Pengertian SMPS?
Kebanyakan power supply sobat temui saat ini adalah jenis smps. Smps
dapat sobat temui pada charger ponsel, charger laptop, catu daya pada TV,
DVD dan lain sebagainya
Perlu diketahui trafo hanya dapat bekerja jika ada perubahan tegangan listrik
Dan karena itulah dengan ukuran trafo yang kecil dapat dihasilkan tenaga
yang besar
jika pada trafo konvensional menggunakan inti besi maka pada smsps inti
trafo tidak menggunakan inti besi melainkan menggunakan inti ferit
Power supply smps dapat sobat temui pada peralatan elektronik yang sobat
gunakan dalam kehidupan sehari-hari
Power supply PC
Charger Laptop
Charger Ponsel
VCD/DVD Player
Kelebihan smps
Efisiensi tinggi
Kekurangan smps
Salah satu dari kekurangan smps adalah tidak cocok digunakan untuk
peralatan Audio yang bertenaga besar seperti power amplifier
PengertianSMPS
Untuk pengertian smps sendiri, memiliki 2 pengertian yaitu:
Untuk beban arus kecil catu daya dapat bekerja dengan baik dan efisien, tapi
ketika mencatu beban berat, tegangan keluaran akan naik turun
bergelombang. Agar halus kembali tegangan perlu distabilkan dengan
rangkaian linear.
Catu daya lebih modern, SMPS (Switch Mode Power Supply) atau
sering disebut sistem PWM (Pulse Width Modulator), mengolah tegangan DC
dengan penyearahkan AC pada tegangan jala 220 Volt. Tegangan DC volt
tinggi ini kemudian disambungkan (switch) ke trafo lewat Transistor Mosfet.
Di sisi sekunder tegangan diturunkan lalu disearahkan lagi, dan sebelum
diberikan sebagai keluaran, dilewatkan tapis frekuensi tinggi dan kapasitor
perata.
Kompleksitas.
Interferensi radio.
Frekuensi radio liar bisa muncul pada akibat penyearahan dioda pada
beban berat. Rentang frekuensinya dari 50-60 Hz beserta harmoniknya bisa
mencapai kanal tengah frekuensi audio, bisa dihilangkan dengan filter
dengan LC/RC sederhana pada jalur keluaran. Sedangkan teknik
pensaklaran SMPS menimbulkan frekuensi radio diatas bentang
pendengaran yang bisa diatasi dengan filter radio pada jalur masuk dan
keluaran unit, dan masih bisa dikurangi bila tata letak komponen tersusun
baik.
1. DC Power Supply
a. AC to DC Power Supply
b. Linear Regulator
Uninterruptible Power Supply atau sering disebut dengan UPS adalah Power
Supply yang memiliki 2 sumber listrik yaitu arus listrik yang langsung berasal
dari tegangan input AC dan Baterai yang terdapat didalamnya. Saat listrik
normal, tegangan Input akan secara simultan mengisi Baterai dan
menyediakan arus listrik untuk beban (peralatan listrik). Tetapi jika terjadi
kegagalan pada sumber tegangan AC seperti matinya listrik, maka Baterai
akan mengambil alih untuk menyediakan Tegangan untuk peralatan
listrik/elektronika yang bersangkutan.
6. High Voltage Power Supply
High Voltage Power Supply adalah power supply yang dapat menghasilkan
Tegangan tinggi hingga ratusan bahkan ribuan volt. High Voltage Power
Supply biasanya digunakan pada mesin X-ray ataupun alat-alat yang
memerlukan tegangan tinggi.
Power suply ada dua macam yaitu analog dan digital,dari kedua jenis
tersebut ada yang auto short alias ketika short/konslet/terhubung antara
kedua kutub + dan - dari PS scara otomatis tegangan PS tersebut menjadi 0
agar tidak berakibat fatal bagi perangkat yang sedang dialiri arus dari PS
tersebut yang diatandai dengan bunyi beep atau mirip alarm sebagai tanda
bahaya tanpa harus menswitch on PS tersebut.Ada pula PS yang ketika
terjadi short tegangannya menjadi 0 tapi kita harus menswitch on PS tersebut
agar tegangan yang keluar kembali pada tegangan yang kita seting.
1. Nyalakan Power Supply dan atur tegangan pada Voltmeter sebesar 3,6
hingga 4 Volt.
2. Hubungkan konektor (+) dan (-) Power Supply dengan konektor battere (+)
dan (-) pada ponsel.
3. Lihat jarum Ampere Meter apakah ada kenaikan arus. Normalnya jarum
tetap di angka 0.Apabila arus langsung naik, berarti ada komponen pada
ponsel yang short.
Biasa kerusakan pada IC Power, PA, atau IC Charging yang perlu diganti.
