“Penerapan Matriks”
Kelompok 1
Ketua Kelompok : Nurhalim
Anggota Kelompok :
Dwi Rahmayani
Fifi Tri Zulfiani
Indah Nur Chotimah P
Puput Winarsih
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas segala
limpahan rahmad dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya.
Dalam menyusun tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun, kami semua menyadari bahwa kelancaran dalam menyusun
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua,
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Makalah ini kami buat agar yang membaca makalah yang kami buat ini
dapat memperluas ilmu tentang penerapan matriks.
Halaman Judul.....................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................
Bab I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................
3.2 Saran....................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matriks merupakan suatu kumpulan dari simbol, bilangan ekspresi yang memiliki
bentuk persegi panjang dan tersusun sesuai dengan kolom dan baris. Beberapa bilangan yang
ada pada matriks ini dinamakan elemen atau anggota dari matriks. Jika matriks ini
dimanfaatkan dengan baik dengan penerapan contoh matriks maka fungsi matriks akan
terpenuhi dan memberikan suatu manfaat tersendiri bagi yang menggunakannya bahkan bagi
menata kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik. Untuk membentuk suatu matriks perlu
memenuhi persyaratannya terlebih dahulu. Adapun syarat-syarat dari matriks itu sendiri
adalah sebagai berikut:
Setelah mengetahui dasar-dasar dari matriks, maka kita bisa menerapkannya pada
masalah yang ada. Seperti menyelesaikan sistem persamaan linear dan dalam
transformasi geometri.
x 3 – 3t 3 -3t
= = +
y 2t 0 2t
x 3 -3
= +t
y 0 2
. . . . . (1)
Bentuk (1) merupakan bentuk parameter dari persamaan garis lurus.
Penentuan nilai x dan y dari sistem persamaan linear dengan dua variabel secara
matriks dapat dilakukan dalam beberapa cara berikut.
5. Cara invers matriks
a b x P
=
c d y Q
-1 -1
a b a b x a b P
. = .
c d c d y c d Q
-1
x a b P
1. =
y c d Q
-1
x a b P
=
y c d Q
Secara umum, solusi dari sistem persamaan linear dengan dua variabel adalah sebagai
berikut.
(i) Mempunyai satu solusi atau solusi unik jika determinan matriks a b
c d
tidak sama dengan nol, yaitu ad – bc 0
(ii) Tidak mempunyai solusi jika determinan matriks a b
c d
sama dengan nol, yaitu ad – bc = 0 dan a/c P/Q serta b/d P/Q.
(iii) Mempunyai tak hingga solusi atau solusi umum jika ax + by = P merupakan
kelipatan dari cx + dy = Q. Penentuan solusi umum dikerjakan dengan
prosedur bentuk A.
6. Cara Cramer (determinan matriks)
Dalam menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, dapat
menggunakan determinan matriks yang dikenal sebagai cara Cramer.
Perhatikan sistem persamaan linear dua variabel berikut.
Bentuk matriks
ax + by = P a b x P a b
= , dengan
cx + dy = Q c d y Q c d
P b a P
Q d c Q
x= dan y =
a b a b
c d c d
d1 b1 c1 a1 d1 c1
Dengan Dx = d2 b2 c2 , Dy = a2 d2 c2 ,
d3 b3 c3 a3 d3 c3
a1 b1 d1 a1 b1 c1
D z = a2 b2 d2 , dan D = a2 b2 c2
a3 b3 d3 a3 b3 c3
x’ a b x
=
y’ c d y
bayangan matriks benda
transformasi
kita dapat mengubah bentuk di atas dengan cara invers matriks sebagai berikut.
x a b -1 x’
= ... menentukan benda
y c d y’
diperoleh x dalam x’ dan y’ dan y dalam x’ dan y’. Nilai x dan y disubstitusikan ke
bentuk persamaan awal sehingga diperoleh persamaan bayangan yang dicari.
2. Translasi Kurva
Penentuan bayangan/peta dari persamaan kurva dapat dilakukan dengan cara
berikut.
