d. Apakah efek dari penggunaan model penilaian wajar dalam pelaporan laba?

 Soal 2-9

Dalam suatu diskusi tentang laba perusahaan, seorang pemakai laporan keuangan menyatakan bahwa
“salah satu masalah pada laba adalah anda tidak pernah tau apa artinya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah melikuidasi perusahaan dan mengubah segalanya menjadi kas. Kemudian, anda dapat
mengurangi kas yang dikeluarkan dari kas yang akhirnya menjadi milik perusahaan, dan itulah laba.
Sebelum itu, laba hanya hasil dari ritual akuntansi”.

Diminta:

a. Setujukah anda dengan pendapat di atas? Jelaskan. Masalah apa yang anda lihat dalam
pengukuran laba dengan cara yang dijelaskan dia atas?
b. Asumsi apa yang mendasari pengukuran laba secara berkala berdasarkan akuntansi akrual?
Pendekatan laba mana yang menurut anda lebih masuk akal? Jelaskan.
Jawaban:

Latihan 2-2

a. Menurut saya, ketidak normalan harga saham yang terjadi pada saat pengumuman laba
disebabkan oleh relatif stabilnya harga saham di beberapa hari atau pekan sebelum
pengumuman laba, namun terjadi perubahan harga saham yang signifikan ketika pengumuman
laba tersebut. Perubahan harga saham pada hari pengumuman laba tersebut dapat terjadi
dalam dua kondisi yang memicu reaksi yang berbeda dari kondisi tersebut. Kondisi tersebut
adalah kondisi laba naik (good news) dan laba turun (bad news) ketika pengumuman laba.
Nampaknya investor lebih sensitif dengan kondisi laba turun Karena menurut investor keadaan
tersebut menandakan bahwa perusahaan sedang berada pada kondisi yang tidak baik. Jika
dilogikakan dalam posisi laba yang turun, bagi investor awam yang tidak melakukan atau
mengerti mengenai analisis fundamental, akan tergesa-gesa menjual sahamnya, karena berpikir
jika kinerja perusahaan terus memburuk, dan ketika berada pada posisi yang paling terpuruk,
maka investor tersebut tidak akan memperoleh dividen. Dalam keadaan dijualnya saham oleh
investor yang tidak mengerti analisis fundamental tersebut, jika dilakukan penjualan saham
mereka secara berbondong-bondong biasanya akan menurunkan harga saham yang dijual.
Kondisinya terbalik jika berada dalam kondisi laba naik,ada dua pilihan bagi investor yang telah
memiliki saham perusahaan tersebut, yang pertama adalah terus memiliki saham tersebut
untuk memperoleh dividen yang tinggi nantinya, dan ada juga yang melihat kondisi tersebut
sebagai peluang untuk menjual saham yang dimilikinya, tentunya menjual dengan harga saham
yang tinggi karena perusahaan melaporkan laba yang naik, investor ini memanfaatkan peluang
untuk memperoleh keuntungan dari selisih pembelian dan penjualan saham yang dijualnya.
b. Jenis informasi yang mungkin telah diketahui investor sebelum pengumuman laba adalah
informasi masa lalu (misalnya laba tahun atau kuartal yang lalu) dan informasi saat ini (current
information) selain itu juga kejadian atau peristiwa yang telah diumumkan tetapi masih akan
terjadi (misalnya rencana pemisahan saham). Contoh informasi yang masih membutuhkan
dugaan adalah jika banyak investor bahwa suku bunga akan segera turun, harga-harga akan
mencerminkan kepercayaan ini sebelum penurunan sebenarnya.
c. Reaksi pasar yang relatif kecil saat pengumuman laba terkait dengan perubahan harga saham
yang diobservasi beberapa hari atau pekan sebelum pengumuman laba terjadi karena laba yang
diumumkan relatif sama atau tidak ada perubahan laba yang sigfinikan dari periode ke periode.
Hal ini menyebabkan harga saham yang terjadipun tidak berubah secara siginifikan, harga saham
yang tidak berubah secara signifikan menyebabkan reaktif pasar akan relatif kecil. Dalam
praktiknya kebanyakan perhatian investor dan calon investor dalam melihat laporan keuangan
hanya terpusat pada informasi laba tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk
menghasilkan informasi laba tersebut. Hal ini mendorong manajer untuk melakukan manajemen
laba (earning management). Dalam hal ini manajemen laba yang dilakukan adalah dengan cara
perataan laba (income smoothing). Dengan tindakan perataan laba, laba yang dilaporkan
cenderung akan stabil dan risiko perusahaan diharapkan akan turun. Perusahaan yang
melaporkan laba yang cenderung stabil pada umumnya tidak akan banyak mengundang reaksi
pasar pada tanggal pengumumam laba. Hal ini dikarenakan laba yang dilaporkan pada dasarnya
sudah bisa diprediksi oleh pasar melalui informasi laba periode sebelumnya.