4. Apabila normal, langkah selanjutnya tekan saklar On/Off pada ponsel.
Pada ponsel yang normal, jarum A akan naik 2 tahap dan ponsel akan
menyala.
5. Sedangkan pada ponsel yang bermasalah, ada dua kemungkinan
pergerakan jarum A. Jarum A yang naik lalu turun lagi setelah saklar
ditekan menunjukkan kerusakan pada rangkaian Regulator (IC Power)
pada ponsel. Sedangkan Jarum A yang naik dan menunjukkan angka
tertentu setelah saklar ditekan menunjukkan kerusakan pada rangkaian
Processor (CPU), Memory beserta Softwarenya. Untuk itu ponsel perlu
dilakukan pengecekan menggunakan program dan kabel data yang sesuai
jenisnya.
Kegunaan lain dari Power Supply adalah dapat mengisi batere dalam kondisi
kosong sama sekali. Dengan cara sbb :
* Hubungkan kabel Power Supply (+) dan (-) ke masing-masing kutub Batere.
* Atur tegangan pada skala Voltmeter jangan melebihi tegangan maximal
batere (sekitar 4V). Apabila lebih, Power Supply akan memutuskan arus
secara otomatis untuk mencegah kerusakan pada batere. Power Supply
perlu direstart kembali. Apabila tegangan kurang, Batere tidak akan terisi.
* Untuk itu tegangan perlu diatur hingga jarum A perlahan naik hingga
semaximal mungkin. Sehingga Batere akan terisi penuh hingga jarum A
perlahan-lahan turun pertanda Batere mulai penuh.
DETEKSI KESALAHAN DENGAN POWER SUPPLY
DETEKSI 1
Power on gagal, sewaktu on/off di tekan short Amphere&Voltage yaitu ke titik
‘0’
Analisis:
Terjadi short pada komponen-komponen yang dihubungkan langsung ke V
Battery, yaitu IC PA, IC Charging, IC UI Regulator dan Ccont.
Tindakan:
Angkat Pin1 dari IC UI jika masih short angkat IC PA dan seterusnya. Sampai
tidak terjadi short. Bila normal maka ganti IC yang menyebabkan short.
DETEKSI 2
Switch ditekan Amphere pada DC Power Supply tidak ada reaksi, sewaktu
kabel (+) dibalik short.
Analisis:
Terjadi kerusakan pada on/off
Terjadi putus jalur pada on/off
Terjadi kerusakan pada IC Power Supply (Ccont)
Tindakan:
Ukur Switch on/off
Ukur jalur pada on/off dengan memperhatikan skema jalur on/off
Jika semua OK maka kerusakan ada pada Ccont, panaskan jika tak mau
maka gani sampai terdapat tegangan Amphere naik.
DETEKSI 3
Switch ditekan Amphere menunjukkan tren naik dari 0 sampai 20-50 MA dan
stabil disitu.
Analisis:
Ccont telah memberikan tegangan tetapi berhenti perintahnya. Biasanya HP
hilang data program. IC Flash rusak , IC Cobba rusak
Tindakan:
Gunakan software untuk memprogram ulang ponsel sesuai dengan tipenya.
Biasanya ponsel akan normal kembali, jika tidak maka perbaiki IC Flash,
Cobba dan terakhir CPU.
DETEKSI 4
Switch ditekan, Amphere pada DC Power Supply tidak ada reaksi sewaktu
kabel (+) dibalik tidak terjadi short.
Analisis:
Terjadi putus jalur (+) pada battery sehingga tidak masuk arus ponsel
Tindakan:
Perhatikan skema jalur (+) lalu gunakan teknik jumper pada jalur yang putus
DETEKSI 5
Swicth ditekan, Amphere pada DC Power Supply menunjukkan 1 – 2 A dan
stabil disitu.
Analisis:
Terjadi kebocoran arus yang disebabkan kapasitor atau komponen yang
ambil arus langsung ke V Battery.
Tindakan:
Isolasi komponen-komponen yang diambil arus langsung ke V Battery.
DETEKSI 6
Switch ditekan, amphere menunjukkan 50 MA – 1 A dan stabil disitu.
Analisis:
Terjadi unsolder pada komponen diluar. Komponen yang di ambil arus
langsung ke V Battery.
Tindakan:
Panaskan IC nya lalu coba diganti
DETEKSI 7
Switch belum ditekan telah terjadi short (voltage turun ke 0)
Analisis:
Terjadi short pada jalur V Battery
Tindakan:
Lepaskan komponen-komponen yang merupakan jalur V Battery, satu
persatu.