Diketahui kurva y = f(x) ditranslasikan oleh matriks T = a .
b
Bayangan kurva y = f(x) ditentukan oleh persamaan matriks berikut.
x’ a x x x’ - a
= + =
y’ b y y y’ – b
Untuk menentukan persamaan kurva awal yang jika ditranslasikan oleh matriks
T= a menghasilkan persamaan bayangan y’ = f(x’) dapat dilakukan dengan
b
cara berikut.
Persamaan matriks translasi :
x’ a x x’ a+x
= + =
y’ b y y’ b+y
B. Refleksi (pencerminan)
Refleksi merupakan suatu transformasi (isometri) yang memindahkan setiap titik
pada suatu bidang dengan menggunakan sifat-sifat bayangan pada suatu cermin.
x’ -1 0 x
=
y’ 0 -1 y
x’ 1 0 x
=
y’ 0 -1 y
x’ -1 0 x
=
y’ 0 1 y
x’ 0 1 x
=
y’ 1 0 y
5. Refleksi terhadap garis y = -x
x’ 0 -1 x
=
y’ -1 0 y
C. Rotasi (perputaran)
Rotasi sebuah titik atau bangun datar merupakan transformasi (isometri) yang
ditentukan oleh tiga unsur penting, yaitu rotasi P(h, k), besar sudut rotasi , dan
arah sudut rotasi. Pusat rotasi dapat terletak di titik O(0,0) dan P(h, k). Arah putaran
sudut mengikuti arah putaran jarum jam, yaitu :
(i) Rotasi bernilai positif (+), jika arah putaran berlawanan arah jarum jam.
(ii) Rotasi bernilai negatif(-), jika arah putaran searah jarum jam.
x’ cos -sin
=
y’
D. Dilatasi (perkalian)
Dilatasi merupakan transformasi yang mengubah ukuran (memperbesar atau
memperkecil) sebuah bangun geometri, tetapi tidak mengubah bentuk bangun
geometri tersebut dari bangun geometri asal. Bangun asal selalu sebangun dengan
bayangan bangun geometri setelah didilatasi.
2.3 Fungsi Matriks Dalam Kehidupan Sehari-Hari
3.1 Kesimpulan
Matriks merupakan suatu kumpulan dari simbol, bilangan ekspresi yang memiliki
bentuk persegi panjang dan tersusun sesuai dengan kolom dan baris. Beberapa bilangan yang
ada pada matriks ini dinamakan elemen atau anggota dari matriks.
Matriks banyak dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
matematika misalnya dalam menemukan solusi masalah persamaan linear, transformasi linear
yakni bentuk umum dari fungsi linear contohnya rotasi dalam 3 dimensi. Matriks juga seperti
variabel biasa, sehingga matriks pun dapat dimanipulasi misalnya dikalikan, dijumlah,
dikurangkan, serta didekomposisikan. Menggunakan representasi matriks, perhitungan dapat
dilakukan dengan lebih terstruktur.
Memudahkan dalam membuat analisis mengenai suatu masalah ekonomi yang
mengandung bermacam – macam variabel. Digunakan dalam memecahkan masalah operasi
penyelidikan , misalnya masalah operasi penyelidikan sumber – sumber minyak bumi dan
sebagainya. Dikaitkan dengan penggunaan program linear, analisis input output baik dalam
ekonomi, statistic, maupun dalam bidang pendidikan, manajemen, kimia, dan bidang –
bidang teknologi yang lainnya.
3.2 Saran
Ketika sudah mengetahui konsep dasar matriks maka kita dapat menerapkannya
ketika menyelesaikan berbagai permasalahan matematika misalnya dalam menemukan solusi
masalah sistem persamaan linear dan transformasi geometri. Jika matriks ini dimanfaatkan
dengan baik dengan penerapan contoh matriks maka fungsi matriks akan terpenuhi dan
memberikan suatu manfaat tersendiri bagi yang menggunakannya.
Daftar Pustaka