Latihan 2-9

a. Perbedaan konsep biaya historis dan nilai wajar:

1. Penilaian transaksi versus penilaian sekarang. Konsep biaya historis, nilai aset dan kewajiban
sangat bergantung pada transaksi aktual perusahaan di masa lalu. Sedangkan konsep nilai
wajar, jumlah aset dan kewajiban ditentukan dengan harga pasar paling akhir, dengan asumsi
pasar, penilaian tidak didasarkan pada transaksi aktual.
2. Biaya historis versus harga pasar. Penilaian biaya historis terutama ditentukan oleh biaya
yang dikeluarkan perusahaan, sementara dengan model penilaian wajar didasarkan atas
harga pasar (asumsi nilai pasar).
3. Pendekatan laba alternatif. Dengan model biaya historis, laba ditentukan dengan mengaitkan
antara biaya dengan pendapatan yang diakuinya, yang harus direalisasi dan diperoleh.
Dengan model penilaian wajar, laba ditentukan cukup dengan cara menghitung perubahan
nilai wajar antara aset dan kewajiban.
4. Nilai historis merupakan nilai sejarah atau nilai suatu aset mulai dari pembeliannya,
sedangkan nilai wajar merupakan nilai yang disepakati oleh kedua belah pihak yang
independen.

b. Kelebihan dan kekurangan konsep biaya historis dan nilai wajar:

1. Kelebihan akuntansi biaya historis

Nilai historis relevan dalam membuat keputusan ekonomi, didasarkan pada transaksi yang
sesungguhnya, nilai aset yang diperoleh dengan tawar-menawar yang wajar dan objektif.

2. Kelemahan akuntansi biaya historis

Nilai aset (atau kewajiban) yang telah diperoleh sebelumnya kemudian berubah seiring
berjalannya waktu sehingga pencatatan menggunakan akuntansi biaya historis mengurangi
manfaat laporan keuangan. Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena didasarkan
pada nilai uang masa lalu, nilai aktiva yang dicatat dalam neraca memiliki nilai yang lebih
rendah apabila dibandingkan perkembangan harga daya beli uang terakhir, alokasi biaya
depresiasi dan amortisasi akan dibebankan terlalu kecil sehingga laba dihitung terlalu besar.

3. Kelebihan penilaian wajar

Penilaian wajar merefleksikan informasi sekarang, memiliki kriteria pengukuran yang


konsisten, bisa diperbandingkan( comparability), tidak terdapat bias konservatif, dan lebih
bermanfaat dalam analisis ekuitas.
4. Kelemahan penilaian wajar

Akuntansi penilaian wajar kurang andal karena kurangnya objektivitas. Selain itu model
pengukuran ini rentan terhadap manipulasi dan dapat menyebabkan fluaktif laba yang
berlebihan.

c. Jenis aset/kewajiban yang lebih cocok diukur menggunakan nilai wajar seperti surat berharga,
investasi, instrument keuangan, dan kewajiban utang.

d. Efek dari penggunaan model penilaian wajar dalam pelaporan laba adalah dapat menyebabkan
manipulasi laporan keuangan, karena dapat melaporkan laba yang berfluaktif. Hal tersebut
disebabkan penilaian aset dan kewajiban yang besar sehingga mempengaruhi laba. Perubahan
nilai wajar ini, menyebabkan pelaporan laba sangat rentan dan mempengaruhi refleksi operasi
perusahaan.

Soal 2-9

a. Saya tidak setuju dengan pernyataan di atas, karena menurut apa yang saya pelajari bahwa yang
dimaksud dengan laba adalah hasil keuntungan dari operasi perusahaan. Hasil keuntungan
tersebut merupakan pendapatan dari operasi dikurangi biaya-biaya operasi. Sehingga apabila
perusahaan tidak melakukan operasi, maka tidak akan memperoleh laba, dengan melikuidasi
seluruh aset dan menjadikannya menjadi kas tersebut sesungguhnya bukanlah laba yang
diperoleh. Likuidasi tersebut hanya mempermudah perusahaan dalam memperoleh dana yang
mudah dicairkan untuk banyak keperluan, diantaranya digunakan untuk keperluan yang
mendesak atau untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo.

b. Menurut saya asumsi yang mendasari pengukuran laba secara berkala berdasarkan akuntansi
akrual adalah karena pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi, tanpa
memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas. Akrual memberikan informasi kepada
pemakai mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan di masa depan
secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Menurut saya, pengukuran laba lebih
tepat menggunakan nilai wajar yang diukur dengan mendiskontokan perkiraan arus kas atau
laba masa depan pada masa sekarang. Perkiraan pasar sekarang perlu dimanfaatkan sebanyak
mungkin untuk menentukan nilai diskonto ini.

Anda mungkin juga menyukai