DETEKSI 8
Switch ditekan Amphere naik menunjukkan tidak stabil lalu kambali ke 0
Analisis:
Terjadi tidak normal pada sistem clock (RTC)
Tindakan:
Isolasi komponen rangkaian clock (RTC)
Power supply DC
Alat ini berguna sebagai adaptor / regulator (pensupply tegangan DC)
dan dapat pula digunakan dalam pendeteksian kerusakan pada ponsel,
dalam kata lain bisa juga sebagai pengganti tegangan battery, dengan
menggunakan Power Supply ini akan memudahkan kita dalam pendeteksian
kerusakan pada ponsel karena jika ponsel itu terjadi hubungan singkat atau
konsleting Power suplly ini secara otomatis akan mati dan tidak akan
menambah parah kerusakan pada ponsel.
Kabel merah = positif
Kabel hitam = negative
- Untuk Ponsel yang hanya memiliki 3 konektor Battery, kabel Hijau (BSI)
tidak dipasang
Setelah pemasangan kabel hidupkan Power Supply, saat perangkat android
tekan tombol ON, jarum pada Ampere meter akan jalan dan perangkat
android akan hidup.
- Pasang kabel hijau (BSI) pada konektor BSI pada perangkat (jika ada).
Hasil analisa:
Jarum pada Ampere meter tidak Jalan sama sekali, berarti jalur putus/
bagian power supply pada Ponsel tidak bekerja.
Pada saat perangkat di On kan jarum Ampere meter jalan menunjukkan nilai
0,05 Ampere.
Jika anda koneksikan ke PC, Pada saat PC bekerja jarum Ampere meter
menunjukkan nilai 0,2 Ampere.
Pada saat Semua komponen bekerja jarum Ampere meter menunjukkan nilai
0,3 Ampere.
Pada saat perangkat dalam posisi standby dan lampu mati jarum Ampere
meter akan menunjukkan nilai 0,05 Ampere.
NB: Ada sebagian ponsel yang tidak dapat dihidupkan menggunakan DC
Power Supply, dengan ciri-ciri tampilan pada layar LCD “Local Mode atau
Test Mode”.
Diperlukan power supply dengan skala ampere sebesar 1 ampere (A) atau
1000 mA. Hal bertujuan agar pemeriksaan bisa lebih mudah dan jelas.
- Arahkan volt pada power supply 3,6 V (atau sesuai Hp-nya dengan toleransi
0,5 V)
- Bila ampere meter saat ditekan tombol on, diam saja berarti ada problem
pada hardware nya (HW), maka perlu dilakukan pengecekan dari komponen
on/off sampai pada battery.
- Bila ampere saat ditekan tombol on, naik sekitar ? 50 mA, maka problem
yang terjadi adalah masalah software (SW), maka yang perlu dilakukan
adalah android diprogram ulang (flash) atau program diupgrade ke versi yang
lebih tinggi.
Penanganannya :
- Perangkat tidak boleh dites dengan menggunakan power supply, tetapi
terlebih dahulu perangkat harus dibongkar, dipanasi, dan direposisi kembali
letak/posisi komponen yang berubah sebagai akibat dari perangkat yang
jatuh tadi.
Penanganannya :
- Untuk perangkat yang kena air juga pertama kali tidak boleh dites dengan
menggunakan power supply, karena beresiko terjadi hubungan pendek antar
komponen di dalam air, tetapi perangkat terlebih dahulu harus
divakum,dipanasi,atau diblower dengan terlebih dahulu diberi cairan
pembersih IPA, juga bisa menggunakan butir silika untuk menyerap air yang
ada pada HP.
- Hubungkan power supply pada ponsel, beri tegangan (volt) sebesar 3,6 V
(atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5 V)
- Pada saat ponsel dalam keadaan off, lihat jarum ampere pada power supply
akan naik sebesar 100mA.
Penanganannya :
Untuk mengetahui apakah ponsel mati total karena IC CPU adalah sebagai
berikut :
- Pada saat ponsel belum dinyalakan, jarum ampere diam, tetapi apabila
ponsel sudah dinyalakan maka jarum ampere akan naik 100mA.
Penanganannya :
- Apabila IC CPU masih dalam kondisi yang baik, maka kita hanya perlu
memanasi IC CPU dengan menggunakan blower saja, tetapi apabila IC CPU
rusak, maka kita perlu mengganti dengan IC CPU yang baru. Sebelum kita
mengganti IC CPU kita terlebih dahulu harus mempunyai lem anti panas dan
cairan penghancur lem anti panas, sebab IC CPU dilindungi oleh lem anti
panas, setelah kita menghancurkan lem anti panas, baru kita bisa memanasi
(blower) IC CPU untuk diganti yang baru.
- Hubungkan ponsel dengan power supply, beri tegangan (volt) sebesar 3,6 V
(atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5 V) pada ponsel.
- Jarum ampere tidak akan bergerak pada saat ponsel masih dalam keadaan
mati.
- Kita nyalakan ponsel lalu dipakai untuk melakukan panggilan, maka jarum
ampere akan menunjukkan angka diatas 400mA.
Penanganannya :