Anda di halaman 1dari 2

Shinta Suryandari

XII E1

Rangakaian SMPS.

1. Prinsip kerja dasar rangkaian SMPS adalah ..


Jawab :
Penyerahan – merubah tegangan masukan AC menjadi tegangan
keluaran DC.
Konverter – merubah tegangan dc menjadi tegangan keluaran yang
sesuai dengan kebutuhan
Filtering – menghilangkan denyut (ripple) pada tegangan keluaran
Regulasi – membuat agar besarnya tegangan keluaran stabil terhadap
perubahan tegangan masukan dan perubahan beban.
Isolasi – mengisolasi bagian sekunder dari bagian primer, dengan tujuan
agar chasis bagian sekunder kalau dipegang tidak timbul bahaya kena
sengatan listrik.
Proteksi – mampu melindungi peralatan dari tegangan keluaran yang
over dan melindungi power supply dari kerusakan jika terjadi suatu
kesalahan.
Bagian-bagian pokok dasar kerja sebuah SMPS adalah sebagai berikut :

1. Bagian Penyearah. Disini tegangan masukan dari listrik ac 220v


disearahkan menjadi tegangan dc menggunakan diode bridge dan 3
buah elco filter besar yaitu sebuah elco 480V680UF dan 2 buah elco
250V2200UF.
2. Bagian pencacah atau power-switching. Tegangan masukan dc
dicacah dengan menggunakan “power switch on-off ” sehingga
menghasilkan tegangan pulsa-pulsa dc dengan frekwensi tinggi. SMPS
mesin las Inverter umumnya bekerja pada frekwensi sekitar 50Hz
hingga 60Hz. Sebagai power switch dapat menggunakan IC K2611,
IRFZ24N dan IRF9Z24N.
3. SMPS Controller driver sebagai pembangkit pulsa PWM (Pulse Wave
Modulation). Sebagai sinyal drive untuk pencacah digunakan IC PC
817 yang berisi rangkaian osilator dan PWM sebagai pembangkit
pulsa-pulsa PWM. Ada rangkaian SMPS yang tidak menggunakan
SMPS controller driver, dalam hal ini transistor power switching
dibuat agar dapat bekerja dengan cara “ber-osilasi sendiri”
4. Trafo switching. Tegangan dc yang telah dicacah mempunyai
karakteristik seperti tegangan ac sehingga dapat dilewatkan sebuah
trafo atau induktor untuk dinaikkan ataupun diturunkan
tegangannya. Pada rangkaian ini menggunakan trafo E25 15:15
5. Penyearahan dan filtering tegangan keluaran. Tegangan keluaran dari
trafo masih berupa pulsa-pulsa frekwensi tinggi dan kemudian
dirubah menjadi tegangan dc menggunakan diode penyearah dan
filter elco.
6. Loop umpan balik untuk membuat tegangan keluaran agar stabil.
Sirkit loop umpan balik dari tegangan keluaran B+ ke bagian primer
digunakan untuk mengendalikan PWM.
7. Rangkaian komparator atau pembanding sebagai “error detektor”.
Sebuah sirkit komparator pada bagian sekunder dipakai untuk
mendeteksi jika terjadi perubahan tegangan keluaran B+. Komparator
bekerja dengan cara membandingkan tegangan keluaran B+ dengan
sebuah tegangan “referensi” (biasanya berupa tegangan diode zener
6.8v). Output komparator berupa arus yang kemudian diumpan
balikkan ke bagian primer melalui sebuah photo coupler. Kopling
menggunakan photocouler bertujuan untuk meng-isolagi ground
bagian primer yang menyetrum jika dipegang (HOT chasis) dengan
ground bagian sekunder (COLD chasis).l.

Anda mungkin juga menyukai